Anda di halaman 1dari 25

FISIOLOGI MUSCULOSKELETAL

Dr. Rudianto Joto, M. Kes


Pendahuluan
 Sel otot seperti halnya sel neuron dapat
dirangsang secara kimia, listrik, dan secara
mekanik untuk menimbulkan potensial aksi yang
di hantarkan sepanjang membran sel
 Terdapat 3 jenis otot :
1. otot kerangka
2. otot jantung
3. otot polos
 Kira2 40 % tubuh manusia terdi dari otot rangka,
5-10 % lainnya adalah otot polos/ otot jantung.
OTOT RANGKA
 Otot rangka di susun oleh serabut2 otot dengan Ø 10 -80 µ,dimana setiap
serabut otot terbagi lagi menjadi sub unit yg lebih kecil

 Sebagian otot rangka berasal dan berakhir pada tendon

 Tiap-tiap serabut otot adalah satu sel tunggal ,berinti banyak berbentuk
panjang dan silindrik,tidak terdapat jembatan sinsitium antar sel

 Serabut otot rangka tersusun dari fibril2 yg dipisahkan dalam filamen 2.


Filamen2 terdiri dari berbagai prot kontraktil

 Otot rangka mengandung


- prot miosin (BM : 460.000 )
- aktin (BM: 43.000 )
- tropomiosin (BM: 70.000 )
- troponin (BM: 18.000-35.000),terdiri dari 3 sub unit::
1. Troponin I
2. Troponin T
3. Troponin C
 Fungsi otot rangka adalah melakukan kontraksi untuk
gerakan tubuh
 ± 600 otot rangka yang tersebar mempunyai aktivitas
yang di koordinasi oleh susunan saraf sehingga
terbentuk gerakan yg harmonis dengan posisi tubuh
yang tepat

SARKOLEMA
 merupakan membran sel serabut otot
 terdiri dari : - membran sel ( membran plasma )

- satu lapis tipis polisakharida


- fibril kolagen
 Pada ujung serabut otot, sarkolema akan bersatu
dengan serabut-serabut tendo selanjutnya terkumpil
dalam berkas yg membentuk tendo otot yg akan melekat
pada tulang
MIOFIBRIL
 Setiap serabut otot terdiri atas miofibril
 Setiap miofibril terdiri dari :
- filamen miosin : - tebal
- BM : 480.000
- filamen aktin : - tipis
- BM : 70.000
 bertanggumg jawab untuk kontraksi otot
 Pita I / jalur I / I band
- pita terang
- merupakan filamen aktin
- memberikan gambaran isotropik terhadap cahaya
polimerasi
 Pita A / jalur A
- pita gelap
- merupakan filamen miosin
- memberikan gambaran anisotropik terhadap cahaya polimerasi
 Line Z/ garisZ Z /membran Z

- pada bagian tengah filamen aktin


- merupakan protin filamentous yang berbeda dengan aktin dan
miosin

 Sarkomer

- merupakan bagian miofibril yang terletak antara 2 membran Z


- dalam keadaan istirahat panjang sarkomer 2 µm

 Zona H

- terlihat bila serabut otot di regangkan dan ujung-


ujung filamen aktin saling tertarik berjauhan meninggalkan dae-
rah yang terang.
 Sarkoplasma

- merupakn miofibril dlm serabut otot yang terpendam dalam


matrix

- terdiri dari unsur-unsur umum intrasel

- cairan sarkoplasma mengandung kalium, magnesium, fosfat,


protein enzim

- terdapat mitokondria yang membentuk ATP sebagai sumber


energi untuk kontraksi otot

- melakukan perluasan ke dalam sel sebagai t-tubulus yg


pada keadaan keadaan exitasi terjadi gelombang depolarisasi
yang dapat mencapai miofibril
 Retikulum sarkoplasma
- merupakan retikulum endoplasma yg terdapat dalam
sarkoplasma
- berperan penting dalam pengawasan kontraksi otot
(eksitasi kontraksi kopling)
- berfungsi sbg Ca Chanel untuk ,melepaskan ion Ca se
lama proses kontraksi dan pengambilan serta penyim
panan ion Ca selama proses relaksasi.
mitokon

RS
t tublus Basal l
miofibril
MEKANISME KONTRAKSI DAN RELAKSASI

 ada beberapa teori :


 Teori sliding filamen
- pada keadaan relaksasi, ujung 2 filamen aktin
yg berasal dari 2 membran Z yg berurutan satu sama
lain hampir tidak mengalami overlap, sedangkan pada
saat yg sama filamen miosin mengadakan overlap sem
purna

- pada keadaan kontraksi, filamen aktin tertarik ke da-


lam di antara filamen miosin,sehingga satu sama lain
mengalami overlap yg luas
- membran Z juga ikut tertarik oleh filamen aktin sampai ke ujung
filamen2 miosin

- terjadi akibat gaya tarik antara aktin dan miosin


- ion Ca turut berperan melakukan gaya tarik tersebut
- energi berasal dari ATP
 Teori viskoelastik
- otot adalah struktur elastik yg terdpt dlm mediumyg
viskous.
- jumlah energi yg dilepaskan pada proses kontraks
tergantung dari seberapa jauh otot tersebut di re-
gangkan

 Teori continous filamen


 selama proses kontraksi molekul aktin dan miosin
berkominasi membentuk satu filamen yg kontinyu
 Interaksi filamen aktin ,miosin & ion Ca pada
proses kontraksi

1. Penghambatan filamen aktin oleh komlplex


troponin-tropomiosin yang akan di hambat
oleh pengaktifan ion Ca.
2. Interaksi antara filamen aktin dan miosin
3. ATP sebagai sumber energi untuk kontraksi
MEKANISME UMUM PROSES KNTRAKSI DAN RELAKSASI
SIFAT-SIFAT KERUTAN TUNGGAL

o Terjadi apabila saraf yg menuju ke otot di rangsang


secara tiba2 dengan rangsangan listrik
menimbulkan kontraksi tunggal yang mendadak
 berlangsung < 1det.

o Kontraksi yg timbul akibat perangsanan otot dapat


berupa :
1.kontraksi isotonik
 terjadi perubahan panjang otot di mana
otot akan memendek unutk melawan beban yg
ringan dan konstan
 dikenal jg sebagai kontraksi dinamik
2. kontraksi isometrik
 tidak terjadi perubahan panjang
otot walaupun terjadi kontraksi
3. kontraksi auksotonik
 kombinasi antar kontraksi isotonik
& isometrik
 mis : pada otot biseps
4. kontraksi isokinetik
kontraksi otot maximal pada kece-
patan yg tetap pd pergerakan.
KONTRAKSI OTOT RANGKA
 Motor unit :
-->semua serabut otot yg di persarafi oleh
satu serabut saraf motorik
 Sumasi kontraksi otot
adalah penjumlahan kerutan otot
untuk memperkuat dan menyeleng
garakan pergerakan otot
terjadi mll 2 cara :
1. dengan meningkatkan jumlah motor
unit yg berkomtraksi secara serentak
( sumasi motor unit multiple )
2. dengan meningkatkan kec.kontraksi
tiap motor unit ( gelombang sumasi )

 Tetanisasi
- bila otot di rangsang progresif, frek ma-
kin besar. Frek akhirnya di capai dimana
kontraksi yg berurutan bersatu dan tidak
dapat di bedakan satu dgn lainnya
- frek terendah di sebut frek kritik
 Efek tangga / staircase phenomen
- setelah istirahat lama otot mulai
``berkontraksi
- rangsangan di berikan berulang-ulang
dengan kec di bwh kec yg dpt menim-
bulkan tetani
- tegangan akan meningkat bertahap pa-
da setiap rangsang
- setelah beberapa kontraksi akan di ca-
pai suatu tegangan yg seragam pada
setiap kontraksi
- terjadi karena ion Ca ygterikat pada tro
ponin C
KECEPATAN KONTRAKSI OTOT

o Bila otot berkontraksi secara isotonikke-


cepatan kontraksi berbanding terbalik
dengan beban yang diberikan
o Bila otot tdk di berikan beban,kec kontrak-
si akan maximal
o Bila beban meningkat kec kontraksiakan
berkurang
o Bila beban maximal.otot tidak berkontraksi
lagi.
OTOT POLOS
 MORFOLOGI
-mempunyai struktur lebihkecil dari otot
rangka
-tidak ada gambaran striata
-retikulum sitoplasmik tidak berkembang
baik
-terdapat aktin,miosin dan tropomiasin te-
tapi tidak terdapat troponin
- sedikit mengandung mitokhondria tergantung
dari aktifitas metabolismenya.
 JENIS OTOT POLOS
 Terbagi atas 2 :
1. Otot polos unit ganda (multi unit )
2. otot polos unit tunggal ( single unit )

 Otot polos unit ganda


- tersusun atas serabut otot polos yg ber
beda-beda dan setiap serabut bekerja
sendiri- sendiritanpa bergantung dengan
serabut otot lainnya
- bagian paling luar diliputi oleh lapisan
tipis yang di sbt : basement membran-
like substance
jarang menunjukan kontraksi yg spontan
terdapat pada siliari mata,iris, piloerektor
 Otot polos unit tunggal
- terdiri dari ratusan-jutaan serabut otot yg
berkontraksi secara keseluruhan seba
gai satu kesatuan unit
- serabut ototnya berkumpul mebentuk sa
tu kesatuan dan membran selnya mele
kat satu sama lain pada beberapa tem-
pat sehingga dengan mudah exitasi da-
pat di sebarkan ke serabut otot lainnya.
- Disebut jg syncytial smooth muscle
- terdapat pada organ visceralis dan pem-
buluh darah ( di sebut jg visceral smooth mus
cle )
KONTRAKSI OTOT POLOS

- hampir sama dengan otot rangka


- pada otot polos tidak terdapat troponin
sehingga mekanisme pengaturannya
agak berbeda dari otot rangka
- secara kimiawi aktin dan miosin berinter
aksi dan prosesini di aktifasi oleh ion Ca
& ATP sebagai sumber energi

Anda mungkin juga menyukai