Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tasya Mutiarani (1B)

Prodi : D3 Kebidanan Bogor

FISIOLOGI OTOT
SISTEM MUSKULAR
Fungsi :
 System untuk bergerak
 Pendukung kehidupan :
 Mengumpulkan makanan
 Reproduksi
 Fungsi tubuh sederhana
Klasifikasi :
 Voluntary
 Di bawah kendali hewan akan semuanya lurus (bergaris)
 Flexor- menurunkan sudut antara dua tulang (bisep)
 Ekstensor- sisi berlawanan dan meningkatkan sudut dua tulang (trisep)
 Involuntary
 Tidak di bawah kendali kehendak bebas hewan
 Jantung
 Organ sekretoris- mengeluarkan sekresi
 Sistem pencernaan- pergerakan makanan
 Sistem pernapasan
 Menghaluskan atau straited
Terdapat 3 Jenis Otot, yaitu :
 Otot Polos
 Otot Rangka/ skelet
 Otot Jantung
OTOT POLOS
 Sel silinder, ujung meruncing
 Satu nukleus
 Letak :
 jamak: pembuluh darah besar, mata, folikel rambut
 Tunggal: dinding organ berongga (pencernaan, reproduksi), pembuluh darah kecil
 Fungsi : pergerakan isi organ
OTOT SKELET
 Sel menyerupai serabut
 Nukleus banyak
 Nampak garis2 melintang ( anisotropy-gelap, isotrop-terang)
 Letak: melekat di tulang
 Fungsi : pergerakan tubuh
 Control : Volunter
OTOT JANTUNG
 Sel tidak berserabut
 Nukleus satu namun saling berlekatan
 Nampak isotrop dan anisotrop
 Letak: jantung
 Fungsi : mempompa darah keluar jantung
 Control : Volunter
AKTIVITAS OTOT
 Kontraksi dan relaksasi
 MiofibrilProtein filamen: Filamen tebal (miosin) dan filamen tipis (aktin, tropomiosin,
troponin)
 Respon terhadap sinyal listrik: ATP (energi kimia)-energi mekanik
 Kontraksi-asetilkolin dr ujung syaraf motoric
 Pita A : tumpukan filamen tebal dan tipis
 Pita H : tempat filamen tipis tidak bertemu
 Pita I : filamen tipis
 Garis Z : bagian tengah pita I yang menebal
 Daerah antara dua garis Z : Sarcomere
JENIS KONTRAKSI OTOT
 Kontraksi Isometrik : otot tidak dapat memendek dan ketegangan, panjang otot konstan
 Kontraksi Isotonik : ketegangan konstans, Panjang otot berubah
KONTRAKSI OTOT POLOS
 Miofilamen tidak seperti otot skelet
 3 jenis filamen: miosin tebal, aktin tipis dan filamen ukuran menengah
 Kontraksi diaktifkan oleh Ca2+
 Pengangkutan Ca2+ memerlukan protein Kalmodulin
 Kalmodulin-Ca2+ - miosin kinase - fosforilasi myosin - berikatan dengan aktin –
kontraksi
KONTRAKSI OTOT RANGKA
 Otot rangka dan neuron motoric - kontraksi
 Kontraksi : pergeseran filamen2 tipis diantara filamen tebal
 Diaktifkan oleh pengeluaran ion Ca2+ oleh retikulum sarcoplasma
 pengeluaran ion Ca2+ karena PA melalui tubulus transversal (tubulus T)
 Ca2+ berikatan dengan komplek tropomyosin troponin - jembatan aktin membuka
 Jembatan aktin + jembatan myosin = jembatan silang – ATP
 Energi : menggerakan jembatan silang
 Penambahan ATP : aktin dan myosin lepas dan kembali ke posisi semula
 Jika tidak ada PA, Ca2+ diserap Kembali oleh retikulum sarcoplasma, tropomyosin
troponin kembali menutup ikatan jembatan
KONTRAKSI OTOT JANTUNG
 Sama dengan otot skelet
 PA tanpa pengaruh eksternal
 Sel jantung berhubungan melalui gap junction

FISIOLOGI JARINGAN OTOT


 Sitoplasma dsb sarkoplasma
 Retikulum endoplasma dsb reticulum sarkoplasma
 Membran plasma dsb sarkolema.
 Myofibril adalah unit kontraktif yg terspesialisasi.tdd myofilamen tebal(myosin) dan
myofilamen tipis (aktin+ tropomyosin dan troponin)
Pemitaan berdasarkan susunan myofilament :
 Pita A (lebih gelap) tdd myo tebal & tipis
 Pita I (lbh terang)
 Garis Z
 Zona H
 Garis M
 Sarkomer yi jarak antara garis z.
Mekanisme Interaksi Aktin & myosin :
Hipotesis Sliding Filament :
 Myofilamen aktin & myosin saling bersilangan,panjang tetap sama.
 Filamen aktin kemudian menyusup utk memanjang ke dalam pita A,mempersempit pita
H.
 Panjang sarkomer memendek, serabut otot memendek
 Jika Kalsium tdk ada,tropomyosin & Troponin mencegah ikatan antara aktin &
myosin,dan sebaliknya
Istilah-istilah Relaksasi otot :
Yaitu saat stimulasi syaraf berhenti & ion kalsium tidak lagi dilepas, Ion kalsium ditransfer
Kembali ke Ret.Sark.dengan pompa Kalsium dalam membran ret.sarkoplasma. Rigor mortis.
(perlekatan aktin dan myosin akibat penipisan ATP ) = kaku mayat.

PERISTIWA GERAK DAN POSTUR TUBUH


Dua jenis utama kontraksi otot bergantung pada hubungan antara ketegangan otot dan beban.
Terdiri dari : isometrik (panjang tetap) dan isotonik (ketegangan tetap)
Kontrol Gerakan Motorik :
(1) jalur refleks spinalis, yang berasal dari neuron aferen;
(2) sistem desendens kortikospinalis, yang berasal dari korteks motorik primer dan terutama
berperan pada gerakan tangan yang diskret dan halus; dan
(3) sistem desendens multineuron, yang berasal dari batang otak dan terutama terlibat dalam
penyesuaian postur dan gerakan involunter badan dan anggota badan. Keluaran motorik akhir
dari batang otak dipengaruhi oleh serebelum, nukleus basal, dan korteks serebrum.
Pengaturan Gerak dan sikap :
Misal Gerakan Volunter :
 Perintah : dari area asosiasi KC
 Rencana Gerak : Korteks motorik dg bangsal ganglia & lateral cerebrum brp pola
gerakan (bkn perintah pd otot ttt scr individu )
 Masukan sensorik dari otot,sendi,tendo & kulit (utk penghalusan gerakan )
 Selama gerakan sikap dipertahankan oleh jalur extra pyramidal (integrasi )
Sikap dan keseimbangan tubuh :
Interaksi refleks yang kompleks dan terdiri dari 3 proses :
1. Sikap statik / tonik : adanya kontraksi simultan otot ekstensor & flexor,refleks
MS,Keutuhan KC,BG utk reaksi yg kuat
2. Koreksi terhadap perubahan kecil pada posisi tubuh Righting Refleks - integrasi pd
midbrain untuk posisi tubuh normal dengan kepala tetap tegak,Reseptor yg mendeteksi
perubahan tubuh adalah Alat vestibular, Proprioseptor pd otot,tendo & sendi leher, dan
Proprioseptor pada otot,tendo,lig & sendisel.tubuh
3. Pemeliharaan sikap pada saat terjadi Gerakan Statokinetik Refleks - sehingga distribusi
beban merata dan otot berada dlm keadaan seimbang & sesuai gerakan.

REFLEKS
Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis :
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis.
Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis.
Lengkung reflek :
Yaitu proses yg terjadi pada reflek melalui jalan tertentu. Komponen-komponen :
a. Reseptor rangsang sensoris
b. Neuron aferen (sensoris )
c. Pusat Synaps
d. Neuron aferen
e. Alat efektor (st serat otot atau kelenjar )
Jenis-jenis Reflek :
1. Letak Reseptor :
 Reflek ekstroseptif (rangsang pada permukaan tubuh)
 Reflek visceroreseptif
 Reflek proreseptif (rangsang pada otot, sendi, tendo untuk keseimbangan tubuh)
2. Bagian Syaraf Pusat :
 Reflek spinal (melibatkan neuron medulla spinalis)
 Reflek bulbar (melibatkan neuron di medulla oblongata)
 Reflek kortikal (melibatkan neuron di korteks cerebri)
3. Jenis jawaban :
 Reflek motoric
 Reflek sekretorik
 Reflek vasomotor
4. Timbulnya :
 Reflek tak bersyarat (sejak lahir, tidak berubah)
 Reflek bersyarat (bersifat individu)
5. Jumlah Neuron :
 Monosinaps
 Polisinaps
 Patologis
Contoh Refleks :
a. Refleks tendo M.biceps Brachii (C5- 6 )
b. Refleks tendo M. triceps (C6,7,8)
c. Refleks tendopatella ( L2,3,4 )
Beberapa istilah :
 Hantaran Orthodromik ( Hantaran impuls tanpa melalui saraf pusat,karena saraf afferent
langsung berhubungan dengan organ lain yang dapat dipengaruhi )
 Hantaran Antidromik (Hantaran impuls tanpa melalui saraf pusat, karena hanya melalui
axon)

Anda mungkin juga menyukai