Anda di halaman 1dari 5

Manajemen perkreditan

Pengertian kredit

Menurut asal mula kata “kredit” dari kata Credere yang artinya adalah kepercayaan, maksudnya
adalah apabila seseorang memperoleh kredit maka berarti mereka memperolah kepercayaan. Sedangkan
bagi si pemberi kredit artinya memberikan kepercayaan kepada seseorang bahwa uang yang dipinjamkan
pasti kembali. dengan demikian wirausahawan yang memperoleh kredit dari bank adalah berdasarkan pada
kepercayaan dalam hal ini berarti prestasi yang diberikan benar-benar sudah diyakini, karena dapat
dikembalikan lagi oleh sipenerima kredit (nasabah) sesuai dengan waktu persyaratannya.

Kredit adalah pemberian prestasi oleh suatu pihak lain yang akan dikembalikan lagi pada suatu
masa tertentu disertai dengan kontra prestasi berupa bunga dengan kata lain, uang atau yang diterima
sekarang akan dikembalikan pada masa yang akan datang sedangkan dalam arti ekonomi, kredit adalah
penandaan.

Pentingnya mempelajari kredit

Tugas pokok bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada
masyarakat yang memerlukanya.pentingnya kredit adalah:

1. Bank harus dapat memelihara dan mengembangkan kepercayaan timbale balik


2. pos pinjaman yang diberikan merupakan pos aktifa terbesar dalam neraca bank
3. perkreditan memberikan kontribusi penghasilan terbesar bagi sebagian besar bank
4. risiko yang dikandung dalam penyaluaran kredit cukup besar
5. bank merupakan perantara antara manusia masyarakat surplus dana dan dengan pihak lain yang
kekurangabn dana

UNSUR KREDIT

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian fasilitas kredit adalah sebagai berikut :

1. Di dalam pemberian kredit, terdapat dua pihak yang berkepentingan langsung


-pihak yang berlebihan uang, disebut pemberian kredit (kreditor) dan
-pihak yang membutuhkan uang, disebut penerima kredit (kreditur.

2. Kepercayaan

Yaitu suatu keyanikan pemberi kredit bahwa kredit yang akan diberikan (berupa uang, barang, jasa)
akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa dating.

3. Kesepakatan

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak
dan kewajibannya masing-masing.

4. Jangka waktu

Jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

5. Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidah tertagihnya / macet
pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar resikonya dan sebaliknya
6. Balas jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang dikenal dengan nama
bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan
bank. Component kredit terdiri dari cost of capital, overhead cost, risk premium dan sebagainya.

Tujuan kredit

1) Profitability
Tujuanya adalah untuk memperoleh hasil kredit berupa keuntungan yang diraih dari bunga yang harus
dibayar oleh debitur
2) Safety
Keamanan yang dimaksud berupa prestasi yang diberikan dalam bentuk uang,barang atau jasa itu
betul betul terjamin terjamin.

Kualitas kredit

1) Kredit Lancar Kredit lancar adalah kredit yang tidak mengalami penundaan pengembalian pokok
pinjaman dan pembayaran bunga.
2) Kredit Dalam Perhatian Khusus Kredit Dalam Perhatian Khusus adalah kredit yang mengalami
penundaan pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunga selama satu bulan dari waktu yang\
diperjanjikan.
3) Kredit Kurang Lancar Kredit kurang lancar adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan
pembayaran bunganya telah mengalami penundaan selama tiga bulan dari waktu yang diperjanjikan.
4) Kredit Diragukan Kredit diragukan yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran
bunganya telah mengalami penundaan selama enam bulan atau dua kali dari jadwal yang telah
diperjanjikan.
5) Kredit Macet Kredit macet adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran
bunganya telah mengalami penundaan lebih dari satu tahun sejak jatuh tempo menurut jadwal yang
telah diperjanjikan.

Macam Kredit Berdasarkan Pemakai Atau Berdasarkan Tujuan

Yang dimaksud dengan pemalGiikredit ialah fihak yang menerima kredit. Mengingat bahwa
pennintaan akan kredit timbul dari adanya kebutuhan dari fihak peminta kredit untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran yang direncanakan, maka penggolongan kredit berdfsarkan tujuan erat sekali
dengan penggolongan kredit berdasarkan pemakai.
Berdasarkan perbedaan pemakainyA, maka kreditperbankan bisa dibedakan antara: kredit
konsumen, kredit produsen, kredit antar bank, dan terutama di negara-negara maju juga kredit kepada
pemerintah. Kredit produksi dalam artian yang luas mencakupjugakredi{ perdagangan, kredit ekspor, kredit
impor, kredit persediaan, 'equipment leasing', kredit pertaniart,kredit 'realestate' dan sebagainyalagi.

1. Kredit konsumsi; sering juga disebut kredit konsumen.


Yaitu kredit yang di sediakan oleh bank kepada nasabahnya yang berupa orangpeoranganatau
rumah-rumah tangga kelt!arga. yang pemakaiannya dengan sendiri nya adalah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran konsumsi mereka. Pada umumnya konsumenmempunyaisikapyang relatiflebih
emosionaldibandingkandengankelompokpemakai kredit produsen. Untuk berhasilnya kebijakan manajemen
dalam bidang pemasaran, manajer bank perlo sekalimemperhatikan haltersebut. Keberhasilan produk
perbankandalambentukkartukredit/'creditcard' erat hubungannyadeng an karakteristik tersebut.
Keberhasilan fihak tokopenjaja bar~mgdagangan konsumsi dalam memperluas
pasar penjualannya dengan cara menerima kartu kredit dapat pula dihubungkan dengan
keberhasilan bank tersebut. Selain itu, derajat kepastian pembayaran kembali,untuk kredit konsumsi
kecenderungannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kredit-kredit produsen. Selanjutnya dapat pula
dikatakan , bahwa dari segi besarnya transaksi, untuk kredit konsumsi dengan sendirinya pada umumnya,
relatif kedl, sehingga bank-bank yang tergolong jenis 'retail bank' -lah. .dengan suku bunganya yang tinggi.
Mampu melayani pemasokan kredit-kredit konsumsi dengan berhasil.
2. Kredit produksi.
Ini biasajuga disebut kredit usaha atau kredit produsen, dan boleh dikatakan merupakan kebalikan
dari kredit konsumen
Macam Kredit Berdasarkan Jangka Waktu Kredit

1) Kredit jangka pendek


Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan
biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
2) Kredit jangka menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun, biasanya untuk investasi
3) Kredit jangka panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu
pengembaliannya diatas 3 tahun.

Jenis Kredit Berdasarkan Lembaga yang Menerima Kredit:

1) Kredit untuk badan usaha pemerintah/daerah, yaitu kredit yang diberikan kepada perusahaan/badan
usaha yang dimiliki pemerintah.
2) Kredit untuk badan usaha swasta, yaitu kredit yang diberikan kepada perusahaan/badan usaha yang
dimiliki swasta.
3) Kredit perorangan, yaitu kredit yang diberikan bukan kepada perusahaan, tetapi kepada perorangan.
4) Kredit untuk bank koresponden, lembaga pembiayaan dan perusahaan asuransi.

Jenis Kredit Berdasarkan Tujuan Penggunaannya:

1) Kredit Modal Kerja (KMK), yaitu kredit untuk modal kerja perusahaan dalam rangka pembiayaan aktiva
lancar perusahaan, seperti pembelian bahan baku, piutang, dan lain-lain.
2) Kredit investasi, yaitu kredit (berjangka menengah atau panjang) yang diberikan kepada usaha-usaha
guna merehabilitas, modernisasi, perluasan ataupun pendirian proyek baru, misalnya untuk pembelian
mesin, bangunan dan tanah untuk pabrik.
3) Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan bank kepada pihak ketiga/perorangan (termasuk
karyawan bank sendiri) untuk keperluan konsumsi berupa barang dan jasa dengan cara membeli,
menyewa atau dengan cara lain.

Jenis Kredit Berdasarkan Sifat:

1) Kredit atas dasar transaksi satu kali (eenmalig), yaitu kredit jangka pendek untuk pembiayaan suatu
transaksi tertentu.
2) Kredit atas dasar transaksi berulang (revolving), yaitu kredit jangka pendek yang diberikan kepada
nasabah untuk usaha yang merupakan suatu seri transaksi yang sejenis.
3) Kredit atas dasar plafon terkait, yaitu kredit yang diberikan dengan jumlah dan jangka waktu tertentu
dengan tujuan untuk dipergunakan sebagai tambahan modal kerja bagi suatu unit produksi atas dasar
penilaian kapasitas produksi/kebutuhan modal kerja dimana maksimum kredit yang diberikan tidak
terikat pada kapasitas produksi normal atau realisasi penjualan.
4) Kredit atas dasar plafon terbuka, yaitu kredit untuk kebutuhan modal kerja dimana maksimum kredit
yang diberikan tidak terikat pada kapasitas produksi normal atau realisasi penjualan.
5) Kredit atas dasar penurunan plafon secara berangsur (aflopend plafond), yaitu kredit yang diberikan
kepada nasabah yang pelunasannya harus dilaksanakaan secara berangsur sesuai dengan jadwal
pelunasan yang telah disetujui/ditentukan oleh bank.

Jenis Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi

Kredit menurut sektor ekonomi didasari atas kebutuhan untuk menentukan kebijakan pengarahan
kredit bamk secara kualitatif yang dititikberatkan pada sektor ekonomi yang diutamakan dalam
pembiayaan dengan kredit bank itu. Sektor ekonomi yang dimaksud antara lain adalah sektor pertanian,
pertambangan, perindustrian, konstruksi, jasa sosial, jasa dunia usaha dan lain-lain.

Jenis Kredit Berdasarkan Sumber Dana:

1) Kredit dengan dana bank sendiri


2) Kredit dengan dana bersama-sama dengan bank lain (sindikasi,konsorsium).
3) Kredit dengan dana dari luar negeri.

Kredit Berdasarkan Wewenang Pemutusan

Berdasarkan wewenang putusannya, kredit dibedakan atas wewenang kantor pusat dan
wewenang kantor cabang (kepala divisi dan direksi wilayah).

Kredit Berdasarkan sifat Fasilitas:

1) Commited Facility,
yaitu suatu fasilitas yang secara hukum, bank diperjanjikan kecuali terjadi suatu peristiwa yang
memberikan hak kepada bank untuk menarik kembali/menangguhkan fasilitas tersebut sesuai surat
atau dokumen lainnya.
2) Uncommited Facility,
yaitu suatu fasilitas yang secara hukum, bank tidak mempunyai kewajiban untuk memenuhinya sesuai
dengan yang telah diperjanjikan.

Kredit Berdasarkan Akad:

1) Pinjaman dengan akad kredit adalah pinjaman yang disertai dengan suatu perjanjian kredit tertulis
antara bank dengan nasabah, yang antara lain mengatur besarnya plafon kredit, suku bunga, jangka
waktu, jaminan, cara pelunasan dan sebagainya.
2) Pinjaman tanpa akad kredit adalah pinjaman yang tidak disertai suatu perjanjian tertulis.

Analisis kredit
1. Character, merupakan keadaan sifat/kelakuan, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam
lingkungan usaha. Hal ini dapat dilihat dengan meneliti riwayat hidup nasabah, reputasi calon nasabah
tersebut di lingkungan usaha, dan meminta informasi antar bank. Ini merupakan suatu cara
mengetahui ukuran kemauan nasabah untuk membayar.
2. Capital, adalah jumlah modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Hal ini bertujuan untuk melihat
penggunaan modal yang efektif dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, rentabilitas,
dan solvabilitas.
3. Capacity, adalah kemampuan yang dimiliki nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh
laba yang diharapkan. Hal ini digunakan untuk mengetahui/mengukur sejauh mana calon nasabah
mampu untuk mengembalikan atau melunasi hutang-hutangnya secara tepat waktu dari usaha yang
diperoleh.
4. Collateral, adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang
diterimanya. Hal ini digunakan untuk menilai sejauhmana resiko kewajiban finansial nasabah kepada
bank.
5. Condition, adalah situasi politik, ekonomi, sosial, budaya yang mempengaruhi kelancaran usaha calon
nasabah
6. Constrain adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuki dilaksanakan
pada tempat teretentu

penilaian kredit juga dapat dilakukan berdasarkan analisa dengan studi kelayakan, yaitu:

1) Aspek hukum
Dalam aspek ini, bank akan memeriksa dokumen/surat-surat yang diberikan oleh calon debitur harus
asli dan memiliki keabsahan.
2) Aspek pasar dan pemasaran
Penilaian dalam aspek pasar dan pemasaran yaitu produk yang dibiayai kredit harus laku di pasar dan
calon debitur mempunyai strategi pemasaran yang baik.
3) Aspek keuangan
Bank akan menilai posisi keuangan calon debitur dimana calon debitur harus memiliki kemampuan
dalam membiayai dan mengelola usahanya.
4) Aspek operasi/teknis
Calon debitur memiliki lokasi usaha, tata letak ruangan dan kapasitas produksi yamg menguntungkan.
5) Aspek manajemen
Calon debitur harus memiliki sumber daya manusia yang mendukung usaha baik dari segi kualitas
maupun kuantitas.
6) Aspek ekonomis
Dampak ekonomi dan sosial yang timbul dari usaha tersebut terhadap masyarakat harus lebih
menguntungkan.
7) Aspek AMDAL
Usaha calon debitur tidak boleh berdampak buruk terhadap lingkungan dan ada cara serta usaha
pencegahan terhadap dampak tersebut.

Penyelesaian Kredit Macet

1. Rescheduling
a. Memperpanjang jangka waktu kredit.
b. Memperpanjang jangka waktu angsuran.
2. Reconditioning
a. Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan hutang pokok.
b. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu.
c. Penurunan suku bunga.
d. Pembebasan bunga.
3. Restructuring
a. Dengan menambah jumlah kredit.
b. Dengan menambah equity, yaitu dengan penyetoran uang tunai atau dengan tambahan dari
pemilik.
4. Kombinasi Merupakan kombinasi dari ketiga jenis diatas.

Secara umum prosedur pemberian kredit oleh bank adalah:

1) Pengajuan berkas-berkas Nasabah mengajukan berkas permohonan kredit dalam suatu proposal
permohonan kredit dengan dilengkapi:
a. Latar belakang perusahaan
b. Maksud dan tujuan
c. Besarnya kredit dan jangka waktu
d. Sistem pengembalian kredit
e. Jaminan kredit
2) Penyelidikan berkas-berkas pinjaman
3) Wawancara I
4) Survey ke lapangan
5) Wawancara II
6) Keputusan kredit
Keputusan kredit yang diterima akan dipersiapkan administrasinya. Keputusan kredit mencakup:
a. Jumlah uang yang diterima
b. Jangka waktu kredit
c. Biaya-biaya yang harus dibayar
7) Penandatanganan akad kredit atau perjanjian lainnya
8) Realisasi kredit dan pemberian dana pinjaman

Anda mungkin juga menyukai