Disusun oleh :
Kelas B / Kelompok 4
1. I Nyoman Sukaredana (16320052)
2. Wisca Febriana (16320039)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “PERKEMABNGAN
HEWAN TINGKAT RENDAH (PROTOZOA & INVERTEBRATA)” sebagai bukti tanggung
jawab terhadap tugas yang diamanatkan oleh dosen pembimbing mata kuliah
perkembangan hewan.
Kami ucapkan terimakasih kepada Rasuane Noor, S.Si,M.Sc. dan Dr. Hening
Widowati, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah perkembangan hewan, yang telah
membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman yang telah memberikan motivasi sehingga kami terdorong untuk
menyelesaikan tugas yang telah diamanatkan kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
baik dari segi materi yang disajikan maupun dari setruktur bahasa yang digunakan, itu
semua tidak lain disebabkan oleh keterbatasan yang kami miliki, untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari penbaca yang berguna untuk pembelajaran kami
selanjutnya. Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
sekalian.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangbiakan hewan memiliki tujuan untuk melestarikan jenisnya
terlebih lagi adalah banyak hewan yang ada di Indonesia hampir di ambang
kepunahan. Oleh sebab itulah perkembangbiakan perlu dilakukan agar hewan
tersebut tidak punah. Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk melakukan
reproduksi atau proses perkembangbiakan. Reproduksi merupakan salah satu
kemampuan hewan yang sangat penting. Tanpa kemampuan tersebut satu jenis
hewan akan punah.
Perkembangbiakan hewan secara generatif terjadi jika ada pertemuan sel
kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (ovum) pada peristiwa perkawinan.
Melalui perkawinan itulah terjadi peleburan sel kelamin jantan dengan sel kelamin
betina dan membentuk individu baru yang memiliki sifat perpaduan dari kedua
induknya. Perkembangbiakan secara generatif pada hewan yaitu dengan cara:
Ovivar, Vivivar, dan Ovovivivar.
Organisme tingkat rendah seperti Paramecium dapat berkembang biak
secara generatif melalui konjugasi. Caranya, dua individu saling mendekat pada
bagian mulut selnya, kemudian terjadi tukar menukar inti sel. Tidak dapat dibedakan
mana sel jantan dan mana sel betina. Setelah konjugasi selesai, Paramecium
melepaskan diri, selanjutnya masing-masing individu dapat melakukan pembelahan
lagi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangbiakan hewan secara generatif?
2. Bagaimana cara-cara perkembangbiakan generatif pada hewan rendah
3. Bagaimana mekanisme syngami?
4. Bagaimana mekanisme konjugasi?
5. Bagaimana Mengkomunikasikan cara perkembangbiakan generatif pada hewan
rendah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan hewan secara generatif
2. Untuk mengetahui cara perkembangbiakan generatif pada hewan rendah
3. Untuk mengetahui mekanisme syngami
4. Untuk mengetahui mekanisme konjugasi
1
5. Untuk mengetahui cara komunikasi perkembangbiakan generatif pada hewan
rendah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sirip ekor mujair jantan. Pada saat itu mujair jantan memancarkan sperma
dan membuahi telur dalam mulut mujair betina.
c. Kupu-Kupu Kubis
Kupu-kupu betina menegakkan sayap sambil memeperhatikan warna pucat
bagian bawah tubuhnya kepada kupu-kupu jantan. Kupu-kupu kubis kawin
dengan cara saling membelakangi. Terjadi pembuahan telur di dalam tubuh
betina. Telur kemudian diletakkan di daun kubis.
4
B. Cara-Cara Perkembangbiakan Generatif pada Hewan Rendah
Organisme tingkat rendah seperti Paramecium dapat berkembang biak
secara generatif melalui konjugasi. Caranya, dua individu saling mendekat pada
bagian mulut selnya, kemudian terjadi tukar menukar inti sel. Tidak dapat dibedakan
mana sel jantan dan mana sel betina. Setelah konjugasi selesai, Paramecium
melepaskan diri, selanjutnya masing-masing individu dapat melakukan pembelahan
lagi.
Hewan tingkat rendah lainnya bersifat hermafrodit, yakni satu individu dapat
menghasilkan sel sperma dan ovum. Misalnya cacing tanah, dan bekicot. Meskipun
hermafrodit, cacing dan bekicot tetap memerlukan hewan lain untuk melakukan
persilangan. Hal mi disebabkan masa kematangan sperma dan ovum berbeda.
Organsme tingkat rendah (Paramecium) dapat berkembang secara generatif dengan
cara konjugasi. Selain itu juga dilakukan dengan cara heterogami. Heterogami
adalah cara perkembangbiakan yang mempertemukan dua buah sel kelamin yang
berbeda, baik dari segi bentuk, ukuran, maupun tingkah lakunya. Cara
perkembangbiakan heterogami terjadi pada hewan hydra, paramaecium, cacing dan
serangga. Kebanyakan hydra bersifat hermaprodit (berkelamin ganda).
5
seksual umumnya terjadi pada hewan tingkat tinngi atau hawan bertulang belakang
(vertebrata).
Proses Singami terdiri dari tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan
meiosis. Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel
yang mengandung dua inti yang nggak menyatukan diri selama pembelahan sel
(stadium dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama.
Setelah pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti
zigot yang diploid. Setelah ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan
pengurangan jumlah kromosom menjadi haploid kembali. Contoh hewan yang
melakukan isogami adalah ikan dan katak.
6
Gambar 2. Pembelahan-mitosis protozoa
Ciliata adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa rambut getar
(cilia). Rambut getar ini adalah bulu-bulu halus yang melekat pada membran sel.
7
Dengan menggunakan rambut getar, makhluk hidup dapat bergerak bebas ke
segala arah di dalam air. Alat gerak berupa cilia atau bulu getar.Bentuk tubuh
tetap, hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri. Ada
yang hidup bersimbiosis di dalam usus vertebrata.
9
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
https://usaha321.net/pertumbuhan-dan-perkembangbiakan-protozoa.html . Diakses
Ihsan, Moh Nur. 2010. Ilmu Reproduksi Ternak Dasar. Malang:Universitas Brawijaya Press
(UB Press)
Yunita, Erni. 2018. Pertumbuhan Dan Perkembangan pada Hewan dan Manusia. (Online)
https://karedok.net/modul-buku/biologi/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-
11