Anda di halaman 1dari 67

i

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PENERAPAN 4P PADA PT.BPR JATENG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi


Diploma III Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang

Disusun Oleh :
HELMI HANAN SETIABUDI
B.113.17.0047

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN


PERUSAHAAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
2020

i
ii

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

NAMA MAHASISWA : HELMI HANAN SETIABUDI


NIM : B.113.17.0047
FAKULTAS : EKONOMI
PROGRAM STUDI : D III MANAJEMEN PERUSAHAAN
JUDUL KP : PENERAPAN 4P PADA PT. BPR JATENG

Semarang, 16 Juli 2020


Dosen Pembimbing,

( Drs.Witjaksono E.H, MM )

N IS:06557000504046

ii
iii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

NAMA MAHASISWA : HELMI HANAN SETIABUDI


NIM : B.113.17.0047
FAKULTAS : EKONOMI
PROGRAM STUDI : D III MANAJEMEN PERUSAHAAN
JUDUL KP : PENERAPAN 4P PADA PT. BPR JATENG

Disahkan :

Dosen Penguji I Dosen Penguji II

(Drs.Witjaksono E.H,MM) (Dra.Nurhidayati,MM)


NIS :06557000504046 NIS :06557000504009

Semarang, 10 Agustus 2020


Ketua Program,
Diploma III Manajemen Perusahaan

(Edy Suryawardana, SE.,MM.)


NIS :06557000504081

iii
iv

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas

terselesaikannya Laporan Kerja Praktek (LKP) dengan judul : “Penerapan 4P

Pada PT. BPR Jateng” yang merupakan salah satu syarat kelulusan Program

Studi Diploma III Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas

Semarang.

Selama melaksanakan Kerja Praktek dan dalam menyelesaikan laporan

ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran,

serta fasilitas yang membantu hingga akhir dari penulisan laporan ini. Untuk itu

penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada

yang terhormat:

1. Yohanes Suhardjo, SE., MSi., Ak. CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Semarang.

2. Edy Suryawardana, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Diploma III

Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.

3. Drs.Witjaksono E.H, MM., selaku Dosen Pembimbing, yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian laporan ini.

4. Agus Wedi, B.AC., selaku Direktur PT. BPR Jateng Semarang., dst

iv
v

Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi

semua pihak yang membantu, meskipun dalam laporan ini masih banyak

kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun tetap penulis

harapkan.

Semarang, 16 Juli 2020

PENULIS

v
vi

DAFTAR ISI

Lembar Judul Laporan Kerja Praktek ............................................................... i

Lembar Persetujuan Laporan Kerja Praktek ……............................................

ii Lembar Pengesahan Laporan Kerja Praktek

...................................................iii Kata Pengantar

...................................................................................................iv

Daftar Isi.............................................................................................................vi

Daftar Gambar........................................................................................... viii

Daftar Lampiran......................................................................................... ix

BAB I LATAR BELAKANG KERJA PRAKTEK……………........ 1

1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kerja Praktek……….. 1

1.2 Tujuan Kuliah Kerja Praktek……………………………………….... 8

1.3 Manfaat Kuliah Kerja Praktek………………………………...……... 8

BAB II LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN…......... 9

2.1 Landasan Teori……………………………………...……………….. 9

2.1.1 Pengertian BPR………………………………………………..…... 9

2.1.2 Tugas BPR………………………………………………..……….. 9

2.1.3 Fungsi BPR…………………………….…………………………. 11

2.1.4 Pengertian Pemasaran………………………………..……………. 13

2.1.5 Fungsi Pemasaran………………………………………..………... 14

2.1.6 Konsep Pemasaran…………………………………..……………. 16

2.1.7 Pengertian Strategi Pemasaran 4P……………………………..…. 17

2.1.8 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Dalam

vi
vii

Strategi Pemasaran 4P…………………………….……………... 18

2.1.9 Integrasi Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran………….... 19

2.2 Profil Perusahaan………………………………………………... 20

2.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan……………………………..…… 20

2.2.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan………………….... 22

2.2.3 Bidang Kegiatan Perusahaan………………………..…………... 27

BAB III METODE PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK…...29

3.1 Sumber Data……………………………………….……………... 29

3.2 Metode Pengumpulan Data………………………………………. 30

BAB IV PEMBAHASAN LAPORAN KERJA PRAKTEK………. 32

4.1 Uraian Bidang Pekerjaan………………………………………... 32

4.2 Pelaksanaan Unsur-Unsur 4P Pada PT.BPR Jateng…………….. 32

4.3 Kendala Pelaksanaan Unsur-Unsur 4P Pada PT.BPR Jateng….... 37

4.4 Solusi Pelaksanaan Unsur-Unsur 4P Pada PT.BPR Jateng……... 39

BAB V PENUTUP…………………………………………………. 41

5.1 Ringkasan Pelaksanaan Kegiatan Laporan Kerja Praktek…….... 41

5.2 Saran………………………………………………………......... 43

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………. 44

LAMPIRAN-LAMPIRAN:

FOTO-FOTO 4P

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTEK

NILAI KERJA PRAKTEK

vii
viii

DAFTAR PRESENSI MAGANG DAN KARTU KONSULTASI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi……………………………………... 24

viii
ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto-Foto 4P

Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 3. Surat Keterangan Kerja Praktek

Lampiran 4. Nilai Kerja Praktek

Lampiran 5. Daftar Presensi Magang

Lampiran 6. Kartu Konsultasi

ix
ix
1
BAB I

LATAR BELAKANG KERJA PRAKTEK

1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Obyek Kerja Praktek

Usaha atau Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun

organisasi yang melibatkan proses pembuatan, pembelian, penjualan, atau

pertukaran barang maupun jasa dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan.

Menurut Boone dan Kurtz (2002:8) mengemukakan bahwa “Usaha atau Bisnis

adalah semua aktivitas yang bertujuan untuk mencari laba dan perusahaan yang

menghasilkan barang serta jasa yang dibutuhkan oleh sebuah sistem ekonomi”.

Menurut Huat, T Chwee, et. al (1990:1) mengemukakan bahwa “Usaha atau

Bisnis adalah suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan

kebutuhan masyarakat”.

Manajemen Pemasaran adalah sebuah rangkaian proses analisis,

perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan dan pengendalian suatu kegiatan

pemasaran dimana tujuannya adalah untuk mencapai target perusahaan secara

efektif dan efisien. Menurut Sofjan Assauri (2013:12) mengemukakan bahwa

“Manajemen Pemasaran adalah kegiatan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian berbagai program yang disusun dalam pembentukan, pembangunan,

dan pemeliharaan laba hasil dari transaksi/ pertukaran melalaui sasaran pasar

untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang”. Menurut Ben M. Eniy

(2007:130) mengemukakan bahwa “Manajemen Pemasaran adalah proses untuk

1
2

meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan

oleh individu atau perusahaan”.

Pemasaran adalah segala upaya untuk memuaskan konsumen, dimana

orang tersebut memberikan kepuasan melalui barang atau jasa yang berkaitan

dengan kebutuhan dan keinginan setiap konsumennya secara menyeluruh dengan

memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya. Menurut Philip Kotler dan Keller

(2009:6) mengemukakan bahwa “Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial

dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang

mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik

produk dan nilai dengan orang lain”. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika dalam

Kotler dan Keller (2009:5) mengemukakan bahwa “Pemasaran adalah suatu

fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola

hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para

pemilik sahamnya”. Pasar adalah demand potential atau daya beli masyarakat,

tempat bertemunya penjual dan pembeli dimana satu atau lebih orang

berkumpul untuk melakukan jual beli, tawar menawar barang atau jasa yang

dilakukan disatu tempat.

Pemasaran dan pasar memiliki arti yang sangat penting bagi seluruh

jutaan rakyat didunia. Pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari

aktivitas atau kegiatan yang ditujukan untuk merencanakan, mempromosikan,

menentukan harga dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan

kebutuhan, baik para pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial. Kegiatan
3

Pemasaran adalah kegiatan yang bersifat aktual, karena berhubungan langsung

dengan kehidupan manusia sehari-hari, baik manusia secara individu, kelompok

maupun masyarakat secara keseluruhan. Dalam suatu perusahaan kegiatan

pemasaran memegang peranan penting dalam usaha untuk mencapai tujuan dan

menjaga kelangsungan perusahaan tersebut.

Kegiatan Pemasaran dilakukan perusahaan untuk mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan dan mengembangkan usaha untuk memperoleh

keuntungan. Oleh karena itu, kegiatan pemasaran menjadi faktor yang sangat

penting dalam perusahaan karena perusahaan menjual atau memasarkan barang

dan jasa yang dihasilkan dari kegiatan pemasaran. Kekuatan pasar berada

ditangan pembeli, sehingga perusahaan harus mengubah orientasinya dari

orientasi produksi menjadi orientasi pasar konsumen.

Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang terpenting didalam

kehidupan perusahaan sebagai usahanya untuk mencapai tujuan,

mengembangkan usaha, mendapatkan laba serta mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Pemasaran bagi pelanggan

memiliki arti penting atas informasi, penyampaian nilai dan hubungan yang

baik dengan perusahaan. Pelanggan akan mengetahui berbagai informasi

dan referensi mengenai suatu produk maupun perusahaan melalui komunikasi

pemasaran yang dilakukan. Pemasaran dalam suatu perusahaan memiliki peran

sangat penting karena merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung

dengan pelanggan, sehingga terjalin hubungan dengan para pelanggan.


4

Pemasaran bagi BPR Jateng memiliki peran sangat penting karena BPR

Jateng membutuhkan pemasaran untuk menawarkan produk-produk jasa dari

BPR Jateng ke konsumen.

Strategi pemasaran 4P merupakan strategi pemasaran yang pertama kali

dicetuskan oleh Neil Borden. 4P dikenal sebagai ‘marketing mix’ yang

merupakan konsep dasar dari marketing. Menurut Philip Kotler (2003:2)

mengemukakan bahwa “Marketing mix sebagai perangkat variabel-variabel

pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan

tanggapan yang diinginkannya dalam pasar sasaran”. ‘Marketing mix’

didefinisikan sebagai alat marketing yang digunakan perusahaan untuk

mencapai tujuan bisnisnya, yang terdiri atas empat level keputusan marketing

yang mencakup product (produk), price (harga), promotion (promosi), dan

place (lokasi).

Product (produk) Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang

dapat diperjualbelikan. Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang

berarti “sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya”. Produk

merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,

diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan

kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Dari pengertian dapat

disimpulkan bahwa produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam

hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh

konsumen.
5

Produk yang ditawarkan BPR Jateng adalah simpanan dan pinjaman yang

memiliki tujuan untuk membidik pasar sasarannya yaitu para wiraswasta dan

masyarakat yang berpenghasilan rendah. Produk-produk dari BPR Jateng adalah

Tabungan Simpel Ayah, Kredit Pro Rakyat, Tabungan Siswa, dan lain

sebagainya. Produk bagi BPR Jateng memiliki peran penting karena tanpa

produk, BPR Jateng tidak bisa mendapatkan nasabah.

Price (harga) Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau

jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga

merupakan penetapan jumlah yang harus dibayar oleh pelanggan untuk

memperoleh suatu produk, dan harga suatu barang atau jasa merupakan penentu

bagi permintaan pasarnya.

Strategi yang dilakukan BPR Jateng adalah menetapkan harga layanan yang

bersaing dengan para kompetitor namun tetap berorientasi laba. Meskipun

demikian, harga yang ditawarkan juga dibarengi dengan kualitas pelayanan yang

baik, sehingga meskipun dari sisi harga berkompetisi dengan bank perkreditan

rakyat lain namun BPR Jateng menunjukkan kualitas dari sisi pelayanan. Bagi

BPR Jateng, penentuan harga memiliki peran penting karena harga

mempengaruhi kualitas produk jasa dari BPR Jateng.

Place (lokasi) Lokasi adalah tempat di mana diperjualbelikannya

produk perbankan dan pusat pengendalian perbankan. Dalam praktiknya ada

beberapa macam lokasi kantor bank yaitu lokasi kantor pusat, cabang
6

utama, cabang pembantu, kantor kas, dan lokasi mesin-mesin Anjungan

Tunai Mandiri (ATM).

Jaringan kerja BPR Jateng terdiri dari area Semarang dan sekitarnya, area Solo

dan Boyolali, area Pekalongan, dan area Purwodadi. Selama cakupan tersebut,

BPR Jateng melayani pinjaman maupun simpanan. BPR Jateng memiliki kantor

pusat dan kantor kas di Semarang sedangkan kantor cabang di Gubug,

Grobogan. Bagi BPR Jateng, pemilihan suatu lokasi sangat penting, dalam

menentukan lokasi pembukaan kantor cabang atau kas. Dengan penempatan

fasilitas yang tepat, membuat pertimbangan bagi pengguna untuk memakai jasa

bank perkreditan rakyat tersebut.

Promotion (promosi) Promosi adalah kegiatan marketing mix yang

terakhir. Produk sudah diciptakan, harga sudah ditetapkan, dan tempat sudah

tersedia artinya produk siap untuk dijual. Agar masyarakat tahu kehadiran

produk ini maka dilakukan dengan sarana promosi. Promosi merupakan suatu

ungkapan dalam arti luas tentang kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan

oleh perusahaan (penjual) untuk mendorong konsumen membeli produk yang

ditawarkan.

Strategi promosi yang dilakukan oleh BPR Jateng adalah menggunakan

platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Youtube untuk

mempromosikan produk-produk jasa dari BPR Jateng. Bagi BPR Jateng,

promosi berperan penting karena dengan adanya promosi konsumen bisa


7

mengetahui tentang produk jasa dari BPR Jateng dan akhirnya akan

memutuskan untuk bergabung menjadi nasabah BPR Jateng.

Marketing mix bagi perusahaan sangat penting karena untuk

mendapatkan pelanggan baru yang membeli produk jasanya dan juga

memberikan pelayanan terbaik dengan mempertimbangkan segala aspek dari

dalam maupun luar perusahaan agar dapat mempertahankan pelanggan yang

ada. Karena mempertahankan pelanggan yang ada ini biayanya lebih murah

dibandingkan mencari pelanggan baru, dan pelanggan yang dapat loyal

dengan perusahaan ini lebih banyak menguntungkan daripada pelanggan

baru.

Bagi BPR Jateng, marketing mix sangat penting karena tanpa adanya

marketing mix BPR Jateng tidak bisa mendapatkan nasabah baru.

BPR Jateng sebagai salah satu Bank Perkreditan Rakyat di Jawa

Tengah selalu membantu para pengusaha dan masyarakat umum dalam

mengembangkan bisnis/usaha maupun kebutuhan keuangan lainnya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran

pelaksanaan penerapan 4P pada PT. BPR Jateng.

Dari uraian tersebut, dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek

yang dilakukan, penulis tertarik mengambil judul “PENERAPAN 4P PADA

PT.BPR JATENG”.
8

1.2 Tujuan Kuliah Kerja Praktek

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pelaksanaan penerapan 4P pada PT.BPR Jateng.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pelaksanaan unsur-unsur 4P pada PT.BPR Jateng.

2. Untuk mengetahui kendala pelaksanaan unsur-unsur 4P pada PT.BPR

Jateng

3. Untuk mengetahui solusi pelaksanaan unsur-unsur 4P pada PT.BPR

Jateng.

1.3 Manfaat Kuliah Kerja Praktek

1. Manfaat bagi peneliti

Penelitian ini merupakan penerapan dari teori yang pernah

diberikan selama pada bangku kuliah yang diwujudkan ke dalam praktek

dunia nyata yang diharapkan peneliti dapat mengetahui secara lebih

mendalam tentang penerapan 4P pada PT.BPR Jateng.

2. Manfaat bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi

dan pengetahuan tambahan tentang 4P (Product, Price, Place dan

Promotion).
9
BAB II

LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian BPR

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang

dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPR

sudah ada sejak zaman sebelum kemerdekaan. Pada masa itu, BPR lebih

dikenal dengan sebutan Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Tani dan Bank

Dagang Desa atau Bank Pasar. BPR adalah lembaga resmi yang diatur dalam

UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan dan sebagaimana telah diubah

dengan UU No. 10 tahun 1998. Dengan lokasi yang pada umumnya dekat

dengan tempat masyarakat yang membutuhkan.

Jika sebelumnya pengawasan dan pengaturan BPR dilakukan oleh Bank

Indonesia, sejak tahun 2014 fungsi pengawasan dilakukan oleh Otoritas Jasa

Keuangan (OJK).

Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank

umum karena BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan

perasuransian.

2.1.2 Tugas BPR

Pada dasarnya cara kerja BPR dengan bank umum hampir sama namun

tetap ada perbedaan antara keduanya. Dimana hak yang di dapatkan oleh BPR

9
10

lebih sedikit dibandingkan dengan bank umum utamanya dalam menyediakan

pelayanan untuk nasabah yang menggunakan jasa bank tersebut. Selain fungsi

diatas BPR masih memiliki beberapa tugas, seperti:

1. Menyimpan dana masyarakat

Sama seperti tugas bank pada umumnya, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) juga

memiliki tugas untuk menyimpan dana dari masyarakat. Penyimpanan dana

ini bisa berupa tabungan, deposito berjangka, ataupun jenis penyimpanan uang

yang lain. Tentunya fasilitas yang di sediakan oleh BPR ini bisa digunakan

oleh semua warga yang ada di desa tersebut.

2. Memberikan kredit atau pinjaman

Seperti yang sudah di singgung pada fungsi BPR diatas. Dimana Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) juga bertugas untuk menyediakan kredit atau

pinjaman kepada nasabah yang membutuhkan. Limit kredit yang bisa di

dapatkan seorang nasabah tergantung dengan peratuan yang ada di BPR

tersebut.

Selain penyimpanan uang diatas, BPR juga menyediakan penyimpanan uang

warga dalam bentuk SBI atau Sertifikat Bank Indonesia, sertifikat deposito,

maupun beberapa jenis tabungan yang ada pada bank umum lainnya. Tentu

saja fasilitas ini bisa digunakan oleh semua nasabah yang memiliki rekening

di BPR.
11

2.1.3 Fungsi BPR

Jenis Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ada di desa seperti BPR

Badan Kredit Desa yang meliputi Lumbung Desa dan Bank Desa. BPR Bukan

Badan Kredit Desa seperti BPR eks LDKP, Bank Pasar, BKPD (Bank Karya

Produksi Desa), Bank Pegawai. Ataupun LDKP (Lembaga Dana dan Kredit

Perdesaan).

Adapun jenis BPR yang masuk ke LDKP ini seperti Perusahaan Daerah,

Koperasi, Perseroan Terbatas dan beberapa bentuk BPR yang lain. Tentunya

Badan Perkreditan Rakyat yang berlokasi di desa ini menyediakan layanan

perbankan untuk orang desa. Sedangkan fungsi Bank Perkreditan Rakyat

(BPR), yaitu:

1. Memberi pengetahuan terhadap masyarakat luas tentang perbankan

Masih banyak masyarakat yang awam tentang fungsi dan tugas bank

utamanya jenis Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ini. Apalagi untuk orang yang

tinggal di desa maka masih banyak yang ragu untuk menyimpan uang yang

mereka miliki di bank. Alhasil kebanyakan orang-orang ini menyimpan uang

mereka di kolong kasur ataupun di dalam celengan dari tanah liat.

Untuk itu salah satu fungsi yang dimiliki oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

adalah memberikan edukasi secara mendasar kepada semua lapisan

masyarakat tentang sistem perbankan. Dimana edukasi ini berisi tentang apa
12

saja kelebihan bank daripada celengan tradisional. Hingga beberapa

keuntungan yang akan di dapatkan oleh para nasabah ini.

2. Membuat pemerataan kesempatan untuk membuka usaha

Di era digital ini banyak kaum milenial yang memiliki ide bisnis yang sangat

baru dan juga unik. Dimana ide ini ketika akan di wujudkan menjadi sebuah

jenis usaha pastinya membutuhkan modal yang cukup. Untuk itulah peran

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) amat di butuhkan di sini.

Apalagi ide-ide usaha baru tidak hanya berasal dari remaja milenial yang ada

di perkotaan saja namun juga berasal dari remaja yang tinggal di pedalaman

desa. Fungsi BPR selanjutnya adalah menciptakan sebuah kesempatan untuk

semua orang bisa membuka sebuah usaha. Sehingga semua masyarakat bisa

mendapatkan kesempatan dan pemerataan juga terjadi perekonomian

masyarakat luas.

3. Mempercepat pembangunan di desa

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memang lebih banyak beroperasi di

perdesaan. Oleh karena itu lah salah satu fungsi yang dimiliki oleh BPR

adalah membantu mempercepat pembangunan suatu desa. Sehingga semua

desa yang ada di Indonesia tidak ada yang menjadi desa tertinggal lagi karena

kurangnya edukasi tentang usaha.

Dimana peran BPR ini adalah untuk mendidik masyarakat tentang pola

pembangunan nasional saat ini. Serta bagaimana membuat suatu desa bisa

lebih maju dari sebelumnya langsung dari tenaga yang dimiliki oleh
13

masyarakat yang ada di desa tersebut. BPR akan menyediakan dana pinjaman

desa agar pembangunan di desa ini bisa lebih cepat.

4. Menyediakan layanan perbankan

Selain ketiga fungsi diatas, fungsi utama dari Bank Perkreditan Rakyat adalah

menyediakan layanan perbankan yang bisa di gunakan oleh seluruh warga

desa. Pelayanan perbankan yang disediakan oleh BPR ini bisa dibilang sangat

membantu apalagi jika lokasi desa jaraknya sangat jauh dari bank umum yang

ada di pusat kota.

Sehingga dengan adanya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di desa maka warga

desa bisa mendapatkan pelayanan perbankan tanpa harus jauh-jauh ke kota.

Layanan perbankan ini bisa berupa tabungan perseorangan ataupun

penyediaan layanan pinjaman uang untuk warga yang membutuhkan modal

pinjaman.

2.1.4 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah inti dari sebuah usaha. Tanpa pemasaran tidak ada

yang namanya perusahaan, akan tetapi apa yang dimaksud dengan pemasaran

itu sendiri orang masih merasa rancu. Ada beberapa definisi mengenai

pemasaran diantaranya adalah :

a.  Menurut Philip Kotler (2009:18) mengemukakan bahwa “Pemasaran

adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan melalui proses pertukaran”.


14

b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong (2009:29) mengemukakan bahwa

“Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat

individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang

lain”.

c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang

untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan

barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran

serta tujuan perusahaan.

d. Menurut W. Stanton (1994:16) mengemukakan bahwa “Pemasaran adalah

sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa

yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial”.

Dari pengertian para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa marketing

atau pemasaran adalah suatu perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling

berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan

promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar kebutuhan konsumen dapat

terpuaskan dengan baik pada tingkat keuntungan tertentu.

2.1.5 Fungsi Pemasaran

Menurut Kasmir (2004:89-90) menyatakan bahwa fungsi pemasaran

meliputi:

1)       Pemasaran sebagai fungsi yang sama


15

Yaitu pemasaran sama besarnya dengan fungsi keuangan, Produksi,

Kepegawaian, sumber daya manusia dengan kata lain masing-masing fungsi

memiliki kesamaan satu dengan yang lainnya.

2)       Pemasaran sebagai fungsi yang lebih penting

Yaitu bahwa fungsi pemasaran memiliki peran yang paling besar dari fungsi

keuangan, produksi, kepegawaian dan sumberdaya manusia.

3)       Pemasaran sebagai fungsi utama

Yaitu pemasaran dipusatkan sebagai sentral dari kegiatan fungsi lainya atau

dengan kata lain fungsi pemasaran sebagai inti dari kegiatan perusahaan.

4)       Pelanggan sebagai pengendalian

Yaitu masing-masing fungsi memiliki peran yang sama namun dikendalikan

oleh pelanggan.

5)     Pelanggan sebagai fungsi pengendalian dan pemasaran sebagai fungsi

integrative

Yaitu pemasaran sebagai pusat intergratif fungsi keuangan produk dan

sumberdaya manusia sedangkan pelanggan karena pelanggan sangat berkaitan

dengan keuangan, sumberdaya manusia, dan produksi dalam pengendalian

pemasaran.
16

2.1.6 Konsep Pemasaran

Menurut Basu Swastha (2002:17) mengemukakan bahwa “Konsep

pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan

kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan

hidup perusahaan”. Konsep pemasaran didasarkan pada pandangan dari luar

ke dalam. Konsep ini diawali dengan mendefinisikan pasar yang jelas

berfokus pada kebutuhan pelanggan, memadukan semua sistem kegiatan yang

akan memengaruhi pelanggan dan menghasilkan laba melalui pemuasan

pelanggan. Konsep pemasaran bersandar pada empat pilar utama.

1)     Pasar sasaran tidak ada perusahan yang dapat beroperasi disemua pasar

dan memuaskan semua kebutuhan dan juga tidak ada yang dapat beroperasi

dengan baik dalam pasar yang luas, sehingga jika suatu perusahaan itu ingin

berhasil maka ia harus dapat mendefinisikan pasar sasaran meraka dengan

cermat dan menyiapkan program pemasaran.

2)    Kebutuhan pelanggan, memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan

tidak selalu merupakan tugas yang sederhana dikarenakan beberapa pelanggan

itu memiliki kebutuhan sendiri yang tidak mereka sadari atau mereka tidak

dapat mengutarakan kebutuhan-kebutuhan ini.

3)  Pemasaran terpadu, jika semua departemen bekerja sama melayani

kepentingan pelanggan maka hasilnya adalah pemasaran terpadu. Pemasaran

terpadu berjalan dalam dua tahap yaitu:


17

a.    Tahap Pertama: beragam fungsi pemasaran, tenaga penjualan periklanan,

manajemen produk, riset pemasaran dan lainnya harus bekerja sama.

b.    Tahap Kedua: pemasaran harus dikoordinasikan dengan baik pada bagian

lain perusahaan.

4)    Profitabilitas, tujuan utama konsep pemasaran adalah membantu

organisasi mencapai tujuan mereka.

2.1.7 Pengertian Strategi Pemasaran 4P

Dalam pemasaran terdapat strategi pemasaran 4P yang disebut dengan

bauran pemasaran atau marketing mix yang memiliki peranan penting dalam

mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang

ditawarkan oleh perusahaan. Elemen-elemen bauran pemasaran terdiri dari

semua variabel yang dapat dikontrol perusahaan untuk dapat memuaskan para

konsumen.

Sebelum menguraikan satu per satu, berikut pengertian bauran pemasaran atau

marketing mix menurut para ahli.

 Menurut Buchari Alma (2007:130) mengemukakan bahwa “Marketing

mix adalah strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari

kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang paling

memuaskan”.
18

 Menurut Zeithaml dan Bitner (2008:48) mengemukakan bahwa

“Marketing mix adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat

dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan tamu dan

untuk memuaskan tamu”.

 Menurut Kotler dan Amstrong (2012:92) mengemukakan bahwa “Bauran

pemasaran adalah perangkat pemasaran yang baik yang meliputi produk,

penentuan harga, promosi, distribusi, digabungkan untuk menghasilkan

respon yang diinginkan pasar sasaran”.

Dari ketiga pengertian marketing mix menurut para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan alat pemasaran yang baik

yang berada dalam suatu perusahaan, dimana perusahaan mampu

mengendalikannya agar dapat mempengaruhi respon pasar sasaran.

2.1.8 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Dalam Strategi

Pemasaran 4P

Dalam strategi pemasaran 4P, ada bebarapa faktor utama yang dapat

menyebabkan terjadinya perubahan yaitu :

1. Siklus Daur hidup produk, Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap

daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan

dan tahap kemunduran.

2. Tingkat persaingan perusahaan di pasar, Strategi pemasaran harus bisa

disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam tingkat persaingan, apakah


19

dalam kategori memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil

sebagian kecil dari ceruk pasar.

3. Keadaan ekonomi, Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi

ekonomi, perusahaan harus memandang ke depan dan mengembangkan

strategi jangka panjang untuk memenuhi kondisi yang sedang berubah

dalam industri mereka dan memastikan kelangsungan perusahaan pada

jangka panjang.

2.1.9 Integrasi Strategi Pemasaran Dan Bauran Pemasaran

Merencanakan bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan langkah

pemasaran yang terkendali meliputi strategi : Produk, Harga, Tempat, dan

Promosi yang dibaur menjadi satu untuk menghasilkan tanggapan pasar yang

lebih baik. Proses Strategi Bauran pemasaran terdiri dari semua kegiatan yang

dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tingkat permintaan

akan produk mereka yang terdiri dari empat P yaitu:

 Produk (product), kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan

kepada pasar sasaran meliputi : ragam, kualitas, desain. fitur, nama merek,

dan kemasan.

 Harga (price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan

untuk memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga,

periode pembayaran, dan persyaratan kredit.


20

 Tempat (place), kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi

pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan,

transportasi dan logistik.

 Promosi (promotion), berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat

produk dan membujuk pelanggan membelinya meliputi : Iklan dan

promosi penjualan.

Program pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua elemen

bauran pemasaran ke dalam suatu program pemasaran terintegrasi yang

dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan

menghantarkan nilai bagi konsumen.

2.2 Profil Perusahaan

2.2.1 Sejarah berdirinya perusahaan

BPR Jateng lahir pada tahun 1992 dengan nama awal BPR Gubug

Merbabu Pratama. Setelah diakuisisi kepemilikan oleh Saudara Group pada

tahun 2005, BPR Gubug Merbabu Pratama berubah nama menjadi BPR

JATENG.

BPR Jateng menawarkan beragam layanan keuangan termasuk

penjaminan kredit, tabungan, deposito, pinjaman maupun simpanan.

Visi dan Misi PT.BPR Jateng

Visi : SEHAT BESAR KUAT

SEHAT
21

 Sehat mengikuti ketentuan-ketentuan dari pemerintah

 Sehat wawasan berpikirnya

 Sehat perilaku bisnisnya

BESAR

 Besar volume bisnisnya

 Besar jiwanya

KUAT

 Keuangan permodalan serta labanya

 Jaringan usahanya

 Kuat dukungannya

Misi :

 Menyediakan jasa pelayanan Bank Perkreditan Rakyat bagi masyarakat

dengan cara yang aman, mudah, cepat, serta patuh pada ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

 Memberikan pelayanan yang terbaik bagi para nasabah dan didukung oleh

sumber daya manusia yang profesional serta menerapkan good corporate

governance.
22

 Memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi seluruh stakeholders

(Pemegang Saham, Karyawan dan Nasabah).

 Mengembangkan Jaringan Kerja dan menjadi Sehat, Besar, dan Kuat.

2.2.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

Menurut Sabardi (2008:89) mengemukakan bahwa “Struktur organisasi

merupakan gambaran tata pembagian dan tata hubungan kerja formal antara

unit-unit kerja dan antara pejabat-pejabat yang akan diserahi tanggung jawab

atas penyelesaian tugas-tugas unit”. Jenis struktur organisasi menurut Sabardi

(2008:90) adalah:

1. Struktur organisasi garis

Struktur organisasi garis adalah struktur organisasi yang melukiskan

wewenang garis/ (komando) para pejabat pada organisasi tersebut terhadap

pejabat-pejabat dibawahnya.

2. Struktur organisasi fungsi

Struktur organisasi fungsi adalah struktur organisasi yang melukiskan

wewenang fungsi pejabat-pejabat tertentu dalam suatu organisasi.

3. Struktur organisasi garis dan staf

Pada struktur organisasi garis dan staf ini, para manajer tertentu

mempunyai wewenang garis, dan sesuai dengan kebutuhan, kepada

manajer garis tadi dapat diperbantukan seorang staf atau lebih.

4. Struktur organisasi komite


23

Struktur organisasi yang dilakukan untuk mengambil keputusan

tentang kegiatan didalam organisasi.

5. Struktur organisasi matriks

Struktur organisasi ini dipakai untuk menghilangkan kelemahan

struktur organisasi garis dan struktur organisasi fungsi yaitu dengan cara

menggabungkan kedua bentuk tersebut menjadi struktur organisasi

matriks.

PT.BPR Jateng mempergunakan struktur organisasi garis atau lini.

Dimana perusahaan memilih struktur organisasi ini karena lebih mudah

dalam penentuan wewenang, tugas, tanggung jawab, dan pengawasan.

Dalam struktur organisasi garis akan lebih mudah dipahami tingkatan

jabatan tertentu akan bertanggung jawab kepada tingkat jabatan diatasnya

dan memiliki wewenang serta pengawasan terhadap jabatan dibawahnya.

Misalnya, jabatan kepala divisi IT dan Pelayanan bertanggung jawab

kepada direksi dan memiliki wewenang dan pengawasan atas karyawan di

bagian IT, bagian Pelayanan.


24

Struktur Organisasi PT. Bank Perkreditan Rakyat Jateng

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT.BPR Jateng


1. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

1) Direksi wajib dengan iktikad baik dan penuh tanggung

jawab menjalankan tugas pengurusan Perusahaan dengan

tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan seluruh

pihak yang berkepentingan dengan aktivitas Perusahaan.

2) Direksi wajib membuat dan memelihara daftar pemegang

saham, risalah RUPS dan risalah rapat direksi,

menyelenggarakan pembukuan Perusahaan; melaporkan

kepemilikan sahamnya dan keluarga yang dimiliki pada

Perusahaan atau Perusahaan lain.

3) Direksi dalam memimpin dan mengurus Perusahaan

semata-mata hanya untuk kepentingan dan tujuan


25

Perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi

dan efektivitas Perusahaan.

2. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

1) Mengawasi kepengurusan Perusahaan yang dijalankan oleh

Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi.

2) Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung

maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi

yang mengakibatkan kerugian.

3) Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah

timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Manager Kredit

1) Melakukan pengawasan kredit yang telah dicairkan kepada

nasabah, sekalipun nasabah telah melakukan analisa

pengajuan kredit yang tepat.

2) Melakukan monitoring kredit yang dilakukan mulai dari

analisa pengajuan kredit calon nasabah ataupun nasabah

lama untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi dari

aktivitas perkreditan.

4. Tugas dan Tanggung Jawab Marketing Kredit

1) Menganalisis data pengajuan kredit konsumen.

2) Melakukan survey ke rumah calon konsumen yang

mengajukan permohonan kredit pada perusahaan tempatnya

bekerja.
26

3) Menjaga kelancaran kredit bulanan konsumen yang

menjadi tanggungannya.

5. Tugas dan Tanggung Jawab Personalia

1) Melakukan sosialisasi dan koordinasi.

2) Menyusun absensi dan daftar hadir karyawan.

3) Menyiapkan perjanjian kerja dengan karyawan baru.

6. Tugas dan Tanggung Jawab Operasional Bank

1) Membantu mengkoordinir, mengarahkan, mengawasi

segala kegiatan personil bidang operasional.

2) Membantu melaksanakan segala peraturan, ketentuan,

prosedur kegiatan operasional yang ditetapkan Direksi dan

BPR Jateng dan melaporkan ke kabag apabila terjadi

penyimpangan atau permasalahan.

3) Mengkoordinir personil dibawah unit kerjanya untuk

bekerja sama dengan divisi lain atau bagian lain untuk

meningkatkan performance dan pelayanan kepada nasabah.

7. Tugas dan Tanggung Jawab Analis Kredit

1) Memeriksa kelayakan dokumen persyaratan kredit calon

Debitur beserta kekuatan legalitas dokumen persyaratan

kredit calon Debitur.

2) Melakukan kunjungan langsung ke lapangan atau survey ke

calon Debitur terhadap aplikasi kredit baru (new order),

pengulangan (repeat order) atau tambahan (additional


27

order) jika Analis Kredit meragukan kebenaran dan

validitas data analisa CMO dan CMH.

3) Memberikan masukan kepada CMO, hal-hal yang

menyangkut kriteria kelayakan kredit serta memberikan

masukan kepada manajemen untuk memperbaharui kondisi

Kebijakan Kredit.

2.2.3 Bidang Kegiatan Perusahaan

Bidang kegiatan PT.BPR Jateng antara lain: penjaminan kredit

multiguna, tabungan, deposito, pinjaman maupun simpanan. Penjaminan

kredit multiguna adalah penjaminan atas kredit/pembiayaan yang

diberikan oleh penerima jaminan kepada terjamin, perorangan (pegawai

tetap suatu Perusahaan/instansi Pemerintah) baik yang penyalurannya

dilakukan secara langsung maupun melalui lembaga lainnya, yang sumber

pengembaliannya dengan cara memotong gaji terjamin dan proses

pengajuan penjaminannya dilakukan secara kolektif. Tabungan adalah

simpanan uang yang berasal dari pendapatan yang tidak dibelanjakan dan

bisa dilakukan oleh perorangan maupun instansi tertentu. Deposito adalah

sebuah produk simpanan sejenis investasi sederhana dari bank yang

menjanjikan suku bunga tetap dengan jangka waktu tertentu. Pinjaman

atau kredit bank adalah produk bank dimana bank menyediakan sejumlah

uang untuk dipinjamkan kepada nasabah, dengan pemberian bunga.

Simpanan bank adalah produk yang ditawarkan dari bank kepada


28

nasabah untuk penitipan atau investasi uang nasabah dalam jangka waktu

tertentu.
BAB III

METODE PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

3.1 Sumber Data

Sumber data yang diperlukan dalam pengamatan ini terdiri dari :

1. Data Primer

Menurut Marzuki (2000:4) mengemukakan bahwa “Data primer adalah

data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk

pertama kalinya”. Dalam penulisan ini diperoleh data yang diamati secara

langsung pada PT.BPR Jateng untuk mendapatkan data tentang penerapan 4p

pada PT.BPR Jateng.

2. Data Sekunder

Menurut Marzuki (2000:9) mengemukakan bahwa “Data sekunder adalah

data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti”.

Diperoleh dengan pengumpulan data dari buku-buku referensi yang berasal

dari perpustakaan, company profile perusahaan dan mengunduh dari website

perusahaan www.bprjateng.co.id sesuai kebutuhan yang dapat mendukung

penulisan laporan kerja praktek ini.

29
30

3.2 Metode Pengumpulan Data

3.2.1 Metode Wawancara

Menurut Marzuki (2000:13) mengemukakan bahwa “Wawancara adalah

cara pengumpulan data dengan jalan melakukan tanya jawab sepihak yang

dikerjakan dengan sistem dan berdasarkan kepada tujuan penelitian”. Pada metode

ini wawancara atau tanya jawab dilakukan secara langsung kepada tim literasi

PT.BPR Jateng yang berlokasi di Jalan RA.Kartini No.11 Semarang.

3.2.2 Metode Observasi

Menurut Marzuki (2000:24) mengemukakan bahwa “Dengan metode ini

orang melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala

atau fenomena yang diselidiki”. Observasi yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan langsung kepada objek yang diteliti untuk mengetahui penerapan 4p

pada PT.BPR Jateng.

3.2.3 Metode Studi Pustaka

Menurut Sugiyono (2012:15) mengemukakan bahwa “Studi kepustakaan

berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang berkembang pada situasi sosial

yang diteliti, selain itu studi kepustakaan sangat penting dalam melakukan

penelitian, hal ini dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari literatur-literatur

ilmiah”. Data yang diperoleh melalui studi kepustakaan adalah sumber informasi

yang telah ditemukan oleh para ahli yang berkompeten dibidangnya masing-

masing sehingga relevan dengan pembahasan yang sedang diamati, dalam

melakukan studi kepustakaan ini penulis mengumpulkan data sebagai berikut:


31

1) Mempelajari konsep dan teori dari berbagai sumber yang berhubungan dan

mendukung pada masalah yang sedang diamati khususnya tentang

penerapan 4p pada PT.BPR Jateng.

2) Mempelajari materi kuliah dan bahan tertulis lainnya yang berkaitan

dengan penerapan 4p pada PT.BPR Jateng.


BAB IV

PEMBAHASAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

4.1 Uraian Bidang Pekerjaan

Dalam pelaksanaan kegiatan kerja praktek, penulis ditempatkan di

bagian literasi pada PT.BPR Jateng. Penulis diberikan tugas untuk membuat data

rumah atau kost yang dijual atau disewakan di wilayah Semarang dan sekitarnya.

Selain itu, penulis juga diberikan tugas untuk mengamalkan 5C pada PT.BPR

Jateng yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition. Character

adalah menilai calon peminjam atau nasabah apakah bisa dipercaya dalam

menjalani kerjasama dengan bank perkreditan rakyat. Capacity adalah menilai

nasabah dari kemampuan nasabah dalam menjalankan keuangan yang ada pada

usaha yang dimilikinya. Capital adalah modal yang dimiliki calon peminjam, yang

khususnya diberlakukan pada nasabah yang meminjam untuk usaha atau

bisnisnya. Collateral adalah jaminan yang diberikan pada calon peminjam saat

mengajukan kredit kepada bank perkreditan rakyat. Condition adalah kondisi

perekonomian baik yang bersifat general atau khusus pada bidang usaha yang

dijalankan nasabah.

4.2 Pelaksanaan Unsur-Unsur 4P pada PT.BPR Jateng

1. Product (produk)

Jenis-jenis produk yang ditawarkan BPR Jateng antara lain:

- Tabungan Simpel Ayah

32
33

Tabungan Simpel Ayah (Simpanan Pelajar Anak Yatim mBerkahi)

merupakan produk simpanan dari BPR Jateng yang ditujukan kepada

seluruh Anak Yatim Piatu yang berstatus pelajar.

- Tabungan Siswa

Tabungan Siswa merupakan produk simpanan dari BPR Jateng yang

ditujukan kepada kalangan pelajar dan anak di bawah umur.

- Tabung Mas

Tabung Mas (Tabungan Masyarakat) merupakan produk simpanan dari

BPR Jateng yang ditujukan kepada semua kalangan masyarakat.

- Kredit Pro Rakyat

Kredit Pro Rakyat merupakan produk pengajuan kredit dari BPR Jateng

yang ditujukan kepada masyarakat yang mempunyai usaha mikro

seperti pedagang pasar.

- Deposito

Deposito merupakan produk simpanan dari BPR Jateng yang ditujukan

kepada nasabah perorangan, perusahaan, dan yayasan.

2. Price (harga)

- Deposito

Pembukaan deposito di BPR Jateng dikenakan Rp.8.000.000,- dengan

suku bunga counter rate yang ditetapkan untuk deposito berjangka

waktu 1 bulan dan 3 bulan adalah sebesar 5% per tahun, sedangkan suku
34

bunga deposito berjangka 6 bulan dan 12 bulan ditetapkan sebesar 5,5%

per tahun.

- Kredit Pro Rakyat

Pengajuan kredit di BPR Jateng dikenakan Rp.1.000.000,- dengan bunga

1% dan jangka waktu sampai dengan 48 bulan.

- Tabung Mas

Pembukaan Tabungan Masyarakat / Tabung Mas di BPR Jateng

dikenakan Rp.50.000,- dengan setiap bulan dikenakan biaya administrasi

sebesar Rp.10.000,-.

- Tabungan Siswa

Pembukaan Tabungan Siswa di BPR Jateng dikenakan Rp.70.000,-

dengan setiap bulan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp.10.000,-.

- Tabungan Simpel Ayah

Pembukaan Tabungan Pelajar Anak Yatim Piatu / Tabungan Simpel

Ayah dikenakan Rp.100.000,- dengan setiap bulan dikenakan biaya

administrasi sebesar Rp.10.000,-.

3. Place (distribusi)

Cara-cara penempatan BPR Jateng untuk lebih dekat pada konsumen

antara lain :

- Memberikan Merchandise/Souvenir Kepada Nasabah BPR Jateng

Pemberian merchandise/souvenir kepada nasabah BPR Jateng

bertujuan untuk menjaga layanan perusahaan BPR Jateng agar tetap berada
35

di hati pelanggan/nasabah dan sebagai sarana untuk mempertahankan

loyalitas terhadap pelanggan/nasabah sekaligus alat untuk menjaring

nasabah baru. Pemberian merchandise/souvenir dapat berupa kalender,

kaos, pulpen, buku tulis, dan lain sebagainya.

- Mengadakan Seminar

BPR Jateng mengadakan seminar bertajuk “Pentingnya Menjadi

Nasabah BPR Jateng”. Tujuan diadakannya seminar adalah untuk memberi

pengetahuan kepada nasabah mengenai pentingnya menjadi nasabah BPR

Jateng.

4. Promotion (promosi)

Jenis-jenis promosi yang dilakukan oleh BPR Jateng antara lain:

- Periklanan (Advertensi)

Periklanan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna

menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh bank.

Informasi yang diberikan adalah manfaat produk, harga produk serta

keuntungan-keuntungan produk dibandingkan pesaing. Tujuan promosi

lewat periklanan adalah berusaha untuk menarik dan mempengaruhi calon

nasabahnya. BPR Jateng melakukan promosi periklanan dengan cara

menyebarkan brosur ke tempat-tempat keramaian seperti pasar, kantor,

dan lain sebagainya.

- Promosi Penjualan (Sales Promotion)


36

Promosi Penjualan adalah salah satu bentuk promosi yang dilakukan

merangsang pembelian produk yang dihasilkan oleh bank. Tujuan

promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk

meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk

menarik nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang

ditawarkan. BPR Jateng melakukan promosi penjualan dengan cara

pemberian bunga khusus untuk jumlah dana yang relative besar,

pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki simpanan

dengan saldo tertentu, dan pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-

kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal.

- Publisitas (Publicity)

Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah

melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial serta kegiatan lainnya.

Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank dimata para

nasabahnya. Tujuannya adalah agar nasabah mengenal bank lebih dekat.

Dengan ikut kegiatan tersebut, nasabah akan selalu mengingat bank

tersebut dan diharapkan akan menarik nasabah. BPR Jateng melakukan

publisitas dengan cara mengadakan bakti sosial.

- Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Penjualan Pribadi merupakan promosi yang dilakukan melalui

pribadi-pribadi karyawan bank dalam melayani serta ikut mempengaruhi

nasabah. Penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai


37

bank, mulai dari cleaning service, satpam hingga pejabat bank. Penjualan

pribadi juga dilakukan melalui perekrutan tenaga-tenaga salesman dan

salesgirl untuk melakukan penjualan door to door. Secara khusus

penjualan pribadi dilakukan oleh customer service atau service assistensi.

Tujuan dari penjualan pribadi adalah mencari calon nasabah untuk

bergabung dengan bank tersebut. BPR Jateng melakukan penjualan

pribadi dengan cara melakukan penjualan door to door melalui tenaga

salesman dari BPR Jateng.   

4.3 Kendala Pelaksanaan Unsur-Unsur 4P pada PT.BPR Jateng

Setiap perusahaan tentu akan mengalami kendala dalam pelaksanaan

penerapan 4P, begitu pula dengan PT.BPR Jateng.

Kendala-kendala yang dihadapi oleh PT.BPR Jateng antara lain:

1. Produk yang belum variatif

Pengembangan produk BPR Jateng perlu didukung dengan

strategi branding BPR Jateng untuk mendorong image BPR Jateng

yang positif dan professional, sehingga lebih dikenal di masyarakat

dan mampu menghadapi persaingan yang ada. Untuk membangun

image positif BPR Jateng, produk yang bervariasi perlu didukung

pula dengan strategi branding BPR Jateng yang tepat sehingga

terdapat identitas logo, tagline maupun roadmap transformasi

branding BPR Jateng guna mewujudkan industri BPR Jateng yang

modern dan professional ke depan.


38

2. Harga/tarif yang belum terjangkau bagi masyarakat menengah ke

bawah

Harga/tarif yang ditentukan oleh BPR Jateng dirasa belum

terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah karena masyarakat

menengah ke bawah berpenghasilan tidak menentu.

3. Media promosi yang digunakan terbatas

BPR Jateng hanya menggunakan platform media sosial seperti

facebook, twitter, dan instagram untuk mempromosikan produk-

produk jasa dari BPR Jateng.

4. Lokasi tempat yang kurang strategis

Pemilihan suatu lokasi sangat penting dalam menentukan lokasi

pembukaan kantor cabang atau kas. Pemilihan lokasi sebuah kantor

bank harus mempertimbangkan beberapa hal seperti: lokasi kantor

pesaing, lokasi nasabah, tersedianya beberapa fasilitas yang akan

digunakan bank seperti saluran telepon, listrik, tempat parkir yang

luas serta system keamanan yang memadai. Sayangnya, BPR Jateng

menempati lokasi yang kurang strategis yaitu di pinggiran Kota

Semarang tepatnya di Jalan Kartini No.11, Karangturi, Semarang

Timur, Kota Semarang. Selain itu, lokasi BPR Jateng juga berdekatan

dengan bank pesaingnya yaitu kantor cabang BRI Kartini Semarang.


39

4.4 Solusi Pelaksanaan Unsur-Unsur 4P pada PT.BPR Jateng

PT.BPR Jateng melakukan beberapa upaya untuk mengatasi

kendala yang terjadi dalam pelaksanaan penerapan 4P, antara lain:

1. Menciptakan produk yang variatif

PT.BPR Jateng berusaha untuk menciptakan produk yang

variatif antara lain adanya tabungan yang ditujukan kepada seluruh

anak yatim piatu yang berstatus pelajar yang disebut dengan

Tabungan Simpel Ayah, adanya tabungan yang ditujukan kepada

kalangan pelajar dan anak dibawah umur yang disebut dengan

Tabungan Siswa, dan lain sebagainya.

2. Membuat harga/tarif yang terjangkau bagi masyarakat menengah ke

bawah

PT.BPR Jateng harus membuat harga/tarif yang terjangkau bagi

masyarakat menengah ke bawah karena mayoritas masyarakat

menengah ke bawah berpenghasilan rendah. Misal pengajuan kredit

di BPR Jateng minimal dikenakan Rp.50.000,- dengan bunga 1% dan

jangka waktu sampai dengan 48 bulan.

3. Menciptakan sarana promosi yang bermacam-macam

PT.BPR Jateng harus menciptakan sarana promosi yang

bermacam-macam misal membuat iklan tentang produk-produk jasa

dari BPR Jateng di media cetak maupun elektronik seperti koran,


40

tabloid, televisi, dan lain sebagainya, menyebarkan brosur tentang

produk-produk jasa dari BPR Jateng ke tempat-tempat keramaian

seperti pasar, kantor, dan lain sebagainya.

4. Mencari lokasi tempat yang strategis

PT.BPR Jateng harus mencari lokasi tempat yang strategis misal

dekat dengan pasar, dekat dengan perumahan atau masyarakat, dan

dekat dengan perkantoran. Penentuan lokasi bank sangat penting

karena untuk mendukung strategi pemasaran produk perbankan, baik

bank negara maupun bank swasta akan menempatkan kantor pusat,

kantor cabang, hingga kantor kas di tempat-tempat yang strategis di

tiap wilayah. Lokasi yang tidak terlalu berjauhan antara kantor

cabang satu dengan yang lainnya lebih memudahkan fungsi kontrol

dari para pengawas kantor pusat terhadap seluruh komponen cabang

mengenai pelaksanaan pelayanan aktifitas perbankan yang sedang

atau sudah berlangsung


41

BAB V

PENUTUP

5.1 Ringkasan Pelaksanaan Kegiatan Laporan Kerja Praktek

PT.BPR Jateng merupakan salah satu Bank Perkreditan Rakyat di Jawa

Tengah. Pelaksanaan penerapan 4P sangat diperhatikan oleh PT.BPR Jateng.

Perusahaan Bank Perkreditan Rakyat tersebut berusaha memberikan produk,

harga, distribusi, dan promosi yang tepat untuk konsumen. Oleh karena itu,

PT.BPR Jateng sangat teliti dalam menentukan produk, harga, distribusi maupun

promosi.

1. Product/Produk : Jenis-jenis produk yang ditawarkan oleh BPR

Jateng antara lain Tabungan Simpel Ayah, Tabungan Siswa,

Tabung Mas, Kredit Pro Rakyat, dan Deposito. Produk-produk jasa

dari BPR Jateng tersebut ditujukan kepada masyarakat menengah

ke bawah seperti pedagang pasar, pedagang eceran, dan lain

sebagainya.

2. Price/Harga : Harga pembukaan tabungan di BPR Jateng sangat

beragam. Misalnya pembukaan Tabungan Siswa di BPR Jateng

dikenakan Rp.70.000,- dengan setiap bulan dikenakan biaya

administrasi sebesar Rp.10.000,- , pembukaan Tabungan Pelajar

Anak Yatim Piatu / Tabungan Simpel Ayah di BPR Jateng

dikenakan Rp.100.000,- dengan setiap bulan dikenakan biaya

administrasi sebesar Rp.10.000,- dan pembukaan Tabungan


42

Masyarakat / Tabung Mas di BPR Jateng dikenakan Rp.50.000,-

dengan setiap bulan dikenakan biaya administrasi sebesar

Rp.10.000,-

3. Place/Distribusi : Cara-cara penempatan BPR Jateng untuk lebih

dekat dengan konsumen antara lain memberikan

merchandise/souvenir kepada nasabah BPR Jateng dan

mengadakan seminar.

4. Promotion/Promosi : Jenis-jenis promosi yang dilakukan oleh BPR

Jateng antara lain periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan

penjualan pribadi.
43

5.2 Saran

Saran yang diberikan penulis untuk PT.BPR Jateng antara lain:

1. Menciptakan produk yang inovatif seperti tabungan untuk para lansia dan

tabungan untuk para pensiunan ABRI.

2. Memperbaiki pelayanan agar semakin meningkatkan kepuasan

konsumen/nasabah.
44

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran. Grafindo Persada.


Jakarta

Amstrong, Gary dan Philip Kotler. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran


Jilid 1, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan.
PT. Prenhalindo. Jakarta

Basu Swastha. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua.


Cetakan Kedelapan. Liberty. Jakarta

Buchari Alma. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran


Jasa. Alfabeta. Bandung

Imam, Sentot Wahjono. 2010. Manajemen Pemasaran Bank.


Graha Ilmu. Yogyakarta

Kasmir. 2010. Pemasaran Bank. Kencana. Jakarta

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. PT. Prenhalindo.


Jakarta

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. PT. Prenhalindo.


Jakarta

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen


Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Erlangga. Jakarta

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2009. Manajemen Pemasaran.


PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta

Marzuki. 2000. Metodologi Riset. PT. Prasetia Widia Pratama.


Yogyakarta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan


R&D. Alfabeta. Bandung

Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Andi Offset.


Yogyakarta

Tjiptono, Fandy. 2007. Strategi Pemasaran. Andi Offset.


Yogyakarta

http// www.bprjateng.co.id
45

FOTO-FOTO 4P
46
47
48

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa
NIM : B.113.17.0047
Nama Lengkap : Helmi Hanan Setiabudi
Tempat & Tgl Lahir : Semarang, 21 Juni 1997
Alamat Lengkap : Jalan Pancakarya Blok 51/426 B, Rejosari,
Semarang Timur, Kota Semarang,
Telp.085879361829

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non Formal


1. SD Negeri Kartini, lulus tahun 2010
2. SMP Nasima Semarang, lulus tahun 2013
3. SMA Nasima Semarang, lulus tahun 2016

C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi/ Pekerjaan

Semarang, 16 Juli 2020

Helmi Hanan Setiabudi


49

Jl. RA Kartini No. 11, Karangturi,


Semarang Timur,
Kota Semarang, Jawa Tengah 50124
Telp. (024) 8446777

No. : 001/2.01/LP/III/2020
Hal : Surat Keterangan KKP/riset

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Petrus Joko Santoso,ST


Jabatan : Pejabat Eksekutif Dana dan Literasi

Dengan ini menerangkan bahwa, yang tersebut di bawah ini :

Nama : Helmi Hanan Setiabudi


NIM : B.113.17.0047
Alamat : Jl. Pancakarya Blok 51/426 B Rejosari, Semarang Timur,
Kota Semarang, Jawa Tengah 50125, Telp. 085879361829

Adalah benar telah melaksanakan KP dibagian Divisi Literasi, PT BPR Jateng,


terhitung sejak 16 Maret 2020 sampai dengan 16 April 2020 dan yang
bersangkutan telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung
jawab.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan benar, untuk dapat


dipergunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 16 Juli 2020

Petrus Joko Santoso,ST


Pejabat Eksekutif Dana dan Literasi
50

FORM NILAI KERJA PRAKTEK

1 NAMA/NIM Helmi Hanan Setiabudi


2 PROGRAM STUDI/JURUSAN D III Manajemen Perusahaan
3 PERGURUAN TINGGI Universitas Semarang
4 LAMA KERJA PRAKTEK 16 Maret s/d 16 April 2020
5 INSTANSI/PERUSAHAAN PT.BPR Jateng
6 UNIT KERJA PRAKTEK Marketing,Literasi
ALAMAT Jalan RA.Kartini
7 INSTANSI/PERUSAHAAN No.11,Karangturi,Kec.Semarang Timur,Kota
Semarang,Jawa Tengah 50124

PARAMETER NILAI ANGKA


A KEDISIPLINAN 70
B PRESTASI KERJA 70
C KEMAMPUAN BERADAPTASI 65
TOTAL NILAI 205

TOTAL NILAI RATA-RATA HURUF


205 68,3 C

Ketentuan Penilaian:
a. Nilai 85 - 100 = A
b. Nilai 70 - 84 = B
c. Nilai 60 - 69 = C

28 April 2020
Tanggal Penilaian :
Petrus Joko Santoso
Nama Penilai :
PE Literasi dan Dana
Jabatan Penilai :

Tanda tangan &


Stempel Instansi/Perusahaan :
51
52
53
42

Anda mungkin juga menyukai