ABSTRAK
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang
sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi,
sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam
hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.
PENDAHULUAN
Histologi adalah bidang biologi yang mempelajari tentang struktur jaringan secara
detail menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis. Histologi dapat
juga disebut sebagai ilmu anatomi mikroskopis.
Jaringan otot adalah jaringan lunak yang ditemukan di sebagian besar hewan termasuk
manusia dan dapat mendukung otot untuk berkontraksi. Cara kerjanya saling berlawanan
dengan komponen atau jaringan lain di otot seperti tendon atau perimisium. Jaringan otot
terbentuk saat perkembangan embrio melalui proses yang disebut miogenesis.
PEMBAHASAN
Jaringan Otot
Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan kerja mekanik dengan
jalan kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Jaringan otot terdiri atas susunan sel-sel
yang panjang tanpa komponen lain. Jaringan otot tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut
serat otot dan mempunyai kemampuan untuk kontraksi jika mendapatkan rangsang dari
impuls saraf. Serat otot tersusun dari mikrofilamen yang terdiri dari protein kontraktil auksin
dan myosin. Otot merupakan jaringan terbesar pada kebanyakan hewan. Otot kontraksi
mengonsumsi energi yang banyak pada saat kontraksi.
Peranan otot (muscle) yang utama ialah sebagai penggerak alat tubuh lain. Hal ini
disebabkan oleh sifat otot yang mampu berkontraksi, sedangkan kontraksi dapat berlangsung
bila ada rangsangan (stimulus) baik oleh pengaruh saraf atau oleh pengaruh lain. Kontraksi
dapat terjadi karena adanya energi kimia berupa ATP yang terbentuk pada sel otot. Kontraksi
terjadi sangat dipengaruhi oleh 2 jenis protein yaitu aktin dan myosin. Interaksi dari 2 protein
tersebut menyebabkan terjadinya kontraksi pada otot. Kedua protein ini menyusun
myofilamen dari otot.
Terdapat 3 jenis otot yang ditemukan pada vertebrata, yaitu otot rangka, otot jantung
dan otot polos. Bila diteliti di bawah mikroskop, pada otot jantung dan otot rangka terlihat
adanya garis-garis dan disebut otot lurik, sedang otot polos tidak ditemukan adanya garis-
garis atau pun garisnya sangat halus, oleh karena itu disebut otot polos.
Otot Polos
Satuan/serabut otot polos umumnya disebut “sel”, karena memenuhi kreteria sel.
Bentuknya seperti kincir (spindle-shaped) dengan ujung runcing atau bercabang. Ukurannya
bervariasi, ukuran terbesar pada uterus pada masa pregnansi 12x600µm, dan yang terkecil
ditemukan pada arteri-arteri keci 1x10µm. Intinya 1 (satu) dan berbentuk lonjong dengan
ujung tumpul. Pada otot polos yang sedang berkontraksi bentuk inti sering bergelombang.
Secara mikroskopis inti otot polos agak sulit dibedakan dengan fibroblast, tapi bila
diperhatikan dengan teliti keduanya jelas berbeda. Inti otot polos memiliki ujung tumpul dan
mengambil warna sedikit pucat, sedangkan fibroblast intinya agak runcing dan mengambil
warna lebih kuat.
tenaga yang terjadi pada waktu kontraksi dapat dipindahkan ke lain alat tubuh melalui
serabut kolagen atau elastis.
2. Sitoplasma
Sering disebut sarkoplasma (Sarcoplasma). Sarkoplasma bersifat eosinofilik,
mengandung :
· Organoid, antara lain :
- Mitokondria yang mengitari inti - Endoplasma retikulum
- Apparatus Golgi - Miofibril
- Sentriol
· Paraplasma, seperti glikogen, lipofusin.
Miofibril pada otot polos sangat halus, dengan pewarnaan H.E. sulit dilihat. Dengan
mikroskop elektron tampak miofilamen Miosin berdiameter 5 mµ, dan Aktin 3 mµ.
Sarkoplasma di dekat inti bebas dari filament dan di bagian tepi banyak pinocytic
vesicle .Filamen tersebut berakhir di daerah pekat sarkolema.Filamen aktin dan
myosin juga terdapat pada pada otot polos, berkontraksi dengan adanya adenosine
trifosfat. Susunan filament aktin dan myosin pada otot polos belum jelas, berbeda
dengan otot skelet.
3. Inti
Berbentuk lonjong memanjang dengan ujung tumpul, bergelombang pada saat terjadi
kontraksi.
Fungsi
Kontraksi otot polos disebabkan oleh empat faktor:
1) Neksus
2) Tarikan mekanik yang bersifat lokal
3) Pengaruh hormonal mis. Oksitosin
4) Inervasi saraf otonom
Otot Lurik
Cepat berkontraksi karena memiliki banyak serat cepat yang berupa serat-serat
besar untuk kekuatan kontraksi yang besar, juga karena adanya reticulum
serkoplasma yang luas sehingga dapat dengan mudah melepas ion-ion Ca yang
memulai kontraksi otot.
tidak mampu beroksidasi karena otot putih digunakan untuk mengeluarkan energi
dengan cepat dan kuat sehingga tidak memiliki kemampuan untuk beroksidasi.
Otot Jantung
Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik
yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Setiap sel otot jantung
mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot jantung bekerja di
luar kehendak (otot tidak sadar) atau disebut juga otot involunter dan selnya dilengkapi
serabut saraf dari saraf otonom. Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis, teratur,
tidak pernah lelah, dan bereaksi lambat. Dinamakan otot jantung karena hanya terdapat di
jantung. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan jantung menguncup dan
mengembang untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ciri khas otot jantung adalah
mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat
dengan mikroskop.
Seperti halnya dengan otot polos dan kerangka, otot jantung memiliki bagian-bagian
sebagai berikut:
a) Sarkolema
Keadaannya hampir mirip dengan sarkolema otot kerangka, dinding luarnya mirip
membran basal dengan fibril retikuler yang dapat terus berhubungan dengan tendon
(chorda tendinae) atau katup jantung. Dibagian lain berhubungan langsung dengan
endomisium. Sel-sel yang dijumpai pada otot jantung: serabut otot (miosit), sel endotel,
perisit, dan fibroblast
b) Sarkoplasma
Pada garis besar hampir mirip dengan otot kerangka, hanya saja otot jantung relative
memiliki sarkoplasma lebih banyak, terutama di sekitar inti yang terletak di
tengah.Mitokondria, lipid, lipofuksin dan glikogen banyak terdapat pada sarkoplasma di
sekitar inti.Garis-garis melintang hampir mirip dengan otot kerangka, meskipun susunan
miofilamen tersusun secara acak.Sistem T cukup jelas pada otot jantung berbentuk
invaginasi tubuler dari plasmalema dan lamina basalis di daerah cakram Z. Sistem T
berperan dalam pertukaran metabolik dan transmisi impuls.
Sarkoplasmik reticulum tidak sesubur pada otot kerangka, beberapa dianataranya
berhubungan dengan system T.
c) Inti
Berbeda dengan otot kerangka, pada otot jantung inti terdapat di tengah.
MYOFIBRIL
Myofibril adalah filamen panjang yang letaknya paralel membentuk serabut otot.
Myofibril dengan serabut otot memiliki perbedaan panjang beberapa centimeter. Otot
merupakan kumpulan dari serabut otot. Myofibril terbentuk dari sarcomere. Sarcomere sangat
bertanggang jawab atas kontraksi otot dengan theory “sliding filament”. Saat otot beristirahat,
tidak ada tumpang tindih antara filament tipis dan filamen tebal. Sedangkan pada saat
kontraksi otot, sarcomere memendek karena filamen yang “menyelip” satu sama lain
sehingga filamen bertumpang tindih dan memendekan H-zone dan I band. Berubahan
panjang itu terjadi pada sarcomere dan bukan myofilament itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Suryani, Yoni. 2004. Biologi Sel dan Molekuler. Yogyakarta: Penerbit JICA
Subowo.(2002). Histologi Umum. 1st Ed. Bumi Aksara. Jakarta
Andi Marwah Bakri, Jakarta 24 April 2013
Novianti, Rintis. 2005. Kamus Biologi Bergambar. Jakarta: Erlangga
ASMAWAT 2013 jaringan hewan dan manusia
Lestya Dinisa 25 oktober
Thegobbeiz 4 november 2009
editor.(2017).https://biologydictionary.net/myofibril/.