Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTEK TEKNIK RADIOGRAFI 5

ANGIOGRAFI CEREBRAL

KELOMPOK 1 :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Tia Oktaviyani
(P1337430314013)
Nur Priyatin Puspita Arum (P1337430314017)
Enggal Kurniawan
(P1337430314021)
Ferly Okta Edy Utami
(P1337430314025)
Isnaeni Nurlaeli
(P1337430314031)
Satriyo Arief P.
(P1337430314037)
Fatimah Nisaulilmi
(P1337430314047)
Tulus Sihwinedar
(P1337430314051)
Naila Winnerahma
(P1337430314055)
Insaan Nadif R.
(P1337430314071)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG
PRODI D III TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO
2016
LAPORAN PRAKTEK TEKNIK RADIOGRAFI 5
ANGIOGRAFI CEREBRAL
A. LATAR BELAKANG

Sinar x merupakan salah satu jenis radiasi pengion yang banyak digunakan dalam
dunia kedokteran.Sifat sinar-x yang mampu menembus objek bermanfaat untuk mengetahui
kelainan fisik dan fungsi suatu organ yang tidak dapat dilihat dari luar. Kemampuan sinar-x
menembus objek dapat dipengaruhi oleh kerapatan jaringan, ketebalan objek serta nomor
atom objek yang difoto.
Angiografi adalah

pemeriksaan

terhadap

pembuluh

darah,

sedangkan

pada

pemeriksaan pembuluh darah arteri disebut dengan arteriografi. Cara pemeriksaan


Angiografi adalah dengan memasukan kateter ke dalam arteri femoralis atau brakhialis dan
zat kontras disuntikan untuk memudahkan penglihatan terhadap pembuluh darah.
Pemeriksaan Angiografi berguna

untuk mengevaluasi

pembuluh

darah dan untuk

mengidentifikasi vaskularisasi yang tidak normal karena adanya tumor atau penyakit lainnya.
Pemeriksaan angiografi cerebral adalah pemeriksaan secara radiologi dari pembuluh
darah pada bagian kepala dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan secara
langsung ke dalam pembuluh darah arteri. Zat kontras disuntikan ke arteri karotis dan arteri
vertebral bertujuan untuk mendeteksi Aneurisma serebrovaskular, trombosis cerebral,
hematoma, tumor dari peningkatan vaskularisasi, plak serebral atau spasme dan untuk
mengevaluasi aliran darah cerebral. Media kontras yang dipakai adalah media kontras positif
dari senyawa iodium (jenis non ionic).
B. TUJUAN PRAKTIKUM
a Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan Angiografi Cerebral
b Untuk mengetahui proyeksi-proyeksi yang digunakan pada pemeriksaan Angiografi
c

Cerebral
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Radiografi 5

C. ANATOMI

D. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI


a. Untuk menilai kelainan pembuluh darah kepala, baik secara fungsi maupun patologi
b. Tumor pada kepala yang menekan atau mengenai pembuluh darah

c. Aneurisme
Aneurisma serebral (otak) adalah menonjol atau menggelembungnya bagian
dari dinding pembuluh darah. Seiring dengn tumbuhnya aneurisma, dinding pembuluh
darah menjadi menipis dan melemah. Itu dapat menjadi begitu tipis sehingga secara
spontan bocor atau pecah, melepaskan darah dalam ruang di sekitar otak disebut
ruang subaraknoid. Ini menghasilkan hematoma subaraknoid (SAH). Darah dapat
juga bocor ke dalam cairan serebrospinal (cairan otak) atau ke dalam substansi otak
itu sendiri, yang mengakibatkan hematoma intraserebral (gumpalan darah). Darah ini
dapat mengganggu, merusak atau menghancurkan sel-sel otak disekitarnya. Dalam
kasus yang lebih serius, pendarahan dapat mengakibatkan kerusakan otak,
kelumpuhan, koma atau bahkan kematian.
Kontra Indikasi
Pasien yang alergi dengan media kontras.
E. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah pesawat angiografi khusus, yang
memiliki kapasitas eksposure yang besar dengan focal spot yang kecil dan dilengkapi
fluoroscopy, dilengkapi X Ray Tube Biplane (doble tube bersilangan dengan waktu
eksposure yang bersamaan), dilengkapi spot film changer, dan dilengkapi dengan injektor
otomatis.
Bahan yang digunakan adalah meja instrument, duk steril besar dan kecil, duk
steril berlubang, abocat, spuit 5, 10, 20 cc, cateter pan femuralis, kom sterile, betadine,
alkohol, kain kasa sterile dan cairan NaCl, sarung tangan, bahan kontras sesuai kebutuhan,
obat-obatan anti alergi dan anti shock dan obat bius local.
F. PROSEDUR PEMERIKSAAN
a. Persiapan pasien
Pasien puasa sebelum pemeriksaan dimulai
Pasien diberikan premedikasi
Dilakukan pemeriksaan fisik dan tekanan darah sebelum dilakukan pemeriksaan
b. Posisi pasien dan teknik pemeriksaan
Pasien tidur diatas meja pemeriksaan dengan diberikan penggajal pada leher
(posisi kepala sedikit hyper ekstensi). Bagian tubuh pasien ditutup dengan duk dan
bagian tubuh pasien yang akan dilakukan pemasukan media kontras diberikan
premedikasi (desinfektan dan anestesi lokal). Dilakukan penyuntikan pada daerah
arteri yang akan dilalui masuknya cairan contras (dengan dipandu fluoroscopy), jika
berhasil disuntikkan terlebih dahulu cairan Na Cl, dilakukan uji coba dengan

memasukkan media kontras (dipandu dengan fluoroscopy) dan dipastikan kontras


benar benar masuk ke pembuluh darah arteri yang dimaksud.

Disambungkan

dengan injektor otomatis, dilakukan media kontras dengan kecepatan 5 to 9 ml/sec


for 1 to 2 seconds (dipandu dengan fluoroscopy). Dilakukan eksposur pada beberapa
fase pembuluh darah, fase arteri, fase vena dan fase kapiler (untuk screning).
Lakukan eksposur pada daerah yang dicurigai sesuai klinis, jika diperlukan ditambah
dengan foto magnifikasi. Jika diperlukan ditambahkan eksposure posisi kepala
submento vertical atau posisi townes. Fase arteri terlihat pada 3-5 s setelah injeksi
kontras masuk, fase kapiler terlihat pada 7 s ke atas setelah injeksi kontras
c. Gambar Radiograf

G. PERAWATAN PASIEN
a. Awasi fital sign (tensi, nadi dan keadaan fisik)
b. Perhatikan bagian tubuh bekas tusukan
H. PROTEKSI RADIASI
a. Menggunakan pesawat dengan focus kecil
b. Membatasi kolimator
c. Mempersingkat waktu sesingkat mungkin
d. Menghindari pengulangan foto
e. Mempergunakan pelindung

Anda mungkin juga menyukai