Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Instalasi radiologi sebagai salah satu instalasi penunjang medik

di rumah sakit yang mempunyai fungsi penting bagi pelayanan kesehatan.

Dalam hal ini instalasi radiologi dituntut untuk mampu menyampaikan

radiograf yang berkaualitas, informatif dalam rangka untuk menegakkan

diagnosa. Oleh karena itu perlu pemahaman dan teknik yang baik untuk

menghasilkan radiograf yang berkualitas.

RSUD Lanto Dg Pasewang merupakan salah satu rumah sakit

daerah milik pemerintah yang memiliki fasilitas penunjang yang cukup

lengkap serta dilengkapi dengan pelayanan penunjang Instalasi Radiologi.

Pemeriksaan radiologi digunakan untuk menengakkan diagnosa beberapa

jenis penyakit.

Penulis bersyukur mendapat kesempatan untuk menyusun

sebuah Laporan Kasus yang materinya telah didapatkan selama

perkuliahan, juga pada saat PKL (Praktek Kerja Lapangan) berlangsung,

yakni materi radiodiagnostik. Adapun hasil diagnosa sebuah kasus yang

sempat penulis peroleh dari Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum

Daerah Lanto Dg. Pasewang, yakni mengenai Teknik Radiografi Os.

Femur proyeksi Antero Posterior (AP) dan Lateral pada kasus Corpus

Alienum. Teknik pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang terbilang

jarang dijumpai selain itu, pemeriksaan ini memerlukan tindakan yang

1
cepat dan tepat, maka dari itu penulis memeutuskan untuk mengangkat

judul Laporan Teknik Radiografi Os. Femur pada Kasus Corpus

Alienum pada Soft Tissue di RSUD Lanto Dg Pasewang Kab.

Jeneponto.

B. Rumusan Masalah

Adapun beberapa permasalahan yang akan dibahas, sebagai

berikut :

1. Bagaimana Teknik Pemeriksaan Femur proyeksi Antero Posterior

(AP) dan Lateral pada kasus Corpus Alienum pada soft tissue di

Instalasi Radiologi RSUD Lanto Dg. Pasewang ?

2. Apa tujuan Teknik Pemeriksaan Os. Femur Proyeksi Antero Posterior

(AP) dan Lateral pada kasus Corpus Alienum di RSUD Lanto Dg.

Pasewang ?

C. Tujuan Penulisan

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I di Instalasi Radiologi

RSUD Lanto Dg Pasewang ini disusun dengan tujuan:

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui prosedur serta Teknik Pemeriksaan Os. Femur di

RSUD Lanto Dg Pasewang.

2. Tujuan Khusus

a. Menambah Pengetahuan Tentang Teknik Radiografi Os. Femur

pada Kasus Corpus Alienum yang dilakukan di Instalasi Radiologi

RSUD Lanto Dg Pasewang.

2
b. Dapat mempraktekkan secara langsung Teknik Radiografi Os.

Femur.

c. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi mahasiswa yang

bergelut dalam dunia Radiology

d. Sebagai syarat kelulusan Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan

(PKL)1

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Praktis

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis serta

memberikan informasi kepada pembaca mengenai Teknik Radiografi

Os. Femur pada Kasus Corpus Alienum pada Soft Tissue

2. Manfaat Ilmiah

Dapat memperluas cakrawala ilmu pengetahuan serta

menambah kepustakaan dan pertimbangan referensi tentang tata

laksana dibidang Teknik Radiografi Os. Femur pada Kasus Corpus

Alienum pada Soft Tissue

3. Manfaat Institusi

Dapat menjadi informasi mengenai segala kegiatan

mahasiswa dan mampu mengsinkronkan kegiatan Radiologi yang ada

di RS dengan teori-teori kuliah dikampus.

4. Manfaat Masyarakat

Menjadi sebuah informasi mengenai Pemeriksaan Os. Femur

khususnya pada kasus Corpus Alienum.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Lokasi PKL

1. Gambaran Umum RSUD Lanto Dg. Pasewang

RSUD Lanto Dg Pasewang terletak di Jalan Kesehatan No

8 Bontosunggu di Kelurahan Empoang, Kecematan Binamu,

Kabupaten Jeneponto. Lokasi baru RSUD Lanto Dg Pasewang

kemudian di relokasi ke Jln.Lingkar Kelurahan Empoang, Kecematan

Binamu, Kabupaten Jeneponto dengan luas lahan 5 HA dengan

kapasitas tempat tidur 300 TT.

Gambar 1. RSUD Lanto Dg. Pasewang

4
Jenis-jenis pelayanan RSUD Lanto Dg Pasewang

Kabupaten Jeneponto antara lain :

a. Pelayanan rawat jalan

1).Poliklinik umum 7). Poliklinik neuorologi

2).Poliklinik interna 8). Poliklinik THT

3).Poliklinik bedah 9). Poliklinik mata

4).Polikllinik anak 10). Poliklinik kulit kelamin

5).Poliklinik obgyn 11).Poliklinik jiwa

6).Poliklinik gigi dan mulut 12). Klinik Konsultasi gizi

b. Pelayanan Gawat Darurat

Intalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan bagian

terdepan RS yang menerima dan melayani pasien emergency

atau segera di lakuakan tindakan dengan segera mungkin.

Dengan layanan 1 x 24 jam

c. Pelayanan Rawat Inap

Berikut layanan rawat ini RSUD Lanto Dg Pasewang

Kabupaten Jeneponto antara lain:

1) Instalasi Rawat Inap Umum, Termasuk Anak

2) Instalasi Rawat Inap Spesialis Bedah

3) Instalasi Rawat Inap Spesialis Penyakit Dalam

4) Instalasi Rawat Inap Spesialis Kebidanan dan Kandungan

5
RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto

mempunyai 83 tempat tidur.

d. Pelayanan Pununjang Medik

1) Instalasi Laboratorium

2) Instalasi Radiologi

3) Instalasi Farmasi (Apotek)

e.Pelayanan Penunjang Non Medika

1) Instalasi Rekam Medik

2) Instalasi Gizi

3) Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

f. Pelayanan Penunjang Lain yaitu Ambulance

Adapun visi, misi, dan tujuan RSUD Lanto Dg Pasewang

adalah sebagai berikut :

a) Visi : Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah yang terpercaya

iidengan pelayanan professional dan berdaya asing.

b) Misi : 1)Meningkatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

pelayanan minimal dan Akreditasi Rumah Sakit.

2) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia

sarana dan prasarana sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3) Mewujudkan sistem informasi manajemen Rumah

Sakit dan manajemen keuangan secara efektif,

efesien, transparan, dan akuntabel

6
4) Mengupayakan kesejahteraan dan perlindungan

Sumber Daya Manusia.

5) Meningkatkan upaya kerja sama, lintas sector

dalam rangka peningktan pelayanan kesehatan.

6) Mewujudkan kawasan lingkungan yang bersih ,

aman, dan nyaman.

c) Tujuan

1) Memberikan pelayanan yang bermutu,cepat, akurat dan

aman berorientasi pada kepuasaan pelanggan.

2) Meningkatkan kualitas, kuantitas, kompetensi dan

professional.

3) Menjadikan sarana prasarana utama dan penunjang yang

aman dan mutakhir sesuai perkembangan IPTEK

2. Gambaran Tentang Unit Radiologi

Direktur RSUD Lanto Dg Pasewang saat itu di pimpin oleh

Dr.H.M. Iswan Sanabi, Sp. Rad. Dan sekarang Direktur Rsud

Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto di pimpin oleh Dr.H.

Iswan Sanabi, Sp. Rad. Kepala Instalasi Radiologi di kepalai oleh

Dr. A. Marwah M.Kes, Sp. Rad. Dan Kepala Ruangan Radiologi

Andi Renianti Arif . S. Si.

Instalasi Radiologi RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten

Jeneponto memiliki falsafah tempat pengalaman iptek bidang

Radiologi dengan mengupayakan pelayanan prima dan terunggul,

dan memiliki tujuan seperti membantu dalam meneggakan

7
diagnosa, mengamalkan dan mengembangkan IPTEK bidang

Radiologi, mendukung tercapainya visi RSUD Lanto Dg Pasewang

Kabupaten Jeneponto dengan tercapainya juga menjadi Instalasi

Radiologi yang prima dan terunggul pada tahun 2016, yang

memiliki motto sehat, puas, dan bahagia adalah harapanku karena

kami akan melayani dengan hati yang ikhlas

Ruangan Instalasi Radiologi RSUD Lanto Dg. Pasewang

Kabupaten Jeneponto, terdiri dari:

a. Ruangan Administrasi

b. Ruang USG

c. Ruang Operator

d. Ruangan CR (Computed Radiography)

e. Kamar Gelap

f. Ruang Pengeringan Film

g. Kamar Petugas

h. Ruang Tunggu Pasien

i. Toilet

Keseluruhan pesawat yang ada di Instalasi Radiologi

RSUD Lanto Dg Pasewang:

a. Pesawat sinar-x konvensonal 2 buah

b. Komputer Radiologi 1 buah

c. Pesawat USG 1 buah.

8
Tabel 1. Rekapitulasi hasil pemeriksaan selama ± 6 pekan di RSUD Lanto
Dg. Pasewang mulai 22 November – 31 Desember 2016

JENIS
NO TARGET REALISASI %
PEMERIKSAAN
1 OS. HUMERUS 3 1 33
2 OSSA ANTEBRACHI 3 1 33
3 KNEE JOINT 3 2 67
4 OSSA PEDIS 3 2 67
5 OSSA CRURIS 3 1 33
6 OS. FEMUR 3 3 100
7 HIP JOINT 1 1 200
8 THORAX 25 46 184
9 SKULL 3 13 433
10 MAXILLA 1 2 200
11 MASTOID 2 1 45
12 CERVICAL 5 2 20
13 LUMBAL 3 4 133
14 LUMBOSACRAL 3 8 233
15 BNO 3 POSISI 3 3 100
16 COLON IN LOOP 2 1 50
Sumber Data : Primer RSUD Lanto Dg.Pasewang Tahun 2016

Di RSUD Lanto Dg. Pasewang, permeriksaan terbanyak yaitu

pemeriksaan Thorax dimana realisasi Thorax memiliki jumlah 46

pemeriksaan. Kemudian disusul pemeriksaan Skull dengan jumlah

realisasi sebanyak 13 pemeriksaan. Dan Pemeriksaan yang jarang

ditemukan atau kurang didapati di RSUD Lanto Dg. Pasewang yakni

pemeriksaan Hip Joint, Mastoid dan Colon In Loop, dimana masing –

masing realisasinya memiliki jumlah yang sama yakni 1 pemeriksaan.

9
B. Tinjauan Umum Tentang Anatomi , Fisiologi dan Patologi

1. Anatomi dan Fisiologi

Os Femur adalah salah satu tulang panjang dari penyusun

kerangka tubuh. Bentuk dari tulang Femur menyerupai bentuk

silinder yang memanjang. Os Femur terbagi atas tiga bagian yaitu

bagian proximal, medial, dan distal.

a. Proximal Femur

Adalah bagian tulang femur yang berdekatan dengan

pelvis. Terdiri atas : kepala (head), leher (neck), greater, dan

lesser trochanter.

Gambar 2. Anatomi Os Femur

10
a) Kepala (Head)

Bentuk kepala femur melingkar dan merupakan bagian yang

menempel dengan pelvis membentuk Hip joint.

b) Leher (Neck)

Leher femur menyerupai bentuk piramida memanjang, serta

merupakan penghubung antara kepala femur dengan

trochanter.

c) Greater (Trochanter)

Adalah prominance besar yang berlokasi di bagian superior dan

lateral tulang femur. Lesser trochanter merupakan prominance

kecil yang berlokasi di bagian medial dan posterior dari leher

dan body tulang femur.

b. Medial Femur

Adalah bagian tulang femur yang membentuk body dari

femur menyerupai bentuk silinder yang memanjang.

c. Distal Femur

Bagian anterior dari distal femur merupakan lokasi

tempat melekatnya tulang patella, terletak 1,25 cm di atas knee

joint. Bagian posterior dari distal femur terdapat dua buah

condilus, yaitu condilus lateral dan condilus medial. Kedua

condilus ini dipisahkan oleh forsa intercondilus.

11
2. Patologi

Ada beberapa hal yang dikeluhkan seseorang pada os.

Femur (tulang paha), yakni karena sesorang mengalami fraktur pada

tulang paha,adanya massa atau tumor serta adanya corpus alienum

pada os. Femur maupun di sekitar os. Femur (soft tissue). Adapun

yang akan penulis bahas lebih lanjut yakni mengenai kasus Corpus

Alienum.

C. Tinjauan Umum Teknik Pemeriksaan

Dalam melakukan pemeriksaan Os femur, proyeksi yang

sering digunakan ialah proyeksi Antero Posterior (AP) dan Lateral.

1. Proyeksi Antero Posterior (AP) :

a. Posisi Pasien : Supine di atas meja pemeriksaan dengan kedua

tungkai lurus

b. Posisi Obyek : Tungkai yang akan difoto diatur true AP

dengan cara Pelvis diatur true AP dengan

mengatur SIAS kanan & kiri berjarak sama

terhadap meja pemeriksaan, Knee joint true AP

dengan mengatur condylus lateral & medial

berjarak sama terhadap meja pemeriksaan.

c. FFD : 90 - 100 cm

d. Central Ray : Vertikal tegak lurus film

e. Center Point : Pertengahan os femur yang difoto

f. Faktor Eksposi : Tegangan : 57 kV, Kuat Arus : 32 mA,

waktu/second 0,080 s

12
Gambar 3. Femur Proyeksi Antero Posterior (AP)

Gambar 4. Hasil Radiograf Os. Femur Proyeksi Antero Posterior (AP)

13
2. Proyeksi Lateral

a) Posisi Pasien : Supine diatas meja pemeriksaan dengan tepi

yang akan difoto dekat meja pemeriksaan

b) Posisi Obyek : Lutut dari tungkai yang akan difoto diatur sedikit

flexi dan diatur true lateral dengan lateralnya

menempel kaset, tungkai yang tidak difoto

abduksi dengan plantar menempel pada meja

pemeriksaan.

Ada 2 posisi dalam mengambil gambar radiograf Os. Femur,

dengan tujuan untuk melihat :

1) Femur Proksimal

a. Bagian punggung pasien diganjal bantal, pelvis diatur

sehingga membentuk sudut 10°-15° terhadap bidang

vertikal.

b. Kaki yang tidak diperiksa diatur di belakang kaki yang

diperiksa, genu sedikit fleksi, genu dan ankle diganjal sand

bag.

c. Genu kaki yang diperiksa fleksio, pada ankle diganjal sand

bag kecil

2) Femur Distal

a. Kaki yang tidak diperiksa diatur di depan kaki yang

idiperiksa, genu fleksi, ankle diganjal sand bag.

14
b. Pelvis diatur dalam posisi true lateral

c. Kaki yang diperiksa sedikit fleksi, pada ankle diganjalsand

bag kecil, patella diatur tegak lurus bidang horizontal.

c) FFD : 90 – 100 cm

d) Central Ray : Vertikal tegak lurus film

e) Center Point : Pertengahan os femur yang difoto

f) Faktor Eksposi : Tegangan :57 Kv, kuat Arus : 32 mA,

waktu/second : 0,080s

Gambar 5. Femur Proyeksi Lateral

Gambar 6. Hasil Radiograf Os. Femur Proyeksi Lateral

15
BAB III
METODE PEMERIKSAAN

A. Tempat dan Waktu Pemeriksaan

Pasien di foto rontgen di ruang Instalasi Radiologi RSUD

Lanto Dg. Pasewang Tanggal 28 November 2016 pukul 10:12 WITA.

B. Kronologis Riwayat Pasien

Pasien dari ruang UGD di bawah ke ruang Instalasi Radiologi

dengan menggunakan brangkar dan diantar oleh 2 orang perawat

beserta keluarga pasien. Pasien diminta foto rontgen pada os. femur

dengan klinis Corpus Alienum.

Pasien mengalami luka tembakan akibat senapan angin,

pasien terluka pada saat memompa senapan anginnya.

C. Persiapan Pasien

Pemeriksaan Os. Femur tidak ada persiapan secara khusus

cukup dengan memberikan pengertian kepada pasien tentang

pelaksanaan yang akan dilakukan, sehingga pasien tahu tindakan apa

yang akan dilakukan selama pemeriksaan. Selain itu membebaskan

objek yang akan difoto dari benda-benda yang mengganggu radiograf.

Tetapi apabila objek yang difoto menggunakan gips atau perban, maka

gips dan perban tersebut tidak harus dilepaskan karena di khawatirkan

akan membuat objek akan tambah parah.

16
D. Prosedur kerja

1. Perawat atau pasien menyerahkan pengantar foto dari dokter/poli.

2. Mengambil pengantar atau ampra dari pasien di loket.

3. Meregistrasi pengantar atau ampra dari pasien.

4. Pasien antri atau Menunggu untuk pemeriksaan foto.

5. Memanggil pasien untuk masuk ke ruang pemeriksaan.

6. Memposisikan pasien sesuai dengan obyek yang diminta pada

pengantar dan melakukan ekspose.

7. Foto diedit kemudian di print pada CR dan keluarga pasien/perawat

mengambil hasil foto yang telah di print.

8. Perawat atau pasien Kembali ke Dokter/Poli.

17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pemeriksaan Laporan Kasus

1. Data Pasien

a. Nama : TN. J

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. Umur : 32 tahun

d. Alamat : Bontorea

e. Agama : Islam

f. Pemeriksaan : Os. Femur

g. Diagnosa : Corpus Alienum

h. Konsul dari ruangan : IGD

i.Waktu Penanganan : Senin, 28 November 2016, pukul10.12

WITA

j. Dokter Pengirim : dr. H. Muhammad Jamil Sp. B

k. Dokter Pembaca : dr. Andi Marwah. Sp. Rad

2. Persiapan Alat dan Bahan yang digunakan

a. Pesawat Konvensional

Merek : Siemens

Serial No. : 780371144

Tegangan maximum : 150 kV

Kuat Arus maximum :300 mA

b. Kaset dan Flm 11 X 14 inch

c. Marke R atau L

18
d. Processing film menggunakan Computer Radiograf (CR)

Gambar 7. Pesawat Sinar – X Konvensional di RSUD Lanto Dg. Pasewang

Gambar 8. Film rontgen yang digunakan untuk foto Os. Femur di


RSUD Lanto Dg. Pasewang

19
Gambar 9. Kaset yang digunakan untuk foto Os. Femur di RSUD Lanto
Dg. Pasewang

Gambar 10. Alat Processing berupa CR di RSUD Lanto Dg. Pasewang

20
3. Teknik Pemeriksaan :

a. Pengertian Teknik Pemeriksaan

Pemeriksaan dengan menggunakan sinar X pada Os. Femur

sehingga menghasilkan gambaran radograf Os. Femur

pada selembar film rontgen.

b. Tujuan Pemeriksaan

Untuk memperlihatkan dan mengetahui letak corpus alienum

( benda asing ) pada femur.

c. Proyeksi Antero Posterior

1. Posisi Pasien :Pasien supine di atas meja pemeriksaan

atau branker (jika tidak memungkinkan

untuk pindah di meja pemeriksaan)

2. Posisi Obyek :Posisikan objek di tengah – tengah kaset

3. Central Ray :Vertikal tegak lurus film.

4. Central Point :Pertengahan os. femur

5. FFD :90 - 100 cm

6. Kolimasi

a.) Batas Atas :3 jari Diatas Trochantor Mayor/sejajar

crista illiaca.

b.) Batas Bawah :3 jari Dibawah genu

7. FE :Tegangan : 57 Kv, Kuat arus : 32 mA,

Waktu : 0,080 s

8. Processing Film :Computer Radiography (CR)

21
Gambar 11. Melayani hingga memposisikan pasien.

Gambar 12. Memposisikan pasien

22
Gambar 13. Faktor Eksposi yang digunakan untuk proyeksi AP dan
Lateral pada pemeriksaan Os. Femur di RSUD Lanto Dg. Pasewang

Gambar 14. Alat Processing Film yang Digunakan di RSUD Lanto Dg.
Pasewang

23
4. Analisis Radiografi

1.) Hasil Radiografi

Gambar 15. Hasil Radiograf Os. Femur

2.) Kriteria Gambar

a. Antero Posterior (AP)

a) Tampak gambaran femur dalam profil AP

b) Tampak articulatio genu dan tidak mengalami rotasi

c) Jarak antara luka dan corpus alienum peluru pada

rihasil radiograf proyeksi AP 4, 71 cm

24
b. Lateral

a) Tampak proyeksi lateral femur 1/3 distal

b) Permukaan anterior condylus femuris saling

superposis

c) Patella tampak

d) Femoropatellar space membuka

e) Condylus femoralis bagian inferior tidak superposisi

f) Jarak antara luka dan corpus alienum peluru pada

hasil radiograf proyeksi Lateral 3, 85 cm

3.) Hasil Interpretasi Dokter

a. Corpus alienum pada soft tissue regio femur (D) 2 cm dari

epycondilus femur medial

b. Tulang femur normal

c. Soft tissue baik

Kesan : Corpus alienum pada soft tissue regio femur (D)

4.) Kelebihan dan Kekurangan Hasil Foto

1. Kelebihan :

a) Corpus Alienum terlihat jelas (tervisualisasi)

b) Kualitas radiograf (Kontras, ketajaman, densitas dan

detail)

2. Kekurangan :

a) Hip joint tidak nampak pada salah satu atau kedua

foto os. Femur

b) Epycondylus dan condylus lateralis terpotong.

25
B. Pembahasan Laporan Kasus

a. Definisi

Corpus alienum (benda asing) ialah benda yang berasal

dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang yang dalam keadaan

normal tidak ada pada bagian femur tersebut.

Selain itu, Corpus alienum ( Foreign Body ), yaitu adanya

benda asing yang masuk ke dalam tubuh, seperti tertelan,

tertembak dll. Foto rontgen yang diperlukan harus dapat

memperlihatkan letak dan kedudukan benda asing tersebut dari

teknik pemeriksaan yang dilakukan ataupun teknik radiografi lain

yang menunjang. Dalam memuat foto Foreign Body, bekas luka

tembak harus diberi tanda (logam) yg diplester agar dapat diketahui

kedudukan corpus alienum dan seberapa jauh corpus alienum dari

luka.

b. Klasifikasi

Benda asing yang berasal dari luar tubuh disebut benda

asing eksogen sedangkan yang berasal dari dalam tubuh disebut

benda asing endogen.

Benda asing eksogen terdiri dari benda padat, cair, atau

gas. Benda asing eksogen padat dapat berupa zat organic seperti

kacang-kacangan dan tulang, ataupun zat anorganik seperti paku,

jarum, peniti, batu, dan lain sebagainya. Benda asing eksogen cair

dapat berupa benda cair yang bersifat iritatif, yaitu cairan dengan

pH 7,4.

26
Benda asing endogen dapat berupa sekretel kental, darah

atau bekuan darah, nanah, krusta, perkejuan, membrane difteri,

bronkolit, amnion.

Tulang femur merupakan salah satu tulang panjang yang

penting karena berfungsi menopang berat badan.

Dalam pemeriksaan Os. Femur di RSUD Lanto Dg.

Pasewang pada kasus Corpus Alienum Proyeksi yang biasa

digunakan untuk membantu menegakkan diagnosa yakni Proyeksi

Antero Posterior (AP) dan Lateral

Adapun Teknik Pemeriksaan Os. Femur dengan Proyeksi

Antero Posterior (AP) berguna untuk memperlihatkan letak Corpus

Alienum serta untuk mengetahui jarak antara luka dengan Corpus

Alienum yang berupa peluru. Sedangkan Proyeksi Lateral berfungsi

untuk mengetahui kedelaman Corpus Alienum pada Soft tissue.

Dalam pemeriksaan ini, tidak lupa untuk menggunakan

alat bantu seperti timbal,logam alat alat lain yang bisa terbaca pada

hasil radiograf, ini bertujuan sebagai penanda ketika melakukan

tindakan atau pemeriksaan terhadap pasien Corpus Alienum. Dan

tidak lupa untuk memakaikan apron kepada pasien maupun

petugas agar mengurangi akibat yang dapat ditimbulkan oleh

radiasi sinar – X.

27
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah membahas uraian – uraian di atas dapat diambil

beberapa kesimpulan :

1. Teknik Radiografi Os Femur pada kasus Corpus Alienum di Instalasi

Radiologi RSUD Lanto Dg. Pasewang dilakukan dengan proyeksi

Antero Psterior (AP) dan Lateral dengan mengambil gambaran 1/3

distal femur sesuai letak luka yang tampak di permukaan kulit

pasien.

2. Teknik Radiografi Os. Femur pada Kasus Corpus Alienum berguna

untuk memperlihatkan kedudukan corpus alienum dan seberapa jauh

corpus alienum dari luka serta untuk mengetahui kedalaman Corpus

Alienum pada soft tissue.

B.Saran

1) Perlunya penjelasan tentang persiapan pemeriksaan pada pasien

agar penderita paham maksud dan tujuan dari pemeriksaan yang

akan dilakukan.

2) Proteksi Radiasi bagi pasien perlu ditingkatkan dengan membatasi

luas lapangan penyinaran sesuai dengan luas obyek yang akan

difoto. Proteksi Radiasi bagi masyarakat umum hendaknya

pengantar pasien atau orang yang tidak berkepentingan dilarang

memasuki ruang pemeriksaan, kecuali sangat dibutuhkan apabila

28
pasien tidak kooperatif dan dipersilahkan menunggu di depan kamar

pemeriksaan dan pintu ditutup rapat.

3) Sebaiknya lebih melengkapi fasilitas di Instalasi Radiologi seperti

apron, sand bag, kotak PPPK, dll agar teknik pemeriksaan yang

dilakukan terlaksana dengan baik serta mengurangi resiko yang

dapat ditimbulkan oleh radiasi sinar – X.

29
DAFTAR PUSTAKA

Mahendra, Aditya Nur 2014. Teknik Radiografi Femur (Online).


http://adityanurmahendra.blogspot.co.id/ Diakses 29 November
2016
Saksono Dadang, 2010. Radiograf (Online). http://dadang-
saksono.blogspot.co.id/ Diakses 29 November 2016
Utami, Asih Puji.dkk. 2013. Radiologi Dasar I. Magelang : Inti Medika
Pustaka
Yoga, 2013. Femur (Online) http://sahabatafterego.blogspot.co.id
Diakses 29 November 2016

30
LAMPIRAN - 1
BIODATA

NAMA LENGKAP : NUR FAHMI


NAMA PANGGILAN : FAHMI / EMMI
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
NIM : 15145
KELAS : C
TEMPAT/TGL LAHI : WALIMPPONG, 29 JULI 1997
ASAL DAERAH : SOPPENG
ALAMAT : JL. RANGGONG
HOBBY : BULUTANGKIS
CONTACT PERSON
HP : 082349153328
FB /LINE : NUR FAHMI / nurfahmi2599
EMAIL : nufah029@gmail.com
PENGALAMAN ORGANISASI : PMR,BENGKEL SENI RUPA,IMM
JUDUL KARYA LAPORAN KASUS DIBUAT
1. PKL I :TTEKNIK PEMERIKSAAN OS
FEMUR PADA KASUS CORPUS
ALIENUM PADA SOFT TISSUE.

31
LAMPIRAN - 2
SURAT PENGANTAR FOTO

32
LAMPIRAN – 3
HASIL BACA LAPORAN KASUS

33
LAMPIRAN – 4
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI

34
LAMPIRAN - 5
DENAH RUANGAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Denah Ruang Instalasi Radiologi RSUD Lanto Dg. Pasewang

35
LAMPIRAN – 6
DENAH RUANG PROCESSING FILM

36
LAMPIRAN – 7
DOKUMENTASI KEGIATAN MAHASISWA PKL 1

Perjalanan menuju RSUD Lanto Dg. Pasewang bersama Geng Jeneponto

Kebersamaan Geng Jeneponto dengan Andi Renianti Arif. S. Si. selaku


Kepala Ruangan Instalasi Radiologi RSUD Lanto Dg. Pasewang.

37
Serius saat melayani pasien di Instalasi Radiologi RSUD Lanto Dg.
Pasewang

Pengaturan FFD dan kolimasi pada pesawat rontgen serta pengaturan Faktor
Eksposi di Instalasi Radiologi RSUD Lanto Dg. Pasewang

38
Pengeditan foto Os. Femur Antero Posterior (AP) dan Lateral pada alat
processing berupa CR di RSUD Lanto Dg. Pasewang

Kebersamaan Supervisor dan Kepala Ruangan saat santap siang dengan


menu Kapurung di RSUD Lanto Dg. Pasewang

39
Keseruan Geng Jeneponto bersama Petugas Radiologi di Instalasi
Radiologi RSUD Lanto Dg. Pasewang

Keseruan Geng Jeneponto bersama Kakak – kakak tercinta saat menikmati


makanan di salah satu tempat makan di Bantaeng.

40

Anda mungkin juga menyukai