Anda di halaman 1dari 26

STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK TENTANG

SUMBER DAYA MANUSIA DI

INSTALASI RADIOLOGI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Laporan Kasus

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Kerja Lapangan 4

Disusun Oleh:

Yanuar Seso Adhe Widodo

P1337430215036

PROGRAM STUDI DIPLOMA IVTEKNIK RADIOLOGI

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kasus ini telah diterima, diperiksa dan disetujui untuk memenuhi
tugas mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) 4atas mahasiswa Jurusan
Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang yang
bernama :
Nama : Yanuar Seso Adhe Widodo
NIM : P 1337430215036
Kelas : 3B
Dengan judul laporan “STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI
DIAGNOSTIK TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA DI
INSTALASI RADIOLOGI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA”

Surabaya, Februari 2018


Wakil Kepala Instalasi Pembimbing

Toni Sumartono S.ST.,SELamidi, Amd. Rad


NIP. 195803308 198301 1 003 NIP. 19640828 198403 1 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT atas

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

kasusdengan judul “STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK

TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA DI INSTALASI RADIOLOGI

RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA”. Penulisan laporan kasus tersebut

bertujuan untuk memenuhi tugas Praktik Kerja Lapangan 4.

Dalam penulisan laporan kasus tersebut penulis menemui beberapa kendala,

untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Rini, S.Si, M.Kes selaku ketua jurusan Teknik Radiodiagnostik dan

Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang,

2. Ibu Siti Masrochah, S.ST, M.Si selaku ketua prodi D-IV Teknik Radiologi

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang,

3. Bapak Hartono Yudi Sarastika, dr., Sp.Rad selaku Kepala Instalasi

Radiologi di RSUD Dr. Soetomo Surabaya,

4. Bapak Lamidi Amd. Rad selaku Clinical Instruktur di Instalasi Radiologi

RSUD Dr. Soetomo Surabaya,

5. Seluruh radiografer dan staf karyawan di Instalasi Radiologi RSUD Dr.

Soetomo Surabaya,

6. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan doa kepada

penulis,

iii
7. TemansejawatHidayatul Mustafid yang telah menjadi sahabat bahkan

saudara baru selama penulis menimba ilmu praktik klinik di RSUD Dr.

Soetomo Surabaya.

Penulis menyadari dalam pembuatan laporan kasus ini masih terdapat

kekurangan, untuk itu penulis mohon saran dan masukan dari semua pihak.

Penulis berharap laporan kasus ini dapat bermanfaat untuk mahasiswa dan

dijadikan studi bersama.

Surabaya, Februari 2018

Penulis

Yanuar Seso Adhe Widodo

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................... 3
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................. 3
1.4. Manfaat Penulisan ............................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 4
2.1. Sumber Daya Manusia ........................................................ 4
2.2 Keputusan Menteri Kesehatan ............................................. 4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 10
3.1. Profil Instalasi Radiologi ..................................................... 10
3.2. Pembahasan ......................................................................... 14
BAB IV PENUTUP ................................................................................... 18
4.1. Kesimpulan .......................................................................... 18
4.2. Saran .................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 19
LAMPIRAN ............................................................................................... 20

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Rumah Sakit adalah suatu organisasi/lembaga yang memberikan
pelayanan klinik kepada klien/pasien, sehingga mutu pelayanan merupakan
indikator penting bagi baik-buruknya manajemen suatu Rumah Sakit.
Sebagaimana sistem pemerintahan, di bidang kesehatan juga dikembangkan
konsep manajemen. Manajemen pelayanan klinik dipengaruhi oleh
penampilan kinerja dokter (medis), perawat (paramedis) dan tenaga-tenaga
klinik lainnya. (Latif, 1980).
Permasalahan sistem pelayanan di bidang kesehatan, khususnya Rumah
Sakit di Indonesia sangat bervariasi dan kompleks sesuai dengan jenis dan tipe
Rumah Sakit. Salah satunya adalah RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang
merupakan salah satu rumah sakit tipe A pendidikan. Status ini menuntut
rumah sakit lebih meningkatkan mutu dalam pelayanan. Salah satu pelayanan
yang diberikan adalah pelayanan radiologi diagnostik yang sesuai dengan SK
Menteri Kesehatan Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang standar
pelayanan radiologi diagnostik di sarana pelayanan kesehatan. Dengan adanya
SK Menteri Kesehatan Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008 tersebut maka
tenaga kesehatan beserta unsur terkait dituntut untuk meningkatkan jumlah
kebutuhan standarisasi tenaga sumber daya manusia berdasarkan SK Menteri
Kesehatan Nomer 1014/MENKES/SK/XI/2008 beserta tingkat
profesionalisme kerja terhadap penyelenggaraan pelayananradiologi
diagnostik di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Instalasi Radiologi merupakan salah satu instalasi penunjang di rumah
sakit yang berperan penting dalam menegakkan diagnosa penyakit pasien.
Instalasi radiologi perlu suatu penataan pengorganisasian didalam
menjalankan fungsinya. Pelayanan radiodiagnostik selayaknya perlu
dioptimalkan dengan menerapkan manajemen operasional yang optimal.
Dengan kinerja yang optimal diharapkan di Instalasi Radiologi mampu

1
memberikan pelayanan prima kepada pasien. Dengan adanya perkembangan
yang terjadi, maka perlu dilakukan penyesuaian baik dari segi kemampuan
pelayanan, sarana dan prasarana maupun kualifikasi tenaganya.
RSUD Dr. SoetomoSurabaya merupakan Rumah Sakit Tipe A Pendidikan.
Sehingga pasien yang datang cukup banyak. Maka tenaga kesehatan yang
dibutuhkan juga tidak sedikit, seperti misalnya kecukupan spesialis radiologi,
radiografer, fisika medik, perawat, administrasi , petugas proteksi radiasi,
harus sesuai dengan peraturan yang ada. Berkaitan dengan hal tersebut di atas,
maka perlu penataan yang komprehensif terhadap masalah-masalah internal
demi peningkatan kualitas mutu pelayanan di masa yang akan datang, karena
hal ini sangat berpengaruh terhadap pelayanan di rumah sakit khususnya
Instalasi Radiologi,
Sehubungan dengan permasalahan di atas maka penulis merasa tertarik
untuk mengkaji lebih dalam tentang sistem manajemen baru tersebut dan
menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan IV (PKL IV) dengan judul
”STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK TENTANG
SUMBER DAYA MANUSIA DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD Dr.
SOETOMO SURABAYA”.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah standar pelayanan radiologi diagnostik tentang sumber daya
manusia di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Tujuan umum :
Memenuhi tugas Praktik Kerja Lapangan 4
2. Tujuan khusus
Untuk mengetahui standar pelayanan radiologi diagnostik tentang sumber
daya manusia di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

2
1.4. Manfaat penulisan
1. Bagi penulis.
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang standar pelayanan
radiologi diagnostik serta sumber daya manusia di Instalasi Radiologi
RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

2. Bagi rumah sakit.


Sebagai bahan masukan dan bahan eveluasi bagi pengelola dan pihak
yang terlibat langsung terhadap standar pelayanan radiologi diagnostik
tentang sumber daya manusia di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.

3. Bagi Institusi
Menambah ilmu manajemen khususnya manajemen radiologi dan bahan
referensi tentang standar pelayanan radiologi diagnostik serta sumber
daya manusia di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Sumber Daya Manusia


Standar ketenagakerjaan bagian radiologi ditentukan berdasarkan pada
beberapa hal, yaitu :
1. Jenis sarana kesehatan
2. Kemampuan atau kompetensi
3. Beban Kerja
4. Jumlah Pesawat

Jenis dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam instalasi radiologi
diagnostik digolongkan berdasarkan jenis sarana pelayanan kesehatannya.

2.2.Keputusan Menteri Kesehatan


Berdasarkan SK Menteri Kesehatan Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008
tentang standar pelayanan radiologi diagnostik di sarana pelayanan kesehatan
untuk Rumah Sakit kelas/tipe A atau setara memiliki persyaratan khususnya
untuk sumber daya manusia pada instalasi radiologi sebagai berikut :
JENIS TENAGA PERSYARATAN JUMLAH
Spesialis Radiologi Memiliki SIP 6 Orang

Radiografer D III Teknik Radiologi 2 Orang per alat


dan memiliki SIKR

Petugas Proteksi Tingkat I memiliki SIB 1 Orang


Radiasi
Fisikawan Medik SI 1 Orang

4
Tenaga Elektromedis D III ATEM 2 Orang / Sarana
Pelayanan Kesehatan

Tenaga Teknik SI 1 Orang


Informasi

Perawat D III Keperawatan dan 4 Orang


memiliki SIP

Tenaga Administrasi SMU / Sederajat 5 Orang

Tabel 2.1 SK Menteri Kesehatan Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang


standar pelayanan radiologi diagnostik untuk SDM.

Setiap tenaga kerja ada dalam instalasi/unit pelayanan radiologi diagnostik


mempunyai tugas dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang
berhubungan dengan mutu teknis dan proteksi/keamanan pelayanan
radiodiagnostik-imejing/intervensional.
Tenaga yang melakukan pemeriksaan radiologi diagnostik khusus untuk
kesehatan gigi dan jantung perlu mendapatkan pelatihan khusus untuk bidang
tersebut.Tugas pokok masing-masing jenis tenaga yaitu :
2.2.1 Dokter Spesialis Radiologi
a. Menyusun dan mengevaluasi secara berkala SOP tindak medik
radidiagnostik, imejing, diagnostik dan radiologi intervensional
serta melakukan revisi bila perlu.
b. Melasanakan dan mengevaluasi tindak radiodiagnostik, imejing
diagnostik dan radioogi intervensional sesuai yang telah ditetapkan
dalam SOP.
c. Melaksanakan pemeriksaan dengan kontras dan fluoroscopy
bersama dengan radiografer. Khusus pemeriksaan yang
memerlukan penyuntikan intravena, dikerjakan oeh dokter spesialis

5
radiologi atau dokter lain/tenaga kesehatan yang mendapat
pendelegasian.
d. Menjelaskan dan mendatangani informed consent/izin tindakan
medik kepada pasien atau keluarga pasien.
e. Melakukan pembacaan terhadap hasil pemeriksaan terhadap hasil
pemeriksaaan radiodiagnostik, imejing diagnostik dan tindakan
radiologi intervensional.
f. Melaksakan teleradiologi dan konsultasi radiogdiagnostik, imejing
diagnostik dan radiologi intervensional sesuai kebutuhan.
g. Memberikan layanan konsultasi terhadap pemeriksaan yang akan
dilaksanakan.
h. Menjamin pelaksanaan seluruh aspek proteksi radiasi tehadap
pasien.
i. Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk
mendapatkan citra radiografi yang seoptimal mungkin dengan
mempertimbangkan tingkat panduan paparan.
j. Memberikan rujukan dan justifikasi pelaksaan diagnosis atau
intervensional dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan
sebelumnya.
k. Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis.
l. Meningkatkan kemampuan diri sesuai perkembangan IPTEK
Radiologi.

2.2.2 Radiografer
a. Mempersiapkan pasien, obat-obatan dan peralatan untuk
pemeriksaan dan pembuatan foto radiologi.
b. Memposisikan pasien sesuai dengan teknik pemeriksaan.
c. Mengoperasionalkan peralatan radiologi sesuai SOP. Khusus untuk
pemeriksaan dengan kontras dan fluoroskopi pemeriksaan
dikerjakan bersama dokter spesialis radiologi.

6
d. Melakukan kegiatan processing film (kamar gelap dan work
station).
e. Melakukan penjaminan dan kendali mutu.
f. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri dan
masyarakat di sekitar ruang pesawat sinar-X.
g. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan
paparan yang diterima pasien sesuai kebutuhan. h. Merawat dan
memelihara alat pemeriksaan radiologi secara rutin.

2.2.3 Fisikawan Medik


a. Pengukuran dan analisa data radiasi dan menyusun tabel data
radiasi untuk penggunaan klinik.
b. Pelaksanaan aspek teknis dan perencanaan radiasi.
c. Pengadaan prosedur QA dalam radiologi diagnostik, meliputi
pelaksanaan diagnosa dan terapi, keamanan radiasi dan kendali
mutu.
d. Melakukan perhitungan dosis, terutama untuk menentukan dosis
janin pada wanita hamil.
e. Jaminan bahwa spesifikasi peralatan radiologi diagnostik sesuai
dengan keselamatan radiasi.
f. ”Acceptance test” dari unit yang baru.
g. Supervisi perawatan berkala peralatan radiologi diagnostik.
h. Berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus
keberadaan sumber daya manusia, peralatan, prosedur dan
perlengkapan proteksi radiasi.
i. Berpartisipasi dalam investigasi dan evaluasi kecelakaan radiasi.
j. Meningkatkan kemampuan sesuai perkembangan IPTEK.

7
2.2.4 Tenaga Teknik Elektromedis
a. Melakukan perawatan peralatan Radiologi diagnostik, bekerja
sama dengan Fisikawan Medis secara rutin.
b. Melakukan perbaikan ringan.
c. Turut serta dengan supplier pada tiap pemasangan alat baru atau
perbaikan besar.

2.2.5 Tenaga PPR


a. Membuat program Proteksi dan Keselamatan Radiasi.
b. Memantau aspek operasional program Proteksi dan Keselamatan
Radiasi.
c. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi
Radiasi, dan memantau pemakaiannya.
d. Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di
semua tempat di mana Pesawat Sinar-X digunakan.
e. Memberikan konsultasi yang terkait dengan Proteksi dan
Keselamatan Radiasi.
f. Berpartisipasi dalam mendesain fasilitas Radiologi.
g. Memelihara Rekaman.
h. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan
pelatihan.
i. Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian keterangan
dalam hal kedaruratan.
j. Melaporkan kepada Pemegang Izin setiap kejadian kegagalan
operasi yang berpotensi kecelakaan Radiasi.
k. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program
Proteksi dan Keselamatan Radiasi, dan verifikasi keselamatan yang
diketahui oleh Pemegang Izin untuk dilaporkan kepada Kepala
BAPETEN.
l. Melakukan inventarisasi zat radioaktif.

8
2.2.6 Tenaga Perawat
a. Mempersiapkan pasien dan peralatan yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan radiologi.
b. Membantu dokter dalam pemasangan alat-alat pemeriksaan dengan
bahan kontras.
c. Membersihkan dan melakukan sterilisasi alat.
d. Bertanggung jawab atas keutuhan dan kelengkapan peralatan.

2.2.7 Tenaga Kamar Gelap


a. Menyiapkan kaset dan film.
b. Melakukan pemrosesan film.
c. Mengganti cairan processing (cairan developer dan fixer).
d. Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruang kamar gelap.

2.2.8 Tenaga Administrasi


Melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan pemeriksaan yang
dilakukan di institusi pelayanan.

9
BAB III

Hasil dan Pembahasan

3.1.Profil Instalasi Radiologi


3.1.1. Visi
Menjadi Instalasi Radiodiagnostik yang bermutu Internasional dalam
pelayanan, pendidikan, dan penelitian
3.1.2. Misi
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan penelitian dan penelitian
yang profesional, akuntabel yang berorientai pada kastemer untuk
menuju pelayanan kesehatan yang berstandart Internasional.
3.1.3. Motto
Imajing Diagnostik yang prima menentukan kualitas pelayanan
3.1.4. Pelayanan Radiologi
Instalasi radiologi RSUD Dr. Soetomo terdiri dari 2 gedung yang
terpisah, yaitu di GPDT ( Gedung Pusat Diagnostik Terpadu ) sebagai
radiologi pusat dan di IGD sebagai radiologi IGD.
Peletakkan batu pertama Pusat Diagnostik Terpadu RSUD Dr.
Soetomo dilaksanakan pada Jumat, 2 Desember 2005 oleh Gubernur
Jawa Timur H. Iman Utomo S. Dan setelah di bangun dengan banyak
kendala, akhirnya Sabtu, 23 Agustus 2008 diadakan Soft Opening
yang di laksanakan oleh Gubernur Jawa Timur H. Imam Utomo S.
Gedung ini dibangun bekas bangunan lama dari Instalasi Patologi
Klinik , Instalasi Radiologi Diagnostik, Instalasi Radioterapi, Instalasi
Mikrobiologi Klinik, Intalasi Diagnostik & Intervensi Kardiovaskuler
(IDIK) , Poliklinik Paliatif dan sebagian Intalasi Kebidanan &
Kandungan.
Luas total bangunnan yang terdiri dari lantai basement, 7 lantai dan
atap (helipad) ada 30.530,7 m2, luas landscape 8.251,03 m2, sehingga
luas keseluruhan 38.782,03 m2. Adapaun penggunannya sebagai
berikut :

10
a. Lantai Basement
1. Parkir kendaraa roda 4 kapasitas 200 unit kendaraan
2. Parkir kendaraan roda 2 kapasitas 800 unit kendaraan
3. Pool mobil ambulance kapasitas 4 unit kendaraan
4. Mushola
5. Ruang Sat Pol PP
6. Ruang Mechanical Enginering (ME)
b. Lantai 1
Admission Hall
Runag tunggubuffer , Ruang terima – Loket, Anjungan Baca untuk
umum, cafe dn ATM
c. Lantai 1 – 2
Instalasi Radioterapi
Pelayanan Radioterapi didukung oleh tim yang berpenglaman,
terdiri dari Dokter Spesialis Radiologi ( Konsulta) Onkologi
Radiasi, Fisikawan Medis, Radiografer, radioterapi, perawat
onkologi, teknisi medis dan personil lainnya yang berhubungan
dengan pelayanan radioterapi. Berikut ini profil pelayanan yang
ada di Intalasi Radioterapi RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dimana
rangkaian pelayanan ini berurutan dan tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainnnya :
1. Konsultasi / pemeriksaan, evaluasi/ follow up
2. Perencanaan radiasi, terdiri dari :
a) Perencanaan radiasi dengan komputer (Radiation
Treatment Planing System / RTPS ) ;ECLIPS , ISIS3D dan
PLATO
b) Moulding / imobilisasi
c) Simulator
3. Terapi radiasi , terdiri dari :
a) Terapi radiasi Eksterna
b) Brakhiterapi

11
Sebagai persyaratan jaminan mutu dan kendali ualitas
(QA/QC), peralatan Radioterapi dalam pengobatan kanker , maka
dilengkapi peralatan dosimeter : Dosimeter invivo, Dosimeter
absolute maupun relative.Sedangkan untuk keamanan/keselamatan
petugas juga dilengkapi dengan Film Badge dan Pocket Dosimeter.
d. Lantai 1 – 3
Instalasi Radiodiagnostik
Pelayanan di instalasi radiodiagnostik terdiri dari : general
radiografi, USG/Doppler, panoramic, Mammografi, MRI,
Angiografi, Kedokteran Nuklir, dan CT Scan.
e. Lantai 2
Unit General Check Up melayani ; surat keterangan sehat, surat
keshatan TKI, Check Up
f. Lantai 3
Dilantai 3 terdapar Ruang Pertemuan dengan kapasitas 300 kursi.
g. Lantai 4
Instalasi Patologi Klinik
Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pelayanan laboratorium Patologi klinik , terdapat 4 unit kerja yaitu
: Hematologi Klinik , Kimia Klinik , Imunolog Klinik dan
penyakit infeksi. Pemeriksaan tersebut berupa antara lainglukose,
profil lipid ( kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL, dan
Kolesterol total LDL). Darah lengkap, fal hemostatis, anti HIV,
pemeriksaan Hemofilia, thalasemia operasi sumsum tulang,
immunophysio typing, yaitu PCR HIV dan CD4. Tempat Gedung
Diagnostik Terpadu (GPDT) lantau 1 untuk pengambilan sampel
dan pengerjaan laboratorium di lantai 4.

12
Instalasi Pusat Biomaterial &Bank Jaringan
Adalah badan pelayanan nirlaba yang bertugas mengambil ,
memproses, menyimpan dan mendistribusikan jaringan biologis
untuk dicangkokkan pada pasien yang membutuhkan juga
pelayanan terapi stem cell.
h. Lantai 5
Instalasi Transfusi Darah
Jenis pelayanan yang ada di Instalasi Transfusi Darah terdiri dari ;
1. WB (Whole Blood)
2. PCR (Packed Red Cell)
3. LP (Liquid Plasma)
4. FFP (Fresh Frozen Plasma)
5. FP (Fresh Plasma) / PRP
6. Cryoprecipitate /AHF
7. TC (Trombocyte Concentrate)
8. WRC (Washed Red Cell)
9. Apheresis

Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik Tentang Sumber


Daya Manusia Di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo
Surabaya. Berikut jumlah Sumber Daya Manusia atau tenaga
kesehatan di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya :
NO Sumber Daya Manusia Jumlah Tenaga
Kesehatan
1 Dokter spesialis radiologi 23

2 Radiografer 24

3 Petugas Proteksi Radiasi 3

4 Fisikawan Medik 1

13
5 Tenaga Elektromedis 3

6 Perawat 4

7 Tenaga Administrasi 5

Tabel 3.1. Sumber Daya Manusia di Instalasi Radiologi


RSUD Dr. Soetomo Surabaya

3.2.Pembahasan
Berdasarkan situasi di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya
mengacu pada SK Menteri Kesehatan Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008
tentang standar pelayanan radiologi diagnostik khususnya untuk sumber daya
manusia di Rumah Sakit kelas/tipe A atau setara adalah sebagai berikut :
3.2.1. Dokter Spesialis Radiologi
Dokter spesialis radiologi di Instalasi Radiologi RSUD Dr.
Soetomo Surabaya sudah memenuhi standart pelayanan yang
disyaratkan sesuai dengan SK Menteri Kesehatan Nomor
1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang standar pelayanan radiologi
diagnostik untuk sumber daya manusia di Rumah Sakit kelas/tipe A
atau setara yaitu 2 dokter spesialis radiologi. Sedangkan di Instalasi
Radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya sudah memiliki 23 dokter
spesialis radiologi.
3.2.2. Radiografer
Jumlah tenaga radiografer di Instalasi Radiologi RSUD Dr.
Soetomo Surabaya sudah memenuhi standart pelayanan yang
disyaratkan sesuai dengan SK Menteri Kesehatan
Nomor1014/MENKES/SK/XI/2008, yang berisi tentang standar
pelayanan radiologi diagnostik. Karena sumber daya manusia di
Rumah Sakit kelas/tipe A diperlukan 2 tenaga radiografer untuk setiap
alat. Sedangkan di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya
memiliki 24 radiografer dari 13 alat, sehingga diperlukan untuk

14
adanya penambahan jumlah tenaga radiografer berdasarkan jumlah
alat yang ada di instalasi radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Akan tetapi, untuk lebih tepatnya penambahan jumlah tenaga
radiografer disesuaikan dengan beban kerja yang ada.

3.2.3 Petugas Proteksi Radiasi


Petugas proteksi radiasi di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo
Surabaya sudah memenuhi standart pelayanan yang disyaratkan sesuai
dengan SK Menteri Kesehatan Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008
tentang standar pelayanan radiologi diagnostik. Karena dalam SK
Menteri Kesehatan No.1014/MENKES/SK/XI/2008 menyatakan
bahwa di Rumah Sakit kelas/tipe A seharusnya memiliki 1 petugas
proteksi radiasi, dan di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo
Surabayamemiliki 3 petugas proteksi radiasi. Mengingat fasilitas
peralatan yang cukup banyak sehingga diperlukan bayak petugas PPR
agar pengelolaan dan keselamatan proteksi radiasi dapat di laksanakan
dengan baik.

3.2.4 Fisikawan Medis


Tenaga Fisikawan Medis di Instalasi Radiologi RSUD Dr.
Soetomo Surabayasudah memenuhi standart pelayanan yang
disyaratkan sesuai dengan SK Menteri Kesehatan Nomor
1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang standar pelayanan radiologi
diagnostik. Karena di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo
Surabayasudah memiliki tenaga Fisikawan Medis.
Fisikawanmedissangat di perlukandalamRumahSakitkarenatugasnya
yang sangatbanyakantaralainuntuk memantau kelayakan setiap alat
yang digunakan di instalasi radiologi dan memantau dosis paparan
radiasi yang diterima oleh setiap radiografer yang bertugas di instalasi
radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

15
3.2.5 Tenaga Elektromedis
Tenaga elektromedis di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo
Surabayasudah memenuhi standart pelayanan yang disyaratkan sesuai
dengan SK Menteri Kesehatan Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008
tentang standar pelayanan radiologi diagnostik. Karena dalam SK
tersebut menyatakan bahwa di Rumah Sakit kelas/tipe A seharusnya
memiliki 1 tenaga elektromedis, sedangkan di Instalasi Radiologi
RSUD Dr. Soetomo Surabaya sendiri memiliki 3 tenaga elektromedis.
Ketika perlu adanya perbaikan ataupun keperluan perawatan alat
tidakperlumelaporkan kepada Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah
Sakit. Berdasarkan hal tersebut, maka tidak perlu adanya penambahan
tenaga elektromedis yang dipekerjakan khusus untuk instalasi
radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

3.2.6 Perawat
Tenaga perawat di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo
Surabayasudah memenuhi standart pelayanan yang disyaratkan sesuai
dengan SK Menteri Kesehatan Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008
tentang standar pelayanan radiologi diagnostik. Karena dalam SK
tersebut menyatakan bahwa standar kebutuhan tenaga perawat
radiologi di Rumah Sakit kelas/tipe A berjumlah 4 tenaga perawat
dalam 1 instalasi radiologi, sedangkan di Instalasi Radiologi RSUD
Dr. Soeetomo Surabaya hanya memiliki 4perawat radiologi. Kegiatan
di instalasi radiologi tidak hanya menghasilkan gambar citra radiograf
polos saja, melainkan ada beberapa teknik pemeriksaan yang perlu
dilakukan dengan kontras. Pemasukan media kontras biasanya
dilakukan dengan cara menyuntikan media kontras tersebut melalui
selang infus maupun intravena. RSUD Dr. Soetomo Surabaya
merupakan rumah sakit tipe A Pendidikan sehingga banyak pasien
rujukan dari berbagai daerah. Peranperawatsangatpenting.Karena

16
menyuntik bukan standar kompetensi seorang radiografer, melainkan
standar kompetensi seorang perawat.

3.2.7 Tenaga Administrasi


Tenaga administrasi di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo
Surabayasudah memenuhi standart pelayanan. Karena yang
disyaratkan dalam SK Menteri Kesehatan Nomor
1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang standar pelayanan radiologi
diagnostik. Karena di Rumah Sakit kelas/tipe A seharusnya ada 5
petugas administrasi, sedangkan di Instalasi Radiologi RSUD Dr.
Sortomo Surabaya hanya memiliki 5 tenaga administrasi.
Dengancukupnyatenagaadministrasidiharapkanpelayananmenjadilebih
baikdanlancar.

17
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Secara garis besar Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya
sudah sesuai dengan SK Menteri Kesehatan No
1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang standar pelayanan radiologi
diagnostik khususnya pada sumber daya manusia di Rumahsakittipe A
atausetara.

4.2.Saran
Dengancukupnyasumberdayamanusia di
InstalasiRadiologi.Diharapkanpelayananmenjadilebihbaikdanlancar.

18
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1014/MENKES/SK/XI2008 Tentang Standar Pelayanan Radiologi
Diagnostik Di Sarana Pelayanan Kesehatan

http://rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/2017/index.php Di Akses pada 25 Februari


2018 pukul 19:56 WIB

Edwar, Pesta Parulian Maurid dkk. 2016. Profil dan Panduan Informasi RS
Pendidikan RSUD Dr. Soetomo. Surabaya

19
LAMPIRAN

Lampiran 1. Denah RSUD Dr. Soetomo Surabaya

20
Lampiran 2. Struktur Organisasi RSUD Dr. Soetomo Surabaya

21

Anda mungkin juga menyukai