BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang lebih mendalam, baik dari segi kegunaan, sifat-sifat yang dimiliki
Fitokimia atau fitonutrient adalah segala jenis zat kimia atau nutrien
ekstrak Daun Ko’mara dengan melihat bercak noda yang ada pada
lempeng KLT.
1. Maksud Percobaan
(KLT).
2. Tujuan Percobaan
golongan komponen kimia yang lebih spesifik dari hasil fraksi ekstrak
(KLT).
IDENTIFIKASI GOLONGAN KIMIA DENGAN KLT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
ribuan tahun yang lalu, sebelum obat modern ditemukan dan dipasarkan.
Hal itu tercermin antara lain pada lukisan di relief Candi Borobudur dan
resep tanaman obat yang ditulis dari tahun 991 sampai 1016 pada daun
Izmailoff dan Schraiber pada tahun 1938. pada kromatografi lapis tipis,
bidang datar yang didukung oleg lempeng kaca, pelat aluminium, atau
Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah suatu tehnik yang sederhana dan
lembaran plastik yang ditutupi penyerap untuk lapisan tipis dan kering
pipet/ pipa kapiler. Setelah itu, bagian bawah dari lempeng dicelup dalam
ini. Jenis dan sanak keluarga jumlah kelas hidrokarbon tertentu di (dalam)
acuan/matriks dapat telah efek dalam pada atas pencapaian dan mutu
dari produk hidrokarbon dan dua orang metoda test standard telah
telah melayani untuk di atas 30 tahun sebagai metoda pejabat dari minyak
tanah industri untuk mengukur yang mengandung parafin, olefinic, dan isi
bahan bakar pancaran dan bensin berbau harum. Teknik terdiri dari dalam
kromatografi lapis tipis (KLT) dengan menggunakan plat KLT yang sudah
sebagai fasa diam dapat digunakan silika gel dan eluen yang digunakan
berdasarkan basil yang diperoleh dari KLT dan akan lebih baik kalau
melibatkan dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Fasa geraknya
sebagai penyerap pada KLT, contohnya silika gel (asam silikat), alumina
tujuan analisis.
salah satu fasa tersebut adalah soatu laisan stasioner dengan permukaan
yang luas, yang lainnya sebagai fluida yang mengalir lembut disepanjang
kertasatau lapis tipis, ekivalen fisik kolom, dan tentu saja dasar pemisahan
terletak pada laju perpindahan yang berbeda untuk larutan yang berbeda
(Khopkar, 2007).
Fase diam KLT terbuat dari serbuk halus dengan ukuran 5-50 cm,
serbuk halusini dapar berupa suatu adsorbs, suatu penukar ion, suatu
cairan yang membuat lapisan tipis menjadi bubur (slury),yang berair dari
IDENTIFIKASI GOLONGAN KIMIA DENGAN KLT
(Soebagio, 2003).
(Soebagio, 2003).
IDENTIFIKASI GOLONGAN KIMIA DENGAN KLT
BAB III
PROSEDUR KERJA
porselin, chamber, gunting, gelas ukur, gelas kimia, lampu UV254 dan
UV366 nm, mistar, pipa kapiler, pensil, pinset dan sendok tanduk.
fraksi daun Ko’mara, etanol, etil asetat, FeCl3, kertas saring, label,
B. Cara Kerja
b. Penjenuhan Chamber
penutupnya.
telah dijenuhkan.
- Bila eluen telah mencapai batas atas dari lempeng silika gel, maka
BAB IV
A. Tabel Pengamatan
Ukuran lempeng : 7 x 1 cm
Ekstrak Bercak Eluen 7 :3 (UV366) Eluen 7 :3 (UV254) Eluen 8 :2 (UV366) Eluen 8 :2 (UV254)
B. Pembahasan
komponen menggunakan fasa diam berupa plat dilapisi serbuk halus yang
campuran. Selain itu, KLT digunakan untuk mencari eluen terbaik pada
tahap preparatif.
dan adsorpsi antar fase diam (adsorben) dan fase gerak (eluen),
golongan komponen kimia yang lebih spesifik dari hasil fraksi ekstrak
IDENTIFIKASI GOLONGAN KIMIA DENGAN KLT
Adapun cara kerja yang dilakukan pada percobaan ini yaitu diambil
fraksi ekstrak Daun Ko’mara. Dimasukkan dalam vial dan larutkan dengan
Asetat dengan perbandingan 5:5, 6:4, 7:3, dan 8:2. Kemudian ditotolkan
tunggu beberapa menit. Diamati dalam lampu UV254 dan UV366. Kemudian
menit lebih lama dari KLT). Perbedaan lainnya dari kedua kromatografi
noda yang dihasilkan lebih tajam dibandingkan noda yang nampak dalam
KK. Hal ini disebabkan pada KK penyusun dari adsorbens berupa selulosa
yang dapat mengikat air, sehingga ketika dielusi dengan suatu pelarut
atau fase gerak maka noda yang dihasilkan mengalami penyebaran akibat
terdapatnya gugus –OH dalam adsorbens yang masih tertingal dalam fase
berupa slika gel (SiO2) yang tidak mengikat molekul air, sehingga noda
perambatan noda. Jika eluen yang digunakan terlalu polar maka sampel
akan semakin terbawa oleh eluen yang bergerak sehingga noda yang
dihasilkan kurang begitu baik. Hal ini terjadi karena gaya tarik dipol antara
sampel-fase gerak (eluen) lebih besar daripada gaya tarik dipol antara
sampel-fase diam (pelat silika). Jika eluen yang digunakan kurang polar
maka sampel akan kurang terbawa oleh eluen sehingga noda yang timbul
yang terikat oleh auksokrom yang ada pada noda tersebut. Fluoresensi
lampu UV 366 terlihat terang karena silika gel yang digunakan tidak
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
agar semuanya mengetahui cara kerja yang di lakukan saat praktikum dan