Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN AKHIR PKL II

MAHASISWA POLTEKKES MUHAMMADIYAH PRODI


RADIOLOGI
TAHUN 2021

NAMA LOKASI PKL : RSUD BATARA GURU BELOPA


PERIODE PKL : 05 JULI S/D 31 JULI 2021

TEKNIK RADIOGRAFI ANTEBRACHII


PADA KASUS FRAKTUR 1/3 DISTAL OS RADIUS DEXTRA

DISUSUN OLEH :

ISHRY AHSANI AULIA ASKAR / P119074 / B

POLTEKKES MUHAMMADIYAH MAKASSAR


PRODI RADIOLOGI
2021

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kasus yang berjundul “Teknik Radiografi Antebrachii Pada
Kasus Fraktur 1/3 Distal Os Radius Dextra” yang dilaksanakan di
RSUD BATARA GURU BELOPA pada tanggal 05 Juli – 31 Juli 2021 telah
disetujui dan diperiksa oleh pembimbing untuk diperbanyak.

Menyetujui,
Supervisor Institusi Kepala Ruangan
Radiologi

Muhammad Rusli, Amd.Rad Rismawati Siyamad Amd.Rad

Mengetahui,
Penanggung Jawab PKL II

Indah Musdalifah, S.Si, M.Si

KATA PENGANTAR

ii
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah – Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kasus
yang berjudul “Teknik Radiografi Antebrachii Pada Kasus Fraktur 1/3
Distal Os Radius Dextra Di Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru
Belopa”. Penyusunan Laporan Kasus ini dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu penugasan dalam Peraktek Kerja Lapangan II Jurusan D3
Radiologi POLTEKKES Muhammadiyah Makassar di Instalasi Radiologi
Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru Belopa.  Dalam penyusunan
laporan kasus ini penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan
dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Ayahanda dr. H. Efendy Rasyianto, M.Kes, selaku Direktur
POLTEKKES Muhammadiyah Makassar
2. Ibu Indah Musdalifah, S.Si.,M.Si selaku penanggung jawab PKL I
POLTEKKES Muhammadiyah Makassar.
3. Dr. Daud Mustakim, M.Kes selaku Direktur RSUD Batara Guru Belopa
4. dr. Leli Purwanengsih, Sp.Rad. selaku Kepala Instalasi Radiologi
RSUD Batara Guru Belopa
5. Ibu Rismawati, Amd.Rad, selaku Kepala Ruangan Radiologi RSUD

Batara Guru Belopa

6. Para Pembimbing/Senior di Radiologi yang senantiasa berbagi ilmu Di

RSUD Batara Guru Belopa

7. Bapak Muhammad Rusli, S.Si.,M.Si selaku Supervisor POLTEKKES

Muhammadiyah Makassar

8. Dan Kepada Seluruh radiografer dan staff radiologi RSUD Batara Guru

Belopa.

iii
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih banyak kekurangan.
Oleh Karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan laporan ini. namun penulis berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembacanya.

Belopa, 22 Juli 2021

ISHRY AHSANI AULIA A


P119074

DAFTAR ISI

iv
JUDUL..........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................v
DAFTAR TABEL.......................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................2
D. Manfaat Penulisan...............................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................3
A. Tinjauan Umum Tentang Lokasi PKL II...............................................3
B. Tinjauan Umum Tentang Anatomi, Fisiologi dan Patologi...................6
1. Anatomi Fisiologi (Ajatkainama,2012)....................................................6
2. Patologi (Depkes,1995)............................................................................8
3. Fisiologi.......................................................................................................9
C.Tinjauan Umum Teknik Pemeriksaan (Asih Puji, 2014).....................10
D. Tinjauan Umum Tentang Proteksi Radiasi………………………….…18
E. Jadwal dan Waktu PKL......................................................................15
F.Alur Pelaksaan Program PKL..............................................................15
BAB III METODE PEMERIKSAAN..........................................................16
A. Tempat Dan Waktu Pemeriksaan......................................................16
B. Kronologis Riwayat Pasien.................................................................16
C. Persiapan Pasien...............................................................................16
D. Prosedur Kerja...................................................................................16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................18
A. Hasil Pemeriksaan Laporan Kasus....................................................18

B. Pembahasan Laporan Kasus.............................................................25


BAB V PENUTUP......................................................................................27
A. Kesimpulan.........................................................................................27

v
B. Saran ............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................28
LAMPIRAN................................................................................................29
31
32
33

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rekapitulasi Tindakan Pemeriksaan Radiologi...........................7

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tampak Depan Rumah Sakit..............................................4


Gambar 2 Anatomi Antebrachii.............................................................6
Gambar 3 Posisi Dan Hasil Radiograf Proyeksi Ap..........................11
Gambar 4 Posisi Dan Hasil Radiograf Proyeksi Lateral.....................12
Gambar 5 Pesawat Sinar-X Dan Meja Pemeriksaan .........................18
Gambar 6 Kaset dan Computed Radiography (CR)...........................19
Gambar 7 Marker R dan L.................................................................. 19
Gambar 8 Film Computed Radiography.............................................20
Gambar 9 Processing Computed Radiography..................................20
Gambar 10 Posisi Obyek Dalam True AP...........................................22
Gambar 11 Posisi Obyek Dalam True Lateral....................................23
Gambar 12 Hasil Radiografi Ossa Antebrachii AP.............................23
Gambar 13 Hasil Radiografi Ossa Antebrachii Lateral.......................24
Gambar 14 Foto Instalasi Radiologi Tampak Depan..........................34
Gambar 15 Aktivitas Mahasisa Saat Tindakan Pemeriksaan.............34
Gambar 16 Aktivitas Mahasiswa Saat Pengolahan Film....................34
Gambar 17 Aktivitas Mahasiswa Saat di Ruang Administrasi............35
Gambar 18 Aktivitas Mahasiswa Saat Penerimaan PKL II.................36
Gambar 19 Foto Bersama Supervisi dan Kepala Ruangan................36
Gambar 20 Foto Bersama Staff Radiologi.........................................37
Gambar 21 Aktivitas Saat Penarikan Mahasiswa PKL II....................37

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL II) dilaksanakan di RSUD Batara Guru
Belopa pada tanggal 05 Julii – 31 Juli 2021 selama 4 Pekan adalah
bertujuan untuk meningkatkan skill Mahasiswa dalam hal penatalaksaan
Teknik Radiografi secara Mandiri di RS.
Di RSUD Batara Guru Belopa terdapat beberapa Teknik pemeriksaan
yang dilakukan di unit Radiologi yang berkisar pemeriksaan kontras yaitu
colon in loop dan non kontras yaitu meliputi pemeriksaan Thorax,
Cranium, Abdomen 3 posisi, Lumbosacral, Pelvis, Ekstremitas Atas, Dan
Eksrtremitas Bawah.
Teknik Radiografi adalah suatu cara untuk mendapatkan pencitraan
dari objek yang difoto dengan menggunakan sinar-x guna untuk
menegakkan suatu diagnosa.
Pemeriksaan Ossa Antebrachii adalah salah satu pemeriksaan
Radiologi tanpa menggunakan media kontras. Indikasi pada Ossa
Antebrachii yang sering terjadi adalah Fraktur. Fraktur adalah
diskontinuitas dari jaringan tulang (patah tulang) yang biasanya
disebabkan oleh adanya kekerasan yang timbul secara mendadak.
Proyeksi yang digunakan dalam permeriksaan ossa antebrachii di RSUD
Batara Guru Belopa adalah proyeksi Antero Posterior ( AP ) dan Lateral.
Pada laporan kasus ini, penulis ingin mengetahui manfaat pemeriksaan
ossa antebrachii dengan proyeksi AP dan Lateral di Instalasi Radiologi
RSUD Batara Guru Belopa untuk mendukung diagnosa suatu penyakit
atau Fraktur.
Dengan alasan diatas maka penulis tertarik untuk mengangkatnya

dalam bentuk tulisan dengan judul ”Teknik Radiografi Antebrachii Pada

Kasus Fraktur 1/3 Distal os Radius Dextra di RSUD Batara Guru Belopa”.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teknik Pemeriksaan Antebrachii Pada Kasus Fraktur di
RSUD Batara Guru Belopa ?
2. Bagaimana Hasil Diagnosa Dokter Terhadap Pemeriksaan
Antebrachii Pada Kasus Fraktur di RSUD Batara Guru Belopa ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Teknik Pemeriksaan Antebrachii pada kasus
Fraktur di RSUD Batara Guru Belopa.
2. Untuk mengetahui hasil diagnosa dokter terhadap pemeriksaan
Antebrachii pada kasus Fraktur di RSUD Batara Guru Belopa.

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Praktis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis serta
memberikan informasi kepada pembaca mengenai Teknik Radiografi
Antebrachii Pada Kasus Fraktur 1/3 Distal Os Radius dextra.
2. Manfaat Institusi
Hasil laporan ini dapat menambah kepustakaan dan pertimbangan
referensi tentang tata laksana Teknik Radiografi Antebrachii Pada
Kasus Fraktur 1/3 Distal Os Radius dextra.
3. Manfaat Ilmiah
Sebagai sumber informasi untuk mengetahui lebih dekat mengenai
tata laksana Teknik Radiografi, Teknik Radiografi Antebrachii Pada
Kasus Fraktur 1/3 Distal Os Radius Dextra.
4. Bagi Masyarakat
Memberikan gambaran yang jelas tentang Teknik Radiografi
Antebrachii Pada Kasus Fraktur 1/3 Distal Os Radius Dextra.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Lokasi PKL II
1. Gambaran Umum RSUD Batara Guru Belopa
a. Gambaran Umum
Secara umum Kondisi RSUD Batara Guru dapat digambarkan
sebagai berikut :

1. Fasilitas pelayanan Kesehatan


Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan di RSUD Batara Guru dapat
dibedakan menjadi empat bagian antara lain :
a. Pelayanan medic
Pelayanan medic yang dimaksud adalah pelayanan rawat
jalan dan rawat inap baik pasien umum maupun pasien rujukan
(Jaminan Askes, Jamkesmas, jampersal dan kesehatan Gratis).

Pelayanan medik rawat jalan yang dilayani terdiri dari,


pelayanan poliklinik umum, poliklinik penyakit dalam, poliklinik
bedah, poliklinik kebidanan dan kandungan, poliklinik anak,
poliklinik bedah syaraf, poliklinik gigi dan mulut, polklinik THT,
poliklinik syaraf, poliklinik jiwa dan poliklinik mata. Pelayanan rawat
jalan juga dilengkapi dengan instalasi rawat darurat.

Pelayanan medic rawat inap terdiri atas pelayanan pada


kelas III (interna,syaraf, anak dan bedah), kelas II dan I, VIP, ICU,
dan ruang perawatan nifas, yang masing-masing memiliki jumlah
tempat tidur (40, 16,12,16,3,6).

b. Pelayanan penunjang

Pelayanan penunjang yang dimaksud diantaranya adalah


instalasi farmasi, laboratorium, radiologi, CT-Scan, sentral bedah,
fisioterapi dan instalasi gizi. Sarana penunjang lainnya antara lain;

3
fasilitas kendaraan operasional (ambulance dan jenazah), genzet,
dan unit pemeliharaan lainnya.

RSUD Batara Guru Belopa diresmikan oleh Bapak Gubernur


Sulawesi Selatan pada tanggal 4 agustus 2005 dan telah dibuka
secara resmi dan diaktifkan pada tanggal 28 september 2005.

VISI
“ Terwujudnya Rumah Sakit yang maju, mandiri dan berdaya saing melalui
pelayanan kesehatan bermutu “
MISI
 Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
untuk masyarakat.
 Melaksanakan prinsip-prinsip pelayanan prima dengan
mengutamakan kepuasan pelanggan.
 Meningkatkan profesionalisme SDM.
 Menerapkan konsep manajemen mutu (TQM).
 Menyediakan infrastruktur yang memadai.
 Membentuk budaya organisasi.
 Meningkatkan kesejahteraan pegawai rumah sakit

Gambar 1. Gedung RSUD Batara Guru Belopa

4
(Dokumentasi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)
1. Tinjauan umum tentang unit Radiologi
Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, terletak di
pertengahan komplek bangunan rumah sakit, dan dekat dengan ruang
Central Bedah, Laboratorium dan Masjid. Pada unit Radiologi RSUD
Batara Guru Belopa terdapat beberapa jenis pesawat Radiologi yang di
peruntukan untuk menunjang pemeriksaan dan penegakan diagnosa, di
unit Radiologi terdapat 1 unit pesawat Rontgen Konvesional, 1 unit alat
USG, 1 unit pesawat Panoramik untuk ruang processing Film sudah
menggunakan CR, terdapat 16 orang tenaga Radiografer yang bekerja di
Instalasi Radiologi dan 1 Dokter Spesialis Radiologi.

a. Tabel Pemeriksaan Radiologi


Tabel 1 Rekapitulasi tindakan pemeriksaan Radiologi di RSUD Batara
Guru Belopa periode 05 s.d. 31 juli 2021

NO Jenis pemeriksaan Target Realisasi


%
1.
Thorax 50 17 34
2.
LumboSacral 2 5 100
3.
Panoramik 2 5 100
4.
Ekstremitas Atas 10 2 20
5.
Ekstremitas Bawah 10 - -
6.
Kepala 2 3 100
7.
Pediatrik 2 - -
8. Geriatrik 2 - -
9. Abdomen 2 - -
10.
Colon In Loop 1 1 100
Sumber: Data Primer RSUD Batara Guru Belopa, 2021

5
Berdasarkan tabel rekapitulasi tundakan pemeriksaan PKL II
diatas yang dilakasanakan RSUD Batara Guru Belopa, dapat di simpulkan
bahwa pemeriksaan terbanyak yang telah di laksanakan mulai 5 sampai
dengan 31 juli ialah jenis pemeriksaan Thorax dengan realisasi sebanyak
152 dari target 20 target, pemeriksaan Lumbosacral realisasi sebanyak 26
dari 2 target.

B. Tinjauan Umum Tentang Anatomi, Fisiologi dan Patologi


1. Anatomi Fisiologi (Ajatkainama,2012)
Antebrachi terdiri dari dua tulang panjang yaitu radius dan ulna, namun
kita harus memperhatikan syarat pada setiap pemerksaan tulang panjang,
selain objek inti yang kita foto, kedua persendian tulang harus tampak.
Jadi pada pemeriksaan antebrachii kita juga perlu mengetahui tulang
carpal yaitu sendi bawah pada pergelangan tangan dan juga sendi siku
yaitu 1/3 distal humerus.

Gambar 2. Anatomi antebrachi


(Merril’s atlas of radiography positions, 2011)

a. Radius
Radius adalah tulang di sisi lateral lengan bawah. Merupakan
tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendek dari
pada ulna.
1) Ujung atas radius

6
Radius kecil dan memperlihatkan kepala berbentuk kancing dengan
permukaan dangkal yang bersendi dengan kapitulum dari humerus. Sisi-
sisi kepala radius bersendi dengan takik radial dari ulna. Di bawah kepala
terletak leher, dan di bawah serta di sebelah medial dari leher ada
tuberositas radii, yang dikaitkan pada tendon dari insersi otot bisep.
2) Batang radius
Di sebelah atas batangnya lebih sempit dan lebih bundar daripada
di bawah dan melebar makin mendekati ujung bawah. Batangnya
melengkung ke sebelah luar dan terbagi dalam beberapa permukaan,
yang seperti pada ulna memberi kaitan kepada flexor pronator yang
letaknya dalam di sebelah posterior memberi kaitan pada extensor dan
supinator di sebelah dalam lengan bawah dan tangan ligamentum interosa
berjalan dari radius ke ulna dan memisahkan otot belakang dari yang
depan lengan bawah.
3) Ujung bawah radius
Agak berbentuk segiempat dan masuk dalam formasi dua buah
sendi. Persendian inferior dari ujung bawah radius bersendi dengan
skafoid (os navikular radii ) dan tulang semilunar ( linatum ) dalam formasi
persendian pergelangan tangan. Permukaan di sebelah medial dari ujung
bawah bersendi dengan kepala dari ulna dalam formasi persendian radio-
ulnar inferor. Sebelah lateral dari ujung bawah diperpanjang ke bawah
menjadi prosesus stiloid radius.

b. Ulna
Ulna atau tulang hasta adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai
sebuah batang dan dua ujung. Tulang itu adalah tulang sebelah medial
dan lengan bawah dan lebih panjang dari radius atau tulang pengumpil.
Kepala ulna ada di sebelah ujung bawah.
1. Ujung atas ulna
Kuat dan tebal, dan masuk dalam formasi sendi siku. Prosesus
olekranon menonjol ke atas di sebelah belakang dan tepat masuk di
dalam fossa olekranon dari humerus. Prosesus koronoideus dari ulna

7
menonjol di depannya, lebih kecil dari pada prosesus olekranon dan tepat
masuk di dalam fossa koronoid dari humerus bila siku dibengkokan.
2. Batang ulna
Makin mendekati ujung bawah makin mengecil. Memberi kaitan
kepada otot yang mengendalikan gerakan dari pergelangan tangan dan
jar. Otot-otot flexor dating dari permukaan anterior dan otot-otot extensor
dari permukaan posterior. Otot yang mengadakan pronasi atau perputaran
ke depan, dan otot yang mengadan supinasi atau putaran ke belakang
dari lengan bawah juga dikaitkan kepada batang ulna.
3. Ujung bawah ulna
Dua eminensi atau peninggian timbul di atasnya. Sebuah eminensi
kecil bundar, kepala ulna, mengadakan sendi dengan sisi medial dari
ujung bawah radius dalam formasi persendian radio-ulnaris inferior.
Sebuah prosesus runcing, prosesus stiloideus menonjol ke bawah dari
belakang ujung bawah.
2. Patologi (Depkes,1995)
Sistem musculoskeletal adalah penunjang bentuk tubuh dan
berperan dalam pergerakan. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot,
tendon, ligament, bursa dan jaringan-jaringan khusus yang
menghubungkan struktur tersebut.
a. Tulang
Yaitu jaringan ikat yang keras, yang zat-zat intersekulernya
keras, terutama mengandung banyak mineral yang mengandung zat
perekat dan zat kapur
Fungsi jaringan tulang :
1. Menjaga berdirinya tubuh
2. Membentuk rongga untuk menyimpan (melindungi) organ-organ yang
halus.
3. Membentuk persendian dan sebagai tempat melekatnya ligament dan
otot.
b. Sendi

8
Sendi adalah pertemuan dua buah tulang atau lebih dari kerangka,
tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul
sendi, pita fibrosa, ligament tendon, fasia atau otot.
c. Otot
Otot merupakan suatu organ/alat yang memungkinkan tubuh dapat
bergerak, ini adalah suatu sifat penting bagi organisme. Sebagian besar
otot tubuh ini melekat pada kerangka dalam suatu letak yang tertentu.
Jadi otot, khususnya otot kerangka merupakan sebuah alat yang
menguasai gerak aktif dan memelihara sikap tubuh.
3. Fisiologi
a. Dislokasi
Dislokasi adalah cedera pada sendi yang terjadi ketika tulang
bergeser dan keluar dari posisi normalnya. Seluruh sendi pada tubuh
dapat mengalami dislokasi, termasuk sendi bahu, jari, lutut, pinggul, dan
pergelangan kaki. Dislokasi terjadi akibat cedera, terutama benturan keras
yang dialami oleh sendi. Dislokasi cenderung sulit dibedakan dengan
patah tulang. (Tjin Willy, 2016)
b. Fraktur
Fraktur adalah patah tulang. Ini dapat berkisar dari retakan tipis
hingga patah. Patah tulang bisa melintang, memanjang di beberapa
tempat, atau menjadi beberapa bagian. Biasanya, patah tulang terjadi
ketika tulang dipengaruhi oleh kekuatan atau tekanan lebih dari yang
dapat didukung. (Penny Ursula, 2018)
1) Jenis-jenis fraktur (Mansjoer Arif dkk,2000)
a) Fraktur komplit
Fraktur komplit yaitu bila garis patah melalui seluruh penampang
tulang atau melalui kedua korteks tulang.
b) Fraktur tidak komplit
Fraktur tidak komplit yaitu bila garis patah tidak melalui
seluruh penampang tulang
2) Garis fraktur

9
a) Fraktur Transversal yaitu fraktur yang arahnya melintang pada
tulang dan merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.
b) Fraktur Oblik yaitu fraktur yang arah garis patahnya membentuk
sudut terhadap sumbu tulang dan meruakan akibat trauma
angulasi juga.
c) Fraktur Spiral yaitu fraktur yang arah garis patahnya berbentuk
spiral yang disebabkan trauma rotasi.
d) Fraktur Kompresi yaitu fraktur yang terjadi karena trauma aksial

fleksi yang mendorong tulang ke arah permukaan lain.

e) Fraktur Avulsi yaitu fraktur yang diakibatkan karena trauma tarikan

atau traksi otot pada insersinya pada tulang.

3) Lokasi fraktur

a) 1/3 Proximal

b) 1/3 Medial

c) 1/3 Distal
c. Arthritis
Arthritis adalah terjadinya radang pada sendi, dan dapat
mempengaruhi beberapa sendi.
d. Corpus Alienum
Corpus Alienum adalah benda asing, baik tajam atau tumpul, yang
masuk di dalam tubuh yang dapat mempengaruhi kondisi fisiologis
tubuh.
C.Tinjauan Umum Teknik Pemeriksaan (Asih Puji, 2014)
Pemeriksaan ossa antebrachii adalah pemeriksaan secara radiologi
dengan menggunakan sinar-X untuk mendiagnosa adanya kelainan pada
ossa antebrachii. Posisi yang rutin dilakukan yaitu proyeksi Antero
Posterior ( AP ) dan Lateral.

1. Proyeksi Antero Posterior ( AP )

10
a. Indikasi pemeriksaan :
Fraktur, dislokasi pada tulang radius danulna. selain itu osteomyelitis
dan arthritis.
b. Posisi Pasien :Pasien duduk menghadap meja
pemeriksaan, dengan tangan di atas meja pemeriksaan Full ektensi.
c. Posisi obyek :
1) Kedua lengan lurus di atas kaset.
2) Atur ossa antebrachii true AP dengan caramengukur ketinggian yang
sama kedua epicondilus dengan permukaan kaset.
3) Gunakan alat Fiksasi pada ujung jari tangan.
4) Gunakan selalu apron pada pasien.

a) b)
Gambar 3. a). Posisi dan b). Hasil Radiograf Proyeksi AP
(Merril’s atlas of radiography positions, 2011)
d. Arah sinar :
1) Central Ray ( CR ) : Vertikal tegak lurus terhadap kaset
2) Focus Film Distance ( FFD ) : 100 cm
3) Central Point ( CP ) : Pada mid antebrachi
e. Kriteria Radiograf
1) Tampak os radius dan ulna dalam posisi tidak superposisi.

11
2) Tampak batas bawah adalah gambaran wrist joint dan batas atas
elbow joint.
3) Caput radius, ulna dan collum radius dan ulna saling overlaping.
4) Epicondilus medial dan lateral os humerus tidak mengalami elongasi
dan foreshotened.
2. Proyeksi Lateral
a. Indikasi pemeriksaan : Fraktur, dislokasi pada tulang radius dan
ulna. selain itu osteomyelitis dan arthritis.
b. Posisipasien : Posisi duduk menyamping meja
pemeriksaan.
c. Posisi obyek :
1) Atur lengan bawah fleksi 90° dengan lengan atas dengan tepi
ulnaris menempel kaset.
2) Gunakan alat Fiksasi pada ujung jari tangan.
3) Gunakan selalu apron pada pasien.

a) b)
Gambar 4. a). Posisi dan b). Hasil Radiograf Proyeksi Lateral
(Merril’s atlas of radiography positions, 2011)

d. Arah sinar :
1) Central Ray ( CR ) : Vertikal tegak lurus terhadap
kaset.
2) Focus Film Distance : 100 cm
3) Central Point ( CP ) : Pada Mid Antebrachii

12
e. Kriteria Gambar Radiograf :
1) Radus dan Ulna tampak superposisi pada bagian distal dengan
batas atas Elbow Joint dan batas bawah Wrist Joint masuk
dalam film.
2) Caput Radii dan Prosesus Coronoid Overlap.

3) Epicondilus Humerus superposisi.

4) Elbow kelihatan fleksi.

5) Softissue dan Trabecula tampak dalam gambaran Radiograf.

13
D. Tinjauan Umum Tentang Proteksi Radiasi
1. Proteksi bagi pasien
a. Pemeriksaan dengan sinar-x hanya dilakukan atas permintaan
dokter
b. Mengatur luas lapangan pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan
c. Menggunakan faktor eksposi yang tepat untuk menghindari
pengulangan foto
d. Tidak terjadi pengulangan foto karena kesalahan
e. Waktu penyinaran sesingkat mungkin
f. Pasien menggunakan apron
g. Pasien hamil pada triwulan pertama ditunda pemeriksaannya.
2. Proteksi bagi petugas
a. Tidak menggunakan berkas sinar–x yang mengarah ke petugas
b. Berlindung dibalik tabir / tirai saat melakukan eksposi
c. Menggunakan alat monitoring radiasi secara continue selama
bertugas.
3. Proteksi bagi masyarakat umum
a. Pintu pemeriksaan tertutup rapat
b. Tidak mengarahkan sinar sumber sinar – X keruangan umum
c. Bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke ruang
pemeriksaan
d. Apabila diperlukan orang lain untuk membantu jalannya
pemeriksaan, orang tersebut harus menggunakan apron.

14
E. Jadwal dan Waktu PKL
Waktu praktek kerja lapangan dilakukan selama 1 (satu) bulan,
terhitung sejak 05 Juli S/D 31 Juli 2021, di RSUD Batara Guru Belopa.
F.Alur Pelaksaan Program PKL

PENDAFTARAN

KELENGKAPAN
BERKAS TIDAK

YA PENGANTARAN KE
LOKASI

PENENTUAN LOKASI PKL


KEGIATAN PKL
OLEH TIM PANITIA

PEMBEKALAN OLEH PANITIA PENYUSUNAN LAPORAN

UJIAN KOMPETENJI CI LAHAN SEMINAR MAHASISWA PKL

MONITORING DAN EVALUASI PERBAIKAN LAPORAN


UJIAN KOPETENSI OLEH TIM AKHIR
SUPERVISI

PENARIKAN MAHASISWA
PENYERAHAN NILAI KEBAGIAN
AKADEMIK

15
BAB III
METODE PEMERIKSAAN

A. Tempat Dan Waktu Pemeriksaan


Pemeriksaan dilakukan di ruang Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru
Belopa pada hari Rabu 21 Juli 2021 pukul 20:33 WITA.
B. Kronologis Riwayat Pasien
Pasien mengalami kecelakann dan merasakan nyeri pada bagian
lengan karena mengalami fraktur atau patah tulang, hal tersebut membuat
Pasien bahkan susah untuk berdiri dan tidak bisa melakukan pekerjaan
yang berat dikarenakan nyeri pada daerah lutut tersebut. Karena keluarga
merasa khawatir akan penyakit bapak, maka sang bapak di antar berobat
ke Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Batara Guru Belopa dengan klinis
susp fraktur tertutup. Untuk mendapatkan hasil diagnosa yang lebih akurat
maka dokter merujuk pasien tersebut ke bagian radiologi untuk melakukan
pemeriksaan foto Antebrahcii (dextra).

C. Persiapan Pasien
Pemeriksaan Ossa Antebrachii tidak ada persiapan secara khusus
cukup dengan memberikan pengertian kepada pasien tentang
pelaksanaan yang akan dilakukan, sehingga pasien tahu tindakan apa
yang akan dilakukan selama pemeriksaan. Selain itu membebaskan objek
yang akan difoto dari benda-benda yang mengganggu radiograf, seperti
gelang. Tetapi apabila objek yang difoto menggunakan gips atau perban,
maka gips dan perban tersebut tidak harus dilepaskan karena di
khawatirkan akan membuat objek akan tambah parah.
D. Prosedur Kerja
Pemeriksaan ossa antebrachii adalah pemeriksaan secara radiologi
dengan menggunakan sinar-X untuk mendiagnosa adanya kelainan pada
Ossa Antebrachii.

16
Pemeriksaan Ossa Antebrachii pada Kasus Fraktur di Instalasi
Radiologi RSUD Batara Guru Belopa menggunakan Proyeksi Antero
Posterior dan Lateral. Prosedur pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
1. Mengatur posisi pesawat.
2. Mengatur Faktor Eksposi (kV, mA, S).
3. Mempersiapkan dan memasang kaset ukuran 35 x 43 cm pada
meja pemeriksaan.
4. Mengatur Focus Film distance (FFD) dan Central Ray (CR).
5. Memanggil pasien dan mencocokkan identitasnya
6. Menjelaskan kepada pasien tentang pelaksanaan pemeriksaan.
7. Memposisikan pasien, dengan menggunakan proyeksi AP dan
Lateral
8. Melakukan Eksposi.
9. Melakukan processing film menggunakan Automatic Processing.
10. Hasil Radiografi dibaca oleh Dokter Spesialis.

17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pemeriksaan Laporan Kasus
1. Data Pasien
a. Nama : Tn. I
b. Umur : 21 Tahun
c. Klinis : Susp Fraktur Tertutup
d. Pemeriksaan : Antebrachii AP & Lateral (D)
e. Alamat : Belopa
f. Jenis Kelamin : Laki - Laki
g. Dokter Pengirim :-
h. Poli / klinik : Bedah
2. Persiapan Alat dan bahan yang digunakan
a. Pesawat sinar-X

Gambar 5. Pesawat Sinar-X dan Meja Pemeriksaan


(Dokumentasi. Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)

1) Merk : Toshiba
2) Serial Number : TS2-1011209
3) Type : E7239X
4) Nomor Seri : 11E606

5) Tegangan maksimum : 125 kV

b. Kaset dan Film ukuran 35 x 43cm

18
Gambar 6. Kaset Computed Radiography (CR)
(Dokumentasi. Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)

c. Marker

Gambar 7. Marker R dan L RSUD Batara Guru Belopa


(Dokumentasi. Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)

d. Processing Automatic

Gambar 8. Film Computed Radiography

19
(Dokumentasi. Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)

e. Komputer Radiologi

Gambar 9. Processing Computed Radiography


(Dokumentasi. Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)

3. Teknik Pemeriksaan
a. Pengertian

20
Pemeriksaan ossa antebrachii adalah pemeriksaan secara radiologi
dengan menggunakan sinar-X. Posisi yang rutin dilakukan adalah
proyeksi AP dan Lateral.
b. TujuanPemeriksaan
Tujuan pemeriksaan Antebrachii adalah untuk mendiagnosa adanya
kelainan pada ossa Antebrachii.
c. Posisi Pasien
Pasien duduk menghadap ke depan meja pemeriksaan dengan
posisi tangan berada di atas kaset.
d. Posisi Obyek
1) Proyeksi Antero Posterior (AP)
a) Posisi Pasien
Pasien duduk menghadap meja pemeriksaan dengan tangan di
atas meja pemeriksaan
b) Posisi obyek
1. kedua lengan lurus di atas kaset
2.Atur ossa antebrachii true AP dengan cara mengukur
ketinggian yang sama kedua epicondilus dengan permukaan
kaset.
3. Gunakan alat fiksasi pada ujung jari tangan
4. Gunakan selalu apron pada pasien
c) Arah sinar :
1. Central Ray ( CR ) : Vertikal tegak lurus terhadap
Kaset
2. Focus Film Distance ( FFD ) : 100 CM
3. Central Point ( CP ) : Pada mid antebrachii

21
Gambar 10. Posisi obyek dalam true AP
(Dokumenatsi. Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)
2) Proyeksi Lateral
a) Atur lengan bawah dengan posisi lateral di atas kaset, fleksi
90° dengan lengan atas dengan tepi ulnaris menempel
kaset.
b) Gunakan selalu apron pada pasien.

e. Central Ray (CR) : Vertikal tegak lurus terhadap kaset.


f. Central Point (CP) : Pertengahan Ossa Antebrachi
g. Focus Film Distance ( FFD ) : 90 - 100 cm
h. Kolimasi
1) Batas atas : Elbow Joint
2) Batas Bawah : Wrist Joint
i. Pengaturan Faktor Eksposi : kV : 45, MA : 100 MAs : 5.0
j. Processing Film menggunakan Computed Radiography (CR)

22
Gambar 11. Posisi obyek dalam Lateral
(Dokumentasi. Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)
k. Hasil Radiografi :
1. Proyeksi Antero Posterior (AP)

Gambar 12. Hasil Radiografi Ossa Antebrachi AP


(Dokumentasi Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)
a. Kriteria Gambar : Proyeksi Antero Posterior (AP)
1) Tampak os radius dan ulna dalam posisi tidak superposisi.
2) Tampak batas bawah adalah gambaran wrist joint dan batas
atas elbow joint.

23
3) Caput radius, ulna dan collum radius dan ulna saling overlaping.
4) Epicondilus medial dan lateral os humerus tidak mengalami
elongasi dan foreshotened.
2. Proyeksi Lateral

Gambar 13. Hasil Radiograf Ossa Antebrachii Lateral


(Dokumentasi Di instalasi Radiologi RSUD Batara Guru
Belopa,2021)
b. Kriteria Gambar : Proyeksi Lateral
1. Radus dan Ulna tampak superposisi pada bagian distal
dengan batas atas Elbow Joint dan batas bawah Wrist Joint
masuk dalam film.
2. Caput Radii dan Prosesus Coronoid Overlap.
3. Epicondilus Humerus superposisi.
4. Elbow kelihatan fleksi.
5. Softissue dan Trabecula tampak dalam gambaran Radiograf.
e. Hasil Interpretasi Dokter
1. Fraktur 1/3 distal os radius disertai angulasi
2. Os ulna dalam batas normal
3. Dislokasi sendi radioulnar joint
4. Soft tissue swelling pada area lesi

24
Kesan :
1. Fraktur distal os radius disertai angulasi dan soft tissu swelling
2. Dislokasi radioulnar joint.

B. Pembahasan Laporan Kasus


Seorang pasien berinisial I datang ke instalasi radiologi dengan
permintaan foto Antebrachi. sebelum di lakukannya Tindakan prosedur
pemeriksaan, pasien terlebih dahulu melakukan proses administrasi.
Setalah selesai melakukan proses administrasi pasien langsung
dibawa oleh perawat masuk kedalam ruang pemeriksaan radiologi
untuk tindakan pengambilan foto sinar-x. Diketahui pasien mengalami
patah tulang/(fraktur) di area tengah pada ossa antebrachi. Pada
pemeriksaan ossa antebrachi menggunakan proyeksi AP dengan
central point (CP) tepat di pertengahan antebrachi, adapun FFD nya
yaitu 100 cm dan faktor eksposi tegangan tabung 45 kV,mA 200, mAs
0,6, dan menggunakan kaset 35x43 cm. Pada proyeksi ini berguna
untuk melihat ossa antebrachi dalam keadaan true AP dan kedua
batas penyinaran (wrist joint dan distal humerus).
Pada pemeriksaan ossa antebrachi menggunakan proyeksi lateral
dengan central point (CP) di pertengahan ossa antebrachi,adapun
FFD nya yaitu 100 cm dan faktor eksposinya yaitu,tegangan tabung kV
60, Ma 200 S 0,6 dan menggunakan kaset 35x43 cm. Pada proyeksi
ini berguna untuk membantu mendiagnosa suatu penyakit yang tidak
terlihat pada posisi AP agar di diagnosa tepat.
Pada tahap proses pengolahan film menggunakan komputer
radiograf, mulai dari proses scanning, memasukkan kaset kedalam
digitizer, kemudian tahap pengeditan hasil foto mulai dari pengaturan
kontras, peletakan marker, dan tahapan terakhir yaitu proses print film.
Kemudian hasil radiograf diberikan kepada dokter spesialis untuk di
interpretasi.

25
Hasil interpretasi dokter pemeriksaan ossa antebrachi pada kasus
Fraktur 1/3 Distal os Radius dextra yaitu fraktur 1/3 distal os radius
disertai angulasi, os ulna dalam batas normal dislokasi sendi
radioulnar joint, , sehingga dokter mengambil kesimpulan bahwa
pasien mengalami fraktur 1/3 distal os raius dextra.

BAB V
PENUTUP

26
A. Kesimpulan
1. Teknik pemeriksaan Antebrachii dengan Indikasi Fraktur yaitu
menggunakan proyeksi Antero Posterior (AP) dan proyeksi Lateral
dengan kasus Fraktur 1/3 Distal Os Radius Dextra menggunakan
ukuran kaset 35x43 cm dengan faktor eksposi kv 45, mA 100, mAs
5.0.
2. Hasil diagnosa dokter terhadap pemeriksaan Antebrachii pada kasus
Fraktur adalah Fraktur 1/3 Distal Os Ulna Dextra.

B. Saran
1. Berharap kedepannya modalitas pengadaan alat di tingkatkan,

dengan kapasitas yang lebih besar

2. Untuk petugas radiographer saat melakukan pemeriksaan selalu


menjaga komunikasi yang baik dengan pasien.
3. Sebaiknya ruang radiologi RSUD Batara Guru Belopa
memperhatikan proteksi radiasi agar mengurangi radiasi yang
diterima pasien, petugas, dan masyarakat umum.

DAFTAR PUSTAKA

27
1. Akbar 2021. Buku Pedoman Praktek kerja Lapangan (PKL II)

Poltekkes Muhammadiyah Makassar

2. Ballinger Philip W , Eugene D. Frank dkk, 2011. Merril’s Atlas Of

Radiographic Positions & Radiologic Procedures, Tenth Edition,

Volume One. Saint Louis : Mosby. Hal. 93, 138, 139, 140.

3. Ajatkainama.blogspot.com.“Ajatkainama.blogspot.com.” Blogspot.c
om., 2012, ajatkainama.blogspot.com./. Accessed 22 juli 2021.
4. Departemen Kesehatan RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal.1033..

5. Tjin Willy. Dislokasi Ditinjau oleh dr. Tjin Willy. dokter.tips. 2016.
https://dokter.tips/penyakit/dislokasi.html. Diakses 22 juli 2021

6. Penny Ursula Putrikrislia. Patah Tulang (Fraktur): Jenis, Penyebab,


Gejala, dan Pengobatan. Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan
- DokterSehat. 2019. https://doktersehat.com/patah-tulang-fraktur/.
Diakses 22 juli 2021

7. Mansjoer Arif, dkk, 2000 . Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3.


FKUI, Jakarta: Medica Aesculpalus

8. Asih Puji, Dwi Sudibyo, Felayani Fadli, 2014. Radiologi Dasar I.


Aplikasi Dalam Teknik Radiografi, Anatomi Radiologi Dan
Patofisiologi. Bandung: Inti Medika Pustaka

Lampiran-1

28
BIODATA PENULIS

NAMA LENGKAP : ISHRY AHSANI AULIA ASKAR

PANGGILAN : ISHRY

NIM : P119074

KELAS :B

T.T.L : MAKASSAR, 21-09-2001

ASAL DAERAH : KOLAKA TIMUR

ASAL SMA : SMAN 1 TIRAWUTA

ALAMAT : JL. RAPPOCINI RAYA LORONG 9

HOBBY : OLAHRAGA

CONTACT PERSON

HP : 082296415848

WA : 082296415848

EMAIL : ishryaulia@gmail.com

PENGALAMAN ORGANISASI : -

JUDUL KARYA LAPORAN KASUS DIBUAT :

1. PKL I : TEKNIK PEMERIKSAAN GENU PADA KASUS


SUSP SUSP FRAKTUR PATELLA DI RSUD NENE
MALLOMO.

2. PKL II : TEKNIK PEMERIKSAAN ANTEBRACHII PADA


KASUS FRAKTUR 1/3 DISTAL OS RADIUS
DEXTRA DI RSUD BATARA GURU BELOPA

Lampiran-2

29
FOTOCOPY SURAT PENGANTAR FOTO

Surat Pengatar Foto


(Sumber RSUD Batara Guru Belopa)

Lampiran-3

30
FOTOCOPY HASIL BACA LAPORAN KASUS

Hasil Baca Laporan Kasus


(sumber RSUD Batara Guru Belopa)

31
Lampiran-4

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI

RSUD BATARA GURU BELOPA

DIREKTUR

dr. DAUD MUSTAKIM, M.Kes.

KABID PELAYANAN

dr. HASRUN, M.Kes.

KEPALA DIVISI PENUNJANG MEDIS

HJ. RAHMANIATI, SKM

KEPALA INSTALANSI

dr. LELI PURWANENGSI,Sp.Rad.,M.Kes.

KA. RUANGAN RADIOLOGI


RISMAWATI SIYAMAD, Amd.Rad

PPR PJ. PEMERIKSAAN PJ. ADMIN PJ. LOGISTIK PJ. KAMAR GELAP

MUTMAINNAH MUSTAINA, HUSNI IRAWATI, ROSITA ALWI,


ISHAK, Amd,Rad
DJUNAID, Amd.Rad. Amd.Rad. Amd. Rad Amd.Rad.

RADIOGRAFER

Gambar Struktur Organisasi Instalasi Radiologi


(Dokumentasi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)

32
Lampiran-5

GAMBAR DENAH RUANGAN DAN PENGOLAHAN FILM

GUDANG RUANG USG

RUANG
RUANG
ISTIRAHAT
PANORAMIC
PEREMPUAN
WC

WASTAFEL

RUANG
ISTIRAHAT
LAKI-LAKI

WC
RUANG
RUANG ADMINISTRASI GANTI

RUANG
RUANG PROCESSING PEMERIKSAAN

Gambar Denah Ruangan Pemeriksaan Radiologi


(Dokumentasi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)

33
DOKUMENTASI KEGIATAN PKL

Gambar 14. Foto Instalasi Radiologi Tampak Depan

(Dokumentasi Di Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)

Gambar 15. Aktivitas Mahasiswa Saat Tindakan Pemeriksaan


(Dokumentasi Di Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)

34
Gambar 16. Aktivitas Mahasiswa Saat Pengolahan Film
(Dokumentasi Di Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)

35
Gambar 17. Aktivitas Mahasiswa Saat Di Ruang Administrasi
(Dokumentasi Di Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)

Gambar 18. Aktivitas Saat Pemerimaan Mahasiswa PKL II

(Dokumentasi Di Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)

Gambar 19. Foto Bersama Supervise Dan Kepala Ruangan


(Dokumentasi Di Instalasi Radiologi Batara Guru Belopa, 2021)

36
Gambar 20. Foto Bersama staff Radiologi
(Dokumentasi Di Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)

Gambar 21. Aktivitas Saat Penarikan Mahasiswa PKL II


(Dokumentasi Di Instalasi Radiologi RSUD Batara Guru Belopa, 2021)

37

Anda mungkin juga menyukai