Anda di halaman 1dari 61

Tugas Kelompok Mini Bank

Anggota Kelompok :

1. Handoko Eko Prasetyo (182010200022)


2. Nikita djunya (182010200073)
3. Mochammad Ali Syafi'i (182010200056)
4. Fitri Purwatiningsih (182010200308)
5. Moch. Adi Aryanto (182010200282)
6. Trestya Dita (182010200069)
7. Kholis (182010200051)
8. Nadia Anisa Kusuma (182010200272)
9. Suchma Melayanti Herlina (182010200047)
10. Mawar Andwika B (182010200158)
11. Dinda Youny Ray Ransyah (182010200111)

Manajemen Keuangan 6 B1
Fakultas Bisnis, Hukum, Dan Ilmu Sosial
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
BAB 1
CUSTOMER SERVICE
Peranan Customer Service Dalam Meningkatkan Pelayanan Kepada
Nasabah Pada Pt. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat Cabang
Utama Padang

Pengertian Nasabah
Bank harus dapat membuat nasabahnya merasa aman dan yakin untuk menyimpan dananya di
bank tersebut. Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan
memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada si penyimpan. Balas
jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya.
Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk
menyimpan uangnya.

Oleh karena itu, pihak perbankan harus memberikan rangsangan dan kepercayaan sehingga
masyarakat berminat untuk menanamkan dananya.

Kepuasan Nasabah
Pengertian kepuasan akan berbeda antara satu orang dengan orang yang lain meskipun
membeli sebuah produk dalam jenis yang sama. Hal ini disebabkan kepuasan manusia adalah
sifat manusia yang bersifat kualitatif.

Pada dasarnya Customer Service memegang peranan yang sangat penting di

Daerah Sumatera Barat Cabang Utama Padang dalam melayani para nasabah selalu berusaha
menarik dengan cara meyakinkan para calon nasabah agar menjadi nasabah bank yang
bersangkutan dengan berbagaicara.

Saran yang dapat penulis berikan sehubungan dengan masalah-masalah


yang terjadi dilapangan adalah sebagai berikut
Kinerja Customer Service harus di tigkatkan lagi agar menjadi yang lebih baik, karena
peranan seorang Customer Service sangat penting dan merupakan tulang punggung kegiatan
operasional dalam dunia perbankan. (Fernandes & Marlius, 2018)

Kualitas Pelayanan Customer Service Dan Loyalitas Nasabah Pada Bank


Bri Unit Veteran Banjarmasin
Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik. Dimensi Kualitas Pelayanan Untuk
mengukur sejauh mana kualitas pelayanan mampu mempengaruhi kepuasan konsumen
diperlukan suatu dimensi yang dapat mewakili kualitas pelayanan. Ada lima dimensi kualitas
menurut Tjiptono yang dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis.
Reliability adalah kemampuan perusahaan yang dapat diandalkan untuk memberikan
pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

Ansurance Adalah bahwa konsumen akan dilayani dengan baik oleh karyawan yang memiliki
tingkat kompetensi yang memadai dan mampu memberi rasa aman dan nyaman. Empati
adalah kepedulian dan perhatian individu atau pribadi yang diberikan perusahaan kepada
konsumennya meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan
memahami kebutuhan para pelanggan secara cepat dan tepat.

Loyalitas pelanggan
Menurut Hasan loyalitas pelanggan merupakan perilaku yang terkait dengan merek sebuah
produk, termasuk kemungkinan memperbaharui kontrak merek di masa yang akan datang,
berapa kemungkinan pelanggan mengubah dukungannya terhadap merek, berapa
kemungkinan keinginan pelanggan untuk meningkatkan citra positif suatu produk.

Kantor Unit Veteran Banjarmasin.

Merekomendasikan Bank BRI Kantor Unit


Tidak Terpengaruh Oleh Tawaran Bank Lain dan setuju 90% terhadap Tidak terpengaruhnya
oleh tawaran bank lain.

Pemecahan Masalah
Peranan Customer Service di Bank BRI keadaan ruang tunggu terdapat 37,5%ruang tunggu
yang disediakan memenuhi harapan dan kebutuhan nasabah.

Pengaruh Aktivitas Customer Service dan Kepuasan Nasabah terhadap

Loyalitas Nasabah Bank Riau Kepri Capem Panam Pekanbaru

Bank yang dalam kamus "Bahasa


"Indonesia Modern" berarti tempat menyimpan uang di mana bank merupakan sebuah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat . Customer Service adalah kualitas perlakuan
yang diterima oleh pelanggan selama berlangsungnya kontrak bisnis dengan perusahaan.
Sedangkan Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang mengenai sasaran dalam arti sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan para pelanggan atau nasabah tersebut. Customer Service
bertugas melayani, Puji Hariyanti & Rahmy Utari, Pengaruh Aktivitas Customer Service dan
Kepuasan Nasabah member informasi tentang produk-produk bank dan fasilitas-fasilitas apa
saja yang di miliki oleh bank serta menciptakan hubungan yang harmonis dengan para
nasabah atau calon nasabah.
Dalam menghadirkan pelayanan prima, peran petugas customer service di nilai memegang
peranan vital karena merekalah yang berhubungan langsung dengan nasabah. Komunikasi
yang dilakukan antara Customer Service dengan nasabah adalah komunikasi antar pribadi
yang bersifat langsung melalui tatap muka. Bank Riau Kepri merupakan salah satu bank yang
cukup terkemuka dan sudah diakui di dunia perbankan, merupakan bank yang hadir dengan
berbagai inovasi untuk menghadapi persaingan dunia.

Kuncinya adalah memenuhi atau melebihi harapan kualitas jasa konsumen sasaran.

Menurut Kotler pengertian


Kepuasaan Pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-
kurangnya memberikan hasil sama atau melampaui harapan pelanggan . Jelas bahwa
kepuasan bagi konsumen atau nasabah merupakan terpenuhinya harapan-harapan konsumen
serta tingkat kualitas dari produk atau jasa yang ditawarkan. Customer service harus dapat
memberikan pelayanan yang baik kepada calon nasabah. Mencari tahu apa sebenarnya yang
menjadi harapan dari pelanggan, sehingga mereka mau kembali datang kepada kita.

Selalu memperhatikan apa yang menjadi harapan pelanggan, lakukan melebihi apa yang
diharapkan pelanggan .

Guarantees
Perusahaan memberikan garansi tertentu dengan memberikan pelayanan purna jual yang
baik.

Loyalitas menurut Oliver adalah

Loyalitas pelanggan adalah komitmen untuk bertahan secara mendalam untuk melakukan
pembelian ulang atau berlanggan kembali produk atau jasa terpilih secara konsisten di masa
yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai
potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku. Berdasarkan defenisi tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa loyalitas lebih menitik beratkan kepada perilaku yang stabil dalam jangka
panjang dari unit-unit pengambil Jurnal komunikasi, Volume 8, Nomor 1, Oktober 2013
keputusan untuk melakukan pembelian rutin terhadap produk atau jasa perusahaan yang di
pilih. Penciptaan loyalitas pelanggan sangat bergantung pada kualitas pelayanan serta fasilitas
yang diberikan oleh perusahaan. Loyalitas dapat di tinjau dari merek produk atau jasa apa
yang di beli konsumen dan bagaimana perasaan terhadap merek tersebut.

Setiap kali seorang konsumen membeli ulang suatu produk atau jasa dengan merek yang
sama, maka ia dikatakan loyal pada merek tersebut. Pada loyalitas juga berhubungan dengan
estimasi perilaku pembelian di masa yang akan datang. Loyalitas pada perspektif sikap di
pandang hanya apabila pelanggan lebih positif terhadap merek produk atau jasa tertentu
dibandingkan merek-merek yang lain maka ia dikatakan loyal terhadap merek yang
bersangkutan. Pelanggan yang senantiasa loyal merupakan asset yang berharga bagi
perusahaan, karena pelanggan yang loyal dapat membantu perusahaan untuk terus dapat
memperoleh keuntungan.

Penyebabnya ada dua jenis, yaitu


Faktor internal yang melatih dapat dikendalikan perusahaan misalnya karyawan yang kasar,
kesalahan pencatatan transaksi, dan lain-lain b.

Theory of Reasoned Action menurut


Teori yang dapat menerangkan hubungan sikap, minat dan perilaku adalah teori Fishbein dan
Ajzen tentang model intensi perilaku atau dikenal dengan teori Reasoned Actions. Keyakinan
menunjukkan informasi, sikap atau perilaku terhadap suatu obyek merupakan suatu yang
menguntungkan atau merugikan. Berbagai informasi yang diterima akan terkumpul pada diri
seseorang inilah yang disebut pengetahuan. Aspek pengetahuan yang mempengaruhi sikap
adalah aspek pengetahuan yang berisikan aspek positif aau negatif dari suatu hal.

Norma positif berisikan keputusan yang dibuat individu setelah mempertimbangkan


pandangan orang-orang yang mempengaruhi norma subyektif tentang perilau tertentu.

Penelitian ini untuk mencari hubungan antara konsep aktifitas customer


service dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah di PT Bank Riau
Kepri Capem
Metode pengumpulan data yang digunakan melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
pada objeknya. Pertanyaan tersebut berupa kuisoner yang berfungsi sebagai alat untuk
memperoleh informasi yang dianggap valid dan nantinya akan berbentuk tabel dan angka-
angka yang bertujuan untuk landasan awal penghitungan data serta menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari penelitian tersebut.

Uji validitas
Dengan demikian masingmasing item pertanyaan dalam kuesioner dapat dinyatakan valid.

Product Moment
4 keterangan yang didapatkan adalah hasil korelasi yang rendah dari aktifitas customer
service terhadap loyalitas nasabah, dan korelasi yang rendah sekali dari kepuasan nasabah
terhadap loyalitas nasabah. Variabel pertama menunjukkan bahwa mempunyai hubungan
yang positif dan hasil signifikan terhadap variabel terikat tersebut. Sedangkan variabel kedua
menunjukkan bahwa hasil yang positif namun tidak signifikan terhadap variabel terikat
tersebut. Kelemahan yang didapatkan dari Jurnal komunikasi, Volume 8, Nomor 1, Oktober
2013 variabel bebas tersebut adalah pengaruh dari variabel lain yang ikut berperan.
Hal ini berarti terdapat hubungan signifikan antara aktifitas customer service dengan loyalitas
nasabah. Ini bermakna tidak ada hubungan yang signifikan antara kepuasan nasabah dengan
peningkatan loyalitas nasabah. Hal ini berarti terdapat hubungan yang tidak signifikan antara
kepuasan nasabah dengan loyalitas nasabah. Sesuai dengan skala Guilford, maka besar
korelasi kepuasan nasabah rendah sekali atau lemah sekali.

Aktifitas customer service mempunyai hubungan yang signifikan dengan


loyalitas nasabah terhadap Bank Riau
Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi positif sebesar 0,329 yang berarti hubungan
antara aktifitas Puji Hariyanti & Rahmy Utari, Pengaruh Aktivitas Customer Service dan
Kepuasan Nasabah customer service dan loyalitas nasabah adalah sebesar 32,9% yaitu berada
pada kriteria hubungan yang rendah dan hipotesis diterima. Hal ini bermakna tidak ada
hubungan yang signifikan antara kepuasan nasabah dengan peningkatan loyalitas nasabah
terhadap Bank Riau Kepri.

Sedangkan besarnya koefisien korelasi adalah sebesar 0,114 yang berarti hubungan
antara kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah adalah sebesar

11,4% yaitu berada pada kriteria yang rendah sekali dan hipotesis ditolak. Variabel kepuasan
nasabah yang mempunyai hubungan tidak signifikan tehadap variabel loyalitas nasabah,
artinya kepuasan nasabah yang rendah nasabah yang rendah pula dan kepuasan nasabah yang
tinggi juga yang tinggi pula. Namun aktifitas customer service mempunyai hubungan positif
yang signifikan sedangkan kepuasan nasabah mempunyai hubungan positif yang tidak
signifikan. (Mudharabah & Syariah, 2017)(Dewi & Runyke, 2013)

Peranan Customer Service Dalam Meningkatkan Pelayanan Terhadap


Nasabah Pada Bank Nagari Cabang Siteba Padang
Menurut Undang-Undang Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang
perubahan Undang-Undang Republik Indonesi No. 10 tahun 1998 yang merupakan
perubahan Undang-Undang No. Bank Perkreditan Rakyat yaitu bank yang melaksanakan
kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, Bank adalah lembaga keuangan
yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran.
Berdasarkan Undang-Undang No.

Tujuan Bank

Berdasarkan asas yang diatas, maka tujuan perbankan Indonesia adalah menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan
dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan
kesejahteraan rakyat banyak.
Menyimpan dan memelihara file dokumen-dokumen dan warkat-warkat yang berkaitan
dengan pembukuan rekening simpanan dan transaksi keuangan nasabah. Di luar kegiatan,
Customer Service juga membantu lobby untuk 6 mendapatkan calon nasabah prioritas atau
instansi yang potensial. Kesehatan yang prima. Gerak-gerik badan yang wajar.

Mempunyai rasa tanggung jawab yang besar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karena nasabah yang merasa mendapatkan kepuasan akan kembali lagi mendatangi bank
tersebut dan membeli produk lain yang ditawarkan oleh bank deskman, sebagai salesman,
sebagai customer relation officer, sebagai komunikator.

SIMPULAN

Hal ini tentu saja harus dilakukan karena menjaga hubungan yang baik dengan nasabah juga
berarti menjaga image bank agar citra bank dapat terus meningkat di mata nasabah.
Bahwasanya peran Customer Service dalam meningkatkan loyalitas nasabah sangatlah
penting melalui pelayanan yang diberikan oleh bagian Customer Service. (Fernandes &
Marlius, 2018)

Analisis Tindak Tutur Customer Service Bank Bri Kepada Nasabah


Ditinjau Dari Perspektif Pragmatik
" Analisis Tindak Tutur Costomer Service Bank BRI Kepada Nasabah Ditinjau Dari

Berdasarkan rumusan masalah di atas ,maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan mendeskripsikan data tentang tindak tutur costomer service bank bri kepada
nasabah ditinjau dari perspektif pragmatik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Kata Customer Service berasal dari dua kata yaitu "Customer" yang berarti pelanggan dan
"service " yang berarti pelayanan.

Pengertian Perspektif Pragmatik

Sedangkan Pragmatik adalah ilmu bahasa yang mempelajari pemakaian bahasa dikaitkan
dengan konteks pemakaiannya. Batasan pragmatik adalah aturan-aturan pemakaian bahasa
mengenai bentuk dan makna yang dikaitkan dengan maksud pembicara ,konteks dan
keadaan. Dengan demikian Pragmatik adalah ilmu yang mempelajari bahasa dalam
pemakaiannya serta makna yang dihasilkan oleh kalimat yang dapat diketahui dengan melihat
konteks yang ada saat tuturan tersebut berlangsung sehingga dapat diketahui makna yang
diinginkan oleh pembicara dengan memperhatikan konteks yang melingkupi peristiwa tutr
tersebut.
Teknik Analisis Data

"Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Sugiono ,yang menyatakan bahwa " Analisis data
dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data. Kata pragmatik dalam
kamus bahasa Indonesia tahun 2005 menyebutkan bahwa prakmatik adalah syarat-syarat
yang mengakibatkan serasi tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi.

PEMBAHASAN

"Menurut Purwo "pragmatik merupakan salah satu bidang kajian linguistik yang mengkaji
makna tuturan dengan cara menghubungkan faktor nonlingual seperti
konteks,pengetahuan,komunikasi,serta situasi pemakaian bahasa dalam rangka penggunaan
tuturan oleh penutur terhadap tuturannya.

Analisis Tindak Tutur Customer Service Terhadap Nasabah

Proses komunikasi bukan hanya sekedar lambang ,kata atau kalimat ,tetapi akan lebih tepat
apabila disebut produk atau hasil lambang,kata atau kalimat yang berwujud perilaku tindak
tutur .

Jenis tindak tutur yang dilakukan adalah

Tindak tutur asertif yaitu pada ilokusi ini penutur terikat pada kebenaran proposisi yang
diungkapkan . Tindak tutur ini berkaitan dengan pengetahuan,data,apa yang ada atau
diadakan atau telah terjadi. Direktif yaitu pada ilokusi ini bertujuan menghasilkan suatu efek
berupa tindakan yang dilakukan oleh penutur. Ekspresif yaitu berfungsi untuk
mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat
dalam ilokusi . (Hanum et al., 2020)

PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TERHADAP PELAYANAN PRIMA CUSTOMER SERVICE (CS)

PADA BAITUL MAAL WA TAMWIL (BMT) MARHAMAH

WONOSOBO CABANG LEKSONO


Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah di lacak. Agar mengetahui
dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi. Fungsi dan Tujuan adanya
SOP adalah mampu menjalankan operasional perusahaan, peran pegawai memiliki
kedudukan fungsi dan tujuan yang sangat signifikan. SOP yang baik adalah SOP yang
mampu menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi panduan untuk karyawan
baru, memperlacar tugas pegawai, serta menjaga konsistensi dan tingkat kinerja pegawai.

Manfaat SOP.
Jika tidak sanggup menangani permasalahan yang ada, minta bantuan. Semua dasar-dasar
pelayanan harus dikuasai dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan terutama customer
service karena berhubungan langsung dengan nasabah. Tujuan pelayanan prima adalah
memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat
serta memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan prima dalam
pelaksanaannya merupakan pelayanan yang sangat baik dan berkualitas.

Pelayanan dengan standar kualitas yang tinggi dan selalu menerapkan standar pelayanan
yang ada maka dapat terhindar dari kesalahan dalam pemberian pelayanan. Ciri-ciri
Pelayanan Prima.

Cermat, jangan ada yang menyimpang dari prosedur yang berlaku.

Cekatan, petugas harus cepat tanggap dalam

Benar, sesuai dengan aturan yang berlaku. Ramah, dalam pelayanan. Simpatik, pelayanan


yang menarik hati dan menyenangkan. Memuaskan memenuhi kebutuhan nasabah dengan
cara yang sebaiknya.

Customer service merupakan suatu bagian dari unit organisasi yang berhadapan langsung
dengan nasabah . Pemberian jasa layanan yang baik dan efektif kepada nasabah setiap
perusahaan memiliki strategi dan standar pelayanan masingmasing untuk meningkatkan
pelayanannya. Customer service adalah seseorang yang ditugaskan untuk memberikan
pelayanan dalam bidang pembukaan rekening, penutupan rekening, menerima dan
menyelesaikan berbagai keluhan nasabah. Sebagai seorang customer service harus benar-
benar memahami fungsi dan perannya agar dapat menjalankan tugas secara prima yang
berarti dapat dijalankan sebaik-baiknya.

Sebagai resepsionis artinya seorang customer service berfungsi sebagai penerima tamu
yang datang.

Sebagai Resepsionis

Dalam hal ini customer service harus memberikan informasi selengkap mungkin dan
bersikap dengan ramah tamah, sopan dan menyenangkan.

Sebagai Customer Relation Officer

Berfungsi sebagai orang yang dapat membina hubungan baik dengan seluruh
nasabah, termasuk merayu atau membujuk agar nasabah tetap bertahan. (Handa
Gustiawan, 2019)
Pengaruh Kualitas Pelayanan Customer Service Terhadap Kepuasan
Nasabah Pada Bank BJB Cabang Subang
Kualitas Pelayanan

Jadi dapat dikatakan kualitas pelayanan merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan
untuk memenuhi harapan pelanggannnya. Kualitas pelayanan lebih menekankan aspek
kepuasan konsumen yang diberikan oleh perusahaan yang menawarkan jasa. Selain itu
juga ada faktor implementasi kebijakan yang harus di buat secara komperhensif guna
mencapai hasil yang maksimal . Keberhasilan suatu perusahaan yang bergerak dibidang
jasa tergantung dengan kualitas pelayanan yang ditawarkan .

Daya tanggap , yaitu keinginan para staff untuk membantu para pelanggan dan
memberikan layanan daya tanggap

Empati , meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian


pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individual pelanggan. Kepuasan pelanggan
berpengaruh signifikan terhadap shareholder value, walaupun dampaknya bervariasi antara
industri dan antar perusahaan.

Kepuasan

Berdampak positif terhadap loyalitas pelanggan. Menekan biaya transaksi pelanggan di


masa depan terutama biaya-biaya komunikasi pemasaran, penjualan dan layanan
pelanggan.

Dimensi Kepuasan

Untuk pelanggan yang sensitive, biasanya harga produk murah adalah sumber kepuasan
yang penting karena pelanggan akan mendapatkan value for money yang tinggi. Pelanggan
akan merasa puas karena adanya emosional value yang diberikan oleh brand dari produk
tersebut, 5.

Bank BJB Cabang Subang

Pada dasarnya setiap perusahaan yang melakukan program kualitas pelayanan, maka akan
menciptakan kepuasan pelanggan/nasabah. Pelanggan/nasabah yang memperoleh
kepuasan dalam pelayanan merupakan modal dasar bagi perusahaan dalam membentuk
loyalitas pelanggan/nasabah. Menurut Kotler Kualitas produk dan jasa, kepuasan
pelanggan, dan profitabilitas perusahaan adalah tiga hal yang terkait erat. Semakin tinggi
pula tingkat kualitas, semakin tinggi tingkat kepuasan yang dihasilkan.

Kepercayaan akan timbul apabila konsumen telah merasakan kepuasan karena telah
mengkonsumsi atau menggunakan produk dengan kualitas yang bagus. Pada
gilirannya, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dimana perusahaan
memaksimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. (Subagja & Hanifah,
2020)
IMPLEMENTASI SERVICE RECOVERY PELAYANAN OLEH

CUSTOMER SERVICE UNTUK MENINGKATKAN

KEPUASAN NASABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI

KANTOR CABANG TELUK BETUNG


Fungsi Customer Service

Pengetahuan tentaang fungsi, tanggung jawab, dan tugas sangat penting untuk memberikan
jaminan kepada nasabah bahwa nasabah ditangani oleh pihak yang kompeten dan dapat
dipercaya, sehingga nasabah memeproleh pelayanan terbaik. Customer service berfungsi
untuk memberikan jasa layanan kepada nasabah dalam hal memberikan informasi,
menampung keluhan nasabah, cross selling, dan membantu nasabah untuk menyelesaikan
masalah yang timbul. Maintenance customer pembinaan nasabah h.

Wewenang Customer Service

Percaya diri, bersikap akrab, dan penuh dengan senyum dalam melayani nasabah. Meminta
nasabah untuk menuggu waktu pelayanan apabila belum dapat dilayani12.

Menangani Masalah/Keluhan Nasabah

Pengaduan nasabah adalah ungkapan ketidakpuasan nasabah yang disebabkan oleh adanya
potensi kerugian finansial pada nasabah yang diduga karena kesalahan atau kelalaian bank.
Oleh karena itu, untuk mengatasi keluhan nasabah haruslah dilakukan dengan cara-cara yang
positif. Empati kepada nasabah yang menyampaikan keluhan b. Baank menaruh perhatian
yang sangat jelas tentang penyelesian pengaduan nasabah yang dilkukan oleh pihak
perbankan.

Pengaduan Nasabah kemudian dilengkapi oleh PBI No. Penyelesaian Pengaduan Nasabah
setiap pengaduan dari nasabah harus ditindak lanjuti untuk dicarikan jalan keluar yang
terbaik. Ketika nasabah menyampaikan pengaduannya, hal yang pertama dilakukan adalah
mendengarkan dengan seksama pengadunnya dengaan menunjukan empati kemudian juga
pengaduan tersebut dapat diselesaikan dengan singkat makaa sampaikan solusi yang bisa
ditawarkan.

Definisi Kepuasan Nasabah

Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang berawal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-
harapannya.
BAB 2
ADMIN DEPOSITO TABUNGAN
ANALISA PROGRES NILAI PRODUK SIMPANAN (DANA PIHAK
KETIGA) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk
KANTOR CABANG PEMBANTU JATIROGO TUBAN

Produk- produk simpanan yang diteliti adalah deposito, giro, dan


tabungan. Dalam dunia perbankan, semua bank berlomba - lomba menarik hati
masyarakat untuk mempercayakan uang mereka disimpan di bank tersebut
dalam jangka waktu selama- lamanya dan dalam jumlah yang sebesar-
besarnya. Tahun 2013 untuk melihat progress masing-masing produk dan
memprediksi posisi dana pada tahun 2014 dengan melihat trend analisis
menggunakan metode Least Squares.
Sedangkan untuk prediksi progress terbesar dari tahun 2013 ke tahun
Hal tersebut dikarenakan sektor perbankan mengemban fungsi utama sebagai
perantara keuangan antara unit- unit ekonomi yang surplus dana, dengan unit-
unit ekonomi yang kekurangan dana. Melalui sebuah bank dapat dihimpun dana
dari masyarakat dalam berbagai bentuk simpanan selanjutnya dari dana yang
telah terhimpun tersebut, oleh bank disalurkan kembali dalam bentuk pemberian
kredit kepada sektor bisnis atau pihak lain yang membutuhkan. Semakin
berkembang kehidupan masyarakat dan transaksi-transaksi perekonomian suatu
negara, maka akan membutuhkan pula peningkatan peran sektor perbankan
melalui pengembangan produk- produk jasanya. Arti service marketing adalah
sebuah proses penjualan sebuah produk atau lebih, akan tetapi tidak
memindahkan hak kepemilikan kepada pembeli dan yang terpenting adalah
mengutamakan ketepatan waktu dan kualitas Billy.yang merupakan bank tertua
di Indonesia serta status dari PT. sendiri yang merupakan bank milik
Negara, sehingga menjadikan PT. untuk menunjang atau memikat masyarakat
umum agar masyarakat percaya dan mau menaruh dana mereka di PT. E-
Channel yang luar biasa, hal ini dimaksudkan dimana semakin besar atau
banyak masyarakat yang menaruh dana mereka, Hal ini yang ditekankan terus
menerus oleh jajaran direksi PT. Pembantu Jatirogo Tuban yang baru beroperasi
di bulan Oktober tahun 2012.
Penelitian ini merupakan penilaian kuantitatif terhadap produk- produk
simpanan BRI
Analisa yang dilakukan menghasilkan penilaian produk yang memiliki progres
tertinggi dan terendah sehingga dapat diketahui produk mana yang perlu
ditingkatkan pertumbuhannya yang berasal dari dana yang berasal dari
masyarakat luas.
Prediksi Progres Produk Simpanan Dengan Rumus Least Squares
Setelah dikelompokan dalam tiga jenis simpanan itu maka akan diperoleh total
gabungan dari ketiga jenis simpanan itu. Selanjutnya akan digunakan Rumus
Least Squares dari masingmasing penggabungan itu yang digunakan untuk
meramalkan perkembangan dana pihak ketiga itu di masa yang akan datang.
Untuk peramalan di Bulan Januari Tahun 2014 total dana pihak ketiga di
Bank BRI KCP
Jatirogo adalah sebesar Rp 14.493.863.931, dimana produk simpanan yang akan
mengalami pertumbuhan paling besar adalah Tabungan dengan nilai Rp
12.006.844.481, diurutan kedua yaitu Deposito sebesar Rp 1.698.242.424, dan
urutan terakhir adalah Giro dengan nilai Rp 788.777.026.
Saran
Untuk lebih meningkatan perolehan dana simpanan khususnya terhadap produk
simpana yang progresnya kecil. (Mudharabah & Syariah, 2017)

ANALISIS PENYETORAN, PELAPORAN, DAN PENCATATAN PPH


FINAL PASAL 4 AYAT (2) ATAS BUNGA DEPOSITO DAN
TABUNGAN NASABAH PADA BPR PRISMA DANA CABANG
AMURANG

The purpose of this research was to determine the suitability of


depositing, reporting, and recordkeeping Final Income Tax Article 4 on interest
deposits and savings at BPR Prisma Dana, branch Amurang with tax
regulations. Amurang already done the tax obligation in cutting, depositing, and
report final income tax article 4 paragraph 2 on deposit and saving account, but
there is a delay in depositing and reporting taxation.

Dasar Hukum PPh Final Pasal 4 Ayat 2 Atas Bunga Deposito dan
Tabungan
Aturan ini memuat tentang objek pajak, wajib pajak, pihak pemotong, tarif
pajak, dan pengecualian dari pemotongan pajak sebagaimana yang telah diatur
juga dalam PP No. Surat edaran ini diterbitkan untuk kemudian diteruskan dan
dikonfirmasikan kepada bank-bank yang terdapat di masingmasing wilayah
kerja Kantor Pelayanan Pajak.

Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan serta diskonto Sertifikat


Bank Indonesia termasuk bunga yang diterima atau diperoleh dari
deposito dan tabungan yang ditempatkan di luar negeri melalui bank yang
didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang bank luar
negeri di

Sedangkan, tabungan adalah simpanan pada bank dengan nama apapun, yang


penarikannya dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh
masing-masing bank.
Bertujuan untuk mengetahui bagaimana perhitungan bunga serta pemotongan
pajak penghasilan final atas bunga tabungan dan deposito nasabah pada
PT. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian yaitu
perhitungan pajak penghasilan final pasal 4 ayat atas bunga deposito dan
tabungan nasabah oleh PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk cabang Manado telah
sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.
Jenis Produk Suku Bunga
Atas pendapatan bunga yang diterima nasabah akan dipotong pajak sebesar
20%.
Rumus perhitungan pajak : PPh Final Pasal 4 Ayat 2 = 20% x bunga
deposito
Berdasarkan rumus di atas, perhitungan bunga deposito 1 bulan dan
pemotongan PPh Final pasal 4 ayat 2 adalah sebagai berikut. Dalam pembukuan
pihak Bank akan mencatat deposito di sebelah kredit sebagai utang yang harus
dilunasi. Pada saat pengakuan beban bunga, pihak Prisma Dana akan
mencatatnyasebagai berikut. PPh Pasal 4 ayat 2 Rp1.440.000,00 b.

Perhitungan PPh Final pasal 4 ayat 2 bunga tabungan menggunakan metode


perhitungan Saldo harian. Bunga tabungan dihitung berdasarkan saldo harian
dalam bulan berjalan kemudian akan 126 dijumlahkan pada akhir bulan. Berikut
perhitungan berdasarkan transaksi rekening nasabah R yang diambil pada bulan
Oktober 2015.
PPh Final pasal 4 ayat = 20% x bunga tabungan

Pembayaran bunga dilakukan setiap akhir bulan berdasarkan jumlah bunga


setiap hari, yang dihitung dengan metode saldo hariandan akan ditransfer ke
rekeningmasing-masing nasabahnya. Dana akan membuat jurnal sebagai
berikut. Beban bunga Rp66. Utang bunga Rp53.

Setiap bulannya rekening nasabah akan dipotong pajak atas penghasilan


bunga deposito dan tabungan yang dilakukan secara otomatis oleh sistem
komputer, kemudian pihak BPR Prisma Dana cabang Amurang
menyetorkan pajak yang dipotong dengan menggunakan Surat Setoran
Pajak PPh
Kotamobagu tempat wajib pajak terdaftar. Dalam hal ini BPR Prisma Dana
cabang Amurang melakukan pelaporan pajak ke Kantor Pelayanan Penyuluhan
dan Konsultasi Perpajakan Amurang. Amurang diberikan wewenang sebatas
menerima pelaporan pajak oleh wajib pajak, sedangkan untuk penyetoran pajak
dilakukan melalui Bank persepsi.
Kesimpulan
BPR Prisma Dana cabang Amurang memotong, menyetor, dan melaporkan PPh
Final pasal 4 ayat atas penghasilan bunga deposito dan tabungan nasabah sesuai
dengan aturan dalam PP No. Perhitungan bunga tabungan pada BPR Prisma
Dana cabang Amurang menggunakan metode perhitungan saldo harian, dimana
bunga dihitung berdasarkan saldo setiap hari yang dijumlahkan setiap akhir
bulan dan secara otomatis akan ditambahkan ke rekening nasabah melalui
sistem komputerisasi. (Timami & Soejoto, 2013)

ANALISA PROGRES NILAI PRODUK SIMPANAN (DANA PIHAK


KETIGA) PADA

PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR CABANG

PEMBANTU JATIROGO TUBAN

Produk- produk simpanan yang diteliti adalah deposito, giro, dan


tabungan. Dalam dunia perbankan, semua bank berlomba - lomba menarik hati
masyarakat untuk mempercayakan uang mereka disimpan di bank tersebut
dalam jangka waktu selama- lamanya dan dalam jumlah yang sebesar-
besarnya. Tahun 2013 untuk melihat progress masing-masing produk dan
memprediksi posisi dana pada tahun 2014 dengan melihat trend analisis
menggunakan metode Least Squares.
Sedangkan untuk prediksi progress terbesar dari tahun 2013 ke tahun
2014 adalah Giro dengan persentase 8,02%.

Hal tersebut dikarenakan sektor perbankan mengemban fungsi utama sebagai


perantara keuangan antara unit- unit ekonomi yang surplus dana, dengan unit-
unit ekonomi yang kekurangan dana. Melalui sebuah bank dapat dihimpun dana
dari masyarakat dalam berbagai bentuk simpanan selanjutnya dari dana yang
telah terhimpun tersebut, oleh bank disalurkan kembali dalam bentuk pemberian
kredit kepada sektor bisnis atau pihak lain yang membutuhkan. Arti service
marketing adalah sebuah proses penjualan sebuah produk atau lebih, akan tetapi
tidak memindahkan hak kepemilikan kepada pembeli dan yang terpenting
adalah mengutamakan ketepatan waktu dan kualitas . yang merupakan bank
tertua di Indonesia serta status.
sendiri yang merupakan bank milik Negara, sehingga menjadikan PT untuk
menunjang atau memikat masyarakat umum agar masyarakat percaya dan mau
menaruh dana mereka di PT. E- Channel yang luar biasa, hal ini dimaksudkan
dimana semakin besar atau banyak masyarakat yang menaruh dana mereka di
PT Hal ini yang ditekankan terus menerus oleh jajaran direksi
Pembantu Jatirogo Tuban yang baru beroperasi di bulan Oktober tahun 2012.
Jenis-jenis Produk Simpanan PT Bank BRI KCP Jatirogo Tuban adalah
sebagai berikut
Tabungan , Deposito BRI Rupiah, dan Giro BRI Rupiah.
Penelitian ini merupakan penilaian kuantitatif terhadap produk- produk
simpanan BRI
Analisa yang dilakukan menghasilkan penilaian produk yang memiliki progres
tertinggi dan terendah sehingga dapat diketahui produk mana yang perlu
ditingkatkan pertumbuhannya.
Dana yang berasal dari masyarakat luas. Dapat berupa giro, tabungan, dan
deposito.
DPK yang tertinggi dan terendah nilai progresnya.
Prediksi Progres Produk Simpanan Dengan Rumus Least Squares
Setelah dikelompokan dalam tiga jenis simpanan itu maka akan diperoleh total
gabungan dari ketiga jenis simpanan itu. Selanjutnya akan digunakan Rumus
Least Squares dari masingmasing penggabungan itu yang digunakan untuk
meramalkan perkembangan dana pihak ketiga itu di masa yang akan datang.
Untuk peramalan di Bulan Januari Tahun 2014 total dana pihak ketiga di
Bank BRI KCP
Jatirogo adalah sebesar Rp 14.493.863.931, dimana produk simpanan yang akan
mengalami pertumbuhan paling besar adalah Tabungan dengan nilai Rp
12.006.844.481, diurutan kedua yaitu Deposito sebesar Rp 1.698.242.424, dan
urutan terakhir adalah Giro dengan nilai Rp 788.777.026.
Saran
Untuk lebih meningkatan perolehan dana simpanan khususnya terhadap produk
simpana yang progresnya kecil.(Tuban, 2015)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIMPANAN


MUDHARABAH BANK SYARIAH MANDIRI 2006-2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh bagi hasil


tabungan, bagi hasil deposito, suku bunga tabungan, suku bunga deposito, dan
inflasi terhadap simpanan mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2006-
2013.
Sejak tahun 1992, regulasi perbankan di
Hanya saja bank syariah secara konsisten mencatat ketentuan kerugian
pinjaman yang lebih rendah. Karakteristik sistem perbankan syariah yang
beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem
perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta
menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang
beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam
berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi
keuangan. Selain itu, seperti yang telah diketahui bersama bahwa periaku bank
syariah cenderung menerapkan larangan bunga. Aspek hukum yang mendasari
perkembangan bank syariah di Indonesia, mulai diatur dalam Undang-Undang
no.
21 Tahun 2008 yang berisikan perbankan syariah adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya dimana kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dalam bentuk kredit. Dana Pihak Ketiga khususnya
simpanan mudharabah yang lebih besar dibandingkan dengan Simpanan
mudharabah perbankan syariah lainnya sehingga dipandang mampu mewakili
perbankan syariah yang telah ada lainnya.
Selain itu dipengaruhi oleh motif masyarakat untuk melakukan penyimpanan
uangnya ke perbankan syariah yang berbasiskan bagi hasil.
METODE PENELITIAN
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Syariah
Mandiri dengan melihat laporan neraca dan laba rugi dari triwulan I 2006
sampai dengan triwulan IV 2013.
Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Berdasarkan perhitungan triwulanan yaitu dari triwulan I 2006 sampai dengan
triwulan IV 2013 yang dinyatakan dalam bentuk miliaran rupiah .
Inflasi
Pada saat itu persediaan barang dan jasa mengalami kelangkaan, sementara
konsumen harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk sejumlah barang dan
jasa yang sama karena sangat membutuhkannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penggunaan regresi linear rentan dengan beberapa permasalahan yang
sering timbul, sehingga akan menyebabkan hasil dari penelitian yang telah
dilakukan menjadi kurang akurat.
2 tabel dan nilai probabilitasnya yaitu 0,322697
> 0,05, maka dapat disimpulan bahwa data yang digunakan sudah berdistribusi
secara normal. Karena nilai 2-hitung < , berarti tidak ditemukan adanya masalah
heteroskedastisitas atau model empiris yang digunakan dalam penelitian ini
terbebas dari masalah heteroskedastistas.
Model regresi yang diperoleh dari hasil penelitian dapat ditulis dalam
bentuk persamaan
Berdasarkan pada persamaan regresi di atas, apabila X1, X2 X3, X4, dan X5
bernilai 0, maka nilai Y adalah Rp 52.211.054.798.000 yang artinya adalah jika
dalam PT Bank Syariah.
Mudharabah pada Bank Syariah
Bank Konvensional mengalami kenaikan sebesar 1% maka akan menyebabkan
menurunnya simpanan Mudharabah pada f. Hal ini berarti bahwa jika Inflasi
mengalami kenaikan sebesar 1% maka akan menyebabkan meningkatnya
simpanan Mudharabah pada suku bunga deposito tetap . Mudharabah variabel
bagi hasil tabungan mudharabah secara statistik menunjukkan hasil yang
signifikan pada nilai lebih kecil dari = 5% . Maka dapat disimpulkan bahwa
variabel bagi hasil tabungan mudharabah berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap simpanan mudharabah pada Bank Syariah Mandiri .
Mudharabah variabel bagi hasil deposito mudharabah secara statistik
menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai lebih kecil dari = 5% . Syariah
Mandiri . Maka dapat disimpulkan bahwa variabel suku bunga tabungan bank
konvensional berpengaruh secara negatif signifikan terhadap simpanan
mudharabah pada Bank Syariah Mandiri.
Inflasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Simpanan
Mudharabah pada
Bank Syariah Mandiri . Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan antara
nilai F-hitung dengan F-tabel .
Yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan
Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.
Depositors’ Of Malaysian Islamic Banking

Dalam Jurnal Proceeding 6th international conference on islamic Economic and


finance vol. Dasar-Dasar Perbankan. Perbankan syariah. (Mudharabah &
Syariah, 2017)

ANALISIS PERILAKU NASABAH PRIORITAS TERHADAP


INVESTASI DEPOSITO (Studi pada Bank Tabungan Negara Kantor
Cabang Malang)

Bank yang menjadi lembaga intermediasi antara pihak yang berlebih dana
dengan pihak yang membutuhkan dana menawarkan produk deposito sebagai
produk investasi dengan risiko rendah. Namun banyak faktor yang menjadi latar
belakang nasabah memilih sebuah bank untuk mempercayakan asetnya dan
memilih deposito sebagai bentuk investasi yang diambil. Hal ini bertujuan
untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku nasabah prioritas
dalam berinvestasi deposito.
Kepercayaan sebagai Modal Utama sebuah Fungsi Bank
Agent of Trust yang menjelaskan bahwa dasar kegiatan utama bank adalah
kepercayaan dari segi menghimpun dana maupun menyalurkan dana. Fungsi
kedua yaitu Agent of Development yang berarti bank memiliki tugas untuk
menghimpun dana dan menyalurkannya, maka kegiatan bank memungkinkan
masyarakat untuk melakukan investasi. Sedangkan fungsi yang ketiga yaitu
Agent of Service berarti bank menawarkan jasa-jasa yang berkaitan dengan
perekonomian secara umum seperti berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan
barang berharga, jasa pemberian jaminan bank dan jasa penyelesaian
tagihan. Menurut Sutopo dan Suryanto mendefinisikan bahwa pelayanan prima
sebagai pelayanan yang terbaik.
Pelayanan yang terbaik sifatnya dapat dibandingkan dengan yang lain.
Ketepatan dalam Memilih Investasi Menggunakan Seleksi Portofolio
Dapat juga dikatakan bahwa investasi senantiasa berkaitan dengan
pengalokasian aset atau kekayaan dalam bentuk investasi rill seperti
emas, tanah, bangunan, dan mesin atau dalam bentuk investasi surat berharga
seperti saham, deposito, obligasi, option, dan lain-lain. Dengan kata
lain, investasi berarti pemanfaatan sejumlah aset yang dimiliki untuk mencapai
tujuan tertentu dengan tingkat resiko tertentu. Risiko investasi merupakan suatu
ketidakpastian yang muncul dalam sebuah investasi. Investasi merupakan
speculative risk yaitu risiko yang jika diambil mungkin akan mengakibatkan
diperolehnya keuntungan atau timbulnya kerugian.
Semua risiko spekulatif diambil sebagai pilihan sadar dan tidak hanya
diakibatkan oleh situasi yang tidak terkontrol. Ketidakpastian dalam suatu
investasi menimbulkan para investor memiliki perilaku yang berbeda-
beda. Menurut Markowitz dalam publikasinya Portfolio Selection, menyatakan
teori tentang pentingnya diversifikasi untuk mengurangi resiko suatu
investasi, dengan asumsi bahwa investor akan berperilaku secara rasional, dapat
diprediksi dan tidak menyimpang dari tata cara/ kebiasaan yang berlaku umum.

Deposito Berjangka
Prosedur pembukaan rekening deposito setiap bank adalah berbeda tergantung
sistem yang berlaku di bank tersebut. Namun dari prosedur yang sudah
ada, bank lebih mempermudah nasabah untuk pembukaan rekening hingga
pencairan bunganya. Sehingga deposito memiliki hasil bunga yang pasti dan
rendah risiko.
Perilaku Nasabah
Menurut Swastha Dan Handoko , perilaku konsumen adalah suatu tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan
ini. Perilaku konsumen merupakan kegiatan-kegiatan individu yang langsung
terlibat dalam jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan.
Penelitian Terdahulu
Berbeda dengan penelitian tiga peneliti sebelumnya, bahwa penelitian Rusdarti
dan Leksono membahas variabel kualitas pelayanan yang dapat berpengaruh
terhadap loyalitas pelanggan. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa kualitas
pelayanan mempengaruhi loyalitas nasabah terhadap bank.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena pengumpulan data lebih


mementingankan proses yang diperoleh daripada hasil akhirnya. Namun dalam
penelitian ini memfokuskan kepada produk deposito, dimana produk ini
menjadi salah satu produk untuk nasabah dapat berinvestasi dengan
mendiamkan asetnya selama beberapa bulan sesuai jatuh tempo yang
dipilih. Maka dalam penelitian ini akan mencari tahu faktor apa saja yang
mempengaruhi nasabah untuk berinvestasi pada Bank BTN.

Unit Analisis dan Penentuan Informan


Dalam proses penelitian diperlukan observasi langsung dan wawancara kepada
informan.
Metode analisis data yang peneliti gunakan adalah metode analisis data
deskriptif, karena penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan strategi
peningkatan deposito pada Bank Tabungan

Dengan penelitian deskriptif peneliti hanya bermaksud menggambarkan atau


menerangkan gejala yang sedang terjadi.
BTN sebagai tempat investasi.
Faktor Special Rate menjadi Tolak Ukur Besarnya Deposito Seorang
Nasabah
Sehingga, tingkat suku bunga merupakan faktor paling utama dalam
menentukan nasabah untuk memiliki deposito dengan memberikan suku bunga
yang lebih tinggi dibandingkan bank-bank lain. Ketentuan mendapat special rate
adalah besarnya aset yang didepositokan, jangka waktu yang dipilih dan
seringnya bertransaksi deposito. Nasabah dan Bank melakukan tawar-menawar
untuk mendapatkan suku bunga yang pas. (Ilmiah, 2015)
BAB 3
BACK OFFICE KREDIT
ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MODAL
KERJA DALAM RANGKA MENDUKUNG PENGENDALIAN KREDIT
BANK (Kasus Pada PT. KBPR Pancadana Batu Tahun 2012,2013,2014)

KBPR Pancadana Batu is located at Jl. Diponegoro Batu. KBPR Pancadana Batu can
generally be considered quite good. KBPR Pancadana Batu immediately form part of the
internal audit so as to assist inspectors in carrying out a routine inspection of each company's
activities.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya tunggakan kredit


dengan menganalisis system dan prosedur dalam pemberian kredit. Hasil analisis system dan
prosedur pemberian kredit modal kerja yang diterapkan pada PT. Dalam prosedur pengajuan
kredit terdiri atas 7 tahapan diantaranya, permohonan kredit, wawancara, survey, analisa
kredit, putusan kredit, pencairan kredit, dan administrasi kredit.

Bank memberikan modal pada usaha dalam skala kecil berupa kredit. Modal kerja
merupakan salah satu bentuk kredit yang diberikan bank kepada masyarakat yang
memerlukan dana. Kredit yang berupa modal kerja mempunyai manfaat sebagai dana
pertama dalam usaha. Pihak bank dalam memberikan kredit melihat jaminan yang diberikan
berupa 5C , dan analisis 7P , hal ini dilakukan untuk menilai kelayakan nasabah dalam
menerima kredit.

Unsur-unsur pengendalian kredit dalam proses pemberian kredit menurut Tawaf


adalah personel yang kompeten dan dapat dipercaya, adanya pemisahan tugas, proses
otorisasi yang tepat, dokumen dan catatan yang memadai, kontrol fisik aktiva dan catatan
serta pemeriksaan. Kredit bermasalah yang terjadi pada PT.

Kredit merupakan kepercayaan yang diberikan dari lembaga keuangan kepada


masyarakat atau organsiasi yang membutuhkan untuk kelancaran usaha, tertentu
dengan pemberian bunga

Dari pendapat di atas diketahui kredit diberikan oleh kreditur kepada debitur dengan
asas kepercayaan. Dimana debitur akan mengembalikan pinjaman serta bunga yang telah
disepakti bersama. Prosedur pemberian kredit secara umum dapat dibedakan antara peminjam
perseorangan dengan peminjam oleh suatu badan hukum. Keputusan kredit.

Penandatanganan akad kredit / perjanjian lainnya h. Realisasi kredit i. Lunas dibayar


dengan melibatkan berbagai pihak. Mahmoeddin, Salah satu pendekatan yang umum
digunakan dalam mengupayakan kredit agar tidak bermasalah adalah dengan IRXUV 3V RI
3UHYHQWLRQ SK\ORVRSK\ SROLFH procedure, dan people.

Deskriptif merupakan penelitian dengan fokus di suatu bidang dengan tujuan


memperoleh hasil penelitian Tahap Rekomendasi Kredit Jurnal Administrasi Bisnis
Prosedur Pembayaran Kredit.

Pada tahap permohonan kredit, calon debitur mengisi formulir permohonan kredit dan
melengkapi data-data, surat-surat yang dibutuhkan sesuai dengan permohonan kredit.

Pemeriksaan pekerjaan secara independen

Dengan ditambahnya fungsi internal audit sebagai pelaksana pemeriksaan terhadap


sistem yang ada serta pemeriksaan pekerjaan terhadap setiap bagian yang ada pada struktur
organisasi PT.
Tanggung jawab account officer dinilai masih terlalu berat pada saat proses pemberian kredit.
account officer memiliki tugas lebih banyak pada saat proses pemberian kredit, mulai dari
menerima permohonan kredit dari nasabah, membuat aplikasi permohonan kredit ,
memeriksa identitas dan kebenaran aplikasi permohonan kredit nasabah, serta melakukan
wawancara, survei, analisis kredit dan pmbuatan laporan analisis kredit. Sehingga account
officer bisa lebih fokus dalam melakukan tugas dalam proses pemberian kredit yang
diberikan.

Dilakukan evaluasi terhadap tanggung jawab yang dimiliki account officer pada saat
proses pemberian kredit terhadap calon debitur. Tugas account officer dalam pemberian
kredit dinilai masih terlalu banyak. Beberapa tugas seharusnya dapat dilakukan oleh bagian
lain, seperti pada saat menerima permohonan kredit lebih tepat dilakukan oleh costumer
service.(Farisi & Saifi, 2017)

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN


KREDIT PADA PD. BPR BANK DAERAH LAMONGAN

Landasan Hukum Bank

BPR sebagai satu jenis bank yang kegiatan usahanya terutama ditujukan untuk
melayani usaha-usaha kecil dan masyarakat di daerah pedesaan.

Menurut Kasmir

Sebelum fasilitas kredit diberikan, bank harus merasa yakin bahwa kredit yang
diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit
sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan oleh beberapa
cara untuk mendapatka keyakinan tentang nasabahnya, seperti melalui prosedur penilaian
yang benar.

METODE PENELITIAN

Situasi sosial dalam penelitian ini adalah Kredit yang diberikan kepada nasabah sejak
tahun 2016, Seluruh karyawan PD. Lamongan. Sampel pada penelitian kualitatif bukan
dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, atau partisipan, informan, teman dan guru
dalam penelitian.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Daerah Lamongan. Pada deskripsi hasil kuesioner, penulis menyajikan hasil


pertanyaan responden yang berhubungan dengan proses pemberian kredit dan yang
berhubungan dengan sistem pengendalian intern di PD. Lamongan dengan cara mengisi
formulir dengan menggunakan format yang telah ditentukan oleh bank dan permohonan
kredit dapat segera diproses.

Kepada Pemutus Kredit

Hasil analisa berupa pendapat dan saran yang akan disampaikan oleh analis kredit
kepada pemutus kredit di PD.

Prosedur Pelunasan Fasilitas Kredit

Pelunasan yaitu dipenuhinya semua hutang debitur terhadap bank yang


mengakibatkan hapusnya perikatan perjanjian kredit. Semua kewajiban debitur harus
diselesaikan sampai tanggal pelunasan yang meliputi utang pokok dan utang bunga. Apabila
debitur memakai lagi setelah dilakukan evaluasi oleh analis kredit dan pimpinan yang
berwenang maka bank akan memperpanjang kreditnya.

Aktivitas Pengendalian

Dalam meminimalkan kredit macet seperti tidak tertagihnya kredit yang telah diberikan, PD.
Lamongan memiliki prosentase

BPR Bank Daerah Lamongan sebaiknya membuat buku laporan mengenai


perkembangan usaha nasabah yang digunakan untuk diberikan Bank telah digunakan
sebagaimana mestinya dan untuk diberikan dapat membantu usaha nasabah menjadi lebih
berkembang. Diharapkan adanya minimal dan maksimal pemantauan terhadap usaha nasabah
yang dilakukan oleh pihak PD. (Fibriyanti & Wijaya, 2018)

SISTEM INFORMASI KREDIT BARANG PADA KOPERASI KARYAWAN PT.


PINDAD (PERSERO) BANDUNG

PINDAD Bandung merupakan suatu badan usaha yang bertujuan mengelola


kesejahteraan pegawai PT. Sistem kredit barang yang berjalan di Koperasi Karyawan PT.
PINDAD Bandung, masih dirasa belum optimal karena sistem yang digunakan belum
terkomputerisasi dengan baik. Untuk itu, diperlukan suatu sistem informasi yang dapat
menangani masalah tersebut.

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini untuk mengetahui sistem yang berjalan,


membuat perancangan, melakukan pengujian dan implementasi sistem informasi kredit
barang. PINDAD Bandung menggunakan pendekatan terstruktur dengan metode Waterfall,
sedangkan alat yang digunakan dalam merancang sistem berupa Flow Map, Diagram Kontek,
DFD . Bahasa pemrograman yang digunakan Visual Basic, pengembangan aplikasi database
menggunakan Microsoft Sql Server 2000 dan pembuatan laporan menggunakan Crystal
Report. Pengembangan sistem informasi kredit barang dari hasil penelitian diharapkan
mampu mengatasi kendala yang dihadapi Koperasi Karyawan PT.

Penggunaannya tidak hanya sebagai proses otomatisasi terhadap akses informasi,


tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang terintegrasi,
sehingga proses organisasi yang terjadi akan efisien dan terukur. Nomor 25 tahun 1992
Koperasi ialah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. Di Indonesia koperasi merupakan suatu
organisasi atau badan usaha yang memiliki peranan yang sangat penting dalam
menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat serta mewujudkan kehidupan
demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, dan
keterbukaan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang melaju dengan sangat pesat,
koperasi pun semakin berkembang mengikuti arus teknologi.

Berdasarkan kebutuhan di atas maka dari pihak Koperasi membutuhkan suatu


program aplikasi baru yang nantinya diharapkan dapat membantu dalam melayani proses
kredit barang pada Koperasi Karyawan PT. PINDAD. Adanya perancangan sistem yang baru
diharapkan dapat memenuhi setiap tuntutan, baik tuntutan kebutuhan saat ini maupun
tuntutan perkembangan di masa yang akan datang. Karyawan PT. Lambatnya penyajian
rekapitulasi potongan karena masih harus diketik ulang menggunakan Microsoft Office

Maksud dari dilaksanakannya penelitian ini yaitu untuk merancang suatu aplikasi dengan
kemampuan mengelola data menyajikannya kepada pihak yang membutuhkan.
Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut

Pegawai hanya dapat melakukan kredit barang maksimal 1 bulan sekali, pegawai yang
dapat melakukan kredit barang adalah pegawai yang berstatus sebagai pegawai tetap.
Ketentuan besar pinjaman tidak dibatasi namun pembayaran kredit dilakukan dalam bentuk
angsuran langsung atau ditagihkan melalui pemotongan gaji maksimal selama 24 bulan yang
pelaksanaanya dimulai pada bulan berikutnya setelah bantuan pinjaman diterima.

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan,berkumpul kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, bekumpul
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Ladjamudin

Sistem mempunyai suatu konsep yang mendasari sebuah pengertian yang di


kemukakan oleh berbagai pakar untuk mendefinisikan dari sistem itu sendiri. Sebelum
mendefinisikan suatu sistem pakar harus mempunyai konsep dasar untuk memperkuat
pendefinisiannya.

Koperasi mempunyai pengertian

Menurut Undang-undang No. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. Pengertian Kredit.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti melalui dokumentasi-dokumentasi


yang ada di Kopkar PT. Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah
pendekatan terstruktur.

Analisis dan Desain Sistem

Terdapat beberapa alasan penulis menggunakan pendekatan terstruktur diantaranya


adalah mudah dipahami dan mudah digunakan artinya metode ini mudah dimengerti, selain
itu metode terstruktur telah banyak digunakan dalam pengembangan sistem informasi.
Metode Pengembangan.

Perancangan sistem dan perangkat lunak

Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem


perangkat lunak yang mendasar dan hubunganhubungannya.
Diagram Kontek

Diagram kontek adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan
ruang lingkup suatu sistem. Diagram kontek merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.

Kamus data

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang
mengalir di sistem secara lengkap. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak
melalui aliran data. Mendeskripsikan hubungan detail antara penyimpanan yang akan
menjadi titik perhatian dalam DFD. Ketika merancang suatu basis data untuk suatu sistem
relasional, prioritas utama dalam mengembangkan model data logikal adalah dengan
merancang sutau representasi data yang tepat bagi relationship dan constrain.

Kita harus mengidentifikasi suatu set relasi yang cocok, demi mencapai tujuan di atas.
Teknik yang dapat kita gunakan untuk mambantu mengidentifikasi relasi-relasi tersebut
dinamakan Normalisasi. Normalisasi dapat didefinisikan ssebagai proses pengelompokkan
data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan
mereka sehingga terwujud satu bentuk basis data yang mudah untuk dimodifikasi

Analisis dokumen merupakan metode analisis data dengan cara mengumpukan data-
data yang berhubungan dengan obyek yang akan diteliti dengan memperhatikan fungsi
dokumen, sumber data dan atribut yang ada dalam dokumen tersebut yang ada di instansi
terkait. Di bawah ini merupakan analisis dokumen yang terdapat di Koperasi Karyawan PT.
Karyawan PT.

Prosedur kredit barang

Pegawai yang ingin memperoleh pinjaman untuk kredit barang mengajukan surat
pengajuan pinjaman dengan dilampirkan slip gaji bulan terakhir serta kwitansi pembelian
barang kepada koperasi karyawan PT. Jika saldo gaji pegawai setelah mendapatkan potongan
dari angsuran kredit barang akan lebih dari Rp. 1.190.000 maka permohonan kredit tersebut
akan dicatat di buku agenda akan membuatkan faktur sebagai bukti jasa yang dikenakan dari
pinjaman tersebut sebanyak 3 rangkap.
Diusulkan

Pegawai mengisi formulir permohonan kredit yang kemudian disetujui ketua unit
masing-masing dan diserahkan kepada LAK kredit barang untuk dimasukan data pada
formulir pinjaman kredit tersebut ke dalam database kredit barang. Sistem Informasi Kredit
Barang Pada Koperasi Karyawan PT. Barang untuk di input ke dalam database kredit barang
untuk proses pembayaran angsuran/pelunasannya. (Winanti & Kautsar, 2014)

ANALISIS SISTEM PENGAJUAN KREDIT DAN IMPLEMENTASI


PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MIKRO
USAHA KECIL MENENGAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA
(PERSERO), TBK UNIT BANYUATIS
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara
mendalam, observasi dan studi dokumen yang selanjutnya dianalisis melalui tahapan yaitu
reduksi data, penyajian data,analisis data dan penarikan simpulan.

Efektisitas Sistem Pengajuan Kredit dan Implementasi Pengendalian Internal dalam


Pemberian Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah di PT. BRI to determine the effectiveness of
credit application systems and SPI in BRI Banyuatis unit. The data were obtained through
deep interviews, observations, and document studies, which were further analyzed through
the stages of data reductions, data presentations, data analysis, and conclusions drawing.

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan


kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes
atau yang dikenal sebagai banknote.

Negara Republik Indonesia Nomor 10

Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Industri perbankan telah mengalami
perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia yang didirikan sejak tahun 1895
tetap konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil, diantaranya dengan
memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Padasuatu sistem pengendalian
intern yang baik, kecurangan yang mungkin terjadi dapat diminimalisasi seperti pemberian
kredit pada Bank BRI khusus ditujukan untuk Kredit dari masyarakat pertimbangan dari
pengurus BRI agar nantinya kredit yang diberikan oleh pihak BRI dapat meminimalkan
tingtkat kerugian pada perusahaan tersebut. Analisa pemberian kredit akan bermuara pada
upaya untuk mengurangi resiko yang kemungkinan terjadi pada saat proses berjalannya
kredit.
Analisa kredit mikro dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu analisa kualitatif dan analisa
kuantitatif. Sehingga diperoleh kemampuan nasabah untuk mengembalikan kredit yang
diberikan oleh BRI. Kemampuan bayar inilah yang digunakan BRI sebagai pedoman dalam
pemberian kredit mikro. Analisa kredit mikro yang dilakukan oleh tenaga marketing BRI
akan menunjukkan kualitas kredit.

Analisa yang salah akan menyebabkan kredit bermasalah. Apabila terjadi kredit
bermasalah, maka akan berakibat pada pencadangan biaya penghapusan aktiva produktif
yang cukup besar sehingga mempengaruhi laba perusahaan.

METODE

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif atau yang
sering juga disebut metode penelitian interaksionis simbolis, fenomenologi . Informan
penelitian ini ditunjuk secara purposive sampling, mereka yang ditunjuk ditentukan
kriterianya, yakni sejauh mana mereka memahami masalah yang akan dikaji sebagaimana
yang dirumuskan dalam pertanyaan penelitian, posisi dalam kelembagaan organisasi,
mewakili kelompok-kelompok sosial yang ada, dan keterkaitan fungsional mereka terhadap
struktur organisasi .

Hasil

Program Kredit Usaha Mikro kecil adalah KUR. Kredit Usaha Rakyat adalah kredit
modal kerja dana atau investasi kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koprasi di
bidang usaha produktif dan layak namun beluk bankable dengan Rp.

Kredit Usaha Rakyat

Dalam pemberian kredit kepada masyarakat, PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk
menerapkan sistem e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha pengendalian internal
guna meminimalisir adanya kredit macet atau kredit yang bermasalah. Adapun sistem
pengendalian yang diterapkan, yaitu:

a. Pengajuan permohoanan kredit oleh debitur bersangkutan dengan mengisi formulir


SKPP.
b. Calon debitur harus menjadi nasabah BRI, memiliki usaha yang telah berjalan
minimal selama 6 bulan.
c. Calon debitur melengkapi dokumendokumen yang diperlukan antara lain fotocopy
KTP, foto diri, kartu keluarga, NPWP, SIUP, SITU, TDP, foto copy agunan, serta
foto copy buku tabungan.
d. Jika dokumen-dokumen telah dilengkapi kemudian berkas tersebut diberikan kepada
BRI untuk diperiksa kelengkapan dokumen tersebut, jika tidak lengkap maka debitur
harup melengkapi diokumen sebagai syarat kredit.
e. Permohonan Pijaman .
f. Dan adm. Kredit mengajukan beberapa pertanyaan kepada calon debitur mengenai
perkiraan besarnya permohonan kredit usaha serta mengisi formulir perdaftaran kredit
usaha kemudian yang akanditandatangani.
g. Jika adm. Kredit menerima bukti kepemilikan aguanan dari calon debitur maka adm.
Kredit mengisi formilir tanda terima bukti aguann dan di foto copy sebanyak dua
rangkap satu untuk calon debitur dan rangkap kedua untuk diarsipkan.
Bank Rakyat Indonesia , Tbk Unit

Banyuatis sudah baik.Karena program atau produk kredit pada BRI terjamin, dengan
syarat-syarat yang jelas dan mekanisme pengajuan sampai pemutusan kredit terstruktur
dengan baik sesuai pedoman e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha yang ada,
sehingga memudahkan debitur maupun petugas untuk memproses kredit sesuai dengan
ketentuan dan kapasitasnya masing-masing.

Secara umum pengajuan kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia Pada tahap pemeriksaan,
setelah syarat-syarat dilengkapi, pihak BRI Unit Banyuatis dalam hal ini Mantri Persiapan
Pencairan. Setelah Surat Keterangan Permohonan Pinjam Pembayaran Pencairan KUR.

Pembayaran pencairan kredit usaha rakyat kepada debitur dilakukan oleh.

 Telah dilakukan analisis 6C secara.


 Itikad dari seluruh pejabat pemutus dalam memutuskan kredit benarbenar baik dan
semata-mata hanya untuk kepentingan BRI.
 Telah dilakuakn pengecekan atas kelengkapan dan kebenaran dokumen secara hati-
hati dan sempurna.
 Telah dilakukan pengawasan atas.
 Telah dilakukan monitoring kredit dan proses pemberian kredit, secara benar dan
sungguh-sungguh serta dapat dibuktikan secara administratif.
Dengan sistem pengajuan kredit yang baik BRI Unit Banyuatis dapat mengurangi resiko
akan terjadinyanya kredit macet. Sistem penjuan kredit yang baik juga dapat mengatasi
kebingungan calon debitur tentang program kredit yang diambil dan mengurangi kesalahan
persepsi atas program kredit yang diambil.
BRI Unit Banyuatis selalu menetapkan prinsip kehati-hati dalam sistem pengajuan
kreditnya baik dalam kelengkapan berkas maupun pengambilan keputusan apakah kredit
yang diajuakan diterima atau tidak. Pembagian tugas jelas pada pegawai dalam proses
pengajuan kredit menjadikan sistem pengajuan kredit pada BRI Unit Banyuatis menjadi lebih
efektif dan efisien. Hal ini mengingat karena mementingkan kepuasan nasabah, BRI Unit
banyuatis selalu memperhatikan sistem pengajuan kredit agar berjalan baik sesuai dengan
ketentuan yang ada.

Implementasi pengendalian internal dalam pemberian kredit mikro kecil menengah pada
PT.
Indonesia , Tbk Unit Banyiatis dikatakan sudah cukup baik. Karena setiap tahapan dalam
proses pemberian kredit dilakukan dengan selalu mempertimbangkan risiko dan faktor-fator
akan terjadinya kredit macet.

Oleh karena itu dalam setiap putusan pemberian kredit kepada debitur atau calon debitur
harus berdasarkan kepada analisis dan evaluasi yang menyeluruh terhadap kebutuhan
kreditnya, baik yang telah diberikan dana atau yang akan diberikan oleh BRI Unit Banyuatis,
sesuai dengan permohonan debitur dan peraturan yang ada, sepanjang tidak melebihi batas
maksimum kredit yang ditetapkan untuk Kredit Usaha Rakyat. Dengan demikian satiap
pejabat kredit sejak awal proses pengajuan kredit sampai pemutusan kredit wajib mencari
informasi yang lengkap dan bener mengenai kredit yang sudah dinikmati debitur dan kredit
yang akan dinikmati debitur. (Prasadhana et al., 2017)
BAB 4
TELLER
Sistem Antrian Teller Bank Mandiri Sebagai
Upaya Meningkatkan Efisiensi Kecepatan
Transaksi
Sistem teller merupakan suatu rangkaian kerja pelayanan kepada nasabah di counter yang
sebagian besar dari proses kerjanya dilakukan sendiri oleh teller yang bersangkutan tanpa
melalui prosedur kerja yang ditempuh dalam system kasir. kinerja suatu perbankan sangat
dipengaruhi dan tidak terlepas dari kinerja pekerjaan terutama teller sebagai
frontliner, dengan adanya tuntutan yang tinggi terhadap kinerja sorang teller, maka aspek
kenyamanan kerja perlu menjadi perhatian demi tercapainya efiesiensi dan produktifitas kerja
yang tinggi.
Seorang teller berfungsi untuk memberikan layanan perbankan bagi nasabah dan atai calon
nasabah di sebuah Bank. Fungsi teller menjadi sangat krusial karena seiap hari seorang teller
langsung berhadapan dengan nasabah, hal ini tentunya juga harus ditunjang penampilan yang
menarik di setiap saat bagi semua teller bank.
Tugas teller dalam melakukan transaksi merupakan peningkatan pelayanan dan penerimaan
serta pembayaran uang tunai dengan memperhatikan unsur-unsur pengamanan. dalam
pelaksanaanya sistem teller ditunjang oleh system manual dan system computer yang dapat
menunjang pekerjaan seorang teller semakin cepat karena beberapa informasi dapat disajikan
oleh komputer sehingga pekerjaan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, sebelum
melakukan transaksi dengan nasabah.
Terdapat dua macam transaksi teller yaitu transaksi tunai dan transaksi non tunai
Transaksi tunai menurut ithinkeducation.blogspot.com merupakan transaksi yang disertai
perpindahan uang tunai transaksi tunai yang dilakukan oleh teller adalah : a.Tabungan
Tabungan merupakan salah satu produk bank yang bertujuan untuk menyimpan dana
masyarakat.
Deposito merupakan salah satu produk bank yang sejenis dengan tabungan tetapi
penarikannya dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati
Pengertian Deposito menurut undang undang no. 10 tahun 1998 yaitu simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah
penyimpan dengan baik. Selain itu pengertian deposito menurut perbankan yaitu, suatu
simpanan uang pada bank dalam jangka waktu tertentu oleh badan hukum atau perorangan
yang mendapat bunga tiap bulan dalam jumlah yang tetap.
Tarikan tunai merupakan pengambilan sejumlah uang dengan menggunakan alat
penarikan, tariakan tuani dapat digunakan untuk simpanan nasabah dalam bentuk tabungan
dan juga giro
Transaksi non tunai merupakan transaksi yang tidak menggunakan uang secara
langsung, transaksi dilakukan dengan cara mendebet dari rekening satu dan mengkreditnya ke
rekening yang lain.
Kliring merupakan layanan setoran ke rekening nasabah yangv menggunakan warkat bank
lain dalam satu wilayah kliring atau kota dan anggota Kliring diluar wilayah kliring kota
Inkaso merupakan kegiatan jasa bank untuk melakukan amanat dari pihak ke tiga yang
berupa penagihan sejumlah uang kepada seorang atau badan tertentu di kota lain yang telah
ditunjuk oleh si pemberi amanat.(Mayangsari & Prastiwi, 2016)

Studi Kasus pada PT . Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk .


TUGAS AKHIR
Teller dituntut untuk memiliki kepribadian yang baik terutama dalam memberikan pelayanan
kepada nasabah. Bogor, apa saja yang dihadapi oleh teller PT. Kantor Cabang Bogor, serta
bagaimana cara mengatasi hambatan yang dihadapi oleh PT. Hasil lain menunjukan bahwa
dalam pekerjaan teller mengalami banyak sekali hambatan yang harus dihadapi oleh
teller, maka dari itu teller dituntut untuk memiliki keahlian dalam memberikan pelayanan
yang cepat, tepat dan akurat, agar teller dapat meminimalkan hambatan-hambatan yang
mungkin saja dihadapi.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang Maha
Pengasih dan Maha Pemurah serta junjungannya Nabi Muhammad saw sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Adapun judul dari tugas akhir ini adalah «Tinjauan
Uraian Kerja Teller pada Bank Rakyat Indonesia, Tbk. » Tugas-tugas umum teller yaitu
menerima setorandari pihak ketiga, baik dalam bentuk tarikan tunai, cek, billyet giro, kliring
dari bank lain, dan lain-lain. Bank Sentral adalah bank yang tugasnya untuk mengatur
peredaran uang, mengatur pengarahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur 19
perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan atau penambahan mata
uang rupiah dan lain sebagainya.
Fungsi
Bank sangat penting dan berperan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian suatu
bangsa.
Tempat menabung yang sangat efektif dan produktif bagi masyarakat
Penjamin penyelesaian proyek dengan menerbitkan Bank Garansi. Fungsi utama bank adalah
sebagai penghimpunan dan penyalur dana masyarakat.
Secara lebih spesifik fungsi bank adalah sebagai berikut
Sebagai lembaga kepercayaan, bank mempunyai fungsi intermediasi yaitu menjembatani
kepentingan pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana . Kedua sektor
tersebut berinteraksi salingmempengaruhi satu dengan yang lain. Tugas bank
sebagaipenghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan untuk pembangunanperekonomian
masyarakat. Bank menawarkan berbagai macam jasa sampingan dalam melakukan kegiatan
penghimpunan dan penyaluran dana.
Sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya.
Adapun sumber-sumber dana bank tersebut adalah sebagai berikut
Dana yang bersumber dari bank itu sendiri. Setoran modal dari pemegang saham merupakan
modal dari pemegang saham lama atau pemegang saham yang baru b. Cadangan-cadangan
bank, adalah cadangan-cadangan laba pada tahunlalu yang tidak dibagi kepada para
pemegang sahamnya. Laba bank yang belum dibagi merupakan laba tahun yang berjalan tapi
belum di bagikan kepada para pemegang saham.
Dana yang bersumberdari lembaga lainnya. Indonesia kepada bank-bank yang mengalami
kesulitan likuiditas b. Pinjaman antar bank pinjaman ini diberikan kepada bankbank yang
mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring. Agar dapat menunjang asas, fungsi, dan
tujuan bank itu sendiri, bank umum memiliki berbagai kegiatan yang dapat digunakan oleh
masyarakat.

Adapun kegiatan – kegiatan bank umum antara lain


Nasabah adalah pihak pemilik dana pengirim atau penerima dana yang akan memindahkan
dananya atau menerima sejumlah dana dari pihak pengirim melalui jasa pengiriman
uang. Menurut Undang- Undang RI. Sistem teller adalah satu rangkaian kerja pelayanan
kepada nasabah di counter yang sebagian besar dari proses kerjanya diselesaikan sendiri oleh
teller yang bersangkutan tanpa melalui prosedur kerja yang biasa ditempuh dalam sistem
kasir. Uang tunai maupun non tunai.
Teller disebut juga kuasa kas terbatas karena dalam jumlah uang terbatas karyawan bank
tersebut dapat bertindak secara langsung untuk melakukan transaksi.
Special Teller
Transaksi merupakan kegiatan yang mempengaruhi posisi keuangan dalam bank yang dapat
diukur dalam satuan uang. Dalam pelaksanaannya, sistem teller ditunjang oleh sistem manual
dan sistem komputer yang menyebabkan pekerjaan teller semakin cepat karena beberapa
informasi dapat disajikan oleh komputer, sehingga beberapa jenis pekerjaan dapat dilakukan
dalam waktu singkat, sebelum melakukan transaksi dengan nasabah.
Tabungan menurut Smart Sollution Teller Bakti yaitu
«Tabungan merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh
sipenabung sewaktu-waktu dikehendaki». Tabungan menurut Ir. Deposito adalah salah satu
produk bank yang sejenis dengan tabungan tetapi penarikannya dilakukan sesuai dengan
kesepakatan yang telah disepakati. Deposito menurut Undang- Undang No.
Deposito menurut Kamus Lengkap Ekonomi merupakan
Rekening perorangan atau perusahaan dalam bank komersil dimana nasabah dapat
mendepositokan uang atau cek yang dapat diambil dengan membuat pemberitahuan terlebih
dahulu kepada bank. Transfer keluar adalah pengiriman uang dari suatu bank kepada bank
lain yang dilakukan antar kota atau antar negara.
Transfer menurut Kasmir Bank penarik atau drawer bank yaitu bank pelaku transfer
atau bank yang menerima dana dan amanat dari nasabah untuk di transfer kepada
drawee atau bank tertarik yang kemudian diserahkan kepada penerima dana Bank
tertarik yaitu bank yang menerima transfer masuk dari drawer bank untuk diteruskan
atau dibayarkan kepada penerima Transfer Keluar
Transfer dengan pengirim uang berada ditempat yang berbeda. Valuta yang dipergunakan
biasanya valuta asing. Bila pembayaran untuk pengiriman uang ini dalam rupiah maka harus
dibuat kontrak jual mata uang yang diinginkan d. Tarikan tunai merupakan pengambilan
sejumlah uang dengan menggunakan alat – alat penarikkan.
Tarikkan tunai dapat digunakan untuk simpanan nasabah dalam bentuk tabungan dan giro.
Transaksi Non Tunai
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek, bilyet giro, atau surat perintah lainnya. Pengertian giro menurut Undang-Undang No.
Giro menurut Maryanto Supriyono Cek
Cek adalah sarana atau alat untuk menarik dana dari rekening giro rupiah yang dapat dibayar
secara tunai atau pemindahan. Bilyet giro adalah sarana atau alat memindahkan dana dari
rekening giro rupiah kepada rekening yang lainnya. Bilyet giro tidak bisa dipindahtangankan
atau pemindahan dana pada bilyet giro hanya untuk orang yang namanya tercantum pada
bilyet giro tersebut. Kliring adalah layanan setoran ke rekening nasabah menggunakan warkat
bank lain dalam satu wilayah kliring atau kota dan anggota kliring di luar wilayah kliring atau
kota
Aturan dan tata tertib teller antara lain
Pimpinan bank atau auditor pada situasi-situasi tertentu c. Harus ada sistem alarm yang baik
b. Setiap pengambilan atau penyetoran uang tunai ke dalam ruangan khasanah harus
diketahui teller kepala, pimpinan bank. Setiap teller hanya melayani transaksi di counter, bila
pelayanan tidak dapat diterima di counter harus mendapat izin dari teller kepala atau
pimpinan bank.
5 Pada akhir jam kerja teller wajib menghitung uang yang ada pada box teller. Sebagai
petugas yang duduk di barisan front office, teller perlu memahami dan mendalami etika yang
merupakan aturan tak tertulis yang berhubungan dengan moral, sikap dan tingkah laku.
Berdasarkan hasil pembahasan yang penulis telah bahas maka dapat diperoleh
simpulan sebagai berikut
Cabang Bogor, dimulai dari pengambilan modal awal dari head teller, mempersiapkan alat-
alat penunjang kerja teller, melayani nasabah, sampai dengan melakukan balancing teller, lalu
memberikan semua berkas-berkas baik berupa uang tunai maupun berupa dokumen kepada
head teller. Hambatan yang dialami oleh teller pada PT. Bank Rakyat
Indonesia , Tbk. Mengatasi hambatan yang dihadapi oleh PT.
Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Setiap teller dituntut untuk selalu memberikan service excellent
kepada nasabah, kerja teller menjadi kunci dalam kelancaran kegiatan operasional bank, jika
kerja teller baik, maka akan memberikan keuntungan dan nilai tambah bagi bank, sebaliknya
jika kerja teller kurang baik, maka nasabahpun enggan untuk menabung pada bank yang
bersangkutan. Adapun saran penulis mengenai untuk menigkatkan kerja teller.(Bank et al.,
2019)
Peran Pelayanan Teller Dan Costumer Service Terhadap
Kepuasan Pelanggan Pada Bank Bri Unit Karombasan
Cabang Manado

Pelayanan
Lovelock mendefinisikan pelayanan adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan
memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dan
tindakan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima jasa
tersebut. Aritonang mengatakan pelayanan juga merupakan kemampuan perusahan untuk
memberikan pelayanan secara akurat, handal dapat dipercaya, bertanggung jawab atas apa
yang dijanjikan, tidak perna memberikan janji yang berlebihan dan selalu memberikan janji.
Kepuasan Pelanggan
Umar mendefinisikan kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan konsumen setelah
membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya. Seorang pelanggan, jika merasa
puas dengan nilai atau pelayanan yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar
kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.
Dessyany meneliti tentang Pengaruh Layanan Teller Terhadap Tingkat Kepuasan
Nasabah Bank
Hasil penelitian menunjukan Variabel tangible, assurance,dan empathy berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank Negara Cabang Lubuk Alung. Suhaji meneliti
tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan pada UD Pandang Wangi
Semarang. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kualitas produk, harga, service quality, emotional factor serta biaya dan kemudahan
terhadap kepuasan pelanggan UD. Teller yang dilaksanakan oleh Bank Rakyat Syariah
Cabang Cirebon dan untuk mengetahui gambaran kepuasan nasabah pada Bank Rakyat
Indonesia Syariah Cabang Cirebon.
Britama adalah produk dari BRI yang menawarkan bunga dengan hadiahhadiah serta tawaran
asuransi bagi penabung di atas Rp. Pelayanan yang tepat membuat kenyamanan tersendiri
untuk bertransaksi sehingga akan tetap betah dengan penabungan di Britama dan tidak akan
mengganti dengan produk jenis tabungan apapun.
Selama melkukan penabungan di Britama banyak keuntungan dari hadiah yang diberikan dari
Britama. Kualitas pelayanan yang selalu tepat dan tidak bertele-tele membuat informan akan
terus setia dengan produk dari BRI yaitu Britama dan tidak akan berganti dengan produk
tabungan.
Nasabah menjelaskan bahwa Britama sangat membantu untuk memulai suatu usaha, dengan
lebih meningkatkan jumlah saldo di buku tabungan maka peluang besar mendapatkan
berbagai macam jenis hadiah semakin ada, tidak terkecuali juga jaminan asuransi jadi baik
nasabah dan saldo yang ada di buku tabungan aman terjaga oleh Britama. Sistim pelayanan
yang cepat sehingga mengurangi antrian yang panjang, oleh karena itu nasabah merasa puas
dan akan tetap setia dengan terus bertransaksi di buku tabungan Britama. Dengan transaksi
yang tepat dan tidak bertele-tele membuat kepuasan tersendiri bagi nasanbah untuk terus
mempertahankan tabungannya. Britama dengan produk BRI yang sudah dikenali masyarakat
luas menjadikan modal kepercayaan utama untuk melakukan penabungan saldo di
bank, produk yang sesuai harapan baik itu cara kerja dari BRI, bunga-bunga, dan bahkan
sekarang BRI Britama menawarkan jaminan asuransi dengan saldo di atas.
Britama juga merupakan tabungan BRI online dengan rajin menabung di tabungan Britama
maka dengan secara langsung secara otomatis langsung mendapatkan sms dari sms banking
yang mengatakan bahwa nomor rekening dari nasabah mendapatkan berbagai macam hadiah.
Automatic Grab Fund
Kualitas pelayanan di BRI merupakan nilai yang sangat mutlak untuk menentukan puas
tidaknya konsumen dalam melakukan transaksi baik Teller maupun Customer Service..
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada Teller dan Customer Service, sebaiknya
pimpinan bank BRI
Karyawan Bank BRI Unit Karombasan sebaiknya berhati-hati dalam melaksanakan transaksi
sehingga dapat meminimalisir potensi kerugian yang akan terjadi di bank BRI Unit
Karombasan.(Soegoto & Bolang, 2015)
Analisis Faktor Risiko Ergonomi terhadap Keluhan
Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Teller Bank
Penggunaan dan penempatan peralatan kerja lebih kompleks memperbesar risiko Teller
bank terhadap keluhan
Penelitian ini adalah penelitian semikuantitatif dengan menggunakan metode Rapid Entire
Body Asessment untuk melakukan penilaian risiko ergonomi terhadap 8 task Teller yang
menjadi unit analisis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa task yang menjadi
prioritas utama adalah task menyerahkan uang di akhir hari kepada supervisor, tetapi dari
data keluhan MSDs dan data peralatan yang didapat prioritas task yang harus segera
dilakukan perubahan adalah task menginput data dan task menghitung uang dengan mesin
hitung.
Abstract
Bank Teller is a high-risk work group for MSDs complaints. The aim of this research wanted
to analyze ergonomic risk factors to musculoskeletal disorders on bank Teller complaint. This
research is a semiquantitative research used Rapid Entire Body Assesment method to assess
the ergonomic risk from 8 tasks of bank Teller which become unit of research
analysis. Nordic body map used to get a data complaints of MSDs , filled by 17 people Teller
Bank in PT.
Hwa yun Mung yang melakukan penelitian pada 950 teller bank wanita di
Sakit punggung merupakan keluhan umum yang sering terjadi pada Teller bank. Berdiri
untuk waktu yang lama merupakan kontribusi untuk masalah kesehatan pada pinggang
ini. Meskipun para Teller bank di fasilitasi dengan peralatan kursi tetapi belum tentu bisa
mencegah sakit punggung pada waktu di masa mendatang.
Metode
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
semikuantitatif. Penelitian ini dilakukan di 2 unit kerja yang berbeda pada PT.
Lapangan, wawancara dengan kuesioner
Nordic Body Map, pengambilan foto, dan pengukuran antropometri pada 17 orang pekerja
Teller Bank yang dianggap mewakili populasi Teller di PT. Metode REBA ergonomic risk
assessment tools digunakan untuk mengidentifikasi risiko terhadap bahaya ergonomi yang
ada didalam aktivitas kerja secara Direct Observation atau pengamatan langsung terhadap
pekerjaan dengan pendekatan task analysis pada pekerja yang dianggap mewakili kelompok
pekerja Teller Bank PT.(Lubis, 2018)

Strategi Pelayanan Teller Untuk Meningkatkan


Kepuasan Nasabah Pada Pt Bri Kcp Kayutangi
Banjarmasin
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui strategi pelayanan teller dalam melayani
nasabah, dan strategi teller yang baik dalam melayani nasabah guna tercapainya
kepuasan nasabah. Hasil penelitian menunjukkan persentase terbesar sebesar 18%
nasabah merasa tidak puas terhadap pemberian solusi atas suatu permasalahan
secara terinci dan paham . Untuk mencapai kualitas pelayanan yang baik, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Teller antara lain pelanggan/nasabah
adalah raja, teller adalah cerminan citra perusahaan, menciptakan kesan positif
kepada nasabah. Menjaga penampilan seorang teller, menjaga keramahan dan
kesopanan selama berinteraksi dan prinsip melayani dengan hati, dan meningkatkan
lagi skill yang dimiliki teller seperti kesigapan/kecakapan kerja agar nasabah merasa
puas.
PENDAHULUAN
Dunia perbankan harus mampu mewujudkan kepuasan nasabahnya, sebab jika
kepuasan tidak tercapai maka nasabah akan meninggalkan perusahaan dan
menjadi nasabah pesaing. Membangun kepuasan nasabah merupakan inti dari
pencapaian profitabilitas jangka panjang. Jika sebuah bank menginginkan profit
yang besar, maka bank harus mendapatkan nasabah yang prospeknya
bagus. Tentunya nasabah membutuhkan tingkat pelayanan yang lebih
komplit, karena nasabah yang prospeknya baik akan menanamkan atau menyimpan
dana di Bank, meminjam atau menginvestasikan uangnya dalam jumlah yang sangat
besar dalam jangka waktu yang lama.
Suatu bank harus melakukan kegiatan pelayanan yang dapat membuat nasabahnya
merasa puas khususnya dari segi pelayanan teller yang cepat dan teliti sehingga
memberikan kenyamanan bagi nasabah yang akan melakukan transaksi.
Kualitas pelayanan teller dilihat dari
Kualitas pelayanan teller berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap
kepuasan nasabah .
Bukti fisik ini akan terlihat secara langsung oleh nasabah. Untuk itu pihak
manajemen bank perlu memberikan motivasi yang besar agar seluruh karyawan
bank mendukung kegiatan pelayanan kepada nasabah tanpa pandang bulu. Adanya
jaminan bahwa karyawan memiliki pengetahuan, kompetensi, kemampuan, dan sifat
atau perilaku yang dapat dipercaya maka hal ini penting agar nasabah yakin akan
transaksi yang mereka lakukan benar dan tepat sasaran. Jaminan dalam
perusahaan antara lain pengetahuan, kesopanan petugas serta sifatnya yang dapat
dipercaya sehingga pelanggan atau nasabah terbebas dari resiko.
Kepribadian yang menarik, sikap atau pembawaan yang ramah, hormat, dan
bersahabat terhadap nasabah merupakan keharusan bagi seorang teller, dengan
tetap mengingat martabat pribadi maupun martabat bank. Pelayanan yang cepat
dan tepat menghindarkan nasabah menunggu terlalu lama. Menjaga kerahasiaan
bank dan kerahasiaan nasabah. Teller juga dituntut untuk dapat menjelaskan
kepada nasabah tentang jasa-jasa yang ditawarkan bank dengan sistematis dan
logis.
Teller yang baik adalah teller yang selalu mengawali pelayanan dengan
memberikan
Seorang Teller harus datang on time sesuai jam masuk, memastikan semua
perlengkapan dan peralatan kerja berfungsi baik . Memberikan penampilan terbaik
sesuai standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan . Melakukan Transaksi Tunai
dengan menghitung uang didepan nasabah dan mengkonfirmasikan jumlah uang
kepada nasabah sebelum melakukan pengesahan. Melakukan pembayaran non
tunai/tunai kepada nasabah yang bertransaksi non tunai/tunai di counter bank, dan
melakukan update data transaksi di sistem komputer bank.
Kwitansi Nasabah dan meminta pengesahan dari nasabah.(Imelda, 2017)
SIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI
UNIT
Penelitian simulasi sistem ini menggunakan teknik pengambilan data langsung ke lapangan
dengan merekapitulasi waktu kedatangan masing – masing nasabah, waktu mulai proses dan
waktu akhir dari kegiatan transaksi. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data ini berupa
jam digital, serta alat tulis seperti pena dan kertas.
Data yang didapatkan dari hasil observasi ini adalah sebagai berikut.
Distribusi Waktu Pelayanan
Waktu pelayanan merupakan waktu yang diperlukan oleh teller untuk melayani
nasabah. Data ini dihitung mulai dari awal nasabah mulai dilayani telller sam pai selesai
dilayani.
Berikut adalah logika sistem yang dikembangkan dalam model Arena 8.
Modul Kedatangan nasabah untuk waktu antarkedatangan, dan modul teller
dimasukkan data parameter distribusi waktu pelayanan nasabah
Verifikasi ini bertujuan untuk menyesuaikan logika sistem yang telah dibuat dengan
kesesuaian yang terjadi di lapangan. Setelah verfikasi, dilakukan validasi terhadap model
yang telah dibuat. Teknik validasi yang digunakan dalam simulasi sistem ini adalah
Historical Data Validation. Simulasi ini mengambil data yang telah ada di lapangan atau
disebut juga data histori.
Berdasarkan data yang telah ada ini ditentukan jenis distribusi dan selanjutnya di
Setelah parameter ini di masukkan dan dijalankan selanjutnya dilihat kesesuaiannya dengan
sistem nyatanya apakah keadaan tersebut telah memenuhi kondisi sistem yang
sebenarnya. Alternatif perbaikan sistem dilakukan pembuatan skenario perbaikan dengan
melakukan modifikasi terhadap jumlah teller. Yaitu dengan pengurangan satu teller pada
skenario 2 dan penambahan 1 teller pada skenario 3.
Dilayani
Hal ini disebabkan nasabah yang akan melakukan transaksi masih sedikit, sehingga waktu
pelayanan teller juga masih sedikit dibandingkan dengan waktu pelayanan yang disediakan
oleh bank.
Hal ini disebabkan oleh nilai utilitas yang kecil dan jumlah nasabah yang dilayani
perhari juga sedikit yaitu sekitar 13 sampai
Bank BRI cabang Pasar Baru merupakan cabang yang baru dibuka, jadi nasabah yang datang
tidak terlalu banyak.(Baru et al., n.d.)

Analisis Sistem Antrian Teller Guna Optimalisasi Pelayanan


Pada Pt. Bank Negara Indonesia (Bni) 46 Cabang Unit Kampus
Manado Analysis of Queue System and Optimization of Teller
Service At Pt.Bank Negara Indonesia Branch of the Campus
Manado
ANALYSIS OF QUEUE SYSTEM AND OPTIMIZATION OF TELLER SERVICE AT PT.
Seseorang diharuskan untuk menunggu padahal menunggu adalah suatu aktivitas yang
memerlukan waktu, terlebih antrian yang panjang dan lama untuk mendapatkan
pelayanan. Setiap perusahaan membuat metode agar para nasabah tidak terlalu lama
menunggu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem antrian di Bank BNI 46
dan untuk mengetahui optimal pelayanan teller di Bank BNI. Langkah pertama yang
dilakukan adalah mengambil data kedatangan nasabah.
Dari hasil perhitungan rata-rata jumlah nasabah yang menunggu dalam sistem terpanjang
pada periode waktu 10.00-15.00 yaitu sebanyak 27 orang. Sedangkan jumlah rata-rata
nasabah yang menunggu dalam sistem terpendek terjadi pada periode waktu 08.00-10.00
yaitu 3 orang. dan untuk meningkatkan kinerja sistem antrian, pihak Bank dapat
mempertimbangkan tingkat kedatangan nasabah dan tingkat antrian yang terjadi setiap
harinya. Unit Kampus dapat berjalan secara optimal sehingga tidak membuat nasabah
mengantri terlalu lama.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Sistem antrian di Bank Negara Indonesia 46 Cabang Unit Kampus Manado.
Sistem
Pengertian sistem oleh Krismiaji adalah serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk
mencapai serangkaian tujuan. hal yang sama juga oleh McLeod bahwa sistem adalah
sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
tujuan. Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian atau komponen yang terpadu untuk suatu
tujuan.
Pola kedatangan
Pola kedatngan adalah dengan cara bagaimna individu-individu dari populasi memasuki
sistem.
Sistem pelayanan
Pelayanan hanya terdiri dari satu pelayan dalam satu fasilitas pelayanan yang ditemui pada
loket.
Penelitian Terdahulu
"Aulele meneliti tentang Analisis Sistem Antrian Pada Bank Mandiri Cabang
Ambon". Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan jumlah teller yang optimal pada Bank
Mandiri Cabang Ambon dengan ISSN 2303-1174 K.Botutihe. Dari data yang
diperoleh, dicari ratarata waktu antar kedatangan sebagai dan tingkat pelayanan sebagai
µ. Kemudian dilakukan perhitungan ukuran kinerja antrian dan penentuan jumlah teller yang
optimal dengan menggunakan model tingkat aspirasi.
hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah teller yang optimal ialah 4 teller.
Sunarya, Marisi dan Helmi meneliti tentang Analisis Penerapan Sistem Antrian Model
M/M/S
Pada PT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan model M/M/S pada
sistem antrian BNI KCP Sultan Abdurrahman. Jumlah teller yang optimal dalam memberikan
pelayanan kepada nasabah adalah 3 teller dari hasil perhitungan rata-rata jumlah nasabah
yang menunggu dalam sistem terpanjang pada periode waktu 11.00-12.00 yaitu sebanyak
4,4442 orang atau = 4 orang. Sedangkan jumlah rata-rata nasabah yang menunggu dalam
sistem terpendek terjadi pada periode waktu 15.00-16.00 yaitu sebanyak 1,2824 orang atau =
1 orang.
Rata-rata jumlah nasabah dalam antrian terjadi pada periode waktu 11.00-12.00 yaitu
sebanyak 2,8442 orang atau = 3orang. Dapat disimpulkan kinerja sistem antrian BNI KCP
sultan Abdurrahman Optimal.
Nuryanto dan Farida meneliti tentang Optimalisasi Kinerja Operasional UMKM
dengan
Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling dari 30 UMKM, jenis data yang
digunakan adalah data primer dengan metode pengumpulan data kuesioner. Teknik analisis
dalam mengukur kinerja operasional menggunakan alat analisis Excel OM for Windows yaitu
sebuah perangkat lunak yang membantu pengambilan keputusan .
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif karena memprediksi nilai
satu atau lebih variabel. Tempat dan Waktu Penelitian bank yang beroperasi di daerah
Kampus Unsrat Manado dan memiliki nasabah yang cukup banyak dan sebagian ISSN 2303-
1174 K.Botutihe.
Bank Negara Indonesia 46 Cabang Unit Kampus Manado adalah 6 teller, yang menunjukkan
saluran yang digunakan adalah ganda , sedangkan proses nasabah yang akan melakukan
transaksi pada teller menunjukkan hanya ada satu tahap . Jadi struktur model antrian yang
terjadi di Bank SulutGo cabang utama adalah Multi channel - single phase. Disiplin antrian
atau aturan yang digunakan oleh Bank SulutGo cabang utama menerapkan sistem First Come
First Serve , yakni di mana nasabah yang datang pertama maka akan dilayani terlebih dahulu.
Dalam 1 harinya memberikan 7 jam pelayanan, waktu pelayanan yang diberikan mulai pukul
08.00 – 15.00 WITA. Penulis dapat melihat tingkat kedatangan nasabah, tingkat pelayanan
nasabah dan beberapa banyak server yang dibuka oleh PT. Penulis juga melakukan
wawancara dengan pihak manajemen atau pimpinan bank yang mana mengetahui tentang
antrian yang terjadi pada bank tersebut, khususnya pelayanan atau transaksi yang dilakukan
nasabah ke teller.
Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang nasabah untuk menunggu dalam antrian =
Average time in the queue
Waktu yang dihabiskan seorang nasabah dalam sistem selama 93% yaitu 55.85 menit
33351.0 detik yang terjadi pada jam 10.00 – 15.00 dan waktu terpendek yang diperlukan
nasabah dalam antrian adalah 12% yaitu 7.27 menit 436.13 detik yang terjadi pada jam 08.00
– 10.00.(Botutihe et al., 2018)
BAB 5

ACCOUNTING

5.1 Pengertian Accounting

Pengertian Accounting Menurut Beberapa Para Ahli yaitu :

1. Menurut ASOBAT ( A Statement of Basic Accounting Theory) akuntansi sebagai proses


mengidentifikasi, mengukur, dan mengomunikasikan economic information untuk
memungkinkan dibuatnya judgement dan keputusan berdasarkan informasi oleh
pengguna (user) informasi tersebut.
2. Menurut Accounting Principle Board (APB) Statement Akuntansi adalah aktivitas jasa.
Fungsinya menyediakan informasi kualitatif terutama bersifat keuangan tentang entitas
ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam mengambil keputusan ekonomi.
3. Menurut America Institute of Certified Public Accounting (AICPA). Akuntansi adalah
seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan dengan cara yang signifikan dan
dinyatakan dalam nilai uang atas transaksi dan peristiwa yang setidaknya berkarakter
keuangan dan menafsirkan hasilnya.
4. Menurut Warren dkk. Pengertian akuntansi didefinisikan sebagai system informasi yang
menghasilkan laporan kepaada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas
ekonomi dan kondisi perusahaan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka akuntansi dapat di artikan ssecara ringkas sebagai
suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan , yang menghasilkan informasi ekonomi
untuk diberikan kepada pihak pengguna. (Nabella Duta Nusa Dan, n.d.)

5.2 Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN

Pengertian

Bambang Riyanto menyatakan laporan keuangan yaitu memberikan suatu gambaran keadaan pada
perusahaan, yang mana neraca mendeskripsikan nilai aktiva, utang, modal sendiri, dan laporan
rugi atas hasil yang sudah dicapai selama periode tertentu. (Akutansi & Ratulangi, 2018)

Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan


Laporan keuangan dapat digunakan tujuannya untuk menyajikan informasi yang berhubungan
dengan posisi, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan sebagai pengambilan
keputusan ekonomi perusahaan yang bermanfaat.

Sifat Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun guna memperoleh gambaran atas majunya pelaporan dari
keuangan secara periodik dalam perusahaan. Penyusunan laporan keuangan dilakukan dengan
sesuai dengan prinsi-prinsip akuntansi yang berlaku. Sifat Laporan Keuangan menurut Kasmir
yaitu :

a. Bersifat historis (sesuatu yang memiliki asal-usul tersendiri)

b. Bersifat menyeluruh

Cara Menyajikan Laporan Keuangan

Menurut PSAK 1 (2015 : 128 ) menyatakan tentang mengatur persyaratan penyajian laporan
keuangan, struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimal atas isi jurnal riset akuntansi going
concern laporan keuangan. Materinya menggunakan pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan yang ditujukan untuk umum dengan SAK. Komponen laporan keuangan sendiri
terdiri dari :

a. Laporan atas posisi keuangan pada akhir periode


b. Laporan atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode
c. Laporan atas perubahan ekiutas selama periode
d. Laporan atas arus kas selama periode

Analisis Laporan keuangan digunakan untuk mengukur kinerja keuangan, kondisi keuangan suatu
perusahaan agar dapat memberikan pemahaman dan kekuatan pada perusahaan tersebut. (Akutansi &
Ratulangi, 2018)

Analisis Rasio Keuangan

Pengertian

Adalah bentuk dari analisis guna mengukur kinerja suatu perusahaan menurut perbandingan data yang
telah ditulis di laporan neraca, laba rugi dan arus kas pada periode tertentu.

Fungsi Analisis Rasio Keuangan

1. Sebagai analisis internal untuk kemampuan daya saing perusahaan dengan kompetitor
2. Sebagai referensi internal suatu perusahaan dari sisi sektor keuangan dan lain-lain
3. Sebagai penentu nilai wajarnya keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan

Macam-Macam Rasio Keuangan

1. Rasio Probabilitas adalah rasio yang diwujudkan dalam bentuk skill suatu perusahaan untuk
menciptakan laba rugi pada periode tertentu dan menggambarkan sedikit tentang tingkat
efesiensi serta efektifitas manajemen suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional
2. Rasio Likuiditas adalah sebuah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban finansial
yang berjangka pendek. Rasio likuiditas sendiri bukan hanya tentang kondisi keuanga suatu
perusahaan tetapi tentang keahlian dalam merubah aktiva lancar menjadi uang kas
3. Rasio Solvabilitas adalah sebuah keahlian perusahaan saat memenuhi kewajiban keuangan
yang waktunya berjangka pendek dan berjangka panjang apabila terjadi likuidasi atau
bubarnya suatu perusahaan
4. Rasio Aktivitas adalah rasio yang bertujuan untuk mengukur fungsi dari semua sumber daya
yang tersedia dengan analisa keuangan efektif

Kesimpulan Rasio Keuangan

Rasio keuangan ini tidak akan mempunyai arti apabila berdiri sendiri, maka rasio dapat dibandingkan
dengan rasio lainnya supaya rasio itu dapat terwujud dengan sempurna.

5.3 Kegiatan Posting/ Data Master

Kegiatan Posting Data

Berikut kegiatan posting data :

1. Pengelolaan Data merupakan manipulasi berdasarkan data ke pada bentuk yg lebih


bermanfaat & lebih berarti berupa suatu fakta
2. Akuntansi merupakan suatu disiplin ilmu yg menyediakan fakta penting, sebagai akibatnya
memunginkan adanya aplikasi & evaluasi jalannya perusahaan secara efisien.
3. Penjurnalan merupakan proses pencatatan pertama kli pada system akuntansi atau insiden yg
terjadi. Jurnal dibentuk dari dokumen asal & mempunyai donasi akbar pada proses
pencatatan lantaran jurnal penyediaan proses kronologis berdasarkan tiap tiap transaksi.
4. Prosting Buku Besar merupakan memindahkan tiap ayat jurnal tadi pada masing-masing
perkiraan.
5. Jurnal Penyesuaian merupakan proses penetapan & pengakuan hak pendapatan juga beban yg
terjadi selama satu periode tertentu.
6. Neraca Lajur merupakan indera buat mengumpulkan data guna menyusun laporan keuangan,
sebagai akibatnya neraca lajur ini pula adalah draf pendahuluan laporan & analisis yg perlu
disiapkan.
7. Laporan Keuangan merupakan laporan tertulis yg menaruh fakta kuantitatif mengenai posisi
keuangan & perubahan-perubahannya, dan output yg dicapai selama periode tertentu.
8. Pembelian & Penjualan merupakan akun yg dipakai buat mencatat seluruh pembelian barang
dagang pada suatu periode. Penjualan merupakan aktivitas yg dilakukan penjual pada menjual
barang atau jasa menggunakan asa akan memperoleh keuntungan berdasarkan adanya
transaksi-transaksi tadi.
9. System Informasi akuntansi adalah system yg bertujuan buat mengumpulkan & memproses
data dan melaporkan fakta yg berkaitan menggunakan transaksi keuangan. (Antar et al., 2018)

5.4 Aksesoris Kredit

Accessories Accounting

Accessories Accounting/Aksesoris Akutansi adalah pembahasan mengenai perangkat-


perangkat yang ada dalam sistem akutansi. Pembahasan aksesoris tersebut meliputi :

1. Daftar Perkiraan COA : Menu ini berfungsi untuk membuat, mengedit, menghapus
Daftar Perkiraan COA.
2. Koreksi Saldo Awal Perkiraan : Menu ini berfungsi sebagai mengisi saldo Awal
Perkiraan ataupun mengoreksi saldo Awal.
3. Koreksi Saldo dan Rencana Realisasi : Menu ini untuk mengisi Rencana Saldo Awal
ataupun digunakan untuk mengoreksi saldo Awal rencana realisasi.
4. Reposting Data Kuntansi : Menu ini digunakan untuk Menghitung ulang data
transaksi dari awal samapi akhir transaksi Jurnal perkiraan dalam akutansi.
5. Definisi Transaksi Jurnal Khusus : Menu ini adalah untuk menyeting Jurnal transaksi
yang sering terjadi setiap harinya.
6. Pencatatan Jurnal Umum : Pada menu ini digunakan untuk mencatat Jurnal transaksi
secara manual.
7. Transaksi Kas Umum : Berfungsi untuk mencatat Jurnal transaksi kas yang terjadi di
kasir atau Paty chas.
8. Pencatatan Jurnal Khusus : Menu ini adalah untuk mencatat transaksi yang sering
terjadi setiap hari yang sebelum itu jurnalnya sudah di setting secara otomatis.
9. Proses Clossing Entry : Pada menu ini untuk melakukan memproses an tutup buku
akhir tahun.
10. Pembatalan Clossing Entry : Adalah berfungsi untuk melakukan proses pembatalan
Tutup buku yang telah di Clossing Entry.
11. Setting Konfigurasi TKS : Berfungsi sebagai alat untuk menyeting ketentuan-
ketentuan Tingkat Kesehatan pada Lembaga Keuangan Akutansi.
12. Setting Laporan BI : Menu ini berfungsi sebagai alat menyeting Laporan pada BI.
13. Setting Laporan BI (Antar Bank) : Menu ini adalah untuik menyeting laporan BI antar
Bank Aktiva dan Pasiva.
14. Transfer/ Kirim Data Ke Pusat : Berfungsi untuk proses mentransfer / mengirim data
dari cabang ke pusat.
15. Konsolidasi/ Ambil Data Dari Unit : Menu ini berfungsi sebagai tempat mengambil
data dari cabang yang telah dikirim lewat jaringan untuk di Konsolidasikan.
16. Batalkan Konsolidasi : Menu ini adalah untuk membatalkan Konsolidasi Pengambilan
data dari unit lainnya.
BAB 6

ADMINISTRATOR/ KEPALA OPERASIONAL

6.1 Pengertian Administrator

Administrator adalah seseorang yang harus menyelesaikan tugas di bidang administrasi,


terdapat berbagai bidang di dalam administrasi, ada bagian administrasi yang mengurus di
bagian digital dan fisiknya.

Menurut para ahli yang ada kata administrator diambil dari bahasa Belanda yaitu
administrate yang memiliki arti sebagai kegiatan kantor seperti mendokumentasi, mengetik,
menghilangkan atau menggandakan.

Didalam arti bahasa Inggris dapat juga diartikan sebagai kegiatan dua orang atau lebih
untuk mencapai tuujuan yang sama. Jadi pada intinya dapat juga diartikan bahwa
administrator adalah kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu
tujuan yang ingin diraih. Hingga akhirnya sangat lumrah bila administrator dilakukan
didalam sebuah perkantoran atau organisasi.(Vinet & Zhedanov, 2011)

6.2 Tugas Administrator

Tugas pokok kepala operasional

Yaitu melaksanakan koordinasi penyusunan, perencanaan, pengendalian, evaluasi serta pembinaan


terhadap seluruh kegiatan divisi pemasaran serta divisi perencanaan dalam kantor cabang

Tugas-tugas kepala cabang

1. Membantu Pimpinan Cabang dalam mempersiapkan RKA dalam rangka mencapai target
bisnis yang telah ditetapkan.
2. Mendukung Pinca dalam membina dan mengkoordinasikan unit-unit kerja di bawahnya untuk
mencapai target yang telah ditetapkan, terutama yang terkait dengan bidang operasional dan
pelayanan.
3. Memfungsikan bawahannya dalam melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan strategi yang
telah ditetapkan Pimpinan Cabang guna mewujudkan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi
nasabah.
4. Mengkoordinasi dan mengawasi semua bawahannya dalam rangka melaksanakan dan
mencapai sasaran rencana kerja yang telah ditentukan.
5. Memastikan bahwa pengelolaan kas Kanca dan surat-surat berharga telah benar dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku untuk menjaga aset bank.
6. Memastikan bahwa pelayanan kas, pelayanan dana jasa (termasuk devisa dan Surat Kredit
Berjangka Dalam Negeri/SKBDN) dan pelayanan pinjaman serta kegiatan back office telah
sesuai dengan ketentuan guna menghindari resiko yang mungkin timbul.
7. Memastikan bahwa semua keluhan nasabah atas pelayanan yang diberikan sudah ditindak
lanjuti dengan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mewujudkan kepuasan
nasabah dengan tetap memperhatikan kepentingan bank.
8. Melayani seluruh kebutuhan unit kerja di bawah Kanca/unit kerja lainnya dengan cara yang
sebaik-baiknya sesuai denan ketentuan yang berlaku untuk mencapai kepuasan nasabah dan
menjaga kepentingan bank.

Fungsi kepala operasional yaitu:

Dalam menjalankan tugasnya, kepala operasioanal juga mempunyai fungsi yaitu :

1. Sebagai koordinator, pengawas, dan pengarah serta evaluator terhadap kegiatan dan
pelaksanaan tugas divisi dibawahnya dan kantor cabang.
2. Sebagai pengawas dan pengarah serta evaluator atas penyusunan perencanaan kegiatan pada
operasional kantor pusat dan kantor cabang.
3. Sebagai pengawas dan pengendali atas penghimpunan dan penyaluran dana.
4. Sebagai pengawas dan pengarah dalam pengantisipasian dari hasil identifikasi masalah yang
timbul dari pelaksanaan tugas operasioanal bank dalam rangka kegiatan perbaikan,
pengembangan dan penyelenggaran tata kerja dan prosedur dari setiap unit kerja organisasi

6.3 Wewenang Administrator

TUGAS DAN WEWENANG KEPALA OPERASIONAL

Kepala operasional adalah suatu fungsi kerja perusahaan atau intansi yang bertanggung
jawab kepada seluruh aktivitas untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan me manage
resiko yang mungkin terjadi dalam proses operasional intansi .

Kepala operasional juga bertanggung jawab atas manajer lainnya dan karyawan dalam
suatu bagian dalan instansi . Sebab kegiatan operasional dalam instansi merupakan yang
paling banyak mengeluarkan biaya , seseorang kepala operasional dituntut untuk mampu
mengimplementasikan kebijakan dan rencana yang dikembang kan oleh kepala operasional .
Agar konsep kepala operasional menjadi lebih jelas dan juga mampu menjalankan tugas dan
fungsi- fungsi manajerial suatu intansi dengan baik .

Berikut deskripsi jabatan kepala operasional :

PERAN UTAMA JABATAN

Menyelenggarakan dan juga mengendalikan pengelolaan kegiatan operasional dalam


rangka membantu direktur mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yang baik jangka panjang
maupun pendek dengan mengoptimalkan sumber-sumber daya yang ada secara profesional
dan juga menguntung kan perusahaan .

TANGGUNG JAWAB UTAMA

A. Rutin/harian :

1. Melakukan koordinasi kerja harian .


2. Melaksanakan jadwal dan kegiatan pelelangan .
3. Menjaga konsistensi pekerjaan.
4. Melakukan pengecekan ke tiap-tiap PIC
5. Mendapatkan laporan harian dan finance projek .
6. Pembuatan pengajuan keuangan projek
7. Mengawasi pengelolaan pelaksana kegiatan perusahaan .
8. Melakukan kegiatan evaluasi keuntungan .

B. Berkala

1. Melaksanakan rancangan anggaran operasional perusahaan .


2. Memeriksa laporan bulanan tiap projek yang dibuat finance projek .
3. Memeriksa laporan bulanan tiap projek yang dibuat bidang administrasi .
4. Memeriksa laporan bulanan bidang operasional .
5. Membuat laporan bulanan .
6. Mengevaluasi laporan performansi dari finance projek , administrasi dan operasional
7. Melaksanakan evaluasi penggunaan anggaran projek

C. Operasional

1. Menahan dan juga mengenal nama , spesifikasi, dan fungsi dari tiap2 barang.
2. Berkomunikasi dengan PIC atau juga pihak ketiga tentang kesiapan pengiriman barangke
gudang
3. Melakukan fungsi QC pada barang yang akan dikirimkan pada user .
4. Mempersiapkan barang .
5. Berkomunikasi dengan pihak user dalam hal ini panitia pemeriksa , penerima atau
pengurus barang dalam hal pengiriman barang .

6.4 Data Master Administrator

Data Master Administrator merupakan tempat penyimpanan dokumen atau file yang
digunakan menjadi acuan pembuatan produk produk yang ada dalam perusahaan atau bank
dan sebagai sistem untuk mengatur kegiatan internal perusahaan tersebut. Setiap perusahaan
atau bank memiliki data base sendiri sendiri sesuai kebutuhannya. Ada beberapa data master
yang biasanya digunakan dalam perusahaann atau bank antara lain :

1. Data Master Tabungan


2. Data Master Deposito
3. Data Master Kredit
4. Data Master Karyawan

Setiap data master memiliki fungsi dan kegunaan masing masing sesuai
kebutuhannya. Ada 2 macam penyimpanan yang dilakukan dengan menggunakan sistem
komputer dan juga penyimpanan lemari. Tentu keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan masing masing. Namun dengan menggunakan sistem komputer sangat
membantu kinerja karyawan Karena cepat dan juga mudah.
BAB 7

PIMPINAN BANK

7.1 Komisaris

Komisaris merupakan bagian dari sebuah bank yang memiliki tugas untuk memberikan
pengawasan secara umum terhadap pengelolaan anggaran sebuah bank, namun tidak hanya
itu komisaris juga melakukan pengawasan maupun memberikan nasihat terhadap dewan
direksi. Komisaris mempunyai peranan yang sangat penting dalam menerapkan Good
Corporate Governance(GCG) karena komisaris merupakan inti dalam penerapan Good
Corporate Governance(GCG) yang nantinya komisaris akan bertugas untuk mengawasi
proses strategi yang dilakukan oleh sebuah bank, serta melakukan pengawasan terhadap
melakukan pengelolaan terhadap manajemen sebuah bank. (Purnomo, 2016)

Good Corporate Governance(GCG) sendiri merupakan suatu tata kelola pada perbankan
yang digunakan untuk mewujudkan tujuan suatu perusahaan atau perbankan dengan
melakukan pengawasan terhadap kinerja perbankan sebagai sarana agar tujuan perusahaan
tersebut bisa tercapai namun juga tetap memperhatikan kepentingan suatu stakeholder atau
pemegang saham. Dalam Good Corporate Governance terdapat 5 prinsip yang wajib dipatuhi
oleh seorang komisaris yaitu (1) Keterbukaan(Transparsncy) , (2)
Akuntabilitas(accountability) , (3) Tanggung Jawab (Responsibility) , (4)
Independensi(Independenc) , dan yang terakhir (5) Kewajaran (Fairness). (Purnomo, 2016)

Komite Nasional kebijakan Governance pernah menjelaskan bahwa dewan komisaris


merupakan instrumen yang memiliki tugas dan tanggungjawab secara keseluruhan yang ada
di bank tersebut. (Yunina, 2020)

Di Indonesia masih banyak ditemukan komisaris yang melakukan pelanggaran atau


bahkan tidak melaksanakan tugasnya dalam melakukan pengawasan terhadap dewan direksi.
Oleh karena itu komisaris sering tidak diperdulikan mengingat komisaris kurang memiliki
manfaat terhadap perbankan, karena mengingat bahwa banyak anggota komisaris yang
kurang mempunyai kemampuan sehingga keberadaan komisaris seringkali diacuhkan.
(Purnomo, 2016)
 Tugas dan Kewajiban Komisaris

(Purnomo, 2016)Dalam melaksanakan tugasnya seorang komisaris harus mampu memenuhi


kepentingan seorang stakeholder atau pemegang saham yang didasarkan kepada asas
kesetaraan. Jadi dapat disimpulkan dibawah ini tugas serta kewajiban seorang komisaris :

1. Seorang komisaris memiliki kewajiban untuk melakukan tugas serta tanggung jawabnya
yang setara dengan prinsip GCG atau Good Corporate Governance.
2. Seorang komisaris juga memiliki kewajiban untuk melakukan pengawasan terhadap
kinerja yang dilakukan direksi agar tugas serta tanggung jawabnya dpat berjalan dengan
lancar, namun tidak hanya itu komisaris juga memberikan sebuah petuah atau nasihat
terhadap direksi agar direksi dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
3. Seorang komisaris memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya agar tugas
yang diberikan dapat dilakukan secara efektif serta efisien.
4. Komisaris memeriksa hasil dari pengawasan yang sudah dilakukan. Komisaris
memeriksa penyimpangan yang terjadi ketika ditemukan penyelewangan terhadap
peraturan perundang-undangan serta anggaran dasar yang sudah ditetapkan.
5. Anggota komisaris tidak diperkenankan untuk semena-mena melanggar peraturan
perundang-undangan yang sudah dibuat dan tidak lebih mementingkan kepentingan
pribadi.
6. Komisaris memiliki peraturan sendiri yang wajib dilaksanakan atau dipatuhi oleh para
anggota dari komisaris.
7. Tidak hanya itu komisaris juga memeriksa laporan keuangan secara berkala serta
memeriksa laporan tahunan suatu perbankan yang telah dikerjakan oleh direksi.
8. Komisaris juga mempunyai wewenang untuk memberhentikan direksi yang melanggar
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sebagai bagian dari Dewan Komisaris, Komisaris Independen diharapkan dapat


memperkuat fungsi dewan komisaris tersebut. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Sedangkan
mengenai tanggung jawabnya sama dengan Komisaris pada umumnya, hanya saja
pertanggungjawabanKomisaris Independen didasarkan dan dinilai atas pelaksanaan prinsip-
prinsip GCG dimana Komisaris Independen sendiri adalah lahir atas perintah dari GCG.
(Indonesia et al., 2016)

Jadi, bisa disimpulkan bahwa komisaris merupakan instrumen yang terdapat disuatu
perbankan yang mempunyai tugas serta tanggung jawab untuk melakukan pengawasan
secara keseluruhan serta selalu memberikan nasihat untuk direksi dan tidak lupa untuk selalu
mengawasi perusahaan atau bank tersebut menerapkan prinsip GCG yang ada.(Purnomo,
2016).

7.2 Direktur Utama

Direktur utama merupakan seorang yang ditunjuk oleh dewan komisaris untuk
melakukan kegiatan operasional sehari-hari perusahaan. Berikut tugas dan wewenang
direktur utama, diantaranya:

A. Membuat dan merencanakan seluruh aktivitas perusahaan, mengawasi dan


mengkoordinasi seluruh kegiatan perusahaan.
B. Mengawasi aktivitas yang dikerjakan oleh direksi.
C. Merumuskan strategi perusahaan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan oleh pihak berwenang serta peraturan pemerintah yang berlaku.
D. Mengkaji dan mengevaluasi berbagai fungsi di dalam perusahaan secara teratur,
memastikan fungsi-fungsi tersebut berjalan dengan benar.
E. Menjalin hubungan baik dengan masyarakat umum, pasar modal, prinsipal, para investor,
pemerintah pusat dan daerah, pemangku kepentingan, serta mewakili perusahaan dalam
rapat dengan public. (Fitria, 2013)

7.2.1 Karakteristik Direktur Utama

Akibat karakteristik Direktur Utama pada kinerja sosial perusahaan. Hasil secara garis
besar positif ditunjukkan pada kebijaksanaan menejerial dan Pendidikan direktur utama
dengan gelar humaniora, sedangkan berpengaruh negative apabila Direktur Utama Bergelar
Ekonomi dan Ilmu Sosial. Untuk karakteristik kompensasi jangka pendek dan juga jangka
Panjang memperlihatkan nilai hubungan yang negative, sedamngkan karakteristik
pengalaman dan kompennsasi Direktur Utama memperlihatkan hubungan yang positif .
Penelitian Huang (2013) yang meneliti tentang dampak karakteristik CEO terhadap
pembangunan berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukan (1) karakteristik CEO yaitu,
gender dan kepemilikan memperlihatkan hasil yang signifikan berhubungan dengan
pembangunan berkelanjutan, sedangkan spesialisasi pendidikan dijadikan dua kategori :
spesialisasi gelar Master bisnis (MBA) dan Master ilmu dan rekayasa (MS) memperlihatkan
hasil yang signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan.Spesialisasi pendidikan lainnya,
Master humaniora dan ilmu sosial (BS), ilmu PhD dibidang non sains (PhD) sederajat dan
juga gelar di luar pendidikan tidak terlihat secara signifikan berhubungan dengan
pembangunan berkelanjutan. Karakteristik Azmida L Kwalomine 75 lain yaitu, umur dan
kebangsaan menunjukkan hasil yang tidak signifikan berhubungan dengan pembangunan
berkelanjutan. Penelitian mengenai dampak karakteristik Direktur Utama terhadap kualitas
PKBL masih minim dilakukan khususnya untuk wilayah Asia dan Indonesia Penting untuk
diingat bahwa kebanyakan penelitiann PKBL yang bersifat empiris telah mengabaikan peran
karakteristik Direktur Utama dalam merumuskan kegiatan PKBL. Penelitian yang
mengabaikan peran dan karakteristik Direktur Utama menghasilkan kesimpulan yang tidak
tepat (Waldman et al, 2004) bahkan yang berkaitan dengan PKB.(Kwalomine, 2018)

7.3 Direktur Kepatuhan

Fungsi kepatuhan

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat


ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta
kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang
dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
(BI, 2011)

Tugas Direktur Kepatuhan

(BI, 2011) (1) Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan,
paling kurang mencakup:

a. merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank;


b. mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan
oleh Direksi;
c. menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun
ketentuan dan pedoman internal Bank;
d. memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan
usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah;
e. meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank
f. melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi
Bank atau pimpinan Kantor Cabang Bank Asing tidak menyimpang dari ketentuan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
g. melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.

(2) Tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menghilangkan hak
dan kewajiban Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan sebagai anggota Direksi
Bank sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas, apabila untuk
perbuatan-perbuatan tertentu tersebut diperlukan keputusan dari seluruh anggota Direksi
Bank.

Pengangkatan, Pemberhentian, dan/atau Pengunduran Diri Direktur yang


Membawahkan Fungsi Kepatuhan

(BI, 2011) Pengangkatan, Pemberhentian, dan/atau Pengunduran Diri Direktur yang


Membawahkan Fungsi Kepatuhan

1) Pengangkatan, pemberhentian, dan/atau pengunduran diri Direktur yang membawahkan


Fungsi Kepatuhan mengacu pada ketentuan mengenai pengangkatan, pemberhentian,
dan/atau pengunduran diri anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
Bank Indonesia yang mengatur mengenai Bank Umum dan Bank Umum Syariah.
2) Dalam hal Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan tidak dapat menjalankan
tugas jabatannya selama lebih dari 7 (tujuh) hari kerja berturut-turut maka pelaksanaan
tugas yang bersangkutan wajib digantikan sementara oleh Direktur lain sampai dengan
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dapat menjalankan tugas jabatannya
kembali.
3) Dalam hal Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan berhalangan tetap,
mengundurkan diri, atau habis masa jabatannya, maka Bank wajib segera mengangkat
pengganti Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan.
4) Selama dalam proses penggantian Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Bank wajib menunjuk atau menugaskan salah satu
Direktur lainnya untuk sementara melaksanakan tugas Direktur yang membawahkan
Fungsi Kepatuhan.
5) Direktur yang melaksanakan tugas sementara sebagai Direktur yang membawahkan
Fungsi Kepatuhan, baik karena berhalangan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) maupun berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (4), harus memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dan ayat (3).
6) Dalam hal Direktur lain sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak ada, maka jabatan
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dapat dirangkap sementara oleh
Direktur lainnya yang membawahkan fungsi-fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 ayat (3).
7) Penggantian sementara jabatan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) wajib dilaporkan kepada Bank
Indonesia.

 
DAFTAR PUSTAKA
Akutansi, J., & Ratulangi, U. S. (2018). 1 , 2 , 3 1. 13(2), 325–333.

Antar, S., Vol, B., No, V. I. I., Habibah, C. U., Faizah, S., & Solecha, K. (2018). Pengolahan
Data Akuntasi pada Moment to Go Menggunakan Aplikasi Zahir Accounting Versi 5 . 1.
VII(1), 1–8.

BI. (2011). Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/2/Pbi/2011 Tentang Pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan Bank Umum. 1–9.

Fitria. (2013). 済無 No Title No Title. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
1689–1699.

Indonesia, R., Tbk, P., Prakoso, Z. A., Susilowati, E., Mahmudah, S., Studi, P., Hukum, S.-I.,
Hukum, F., & Diponegoro, U. (2016). MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE PADA PT BANK oleh Task Force Komite Nasional Kebijakan
Corporate Governance , Penawaran umum atau Go Public akan memacu direksi
perusahaan memiliki organ perseroan untuk. 5, 1–15.

Kwalomine, A. L. (2018). Pendidikan, Masa Jabatan Direktur Utama Dan Pengungkapan


Corporate Sosial Responsibility (Csr). Jurnal Riset Akuntansi Terpadu, 11(1), 72–82.
https://doi.org/10.35448/jrat.v11i1.4224

Nabella Duta Nusa Dan, F. Z. (n.d.). Pengertian Accounting. Akuntansi Pengantar 1, 218, 2.

Purnomo, J. H. (2016). Joko Hadi Purnomo 1. 1(September), 1–15.

Vinet, L., & Zhedanov, A. (2011). pengertian administrator. Pengertian Administrator.


https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201

Yunina, F. (2020). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank
Umum Syariah Tahun 2015-2017. Jurnal Akuntansi Muhammadiyah, 10(1).
https://doi.org/10.37598/jam.v10i1.779

Bank, P. T., Indonesia, R., & Tbk, P. (2019). Studi Kasus pada PT . Bank
Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk . TUGAS AKHIR. August 2014.
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.24796.23689
Baru, P., Putra, H. R., & Prima, M. E. (n.d.). SIMULASI PELAYANAN TELLER
DI BANK BRI UNIT. 25–30.
Botutihe, K., B Sumarauw, J. S., Karuntu, M. M., Ekonomi dan Bisnis, F., &
Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado, J. (2018). Analisis Sistem
Antrian Teller Guna Optimalisasi Pelayanan Pada Pt. Bank Negara
Indonesia (Bni) 46 Cabang Unit Kampus Manado Analysis of Queue
System and Optimization of Teller Service At Pt.Bank Negara Indonesia
Branch of the Campus Manado. Analisis Sistem…… 1388 Jurnal EMBA,
6(3), 1388–1397.
Dewi, M., & Runyke, M. (2013). Jurnal komunikasi, ISSN 1907-898X Volume
8, Nomor 1, Oktober 2013. Jurnal Komunikasi, 8(1), 79–90.
Farisi, K., & Saifi, M. (2017). DALAM RANGKA MENDUKUNG
PENGENDALIAN KREDIT BANK Pada PT . KBPR Pancadana Batu.
Jurnal Administrasi Bisnis, 30(1), 117–124.
Fernandes, Y. D., & Marlius, D. (2018). Peranan Customer Service Dalam
Meningkatkan Pelayanan Kepada Nasabah Pada Pt. Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Barat Cabang Utama Padang. 1–12.
https://doi.org/10.31227/osf.io/wrh3p
Fibriyanti, Y. V., & Wijaya, O. I. (2018). Analisis Sistem Pengendalian Internal
Pemberian Kredit Pada Pd. Bpr Bank Daerah Lamongan. Jurnal Akuntansi,
3(2), 789. https://doi.org/10.30736/jpensi.v3i2.162
Handa Gustiawan. (2019). No TitleΕΛΕΝΗ. Αγαη, 8(5), 55.
Hanum, F., Ritonga, Z., Jayanti, N., & Rambe, B. H. (2020). Analisis Tindak
Tutur Customer Service Bank Bri Kepada Nasabah Ditinjau Dari Perspektif
Pragmatik. Kapital: Jurnal Ilmu Manajemen, 2(1), 22–32.
Ilmiah, J. (2015). TERHADAP INVESTASI DEPOSITO ( Studi pada Bank
Tabungan Negara Kantor Cabang Malang ).
Imelda, S. (2017). Strategi Pelayanan Teller Untuk Meningkatkan Kepuasan
Nasabah Pada Pt Bri Kcp Kayutangi Banjarmasin. Jurnal INTEKNA :
Informasi Teknik Dan Niaga, 17(1), 47.
https://doi.org/10.31961/intekna.v17i1.492
Lubis, S. R. H. (2018). Analisis Faktor Risiko Ergonomi terhadap Keluhan
Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Teller Bank. Jurnal Ilmu
Kesehatan Masyarakat, 7(02), 63–73.
https://doi.org/10.33221/jikm.v7i02.107
Mayangsari, Y., & Prastiwi, E. H. (2016). Sistem Antrian Teller Bank Mandiri
Sebagai Upaya Meningkatkan Efisiensi Kecepatan Transaksi. Ekonomi
Dan Bisnis, 1(1), 49–60.
Mudharabah, S., & Syariah, B. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Simpanan Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2006-2013.
Economics Development Analysis Journal, 4(2), 143–150.
https://doi.org/10.15294/edaj.v4i2.14815
Prasadhana, D. D., Sulindawati, N. L. G. E., & Sinarwati, N. K. (2017). Analisis
sistem pengajuan kredit dalam implementasi pengendalian internal dalam
pemberian kredit mikro usaha kecil menengah pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), TBK Unit Banyuatis. E-JournalS1 Ak, 7(1), 1–12.
Soegoto, A. S., & Bolang, V. (2015). Peran Pelayanan Teller Dan Costumer
Service Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Bank Bri Unit Karombasan
Cabang Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi,
3(3), 1126–1139. https://doi.org/10.35794/emba.v3i3.10118
Subagja, A. D., & Hanifah, H. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan Customer
Service Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Bank BJB Cabang Subang. Ijd-
Demos, 1(2), 148–158. https://doi.org/10.31506/ijd.v1i2.16
Timami, M. F., & Soejoto, A. (2013). ANALISIS PENYETORAN,
PELAPORAN, DAN PENCATATAN PPH FINAL PASAL 4 AYAT (2)
ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN NASABAH PADA BPR
PRISMA DANA CABANG AMURANG. Jurnal Bisnis Dan Manajemen,
1–15.
Tuban, P. J. (2015). E-ISSN : 2407-7305. Analisa Progres Nilai Produk
Simpanan (Dana Pihak Ketiga) Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero),
1, 124–135.
Winanti, M. B., & Kautsar, F. (2014). Sistem Informasi Kredit Barang Pada
Koperasi Karyawan PT.Pindad Bandung. JAMIKA - Jurnal Manajemen
Informatika UNIKOM, 1(4), 1–24.
Akutansi, J., & Ratulangi, U. S. (2018). 1 , 2 , 3 1. 13(2), 325–333.

Antar, S., Vol, B., No, V. I. I., Habibah, C. U., Faizah, S., & Solecha, K. (2018). Pengolahan
Data Akuntasi pada Moment to Go Menggunakan Aplikasi Zahir Accounting Versi 5 . 1.
VII(1), 1–8.

BI. (2011). Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/2/Pbi/2011 Tentang Pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan Bank Umum. 1–9.

Fitria. (2013). 済無 No Title No Title. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
1689–1699.
Indonesia, R., Tbk, P., Prakoso, Z. A., Susilowati, E., Mahmudah, S., Studi, P., Hukum, S.-I.,
Hukum, F., & Diponegoro, U. (2016). MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE PADA PT BANK oleh Task Force Komite Nasional Kebijakan
Corporate Governance , Penawaran umum atau Go Public akan memacu direksi
perusahaan memiliki organ perseroan untuk. 5, 1–15.

Kwalomine, A. L. (2018). Pendidikan, Masa Jabatan Direktur Utama Dan Pengungkapan


Corporate Sosial Responsibility (Csr). Jurnal Riset Akuntansi Terpadu, 11(1), 72–82.
https://doi.org/10.35448/jrat.v11i1.4224

Nabella Duta Nusa Dan, F. Z. (n.d.). Pengertian Accounting. Akuntansi Pengantar 1, 218, 2.

Purnomo, J. H. (2016). Joko Hadi Purnomo 1. 1(September), 1–15.

Vinet, L., & Zhedanov, A. (2011). pengertian administrator. Pengertian Administrator.


https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201

Yunina, F. (2020). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank
Umum Syariah Tahun 2015-2017. Jurnal Akuntansi Muhammadiyah, 10(1).
https://doi.org/10.37598/jam.v10i1.779

https://www.pengadaan.web.id/2014/10/deskripsi-jabatan-manager-operasional.html?m=1

https://slideplayer.info/slide/17355991/

https://jobdeskripsi.blogspot.com/2016/06/gambaran-tugas-dan-wewenang-manager-operasional-
bank.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai