Laporan Kasus
Disusun oleh:
2019
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini telah dilaporkan dan disetujui untuk diajukan sebagai laporan
guna memenuhi tugas Mata kuliah Praktik Kerja Lapangan III dari Program Studi
Semarang.
NIM : P1337430117049
Muhammadiyah”
Pembimbing
Kustriyanti
NIK. 1169
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini telah dilaporkan dan disetujui untuk diajukan sebagai laporan
guna memenuhi tugas Mata kuliah Praktik Kerja Lapangan III dari Program Studi
Semarang.
NIM : P1337430117049
Muhammadiyah”
Pembimbing
Retno K.
NIP.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
Kemenkes Semarang. Dalam penyusunan laporan kasus ini, penulis telah banyak
mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu
Semarang.
3. Ibu Darmini, S.Si, M.Kes, selaku ketua program studi DIII Teknik
Muhammadiyah.
iii
7. Orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungan moral serta materiil.
dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan
ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
A. KESIMPULAN ..............................................................................29
B. SARAN ...........................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
insinyur dari EMI Limited London dengan James Ambrosse seorang teknisi
(Balinger, 1995)
kaset. Prinsip dasarnya yaitu tabung sinar-x memutari pasien dan menyinari
kelainan didalam otak seperti adanya tumor (Graber, 2002). Kelebihan dari
membedakan soft tissue, lemak, udara, dan tulang pada irisan crossectional
1
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis ingin mengkaji lebih lanjut
Roemani Muhammadiyah”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan karya tulis ini adalah:
3
BAB II
DASAR TEORI
A. Anatomi Otak
Jika otak sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh serta menunjang
tubuh dan mental bisa ikut terganggu. Selain paling penting, otak juga
4
analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan
ini.
a) Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari
bentuk suara.
1997 )
5
3. Brainstem (Batang Otak)
atau sumsum tulang belakang.Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan
b) Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah
B. Fisiologi Otak
6
c. Pusat menangis, buang air besar, dan buang air kecil.
impuls dan nervus vagus kelopak mata, rahang atas, rahang bawah,
Fungsi Mesensepalon :
7
Fungsi Pons :
C. Patologi Dementia
otak penderita dementia akan mati dengan cepat dan volume otak mereka
Pasien penderita dementia bukan saja bisa menjadi pelupa, tetapi juga
tiba dan cepat. 20% dari pasien penderita demensia termasuk ke dalam
kategori ini.
8
Jenis lain dari dementia bisa disebabkan oleh depresi, kurangnya
sedangkan konsul letaknya terpisah dalam ruang kontrol. Scan unit terdiri
2001).
1. Gantry
meja tersebut bergerak menuju gantry. Gantry ini terdiri dari beberapa
Tabung sinar-X
9
panas dan output yang tinggi. Panas yang cukup tinggi
Kolimator
Detektor
optimal. Ada 2 tipe detektor yaitu solid state dan isian gas.
10
2. Meja pemeriksaan (couch)
Meja ini biasanya terbuat dari fiber karbon. Dengan adanya bahan ini
dalam gantry.
3. Sistem konsul
banyak kelebihan dan banyak fungsi. Bagian dari sistem konsul yaitu,
gambar.
E. Parameter CT Scan
1. Slice thickness
11
gambaran dengan detail yang rendah sebaliknya ukuran yang tipis akan
2. Range
3. Faktor eksposi
eksposi meliputi tegangan tabung (KV), arus tabung (mA) dan waktu
12-50 cm. FOV yang kecil akan meningkatkan resolusi karena FOV
lebih kecil maka area yang mungkin dibutuhkan untuk keperluan klinis
5. Gantry Tilt
12
antara -25 sampai +25 derajat. Penyudutan gantry bertujuan untuk
6. Rekonstruksi matriks
tinggi resolusinya.
7. Rekonstruksi Algorithm
8. Window width
13
rekonstruksi matriks dan algorithma maka hasilnya akan dikonversi
Air 0
Dasar dari pemberian nilai ini adalah air dengan nilai 0 HU. Untuk
Sedangkan untuk kondisi udara nilai yang dimiliki -1000 HU. Diantara
14
yang berbeda-beda pula tergantung pada tingkat perlemahannya.
9. Window level
15
F. Prosedur Pemeriksaan CT Scan Kepala
1. Pengertian
teknik runtutan irisan tunggal dan multiple yang bersifat helikal atau
mm.
b. Metastase otak
d. Aneurisma
e. Abses
f. Artrophy otak
h. Kelainan kongenital
a. Persiapan Pasien
16
jelas terutama jika pemeriksaan dengan menggunakan media
1) Pesawat CT Scan
2) Alat-alat fiksasi
3) Selimut
4) Film
c. Teknik Pemeriksaan
1) Posisi Pasien
2) Posisi Objek
17
diposisikan sehingga mid sagital plane kepala sejajar dengan
18
3) Scan Parameter
ke vertex
FOV 19 cm
canthomeatal line
kV 120
mA 250
posterior)
2000-3000 HU (tulang)
posterior)
200-400 HU (tulang)
19
BAB III
A. Paparan Kasus
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. G
Umur : 57 Tahun
Alamat : Menoreh
Diagnosa : Dementia
a. Persiapan Pasien
20
dingin dan terasa nyaman. Komunikasi dengan keluarga pasien
Pesawat CT Scan
kV maks : 130
mA maks : 250
Selimut
Head Clamp
Head Holder
Pengganjal Kepala
Body Strap
21
Film
Printer
c. Teknik Pemeriksaan
vertek.
Proses Pemeriksaan
22
Memilih protocol pemeriksaan kepala yaitu head
vertex
kV : 130
mA : 250
23
Kemudian ubah slice thickness yang tadinya 5.0 mm
smooth
tombol browser
hijau
24
Setelah gambar sudah pasti, langkah selanjutnya
25
sudah tidak perlu di edit langsung saja kirim ke
“Filming”.
reference image.
dicetak.
26
d. Hasil CT Scan dan Bacaan Radiolog
Hasil CT Scan
GAMBAR
27
Tampak lesi hiperdens dengan kalsifikasi didalamnya
dextra
Kesan :
suspek meningioma
body
28
BAB IV
A. Kesimpulan
B. Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
Moore, Keith L., Anne M.R.Agur. 2002. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta :
Hipokrates
1-4.
Worth. USA.
Pearce, E.C. 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT. Gramedia
Syaifuddin, B.A.C. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Edisi ke-2.
Sebelas Maret
vi
Kristanto, Dr. Diktat Patologi. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
vii
LAMPIRAN
viii
Hasil Bacaan/Ekspertise Radiolog
ix