Oleh:
SYAIDINA HAMZA ARIFIN
151610383023
I.1 Tujuan
Indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan MRCP
Penentuan sequence.
Penentuan irisan dan batas-batasnya.
Rekonstruksi hasil citra.
Dokumentasi citra (filming).
Gambar 1 Anatomi Galbladder (Netter, Frank H. Gray's Anatomy for Students. 2011).
Gambar 3 Planning Irisan Axial. Team Teaching Aplikasi MRI I. 2017. Modul Praktikum
MRI Lanjut. Surabya: Tidak dicetak.
Irisan Coronal
Pembuatan irisan coronal dilakukan dari bidang sagital
dan axial. Penentuan irisan dari bidang sagital harus tegak
lurus dengan body line (memotong seluruh organ yang
terbesar), sedangkan dari bidang axial tegak lurus dengan
Hepar.
Gambar 4 Planning Irisan Coronal. Team Teaching Aplikasi MRI I. 2017. Modul Praktikum
MRI Lanjut. Surabya: Tidak dicetak
3D MRCP
Pembuatan irisan 3D MRCP dilakukan dari bidang sagital
dan axial. Penentuan irisan dari bidang sagital dan coronal
harus tegak lurus dengan Hepar (memotong seluruh organ
hepar), sedangkan dari bidang axial irisan miring 45 derajat
dengan Hepar.
Gambar 5 Planning Irisan 3D MRCP. Team Teaching Aplikasi MRI I. 2017. Modul Praktikum
MRI Lanjut. Surabya: Tidak dicetak
BAB II
METEDEOLOGI PRAKTIKUM
g. 3D MRCP
III.2 Pengolahan Data
Parameter masing-masing sequence yang dibuat pada data hasil percobaan
planning setiap sequence pada MRCP
No Nama Parameter
Sequence
TR TE WW WL Thickness FS
BFFE/T2*
1 GRE 4000 100 1800- 900- 5 mm 1.5
2000 1100
T2W1 FSE
2 Fatsat 4000 100 1800- 900- 5 mm 1.5
2000 1100
1800-
T1W1 Fatsat
3 4000 100 2000 900-1100 5 mm 1.5
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Setelah melakukan uji coba diatas dapat disimpulkan bahwa MRI
mempunyai pengaruh pentiing dalam bidang diagnostik. Protokol pemilihan
parameter seperti TR, TE, TL Flip Angel, WW, WL, dan Thickness sangat
berpengaruh untuk efisiensi terhadap pemeriksaan. Pemelihian Sequences juga
penting untuk memperoleh hasil citra yang optimal dimana harus disesuaikan
dengan klinis dan indikasi pasien. Penggunaan Sequences T1, T2, Flair, FSE,
GRE, harus diterapkan dengan baik dan sesuai. Pada 3D MRCP digunakan untuk
evaluasi pembuluh darah secara mendetail denganmenampilkan sebuah citra baik
2D maupun 3D. Sequence yang rutin digunakan seperti BFFE, T2W1 FSE Fatsat,
T1W1 Fatsat, dan 3D digunakan untuk mempertegas diagnosa dengan indikasi
tumor atau IHBD dan CBD.
IV.2 Saran
Lebih ditingkatkan untuk mempelajari lebih lanjut tentang pemeriksaan
diagnostic dengan menggunakan modalitas MRI, karena terdapat protocol yang
beragam dengan parameter – parameter yang dapat disesuaikan. Pengetahuan
tentang indikasi juga harus dimengerti, agar ketika terdapat pemeriksaan dengan
indikasi yang dinyatakan dapat digunakan protocol yang sesuai agar hasil citra
maksimal dan dapat terevaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
Netter, F. H., 2011. Atlas Of Human Anatomy. Sixth ed, USA : Elsevier inc.Team
Teaching Aplikasi MRI I. 2017. Modul Praktikum MRI Lanjut. Surabya: Tidak dicetak.