Anda di halaman 1dari 40

Muscular System

Muscular system functions


1. Locomotion producing movement
2. Vasoconstriction and vasodilatation - constriction and dilation of
blood vessel Walls are the results of smooth muscle contraction.
3. Peristalsis - wavelike motion along the digestive tract is
produced by the Smooth muscle.
4. Cardiac motion
5. Posture maintenance - contraction of skeletal muscles maintains
body posture and muscle tone.
6. Generating Heat - about 75% of ATP energy used in muscle
contraction is released as heat.
Three types of muscle tissue
 Skeletal muscle. Skeletal muscle tissue moves
the body by pulling on bones of the skeleton.
 Smooth muscle. Smooth muscle tissues push
fluids and solids along the digestive tract and
perform varied functions in other systems.
 Cardiac muscle. Cardiac muscle tissue pushes
blood through the arteries and veins of the
circulatory system.
Otot lurik
 Bentuk sel silindris, relatif panjang
 Berinti banyak, terletak di tepi sel
 Miofibril berwarna gelap dan terang
 Bekerja di bawah kehendak (otot volunter), dipengaruhi
saraf pusat (otot sadar)
 Reaksi terhadap rangsang cepat
 Mudah lelah.
 Miofibril merupakan baris panjang pengulangan sarkomer.
Sarkomer adalah unit dasar kontraksi.
Otot lurik
 Sebagai alat gerak aktif
 Berkonsentrasi secara cepat dan kuat
untuk menggerakkan tulang dan tubuh
Letak otot rangka (lurik) adalah melekat pada
rangka (tendon).
Otot polos
 Bentuk sel memanjang dengan ujung meruncing
 Berinti satu di tengah
 Miofibril tidak berwarna (polos)
 Merupakan otot tak sadar (otot involunter),
dipengaruhi saraf otonom
 Reaksi terhadap rangsang lambat
 Tidak memiliki sarkomer.
 Kontraksi lambat, bertahan, jarang pegal.
Otot polos
 Kontraksi lambat, bertahan, jarang pegal
 Tidak selalu membutuhkan sinyal saraf: bisa
dirangsang oleh peregangan/hormon
Fungsi dari Otot Polos :
 Melangsungkan gerakan di luar kehendak,
contohnya gerakan zat/makanan pada saluran
pencernaan.
 Mengontrol diameter pembuluh darah dan bola mata.
Otot polos
Otot Polos terletak pada 6 lokasi utama:
1. di dalam mata,
2. dinding pembuluh darah,
3. saluran nafas,
4. Saluran pencernaan,
5. organ urinarius,
6. organ reproduktif.
Otot jantung
 Bentuk sel silindris, relatif panjang.
 Susunan seperti otot lurik
 Berinti 1-2 di tengah sel
 Bekerja tidak di bawah kehendak (otot tidak sadar),
dipengaruhi saraf otonom
 Kontraksi secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah
 Reaksi terhadap rangsang lambat
 Selnya bercabang
Otot jantung
 Fungsi otot jantung adalah untuk
menimbulkan kontraksi/menyebabkan
jantung menguncup dan mengembang
sehingga darah terpompa menuju ke
pembuluh darah.
 Otot Jantung hanya terletak pada dinding
jantung.
Basic properties of muscle
 Excitability: the ability to respond to stimulation
 Skeletal muscles normally respond to stimulation by the nervous system.
 Cardiac and smooth muscles respond to the nervous system and
circulating hormones.
 Contractility: the ability to shorten actively and exert a pull
or tension that can be harnessed by connective tissues
 Extensibility: the ability to continue to contract over a range
of resting lengths
 Elasticity: the ability of a muscle to rebound toward its
original length after a contraction
Struktur otot rangka
 Tendon. Hampir semua otot rangka menempel
pada tulang. Tendon: jaringan ikat fibrosa (tdk
elastis) yang tebal dan berwarna putih yg
menghubungkan otot rangka dengan tulang.
 Otot. Serat otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus
(sel otot berbentuk silindris yg diikat oleh jaringan
ikat).Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh
jaringan ikat yg disebut epimysium (fascia).
Struktur otot rangka (Serat otot)
 Serat otot rangka berdiameter 0,01-0,1 mm dengan panjang 1-
40 mm.
 Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik, akan
meningkat sejalan dengan penambahan umur.
 Setiap 1 serat saraf dilapisi oleh jaringan elastik tipis yang
disebut sarcolemma.
 Protoplasma serat otot yang berisi materi semicair disebut
sarkoplasma.
 Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot
berdiameter 0,001 mm yang disebut miofibril.
Struktur otot rangka (Serat otot)
 Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak
seperti pita gelap dan terang yang
bersilangan.
 Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh
miosin, dan pita terang (thin filament)
dibentuk oleh aktin, troponin dan
tropomiosin).
Struktur otot rangka (Retikulum
sarkoplasma)
 Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada
jaringan otot disebut dgn retikulum sarkoplasma.
 Organel ini mirip dengan retikulum endoplasma di
sel lain. Retikulum sarkoplasma terdiri dari tubulus-
tubulus yang sejajar dengan miofibril, yang pada
garis Z dan zona H bergabung membentuk kantung
(lateral sac) yang dekat dengan sistem tubulus
transversal (Tubulus T).
Struktur otot rangka (Retikulum
sarkoplasma)
 Retikulum sarkoplasma merupakan tempat
penyimpanan ion Ca2+- Tubulus T
merupakan saluran untuk berpindahnya
cairan yang mengandung ion.
 Tubulus T dan retikulum sarkoplasma
berperan dalam metabolisme, eksitasi, dan
kontraksi otot.
Kontraksi - Relaksasi otot rangka
1. Impuls listrik menyebar ke seluruh sel otot, sampai ke
miofibril melalui Tubulus T.
2. Impuls di Tubulus T menyebabkan ion Ca2+ keluar dari
retikulum sarkoplasma.
3. Ion Ca2+ yang sampai ke miofibril berikatan dengan
Troponin C.
4. Ikatan Ca2+ - Troponin C menyebabkan tropomiosin
bergeser dan ‘binding site’ aktin untuk kepala miosin
yang ditempati tropomiosin terbuka.
Kontraksi - Relaksasi otot rangka
5. Aktin berikatan dengan kepala miosin yang juga
mengandung ATP-ase yang memecah ATP menjadi
ADP sehingga menghasilkan energi untuk
menggerakkan aktin ke arah garis M. (Kontraksi)
6. Demikian seterusnya sampai impuls listrik berakhir dan
ion Ca2+ dipompa kembali ke retikulum sarkoplasma
sehingga tidak terjadi ikatan ion Ca2+ - troponin C dan
terbukanya binding site untuk kepala miosin pada aktin
karena tertutup oleh tropomiosin. (Relaksasi)
Sumber energi otot
 ATP + air --> ADP + asam fosfat + 1200 kal
 Fosfokreatin + ADP --> kreatin + ATP
 Oksidatif fosforilasi 40 ATP dari bahan
dasar glukosa atau FFA. Membutuhkan
oksigen; butuh waktu lama.
 Glikolisis tanpa oksigen 4 ATP dan asam
laktat; lebih cepat
Mekanisme kontraksi otot
 Rangsangan => asetilkolin => terurai
menjadi asetil dan kolin => miogen =>
merangsang aktin dan miosin bergeser =>
otot akan berkontraksi atau memendek
Smooth muscle contraction
1. Smooth muscles contain filaments of actin
and myosin.
2. Lack transverse tubules and S.R. is not
well developed.
3. Display rhythmieity (spontaneous repeated
contractions) , responsible for peristalsis
(alternate contraction and relaxation).
Smooth muscle contraction
4. Lack troponin (protein that binds to Ca2+),
instead calmodulin binds to Ca2+.
5. Both Acetylcholine and norepinephrine are
neurotransmitters for smooth muscles.
6. Hormones and stretching affect smooth
muscle contractions.
7. Can contract for a long period of time.
Cardiac muscle
1. Contracts for a longer time than skeletal muscle
because transverse tubules supply extra Ca+2 ions.
2. intercalated disc connects the ends of adjacent
muscles and hold cells together as a unit
(syncytium).
3. Fibers contracts as a unit.
4. Muscle fibers are self – exiting, rhythmic, and remain
refractory until a contraction is completed.
Struktur otot rangka
 Otot tersusun oleh ikatan serabut otot yang disebut
fasekuli.
 Fesekuli terdiri dari serabut-serabut otot atau sel otot.
 Serabut otot atau sel otot terdiri dari fibril-fibril yang
disebut myofibril.
 Miofibril tterdiri dari filamen-filamen yang disebut
miofilamen.
 Miofilamen terdiri dari filamen tebal (myosin) dan
filamen tipis (actin).
Struktur otot rangka
Struktur otot rangka
• Epimisium: mengelilingi otot secara
keseluruhan
• Perimisium mengelilingi fasciculus
• Endomosium mengelilingi serabut otot
• Epimisium, perimysium, dan endomysium
bergabung membentuk tendon
Struktur sarkomer
Myofibril terdiri dari sarcomer - subunit
yang berulang dan tersusun secara seri.
Sarcomer adalah unit fungsional
(komponen terkecil yang dapat
menyelenggarakan semua fungsi organ)
otot kerangka, unit kontraktif terkecil.
Struktur sarkomer
 Setiap Sarcomere mengandung proteins panjang -
Myofilaments
 Tebal - Myosin 1.6 µm
 Tipis - Actin 1.0 µm
 Filamen tipis dan tebal saling menumpuk sebagian membentuk
pola pita.
 Protein pengatur: tropomiosin dan troponin
 Protein tambahan: titin dan nebulin
 Sarcomer menyebabkan pola lurik /striation pada otot
kerangka .
Struktur sarkomer
 Lempeng Z “zwischen”: Antara - tempat melekatnya filament
tipis/aktin
 Pita A “anisotropic”: Gelap - meliputi seluruh panjang filament
tebal/miosin, ada tumpeng tindih dengan filamen tipis
 Pita I “isotropic”: Terang - bagian dari yang hanya berisi
filament tipis/ aktin
 Zona H “helles”: Jernih - daerah yang hanya ditempati
filament tebal
 Garis M “mittel”: Tengah - tempat melekatnya filament tebal
Filamen miosin
 Miosin rangkaian panjang (Myosin Heavy
Chains) – Seperti 2 tongkat golf dengan
ekornya saling melilit dan kepala bengkok
keluar.
 Miosin rangkaian pendek (Myosin Light
Chains) terdiri dari essential light chains
and regulatory light chains.
Komposisi otot rangka
 Otot merah =>banyak mengandung pigmen
pernapasan yaitu mioglobin, yang berfungsi
membawa oksigen dari kapiler darah (ekstrasel) ke
mitokondria (intrasel) ⇒ kapasitas metabolisme
oksidatif yang lebih tinggi dengan aktivitas siklus
Krebs dan enzim transport elektron yang kuat.
 Otot putih => karena kurang mioglobin ⇒ kapasitas
glikolisis anaerobik yang tinggi dengan aktivitas
enzim glikolisis dan fosforilase yang kuat.
Komposisi otot rangka
 Ekstraktif => Yaitu zat non-protein yang larut dalam
air meliputi kreatinin, kreatinin fosfat, ADP, asam
amino, asam laktat, dan lain-lain. Zat yang memiliki
struktur grup fosfat merupakan zat yang ‘kaya energi’.
 Protein => Komponen enzim otot yang mengkatalisis
berbagai tahapan pada proses glikolisis merupakan
protein sarkoplasmik. Protein lain yang membentuk
struktur otot ialah miosin, aktin, troponin, dan
tropomiosin.
Axial musculature
 Melekat pd rangka aksial
 Memposisikan kepala, tulang belakang;
 Menggerakkan tulang iga
 Mencakup 60% otot rangka tubuh
Appendicular musculature
 Menstabilkan atau menggerakkan
komponen rangka appendikular
 Mencakup 40% otot rangka tubuh
Skeletal muscle fiber
Skeletal muscle fiber
 Each skeletal muscle fiber is a single muscle cell,
which is the unit of contraction.
 Muscle fibers are cylindrical cells with many
nuclei.
 The cell membrane is called sarcolemma, the
cytoplasm is called sarcoplasm.
 The sarcoplasm contains abundant, parallel
thread like myofibrils, that run in parallel fashion.
Skeletal muscle fiber
 The myofibrils contain 2 kinds of protein
filaments.
Thick filaments - composed of myosin.
Thin filaments - composed of Actin, troponin
and tropomyosin.
Striations are produced by alternating light and
dark filaments .

Anda mungkin juga menyukai