Anda di halaman 1dari 100

Struktur

Dan
Fungsi
Hewan
Kelompok 2
Anggota :

1. Amira Salsabila (195090207111025)


2. Bella Yesica (195090201111005)
3. Dewanty Maria Siburian (195090201111045)
4. Kurnia Indu (195090200111004)
5. Putri Badria Hanz (195090201111029)
6. Sharfina Rafinka Kusasi (195090201111013)
7. Titi Asri Ramadhani (195090207111041)
8. Winarsih Andresra Putri (195090201111057)
SEL HEWAN
Jaringan Hewan
Jaringan, yaitu struktur yang
dibentuk oleh sekumpulan sel-sel yang
biasanya memiliki sifat-sifat morfologis
dan fungsi yang sama.
Pada hewan multiseluler, dikenal ada
empat jenis jaringan dasar
1 Jaringan Epitel.

2
Jaringan Penyambung/Ikat.
3 Jaringan Otot.

4 Jaringan Saraf.
Pengertian
Jaringan Epitel Macam-macam
Jaringan Epitel
Jaringan epitel, yaitu
jaringan yang terdiri atas
sel-sel yang biasanya
bentuknya sama yang
berkumpul dengan
sangat erat dengan
bahan ekstra seluler
atau matriks yang
sangat sedikit. Jaringan
epitel dapat mengalami
pelipatan ke dalam atau
invaginasi menembus
jaringan di bawahnya,
dan berkembang
menjadi sel-sel sekresi
atau sel-sel kelenjar
Fungsi Jaringan Epitel
Sebagai alat ekskresi Melakukan
dan osmoregulasi Sebagai
proses
yang mengatur kelenjar
absorpsi
tekanan osmotik
cairan tubuh.

Membantu Sebagai alat Sebagai


proses penerima alat gerak
respirasi rangsang dari luar
Pengertian
Jaringan Ikat
Jaringan ikat atau jaringan
penyambung terdapat
diantara jaringan-jaringan
atau diantara organ-organ,
atau membungkus organ-
organ, berkembang dari
jaringan embrionik,
mesenkim. Jaringan
mesenkim terdiri atas sel-sel
mesenkim yang mempunyai
saluran-saluran sitoplasma,
diantara sel-selnya terdapat
zat antar sel yang amorf
dalam jumlah besar.
Fungsi Jaringan Ikat
Penyokong, Pengikat, dan Pengisi
Jaringan epitel, jaringan otot dan
jaringan saraf satu sama lainnya Pembungkus Perbaikan
dihubungkan oleh jaringan Jaringan ikat membungkus Kemampuan regenerasi jarigan ikat yang tinggi
penyambung. Selain itu jaringan jaringan lain, biasanya dapat dengan mudah memperbaiki jaringan yang
penyambung mengisi ruang-ruang merupakan bentuk selaput mengalami kerusakan (luka). Luka pada jaringan
diantara sel-sel. Tendo atau urat atau kapsul yang yang selnya tidak mampu membelah diri lagi akan
merupakan jaringan penyambung mengelilingi organ tubuh diisi oleh jaringan ikat dan membentuk parutan.
yang menyokong atau misalnya kapsula dan ginjal
menghubungkan antara jaringan otot dan meninges yang
dan tulang. membungkus otak.

Penyimpanan Pertahanan Nutrisi Transportasi


Jaringan ikat kendur berfungsi Jaringan penyambung Matriks jaringan penyambung Ada hubungan yang erat antara
sebagai penyimpanan mengandung sel-sel fagositik berfungsi sebagai media kapiler darah, pembuluh darah dan
cadangan air dan elektrolit, yang disebut makrofag yang dimana nutrien dan sampah jaringan ikat. Kedua pembuluh ini
terutama ion Na+. Sepertiga mampu memakan partikel- metabolisme dipertukarkan selalu dihubungkan oleh jaringan
bagian protein plasma tubuh partikel dan mikroorganisme diantara sel-sel dan suplai penyambung yang membantu
disimpan dalam ruang-ruang yang masuk ke dalam tubuh. darah yang mengandung zat- membawa nutrisi dari pembuluh darah
intraseluler jaringan ikat. zat gizi. ke jaringan yang lain.
Pengertian dan Fungsi Jaringan Otot
Jaringan otot merupakan jaringan
khusus yang berfungsi untuk
pergerakan aktif, karena tersusun
atas sel-sel otot yang mempunyai
Macam- macam Otot
kemampuan untuk berkontraksi.
Kemampuan otot untuk berkontraksi 1. Otot rangka
disebabkan oleh adanya serabut Disebut otot rangka, karena tipe jaringan otto ini
intarseluler atau miofibril yang kebanyakan melekat pada rangka. Sel atau serabut otot
kontraktil. berbetuk silindris dengan diameter 10-100 mm dan
panjang 1-400 mm, mempunyai banyak inti yang terletak
di tepi sitoplasmanya. Tiap serabut otot diselaputi oleh
jaringan pengikat yang disebut endomisium. Beberapa
serabut otot bergabung membentuk berkas otot
(fasikulus), yang diselaput oleh jaringan pengikat
perimisium. Beberapa berkas otot bergabung
membentuk gumpal otot yang diselaputi oleh jaringan
pengikat epimisium. Dalam jaringan pengikat yang
menyelaputi otot terdapat serabut kolagen, serabut
elastik, fibroblast, dan pembuluh darah.
Pengertian Jaringan Otot

3. Otot polos
2. Otot jantung
Otot polos terdapat pada organ-organ
Otot jantung terdapat khusus pada
dalam, sehingga disebut juga otot visera.
jantung, tersusun atas serabut otot lurik
Disebut otot polos, karena miofibrilnya
berbentuk silindris yang bercabang-
tidak memantulkan cahaya berselang-
cabang dan beranastomosis. Ukuran
seling, sehingga sarkoplasmanya tampak
serabut otot jantung lebih kecil dari otot
polos dan homogen. Sel oto polos
rangka. Tiap sel mempunyai 1-2 inti yang
berbentuk gelendong dengan diameter 5-
terletak di tengah-tengah sarkoplasma.
10 mm dan panjang 3-200 mm,
Cirri khas otot jantung adalah adanya
mempunyai sebuah inti di tengah-tengah
diskus interkalaris, yaitu suatu kompleks
sarkoplasma. Sel-sel otot polos dapat
junction yang menghubungkan sel-sel
bergabung membentuk fasikulus, dan
yang berdekatan.
beberapa fasikulus membentuk gumpal
otot.
Pengertian Jaringan Saraf
Jaringan saraf merupakan jaringan yang ada dalam tu
buh makhluk hidup berfungsi untuk menghantarkan im
puls (rangsangan) yang diterima sistem syaraf tepi me
nuju sistem syaraf pusat, dan dari saraf pusat ke organ
lainnya. Itulahta sebabnya kita bisa merasakan sakit,
mencicipi rasa masakan, menghirup wangi. Segala tin
dakan manusia maupun hewan akan melalui sistem sa
raf otak atau sum-sum tulang belakang. Otak akan berf
ikir dan memberikan respon terhadap semua tidakan b
ergerak manusia. Kegiatan semua manusia akan diken
dalikan melalui sistem saraf tersebut.
Fungsi Jaringan saraf
Untuk menghantarkan impuls
1 (rangsangan)

2 Memberikan Respon

3 Mengolah Rangsang

4 Memberi Tanggapan
Pengertian Sistem Gerak
Sistem gerak ialah sistem tubuh yang terdiri dari otot, sendi
dan tulang yang menggabung menjadi sebuah rangka yang
berfungsi untuk memberi bentuk pada tubuh serta
memudahkan dalam bergerak dan juga melakukan sebuah
aktivitas.
Sistem Gerak
pada
Vertebrata
Sistem Gerak Pisces
(Ikan)
Dari segi bentuk rangkanya, ikan ini
berbentuk sebagian besar ada yang
memanjang yang mirip dengan
torpedo atau streamline. Dari segi
bentuk yang inilah ikan akan mudah
bergerak bebas di air laut ataupun di
air tawar dengan membelok ke
kanan kemudian ke kiri dengan
mudah.
Karakteristik Alat Gerak pada Ikan :

Ikan memiliki ekor dan sirip yang lebar


01
Beberapa ikan mempunyai sirip tambah
02 untuk menghindari gerakan yang tidak di
inginkan

03 Tubuh yang aerodinamis

04 Mempunyai gelembung renang

Susunan otot dan tulang belakang


05 fleksibel.
Sirip ikan terdiri dari sepasang sirip yang berada di kanan maupun
di kiri dan sirip ekornya. Sirip-sirip ini bermanfaat bagi ikan agar bisa
bergerak ke depan dengan mudah. Selain itu ada lagi sirip tengah,
yaitu sirip yang terletak di atas tubuh ikan. Ikan yang hanya
menggunakan sirip tengah dan sirip pasangan biasanya tidak dapat
berenang secepat ikan yang memanfaatkan sirip pasangan dan sirip
ekornya. Contoh ikan jenis ini yaitu ikan yang hidup di terumbu
karang (ikan yang tidak dapat bergerak cepat).

Ikan berenang dengan mengerahkan kekuatan terhadap air di


sekitarnya, yaitu meliuk-liukkan rangka tubuhnya sehingga otot-otot
di kedua sisi tubuh ikan berkontraksi menghasilkan gelombang
lenturan yang berjalan di sepanjang tubuh ikan dari hidung sampai
ke ekor. Vektor gaya yang bekerja pada air dengan gerakan lateral
menghasilkan gaya yang mendorong ikan ke depan.
Sistem Gerak
Amfibi
Sistem gerak ini di contohkan
pada katak. Rangka katak terdiri
dari anggota gerak, tulang,
tengkorak. Katak punya tungkai
belakang yang panjang dan otot
yang kuat. Mempunyai slaput pada
tungkainya yang berfungsi
mempermudah katak ketika
berenang.
Katak memiliki tungkai belakang
yang jauh lebih besar daripada
tungkai bagian depan. Fungsi
Katak mempunyai tulang dari tungkai belakang katak
belakang yang panjang dan adalah untuk melompat,
otot yang kuat, oleh karena itu sehingga strukturnya lebih
katak dapat melompat dengan kukuh. Sedangkan tungkai
tinggi. Selain itu, katak juga depan berfungsi sebagai
mempunyai selaput renang penahan tubuh saat mendarat.
yang memberikan tekanan
kuat saat katak berada dalam
air, sehingga katak dapat
bergerak.
\
Sistem Gerak
pada Aves
Aves memiliki otot-otot terbang
fungsinya untuk mengendaliakan saat ia
terbang, hewan ini begerak menggunakan
kedua sayapnya untuk terbang dengan
cara mengepakkan kedua sayapnya keatas
dan kebawah.Burung memiliki struktur
tubuh seperti hewan bertulang belakang
lainnya, kecuali kedua tungkai depannya
berubah menjadi sayap. Selain bergerak
dengan cara terbang, ada beberapa jenis
burung juga dapat berenang dengan
kakinya. Burung yang dapat berenang
umumnya memiliki selaput pada kakinya.
Burung mempunyai sejumlah ciri-ciri
khusus yang berhubungan dengan
kemampuan terbang.
Ciri-ciri khusus itu sebagai berikut
Sistem Gerak pada Reptil
Reptil mempunyai sistem gerak yang
khas,contohnya pada ular. Ular merupakan
jenis reptile yang mempunyai tulang ekor,
tulang badan, dan tengkorak. Tulang
belakang pada ular tersusun ratusan buah
ruas. Tulang rusuk ular dihubungkan dengan
tulang belakang oleh otot elastis. Ular
bergerak dengan cara berkelok-kelokan
tubuhnya pada tanah. Gerakan ini dikenal
sebagai lokomosi berkelok-kelok. Bagian
samping tubuh ular bertumpu pada bagian
permukaan yang tidak rata dan bila ayunan
gelombang sampai ke belakang, ular akan
meluncur ke depan dengan sisik licin yang
menutupi perutnya.
Bentuk tulang ular yakni terdiri atas
tulang tengkorak, tulang badan, serta
tulang ekor. Pada tulang badan, terdiri atas
ratusan buah ruas – ruas tulang belakang.
Sementara pada tulang rusuk ular ini
terhubung menggunakan tulang belakang
yang dibalut dengan otot-otot yang begitu
lentur dan kuat. Dengan bentuk tubuh
serta banyaknya ruas-ruas pada tulang
belakang inilah yang akan menyebabkan
ular dapat bergerak dengan cara meliuk-
liukan badannya yang ke kanan dan juga
ke kiri dengan cepat.
Sistem Gerak pada Mamalia
Contoh dari hewan mamalia ini adalah
kuda, sapi, banteng, paus, dan lain
sebagainya. Hidup mamalia ini ada yang di
darat, udara, dan juga air. Karakteristik atau
ciri rangkanya mamalia ini mempunyai tulang
yang kokoh dan juga kuat guna menopang
tubuhnya. Ototnya elastis dan juga kuat yang
menghubungkan pada ototnya. Sehingga
hewan seperti kuda ini bisa berlari dengan
sangat cepat atau kencang. Kuda punya
rangka untuk menyongkong tubuh. Kuda dapat
bergerak karan dia mempunyai otot-otot yang
menempel pada tulangnya. Saat kuda berlali
kaki kuda yang depan menekan pada tanah
atau gerakan melawan pada tanah sehingga
tubuh kuda bergerak ke depan.
Sistem Gerak
pada
Invertebrata
Sistem
Pernapasan
pada
Vertebrata
Hewan vertebrata atau hewan bertulang belakang telah
memiliki berbagai sistem organ salah satunya adalah
sistem pernapasan. Sistem pernapasan pada vertebrata
berbeda-beda setiap kelasnya. Hewan vertebrata
memiliki sistem pernapasan yang sudah terintegrasi
dengan sistem transportasi yang nantinya akan
membawa oksigen ke seluruh tubuh hewan.
MAMALIA
Proses sistem pernapasan hewan mamalia secara umum sama persis dengan sistem respirasi dari
manusia. Hewan yang termasuk dalam hewan mamalia merupakan hewan yang berkembang biak dengan
cara melahirkan dan menyusui anaknya seperti misalnya kucing, anjing, sapi, dan lain-lain.

FASE INSPIRASI FASE EKSPIRASI


Gas oksigen masuk mealui rongga Karbondioksida dari seluruh
hidung atau mulut kemudian masuk ke tubuh akan dibawa menuju jantung
faring selanjutnya melalui laring, trakea
Director
selanjutnya akan masuk ke paru-paru
bronkus, bronkiolus dan selanjutnya dan selanjutnya akan keluar melalui
sampai ke paru-paru. Pertukaran udara saluran yang sama saat oksigen
terjadi dalam alveolus dan selanjutnya masuk.
oksigen akan diedarkan ke seluruh
tubuh.
Bagaimana mamalia melakukan sistem respirasi?
Pada waktu hewan mamalia Selanjutnya terjadi suatu proses yang
menarik nafas, maka secara dinamakan fase ekspirasi
otomatis otot diafragma akan pernapasan dada yang ditandai oleh
berkontraksi. Nah, karena otot pelepasan udara melalui hidung.
diafragma berkontraksi, maka Proses ini disebabkan oleh
otot-otot tulang rusuk juga akan melemasnya otot diafragma dan otot
berkontraksi sehingga rongga tulang rusuk dan juga dibantu oleh
kontaksi dari otot perut.
dada mengembang.

1 2 3 4 5

Secara umum, proses Mengembangnya rongga dada akan Melemasnya otot diafragma membuat
pernapasan hewan membuat tekanan dalam rongga dada otot diafragma ini akan melengkung
mamalia ini sama persis akan menjadi berkurang, sehingga keatas, sedangkan tulang rusuk akan
dengan manusia, dimana udara yang dihirup melalui hidung akan menurun yang mengakibatkan rongga
masuk ke dalam paru-paru dan dada mengecil dan tekanannya naik.
melalui rongga hidung,
membuat paru-paru mengembang. Meningkatnya tekanan rongga dada ini
faring, trakea, bronkus, Proses ini dinamakan dengan fase akan membuat udara akan keluar dari
hingga paru-paru. inspirasi pernapasan dada. paru-paru melalui sistem pernapasan
FASE INSPIRASI
Pada saat istirahat, tulang rusuk bergerak ke depan,
rongga dada membesar dan paru-paru akan
mengembang sehingga udara mengalir ke kantung udara
AVES
FASE INSPIRASI
bagian belakang selanjutnya masuk dalam paru-paru dan
kantung udara bagian depan. Pada saat sayap diangkat
keatas, kantung udara pada
ketiak mengembang dan
SAAT ISTIRAHAT menyebabkan kantung udara di
tulang korakoid terjepit sehingga
oksigen masuk ke paru-paru.
FASE EKSPIRASI
Tulang rusuk kembali ke
posisi semula dan rongga dada SAAT TERBANG
mengecil. Udara dari kantung
udara akan masuk ke paru-paru.
Pertukaran udara terjadi di FASE EKSPIRASI
alveolus oleh kapiler darah. Pada saat sayap diturunkan , kantung udara terjepit
Oksigen masuk tidak hanya dan kantung udara pada tulang korakoid mengembang
pada fase inspirasi saja sehingga terjadi ekspirasi.
melainkan juga pada proses Jika burung semakin tinggi terbang maka kepakannya
ekspirasi. akan semakin cepat untuk menambah jumlah oksigen
yang masuk
I K A N
• Pernapasan ikan bertulang
sejati ( osteoicthyes)
Pada ikan bertulang sejati
misalnya ikan mas, bandeng dan
gurame, insang memiliki tutup
yang disebut operkulum. Pada
insang terdapat rigi-rigi insang
yang berfungsi untuk menyaring
air yang masuk dalam insang.
Fase pernapasan pada ikan dibagi
menjadi
• Fase inspirasi dimana rongga
mulut ikan membuka dan celah
• Fase ekspirasi, dimana rongga mulut belakang insang menutup. Air
menutup dan celang insang membuka. yang berisi udara didorong
Air dari dalam tubuh ikan mengalir keluar masuk karena tekanan dalam
melaui celah insang dan kapiler darah rongga muluh lebih kecil
pada insang melepaskan karbon dioksida
daripada lingkungan.
• Pernapasan ikan paru-paru
Pernapasan Ikan bertulang Ikan paru-paru atau Dipnoi bernapas seperti hewan
rawan ( chondroichtyes ) amphibi. Selain bernapas dengan menggunakan
insang ikan paru-paru memiliki satu atau sepasang
Ikan bertulang rawan seperti hiu gelembung udara yang membantu proses
dan pari tidak memiliki tutup pernapasan. Gelembung udara tersebut dinamakan
insang atau operkulum. Air yang pulmonis. Pada pulmonis terdapat banyak kapiler
mengandung udara masuk melalui darah dan dihubungkan dengan kerongkongan oleh
rongga mulut dan masuk pneumatikus. Melalui saluran inilah oksigen masuk
dan berdifusi ke dalam tubuh. Ikan paru-paru hanya
keluarnya udara diatur oleh dapat ditemui di benua Australia dan Afrika.
gerakan membuka menutupnya
rongga mulut. Bila rongga mulut Selain itu, beberapa spesies ikan memiliki beberapa
bergerak ke bagian dasar maka alat bantu pernapasan misalnya labirin pada ikan
tekanan dalam mulut akan lele, gurami dan gabus. Labirin berfungsi sebagai
tempat cadangan di udara yang memungkinkan ikan
menjadi lebih kecil dan air dapat bernapas pada kondisi lingkungan yang rendah
masuk, begitu pula sebaliknya oksigen. Alat pernapasan bantuan tersebut
merupakan salah satu cara hewan beradaptasi
dengan lingkungannya.
Katak adalah salah satu contoh hewan amphibi yang
biasa dijumpai. Daur hidup katak mempengaruhi
sistem pernapasannya. Pada saat katak berada dalam
wujub berudu, katak bernafas dengan menggunakan
insang luar selama kurang lebih 12 hari dan
selanjutnya insang luar akan diganti dengan insang
dalam. Setelah katak dewasa, katak bernapas dengan
menggunakan paru-paru, mulut, dan permukaan kulit.
Udara masuk dalam paru-paru melalui rongga mulut.
Pernapasan katak juga berlangsung melalui kulit.
Pernapasan dmelalui permukaan kulit berlangsung
secara difusi. Kulit katak lembab dan memiliki banyak
kapiler darah sehingga mampu melakukan proses
difusi.. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida pun
dapat terjadi di kulit.Paru-paru katak bebeda dengan
bagian paru-paru manusia dan belum bisa dikatakan
sempurna. Paru-paru katak hanya terdiri dari selapis
kantung udara yang tipis dan berwarna kemerahan
dan dihubungkan dengan rongga mulut melalui
bronkus yang berukuran pendek. Fase pernapasan
katak dibagi menjadi dua :
Fase Inspirasi, otot
sternohioideus berkontraksi dan
rongg amulut membesar oksigen
masuk melalui celah hidung (koane).
Celah hidung menutup, otot
submandibularis dan otot
geniohioideus berkontraksi, rongga
mulut mengecil dan oksigen masuk
ke paru-paru.

Fase ekspirasi, otot rahang bawah


berelaksasi, otot perut dan
sternohioideus berkontraksi. Paru-
paru mengecil dan udara tertekan
keluar. Koane membuka, otot
geniohioideus berkontraksi
sehingga rongga mulut mengecil
dan karbon dioksida terdorong
keluar.
.
REPTIL
• Sistem pernafasan hewan
reptil terdiri dari organ
utama yakni paru-paru.
Paru-paru reptil terdiri dari
beberapa lipatan dinding
yang dapat membesar
untuk memperluas
permukaan paru-paru.
Paru-paru reptil terdapat
dirongga dada dan
dilindungi oleh tulang
rusuk. Tidak seperti paru-
Mekanisme pernapasan reptil terbagi menjadi :
paru hewan lain tekstur
• Fase inspirasi , gas O2 dalam udara masuk melalui lubang hidung lalu paru-paru reptil nampak
masuk ke rongga mulut dan melalui trankea hingga bronkiolus dan seperti spons. Beberapa
kemudian masuk ke paru-oaru. Selanjutnya oksigen akan diedarkan ke spesies reptil seperti kadal
seluruh tubuh. bunglon afrika memiliki
• Fase ekspirasi, gas Co2 dari jantung masuk ke paru-paru lalu masuk ke kantung udara yang
bronkiolus menuju trakea kemudian melaui anak tekak, rongga mulut dan memungkinkannya
kemudian akan keluar melalui rongga hidung. melayang di udara.
Sistem
Pernapasan
pada
Invertebrata
Sistem pernapasan hewan invertebrata masih
tersusun dari alat-alat pernapasan yang sederhana
bahkan beberapa spesies seperti pada porifera belum
memiliki sistem pernapasan yang khusus seperti alat-
alat pernapasan manusia. Sangat berbeda jauh
dengan alat-alat pernapasan manusia, hewan
invertebrata tidak memiliki organ seperti bagian-
bagian paru-paru. Pada umumnya hewan invertebrata
melakukan pernafasan langsung melalui proses difusi
pada permukaan tubuhnya
Hewan invertebrata yang berada di kelas yang
lebih tinggi seperti Arthropoda dan Molusca sudah
memili sistem pernafasan meskipun masih
sederhana. Hewan-hewan seperti insecta bernafas
dengan sistem trakea, laba-laba dengan paru-paru
buku dan hewan yang hidup di air seperti udang dan
crustacae lain bernapas dengan menggunakan
insang layaknya ikan namun strukturnya tentu
berbeda.
DIFUSI
Organ pernapasan hewan Invertebrata yang pertama ialah difusi. Organ
pernapasan ini melakukan perturakan gas karena di lingkungan sel tubuh terdapat
perbedaan konsentrasi karbon dioksida dan oksigennya. Proses difusi sendiri dapat
diartikan sebagai pergerakan karbon dioksida dan oksigen dari daerah yang
konsentrasinya tinggi menuju daerah yang konsentrasinya rendah. Jika perbedaan
konsentrasi cukup tinggi maka berlangsungnya proses difusi akan terjadi secara efektif.
Pada dasarnya proses difusi dapat dibagi menjadi dua macam yakni difusi epidermal
dan difusi sel.

Difusi Sel
Organ pernapasan hewan invertebrata seperti difusi sel ini terdapat pada hewan
bersel satu melewati membran selnya. Berlangsungnya difusi pada Coelenterata dan
Porifera terjadi di permukaan tubuh melalui membran sel selnya. Kemudian diteruskan
menuju sel sel yang letaknya cukup dalam.
Difusi Epidermal
Sistem pernapasan hewan Invertebrata dapat melalui proses difusi epidermal.
Berlangsungnya proses difusi epidermal terjadi pada cacing tanah. Pada bagian
epidermis (kulit luar) cacing terjadi proses pertukaran gas.
.
SISTEM TRAKEA
Sistem pernapasan hewan
Invertebrata selanjutnya dapat
berlangsung melalui sistem trakea. Organ
pernapasan hewan Invertebrata ini terjadi
pada hewan serangga. Trakea ialah
pembuluh halus yang terdapat
dipermukaan tubuh, karena bercabang di
semua bagian tubuhnya. Akhir dari setiap
cabang akan menuju ke sel trakea yang
berupa trakeol. Trakeol sendiri merupakan
ujung akhir yang memiliki cairan. Dari
cairan inilah, semua sel jaringan di
dekatnya akan disebarkan karbon dioksida
dan oksigen.
.
PORIFERA
Porifera atau hewan berpori bernapas
dengan cara mengalirkan air melalui pori-
pori tubuhnya yang disebut dengan ostium.
Selanjutnya air akan mengalir dan masuk
ke rongga yang disebut spongocoel.
Proses pernafasan porifera yang
selanjutnya akan berlansung di sel
koanosit atau sel leher. Sel koanosit adalah
sel yang berbatasan langsung dengan
spongocoel. Tidak hanya membawa
oksigen, air yang masuk juga membawa
zat-zat makanan. Proses pertukaran udara
antara oksigen dan karbondioksida terjadi
di sel koanosit. Aliran air masuk membawa
oksigen dan makanan sehingga sel
koanosit juga bertindak sebagai organ
pencernaan dan peredaran zat makanan.
Air yang mengandung Co2 selanjutnya
akan dikeluarkan melalui oskulum.
COELENTERATA

Coelenterata atau hewan


berongga tubuhnya tersusun dari
dua lapis sel yakni lapisan luar dan
lapisan dalam. Pernapasan hewan
coelenterata hanya mengandalkan
proses difusi oksigen dari
lingkungan luar melalui permukaan
tubuhnya. Namun demikian,
coelentera juga memiliki alat bantu
pernapasan yang disebut
sifonoglia. Sifonoglia adalah
perluasan dari celah mulut hewan
coelenterata
ECHINODERMATA
Ciri-ciri echinodermata pada
umumnya adalah memiliki duri pada
tubuhnya. Pernapasan hewan berkulit
duri atau echinodermata seperti
landak laut dan mentimun laut,
dibantu oleh suatu organ yang disebut
insang kulit, sedangkan pada bintang
laut pernapasan dilakukan melaui kaki
ambulakral. Anggota echinodermata
yang lain seperti teripang bernafas
dengan suatu sistem yang dsiebut
pohon respirasi. Pohon respirasi pada
teripang tersusun dari dua saluran
utama yang bercabang-cabang dalam
tubuhnya menyerupai pohon. Pada
saluran tersebut juga terdapat alat
perekat yang berfungsi untuk
mempertahankan diri.
ANNELIDA
Cacing belum memiliki sistem pernapasan yang
kompleks. Cacing bernapas melalui permukaan kulitnya.
Oksigen di udara akan berdifusi melalui kulit cacing yang tipis
dan memiliki banyak kapiler. Sistem pernapasan cacing juga
berbeda sesuia filumnya. Pada filum Platyhelminthes dan
Annelida, yakni planaria dan cacing tanah bernafas dengan
permukaan kulitnya. Sementara cacing yang habitatnya di air
memiliki alat pernapasan yang berupa parapodia dan
selanjutnya parapodia akan berubah menjadi
insang.Mekanisme pernapasan cacing juga sangat sederhana,
oksigen yang terlarut dalam air berdifusi lewat pemukaan kulit
yang tipis dan basah. Selanjutnya oksigen tersebut akan
diedarkan ke seluruh tubuh. Karbondioksida yang dihasilkan
sebagai sisa pernafasan juga akan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui permukaan kulit dengan proses difusi. Kulit
cacing cenderung berlendir dan basah, hal ini bertujuan agar
proses difusi dapat berlangsung dengan lebih mudah
MOLUSCA

Hewan molusca sering kita


jumpai disekitar kita misalnya siput
dan bekicot serta sering pula kita
konsumsi seperti cumi-cumi.
Molusca yang hidup di darat
bernapas dengan organ yang sama
dengan hewan vertebrata yaitu
paru-paru sedangkan hewan yang
hidup di air akan bernapas dengan
menggunakan insang. Air akan
masuk membawa oksigen
selanjutnya masuk ke insang dan
pertukaran udara akan terjadi pada
lamella insang.
ARTHROPODA
Arthropoda atau hewan berbuku-buku
adalah salah satu filum hewan invertebrata.
Sistem pernapasan Arthropoda dibagi
menjadi beberapa disesuaikan dengan
kelasnya yaitu :

Insecta
Arachnida dan Scorpionida

Portfolio Crustaceae

Platyhenmintes
Presentation Nemathelmintes
Designed
INSECTA
Jalur pernapasan pada serangga adalah sebagai berikut :
udara luar → stigma/spirakel → saluran/pembuluh trakea → trakeolus → jaringan tubuh.

Insecta atau serangga adalah salah satu jenis hewan berbuku-buku. Sistem pernapasan
pada serangga disebut sistem trakea. Sistem trakea pada serangga misalnya belalang
tersusun dari spirakel, saluran trakea dan trakeolus. Spirakel terdapat pada rangka luar atau
eksoskleton serangga. Spirakel adalah tempat dimana oksigen masuk kedalam tubuh. Pada
saat serangga terbang spirakel menutup dan akan membuka pada saat istirahat. Pembuluh
trakea pada serangga selanjutnya akan bercabang membentuk trakeolus yang sangat kecil
dan berukuran hanya ± 0,1 mμ. Trakeolus ini berfungsi sama seperti kapiler darah pada
sistem transportasi. Sistem pernapasan serangga terpisah dari sistem transportasi tubuhnya
sehingga udara atau oksigen yang masuk ke dalam tubuh melalui spirakel dan diteruskan ke
pembuluh trakea dan trakeolus akan langsung diedarkan ke seluruh tubuh bahkan serangga
memiliki saluran yang disebut T-tubulus yang langsung mengantar oksigen
dekat mitokondria, tempat berlangsungnya proses glikolisis, siklus krebs dan transfer
elektron pada proses metabolisme.
ARACHINIDA DAN SCORPIONIDA

Hewan Arthropoda lain seperti laba-laba (Arachnida) dan kalajengking


(Scorpionida) melakukan proses pernapasan dengan bantuan paru-paru
buku. Paru-paru buku adalah bagian abdomen atau perut yang melekuk ke
dalam atau melakukan invaginasi. Disebut paru-paru buku karena
didalamnya banyak terdapat lamela yang yang bentuknya menyerupai
halaman buku. Sama seperti serangga, udara akan masuk melalui spirakel
dengan cara difusi dan selanjutnya udara akan diteruskan menuju sel-sel
lamela. Pertukaran udara akan berlangsung disekitar lamela karena banyak
terdapat pembuluh darah. Fungsi paru-paru buku sama seperti fungsi paru-
paru pada manusia meskipun bagian-bagian paru-paru manusia lebih
kompleks dari hewan invertebrata.
CRUSTACEAE

Hewan yang tergolong dalam crustaceae merupakan salah satu biota laut
yang hidup di air seperti udang dan kepiting. Hewan tersebut bernapas dengan
bantuan insang buku dan insang timba. Insang buku adalah bagian insang yang
tumbuh dari bagian dasar tubuh dan dinding tubuh crustaceae yang saling
berdekatan. Pada insang buku terdapat lamela dan filamen yang mrupakan
tempat pertukaran gas. Air yang membawa oksigen mengalir dalam tubuh
dengan bantuan gerakan mendayung insang timba. Insang timba berbentuk
seperti bulan sabit dan merupakan penjuluran atau bagian mulut yang
memanjang. Aliran air yang membawa oksigen masuk ke dalam ruang brankial
yang berada dibelakang karapaks dan diantara kaki udang dan kemudian akan
diteruskan menuju lamela, tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang
fungsinya sama dengan fungsi alveolus pada manusia.
PLATYHENMINTES (Cacing Pipih)

Cacing pipih (Platyhelminthes) menyerap oksigen langsung melalui kulit ke


dalam sel tubuh mereka. Mekanisme ini dikenal sebagai respirasi kulit,
pernapasan kulit atau difusi. Karena mereka tidak memiliki paru-paru atau sistem
peredaran darah, semua sel mereka harus dekat dengan kulit untuk menerima
oksigen dari air atau cairan sekitarnya.
NEMATHELMINTES

Tubuhnya belum memiliki sebuah sistem pembuluh darah, sehingga


tidak memiliki sebuah sistem respirasi, pertukaran oksigen dan
karbondioksida terjadi melalui proses difusi, yakni perpindahan zat dari
tempat konsentrasi tinggi ke tempat konsentrasi rendah.
Sistem Eksresi
Hewan

Sistem ekskresi untuk membuang keluar hasil pembakarandan sisa


metabolisme di dalam tubuh, agar tidak meracuni tubuh.
Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain:karbondioksida
(CO2), urea, air (H2O), ammonia (NH3),kelebihan vitamin, dan zat warna
empedu
Sistem
Eksresi pada
Vertebrata
MAMALIA
Alat ekskresi mamalia berupa paru-paru, ginjal,
kulit, dan hati.

Paru-paru jumlahnya sepasang. Berisi


gelembung-gelembung udara bernama alveolus.
Di alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbon
dioksida. Oksigen akan dibawa ke jaringan
sedangkan karbon dioksida dikeluarkan dari
tubuh.

Ginjal jumlahnya juga sepasang. Berfungsi


menyaring urin, mereabsorbsi, dan menyerap
kembali zat yang masih dibutuhkaan tubuh. Urin
lalu dikeluarkan melalui uretra. Beberapa
komponen urin adalah asam urat dan ammonia.

Kulit berfungsi untuk mengeluarkan keringat.


Pengeluaran keringat ini juga berperan untuk
mengatur suhu tubuh mamalia. Sedangkan hati
akan menghasilkan bilirubin yang juga akan
dikeluarkan dalam feses dan urin.
MAMALIA
Alat-alat pengeluaran ikan berupa PISCES
sepasang ginjal opistonefros yang
merupakan tipe ginjal paling primitif. Pada
ginjal opistonefros, tubulus bagian anterior
telah lenyap, beberapa tubulus bagian
tengah berhubungan dengan testis, serta
terdapat konsentrasi dan pelipatgandaan
tubulus di bagian posterior.
Mekanisme ekskresi ikan yang hidup di
air tawar berbeda dengan ikan yang hidup di
air laut. Ikan yang hidup di air tawar,
mengekskresi ammonia dan aktif menyerap
ion anorganik melalui insang serta
mengeluarkan urine dalam jumlah besar.
Sebaliknya, pada ikan yang hidup di laut
mengekskresikan sampah nitrogen berupa
trimetil aminoksida (TMO) yangmemberi
bau khas ikan laut, menghasilkan ion-ion
lewat insang, serta mengeluarkan urine
sedikit.
PISCES
Ginjal ikan air laut tidak memiliki glomerulus. Akibatnya, tidak terjadi ultrafiltrasi di
ginjal dan pembentukan urine sepenuhnya oleh sekresi garam-garam dan TMO yang
berkaitan dengan osmosis air.
Sistem ekskresi pada amphibi berupa AMFIBI
ginjal, paru-paru, kulit dan kloaka. Kloaka
merupakan satu-satunya lubang untuk
mengeluarkan zat-zat hasil amphibi yang
hidup di darat. sisa hasil metabolismenya
berupa asam urat yang dikeluarkan dalam
bentuk bahan setengah padat berwarna
putih.
Tipe ginjal pada Amphibia adalah tipe
Ginjal opistonefros. Zat sisa yang diambil
oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter ->
kantong kemih yang berupa kantong
berdinding tipis yang terbentuk dari tonjolan
dinding kloaka. Fungsinya untuk menyimpan
urine sementara. Katak jantan memiliki
saluran ginjal dan saluran kelamin yang
bersatu dan berakhir di kloaka. Namun, hal
tersebut tidak terjadi pada katak betina.
AMFIBI
Katak dapat mengatur laju filtrasi dengan bantuan hormon, sesuai dengan kondisi
air di sekitarnya.

Ketika berada dalam air dengan jangka waktu yang lama -> katak mengeluarkan
urine dalam volume yang besar. Namun, kandung kemih katak dapat dengan mudah
terisi air -> Air tersebut dapat diserap oleh dinding kandung kemihnya sebagai
cadangan air ketika katak berada di darat untuk waktu yang lama.
REPTIL

Tipe ginjal pada Reptilia adalah


metanefros. Pada saat embrio, Reptilia
memiliki ginjal tipe pronefros, kemudian
pada saat dewasa berubah menjadi
mesonefros hingga metanefros.

Hasil ekskresi pada Reptilia adalah


asam urat. Asam urat dapat juga
diekskresikan tanpa disertai air dalam volume
yang besar.

Asam urat tersebut dapat diekskresikan


dalam bentuk pasta berwarna putih.
Beberapa jenis Reptilia juga menghasilkan
amonia seperti penyu.
REPTIL
Penyu yang hidup di lautan memiliki kelenjar ekskresi untuk mengeluarkan garam
yang dikandung dalam tubuhnya. Muara kelenjar ini adalah di dekat mata.
Ular, buaya, dan aligator tidak memiliki kandung kemih sehingga asam urat yang
dihasilkan ginjalnya keluar bersama feses melalui kloaka.
AVES
Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal
(metanefros), paru-paru dan kulit.
Burung memiliki sepasang ginjal yang berwarna coklat.
Saluran ekskresi terdiri dari ginjal yang menyatu dengan
saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka).
Burung mengekskresikan zat berupa asam urat dan
garam. Kelebihan kelarutan garam akan mengalir ke rongga
hidung dan keluar melalui nares (lubang hidung).

Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi


memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada tunggingnya.
Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-bulunya.

Jenis burung laut juga memiliki kelenjar ekskresi garam


yang bermuara pada ujung matanya. Hal tersebut untuk
mengimbangi pola makannya yang memangsa ikan laut
dengan kadar garam tinggi.
Sistem Eksresi
pada
Invertebrata
PROTOZOA
Pada makhluk hidup uniseluler
seperti protozoa,CO2 yang
merupakan hasil buangan respirasi
sel, Berdifusi keluar tubuh sebelum
memiliki kesempatan untuk bereaksi
dengan bagian tubuh internal.

Adapun kelebihan air dari tubuh


hewan bersel satu ini dikeluarkan
melalui Vakuola Kontrakil.
Vakuola kontraktil merupakan
reservoir internal yang akan
memompa air keluar dari sel.
Pada porifera, pengeluaran sisa
PORIFERA metabolisma berlangsung secara difusi,
dari sel tubuh ke epidermis lalu dari
epidermis ke lingkungan hidupnya yang
berair.
Porifera mempunyai sistem saluran air
yang berfungsi untuk memasukkan dan
mengeluarkan air yang mengandung zat
makanan, oksigen, dan sisa metabolisme.
Menurut Saluran airnya Porifera
dibedakan menjadi 3 tipe:
1. Ascon
Air masuk melalui ostium menuju ke
spongocoel dan kemudian keluar melalui
oskulum.
2. Sicon
Air masuk melalui ostium menuju ke
saluran radial, baru masuk ke spongocoel
dan keluar melalui oskulum.
3. Leucon (Rhagon)
Air masuk melalui ostium menuju
rongga-rongga bulat yang saling
berhubungan, kemudian menuju ke
spongocoel dan keluar
COELENTRATA
Pada coelentrata pengambilan
oksigen dan pengeluaran karbon
dioksida dilakukan oleh seluruh
permukaan tubuhnya secara difusi.

Demikian pula pengeluaraan sisa-


sisa metabolisme dilakukan secara
difusi melalui seluruh permukaan
tubuh.

Mulut berfungsi untuk menelan


makanan dan mengeluarkan sisa
makanan karena coelentrata tidak
memiliki anus.
Alat ekskresi Platyhelminthes
PLATYHELMINTHES seperti pada Planaria berupa sel-sel
berambut getar. Cacing pipih
mempunyai organ ekskresi yang
disebut sebagai protonefridium. Di
dalam protonefridium terdapat sel api
(flame cell) yang dilengkapi dengan
silia.
Protonefridium tersusun dari tabung
dengan ujung membesar mengandung
silia. Di dalam protonefridium terdapat
sel api yang dilengkapi dengan silia.
Pada tempat tertentu, saluran
bercabang menjadi pembuluh ekskresi
yang terbuka sebagai lubang di
permukaan tubuh (nefridiofora). Air
dikeluarkan lewat lubang nefridiofora
ini.
Sisa nitrogen lewat dari sel ke
system pencernaan dan diekskresikan
lewat mulut. Beberapa zat sisa
berdifusi secara langsung dari sel ke
air.
Annelida mempunyai alat ekskresi
ANNELIDA khusus berupa nefridia yang
terdapat pada setiap segmen tubuh.
Pada setiap segmen terdapat
sepasang nefridia. Nefridia ini
dilengkapi dengan corong terbuka
dan bersilia yang disebut nefrostom
yangterdapat pada setiap sekat
pemisah segmen.
Nefrostom berfungsi menarik dan
mengambil cairan tubuh.Zat yang
tidak diperlukan oleh tubuh
ditampung dalam kantong kemih. Zat
sisa tersebut kemudian dikeluarkan
melalui nefridiofor (lubang
nefridium).
Cacing tanah mengeluarkan urine
per hari sebesar60% dari berat tubuh.
Anelida mendifusikan sisa amonianya
di dalam tanah tetapi ureum
diekskresikan lewat sistem ekskresi.
MOLUSCA

Alat ekskresi pada molusca berupa


ginjal yang merupakan kumpulan dari
nefridia. Pada ginjal terjadi proses
filtrasi sisa metabolisme melalui
dinding pembuluh kapiler ke saluran
nefridia. Sisa metabolisme pada
umumnya berupa ammonia, asam
urat, dan urine.
Pada Arthropoda terdapat berbagai
ARTHROPODA macam alat ekskresi, seperti kelenjar
hijau pada kelompok udang – udangan,
kelenjar koksa pada Arachnida, dan
pembuluh Malpighi pada serangga.
Kelenjar hijau pada udang disebut
juga kelenjar antena. Kelenjar ini
berfungsi mengekskresikan sisa
metabolisme yang mengandung nitrogen
(amonia). Setiap kelenjar terdiri atas
bagian yang berbentuk kantung yang
berasal dari rongga tubuh (coelom) dan
berhubungan dengan bagian seperti
pembuluh yang disebut labirin.
Kelenjar koksa pada arachinida (laba
– laba, kalajengking, rayap) mempunyai
struktur yang sama dengan kelenjar
antena (kelenjar hijau). Namun, kelenjar
koksa mempunyai lubang keluar di
bagian belakang koksa (ruas pertama
kaki). Sisa metabolisme yang
diekskresikannya berupa guanin.
ARTHROPODA
Kelenjar koksa pada arachinida (laba – laba, kalajengking, rayap) mempunyai
struktur yang sama dengan kelenjar antena (kelenjar hijau). Namun, kelenjar koksa
mempunyai lubang keluar di bagian belakang koksa (ruas pertama kaki). Sisa
metabolisme yang diekskresikannya berupa guanin.

Serangga memiliki sistem ekskresi yang terdiri atas perut dan pembuluh Malpighi.
Pembuluh Malpighi merupakan pembuluh buntu yang bermuara pada sistem pencernaan
makanan antara saluran pencernaan tengah atau lambung (mid gut) dengan usus (hind
gut).
Pembuluh Malphigi berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih
kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus.
Pembuluh Malpighi berfungsi membuang urea, asam urat, dan garam-garam dari darah
ke usus. Amonia yang diproduksinya diubah menjadi bahan yang kurang toksik yang
disebut asam urat. Asam urat berbentuk Kristal yang tidak larut dan keluar bersama
feses melalui usus belakang.

Sebagian zat sisa yang mengandung nitrogen digunakan untuk membentuk kitin
pada eksoskeleton dan dapat diekskresikan pada waktu pengelupasan kulit (molting).
Sistem Reproduksi
Hewan
Sistem Reproduksi Hewan

SEKSUAL
ASEKSUAL (Generatif)
(Vegetatif)

Sistem reproduksi yang


ditandai dengan adanya
Sistem reproduksi yang tidak peristiwa fertilisasi, yaitu
membutuhkan fertilisasi, dapat peleburan gamet jantan dan
terjadi tanpa peleburan gamet gamet betina.
jantan dan gamet betina.

Fertilisasi Internal Fertilisasi External


ASEKSUAL
1. Membentuk Tunas

Tunas atau bertunas adalah bentuk


reproduksi aseksual di mana suatu tunas
akan muncul dan tumbuh pada sisi tubuh
induk. Tunas akan tetap melekat seiring
dengan pertumbuhan. Sebagian tunas
akan melepaskan diri dari induk ketika
matang (dapat hidup secara mandiri) dan
tumbuh menjadi orgaisme baru pada
substrat yang cocok; sebagian tetap
melekat pada induk dan membentuk koloni.
Organisme baru yang terbentuk adalah
klon dan secara genetik identik dengan
organisme induk.

Hewan yang dapat membentuk tunas


adalah sebagian besar dari filum
coelenterata dan porifera.
ASEKSUAL
2. Membentuk Gemula (pada filum Porifera)

Gemula adalah tunas internal yang terbentuk di dalam


tubuh porifera, yang kebanyakan digunakan oleh spesies air
tawar dan sedikit spesies air laut. Gemula membantu spons
untuk mengatasi kondisi yang tidak menguntungkan.
Pertama-tama arkeosit mengumpulkan nutrien dengan
memfagosit sel lain untuk dikumpulkan dalam rongga tubuh.
Sel sel amebosit kemudian mengelilingi secret kumpulan
tersebut dan membungkusnya. Lapisan pelindung luar
tersebut dapat diperkuat oleh spikula amphidisc silika
(Ephidatia) atau spikula monaxon (Spongilla).
Gemula kemudian "tidur", dalam fase ini gemula dapat
selamat dari lingkungan yang ekstrem, seperti suhu yang
sangat dingin, kekeringan, kekurangan oksigen atau kadar
garam yang meningkat.
Pada kondisi yang tepat, gemula akan terlepas ketika
spons induk membusuk. Sel-sel amebosit berubah menjadi
pinakosit (lapisan terluar) dan cangkangnya terlepas, sel
amebosit yang tersisa tumbuh menjadi lapisan mesoglea dan
terbentuklah porifera baru.
ASEKSUAL
3. Fragmentasi atau Regenerasi

Fragmentasi adalah suatu bentuk reproduksi


aseksual suatu organisme (hewan) dengan cara
menumbuhkan kembali bagian tubuh yang hilang atau
rusak, sehingga hanya tersisa berupa potongan
bagian-bagian tubuh/ fragmen. Fragmen tersebut
selanjutnya tumbuh dan berkembang menjadi satu
individu baru sebagai cloning dari tubuh hewan
sebelumnya. Cara reproduksi semacam ini dapat
terjadi secara sengaja ataupun organisme yang rusak
karena factor lingkungan. Hewan yang berkembang
biak dengan fragmentasi secara alamiah memiliki
kemampuan regenerasi yaitu kemampuan memperbaiki
jaringan atau organ yang telah hilang

Model reproduksi fragmentasi digunakan oleh


sejumlah organisme porifera, echinodermata,
platyhelminthes, dan annelida.
ASEKSUAL
4. Partenogenesis

Proses reproduksi aseksual dimana


telur yang dihasilkan oleh induk betina
berkembang menjadi individu dewasa
tanpa dibuahi oleh pejantan. Dihasilkan
keturunan yang haploid (n)

Terjadi pada nematoda, kutu air,


beberapa kalajengking, kutu daun,
beberapa tungau, beberapa lebah,
beberapa phasmatodea, tawon
parasitoid dan beberapa
vertebrata (misalnya beberapa
ikan amfibi, reptil dan sangat jarang,
burung)
SEKSUAL
Reproduksi atau perkembangbiakan
secara generatif melibatkan
peleburan (fertilisasi) dua macam sel
gamet, sperma (gamet jantan) dan
ovum (gamet betina). Individu yang
terbentuk akan mewarisi kedua sifat
induk yang akan memunculkan sifat
yang dominan.
Kombinasi genetik pada reproduksi seksual
meningkatkan variasi genetik pada tingkat spesies.
Reproduksi seksual menghasilkan individu baru yang
tidak sama persis dengan induk.

Perkembangbiakan seksual dapat terjadi karena hewan


memiliki gamet atau sel reproduktif yang mengalami meiosis dan
menghasilkan sel dengan setengah jumlah kromosom( 2nn)
yaitu spermatozoa pada jantan dan ovum pada betina. Kedua sel
tersebut dapat menyatu membentuk zigot untuk membentuk
individu baru.
Simple PowerPoint Presentation

Simple PowerPoint Presentation

Simple PowerPoint Presentation


V E R T E B R ATA

Simple PowerPoint Presentation

You can simply impress your audience and


add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors, photos
and Text. You can simply impress your
audience and add a unique zing and appeal to
your Presentations.
V I V I V A R

Simple PowerPoint
Embrio Presentation
berkembang di dalam tubuh
induk betina
Simple PowerPoint (rahim). Embrio akan
Presentation
mendapat
Simple PowerPoint suplai makanan dari pembuluh
Presentation
darah induk melalui hubungan plasenta.
Simple PowerPoint Presentation
VIVIVAR

Embrio akan berkembang di dalam


rahim induk betina dalam masa bunting
yang waktunya bervariasi pada tiap-tiap
hewan.
You can simply impress your audience and
Hewan yang bereproduksi dengan
add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors, photos
vivipar : sebagian besar mamalia.
and Text. You can simply impress your
audience and add a unique zing and appeal to
your Presentations.
O V I P A R

Perkembangan
Simple PowerPoint embrio
Presentation terjadi di luar tubuh induk:
telur yang telah dibuahi (pada fertilisasi internal) dan
Simple PowerPoint Presentation
telur yang belum dibuahi (pada fertilisasi eksternal)
Simple dikeluarkan dari tubuh induk dengan dibungkus oleh
PowerPoint Presentation
cangkang telur, baik lunak maupun keras. Embrio
Simple PowerPoint Presentation
mendapat makanan dari cadangan makanan yang
OVIVAR

ada pada telur.


Hewan yang bereproduksi dengan ovipar yaitu
Aves: burung, ayam, penguin, dll.
Sebagian Reptile: beberapa jenis ular, buaya,
penyu, kura-kura, dll.
Sebagian Ikan (fertilisasi eksternal): Ikan
You cankerapu macan
simply impress ( Epinephelus
your audience and fuscogutattus ), Ikan
add a unique zing and appeal to your
koa ( Ctenopphaycyngodon idellus ), Ikan kerapu
Presentations. Easy to change colors, photos
lumpur
and Text. ( Epinephelus
You can simply impress your spp )
audience and add a unique zing and appeal to
Sebagian Amphibi (fertilisasi eksternal): katak, dll.
your Presentations.
O V O V I V I V A R

Simple PowerPoint
Embrionya Presentation
berkembang di dalam telur, dan
Simple telur tetap Presentation
PowerPoint berada di dalam tubuh induknya
sampai telur menetas. Setelah telur menetas,
Simple PowerPoint Presentation
individu baru tersebut keluar dari tubuh
OVOVIVIVAR

Simple PowerPoint Presentation


induknya. Cadangan makanan yang
diperoleh embrio berasal dari dalam telur
tersebut, jadi bukan dari tubuh induknya
langsung.
Contohnya: ikan hiu, ikan pari, kadal, dan
lain lain.
You can simplyBeberapa
impress your audience and spesies mamalia:
add a unique zing and appeal to your
Ornithorhynchus
Presentations. Easy to change colors, photos anatinus, Steropodon
and Text. You can simply impress your
galmani,
audience dan
and add a unique Tachyglossidae.
zing and appeal to
your Presentations.
I N V E R T E B R A T A 01
P o r i f e r a
Kebanyakan Porifera adalah hewan hermafrodit
(dapat menghasilkan kedua jenis gamet dalam satu
individu). Namun, sel telur dan sel sperma dihasilkan
pada waktu yang berbeda, sehingga porifera tidak
dapat melakukan perkawinan sendiri dan tetap
membutuhkan organisme lain yang se-spesies untuk
melakukan persilangan.
Porifera tidak punya gonad (organ reproduksi),
tetapi porifera dapat menghasilkan sperma dengan
koanosit, sedangkan sel telur dihasilkan oleh
arkeosit. Porifera mengeluarkan sel sperma ke air,
kemudian sperma akan berenang ke dalam porifera
lain dan membuahi sel telur. Telur yang telah
terfertilisasi akan menetas di dalam porifera
(beberapa ada yang dilepas ke air). Telur menetas
menjadi larva bersilia yang akan berenang keluar
porifera dan mencari substrat yang cocok untuk
menempel dan tumbuh menjadi individu baru.
I N V E R T E B R A T A 02
Platyhelminthes

Reproduksi Platyhelminthes secara


seksual terjadi dengan peleburan
sel sperma dan ovum yang menghasilkan
zigot.
Proses ini terjadi dengan perkawinan
silang. Pada umumnya, cacing ini bersifat
hermafrodit, yang berarti dalam
satu individu terdapat alat kelamin jantan
dan betina. Akan tetapi perkawinan pada
Platyhelminthes hanya terjadi antara dua
individu yang berlainan.
I N V E R T E B R A T A 03 Nemathelminthes

Alat kelamin jantan dan betina


terpisah (dioesus, berumah dua).
Cacing betina umumnya berukuran lebih besar da
ripada cacing jantan. Betina dan jantan juga dapat
dibedakan dari ekornya. Pada cacing jantan,
bagian ekornya (posterior), didekat lubang anus,
terdapat tonjolan yang disebut penial setae yang
digunakan untuk kopulasi,
sedangkan pada betina tidak ada.

Fertilisasi terjadi secara internal dan betina


mampu menghasilkan telur sebanyak 100.000
butir atau lebih setiap harinya.
I N V E R T E B R A T A 04 A N N E L I D A
Annelida jantan memiliki organ testis dan Annelida
betina memiliki ovarium. Kedua organ bisa terdapat pada
satu hewan yang hermafrodit atau terdapat pada individu
yang berbeda. Sebagian cacing ini mempunyai jenis kela
min terpisah (diesis,gonokoris),dan sebagian hermaprodit,
umumnya cacing ini menghasilkan larva bersilia
yang disebut trokofor. Pada cacing yang sudah dewasa
akan terjadi penebalan epidermis yang disebut klitelum.

Alat ini dapat digunakan untuk kopulasi dan akan


menghasilkan kelenjar-kelenjar yang membentuk lapisan
lendir sangat kuat untuk membentuk kokon, yaitu tempat/
wadah telur yang telah dibuahi. Meskipun Annelida ini
bersifat hemaprodit, tetapi pada saat
terjadinya pembuahan harus dilakukan pada dua individu
dengan saling memberikan sperma yang disimpan dalam
reseptakulum seminis. Setelah proses ini berlangsung
dan selesai maka kedua cacing tersebut akan hamil dan
bertelur.
I N V E R T E B R A T A 05 M O L L U S C A

Pada umumnya organ reproduksi


jantan dan betina terpisah antarindividu
(gonokoris), tetapi pada beberapa
Mollusca bersifat hermafrodit. Fertilisasi
dilakukan internal ataupun eksternal
sehingga menghasilkan telur.
I N V E R T E B R A T A 06 A R T H R O P O D A
Organ reproduksi jantan dan betina pada
Arthropoda terpisah, masing-masing
menghasilkan gamet pada individu yang
berbeda sehingga bersifat dioseus/
gonokoris(berumah dua).Hasil fertilisasi berupa
telur.
Fertilisasi pada Arthropoda air dapat
bervariasi bergantung spesiesnya, ada yang
melakukan fertilisasi eksternal, dan ada juga
melakukan fertilisasi internal. Namun pada
Arthropoda darat, fertilisasi umumnya terjadi
secara internal. Mereka menggunakan organ
pelengkap yang dimodifikasi untuk melakukan
pengiriman sperma ke individu betina, atau
bisa juga menggunakan “paket” sperma yang
dikubur dalam tanah. Nantinya “paket” tersebut
akan ditemukan oleh individu betina dan
dimasukkan ke tubuhnya.
I N V E R T E B R A T A 07 E C H I N O D E R M ATA

Reproduksi secara seksual pada


echinodermata yaitu dengan fertilisasi telur dan
sperma didalam air (fertilisasi eksternal). Pada
fertilisasi eksternal, dihasilkan larva yang
mikroskopis,bersilia,dan bersifat medusa
(berenang bebas). Larva tersebut berbentuk
simetri bilateral, kemudian bermetamorfosis
menjadi individu yang berbentuk simetri radial.
METAGENESIS
Metagenesis adalah proses
pergiliran hidup yaitu antara fase
seksual dan aseksual. Hewan
dan tumbuhan yang mengalami
metagenesis akan mengalami
dua fase kehidupan, yaitu fase
kehidupan yang bereproduksi
secara seksual dan fase
kehidupan yang bereproduksi
secara aseksual.
Hewan yang bermetagenesis
adalah sebagian spesies pada
Coelenterata, contohnya pada
Obelia dan Aurelia.
Pada Coelenterata
• Coelenterata mengalami reproduksi dengan daur hidup antara
bentuk polip dan medusa. Fertilisasi antara gamet jatan dan betina
medusa akan membentuk zigot dan berkembang menjadi larva
yang ditutupi silia. Larva kemudian berenang sampai mendapatkan
tempat yang cocok untuk menempel, kemudian larva tumbuh
menjadi polip. Polip tumbuh besar sampai dewasa.
• Kemudian polip akan membentuk suatu tunas sebagai bakal
medusa hingga tumbuh tentakel. Setelah matang, tunas medusa
menarik tentakelnya serta memotong tubuhnya secara horizontal,
proses ini disebut strobilasi. Bagian yang terpotong berenang bebas
sebagai medusa muda. Medusa tumbuh sampai dewasa
sedangkan polip melanjutkan proses strobilasi.
• Medusa dewasa memiliki kelenjar reproduksi di gastroderm-nya,
kelenjar ini dapat menghasilkan sel telur atau sperma yang dapat
dikeluarkan saat musim kawin tiba. Telur yang dibuahi menjadi larva
dan memulai daur hidupnya lagi.
• Beberapa Schypozoa tidak punya tahap polip, sehingga larvanya
langsung tumbuh menjadi medusa muda. Polip Cubozoa hanya
menghasilkan satu medusa. Hydrozoa lebih beragam, beberapa
tidak mengalami tahap polip, sedangkan yang lain
seperti Hydra tidak punya tahap medusa. Anthozoa tidak
mengalami tahap medusa.
Sistem Pencernaan
Hewan
PENGERTIAN
• Pencernaan adalah proses penyederhaan makanan melalui mekanisme fisik dan
kimiawi sehingga makanan mudah diserap dan dialirkan ke peredaran darah.
• Sistem pencernaan adalah sistem organ dalam hewan yang menerima makanan,
mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut.
Sistem Pencernaan
INVERTEBRATA

 sistem pencernaan pada annelida terdiri dari mulut,


faring, esofagus(kerongkongan), usus dan anus. Invertebrata adalah
mulut pada annelida dilengkapi gigi kitin yang berada di hewan yang tidak
ujung belakang memiliki tulang
punggung.
Sistem Pencernaan
VERTEBRATA

sistem pencernaan pada amphibi dimulai dari rongga


mulut, esofagus, ventrikulus, intestinum (usus), dan Vertebrata adalah
kloaka. hewan yang memiliki
tulang punggung.
Sistem Pencernaan
RUMINANSIA

Ruminansia/hewan
sistem pencernaan pada ruminansia terdiri dari mulut, pemamah biak yaitu
esofagus, rumen (perut besar), mulut, retikulum, sekelompok hewan
omasum, abomasum, usus halus, dan anus. pemakan tumbuhan yang
mempunyai 2 proses
pencernaan
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA HEWAN
Thank You

Anda mungkin juga menyukai