Anda di halaman 1dari 7

: Teori Pembelajaran

Mata Kuliah
Dosen Pengampu : Dr.Muh.Tawil, M.S

TUGAS 4 BELAJAR SOSIAL


DAN TEORI GAGNE

DI SUSUN OLEH:

NUR ACHMAD
181050801006
KELAS A

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
1. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan determinisme resiprokal!
Jawab :
Determinisme resiprokal merupakan pendekatan yang menjelaskan tingkah laku manusia
dalam bentuk interaksi timbal-balik yang terus menerus antara determinan kognitif, behavioral
dan lingkungan.

2. Jelaskan prinsip-prinsip teori belajar sosial dalam hal belajar!


Jawab :
a. Prinsip faktor-faktor yang saling menentukan
Bandura menyatakan bahwa diri seorang manusia pada dasarnya adalah suatu sistem diri.
Sebagai suatu sistem bermakna bahwa perilaku, berbagai faktor pada diri seseorang dan
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam lingkungan orang tersebut, secara bersama-sama
saling bertindak sebagai penentu atau penyebab yang satu terhadap yang lainnya. Adapun
faktor yang saling terkait tersebut antara lain faktor kepribadian, faktor perilaku dan faktor
lingkungan.
b. Kemampuan untuk membuat atau memahami simbol/tanda/lambang
Bandura menyatakan bahwa orang memahami dunia secara simbolis melalui gambar-
gambar kognitif, jadi orang lebih bereaksi terhadap gambaran kognitif dari dunia sekitar
daripada dunia itu sendiri. Artinya karena orang memiliki kemampuan berfikir, maka hal-
hal yang telah berlalu dapat disimpan dalam ingatan dan hal-hal yang akan datang dapat
pula “diuji” secara simbolis dalam pikiran.
c. Kemampuan berfikir kedepan
Pikiran kedepan maksudnya pikiran mengawali tindakan. Selain dapat digunakan untuk
mengingat hal-hal yang sudah pernah dialami, kemampuan berpikir atau mengolah symbol
dapat pula dimanfaatkan untuk merencanakan masa depan Orang dapat menduga
bagaimana orang lain bias bereaksi terhadap seseorang, dapat menentukan tujuan, dan
merencanakan tindakan-tindakan yang harus diambil untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.
d. Kemampuan untuk seolah-olah mengalami apa yang dialami oleh orang lain
Belajar dari apa yang dialami orang lain maksudnya, orang-orang terlebih lagi anak-anak
mampu belajar dengan cara memperhatikan orang lain berperilaku dan memperhatikan
konsekuensi dari perilaku tersebut.
e. Kemampuan mengatur diri sendiri
Kemampuan mengatur diri sendiri maksudnya seberapa giat orang bekerja dan belajar,
berapa jam orang tidur, bagaimana bersikap dimuka umum, apakah mengerjakan pekerjaan
kuliah dengan teratur dan sebagainya. Yang dimana perilaku ini dikerjakan, tidak selalu
untuk memuaskan orang lain tetapi berdasarkan standar dan motivasi yang ditetapkan diri
sendiri.
f. Kemampuan untuk berefleksi
Kemampuan berefleksi maksudnya mampu memantau ide-ide mereka dan menilai
kepantasan ide-ide tersebut sekaligus menilai diri mereka sendiri. Yang dimana dari semua
penilaian itu, yang paling penting adalah penilaian terhadap beberapa komponen diri
mereka dapat mengerjakan suatu tugas dengan sukses.

3. Deskripsikan dan jelaskan tahap-tahap dalam pemodelan!


Jawab :
1. Perhatian (Attention)
Subjek harus memperhatikan tingkah laku model untuk dapat mempelajarinya. Subjek
memberi perhatian tertuju kepada nilai, harga diri, sikap dan lain-lain yang dimiliki.
2. Mengingat (Retention)
Subjek yang memperhatikan harus merekam peristiwa itu dalam sistem ingatannya. Yang
nantinya subjek bisa melakukan peristiwa itu kelak bila diperlukan atau diingini.
3. Reproduksi Gerak (Reproduction)
Setelah mempelajari sesuatu tingkah laku, subjek juga dapat menunjukan kemampuannya
atau menghasilkan apa yang disimpan dalam bentuk tingkah laku. Contohnya, mengendarai
mobil, bermain tenis. Jadi setelah subyek memperhatikan model dan menyimpan
informasi, sekarang saatnya untuk benar-benar melakukan perilaku yang diamatinya.
4. Motivasi (Motivation)
Subjek harus termotivasi untuk meniru perilaku yang dimodelkan. Karena motivasi ini
merupakan penggerak individu untuk terus melakukan sesuatu

4. Deskripsikan dan jelaskan fase-fase belajar menurut Gagne!


Jawab :
Fase-fase belajar ini berlaku bagi semua tipe belajar. Menurut Gagne, ada 4 buah fase dalam
proses belajar, yaitu:
1. Fase penerimaan (apprehending phase)
Pada fase ini, rangsang diterima oleh seseorang yang belajar. Ini ada beberapa langkah.
Pertama timbulnya perhatian, kemudian penerimaan, dan terakhir adalah pencatatan
(dicatat dalam jiwa tentang apa yang sudah diterimanya).
2. Fase penguasaan (Acquisition phase)
Pada tahap ini akan dapat dilihat apakah seseorang telah belajar atau belum. Orang yang
telah belajar akan dapat dibuktikannya dengan memperlihatkan adanya perubahan pada
kemampuan atau sikapnya.
3. Fase pengendapan (Storage phase)
Sesuatu yang telah dimiliki akan disimpan agar tidak cepat hilang sehingga dapat
digunakan bila diperlukan. Fase ini berhubungan dengan ingatan dan kenangan.
4. Fase pengungkapan kembali (Retrieval phase)
Apa yang telah dipelajari, dimiliki, dan disimpan (dsalam ingatan) dengan maksud untuk
digunakan (memecahkan masalah) bila diperlukan. Jika kita akan menggunakan apa yang
disimpan, maka kita harus mengeluarkannya dari tempat penyimpanan tersebut, dan inilah
yang disebut dengan pengungkapan kembali. Fase ini meliputi penyadaran akan apa yang
telah dipelajari dan dimiliki, serta mengungkapkannya dengan kata-kata (verbal) apa yang
telah dimiliki tidak berubah-ubah.
Menurut Gagne, fase pertama dan kedua merupakan stimulus, dimana terjadinya proses belajar,
sedangkan pada fase ketiga dan keempat merupakan hasil belajar.
5. Deskripsikan dan jelaskan tipe-tipe belajar menurut Gagne!
Jawab :
Menurut Robert M. Gagne, ada 8 tipe belajar, yaitu:
1. Tipe belajar tanda (Signal learning)
Belajar dengan cara ini dapat dikatakan sama dengan apa yang dikemukakan oleh Pavlov.
Semua jawaban/respons menurut kepada tanda/sinyal.
2. Tipe belajar rangsang-reaksi (Stimulus-response learning)
Tipe ini hampir serupa dengan tipe satu, namun pada tipe ini, timbulnya respons juga karena
adanya dorongan yang datang dari dalam serta adanya penguatan sehingga seseorang mau
melakukan sesuatu secara berulang-ulang.
3. Tipe belajar berangkai (Chaining Learning)
Pada tahap ini terjadi serangkaian hubungan stimulus-respons, maksudnya adalah bahwa
suatu respons pada gilirannya akan menjadi stimulus baru dan selanjutnya akan
menimbulkan respons baru.
4. Tipe belajar asosiasi verbal (Verbal association learning)
Tipe ini berhubungan dengan penggunaan bahasa, dimana hasil belajarnya yaitu
memberikan reaksi verbal pada stimulus/perangsang.
5. Tipe belajar membedakan (Discrimination learning)
Hasil dari tipe belajar ini adalah kemampuan untuk membeda-bedakan antar objek-objek
yang terdapat dalam lingkungan fisik.
6. Tipe belajar konsep (Concept Learning)
Belajar pada tipe ini terutama dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman atau pengertian
tentang suatu yang mendasar.
7. Tipe belajar kaidah (RuleLearning)
Tipe belajar ini menghasilkan suatu kaidah yang terdiri atas penggabungan beberapa konsep.
8. Tipe belajar pemecahan masalah (Problem solving)
Tipe belajar ini menghasilkan suatu prinsip yang dapat digunakan untuk memecahkan suatu
permasalahan.
6. Deskripsikan dan jelaskan kategori kapabilitas menurut Gagne yang merupakan hasil
belajar!
Jawab :
1. Informasi verbal
Kapabilitas informasi verbal merupakan kemampuan untuk mengkomunikasikan secara
lisan pengetahuannya tentang fakta-fakta. Informasi verbal diperoleh secara lisan,
membaca buku dan sebagainya. Informasi ini dapat diklasifikasikan sebagai fakta, prinsip,
nama generalisasi. Contoh, siswa dapat menyebutkan hukum 1 newton yang berbunyi,
“Benda akan diam atau bergerak lurus beraturan jika resultan gaya-gaya yang bekerja pada
sebuah benda sama dengan nol (F=0).
2. Keterampilan Intelektual
Kapabilitas keterampilan intelektual merupakan kemampuan untuk dapat memperbedakan,
menguasai konsep, aturan, dan memecahkan masalah. Kemampuan-kemampuan tersebut
diperoleh melalui belajar. Kapabilitas keterampilan intelektual menurut Gagne
dikelompokkan dalam 8 tipe belajar yaitu, belajar isyarat, belajar stimulus respon, belajar
rangkaian gerak, belajar rangkaian verbal, belajar memperbedakan, belajar pembentukan
konsep, belajar pembentukan aturan, dan belajar pemecahan masalah. Tipe belajar tersebut
terurut kesukarannya dari yang paling sederhana (belajar isyarat) sampai kepada yang
paling kompleks belajar pemecahan masalah.
3. Strategi Kognitif
Kapabilitas strategi kognitif adalah kemampuan untuk mengkoordinasikan serta
mengembangkan proses berpikir dengan cara merekam, membuat analisis dan sintesis.
Kapabilitas ini terorganisasikan secara internal sehingga memungkinkan perhatian, belajar,
mengingat, dan berfikir anak terarah. Contoh tingkah laku akibat kapabilitas strategi
kognitif, adalah menyusun langkah-langkah penyelesaian masalah fisika.
4. Sikap
Kapabilitas sikap adalah kecenderungan untuk merespon secara tepat terhadap stimulus
atas dasar penilaian terhadap stimulus tersebut. Respon yang diberikan oleh seseorang
terhadap suatu objek mungkin positif mungkin pula negatif, hal ini tergantung kepada
penilaian terhadap objek yang dimaksud, apakah sebagai objek yang penting atau tidak.
Contoh, seseorang memasuki toko buku yang didalamnya tersedia berbagai macam jenis
buku, bila orang tersebut memiliki sikap positif terhadap fisika, tentunya sikap terhadap
fisika yang dimiliki mempengaruhi orang tersebut dalam memilih buku fisika atau buku
yang lain selain buku fisika.
5. Keterampilan Motorik
Untuk mengetahui seseorang memiliki kapabilitas keterampilan motorik, kita dapat
melihatnya dari segi kecepatan, ketepatan, dan kelancaran gerakan otot-otot, serta anggota
badan yang diperlihatkan orang tersebut. Kemampuan dalam mendemonstrasikan alat-alat
peraga fisika merupakan salah satu contoh tingkah laku kapabilitas ini. Contoh lain yang
lebih sederhana misalnya kemampuan menggunakan penggaris, jangka sorong, micrometer
sekrup, spherometer sampai kemampuan menggunakan alat-alat tadi untuk mengukur
lebar, atau ketebalan suatu benda.

Anda mungkin juga menyukai