Anda di halaman 1dari 38

FISIOLOGI MUSCULOSKELETAL

 Dr. Rudianto Joto, M. Kes


Pendahuluan
 Otot membentuk 43% berat badan
 > 1/3-nya → protein tubuh & ½ → t4 terjadinya
aktivitas metabolik saat tubuh istirahat.
 Proses vital di dalam tubuh (seperti. Kontraksi
jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas,
peristaltik usus) terjadi karena adanya aktivitas
otot
 Terdapat 3 jenis otot :
1. otot kerangka
2. otot jantung
3. otot polos
OTOT RANGKA
1. Sel otot rangka berbentuk silindris, masing-masing
memiliki beberapa nukleus dan tampak bergaris / lurik
2. Melekat pada tulang
3. Diinervasi oleh serabut saraf motorik

 Otot rangka mengandung


- prot miosin
- aktin
- tropomiosin
- troponin,terdiri dari 3 sub unit::
1. Troponin I
2. Troponin T
3. Troponin C
Struktur Otot Rangka
1. Fascia , → jaringan yang membungkus
dan mengikat jaringan lunak
2. Fungsi: mengelilingi otot, menyedikan
tempat tambahan otot, memungkinkan
struktur bergerak satu sama lain dan
menyediakan tempat PD dan saraf
SARKOLEMA (membran sel/serat otot) &
Sarcoplasma
 merupakan membran sel serabut otot
 terdiri dari : - membran sel ( membran plasma )

- satu lapis tipis polisakharida


- fibril kolagen
 Pada ujung serabut otot, sarkolema akan bersatu
dengan serabut-serabut tendo selanjutnya
terkumpul dalam berkas yg membentuk tendo otot
yg akan melekat pada tulang
MIOFIBRIL
 Setiap serabut otot terdiri atas miofibril
 Setiap miofibril terdiri dari :
- filamen miosin : - tebal
- BM : 480.000
- filamen aktin : - tipis
- BM : 70.000
 bertanggumg jawab untuk kontraksi otot
 Pita I / jalur I / I band
- pita terang
- merupakan filamen aktin
- memberikan gambaran isotropik terhadap cahaya
polimerasi
 Pita A / jalur A
- pita gelap
- merupakan filamen miosin
- memberikan gambaran anisotropik terhadap cahaya polimerasi
 Line Z/ garisZ Z /membran Z

- pada bagian tengah filamen aktin


- merupakan protin filamentous yang berbeda dengan aktin dan
miosin

 Sarkomer

- merupakan bagian miofibril yang terletak antara 2 membran Z


- dalam keadaan istirahat panjang sarkomer 2 µm

 Zona H

- terlihat bila serabut otot di regangkan dan ujung-


ujung filamen aktin saling tertarik berjauhan meninggalkan dae-
rah yang terang.
 Retikulum sarkoplasma
- merupakan retikulum endoplasma yg terdapat dalam
sarkoplasma
- berperan penting dalam pengawasan kontraksi otot
(eksitasi kontraksi kopling)
- berfungsi sbg Ca Chanel untuk ,melepaskan ion Ca se
lama proses kontraksi dan pengambilan serta penyim
panan ion Ca selama proses relaksasi.
mitokon

RS
t tublus Basal l
miofibril
MEKANISME KONTRAKSI DAN RELAKSASI

 ada beberapa teori :


 Teori sliding filamen
- pada keadaan relaksasi, ujung 2 filamen aktin
yg berasal dari 2 membran Z yg berurutan satu sama
lain hampir tidak mengalami overlap, sedangkan pada
saat yg sama filamen miosin mengadakan overlap sem
purna

- pada keadaan kontraksi, filamen aktin tertarik ke da-


lam di antara filamen miosin,sehingga satu sama lain
mengalami overlap yg luas
- membran Z juga ikut tertarik oleh filamen aktin sampai ke ujung
filamen2 miosin

- terjadi akibat gaya tarik antara aktin dan miosin


- ion Ca turut berperan melakukan gaya tarik tersebut
- energi berasal dari ATP
 Teori viskoelastik
- otot adalah struktur elastik yg terdpt dlm mediumyg
viskous.
- jumlah energi yg dilepaskan pada proses kontraks
tergantung dari seberapa jauh otot tersebut di re-
gangkan

 Teori continous filamen


 selama proses kontraksi molekul aktin dan miosin
berkominasi membentuk satu filamen yg kontinyu
 Interaksi filamen aktin ,miosin & ion Ca pada
proses kontraksi

1. Penghambatan filamen aktin oleh komlplex


troponin-tropomiosin yang akan di hambat
oleh pengaktifan ion Ca.
2. Interaksi antara filamen aktin dan miosin
3. ATP sebagai sumber energi untuk kontraksi
MEKANISME UMUM PROSES KNTRAKSI DAN RELAKSASI
KONTRAKSI OTOT RANGKA
 Motor unit :
-->semua serabut otot yg di persarafi oleh
satu serabut saraf motorik
 Sumasi kontraksi otot
adalah penjumlahan kerutan otot untuk
memperkuat dan menyeleng
garakan pergerakan otot
terjadi mll 2 cara :
1. dengan meningkatkan jumlah motor
unit yg berkomtraksi secara serentak
( sumasi motor unit multiple )
2. dengan meningkatkan kec.kontraksi
tiap motor unit ( gelombang sumasi )

 Tetanisasi
- bila otot di rangsang progresif, frek ma-
kin besar. Frek akhirnya di capai dimana
kontraksi yg berurutan bersatu dan tidak
dapat di bedakan satu dgn lainnya
- frek terendah di sebut frek kritik
 Efek tangga / staircase phenomen
- setelah istirahat lama otot mulai
``berkontraksi
- rangsangan di berikan berulang-ulang
dengan kec di bwh kec yg dpt menim-
bulkan tetani
- tegangan akan meningkat bertahap pa-
da setiap rangsang
- setelah beberapa kontraksi akan di ca-
pai suatu tegangan yg seragam pada
setiap kontraksi
- terjadi karena ion Ca ygterikat pada tro
ponin C
KECEPATAN KONTRAKSI OTOT

o Bila otot berkontraksi secara isotonikke-


cepatan kontraksi berbanding terbalik
dengan beban yang diberikan
o Bila otot tdk di berikan beban,kec kontrak-
si akan maximal
o Bila beban meningkat kec kontraksiakan
berkurang
o Bila beban maximal.otot tidak berkontraksi
lagi.
OTOT POLOS

 1. Sel otot polos memiliki ujung yang


runcing, satu buah nukleus dan tidak ada
stria.
 2. Kontraksinya tidak disadari
(involuntary)
 3. Terdapat organ internal sehingga
disebut juga otot viseral
OTOT JANTUNG

 1. Otot jantung bercabang, memiliki


satu nukleus, dan stria yang tipis
 2. Disebut juga myocardium
 3. Membentuk keempat ruang jantung
 4. Dapat berkontraksi sendiri
(autoregulasi)
 FISIOLOGI SISTEM OTOT
 1. GERAK OTOT
 -Antagonistik
 -Sinergistik
 TONUS OTOT
 1. Adalah kondisi dimana otot sedikit
kontraksi
 2. Fungsi: mempertahankan posisi tegak
tubuh
 3. Pengaturan tonus otot oleh Cerebellum
FUNGSI OTOT RANGKA
 1. Menghasilkan gerakan rangka.
 2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
 3. Menyokong jaringan lunak.
 4. Menunjukkan pintu masuk & keluar
saluran dalam sistem tubuh.
 5. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi
otot:energi  panas
3 Tipe jaringan otot
1. Otot polos
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat),
terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari
CES, sumber energi terutama dr metabolisme aerobik,
awal kontraksi lambat, kadng mengalami tetani, tahan thd
kelelahan

2. Otot rangka
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik
somatik (volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+
dari retikulum sarkoplasma (RS), sumber energi dr
metabolisme aerobik & anaerobik, awal kontraksi cepat,
mengalami tetani, & cepat lelah
3. Otot jantung
memiliki 1 inti yg berada di tengah,
dipersarafi oleh saraf otonom (involunter),
serat otot berserat, hanya ada di jantung,
sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber
energi dr metabolisme aerobik, awal
kontraksi lambat, tdk mengalami tetani, &
tahan thd kelelahan
3 Tipe Jaringan Otot

25/10/23 anat_muskuloskeletal/2010 25
Struktur Otot Rangka

 Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan
ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg
menghubungkan otot rangka dengan tulang.

TENDON
26. Tuliskan tulang pembentuk rahang

25/10/23 anat_muskuloskeletal/2010 26
OTOT-OTOT REGIO COLLI
 M.Platysma myoides
 M.Sternocleidomastoideus
 M.Trapezius
 M.Levator scapulae
 M.Scaleneus medius
 M.Scaleneus anterior
 M.Scaleneus posterior
 Otot-otot infrahyoideus
REGIO DELTOIDEA

m. Deltoideus
Berbtk delta, besar, tebal di sebelah
superficial art. Humeri
Terdiri dari :
 Pars anterior (=pars clavicularis)
 Pars lateralis (=pars acromialis)
 Pars dorsalis (=pars scapularis
REGIO BRACHIUM

1.m. triceps brachii


2.m. biceps brachii
3.m. brachialis
4.m. coracobrachialis
REGIO ANTEBRACHIUM
 gugusan ventral
 Gugusan radialis
 Gugusan dorsal

-Lapisan superficial
-Lapisan profunda
Gugusan ventral (lapisan superficial)
 1.m.pronator teres
 2.m.flexor carpi radialis
 3.m.palmaris longus
 4.m.flexor carpi ulnaris
 5.m.flexor digitorum sublimis
Otot-otot manus
 Otot-otot thenar
 Otot-otot hypothenar
 Otot-otot lumbricales
 Otot-otot interosseus
REGIO GLUTEA
• M. Gluteus maximus
• M. Gluteus medius
• M. Gluteus minimus
• M. Tensor fascia latae
• M. Piriformis
• M. Obturator internus
• M. Gamellus superior
• M. Gamellus inferior
• M. Quadratus femoris

Anda mungkin juga menyukai