Disusun oleh :
Pranandita Buana Putri Yasmine
NIM. 18230021
Telah diperiksa dan disetujui untuk memenuhi tugas praktek kerja lapangan
IV D3-Radiologi Politeknik Kesehatan TNI AU Adisutjipto Yogyakarta :
Nama : Pranandita Buana Putri Yasmine
NIM : 18230021
Judul Laporan : Reject Film Analysis Di Instalasi Radiologi RST TK III Slamet
Riyadi
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah S.W.T. atas berkah
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan kasus dengan
judul “Reject Film Analysis di Instalasi RST TK III Slamet Riyadi” dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Reject analysis program adalah suatu sistem yang mendokumentasi film yang
di reject dan menentukan penyebab pengulangan film yang terjadi sehingga dapat
meminimalisir atau mengurangi pengulangan tersebut. Reject analysis adalah suatu
metode yang digunakan untuk menentukan film yang ditolak (reject film), efektifitas
radiografer dan biaya serta bahan dalam menghasilkan radiograf yang berkualitas.
RST TK III Slamet Riyadi terdapat masalah pada quality control yaitu terjadinya
reject film, reject film tersebut sudah di data tapi belum dilakukan analisis secara
maksimal, dimana hal tersebut bisa menurunkan mutu dan kualitas pelayanan di
Instalasi Radiologi. Pembahasan masalah diatas yang menarik penulis sehingga
menyajikan dan menuangkannya dalam laporan kasus.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik penulisan dan
penyusunan laporan kasus Reject Film Analysis di Instalasi Radiologi RST TK III
Slamet Riyadi. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Drs. Purwanto Budi T., M.M, Apt., selaku Direktur Politeknik
Kesehatan TNI AU Adisutjipto.
2. Ibu Delfi Iskardyani, S.Pd, M. Si., Selaku Ketua Program Studi D3-Radiologi
Politeknik Kesehatan TNI AU Adisutjipto serta supervisor.
3. dr. Eko Tjahjo Briatmoko, Sp.Rad. selaku kepala Instalasi Radiologi RST TK
III Slamet Riyadi.
4. dr. Presty Wuri Wardani, Sp.Rad, M.Sc., Selaku dokter spesialis radiologi
RST TK III Slamet Riyadi.
iii
5. Bapak Pelda Agus Ahmadi Amd.Rad., selaku Clinical Instructure di Instalasi
Radiologi RST TK III Slamet Riyadi.
6. Seluruh radiographer di Instalasi Radiologi RST TK III Slamet Riyadi.
7. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu-persatu
namun telah memberikan banyak kemudahan, bantuan maupun fasilitas
sehingga makalah ini selesai sesuai dengan harapan penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun. Penulis
berharap semoga laporan kasus ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembaca.
Penulis
iv
ABSTRAK
v
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................ i
HALAMANPENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
ABSTRAK................................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL........................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 3
C. Tujuan................................................................................................... 3
D. Manfaat................................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 4
A. Reject Film Analysis............................................................................. 4
B. Film Radiografi..................................................................................... 5
C. Digital Radiography............................................................................. 5
1. Komponen Digital Radiography....................................................... 6
2. Prinsip Kerja Digital Radiography................................................... 6
3. Kelebihan dan Kekurangan Digital Radiography............................. 7
D. Reject Analysis...................................................................................... 7
1. Pengertian Reject Analysis................................................................ 7
2. Faktor Penyebab Reject Film............................................................ 8
3. Tujuan Reject Film Analysis............................................................. 9
4. Manfaat Reject Film Analysis........................................................... 9
5. Langkah Reject Film Analysis........................................................... 9
E. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10
129/menkes SK/II/2008........................................................................
BAB III METODE PENELITIAN............................................................ 11
A. Metode Penelitian................................................................................. 11
B. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................... 11
C. Subjek Penelitian.................................................................................. 11
D. Alat dan Bahan..................................................................................... 11
E. Variabel Penelitian................................................................................ 11
1. Variabel Independen......................................................................... 11
2. Variabel Dependen............................................................................ 12
F. Cara Pengumpulan Data....................................................................... 12
G. Pengolahan dan Analisis Data.............................................................. 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 13
A. Hasil...................................................................................................... 13
1. Jumlah Reject Film Radiografi di RST TK III Slamet Riyadi.......... 13
vi
2. Penyebab Reject Film Radiografi di RST TK III Slamet Riyadi...... 13
B. Pembahasan.......................................................................................... 14
1. Jumlah Reject Film Radiografi di RST TK III Slamet Riyadi.......... 14
2. Penyebab Reject Film Radiografi di RST TK III Slamet Riyadi...... 14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 16
A. Kesimpulan....................................................................................... 16
B. Saran.................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 18
LAMPIRAN………………………………………………………………. 19
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah dan Persentase Penerimaan dan Reject Film Pada Periode 10
April-10 Mei 2021.................................................................................................
13
Tabel 4.2 Faktor Penyebab Reject Film Pada Periode 10 April-10 Mei 2021...... 13
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan social ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang lebih maksimal. (UU
No.44 Tahun 2009).
Pemeriksaan radiologi adalah salah satu pemeriksaan di bidang medis yang
sangat penting untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit. Hasil kualitas citra
radiografi yang bagus sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
faktor peralatan (unit sinar-X, kaset, dan processing) dan faktor teknik (sumber
daya manusia dan pasien). Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih
baik Instalasi Radiologi sebagai instalasi penunjang diharapkan memiliki
kualitas yang baik, baik itu dalam sumber daya manusia maupun fasilitas pada
instalasi radiologi, maka perlu dilakukan program jaminan mutu Quality
Assurance(QA) secara terpadu. Jaminan mutu pelayanan kesehatan adalah
upaya yang sistematis dan berkesinambungan dalam memantau dan mengukur
mutu serta melakukan peningkatan mutu yang diperlukan agar mutu layanan
kesehatan senantiasa sesuai dengan standar layanan kesehatan yang
disepakati. (Pohan, 2004)
Penerapan QA dalam setiap prosedur radiografi diharapkan mampu memberi
manfaat dalam penanganan pasien, memastikan agar setiap radiograf yang
dihasilkan mempunyai nilai informasi yang akurat. Sedangkan penerapan
program QC sebagai bagian dari program QA radiologi dilakukan dengan
tujuan untuk mendukung program QA. Program kendali mutu (QCP) X-
ray imejing diagnostik lebih berkonsentrasi pada aspek instrumentasi
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah
untuk pedoman pembahasan selanjutnya sebagai berikut:
1. Berapakah presentase reject film di Instalasi Radiologi RST TK III Slamet
Riyadi ?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi reject film di Instalasi Radiologi RST
TK III Slamet Riyadi ?
C. Tujuan
Berdasarkan paparan latar belakang diatas dapat ditarik beberapa tujuan dari
penulisan laporan kasus ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui presentase reject film di Instalasi Radiologi RST TK III
Slamet Riyadi.
2. Untuk Mengetahui Faktor apa saja yang mempengaruhi reject film di Instalasi
Radiologi RST TK III Slamet Riyadi.
D. Manfaat
Berdasarkan paparan latar belakang diatas dapat ditarik beberapa manfaat dari
penulisan laporan kasus ini sebagai berikut:
1. Manfaat bagi Instalasi Radiologi RST TK III Slamet Riyadi
Untuk meminimalisasi penyebab pengulangan film radiograf terkait dengan
Kepmenkes No.129 tahun 2008 dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi
kinerja di Instalasi Radiologi RST TK III Slamet Riyadi.
2. Manfaat bagi penulis
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai reject film
analysis.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Film Radiografi
Film Film Rontgen adalah film yang digunakan untuk pengambilan gambar
bagian dalam tubuh, yang biasanya dilakukan di Unit Radiologi. Kualitas
radiograf atau foto rontgen yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh kondisi
penyinaran serta proses pengolahan film pengion (sinar-X) dan sinar gamma, jauh
dari bahan kimia seperti developer atau fixer, serta tidak terjadi tekanan mekanik,
baik diantara kotak-kotak film atau oleh benda lain. Ukuran film yang umum
digunakan adalah berukuran 18×24 cm, 24×30 cm, 30×40 cm, dan 35×35 cm.
(Curry, 1990).
X yang keluar dari tubuh pasien. Energi ini kemudian berubah menjadi
listrik yang bisa didigitalisasikan dan dapat di tampilkan ke sebuah skala
abu-abu gambar untuk proporsional jumlah energi yang disimpan untuk
proses menjadi gambar digital. (Cruz, 2008)
3. Kelebihan dan Kekurangan Digital radiography
a. Kelebihan Digital Radiography.
1) Lebih cepat untuk menghasilkan gambar, karena tidak
membutuhkan kamar gelap untuk pencetakan gambar.
2) Hasilnya lebih akurat.
3) Perangkat lunak untuk pengaturan image yang digunakan mudah,
sehingga tidak membutuhkan ahli komputer.
4) Reject film dapat berkurang
b. Kekurangan Digital Radiography
1) Membutuhkan dana yang besar untuk mengganti fasilitas
radiografi konvensional menjadi digital.
2) Kesalahan faktor eksposi yang berlebihan tidak dapat diperbaiki.
3) Meskipun diklaim dapat mengurangi dosis ke pasien, DR justru
meningkatkan dosis pasien.
4) Pemberian faktor eksposi yang terlalu berlebihan tidak terdeteksi, oleh
sebab itu radiografer cenderung menambah faktor eksposi.
5) Penggulangan pemeriksaan (sebelum pencetakan) tidak akan
meningkatkan fim reject, sehingga radiografer cenderung tidak hati-
hati.
D. Reject Analysis
1. Pengertian Reject Analysis
Reject analysis dapat dideskripsikan sebagai evaluasi krisis
radiografi yang digunakan sebagai bagian dari layanan pencitraan namun
tidak digunakan dalam proses diagnosis. Beberapa istilah yang digunakan
8
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit TK III Slamet
Riyadi Solo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Kualitatif
deskriptif adalah jenis penelitian melalui wawancara, observasi, foto, dan lainnya.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian yaitu observasi di
Instalasi Radiologi RST TK III Slamet Riyadi dan kajian pustaka.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah reject film di Instalasi Radiologi Rumah Sakit TK
III Slamet Riyadi Solo pada 10 April -10 Mei 2021.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian dalam laporan kasus ini yaitu:
1. Variabel Independent dalam makalah ini adalah hasil radiograf yang
mengalami reject karena human error, tools error dan patient error.
11
12
2. Variabel Dependent
Variabel dependen dalam Makalah ini adalah presentase reject film.
A. Hasil
1. Jumlah Reject Film Radiografi di RST TK III Slamet Riyadi
Berdasarkan hasil dari observasi yang dilakukan, maka diperoleh
data bahwa pemakaian film RST TK III Slamet Riyadi selama periode 10
April-10 Mei 2021 sebanyak 670 lembar. Selama periode tersebut terdapat
10 reject film yang dapat di uraikan pada tabel dibawah ini:
13
14
Dapat diketahui dari tabel 4.2 diatas bahwa reject film akibat human
error sebanyak 6 film, tools error sebanyak 3 film dan patient error sebanyak
1 film.
B. Pembahasan
1. Jumlah Reject Film Radiografi di RST TK III Slamet Riyadi
Instalasi Radiologi RST TK III Slamet Riyadi menggunakan film
ukuran 28x35 cm untuk mencetak segala jenis pemeriksaan digital
radiography. Film yang digunakan pada periode 10 April-10 Mei 2021
sebanyak 670 lembar. Jumlah film yang diterima sebanyak 660 lembar
dengan persentase 98,5 %. Persentase reject film didapatkan dari perhitungan
dengan rumus sebagai berikut:
April-10 Mei 2021 lalu dicatat alasan reject film serta dihitung menggunakan
rumus total film reject dibagi dengan total film yang digunakan lalu dikalikan
seratus persen.
Berdasarkan hasil observasi, didapatkan 10 film reject. 6 film karena
human error dengan rincian 4 film karena double print, 1 film karena
kesalahan editing dan 1 karena pemilihan faktor eksposi. 3 film karena tools
error yaitu dry film printer bermasalah dan 1 film karena patient error yaitu
pergerakan objek saat pemeriksaan berlangsung.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan laporan kasus diatas dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Film yang digunakan selama periode 10 April-10 Mei 2021 di Instalasi
Radiologi RST TK III Slamet Riyadi sebanyak 670 lembar film. Jumlah film
yang diterima sebanyak 660 dengan persentase 98,5 % sedangkan 10 reject
film dengan persentase 1,5 %. Nilai reject film di Instalasi Radiologi RST TK
III Slamet Riyadi ≤ 2%, hal ini sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 129 tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit bahwa tingkat pengulangan
sebesar ≤ 2% setiap bulan.
2. Faktor penyebab reject film di Instalasi Radiologi RST TK III Slamet Riyadi
yaitu human error, tools error dan patient error. Total reject film pada periode
10 April- 10 Mei 2021 sebanyak 10 film diantaranya 6 film karena human
error dengan rincian 4 film karena double print, 1 film karena kesalahan
editing dan 1 karena pemilihan faktor eksposi. 3 film karena tools error yaitu
dry film printer bermasalah dan 1 film karena patient error yaitu pergerakan
objek saat pemeriksaan berlangsung.
B. Saran
Berdasarkan hasil dari pembahasan laporan kasus diatas adapun saran yang
akan diberikan sebagai berikut:
1. Menggunakan faktor eksposi yang tepat untuk melihat objek yang diperiksa
sesuai dengan keadaan pasien.
2. Melakukan pengecekan sebelum mencetak film dengan melihat identitas dan
objek yang diperiksa.
16
17
Bushong, C.S., 2001, Radiologic Science for technologist Physics, Biology and
protection, 7th Edition, CV. Mobsy Company, Washington DC.
Curry. 1990. Densitas dan Tingkat Kehitaman Film. Jakarta: Universitas Indonesia
Menteri Kesehatan RI, 2008, Surat Keputusan Menkes No. 129 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Nirmalasari, D., 2010, Quality Assurance, diakses pada tanggal 23 April 2021
http://alumni.unair.ac.id/kumpulanfile/5581838446_abs.pdf.
Lloyd, Peter J., 2001, Quality Assurance Work Book for Radiographers and
Radiological Technologist, Ganeva: WHO
PAPP, J., 2012, Quality Management in the imaging Science Third Edition. Mosby:
St.Louis.
Wiley, J., & Ltd, S. (1991). Practical Guide To Quality Assurance in Medical
Imaging. Britain: Guildford and King’s Lyyn Publication.
19
LAMPIRAN
19
Lampiran 3. Computer dan Printer DR
20