Mod
Oleh :
Tim Penyusun MyU Pengontar Coding.
Lfsensi Dokumen:
CoJ yı i ylııÖ 2020 kun'ersilas Ne geri Padıııı g
Seluı ah üokuı ım 4i e•Learning UfofV£’rsifas Negeri Padang, /ınıı›n ‹tizuııakaıı nutuk koloni rin
lu terimol Uh i 'er.sita.s, ımtıık kediııtı+hem Pr rkııliolıaıı Oıı liue. Peng gıma‹m clokıımen ini cli lı+nr LINP tiHok dii‹-
iı! kn dur ti‹lak dipe rbolelıkan ıııelakukaıı pentılisan ııl‹ıı1,q. kecıuıli trendapaıkan iyisi rerlebilı dalııılu dari
PenıdfS dan Universitas Negerf Padang.
A. Capaian Pembelajaran‘
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu niengenal,
memahami konsep pemrogr‹man modular dalam menyelesaikan masalah nyata
pemrograman.
D. Uraian Materi‘)
1. Pemrograman Modular
Merupakan paradigma pemrograman yang pertama kali diperkenalkan oleh
Information & Systems Institute, Inc. pada the National Symposium on Modulai‘
Programming pada 1968. Salah satu tokoh modular programniing adalah Lany
Constantine.
Pemrograman Modular adalah suatu teknik pemrograman pemi ograman di mana
program yang biasanya cukup besar dibagi-bagi menjadi beberapa bagian
program yang lebih kecil.
Keuntungan pemrograman modular adalah:
• Program lebih pendek
• Mudah dibaca dan dimengerti
• Mudah didokumentasi
• Mengurangi kesalahan dan mudah mencari kesalahan
• Kesalahan yang terjadi bersifat “lokal”
Program
Utama
Ada dua tipe subprogram yang biasa digunakan untuk memecah persoalan
kompleks menjadi lebih sederhana, yaitu fungsi (/unciioii) dan prosedur
@roceJure). Kedua tipe subprogi‘ana ini dapat digunakan bei‘samaan iaaaupun
salah satunya saja dalam sebuah program. Masing-masing tipe subprogram
memiliki karakteristik dan perilaku yang berbeda sehingga penggunaannya dalam
program juga berbeda-beda.
Dalam membuat sebuah subprogram, pemrogram dapat men y impannya dalam
salah satu dari dua lokasi berikut ini:
• dalam file yang sama dengan program utama, dapat dilakukan jika
subprogram sedikit dan berukuran kecil sehingga relatif mudah dikelola
dalam sebuah file
• dalam file yang terpisah, biasanya dilakukan jika subprogram
sudah terlalu banyak sehingga sulit dikelola, atau jika programmer‘
menginginkan supaya subprogram dapat digunakan di beberapa program
utama sekaligus.
3. Fungsi
Fungsi adalah subprogram yang menerima data masukan, melakukan beberapa
perhitungan dari data tei‘sebut, kemudian mengembalikan output berupa sebuah
data baru. Sebuah fungsi memetakan sebuah nilai (dal am domain) menjadi nilai
lain (dalam range) dengan operasi/ proses tertentu. Pendeklarasian fungsi
merupakan salah satu cara memecah persoalan ke dalam beberapa Hub persoalan
yang lebih mudah diselesaikan.
Dal am pembuatan sebuah fungsi, programmer hai‘us mendefinisikan:
• nama fungsi
• Tipe data yang dibuat/ dihasilkan oleh fungsi
• Daftai‘ parameter yang inenyatakan data yang diperlukan oleh fungsi
• Satu atau lebih instruksi yang melakukan perhitungan.
Fungsi yang sudah didefinisikan dapat digunakan dalam pi‘ogram utama
maupun dalam fungsi lainnya dengan cara memanggil nama fungsi dan
ireirbei‘ikan pai‘aineter yang dipeilukan oleh fungsi tei‘sebut.
Fungsi bekerja menurut mekanisme pemanggilan- pengembalian (call-return
iiiecli‹inism). Tahapan dalam mekanisme tersebut adalah:
• Fungsi dipanggil dari program utama maupun fungsi lainnya
• Sekumpulan operasi dalam fungsi dieksekusi
• Hasil eksekusi dikembalikan ke program utama atau fungsi lain yang
memanggilnya.
Keuntungan Fungsi
• Dapat melakukan pendekatan top-down dan divide-aiid-conquer:
Top-down: penelusuran program mudah
Divicle-an J-conquer: program besar dapat dipisah menjadi program-
program kecil.
• Kode prog•ram menjadi lebih pendek, mudah dibaca, dan mudah dipahami
• Program dapat dikerjakan oleh beberapa orang sehingga program cepat
selesai dengan koordinasi yang mudah.
• M udah dalam mencari kesalahan-kesalahan karena al ur logika jelas dan
sederhana
• Kesalahan dapat dilokalisasi dalam suatu modul tertentu saja.
• Modifikasi program dapat dilakukan pada suatu modul tertentu saja tanpa
mengganggu program keseluruhan
• Fungsi-fungsi menjadikan program mempunyai struktur yang jelas.
Dengan memisahkan langkah-langkah detail ke satu atau lebih fungsi-
fungsi, maka fungsi utama (main) akan menjadi lebih pendek, jelas dan
mudah dimengerti.
• Fungsi-fungsi digunakan untuk menghindai‘i penulisan pi‘ogram yang
sama yang ditulis secara berulang-ulang.
Langkah-langkah tersebut dapat dituliskan sekali saja secara terpisah
dalam bentuk fungsi.
Selanjutnya bagian program yang membutuhkan langkah-langkah ini tidak
perlu selalu menuliskannya, cukup memanggil fungsi tersebut.
• Mempermudah dokumentasi.
• Reusability: Suatu fungsi dapat digunakan kembali oleh program atau
fungsi lain
Perancangan Fungsi
Dalam membuat fungsi, perlu diperhatikan:
• Data yang diperlukan sebagai inputan (input)
• Informasi apa yang harus diberikan oleh fungsi yang dibuat ke
pemanggilnya (proses)
• Algoritma apa yang harus digunakan untuk mengolah data menjadi
informasi (proses)
• Output fungsi yang bersifat opsional yang bei‘asal dari proses perhitungan
• Penerapan variabel lokal yaitu bila variabel hanya dipakai oleh suatu fungsi
(tidak dimaksudkan untuk dipakai oleh fungsi yang lain). Pada contoh
berikut, antara variabel i dalam fungsi main() dan fung_1() tidak ada kaitannya,
sebab masing-masing merupakan vai‘iabel lokal.
7 int i : 2G;
8 f ung 1( );
9 printf(”nilni i di mnin() id\n”, i);
10 )
11
12 void fung l(veid)
13 - {
14
15 printf(”nilai i di dalam fun 1() id\n”, i);
16 )
Output:
Nilai awal i =
273 Nilai i kini
= 280 Nilai i kini
= 281 Nilai i
kini = 282