Laporan Kasus
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan V
Disusun Oleh :
MARTINHO SOARES PINTO
NIM. P1337430222167
Mengetahui
,
Pembimbing , Kepala CI pendidikan
1
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
nucleus pulposus (hnp) di instalasi radiologi rumah sakit umum dr saiful anwar kota
malang
sampai dengan 24 Desember 2022 di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah
bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang tak henti – hentinya Ia
3. Ibu Fatimah, S.ST, M. Kes, selaku Ketua Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan
4. Ibu Dartini, SKM, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Teknologi Radiologi
3
Pencitraan Program Sarjana Terapan Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan
5. dr. Agung Setyawan, Sp. Rad (K) RI selaku Kepala Instalasi Radiologi
6. Bapak Agus Wahyu Jatmiko, S.ST selaku clinical instructor (CI) di Instalasi
8. Manda Sydney, Azifah Hani, dan Enggar Galih Cerligio selaku teman
seperjuangan PKL V.
9. Semua pihak yang telah turut serta membantu penyusunan laporan kasus ini
kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga bagi pembaca. Penulis menyadari
bahwa laporan kasus ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai bahan
Penulis
4
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................... 3
D. Manfaat Penulisan.................................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 5
A. Anatomi Fisiologi Lumbal ..................................................................................... 5
B. Patologi Herniated Nucleus Pulposus …………………………………………...7
C. Prinsip Dasar MRI ................................................................................................. 9
D. Prosedur Pemeriksaan MRI Lumbosacral............................................................ 19
BAB III PROFIL KASUS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 22
A. Hasil ..................................................................................................................... 22
B. Pembahasan.......................................................................................................... 27
BAB IV PENUTUP .........................................................................................................
29
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 29
B. Saran..................................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sacrum. Karena berat yang kita topang semakin bertambah ke ujung inferior
kolumna vertebra. Vertebra lumbal memiliki korpus yang kuat, yang menjelaskan
Low Back Pain (LBP) adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah,
dapat berupa nyeri lokal ataupun disertai nyeri radikuler dan atau keduanya
yang disebabkan oleh iritasi atau kompresi radik pada satu atau 3 beberapa radik
sensorik dan menurunnya refleks fisiologis. Masalah LBP yang pernah diderita
beberapa Negara berkembang lebih kurang 15-20% dari total populasi yang
menderita LBP atau nyeri punggung bawah. Diperkirakan 15% dari jumlah
penduduk menderita LBP. Salah satu penyebab yang paling sering dari LBP
lainya karena keganasan 7%, fraktur kompresi 27%, infeksi spinal 1%, Ankylosing
1
2
Usia yang paling sering mengalami HNP adalah pada usia 30-50 tahun.
(33%). HNP lumbalis paling sering 90% mengenai diskus intervertrebalis L5-
dan lordosis. Kelainan nyeri punggung bawah HNP ini prognosisnya kurang
baik karena kalau tidak ditangani secara cepat proses penyakit akan
(HNP) memiliki beberapa ciri antara lain gambaran normal yaitu secara
morfologi tidak ada lesi pada diskus, gambaran bulging yaitu adanya
protrusion biasanya memiliki dasar yang luas dari diskus induk dan lebih luas
daripada bagian hernia lainnya, dan gambaran ekstrusi yaitu memiliki basa
yang lebih sempit dari pada material yang diekstrusi. Potrusion dan ekstrusi juga
bisa dibedakan dengan garis besar mereka, protrusion dibatasi oleh serat anulus
luar dan cenderung memiliki garis besar yang halus, sebaliknya ekstrusi memiliki
batas luar yang tidak terdefinisi dengan baik. Informasi anatomi yang
pulposus (HNP) yaitu lokasi disc spaceserta ukuran dan derajat kompresi syaraf
miom. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengkaji lebih
(HNP) Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Dr Saiful Anwar Kota Malang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulisan laporan studi kasus ini adalah untuk memenuhi tugas
D. Manfaat Penulisan
umumnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Moore (2015) Tulang belakang pada orang dewasa secara khas
terdiri dari 33 tulang yang tersusun dari lima region yaitu 7 ruas vertebrae
ukuran dan ciri khas tulang belakang bervariasi untuk setiap regio, namun
Karena berat yang kita topang semakin bertambah ke ujung inferior kolumna
5
6
Keterangan Gambar :
1. Vertebral foramen triangular
2. Spinosus process
3. Transverse processes
4. Articular facets medially and laterally
5. Column
antara tubuh dan otak. Ruang medulla spinalis semula besar kemudian mengecil
foramen magnum sampai dengan dua pertiga seluruh panjang kanal vertebralis
Keterangan Gambar :
1. Ligamentum flavum 13.Spinal Nerve
2.Lamina of vertebral 14. Posterior ramus
3.Epidural 15. Anterior ramus
4.Dura-arachnoid 16. Communicating Meningeal
5.Subarachnoid 17.White ramus communica
6.Pia mater 18.Gray ramus communica
7.Denticulate ligament 19.Sympathetic trunk
8.Intervertebral veins 20. Internal vertebral
9.Spinal branches 21.Pertosteum
10.Foramen 22. Posterior longitudinal
11. Spinal Ganglion. 23. Durameter
12.Meningeal nerve. 24.Arachnoid mate
7
arachnoid, dan piamater. Medula spinalis terdiri atas dua belahan yang sama
dipersatukan oleh struktur intermedia yang dibentuk oleh sel saraf dan
sacral, dan 1 segmen coccygeal. Nervus spinalis keluar dari setiap segmen
1. Definisi
Disk hernia juga disebut sebagai pecah atau menonjol disk. Disk hernia
bagian tengah dari diskus intervertebralis) dipaksa masuk cincin luar atau
saraf tulang belakang saat keluar dari kanal tulang belakang atau di
tampak jika jarak terbesar, di antara tepi material disk di luar disc
space kurang dari jarak antara tepi di bidang yang sama. Basis
area crosssectional material disk pada batas luar disc spaceasal, dimana
Ekstrusi tampak jika jarak antara tepi material disk di luar disk lebih
besar daripada jarak antara tepi di bidang yang sama, atau bila tidak
ada kontinuitas antara bahan disk di luar ruang disk dan di dalam
apakah itu sequestration atau tidak. Karena material disk posterior yang
penyakit yang terdiri dari beberapa tahap antara lain (A. Jay Khanna,
2002) :
primer ataumetastasis.
9
1. Pengertian MRI
radiofrekuensi kedalam tubuh pasien di dalam medan magnet luar yang kuat
(Westbrook, 2019).
atom hydrogen ke dalam medan magnet. Di dalam medan magnet ini kutub –
kutub atom akan menjadi searah dengan medan magnet, kemudian dengan
menggunakan sinyal radio frekuensi pada bidang tertentu yang dipilih, maka
a. Magnet Utama
menimbulkan magnetisasi.
1) Magnet Permanen
2) Magnet Resistif
a) Koil Gradien
koil RF diantaranya :
Parameter waktu terdiri dari Time Repetition (TR) dan Time Echo
dua pulsa yang sama, sedangkan Time Echo (TE) adalah interval waktu
12
puncak sinyal ekho gradien. Pada teknik gradien ekho, TR dan flip angle
luar dan disperse magnetik. Nilai T2* selalu lebih kecil dari pada T2.
minimal.
c. Matriks
(field of view). Ukuran matriks ditentukan oleh dua sisi gambar, yaitu
Misalnya matrik 256 x 192, ini berarti bahwa ada 256 sampel frekuensi
yang diambil selama readout dan sebanyak 192 fase enkoding yang
dalam FOV, sedangkan matriks halus berarti banyak piksel dalam FOV.
dicatat selama akuisisi dengan amplitudo dan fase enkoding yang sama.
lajur K space. Data tersebut terdiri dari sinyal dan derau (noise).
average.
e. Bandwidth
4. Sistem Komputer
mampu melakukan tugas-tugas multi (multi tasking), diantaranya adalah operator input,
pemilihan slice, kontrol sistem gradien, kontrol sinyal RF dan lain-lain. Komputer juga
berfungsi untuk mengolah sinyal hingga menjadi citra MRI yang dapat dilihat pada layar
5. Sekuen MRI
kemudian
Spin Echo
gradient
RF pulse RF pulse
signal
FID spin
echo
(a) Time Echo (TE) adalah waktu antara eksitasi pulsa dengan echo
yang terjadi.
eksitasi pulsa.
Fast spin echo adalah spin echo tapi dengan waktu scanning
lebih dari satu phase enchode per TR yang dikenal dengan echo
2) Parameter FSE
setiap TR. Nilai ETL atau turbo factor yang dapat digunakan saat
(b) Echo Train Spacing (ETS) dan effective Time Echo (ETE)
Yaitu waktu antara echo atau antar pulsa 180 atau waktu
pendeknya TI.
(2) Short TE = 10 – 30 ms
a. Kompresi
diastematomielia)
c. Discitis
e. Arachnoiditis
a. Persiapan Alat
posterior spinal coil atau multi-coil array spinal coil, alat imobilisasi,
kemih kosong
c. Posisi Pasien
(Westbrook, 2019).
1) Localizer
2) Coronal
Irisan Sedang, dari aspek posterior dari spinosus ke atas anterior dari
3) Sagital
Irisan sedang, batas dari kiri ke lateral kanan vertebrae, daerah dari
23
4) Scanning
lrisan tipis, dari kiri ke batas kanan lateral dari vertebra, daerah
Irisan tipis, dari kiri ke batas kanan lateral dari vertebrae, daerah
A. Hasil
1. Identitas Pasien
Nama : Sdr. A
Usia : 25 tahun
Alamat :
Klinis : HNP
No. RM : 22XXXX
2. Riwayat Pasien
24
25
3) selimut
4) Earplug
5) Baju pasien
6) Selimut
7) Tombol emergency
8) Alat fiksasi
b. Posisi Pasien
tubuh
nyaman
pemeriksaan
26
pemeriksaan
T2_me2d_FS_SAG_GRE_Lumbal,T2_HASTE_Sag_Myelo,T1_TSE
Plane localizer terdiri dari 3 irisan yaitu coronal, sagittal, dan axial
2) T2_TSE_Tra
27
3) T2_me2d_FS_SAG_GRE_Lumbal
4) T2_HASTE_Sag_Myelo
5) T1_TSE_Tra
28
6) T2_TSE_STIR_Sag
7) T2_TSE_Cor
8) T1_TSE_Sag
KESAN :
Spondilosis lumbalis
29
Degenerasi diskus L5-S1 (grade 4) serta discus L3-4 dan L4-5 (grade III)
Bulging discus L3-4 dan L4-5 disertai pendesakan ringan pada dural sac,
B. Pembahasan
Semarang, diawali dengan persiapan pasien yang sudah dilakukan dengan baik.
keadaan nyaman.
axial MRI lumbal dilakukan untuk melihat kelainan tulang belakang dari arah
atas atau bawah, jika terdapat kelainan dapat diukur dari arah anterior ke
posterior. Potongan sagital dilakukan untuk melihat tulang belakang dari arah
samping, Potongan coroal dilakukan untuk mengukur tinggi dan lebar kelainan.
30
sekuen pada teori yaitu, Sagital SE/FSET, Sagital SE/FSE T2, Axial/Oblique
tidak disebutkan di teori, karena dengan pemilihan sekuen yang ada dinilai
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karena berat yang kita topang semakin bertambah ke ujung inferior kolumna
pecah atau menonjol disk. Disk hernia terjadi ketika sebagian atau
menderita LBP. Salah satu penyebab yang paling sering dari LBP
31
30
B. Saran
1. Selalu gunakan komunikasi yang dan baik dan komunikatif, sehingga pasien
Jay Khanna, M. (2002). Magnetic Resonance Imaging of the Cervical Spine.A. Jay
Grey, M. J., & Ailnani, J. M. (2018). CT & MRI Pathology. In Mc Graw Hill
Rafael FV, Geraldine EE. (2015). Pathophysiology of uterine myomas and its clinical
Lippincott Williams & Wilkins: Vol. Fifth Edit. Wolters Kluwer Health.