Anda di halaman 1dari 9

PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK

A. Pengertian Perkembangan Kognitif


• Menurut ahli
- Menurut Ahmad Susanto (2011: 48) : kognitif adalah suatu
proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk
menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu
kejadian atau peristiwa.
- Menurut Husdarta dan Nurlan (2010: 169) berpendapat
bahwa perkembangan kognitif adalah suatu proses menerus,
namun hasilnya tidak merupakan sambungan (kelanjutan)
dari hasil-hasil yang telah dicapai sebelumnya
Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan
bahwa perkembangan kognitif adalah salah satu
aspek perkembangan peserta didik yang
berkaitan dengan pengetahuan, yaitu semua
proses psikologis yang berkaitan dengan
bagaimana individu mempelajari dan
memikirkan lingkungannya, sesuai buku
karangan.
B. Karakteristik Perkembangan Kognitif
Karakteristik perkembangan kognitif peserta didik dibagi
dalam dua tahap yaitu tahap usia sekolah (SD) dan Remaja
(SMP dan SMA).
1. Usia Sekolah (Sekolah Dasar)
Berdasarkan pada teori kognitif piaget, pemikiran anak usia
sekolah dasar merupakan masa kongkret-operasional, yaitu
masa dimana aktivitas mental anak terfokus pada objek-objek
yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah
dialaminya. Operasi adalah hubungan-hubungan logis di antara
konsep-konsep atau skema-skema, dan operasi kongkret adalah
aktifitas mental yang difokuskan pada objek-objek dan
peristiwa-peristiwa nyata atau kongkreat dapat di ukur.
Menurutnya anak pada masa ini sudah mengerti konversi
karena pada masa ini anak telah mengembangkan tiga macam proses yang
disebut operasi-operasi, yaitu:
a. Negasi
b. resiprokasi
c. identitas.

2. Remaja (SMP dan SMA)


Pada masa remaja memasuki tahap pemikiran operasional formal.
Yaitu suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai pada usia kira-kira
11 dan 12 tahun dan terus berlanjut sampai usia remaja  sampai masa
dewasa (Lerner & Hustlsch, 1983).
Pada masa remaja, anak sudah mampu berfikir secara abstrak, menalar
secara logis, menarik kesimpulan dari informasi yang sudah tersedia,
mampu berfikir secara abstrak dan hipotesis, dan mampu berfikir masa
akan datang dan mampu menggunakan symbol untuk sesuatu benda yang
belum diketahui.
C. Ketidakdewasaan Pemikiran Remaja
Dalam beberapa hal pemikiran remaja terlihat kurang matang
yang dikelompokkan dalam enam karakteristik, yaitu:
1. Idealisme dan kekritisan
2. Argumentativitas
3. Ragu-ragu
4. Menunjukkan hypocrisy
5. Kesadaran diri
6. Kekhususan dan ketangguhan

Perkembangan kognitif dipengaruhi oleh beberapa faktor


sehingga terjadi ketidakdewasaan pemikiran remaja. Faktor yang
mempengaruhi perkembangan kognitif yaitu:
a. Gaya pengasuhan.
Baumrind menekankan tiga tipe gaya pengasuhan yang dapat
mempengaruhi    perkembangan kognitif,  pada anak (Wiriana,
2008), yaitu :
1. Gaya pengasuhan Otoriter (authoritarian parenting)
Gaya pengasuhan otoriter adalah suatu gaya yang membatasi
dan menghukum yang menuntut anak untuk mengikuti perintah-
perintah orangtua dan menghormati pekerjaan dan usaha.
2. Gaya pengasuhan Otoritatif (authoritative parenting)
Gaya pengasuhan Otoritatif adalah merupakan pengasuhan
yang mendorong anak untuk tetap mandiri tapi masih
menetapkan batas-batas dan pengendalian atas tindakan-tindakan
mereka. 
3. Gaya pengasuhan Permisi (permissive parenting),
Dibagi dua yaitu pengasuhan permissive indulgent (orang tua
sangat terlibat tetapi sedikit batasan) dan pengasuhan permissive
indifferent (orang tua tidak terlibat).

b. Pengaruh lingkungan.
Lingkungan pertama yang berpengaruh adalah sekolah,
pengaruh teman sebaya (peers), status sosial ekonomi, peran
gender dalam keluarga, dan media masa.
Lingkungan yang kondusif bagi perkembangan kognitif anak
adalah lingkungan yang mampu merangsang rasa ingin tahu,
kemampuan untuk mengamati serta menyelesaikan masalah serta
mengembangkan alternative penyelesaian masalah.
D. Implikasi Teori
Menurut Piaget, perkembngan kognitif sebagian besar
tergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan
aktif berinteraksi dengan lingkungannya, yaitu bagaimana anak
secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya.
Berikut ini adalah implikasi teori menurut Piaget dalam
pembelajaran:
1. Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal
kemajuan perkembangan
2. Pendidikan disini bertujuan untuk mengembangkan pemikiran
anak, artinya saat anak mencoba memecahkan masalah,
penalaran merekalah yang penting daripada jawabannya.
3. Anak belajar paling baik dengan menemukan, artinya agar
pembelajaran yang berpusat pada anak berlangsung efektif,
guru tidak meninggalkan anak belajar sendirian.

Anda mungkin juga menyukai