Anda di halaman 1dari 37

FISIOLOGI OTOT

Oleh :

Imelda S Leleury
Imelda S Leleury
Julianus
JulianusAA Uwuratuw
Uwuratuw
M. Ikhwan
M ikhwan Kusuma
Kusuma

Pembimbing

DR,dr, Ilhamjaya Patelongi


DR,dr.Ilhamjaya Patelongi,MS
,MS
Pendahuluan
Sel otot seperti halnya sel neuron dapat
dirangsang secara kimia, listrik, dan secara
mekanik untuk menimbulkan potensial aksi yang
di hantarkan sepanjang membran sel
Terdapat 3 jenis otot :
1. otot kerangka
2. otot jantung
3. otot polos
Kira2 40 % tubuh manusia terdi dari otot rangka,
5-10 % lainnya adalah otot polos/ otot jantung.
OTOT RANGKA
Otot rangka di susun oleh serabut2 otot dengan 10 -80 ,dimana setiap
serabut otot terbagi lagi menjadi sub unit yg lebih kecil

Sebagian otot rangka berasal dan berakhir pada tendon

Tiap-tiap serabut otot adalah satu sel tunggal ,berinti banyak berbentuk
panjang dan silindrik,tidak terdapat jembatan sinsitium antar sel

Serabut otot rangka tersusun dari fibril2 yg dipisahkan dalam filamen2.


Filamen2 terdiri dari berbagai prot kontraktil

Otot rangka mengandung


- prot miosin (BM : 460.000 )
- aktin (BM: 43.000 )
- tropomiosin (BM: 70.000 )
- troponin (BM: 18.000-35.000),terdiri dari 3 sub unit::
1. Troponin I
2. Troponin T
3. Troponin C
Fungsi otot rangka adalah melakukan kontraksi untuk
gerakan tubuh
600 otot rangka yang tersebar mempunyai aktivitas
yang di koordinasi oleh susunan saraf sehingga
terbentuk gerakan yg harmonis dengan posisi tubuh
yang tepat

SARKOLEMA
merupakan membran sel serabut otot
terdiri dari : - membran sel ( membran plasma )
- satu lapis tipis polisakharida
- fibril kolagen
Pada ujung serabut otot, sarkolema akan bersatu
dengan serabut-serabut tendo selanjutnya terkumpil
dalam berkas yg membentuk tendo otot yg akan melekat
pada tulang
MIOFIBRIL
Setiap serabut otot terdiri atas miofibril
Setiap miofibril terdiri dari :
- filamen miosin : - tebal
- BM : 480.000
- filamen aktin : - tipis
- BM : 70.000
bertanggumg jawab untuk kontraksi otot
Pita I / jalur I / I band
- pita terang
- merupakan filamen aktin
- memberikan gambaran isotropik terhadap cahaya
polimerasi
Pita A / jalur A
- pita gelap
- merupakan filamen miosin
- memberikan gambaran anisotropik terhadap cahaya polimerasi
Line Z/ garisZ Z /membran Z

- pada bagian tengah filamen aktin


- merupakan protin filamentous yang berbeda dengan aktin dan
miosin

Sarkomer

- merupakan bagian miofibril yang terletak antara 2 membran Z


- dalam keadaan istirahat panjang sarkomer 2 m

Zona H

- terlihat bila serabut otot di regangkan dan ujung-


ujung filamen aktin saling tertarik berjauhan meninggalkan dae-
rah yang terang.
Sarkoplasma

- merupakn miofibril dlm serabut otot yang terpendam dalam


matrix

- terdiri dari unsur-unsur umum intrasel

- cairan sarkoplasma mengandung kalium, magnesium, fosfat,


protein enzim

- terdapat mitokondria yang membentuk ATP sebagai sumber


energi untuk kontraksi otot

- melakukan perluasan ke dalam sel sebagai t-tubulus yg


pada keadaan keadaan exitasi terjadi gelombang depolarisasi
yang dapat mencapai miofibril
Retikulum sarkoplasma
- merupakan retikulum endoplasma yg terdapat dalam
sarkoplasma
- berperan penting dalam pengawasan kontraksi otot
(eksitasi kontraksi kopling)
- berfungsi sbg Ca Chanel untuk ,melepaskan ion Ca se
lama proses kontraksi dan pengambilan serta penyim
panan ion Ca selama proses relaksasi.
mitokon

RS
t tublus Basal l
miofibril
SIFAT MOLEKULAR FILAMEN2 KONTRAKTIL

Filamen miosin
- terdiri dari 200 molekul miosin dgn berat tiap
molekul 450.000
- terdiri dari 2 bagian :
1. meromiosin ringan
terdiri dari 2 utas peptida yg satu sama lain
saling melilit dalam satu helix
2. meromiosin berat,ada 2 yaitu :
a. helix kembar
b. kepala yang terdapat pada ujung helix kem
bar yg terdiri dari 2 massa protein globuler
Filamen aktin
- terdiri dari 3 unsur :
1. aktin
2. tropomiosin
3. troponin
- pemegang peranan dalam filamen aktin adalah mole
kul protein F-aktin berutas ganda yang akan melilit
dalam satu helix, membuat putaran 360,terdiri dari
polimerisasi molekul G-aktin ( tempat molekul ADP
melekat )
Molekul ADP merupakan active site filamen aktin
untuk menyebabkan kontraksi
Kompleks troponin- tropomiosin
- filamen aktin mengandung utas protein tambahan yai
tu molekul tropomiosin
- pada setiap molekul tropomiosin melekat protein tro-
ponin
- troponin mempunyai afinitas yang tinggi untuk ion Ca
yg akan menyebabkan kontraksi otot.
MEKANISME KONTRAKSI DAN RELAKSASI

ada beberapa teori :


Teori sliding filamen
- pada keadaan relaksasi, ujung 2 filamen aktin
yg berasal dari 2 membran Z yg berurutan satu sama
lain hampir tidak mengalami overlap, sedangkan pada
saat yg sama filamen miosin mengadakan overlap sem
purna

- pada keadaan kontraksi, filamen aktin tertarik ke da-


lam di antara filamen miosin,sehingga satu sama lain
mengalami overlap yg luas
- membran Z juga ikut tertarik oleh filamen aktin sampai ke ujung
filamen2 miosin

- terjadi akibat gaya tarik antara aktin dan miosin


- ion Ca turut berperan melakukan gaya tarik tersebut
- energi berasal dari ATP
Teori viskoelastik
- otot adalah struktur elastik yg terdpt dlm mediumyg
viskous.
- jumlah energi yg dilepaskan pada proses kontraks
tergantung dari seberapa jauh otot tersebut di re-
gangkan

Teori continous filamen


selama proses kontraksi molekul aktin dan miosin
berkominasi membentuk satu filamen yg kontinyu
Interaksi filamen aktin ,miosin & ion Ca pada
proses kontraksi

1. Penghambatan filamen aktin oleh komlplex


troponin-tropomiosin yang akan di hambat
oleh pengaktifan ion Ca.
2. Interaksi antara filamen aktin dan miosin
3. ATP sebagai sumber energi untuk kontraksi
MEKANISME UMUM PROSES KNTRAKSI DAN RELAKSASI
SIFAT-SIFAT KERUTAN TUNGGAL

o Terjadi apabila saraf yg menuju ke otot di rangsang


secara tiba2 dengan rangsangan listrik
menimbulkan kontraksi tunggal yang mendadak
berlangsung < 1det.

o Kontraksi yg timbul akibat perangsanan otot dapat


berupa :
1.kontraksi isotonik
terjadi perubahan panjang otot di mana
otot akan memendek unutk melawan beban yg
ringan dan konstan
dikenal jg sebagai kontraksi dinamik
2. kontraksi isometrik
tidak terjadi perubahan panjang
otot walaupun terjadi kontraksi
3. kontraksi auksotonik
kombinasi antar kontraksi isotonik
& isometrik
mis : pada otot biseps
4. kontraksi isokinetik
kontraksi otot maximal pada kece-
patan yg tetap pd pergerakan.
KONTRAKSI OTOT RANGKA
Motor unit :
-->semua serabut otot yg di persarafi oleh
satu serabut saraf motorik
Sumasi kontraksi otot
adalah penjumlahan kerutan otot
untuk memperkuat dan menyeleng
garakan pergerakan otot
terjadi mll 2 cara :
1. dengan meningkatkan jumlah motor
unit yg berkomtraksi secara serentak
( sumasi motor unit multiple )
2. dengan meningkatkan kec.kontraksi
tiap motor unit ( gelombang sumasi )

Tetanisasi
- bila otot di rangsang progresif, frek ma-
kin besar. Frek akhirnya di capai dimana
kontraksi yg berurutan bersatu dan tidak
dapat di bedakan satu dgn lainnya
- frek terendah di sebut frek kritik
Efek tangga / staircase phenomen
- setelah istirahat lama otot mulai
``berkontraksi
- rangsangan di berikan berulang-ulang
dengan kec di bwh kec yg dpt menim-
bulkan tetani
- tegangan akan meningkat bertahap pa-
da setiap rangsang
- setelah beberapa kontraksi akan di ca-
pai suatu tegangan yg seragam pada
setiap kontraksi
- terjadi karena ion Ca ygterikat pada tro
ponin C
KECEPATAN KONTRAKSI OTOT

o Bila otot berkontraksi secara isotonikke-


cepatan kontraksi berbanding terbalik
dengan beban yang diberikan
o Bila otot tdk di berikan beban,kec kontrak-
si akan maximal
o Bila beban meningkat kec kontraksiakan
berkurang
o Bila beban maximal.otot tidak berkontraksi
lagi.
OTOT POLOS
MORFOLOGI
-mempunyai struktur lebihkecil dari otot
rangka
-tidak ada gambaran striata
-retikulum sitoplasmik tidak berkembang
baik
-terdapat aktin,miosin dan tropomiasin te-
tapi tidak terdapat troponin
- sedikit mengandung mitokhondria tergantung
dari aktifitas metabolismenya.
JENIS OTOT POLOS
Terbagi atas 2 :
1. Otot polos unit ganda (multi unit )
2. otot polos unit tunggal ( single unit )

Otot polos unit ganda


- tersusun atas serabut otot polos yg ber
beda-beda dan setiap serabut bekerja
sendiri- sendiritanpa bergantung dengan
serabut otot lainnya
- bagian paling luar diliputi oleh lapisan
tipis yang di sbt : basement membran-
like substance
jarang menunjukan kontraksi yg spontan
terdapat pada siliari mata,iris, piloerektor
Otot polos unit tunggal
- terdiri dari ratusan-jutaan serabut otot yg
berkontraksi secara keseluruhan seba
gai satu kesatuan unit
- serabut ototnya berkumpul mebentuk sa
tu kesatuan dan membran selnya mele
kat satu sama lain pada beberapa tem-
pat sehingga dengan mudah exitasi da-
pat di sebarkan ke serabut otot lainnya.
- Disebut jg syncytial smooth muscle
- terdapat pada organ visceralis dan pem-
buluh darah ( di sebut jg visceral smooth mus
cle )
KONTRAKSI OTOT POLOS

- hampir sama dengan otot rangka


- pada otot polos tidak terdapat troponin
sehingga mekanisme pengaturannya
agak berbeda dari otot rangka
- secara kimiawi aktin dan miosin berinter
aksi dan prosesini di aktifasi oleh ion Ca
& ATP sebagai sumber energi
PENGATURAN KONTRAKSI OTOT POLOS
OLEH ION CALCIUM

- Sumber ion calsium berasal dari ekstrasel


- Proses aktifasi berbeda dengan otot rangka
karena tdk terdapt troponin
- Jadi ion calsium terikat dgn calmodulin yg
mempunyaistruktur hampir sama dgn
troponin,tetapi mekanisme mengawali
kontraksinya berbeda
- Ikatan ca calmodulin mengaktifkan enzim miosin
kinase fosforilase ATPase pada kepala
miosin aktin dan miosinbergabung shg terjadi
kontraksi.
- Bila ion calsium konsentrasinya turun
terjadi defosforilase terjadi relaksasi
- Bila enzim miosin kinase dan miosin
fosfatase mengalamiaktifasi kuat
kontraksi akan meningkat
PENGATURAN KONTRAKSI OLEH
SARAF
- Tidak melalui neuromuscular junction
- Serabut saraf otonom adalah serabut
saraf otonom yg menyebar di atas serabut
otot polos,tdk berhub langsung tetapi
melaui diffuse junction yg mensekresi
neuro transmiter yg akan bekerja pada
otot polos.
- Proses exitasi menyebar melalu syncytium
- Ada 2 jenis neurotransmiter dari sso yg
mempersarafi otot polos :
- 1. acetilcolin
- 2. nor epinephrin
- Acetilkolin bersifat exitasi dan inhibisi
- Bila acetilkolin bersifat exitasi pada
organ,maka norepineprin akan bersfat
inhibisi dan sebaliknya.
- Reseptor yang menyebabkan exitasi :
reseptor exitatoris
- Reseptor yg menyebabkan inhibisi
:reseptor inhibitoris.
KARAKTERISTIK POTENSIAL AKSI OTOT
POLOS
- Karakteristik membran potensial istirahatpd otot
polos bervariasi
- Aksi potensial pada otot polos single unit sama
dengan otot rangka tapi pada yang multi unit tdk
terjadi poensial aksi hanya potensial lokal
- Pada otot polos singel unit ada 2 jenis potensial
aksi :
- 1.spike potensial
- 2. aksi potensial dgn plateau
-spike potensial :
-sama dengan aksi potensial pada otot
rangka
-durasi spike 10- 50 msec.dapat dim tim-
bulkan oleh rangsangan listrik dan hor-
mon.
-Plateau terjadi krn perlambatan proses
repolarisasi shg proses kontraksi
menjadilebih lama.
-Ada jg kemampuanmenimbulkan exitasi
sendiri : gelombang lambat,hanya
merupakan aktifitas listrik lokal dari
serabut otot polos
- Gelombang lambat dapat mengawali
timbulnya potensial aksi shg di sbt gel
pacemaker

- FAKTOR LOKAL YG BERPERAN DALAM


MENGATUR KONTRAKSI OTOT POLOS
- 1.kekurangan O2 relaksasi otot polos
- 2.kelebihan CO2 relaksasi
- 3. meningkatnya konsentrasi ion H
relaksasi
FAKTOR HORMONAL
- Yang terpenting:
-norepineprin
-epineprin
- asetilkolin
- angiotensin
- vasopresin
- oksitosin
- serotonin
- histamin
- Hormon2 ini terikat dgn reseptor dalam otot
polos,menyebabkan perubahan dalam sel secra
langsung yaitu meningkatkan pelepasan kalsium
shg terjadi kontraksi
- Atau juga dengan menghambat atau
mengaktifkan adenilat siklase untuk
pembentukan cAMP atau cGMP yang
selanjuntnya akan mempengaruhi proses
fosforilase

Anda mungkin juga menyukai