Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Mata Kuliah : Strategi Pengelolaan dan Pembelajaran

Dosen Pengampu ;

Drs. Isa Ansori, M.Pd.


Dra. Sri Susilaningsih, M. Pd.

Disusun oleh ;

1. Yusuf Rosyid Ridho (1401420229)


2. Nikmatul Khasanah (1401420259)
3. Gadis Dwi Mafithroh (1401420289)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Keterampilan
Dasar Mengajar” tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen Drs. Isa
Ansori, M.Pd. dan Dra. Sri Susilaningsih, M. Pd. pada mata kuliah Strategi Pengelolaan dan
Pembelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Keterampilan Dasar Mengajar bagi para pembaca dan penulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu
dalam proses penyelesaian makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Kudus, 08 Mei 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

Judul...........................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................1
1.4 Manfaat.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
2.1 Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar...............................................3
2.2 Keterampilan Dasar Mengajar yang Harus Dikuasai Guru......................4
2.3 Manfaat Keterampilan Dasar....................................................................15
2.4 Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Keterampilan Dasar Mengajar....................16
2.5 Implementasi Pelaksanaan Keterampilan Dasar Mengajar...................... 17
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………21
3.1 Kesimpulan...............................................................................................21
3.2 Saran ............................................................................................. .......... 21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut pendapat Helmiati (2013:28), penguasaan keterampilan dasar mengajar
menjadi salah satu persyaratan utama dalam proses pembelajaran di samping persyaratan yang lain.
Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa keterampilan
atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam
melaksanakan tugas mengajarnya.
Sebagai seorang pendidik ada beberapa hal yang harus diperhatikan salah satunya pendidik
memiliki keterampilan dasar dalam mengajar. Ketampilan ini sangatlah penting diterapkan
karena untuk memudahkan proses pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran yang
kreatif, efektif dan efesien tergantung pada keterampilan seorang pendidik dalam
mengajar. Suksesnya pembelajaran didalam kelas tergantung bagaimana pendidik mengelola
pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, keterampilan dasar mengajar sangat bagus
diimplementasikan dalam pendidikan.
Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga pengajar, karena
dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar
bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti
pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.

1.2 Rumusan Masalah


1 Apa itu keterampilan dasar mengajar?
2 Apa saja keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru?
3 Bagaimana manfaat dari keterampilan dasar mengajar?
4 Bagaimana prinsip-prinsip dari keterampilan dasar mengajar?
5 Bagaimana implementasi keterampilan dasar mengajar dalam pembelajaran?

1.3 Tujuan
1 Dapat memahami dan mengetahui keterampilan dasar mengajar.
2 Dapat memahami dan mengetahui keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai
oleh guru.

1
3 Dapat memahami dan mengetahui manfaat dari keterampilan dasar mengajar.
4 Dapat memahami dan mengetahui prinsip-prinsip dari keterampilan dasar mengajar.
5 Dapat memahami dan mengetahui implementasi keterampilan dasar mengajar dalam
pembelajaran.

1.4 Manfaat
Hasil pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoretis
maupun secara praktis, sebagai berikut :
a. Secara teoretis
Hasil makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca khususnya mahasiswa dalam
hal yang berkaitan dengan Keterampilan Dasar Mengajar Guru.
b. Secara praktiss
Melalui pembuatan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan berfikir dan
kemampuan menganalisis suatu hal yang terkait, dan juga sebagai salah satu syarat
penilaian mata kuliah Profesi Kependidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar

Mengajar (teaching) memiliki banyak pengertian, mulai dari pengertian yang sudah
lama (tradisional) sampai pada pengertian yang terbaru (kontemporer).Secara deskriptif
mengajar diartikan sebagai proses menyampaikan informasi atau pengetahuan dari guru,
dosen, instruktur, atau widyaiswara kepada siswa/pebelajar. Merujuk pada pengertian
mengajar tersebut, inti dari mengajar adalah proses menyampaikan (transfer), atau
memindahkan. Memang dalam mengajar ada unsur menyampaikan atau transfer dari guru,
dosen, instruktur, atau widyaiswara kepada siswa/pebelajar. Akan tetapi pengertian transfer
atau memindahkan tersebut bukan seperti seseorang memindahkan air minum dari satu
cangkir ke cangkir yang lain. Air yang dipindahkan dari satu cangkir ke cangkir yang lain,
volumenya akan tetap sama bahkan karena mungkin terjadi proses penguapan, maka volume
air yang dipindahkan itu akan semakin berkurang (menyusut) dari keadaan sebelumnya. Oleh
karena itu mengajar yang diartikan proses menyampaikan (transfer), maknanya adalah
“menyebarluaskan, memperkaya” pengalaman belajar siswa sehingga dapat mengembangkan
potensi siswa/pebelajar secara maksimal.

Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh guru, dosen,
instruktur, atau widyaiswara, yaitu: 1) menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan
(what to teach), 2) menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya (haw to teach).
Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek nomor 2 yaitu cara membelajarkan
siswa. Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh setiap guru,
dosen, instruktur, atau widyaiswara, kerena dengan keterampilan dasar mengajar bahwa
mengajar bukan sekedar proses menyampaikan pengetahuan saja, akan tetapi menyangkut
aspek yang lebih luas seperti: pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan, dan nilai-
nilai.

Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan


yang bersifat khusus (most specific instructional behaviours) yang harus dimiliki oleh guru,
dosen, instruktur, atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara
efektif,efisiendan profesional(As. Glicman, 1991). Dengan demikian keterampilan dasar

3
mengajar berkenaan denganbeberapa kemamapuan atau keterampilan yang bersifat mendasar
dan melekat harus dimiliki dan diaktualisasikan oleh setiap guru, dosen, instruktur, atau
widyaiswara dalam melaksanakan tugas mengajarnya.

2.2 Keterampilan Dasar Mengajar Yang Harus Dikuasai Guru


Keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru ada 8 keterampilan yaitu;

1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Dalam Usman (1979 : 91)yang dimaksud dengan keterampilan membuka dan


menutup pelajaran (Set induction) adalah usaha sadar atau kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondisi bagi murid agar mental
maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut dapat
membawa efek positif dalam kegiatan belajar mengajar.

 Tujuan pokok siasat membuka pelajaran (Set induction)adalah:

1. Menyiapkan mental anak didik agar siap memasuki materi yang akan dibicarakan.
2. Menimbulkan minat serta pemusatan perhatian anak didik terhadap materi yang akan
dibicarakan

Contoh:

Guru : Nah, anak-anak! Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari suatu pokok
pembahasan baru tentang “Bangun datar”. Tetapi sebelum kita pelajari lebih lanjut topic
tersebut, cobalah perhatikan dahulu ke depan. Gambar apakah yang Bapak pegang ini? Ya,
kamu Beni dan seterusnya.

Untuk menyiapkan mental dan minat anak didik pada pelajaran, dapat dilakukan melalui
upaya-upaya sebagai berikut:

1. Menghubungkan materi yang telah dipelajari dengan materi yang telah disajikan.
2. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan garis besar materi yang akan dipelajari.
3. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan tugas-tugas yang harus
diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

4
4. Mengajukan pertanyaan, baik untuk mengetahui pemahaman anak didik terhadap
pelajaran yang telah lalu maupun untuk menjajaki kemampuan awal berkaitan dengan
bahan yang akan dipelajari.

Kegiatan menutup pembelajaran (closure) adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Dengan menutup pembelajaran tersebut
dapat memberi deskripsi pelajaran yang baru dipelajari oleh peserta didik, disamping itu
untuk mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan tingkat keberhasilan guru dalam
proses belajar mengajar.

 Bentuk usaha guru dalam mengakhiri kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1. Merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru dibahas atau
dipelajari sehingga siswa memperoleh gambaran jelas tentang esensi pokok pelajaran
yang baru dipelajari
2. Mengonsolidasikan perhatian siswa terhadap hal-hal yang pokok dalam pembelajaran
3. Mengorganisasikan semua kegiatan atau pelajaran yang telah dipelajari
4. Memberikan tindak lanjut (follow up) berupa ajakan atau saran agar materi yang baru
dipelajari jangan dilupakan serta agar dipelajari kembali di rumah.

 Komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran


a. Membuka pelajaran
1. Menarik perhatian siswa, antara lain dengan:
a. Gaya mengajar guru
b. Penggunaan alat bantu pelajaran
c. Pola interaksi yang bervariasi
2. Menimbulkan motivasi, antara lain dengan:
a. Kehangatan dan keantusiasan
b. Menimbulkan rasa ingin tahu
c. Mengemukan ide yang bertentangan
d. Memperhatikan minat siswa
3. Memberi acuan melalui berbagai cara seperti:
a. Mengemukan tujuan dan batas-batas tugas
b. Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
c. Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
d. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
5
4. Membuat kaitan atau hubungan antara materi-materi yang akan dipelajari dengan
pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai siswa
b. Menutup Pelajaran
1. Meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan
membuat ringkasan
2. Mengevaluasi antara lain dengan:
a. Mendemostrasikan keterampilan
b. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
c. Mengeksplorasikan pendapat peserta didik
d. Memberikan soal-soal tertulis

2. Keterampilan Bertanya

Dalam pembelajaran tidak asing lagi dengan yang namanya bertanya. Hal ini sangat
diperlukan dan seorang guru harus mamiliki keteranpilan bertanya sebab pertanyaan yang
tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat pula akan memberikan dampak positif
terhadap siswa, yaitu:

1. Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar


2. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang
dibicarakan
3. Mengembangkan pola dan cara berpikir aktif dari peserta didik
4. Menuntun proses berpikir siswa
5. Memusatkan perhatian siswa

 Dasar-dasar pertanyaan yang baik:


a. Jelas dan mudah dimengerti
Pertanyaan perlu disusun secara jelas dan singkat, serta harus memperhitungkan
kemampuan berfikir dan perbendaharaan kata ya ng dikuasai anak didik, serta hindari
pertanyaan yang terlalu panjang dan berbelit-belit.
b. Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan
Dalam mengajukan pertanyaan mungkin guru perlu memberikan acuan berupa
penjelasan singkat berisi informasi yang sesuai dengan jawabanyang diharapkan
c. Difokuskan pada suatu masalah tertentu

6
Pertanyaan dapat digunakan untuk memusatkan perhatian anak didik, disamping
pemusatan perhatian dapat juga dilakukan dengan mengetuk meja, mengetuk papan
tulis dan tepuk tangan.
1. Berikan waktu yang cukup untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan
2. Berikan respon yang ramah dan menyenangkan
3. Tuntulah peserta didik sehingga mereka mampu menemukan jawaban sendiri
dengan benar

Dalam menjawab pertanyaan, mungkin anak didik tidak dapat memberikan jawaban yang
tepat, dalam hal ini hendaknya guru memberikan tuntunan menuju suatu jawaban yang tepat.
Hal ini dapat dilakukan seperti dengan mengulangi pertanyaan dengan cara lain dan nahsanya
lebih sederhana serta susunan kata yang lebih mudah dipahami anak didik.

 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam keterampilan bertanya:


a. Kehangatan dan keantusiasan
Dalam proses belajar, guru harus menunjukan sikap yang baik pada waktu mengajukan
pertanyaan maupun menerima jawaban peserta didik. Sikap ini dapat ditunjukan dengan
suara, ekspresi wajah, gerakan, dan posisi badan menampakan ada tidaknya kehangatan
dan keantusiasan.
b. Kebiasaan yang perlu dihindari
1. Mengulang pertanyaan yang peserta didik tidak mampu menjawabnya
2. Mengulang jawaban siswa
3. Menjawab sendiri pertanyaan yang diberikan
4. Usahakan pertanyaan yang diberikan tidak dijawab serempak oleh peserta didik
5. Menentukan siapa siswa yang harus menjawab pertanyaan
6. Pertanyaan ganda

3. Keterampilan Menjelaskan

Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan,


fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Menjelaskan merupakan
suatu aspek penting yang harus dimiliki guru, mengingat sebagian besar pembelajaran
menuntut guru untuk memberikan penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang
didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap tentang
masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam kegiatan
7
pembelajaran.Penggunaan penjelasan dalam pembelajaran memilki beberapa komponen yang
harus diperhatikan.

 Komponen-komponen keterampilan menjelaskan


1. Merencanakan
Perencanaan yang diberikan oleh guru perlu direncanakan dengan baik, terutama yang
berkenaan dengan isi pesan dan penerimaan pesan. Yang berkaitan dengan isi pesan
(materi) meliputi penganalisaan masalah secara keseluruhan. Mengenai dengan
penerimaan pesan (peserta didik) hendaknya perhatikan hal-hal atau perbedaan pada
setiap anak yang akan menerima pesan seperti usia, jenis kelamin, kemampuan, latar
belakang sosial-ekonomi, bakat, dan minat.
2. Penyajian suatu penjelasan
Agar penjelasan yang diberikan dapat dipahami, dalam penyajianya perlu diperhatikan
hal-hal berikut :
a. Bahasa yang diucapkan harus jelas dan enak didengar.
b. Gunakan intonasi sesuai dengan materi yang dijelasan.
c. Gunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, serta hindari kata-kata yang
tidak perlu, seperti “eu”,”mm”,”ya ya ya dan lain-lain.
d. Bila ada istilah khusus atau baru berilah anak didik defenisi yang tepat.
e. Perhatikan apakah semua anak didik dapat menerima, memahami penjelasan
serta penjelasan tersebut dapat membangkitkan motifasi belajr mereka.
 Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan suatu penjelasan,
seperti :
1. Penjelasan dapat diberikan selama pembelajaran, baik di awal, di tengah maupun di
akhir pembelajaran.
2. Penjelasan harus menarik perhatian anak didik sesuai dengan materi standar dan
kompetensi dasar.
3. Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan anak didik.
4. Materi yang dijelaskan harus sesuai dengan KD(kompetensi dasar) dan bermakna bagi
anak didik.
5. Penjelasan yang diberikan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat kemampuan
anak didik.

4. Keterampilan Memberi Penguatan

8
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal
ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap
tingkah laku peserta didik, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik
(feedback) bagi peserta didik atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun
koreksi.

 Tujuan Pemberian Penguatan


Penguatan mempunyai pengaruh positif yang berupa sikap positif terhadap proses belajar
peserta didik dan bertujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan perhatian siswa dalam belajar
2. Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar
3. Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku peserta didik yang
produktif.

 Jenis-jenis penguatan
1) Penguatan verbal
Biasanya diutarakan dengan menggunakan kata-kata pujian, pengahargaan,
persetujuan, dan sebagainya, misalnya: bagus; bagus sekali; betul; pintar; ya, seratus
buat kamu.
2) Penguatan non verbal
a. Penguatan gerak isyarat : anggukan, gelengan, senyuman, kerut kening,
acungan jempol, dsb.
b. Penguatan pendekatan: guru berdiri disamping siswa
c. Penguatan dengan sentuhan (contact) : berjabat tangan, menepuk-nepuk
pundak siswa
d. Penguatan dengan kegiatan menyenangkan
e. Penguatan berupa symbol-simbol: seperti kartu bergambar, lencana, ataupun
komentar tertulis
f. Tidak langsung menyalahkan siswa
 Prinsip penggunaan penguatan
1) Kehangatan dan keantusiasan
Sikap dan gaya guru, termasuk suara, mimik, dan gerak badan, akan menunjukan
adanya kehangatan dan keantusiasan dalam memberikan penguatan.
2) Kebermaknaan

9
Penguatan hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku dan penampilan peserta
didik sehingga ia mengerti dan yakin bahwa patut diberi penguatan.
3) Menghindari penggunaan respon yang negative
Komentar, bercanda, menghina, ejekan yang kasar perlu dihindari karena akan
mematahkan semangat peserta didik untuk mengembangkan dirinya.
5. Keterampilan Mengadakan Variasi

Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar
mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar
mengajar murid senantiasa menunjukan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.

 Tujuan dan manfaat


1. Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar
mengajar yang relavan
2. Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan
menyelidiki pada siswa tentang hal-hal yang baru
3. Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan
berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik
4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran
yang disenanginya
 Variasi dalam kegiatan belajar-mengajar dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Variasi dalam gaya mengajar
1. Pengunaan variasi suara.
Variasi suara adalah perubahan nada suara dari keras menjadi lemah, dari tinggi
menjadi lemah, atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.
2. Pemusatan perhatian.
Memusatkan perhatian pada hal-hal yang dianggap penting dapat dilakukan guru
dengan perkataan seperti: ”perhatikan baik-baik” dan lain-lain.
3. Kesenyapan
Adanya kesenyapan tiba-tiba yang disengaja guru ketika menerangkan sesuatu
merupakan suatu alat yang baik untuk menarik perhatian.
4. Mengadakan kontak pandang.
Apabila guru berbicara dengan siswa sebaiknya pandangan menjelajahi seluruh kelas
dan melihat ke mata siswa untuk menunjukkan interaksi dengan mereka.

10
5. Gerakan badan dan mimic.
b. Variasi dalam ekspresi wajah guru
Gerakan kepala, gerakan badan adalah aspek yang amat penting dalam berkomunikasi.
Hal ini tidak saja menarik perhatian siswa tetapi lebih dari itu, yaitu untuk
menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan.
c. Pergantian posisi guru dalam kelas.
Pergantian posisi guru dalam kelas dapat digunakan untuk mempertahankan perhatian
siswa. Pergantian posisi disini dimaksudkan ke arah depan atau belakang, ke kiri atau ke
kanan.
d. Variasi dalam penggunaan media dan bahan pengajaran
Media dan alat pengajaran dapat digolongkan menjadi 3, yaitu:
1. Alat/bahan yang dapat dilihat.
Contohnya: grafik, gambar di papan tulis, peta, poster, dan sebagainya.
2. Alat/bahan yang dapat didengar.
Contohnya: rekaman suara, suara musik, dan sebagainya.
3. Alat/bahan yang dapat diraba atau dimanipulasi.
Contohnya: patung, alat mainan, sempoa, dan sebagainya
e. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa
Pola interaksi dapat berbentuk klasikal, kelompok dan perorangan sesuai dengan
keperluan, sedangkan variasi kegiatan dapat berupa mendengarkan informasi, menelaah
materi, diskusi, latihab atau demonstrasi.
Dalam mengadakan variasi, guru perlu mengingat prinsip-prinsip penggunaannya yang
meliputi :
1. Kesesuaian
2. Kewajaran
3. Kelancaran dan kesinambungan
4. Serta perencanaan bagi alat/bahan yang memerlukan penataan khsusus.

6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok kecil suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi,
pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Peserta didik berdiskusi dalam

11
kelompok-kelompok kecil dibawah pengawasan guru atau temannya untuk berbagai
informasi, pemecahan masalah, atau pengambilan keputusan.

 Ciri-ciri diskusi kelompok kecil:


1. Melibatkan 3-9 orang peserta.
2. Berlangsung dalam interaksi tatap muka yang informal.
3. Mempunyai tujuan yang dicapai dengan kerja sama antar anggota lainnya.
4. Berlangsung menurut proses yang sistematis.

Komponen keterampilan yang perlu dimiliki oleh pimpinan diskusi kelompok kecil adalah
sebagai berikut:

a. Memusatkan perhatian
1. Merumuskan tujuan diskusi secara jelas.
2. Merumuskan kembali masalah.
3. Menandai hal-hal yang tidak relevan,jika terjadi penyimpangan.
4. Merangkum hasil pembicaraan pada saat-saat tertentu.
b. Memperjelas masalah atau urunan pendapat
1. Menguraikan kembali atau merangkum urunan pendapat peserta.
2. Mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok tentang pendapat orang lain.
3. Menguraikan gagasan anggota kelompok dengan tambahan informasi.
c. Menganalisis pandangan siswa
1. Meneliti apakah alasan yang dikemukakan punya dasar yang kuat.
2. Memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati.
d. Meningkatkan urunan siswa
1. Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang mereka untuk berfikir.
2. Memberi contoh pada saat yang tepat.
3. Menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyaan yang mengandung perbedaan
pendapat.
4. Memberi waktu untuk berfikir.
5. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
e. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
1. Memancing pendapat peserta yang enggan berpartisipasi.
2. Memberikan kesempatan pertama kepada siswa yang enggan berpartisipasi.
3. Mencegah secara kebijaksanaan peserta yang suka memonopoli pembicaraan.
12
4. Mendorong mahasiswa untuk mengomentari pendapat temannya.
5. Meminta pendapat siswa jika terjadi jalan buntu.
f. Menutup diskusi dengan cara:
1. Merangkum hasil diskusi.
2. Memberikan gambaran tindak lanjut.
3. Mengajak para siswa menilai proses diskusi yang telah berlangsung.
 Diskusi kelompok kecil memungkinkan siswa:
1. Berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah.
2. Menimgkatkan pemahaman terhadap masalah penting.
3. Meningkatkan keterlibatan dalan perencanaan dan pengambilan keputusan.
4. Mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi.
5. Membina kerja sama yang sehat, kelompok yang kohesif, dan bertanggung jawab

7. Keterampilan Mengelola Kelas

Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan dalam menciptakan dan


mempertahankan kondisi kelas yang optimal guna terjadi proses belajar mengajar yang serasi
dan efektif.

 Tujuan guru menguasai keterampilan mengelola kelas adalah :


1. Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu maupun klasikal dalam
berperilaku yang sesuai dengan tata tertib serta aktivitas yang sedang berlangsung.
2. Menyadari kebutuhan siswa.
3. Memberikan respon yang efektif terhadap prilaku siswa.
 Komponen keterampilan:
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar
yang optimal,dapat dilakukan dengan cara :
2. Menunjukan sikap yang tanggap seperti memdekati,memberi reaksi terhadap
gangguan dalam kelas, dll.
3. Membagi perhatian secara visual dan verbal.
4. Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa dan
menuntut tanggung jawab siswa.
5. Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas.
6. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal.

13
7. Keterampilan yang berkaitan dengan respon guru terhadap respon negatif siswa yang
berkelanjutan.
 Enam (6) prinsip penggunaan keterampilan mengelola kelas, yaitu:
1. Kehangatan dan keantusiasan dalam mengajar.
2. Menggunakan kata-kata atau tindakan yang dapat menantang siswa untuk berfikir.
3. Menggunakan berbagai variasi untuk menghilangkan kejenuhan.
4. Keluwesan guru dalam pelaksanaan tugas.
5. Penekanan pada hal-hal yang bersifat positif.
6. Penanaman disiplin diri sendiri.
 Hal-hal yang harus dihindari guru dalam mengelola kelas, yaitu:
1) Campur tangan yang berlebihan.
2) Penghentian suatu pembicaraan/kegiatan karena ketidaksiapan guru.
3) Ketidakpastian memulai dan mengakhiri pelajaran.
4) Penyimpangan,terutama yang berkaitan dengan disiplin diri.
5) Bertele-tele.
6) Pengulangan penjelasan yang tidak diperlukan.

8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Didalam kelas,seorang guru mungkin menghadapi banyak kelompok kecil serta


banyak siswa yang masing-masing diberi kesempatan belajar secara kelompok maupun
perorangan.

 Peranan guru dalam penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
adalah:
1. Organisator kegiatan belajar mengajar
2. Sumber informasi bagi siswa
3. Pendorong bagi siswa untuk belajar
4. Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa
5. Pendiagnosa dan pemberi bantuan kepada siswa sesuai dengan kebutuhannya.
 Komponen keterampilan, yaitu:
1) Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi,dengan cara :
a. Kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa
b. Mendengarkan secara simpatik gagasan yang dikemukakan siswa

14
c. Membangun hubungan saling mempercayai
d. Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan
e. Mengendalikan situasi agar siswa merasa aman.
2) Keterampilan mengorganisasikan,dengan cara :
a. Memberi orientasi umum
b. Memvariasikan kegiatan
c. Mengkoordinasikan kegiatan
d. Membagi-bagi perhatian dalam berbagai tugas
e. Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi berupa laporan atau kesepakatan.
3) Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar.
a. Memberi penguatan yang sesuai
b. Mengembangkan supervisi proses awal yang mencakup sikap tanggap terhadap
keadaan siswa
c. Mengadakan supervisi proses lanjutan yang berupa bantuan yang diberikan secara
selektif
d. Mengadakan supervise pemanduan,dengan cara mendekati setiap
kelompok/perorangan agar mereka siap untukmengikuti kegiatan akhir.
4) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang
meliputi hal-hal berikut :
a. Menetapkan tujuan belajar
b. Merencanakan kegiatan belajar
c. Berperan sebagai penasehat
d. Membantu siswa menilai kemajuan sendiri.

2.3 Manfaat Keterampilan Dasar

Menurut Mulyasa (2016),Keterampilandasarmengajarsangat berperan dalam


menciptakan pembelajaran yang kreatif,profesional dan menyenangkan. Peranan guru dalam
pengajaran ini adalah sebagai organisator kegiatan belajar mengajar, sumber informasi
(narasumber) bagi siswa, motivator bagi siswa untuk belajar, penyedia materi dan kesempatan
belajar (fasilitator) bagi siswa, pembimbing kegiatan belajar siswa (konselor), dan sebagai
peserta kegiatan belajar.

15
2.4 Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Keterampilan Dasar Mengajar
1. Kesesuaian (relevant)
Kesesuaian atau relevan yaitu dalam memilih dan menentukan unsur-unsur jenis
keterampilan dasar mengajar yang akan dilaksanakan harus memperhatikan dan
disesuaikan dengan seluruh komponen pembelajaran. Penyesuaian ini sangat penting,
agar dalam menerapkan setiap unsur pembelajaran tersebut dapat lebih meningkatkan
kualitas proses dan hasil pembelajaran. Misalnya ketikamenerapkan keterampilan
memberikan stimulus melalui penggunaan multi media dan metode yang bervariasi,
hendaknya penggunaan tersebut disesuaikan dengan tujuan (kompetensi) pembelajaran
yang ingin dicapai, sesuain dengan kondisi siswa, materi pembelajaran,dan unsur-unsur
pembelajaran lainnya baiki intern maupun ekstern.
2. Kreativitas dan inovatif
Kreativitas dan inovatif dalam meggunakan unsur-unsur keteranpiloan dasar mengajar
sangat diperlukan agar suasan pembelajaran selalu menarik dan menyenagkan bagi
siswa. Kreativitas berari bahwa unsur-unsur keterampilan dasar mengajar yang
digunakan dikemas lebih menarik, dan biasanya melalui kreativitas akan muncul hal-hal
atau kegiatan yang baru dan berbeda dengan cara yang dilakukan sebelumnya (inovatif).
Misalnyaketika menerapkan keterampilan membuka pembelajaran, kegiatan yang
dilakukan oleh guru, dosen, instruktur, atau widyaiswara tidak selalu harus dengan cara
memberikan free test, akan tetapi secara kreatif dan inovatif bisa dengan cara lain,
misalnya memberikan ilustrasi, memberikan kondisi yang mempertentangkan, dll.
3. Ketepatan (akurasi)
Penggunaan setiap unsur keterampilan dasar mengajar dimaksudkan agar proses
pembelajaran bisa berjalan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu penggunaan unsur-
unsur keterampilan dasar mengajar harus memperhatikan aspek ketepatan atau akurasi,
sehingga dapat mencapai sasaran pembelajaran yang diharapkan. Misalnya ketika
menggunakan keterampilan dasar bertanya, jika melalui pertanyaan yang diajukan oleh
guru, dosen, instruktur, atau widyaiswara, ternyata tidak memancing respon siswa berarti
mungkin cara atau materi pertanyaan yang diajukan kurang tepat sehingga perlu diganti
dengan cara bertanya yang lain.
4. Kebermanfaatan
Seperti halnya dengan prinsip-prinsip keterampilan dasar mengajar yang telah dibahas
sebelumbya, yang tidak kalah pentingnya bahwa unsur-unsur keterampilan dasar
mengajar yang diterapkan harus memiliki nilai manfaat atau kegunaan terhadap

16
penegembangan potensi siswa. Pembelajaran adalah proses merubah perilaku siswa
meliputi pengetahun, sikap maupun keterampilan. Dengan demikian penggunaan
keterampilan dasar mengajar harus memiliki nilai atau manfaat untuk lebih
meningkatkan kualitas pembelajaran.
5. Membangkitkan perhatian dan motivasi
Perhatian dan motivasitermasuk kedalam prinsip pembelajaran, sebagai suatu prinsip
artinya perhatian dan motivasi termasuk untuk yang sangat menentukan terhadap kualitas
pembelajaran. Mengingat pentingnya perhatian dan motivasi, maka penerapan unsur-
unsur atau aspek pembelajaran harus membangkitkan perhatian dan motivasi siswa.
Sehingga selama proses pembelajaran berlangsung perhatian dan motivasi siswa selalu
terjaga dan tercurah pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
6. Menyenangkan
Suasana pembelajaran yang menyenangkan (joyfull learning) termasuk salah satu unsur
pembelajaran yang harus selalu diciptakan oleh guru, dosen, instruktur, atau widyaiswara
dalam membimbing proses pembelajaran. Melalui pembelajaran yang menyenangkan
siswa akan merasa betah, semangat, bahkan mungkin siswa akan merasa bebas untuk
melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan potensi dan bakat yang dimilikinya.
Oleh karena itu penggunaan unsur-unsur keterampilan dasar mengajar harus dapat
menciptakan suasana pembelajaran yang akrab dan menyenangkan bagi siswa.

2.5 Implementasi Pelaksanaan Keterampilan Dasar mengajar


a. Implementasi Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Ketika guru telah siap mengajar maka dalam membuka pelajaran guru akan
memperhatikan gaya mengajarnya, mengusahakan kondisi yang hangat untuk menyambut
siswa, menunjukkan alat bantu mengajar agar siswa meras penasaran tentang apa materi
yang akan di bahas pada hari itu, memperhatikan minat siswa, dan menggunakan pola
interaksi yang bervariasi tidak hanya masuk kelas, mengabsen siswa dan menyuruh siswa
menyiapkan alat belajar.

Keterampilan menutup pelajaran yang dapat di terapkan yaitu Guru merangkum inti
pelajaran pada saat menutup pelajaran, membuat ringkasan materi pelajaran,
mengekspresikan pendapat siswa ketika sebelumya siswa di berikan pertanyaan secara
lisan terlebih dahulu, dan memberikan soal-soal tertulis serta PR untuk dikerjakan di
rumah, tidak hanya sekedar berkata “Anak-anak, karena waktunya sudah habis, pelajaran

17
bapak akhiri sampai disini. Selamat siang”. Tetapi guru bisa menutup pelajaran dengan
memberikan ringkasan, kesimpulan atau tugas untuk di kerjakan di rumah kepada siswa.

b. Implementasi Keterampilan Menjelaskan

Dalam penjelasanya, guru juga tidak menggunakan kata-kata yang susah dan berbelit-
belit serta materi yang dijelaskan sesuai dengan susunanya atau di jelaskan secara teratur
sehingga mudah fahami oleh siswa.

Dari segi penggunaan contoh dan ilustrasi guru ditunjukkan ketika menjelaskan guru
sering mengiringi penjelasanya dengan contoh misalnya ketika mebahas tentang materi
pengendalian sosial guru memberikan contoh yang sesuai dengan materi pelajaran dan
mudah di fahami oleh siswa.

Dalam aspek penekanan ketika ada poin-poin penting dalam materi pelajaran guru
mejelakan dengan variasi suara yang lebih tegas dan jelas, menggunakan mimik, gerak
tubuh bahkan beberapa contoh biasanya guru gambarkan di papan tulis, guru juga
memberikan pertanyaan kepada siswa di sela-sela penjelasanya sehingga membuat siswa
berfikir dan mengingat materi yang baru saja disampaikan oleh guru.

c. Implementasi Keterampilan Mengelola Kelas


Keterampilan mengelola kelas yang dilakukan guru di kelas di tunjukkan pada saat
guru mengajar, guru melayangkan pandangan ke seluruh siswa di kelas, guru juga
melakukan perpindahan posisi pada saat mengajar artinya dalam memberikan materi
pelajaran guru mengelilingi kelas untuk melihat kondisi siswanya, guru memberikan
perhatian dengan cara visual dan verbal artinya dalam mengajar guru biasanya memuji
siswa yang aktif dalam pelajaran dan kadang menepuk bahu siswa dengan pelan yang
menandakan guru mengapresiasi tindakan siswa yang aktif pada saat proses pembelajaran
berlangsung, guru juga menepuk bahu siswa yang tidak fokus dalam pelajaran yang berarti
guru mengingatkan atau menegur siswa secara tidak langsung dan guru mencoba
menganalisis tingkah laku siswa yang menggangu di kelas.

d. Implementasi Keterampilan Menggunakan Variasi


Sosiologi merupakan mata pelajaran dimana sebagian besar materi pelajaranya adalah
teori-teori dan penjabaran dari beberapa peristiwa sosial, jika seorang guru hanya
menggunakan metode ceramah dan tidak di bantu dengan media yang menarik dalam tiap

18
penjelasanya maka kebosanan dan kejenuhan akan sangat mungkin terjadi pada siswa,
kejenuhan ini akan berdampak buruk bagi daya tangkap siswa terhadap materi yang di
sampaikan oleh guru, karena apabila siswa sudah merasa bosan atau jenuh maka meraka
tentunya tidak akan semangat dalam menyimak pelajaran dan cendrung akan mengalihkan
perhatian mereka pada hal lain seperti berbicara dengan teman sebangku.
Keterampilan menggunakan variasi dalam asfek penekanan dalam penjelasan, nada
suara, volume, kecepatan berbicara, mimik, gerak badan, melayangkan pandangan.

e. Implementasi keterampilan bertanya


Dalam bertanya kepada siswa guru mengungkapkan pertanyaan dengan jelas, dan
singkat sehingga siswa dapat mengerti arah dan maksud pertanyaan dari guru, guru juga
memusatkan pertanyaan pada suatu fokus jawaban serta guru memberikan waktu berfikir
untuk siswa memikirkan jawaban dari pertanyaan guru.
Waktu berfikir penting di berikan oleh guru kepada siswa hal ini dikarenakan
dengan memeberikan waktu berfikir kepada siswa maka siswa akan dapat mengingat
pelajaran atau penjelasan guru yang terkait dengan pertanyaan guru.

f. Implementasi Keterampilan Memberikan Penguatan


Penguatan yang di berikan guru memiliki dampak yang positif bagi siswa, siswa
yang sering di beri penguatan berupa pujian atau motivasi cendrung akan merasa bangga
atas apa yang mereka lakukan sehingga akan mendorong mereka untuk melakukan hal
yang lebih baik lagi. pemberian penguatan kepada siswa tidak hanya di saat siswa
menjawab pertanyaan dengan jawaban yang benar dan mendapakan nilai tinggi saja
namun pemberian penguatan juga seharusnya di berikan kepada siswa yang aktif dalam
pelajaran, siswa yang mengerjakan tugas, siswa yang berani memberikan pendapatnya
serta kepada siswa yang mampu mengkritik jawaban dari temanya, karena ketika guru
memberikan penguatan dengan cara memberikan pujian kepada siswa maka siswa tersebut
akan merasa di hargai dan merasa di perhatiakan oleh guru, dan inilah yang di harapkan
karna dengan siswa merasa demikian akan membuat mereka bersemangat melakukan
keaktifan dalam proses belajar dan mereka akan berlomba-lomba untuk berperan aktif
dalam proses belajar.

g. Implementasi Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

19
Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin
hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik
dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu
diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang
disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik (Djoeulie, 2010).

h. Implementasi Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil


Membimbing diskusi kelompok kecil seharusnya juga di gunakan guru dalam
menjelaskan materi pelajaran hal ini bertujuan agar siswa mampu mandiri dan agar siswa
terbiasa berdiskusi dengan temanya untuk memecahkan suatu masalah, tidak hanya
mereka mendapatkan materi dari penjelasan guru, jika mereka hanya bergantung dari
penjelasan guru maka mereka akan manja dan tidak mau berusah untuk mencari sumber
lain, selain itu jika guru hanya mengandalkan metode ceramah maka kebosanan akan
sangat mudah sekali di alami siswa.
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil memungkinkan siwa dapat aktif
dalam pelajaran karena dalam kelompok biasanya siswa di haruskan untuk memberikan
pendapatnya, berkomunikasi secara langsung, mengambil keputusan bersama dan terlibat
secara aktif dalam proses belajar, hal ini akan berlangsung jika guru juga memiliki
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil sehingga guru dapat memantau
siswanya dengan baik.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hakikat mengajar merupakan segala sesuatu yang harus dilakukan oleh seorang
pengajar, sehingga akan tercapai sebuah pesan dalam bentuk pembelajaran sesuai
dengan pola waktu yang ditentukan. Dan juga hakikat mengajar merupakan segala
sesuatu yang harus dikerjakan sesuai kemampuan dasar mengajar itu sendiri yaitu
keterampilan. Maka seorang pengajar dan pendidik dituntut untuk memiliki
kemampuan dasar mengajar yaitu Keterampilan.

3.2 Saran

Beberapa hal terkait keterampilan dasar mengajar yaitu sebaiknya pendidik mampu
menguasai dan mengimplementasikan semua keterampilan dasar mengajar agar terjadi
pembelajaran yang lebih efektif, efisien, inovatif dan kreatif. Karena pendidik sebagai
fasilitator, modeling, menentukan materi dan media sampai dengan evalusi
pembelajarannya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2021, Mei 7). 8 KETERAMPILAN MENGAJAR YANG WAJIB DIMILIKI GURU.
Retrieved Mei 8, 2021, from lpmpriau.kemdikbud.go.id:
https://lpmpriau.kemdikbud.go.id/8-keterampilan-mengajar-yang-wajib-dimiliki-guru/

Admin. (n.d.). Ketrampilan Mengajar . Retrieved Mei 8, 2021, from


http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id: http://eprints.mercubuana-
yogya.ac.id/2855/3/BAB%20II.pdf

dkk, F. S. (2020, Februari). KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR. Retrieved Mei 8, 2021,


from repository.unpak.ac.id: https://repository.unpak.ac.id/tukangna/repo/file/files-
20200922193649.pdf

Febriyanti, N. A. (2019). MAKALAH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR. Retrieved Mei


8, 2021, from academia.edu:
https://www.academia.edu/40912769/MAKALAH_KETERAMPILAN_DASAR_ME
NGAJAR

jariswandana, l. (2011, Januari 20). Keterampilan Dasar Mengajar. Retrieved Mei 8, 2021,
from Deni media center: https://ladeni.wordpress.com/2011/01/20/keterampilan-
dasar-mengajar-2/

Putri Safitri, W. R. (n.d.). IMPLEMENTASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU


PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA ADISUCIPTO. Retrieved
Mei 8, 2021, from media.neliti.com:
https://media.neliti.com/media/publications/210792-implementasi-keterampilan-
dasar-mengajar.pdf

Sukirman, D. (n.d.). KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR. Retrieved Mei 8, 2021, from


upi.edu:
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/1
95910281987031-DADANG_SUKIRMAN/Makalah_ket_das_mengajar.pdf

22

Anda mungkin juga menyukai