Anda di halaman 1dari 8

Nama NIM

Made Ade Pranatawan 1809511110


Reynara Wildan Pratama 1809511111
Alya Nita Shena Gayanti 1809511112
Sheren 1809511113

Jaringan Otot Pada Hewan

ABSTRAK
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang
sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi,
sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam
hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.

PENDAHULUAN
Histologi adalah bidang biologi yang mempelajari tentang struktur jaringan secara
detail menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis. Histologi dapat
juga disebut sebagai ilmu anatomi mikroskopis.
Jaringan otot adalah jaringan lunak yang ditemukan di sebagian besar hewan termasuk
manusia dan dapat mendukung otot untuk berkontraksi. Cara kerjanya saling berlawanan
dengan komponen atau jaringan lain di otot seperti tendon atau perimisium. Jaringan otot
terbentuk saat perkembangan embrio melalui proses yang disebut miogenesis.

PEMBAHASAN
Jaringan Otot
Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan kerja mekanik dengan
jalan kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Jaringan otot terdiri atas susunan sel-sel
yang panjang tanpa komponen lain. Jaringan otot tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut
serat otot dan mempunyai kemampuan untuk kontraksi jika mendapatkan rangsang dari
impuls saraf. Serat otot tersusun dari mikrofilamen yang terdiri dari protein kontraktil auksin
dan myosin. Otot merupakan jaringan terbesar pada kebanyakan hewan. Otot kontraksi
mengonsumsi energi yang banyak pada saat kontraksi.

Peranan otot (muscle) yang utama ialah sebagai penggerak alat tubuh lain. Hal ini
disebabkan oleh sifat otot yang mampu berkontraksi, sedangkan kontraksi dapat berlangsung
bila ada rangsangan (stimulus) baik oleh pengaruh saraf atau oleh pengaruh lain. Kontraksi
dapat terjadi karena adanya energi kimia berupa ATP yang terbentuk pada sel otot. Kontraksi
terjadi sangat dipengaruhi oleh 2 jenis protein yaitu aktin dan myosin. Interaksi dari 2 protein
tersebut menyebabkan terjadinya kontraksi pada otot. Kedua protein ini menyusun
myofilamen dari otot.

Terdapat 3 jenis otot yang ditemukan pada vertebrata, yaitu otot rangka, otot jantung
dan otot polos. Bila diteliti di bawah mikroskop, pada otot jantung dan otot rangka terlihat
adanya garis-garis dan disebut otot lurik, sedang otot polos tidak ditemukan adanya garis-
garis atau pun garisnya sangat halus, oleh karena itu disebut otot polos.
Otot Polos

Satuan/serabut otot polos umumnya disebut “sel”, karena memenuhi kreteria sel.
Bentuknya seperti kincir (spindle-shaped) dengan ujung runcing atau bercabang. Ukurannya
bervariasi, ukuran terbesar pada uterus pada masa pregnansi 12x600µm, dan yang terkecil
ditemukan pada arteri-arteri keci 1x10µm. Intinya 1 (satu) dan berbentuk lonjong dengan
ujung tumpul. Pada otot polos yang sedang berkontraksi bentuk inti sering bergelombang.
Secara mikroskopis inti otot polos agak sulit dibedakan dengan fibroblast, tapi bila
diperhatikan dengan teliti keduanya jelas berbeda. Inti otot polos memiliki ujung tumpul dan
mengambil warna sedikit pucat, sedangkan fibroblast intinya agak runcing dan mengambil
warna lebih kuat.

Otot polos memiliki bagian-bagian sebagai berikut :


1. Membran Plasma:
Membran plasma pada otot sering disebut sarkolema (Sarcolemma). Dengan
mikroskop cahaya kurang jelas, tetapi dengan mikroskop elektron tampak sebagai
selaput ganda (double membrane), masing-masing:
o Selaput luar, tebalnya berkisar antara 25-30 Angstrom. Ruang intermedier,
kira-kira 25 Angstrom
o Selaput dalam, tebalnya 25-30 Angstrom.

tenaga yang terjadi pada waktu kontraksi dapat dipindahkan ke lain alat tubuh melalui
serabut kolagen atau elastis.

2. Sitoplasma
Sering disebut sarkoplasma (Sarcoplasma). Sarkoplasma bersifat eosinofilik,
mengandung :
· Organoid, antara lain :
- Mitokondria yang mengitari inti - Endoplasma retikulum
- Apparatus Golgi - Miofibril
- Sentriol
· Paraplasma, seperti glikogen, lipofusin.

Miofibril pada otot polos sangat halus, dengan pewarnaan H.E. sulit dilihat. Dengan
mikroskop elektron tampak miofilamen Miosin berdiameter 5 mµ, dan Aktin 3 mµ.
Sarkoplasma di dekat inti bebas dari filament dan di bagian tepi banyak pinocytic
vesicle .Filamen tersebut berakhir di daerah pekat sarkolema.Filamen aktin dan
myosin juga terdapat pada pada otot polos, berkontraksi dengan adanya adenosine
trifosfat. Susunan filament aktin dan myosin pada otot polos belum jelas, berbeda
dengan otot skelet.

3. Inti
Berbentuk lonjong memanjang dengan ujung tumpul, bergelombang pada saat terjadi
kontraksi.
Fungsi
Kontraksi otot polos disebabkan oleh empat faktor:
1) Neksus
2) Tarikan mekanik yang bersifat lokal
3) Pengaruh hormonal mis. Oksitosin
4) Inervasi saraf otonom
Otot Lurik

Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling


gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau
serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi sarkoplasma.
Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot volunter dan selnya
dilengkapi serabut saraf dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik cepat tetapi tidak teratur
dan mudah lelah. Otot lurik disebut juga otot rangka karena biasanya melekat pada rangka
tubuh, misalnya pada bisep dan trisep. Selain itu juga terdapat di lidah, bibir, kelopak mata,
dan diafragma. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi secara
cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan tubuh.
Otot kerangka (Skeletal muscle), yang dibagi menjadi:
a. Otot putih (White muscle)
 cepat lelah yang tidak menggunakan oksigen dalam melepaskan ATP sehingga
hasil metabolismenya berupa asam laktat dalam jumlah lebih besar yang
menghalangi fungsi otot sehingga otot cepat lelah.

 Cepat berkontraksi karena memiliki banyak serat cepat yang berupa serat-serat
besar untuk kekuatan kontraksi yang besar, juga karena adanya reticulum
serkoplasma yang luas sehingga dapat dengan mudah melepas ion-ion Ca yang
memulai kontraksi otot.

 tidak mampu beroksidasi karena otot putih digunakan untuk mengeluarkan energi
dengan cepat dan kuat sehingga tidak memiliki kemampuan untuk beroksidasi.

b. Otot merah (Red muscle).


 tidak cepat lelah karena system pembuluh darah dan kapiler yang lebih luas untuk
menyediakan sejumlah oksigen ekstra yang mana oksigen ini digunakan dalam
metabolisme oksidatif sebagai sumber energi otot yang berarti mengkombinasikan
oksigen dengan berbagai bahan makanan seluler untuk membebaskan ATP,
separuh dari energi ini dapat datang dari glikogen dan juga pada otot merah terjadi
peningkatan hebat pada jumlah mitokondria yang akan membantu dalam
metabolisme oksidatif tingkat tinggi sehingga dalam hal ini oksigen selalu ada
dalam proses metabolisme oksidatif sehingga otot tidak cepat lelah.

 lambat berkontraksi karena memiliki dominasi serat-serat kecil lambat, juga


karena otot lambat bekerja (kontraksinya jauh lebih lama) sehingga dalam
pemulihan energi pada waktu kontraksi, otot harus melewati beberapa mekanisme
pemulihan energi diantaranya metabolisme oksidatif yang berlangsung kontinyu.

 mampu beroksidasi karena terdapat sejumlah besar mitokondria, pembuluh kapiler


dan mioglobin
Bentuk panjang dan diameter serabut otot kerangka tergantung pada beberapa faktor,
antara lain:
- Jenis hewan (spesies)
- Keadaan gizi (state of nutrition)
- Umur, jenis kelamin dan cara kerja hewan yang bersangkutan.
A. Sarkolema:
Pengamatan dengan mokroskop cahaya tampak sebagai selaput tipis dan tembus cahaya
(transparan), tetapi dengan mikroskop elektron tampak adanya selaput ganda (double
membrane), yakni
- Selaput luar, setebal 40 Angstrom
- Ruang antara, setebal 20 Angstrom
- Selaput dalam, setebal 40 Angstrom
Selaput luar mirip membrane basal epitel yang dibalut serabut retikuler.Selaput dalam
(plasmalemma) terdiri dari dua lapis protein yang ditengahnya diisi lemak (lipid).Secara
umum sarkolema bersifat transparan, kenyal dan resisten terhadap asam dan
alkali.Serabut-serabut otot kerangka yang bergabung membentuk berkas serabut otot
primer disebut fasikulus, yang dibalut oleh jaringan ikat kolagen pekat (endomisium).
Ada 5 sel utama yang dijumpai dalam fasikulus yaitu: serabut otot, sel endotel, perisit,
fibroblast dan miosatelit.B. Sarkoplasma:
Sarkoplasma (Cytoplasmic matrix) mengandung:
· Organoida, a.l.:
- mitokondria (sarcosomes) - ribosom
- Apparatus golgi. - myofibril
-Endoplasmik retikulum
· Paraplasma .:
- lipid - glikogen - myoglobin
Selain itu terdapat pula enzim sitokrom oksidatif. Mitokondria terdapat berbatasan
dengan sarkolema dan dekat inti di antara myofibril.Sarkoplasmik retikulum bersifat
agranuler (Smooth ER.), karena ribosom pada otot kerangka terdapat bebas dari
matriks.Sisterna pada sarkolasmik retikulum terjalin pararel dengan myofibril, yang pada
interval tertentu membentuk pertemuan dengan jalinan transversal, disebut triade.
Penelitian pada otot salamander (Amblistoma punctatum) , triade ini terdapat mengitari
garis Z (Zwischenschreibe). Pada hewan lain dan manusia tiap sarkomer memiliki dua
triade di daerah pertemuan garis A (anisotrop) dan garis I (isotrop). Organoida ini
berfungsi menyalurkan impuls dari permukaan otot kerangka ke dalam serabut yang lebih
dalam letaknya.
C. Inti:
Dalam satu serabut otot kerangka terdapat banyak inti, dapat ratusan.Pada mamalia
bentuk inti memanjang, terletak langsung di bawah sarkolema pada otot pucat, sedangkan
pada otot merah letaknya lebih dalam lagi.

Otot Jantung
Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik
yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Setiap sel otot jantung
mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot jantung bekerja di
luar kehendak (otot tidak sadar) atau disebut juga otot involunter dan selnya dilengkapi
serabut saraf dari saraf otonom. Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis, teratur,
tidak pernah lelah, dan bereaksi lambat. Dinamakan otot jantung karena hanya terdapat di
jantung. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan jantung menguncup dan
mengembang untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ciri khas otot jantung adalah
mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat
dengan mikroskop.

Seperti halnya dengan otot polos dan kerangka, otot jantung memiliki bagian-bagian
sebagai berikut:
a) Sarkolema
Keadaannya hampir mirip dengan sarkolema otot kerangka, dinding luarnya mirip
membran basal dengan fibril retikuler yang dapat terus berhubungan dengan tendon
(chorda tendinae) atau katup jantung. Dibagian lain berhubungan langsung dengan
endomisium. Sel-sel yang dijumpai pada otot jantung: serabut otot (miosit), sel endotel,
perisit, dan fibroblast
b) Sarkoplasma
Pada garis besar hampir mirip dengan otot kerangka, hanya saja otot jantung relative
memiliki sarkoplasma lebih banyak, terutama di sekitar inti yang terletak di
tengah.Mitokondria, lipid, lipofuksin dan glikogen banyak terdapat pada sarkoplasma di
sekitar inti.Garis-garis melintang hampir mirip dengan otot kerangka, meskipun susunan
miofilamen tersusun secara acak.Sistem T cukup jelas pada otot jantung berbentuk
invaginasi tubuler dari plasmalema dan lamina basalis di daerah cakram Z. Sistem T
berperan dalam pertukaran metabolik dan transmisi impuls.
Sarkoplasmik reticulum tidak sesubur pada otot kerangka, beberapa dianataranya
berhubungan dengan system T.
c) Inti
Berbeda dengan otot kerangka, pada otot jantung inti terdapat di tengah.

MYOFIBRIL
Myofibril adalah filamen panjang yang letaknya paralel membentuk serabut otot.
Myofibril dengan serabut otot memiliki perbedaan panjang beberapa centimeter. Otot
merupakan kumpulan dari serabut otot. Myofibril terbentuk dari sarcomere. Sarcomere sangat
bertanggang jawab atas kontraksi otot dengan theory “sliding filament”. Saat otot beristirahat,
tidak ada tumpang tindih antara filament tipis dan filamen tebal. Sedangkan pada saat
kontraksi otot, sarcomere memendek karena filamen yang “menyelip” satu sama lain
sehingga filamen bertumpang tindih dan memendekan H-zone dan I band. Berubahan
panjang itu terjadi pada sarcomere dan bukan myofilament itu sendiri.

Dua jenis myofilamen:


 Filamen tipis: terbentuk oleh protein actin
 Filamen tebal: terbentuk oleh protein myosin

DAFTAR PUSTAKA

 Suryani, Yoni. 2004. Biologi Sel dan Molekuler. Yogyakarta: Penerbit JICA
 Subowo.(2002). Histologi Umum. 1st Ed. Bumi Aksara. Jakarta
 Andi Marwah Bakri, Jakarta 24 April 2013
 Novianti, Rintis. 2005. Kamus Biologi Bergambar. Jakarta: Erlangga
 ASMAWAT 2013 jaringan hewan dan manusia
 Lestya Dinisa 25 oktober
 Thegobbeiz 4 november 2009
 editor.(2017).https://biologydictionary.net/myofibril/.

Anda mungkin juga menyukai