Anda di halaman 1dari 81

PENGARUH HARGA KAMAR DAN FASILITAS KAMAR TERHADAP

KEPUASAN TAMU DI ROCKY PLAZA HOTEL PADANG

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH:

IVAN KOLIVANOF
19135095/2019

PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN


DEPARTEMEN PARIWISATA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya serta kemudahan bagi penulis sehingga dapat

menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Pengaruh Harga Kamar dan

Fasilitas Hotel Terhadap Kepuasan Tamu di Rocky Plaza Hotel Padang”.

Proposal skripsi ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Tugas Akhir

Departemen Pariwisata Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri

Padang.

Dalam proses penyusunan proposal skripsi ini, penulis telah banyak

mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada

kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga

kepada:

1. Ibu Prof. Dra Asmar Yulastri, M.Pd., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Pariwisata

dan Perhotelan Universitas Negeri Padang.

2. Bapak Trisna Putra, SS, M.Sc, selaku Kepala Departemen Pariwisata

Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang.

3. Bapak Feri Ferdian, S.ST, M.M, Ph.D, CHE selaku Dosen Pembimbing

Skripsi.

4. Keluarga terutama kedua orangtua yang selalu mendo’akan, memberikan

dukungan baik dalam bentuk moral maupun material dan bantuan yang sangat

berarti bagi penulis, motivasi, dan saran untuk pemecahan masalah yang di

hadapi oleh penulis.

5. Kepada seluruh sahabat Manajemen Perhotelan Angkatan 2019 yang tidak

i
bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga bantuan yang telah diberikan diberkahi dan mendapatkan balasan

yang berlipat ganda dari Allah SWT. Peneliti berharap Proposal skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii


DAFTAR ISI................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A.Latar Belakang ...................................................................................... 1
B.Batasan Masalah .................................................................................... 8
C.Identifikasi Masalah ............................................................................... 8
D.Rumusan Masalah ................................................................................. 8
E.Tujuan Penelitian ................................................................................... 9
F.Manfaat Penelitian ................................................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 11
A.Kajian Teori ....................................................................................... 11
1.Pengertian Kepuasan Tamu .............................................................. 11
2.Pengukuran Kepuasan Tamu ............................................................ 12
B.Kerangka Konseptual .......................................................................... 20
C.Hipotesis ............................................................................................. 21
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN .................................................... 41
A.Jenis Penelitian ................................................................................... 41
B.Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 41
C.Variabel Penelitian .............................................................................. 41
D.Defenisi Operasional Variabel ............................................................ 42
E.Populasi dan Sampel ........................................................................... 43
F.Jenis Data dan Teknik Pengumpulan ................................................... 45
G.Instrumen Penelitian ........................................................................... 47
H.Uji Coba Instrumen .......................................................................... 429
I.Teknik Analisis Data .......................................................................... 430
J.Persyaratan Analisis ............................................................................. 33
K.Pengujian Hipotesis ............................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 37

iii
DAFTAR GAMBAR

v
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Jumlah dan Tipe Kamar Rocky Plaza Hotel Padang ..................................... 4
2. Keluhan Tamu Mengenai Harga & Fasilitas Kamar di Rocky Plaza Hotel
Padang......................................................................................................... 5
3. Tingkat Hunian Kamar Rocky Plaza Hotel Padang ...................................... 6
4. Data Repeater Guest Di Rocky Plaza Hotel Padang
Desember 2022- April 2023 ....................................................................... 24
5. Pilihan Jawaban Skala Likert ..................................................................... 27
6. Kisi-kisi Instrumen Penelitian .................................................................... 27
7. Tingkat Capaian Responden ...................................................................... 33

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor pariwisata di Indonesia ditempatkan sebagai salah satu sektor

ekonomi yang terpenting yang diharapkan menjadi penghasil devisa yang

utama bagi suatu daerah atau negara. Selain sebagai salah satu sumber

pendapatan nasional maupun regional yang potensial. Peranan sector

pariwisata juga membuka peluang kesempatan yang luas terciptanya lapangan

pekerjaan. Menurut Spillane dalam Wahid (2015), pariwisata adalah

perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan

perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau

keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial,

budaya, alam, dan ilmu.

Sementara menurut Yoeti dalam Anindita (2015), pariwisata adalah suatu

aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan

secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau

diluar negeri, meliputi perpindahan orang-orang dari daerah lain untuk

sementara waktu mencari kepuasan yang beranekaragam dan berbeda dengan

apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.

Unsur terpenting didalam kepariwisataan selain obyek wisata yang

menjadi tujuan utama wisatawan adalah sarana akomodasi, sebagai tempat

untuk beristirahat atau menginap di daerah tujuan wisata. Industri pariwisata

1
2

sangat erat kaitannya dengan dunia perhotelan karena hotel bergerak dalam

bidang pelayanan jasa beserta akomodasinya untuk mendukung lancarnya

pariwisata di Indonesia (Agus Sulastiyono, 2016).

Industri perhotelan telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam

beberapa decade terakhir sebagai respons terhadap perkembangan pariwisata

global dan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi. Dalam konteks ini,

kepuasan tamu menjadi focus utama bagi hotel-hotel dalam usaha mereka

mempertahankan daya saing dan membangun reputasi yang kuat di pasar yang

semakin kompetitif. Setiap perusahaan diharapkan untuk dapat bersaing

dengan perusahaan lainnya dalam hal memberikan kualitas jasa dan produk

untuk dapat memberikan kepuasan tamu secara maksimal. Kepuasan tamu

dinyatakan jika kelengkapan perilaku yang ditunjukkan tamu atas jasa dan

barang setelah tamu memakainya. Menurut (Erpurin, 2019: 183) Tingkat

kepuasan dari tamu dapat diukur dari seberapa banyak harapan tamu terhadap

kinerja jasa dan barang dalam mencukupi kebutuhan tamu. Menurut (Erpurin,

2019: 183) kepuasan tamu merupakan perasaaan kekecewaan dan kepuasan

yang timbul oleh seseorang sesudah melakukan pertimbangan hasil yang

dibandingkan dengan hasil yang dimaksud. Dua faktor yang secara signifikan

memengaruhi tingkat kepuasan tamu dalam konteks pengalaman menginap di

hotel adalah harga kamar dan fasilitas kamar (Purnomo,2021).

Harga kamar memiliki peranan sentral dalam keputusan tamu dalam

memilih tempat menginap (Rusmawati,2019). Harga yang ditawarkan oleh

hotel bukan hanya sekadar angka, tetapi mencerminkan nilai yang diharapkan
3

dan diterima oleh tamu dalam pertukaran layanan menginap. Harga yang

wajar dan sesuai dengan kualitas serta fasilitas yang ditawarkan akan

membangun persepsi positif terhadap nilai yang diberikan oleh hotel.

Sebaliknya, harga yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan tamu merasa tidak

puas dengan nilai yang diterima.

Harga merupakan nilai barang atau jasa yang diungkapkan dalam satuan

rupiah atau satuanmata uang lainnya. Dalam hal ini harga jual merupakan

suatu yang digunakan untuk mendapatkan sejumlah barang dan jasa serta

pelayanannya. Harga dapat diungkapkan menjadi berbagai istilah yaitu, iuran,

tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji, honorarium, SPP, dan

sebagainya. Menurut Tjiptono dalamGofur (2019) Harga adalah sejumlah

uang (dalam satuan moneter) dan aspek lain (non-moneter) yang mengandung

kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk.

Sedangkan dilihat dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan

moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang

ditukarkan agar memperoleh hak dan kepemilikan atau penggunaan suatu

barang atau jasa. Tujuan penentuan harga perlu ditentukan terlebih dahulu,

agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Hal ini penting karena tujuan

perusahaan merupakan dasar atau pedoman bagi perusahaan dalam

menjalankan kegiatan pemasaran, termasuk kebijakan penentuan harga.

Sebelum harga itu ditetapkan, manajer harus menetapkan tujuan penentuan

harga tersebut.
4

Dalam lingkungan di mana tamu memiliki akses ke informasi melalui

internet dan platform perbandingan harga, penetapan harga kamar yang tepat

memiliki dampak yang signifikan terhadap citra dan reputasi hotel. Oleh

karenaitu, pemahaman mendalam tentang bagaimana harga kamar

mempengaruhi persepsi tamu terhadap nilai dan kepuasan mereka adalah

esensial bagi hotel untuk merumuskan strategi penetapan harga yang efektif.

Selain itu fasilitas kamar juga diduga menentukan kepuasan tamu

(Annishia,2019)

Fasilitas merupakan bagian yang perlu untuk diperhatikan dalam bidang

usaha jasa karena berkaitan dengan apa yang dirasakantamu. Menurut

(Meftahudin, 2018: 283) bertambah sempurnanya fasilitas yang tersedia di

suatu perusahaan, akan membuat tamu lebih berminat dan langsung

memutuskan perusahaan itu untuk menjadi pilihan utama berdasar pada

persepsinya mengenai fasilitas yang disediakan. Setiap hotel biasanya juga

memperhatikan semua fasilias yang dimilikinya termasuk hotel-hotel di kota

Bukittinggi yang ramai wisatawan. Salah satunya Rocky Plaza Hotel Padang

yang beralamat di Jl. Permindo No. 40, 25124 Padang. Lokasi hotel yang

sangat strategis sehingga akses untuk menuju berbagai objek wisata , pasar

tradisional, dan pusatbisnis sangat mudah. Penulis menemui permasalahan

ketika bekerja di Rocky Plaza Hotel Padamg, mulaidari rasa yang kurang puas

dari tamu mengenai fasilitas kamar, harga kamar, rasa terpenuhinya kebutuhan

tamu, serta untuk datang kembali ataupun merekomendasika nkepada orang

lain.
5

Tamu cenderung melihat fakta-fakta yang ada sebagai bukti dari kualitas

jasa yang ditawarkan. Tamu akan merasa tertarik dan melakukan

pembelianjasa yang ditawarkan bila perusahaan tersebut mempunyai fasilitas

yang baik dari pesaing lainnya. Namun dalam komentar di situs Online Travel

Agent ada beberapa tamu merasa keinginannya belum terpenuhi dengan

harapan tamu tersebut, menjadikan tamu tidak puas dengan fasilitas kamar

yang ada di Rocky Plaza Hotel Padang. Rocky Plaza Hotel Padang memiliki

seratus tujuh puluh satu kamar, dapat dilihat tipenya pada tabel berikut:

Tabel 1.Jumlah dan Tipe Kamar Rocky Plaza Hotel Padang

No. Tipe Kamar Jumlah Kamar


1 Superior Deluxe 46
2 Superior 44
3 Deluxe 82
4 Executive 3
5 Junior Suite Room 1
6 Rocky Suite 1
Jumlah 171
Sumber : Front Office Rocky Plaza Hotel Padang (2023)

Dalam persaingan yang semakinketat di industry perhotelan, keunggulan

kompetitif dapat diperoleh melalui fasilitas yang unik dan berkualitas tinggi.

Fasilitas yang memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi tamu akan

menciptakan pengalaman positif yang membedakan hotel dari pesaingnya.

Oleh karena itu, pemahaman tentang bagaimana fasilitas kamar memengaruhi

kepuasan tamu dapat membantu manajemen hotel merancang strategi

pengembangan fasilitas yang berfokus pada kebutuhan dan keinginan tamu.


6

Berikut ini adalah tabel ulasan tentang keluhan tamu di Rocky Plaza Hotel

Padang :

Tabel 2. Komen Mengenai Kepuasan Tamu di Rocky Plaza Hotel


Padang
No Komentar Tanggal Sumber

1 Agustus 2023 Tripadvisor

2 03-Mei-2023 Agoda

3 10-Jun-2022 Traveloka

4 15-Agu-2022 Traveloka

5 19-Feb-2022 Traveloka
7

6 09-Jan-2023 Traveloka

Sumber : Review Customer Online (2023)

Apabila fasilitas kamar tidak sesuai dengan ekspektasi tamu akan

mengakibatkan ketidakpuasan pada tamu dan dampak buruk pada hotel yakni

menurunnya tingkat hunian dan menyebabkan berkurangnya pendapatan hotel.

Berikut ini adalahtingkathuniantamu yang menginap di Rocky Plaza Hotel

Padang periode Januari-Juni 2023:

Tabel 3. Tingkat Hunian Kamar Rocky Plaza Hotel Padang


No Bulan Jumlah kamar tersedia Kamar terjual Presentase
dalam satu hari satu bulan hunian
1 Januari 170 2609 49,50
2 Februari 170 2767 52,50
3 Maret 170 3109 58,99
4 April 170 3814 72,37
5 Mei 170 3814 72,37
6 Juni 170 3956 75,06
Sumber : Front Office Rocky Plaza Hotel Padang (2023)
Melihat fenomena yang ada, apabila pihak hotel tidak melakukan

pembenahan dan memperhatikan masalah yang sering diungkapkan tamu.

Akan membuat hilangnya kepuasan tamu dan tamu tidak akan menginap lagi

di Rocky Plaza Hotel Padang sehingga menyebabkan tingkat hunian rendah.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh

harga kamar dan fasilitas kamar terhadap kepuasan tamu. Untuk itu penulis
8

membuat judul penelitian ini dengan“Pengaruh Harga Kamar dan Fasilitas

Kamar Terhadap Kepuasan Tamu di Rocky Plaza Hotel Padang”

B. Batasan Masalah

Batasan masalah dibatasi pada pengaruh harga kamar (X1) dan fasilitas

kamar (X2) terhadap kepuasan tamu (Y) di Rocky Plaza Hotel Padang.

C. Identifikasi Masalah

1. Tamu merasa kurang puas akan fasilitas yang disediakan oleh pihak

hotel,karena masih ada beberapa fasilitas yang belum tersedia

2. Kurangnya kontrol dari manajemen hotel terhadap tamu baik secara

langsung maupun tidak langsung

3. Harga yang terbilang mahal jika di bandingkan dengan kondisi dan

fasilitas kamar

4. Manajemen hotel jarang memberikan potongan harga

5. Masalah dengan fasilitas AC,air panas, listrik atau perabotan yang rusak

6. Masalah dengan koneksi wifi yang lambat atau tidak stabil

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana harga kamar (X1) di Rocky Plaza Hotel Padang

2. Bagaimana fasilitas kerja (X2) di Rocky Plaza Hotel Padang

3. Bagaimana kepuasan tamu(Y) di Rocky Plaza Hotel Padang

4. Bagaimana pengaruh harga kamar (X1) terhadap kepuasan tamu (Y) di

Rocky Plaza Hotel Padang.

5. Bagaimana pengaruh fasilitas kamar (X2) terhadap kepuasan tamu (Y) di

Rocky Plaza Hotel Padang.


9

6. Bagaimana pengaruh pengaruh harga kamar (X1) dan fasilitas kamar (X2)

terhadap kepuasan tamu (Y) di Rocky Plaza Hotel Padang.

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

harga kamar dan fasilitas kamar terhadap kepuasan tamu di Rocky Plaza

Hotel Padang.

2. Tujuan Khusus

1. Mendeskripsikan harga kamar (X1) di Rocky Plaza Hotel Padang.

2. Mendeskripsikan fasilitas kamar (X2) di Rocky Plaza Hotel Padang.

3. Mendeskripsikan kepuasan tamu (Y) di Rocky Plaza Hotel Padang.

4. Mendeskripsikan Pengaruh Harga Kamar (X1) terhadap Kepuasan

Tamu (Y) di Rocky Plaza Padang

5. Mendeskripsikan Pengaruh Fasilitas Kamar (X2) terhadap Kepuasan

Tamu (Y) di Rocky Plaza Padang

6. Mendeskripsikan Pengaruh Harga Kamar (X1) dan Fasilitas Kamar

(X2) terhadap Kepuasan Tamu (Y) di Rocky Hotel Padang

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Hotel (Rocky Plaza Hotel Padang)

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Rocky Palza Hotel

Padang sebagai bahan pertimbangan dan sebagaai bentuk evaluasi

untuk bisa meningkatkan kepuasan karyawan.


10

2. Bagi Departemen Pariwisata

Menambah dan memperkaya penelitian di Program Studi D4

Manajemen Perhotelan tentang pengaruh harga kamar dan fasilitas

kamar terhadap kepuasan tamu di Rocky Plaza Hotel Padang.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai syarat untuk menyelesaikan studi dan

memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan. Serta peneliti mendapatkan

tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian.

4. Bagi Penelitilainnya

Menambah referensi untuk peneliti selanjutnya dan diharapkan mampu

melihat masalah lain untuk menambah penelitian di kampus.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Kepuasan Tamu

Kata dari (satisfaction) berasal dari bahasa Latin yaitu “satis” (berarti

cukup baik dan memadai) kemudian kata “facio” (berarti melakukan dan

membuat). Sederhananya kepuasan dikatakan sebagai upaya dalam

pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai (Tjiptono, 2019: 377)

Kepuasan tamu merupakan suatu keadaan psikologis tamu saat berkenaan

dengan kesamaan atau ketidaksamaan antara hasil yang didapat dan

dibandingkan dengan upaya yang telah dikerjakan, menurut Howard &

Sheth (1969) dalam (Tjiptono, 2019: 377). Kepuasan tamu merupakan

suatu keadaan psikologis tamu saat berkenaan dengan kesamaan atau

ketidaksamaan antara hasil yang didapat dan dibandingkan dengan upaya

yang sudah dikerjakan. Tamu kepuasan merupakan penilaian evaluative

purnabeli yang diperoleh dari seleksi pembelian yang spesifik, Mowen

(1995) pada buku (Tjiptono, 2019). Berdasarkan definisi di atas, kepuasan

tamu didefinisikan sebagai harapan atau ekspetasi tamu tentang barang

atau jasa yang dikonsumsi atau digunakan, dengan harapan dan harapan

yang tinggi bahwa barang atau jasa tersebut akan membuat tamu puas dan

senang sehingga mereka ingin mengkonsumsi barang atau jasa tersebut

lagi.

11
12

2. PengukuranKepuasan Tamu

Tidak ada satu pun standar umum untuk kepuasan tamu. Meskipun

demikian, di antara berbagai pendekatan yang berbeda untuk mengukur

kepuasan tamu, enam konsep inti yang sama mengenai objek pengukuran

dapat ditemukan (Tjiptono, 2019: 394-395):

a. Kepuasan konsumen keseluruhan: menanyakan langsung apa yang

mereka ketahui tentang produk atau jasa adalah cara yang sangat

sedarhana untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen.

b. Komponen kepuasan tamu terdiri dari empat cara, yaitu Pertama,

pelajari tentang faktor-faktor penting yang mempengaruhi

kepuasantamu. Kemudian, mintalah tamu untuk menilai produk dan

jasa berdasarkan fitur per-item, seperti kecepatan layanan, layanan

fasilitas, dan layanan karyawan yang ramah. Ketiga, mintalah tamu

untuk menilai produk dan jasa pesaing berdasarkan fitur-fitur yang

sama. Terakhir, mintalah tamu untuk menentukan dimensi-dimensi

yang mereka pikirkan tentang produk dan jasa pesaing.

c. Kofirmasi Harapan mengatakan bahwa kepuasan tamu diukur

berdasarkan seberapa baik atau buruk kinerja produk setiap hari.

d. Kepuasan tamu yang diukur melalui tindakan awal menentukan apakah

tamu akan menggunakan layanan ini lagi atau tidak.

e. Kesediaan untuk merekomendasikan produk yang telah dibeli berulang

kali dalam jangka waktu yang relatif lama atau bahkan hanya satu kali

(misalnya, asuransi jiwa, broker rumah, mobil, dan sebagainya).


13

f. Sebeberapa macam bidang yang sering digunakan untuk

mengidentifikasi ketidakpuasan konsumen adalah: (1) keluhan; (2)

retur; (3) pengembalian produk; (4) gethoktularn egatif; dan (f) keluar.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi KepuasanTamu

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan tamu

menurut Tjiptono dan Candra dalam (Priansa, 2017):

a. Produk

Tamu dapat menjadi puas dengan produk berkualitas tinggi yang

memenuhi selera dan harapan tamu. Jenis produk, mutu, atau kualitas,

dan persediaan adalah dasar untuk menilai produk ini.

b. Harga

Harga produk adalah elemen yang menunjukkan kualitas produk.

Dasar penilaian harga termasuk tingkat harga, kesesuaian dengan nilai

jual produk, variasi, atau pilihan harga.

c. Promosi

Promosi menyampaikan informasi tentang produk dan jasa perusahaan

untuk member tamu sasaran manfaat dari produk dan jasa tersebut. Ini

termasuk iklan, diskon, dan hadiah.

d. Lokasi

Tempat perusahaan termasuk lokasi perusahaan dan tamu. Lokasi

perusahaan, kecepatan, dan ketepatan transportasi adalah beberapa

aspek lokasi.
14

e. Pelayanan Karyawan

Pelayanan yang diberikan karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan tamu dengan cara yang memuaskan tamu disebut pelayanan

karyawan. Dasar untuk menilai pelayanan karyawan adalah kesopanan,

keramahan, kecepatan, dan ketepatan.

f. Fasilitas

Bagian dari atribut perusahaan adalah fasilitas, yang berfungsi sebagai

perantara untuk membantu perusahaan menjalankan bisnis dengan

lancar dengan tamu. Penataan barang, tempat penitipan barang, kamar

kecil, dan tempat ibadah adalah dasar penilaian.

g. Suasana

Faktor utama adalah suasana perusahaan, karena tamu akan sangat

senang jika perusahaannya luar biasa. Sirkulasi udara, kenyamanan,

dan keamanan adalah dasar penilaian.

4. Indikator Kepuasan Tamu

Menurut Permana (2013) terdapat lima indicator kepuasan yaitu :

a. Tercapainya Harapan Tamu

Setiap tamu pasti memiliki harapan untuk mencapai tujuannya.

Harapan inilah yang berperan penting sebagai standar perbandingan

dalam mengevaluasi produk dan jasa, sehingga harapan tamu terhadap

produk, yaitu kesesuaian harga dengan layanan yang diterima,

termasuk fasilitas yang diharapkan tamu sesuai dengan produk yang

mereka beli.
15

b. TerpenuhiKebutuhanTamu

Untuk menjadi tamu hotel yang puas, Anda harus tahu apa yang

mereka butuhkan, seperti pelayanan yang cepat dan rapi, kenyamanan,

bantuan, pemahaman, dan perasaan.

c. Tercapainya Keinginan Tamu

Kepuasan tidak hanya terkait dengan harapan dan keinginan,

seperti yang ditunjukkan oleh pernyataan bahwa ada perbedaan antara

harapan dan keinginan. Selain itu, elemen-elemen ini memiliki peran

penting dalam menentukan seberapa besar tingkat kepuasan seseorang.

d. Keinginan untuk MemakaiProduk atau Jasa tersebut Kembali.

Orang yang selalu membeli sesuatu dari perusahaan yang sama dan

memberitahu orang lain tentangnya adalah tamu yang loyal.

e. Keinginan untuk merekomendasikan Barang dan Jasa kepada Orang

Lain.

Merekomendasikan adalah kegiatan promosi yang merupakan

bagian dari komunikasi yang memberikan informasi dan pengetahuan

kepada tamu dengan cara yang informatif dan persuasive dengan

tujuan untuk memperkenalkan dan berbagi pengalaman.

5. DefenisiHarga Kamar

Harga merupakan salah satu komponen bauran pemasaran yang

memberikan pendapatan bagi manajemen/pengusaha dan merupakan

satuan moneter yang dapat ditukarkan untuk memperoleh hak

kepemilikan/penggunaan barang atau jasa (Tjiptono, 2019). Harga yang


16

telah dibayar oleh konsumen telah termasuk pelayanan, bahkan penjual

juga menginginkan keuntungan dari harga yang ditetapkan itu.

Hukum permintaan menyatakan, jumlah barang atau jasa yang

dibeliakan bervariasi berbanding terbalik dengan harga. Artinya, semakin

tinggi harga, maka semakin rendah kuantitas yang diminta. Dalam hokum

permintaan menjelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang

dengan tingkat harganya. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan

suatu hipotesis yang menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang

makamakin banyak permintaan terhadap barang tersebut, sebaliknya

makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap

barang tersebut, dengan asumsi Ceteris Paribus. Ceteris Paribus adalah

asumsi sebuah kondisi dimana faktor lain selain faktor yang diteliti

dianggap konstanalias tidak berubah, dalam hal ini agar dapat ditarik

asumsi yang baik dan akurat mengenai relasi harga dengan permintaan,

maka faktor-faktor lain (selain harga) harus kita anggap konstan (tidak

berubah).

6. Indikator Harga Kamar

Menurut Kotler (2018) indicator harga adalah sebagai berikut:

Indikator untuk mengukur harga adalah:

1. Keterjangkauan harga. Apabila harga dirasa terjangkau maka tamu

akan merasa cocok membeli suatu produk.

2. Kesesuaian harga dengan kualitas. Harga harus sesuai dengan kualitas

yang telah dihasilkan.


17

3. Daya saing harga. Harga dibandingkan dengan harga jasa dari

perusahaan lain apakah lebih murah atau lebih mahal.

4. Kesesuaian harga dan manfaat. Harga sudah sesuaikah dengan manfaat

yang diberikan perusahaan dan diterima oleh konsumen.

7. Defenisi Fasilitas

Fasilitas adalah sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk

memenuhi kebutuhan para tamu yang menginap di hotel. Fasilitas

merupakan segala sarana pendukung yang dapat memberikan dukungan

terhadap kenyamanan karyawan, tamu, pasien, dan pelajar untuk

meningkatkan rasa kepuasan hati ataupun kinerja dari perusahaan

(Rahmadi,2021). Fasilitas ini berfungsi untuk membuat tamu

merasanyaman dan sebagai upaya perbaikan system pemasaran sehingga

efisiensi operasional dan penetapan harga jual dapat tercapai. Fasilitas

hotel dapat berbeda-beda tergantung pada jenis kamar dan tipe hotel.

Beberapa contoh fasilitas hotel yang umumnya disediakan adalah fasilitas

dalam pelayanan barang bawaan, fasilitas pelayanan makan dan minum,

fasilitas perabotan hotel, fasilitas hiasan hotel, jasa untuk mencuci pakaian,

gym, spa, kolam renang, ruang pertemuan, dan restoran.

Fasilitas adalah sebuah sarana penunjang yang meliputi semua jenis

barang, jenis perlengkapan, dan peralatan yang memiliki fungsi utama

untuk perlengkapan bekerja (Nawawi , 2015: 320-334).

Fasilitas merupakan segala jenis peralatan yang bersifat fisik kemudian

disediakan oleh pihak penyedia jasa untuk membuattamu nyaman, yang


18

termasuk kategori dalam fasilitas bisa berbentuk sebuah alat-alat,

perlengkapan, uang, dan ruangan tempat bekerja (Purnomo,2021).

Fasilitas merupakan sesuatu yang dapat mempermudahkan tamu dalam

mendapatkan kepuasan, dikarenakan bentuk dari jasa tidak dapat dilihat,

tidak dapat dicium, tidak dapat juga diraba maka aspek wujud fisik

menjadi penting sebagai dari tingkat pengukuran pelayanan (Moha, 2016).

Menurutdefinisi diatas, fasilitas merupakan sesuatu yang dapat

memudahkan tamu atau pegawai dalam melakukan pekerjaannya menjadi

lebih mudah, serta fasilitas berperan dalam menentukan kualitas pelayan

dan kepuasan tamu, jika fasilitas kita baik maka pelayanan yang kita

berikan dapat terlaksana dengan baik juga kemudian menimbulkan

kepuasan kepada tamu.

8. Jenis-Jenis Fasilitas

Menurut Alma (2018: 292), saat meluncurkan layanan hotel komersial,

fasilitas berikut harus disediakan oleh hotel untuk membuat tamu / tamu

senang dan nyaman :

a. Aspek Perhotelan: Fasilitas penyewaan/penyediaan kamar, fasilitas

penyediaan ruangan rapat atau pertemuan.

b. Aspek Keuangan: Menyediakan penukaran mata uang asing, brankas

untuk keamanan harta tamu.

c. Aspek Makanan: Menyediakan restoran dan kafetaria

d. Aspek Rekreasi: Buku panduan objek wisata, kios souvenir dan tempat

bermain untuk anak-anak.


19

e. Aspek Hiburan: Penampilan band dan tarian.

f. Aspek Olahraga: Fitness dan kolam berenang.

g. Aspek Komunikasi untuk Bisnis: Telepon, fax, foto copy

9. Faktor Yang Mempengaruhi Fasilitas Kamar

Menurut Tjiptono (2019: 173-174) faktor–faktor dalam mempengaruhi

fasilitas yakni:

a. Sifat dan maksud organisasi, sifat pada suatu jasa terjadi saat

menentukan berbagai persyaratan desain.

b. Secara tradisional, tanah dimiliki oleh perusahaan. Setiap perusahaan

ingin memiliki tanah untuk membangun fasilitas. Penting juga untuk

memahami situasi keuangan perusahaan, kebijakan pemerintah

mengenai kepemilikan tanah, dan faktor lainnya.

c. Fleksibilitas, fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi dalam desain

diperlukan karena jumlah permintaan terus meningkat dan dapat

dengan cepat mulai mengambil bentuk spesifiknya.

d. Faktor estetika seperti pelayanan yang tertata baik dan efisien tentu

akan meningkatkan minat tamu.

e. Masyarakat dan lingkungan sekitar, masyaraka merupakan pemerhati

masalah sosial, mulai dari lingkungan hidup dan lingkungan

disekitarnya.

f. Biaya konstruksi dan operasi, jenis dari biaya ini sangat berperan

dalam desain fasilitas yang akan dibangun.


20

10. Indikator Fasilitas Kamar

Fasilitas cenderung mendukung pertumbuhan dan cenderung

berkembang pada saaat yang sama atau sesudah atraksi. Fasilitas kamar

menurut Spillane dalam (Asy,2022) fasilitas dikelompokkan menjadi tiga

bagian, yaitu :

a. Fasilitas Utama

Fasilitas utama adalah fasilitas yang harus ada pada sebuah kamar,

contohnya: bed, bathroom, pillow, linen, towel, bath amenities.

b. Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang merupakan fasilitas pendukung untuk fasiltas

utama, seperti ac, wardrobe, dressing table, chair, mirror, mini bar,

guestroom amenities, guest expendables.

c. Fasilitas Pelengkap

Fasilitas pelengkap adalah fasilitas yang bertujuan untuk melengkapi

fasilitas utama dan penunjang. Contohnya safety deposit box, slipper,

hanger, mejakecil di samping bed, trash can, mineral water, glass, tv,

guest loan items.

B. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu kaitan antar konsep satu dengan konsep

lainnya dari masalah yang diteliti. Kerangka konseptual didapat dari tinjauan

Pustaka. Kerangka konseptual dapat dilihat dari gambar berikut.


21

Fasilitas Kerja
(X1)

KepuasanTamu
(Y)
Kompensasi (X2)

Gambar 1.KerangkaKonseptual
Sumber : Data OlahanPribadi (2023)

C. Hipotesis

Berdasarkan teori dan latar belakang permasalahan yang diuraikan

sebelumnya, maka dapat dibuat hipotesis terhadap permasalahan tersebut

sebagai berikut:

H1 = Harga Kamar berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kepuasan Tamu.

H2 = Fasilitas Kamar berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kepuasan Tamu.

H3 = Harga Kamar dan Fasilitas Kamar secara bersama berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Kepuasan Tamu.


22
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan permasalahan jenis penelitian ini digolongkan kepada

penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode assosiatif kausal. Menurut

Sugiyono, (2020) menyatakan bahwa, “Penelitian assosiatif kausal adalah

penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan satu variabel dengan

variabel lain yang mempunyai hubungan sebab akibat”. Sesuai dengan

permasalahan penelitian dan pendapat ahli di atas, maka penelitian ini

bertujuan untuk memberikan gambaran dan mengungkapkan bagaimana

pengaruh harga kamar dan fasilitas kamar terhadap kepuasan tamu di Rocky

Plaza Hotel Padang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh harga kamar dan fasilitas kamar terhadap

kepuasan tamu di Rocky Plaza Hotel Padang dilaksanakan bulan Desember

2023 – Januari 2024.

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2020: 57),”Variabel penelitian suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, objek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Variabel dalam penelitian ini ada tiga yaitu harga kamar

(X1), fasilitas kamar (X2) dan kepuasan tamu sebagai variabel (Y).

41
42

D. DefenisiOperasionalVariabel

Berdasarkan kajian teori yang sudah dijabarkan sebelumnya, maka dapat

dilihat definisi operasional variabel penelitian ini adalah:

1. Harga Kamar

Harga merupakan salah satu komponen bauran pemasaran yang

memberikan pendapatan bagimana jemen/ pengusaha dan merupakan

satuan moneter yang dapat ditukarkan untuk memperoleh hak

kepemilikan/ penggunaan barang atau jasa. Indikator harga kamar adalah:

a. Keterjangkauan harga. Apabila harga dirasa terjangkau maka tamu

akan merasa cocok membeli suatu produk.

b. Kesesuaian harga dengan kualitas. Harga harus sesuai dengan kualitas

yang telah dihasilkan.

c. Daya saingharga. Harga dibandingkan dengan harga jasa dari

perusahaan lain apakah lebih murah atau lebih mahal.

d. Kesesuaian harga dan manfaat. Harga sudah sesuaikah dengan

manfaat yang diberikan perusahaan dan diterima oleh konsumen.

2. Fasilitas Kamar

Fasilitaskamaradalahseluruhfaktor yang dibutuhkantamu untuk

mendukungkemudahan, kenyamanan, dan keselamatantamumenginap di

hotel. Indikator untuk mengukurfasilitas:

a. Fasilitas utama pada kamar bed, bathroom, pillow, linen, towel,

bathamenities, showers.
43

b. Fasilitas penunjang seperti ac, dressing table, chair, mirror, mini

bar,guestroom amenities, guest expendables.

c. Fasilitas pelengkap safety deposit box, slipper, hanger, meja kecil

disamping bed, trash can, mineral water, glass, tv, guest loan items.

3. Kepuasan Tamu

Kepuasan tamu adalah tingkat perasaan setelah mengevaluasi antara hasil

dan jasa yang dirasakan dengan apa yang diharapkan dapat memenuhi

kebutuhannya. Adapun indicator dari kepuasan tamu adalah:

a. Tercapainya harapan tamu.

b. Terpenuhinya kebutuhan tamu.

c. Tercapainya keinginan tamu.

d. Keinginan untuk memakai produk atau jasa tersebut kembali.

e. Keinginan untuk merekomendasikan barang dan jasa kepada orang

lain.

E. Populasi dan Sampel

1. PopulasiPenelitian

Populasi menurut Sugiyono (2020:126) adalah wilayah generalisasi yang

terdiriatas: objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen

yang pernah berkunjung ke Rocky Plaza Hotel Padang.


44

Tabel 4. Data Jumlah Tamu Di Rocky Plaza Hotel Padang


Januari – Juni 2023

Bulan Jumlah Tamu


Januari 2.609
Februari 2.767
Maret 3.109
April 2.214
Mei 3.814
Juni 3.956
Jumlah 18.469
Sumber : HRD Rocky Plaza Hotel Padang, 2023

total jumlah konsumen


Jumlah Populasi =
6 bulan
18.469
= = 3.078
6

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2020: 131), ”Sampel adalah dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan

sampel pada penelitian ini adalah Purposive Sampling. Menurut Sugiyono

(2020) Purposive Sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu yang dapatdigunakan sebagai sampel.

Teknik pengambilan sampel Purposive Sampling yaitu Teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yaitu dengan criteria

sebagai berikut:

a. Tamu yang pernah dan sedang menginap di Hotel Rocky Plaza

Padang

b. Tamu individu yang sedang menginap dan pernah menginap di Hotel

Rocky Plaza Padang


45

c. Tamu yang berusia>17 tahun ke atas

Dalam penelitian ini digunakan perhitungan sampel menurut Rumus

Slovin (Sugiyono, 2020:81) :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁. 𝑑²

Keterangan :

n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
d² : kelonggaran ketidaktelitian atau derajat toleransi

Berdasarkan dari rumus diatas dapat diperoleh jumlah sampel

sebagai berikut :

3.078
𝑛=
1 + 3.078(0,05)²

3.078
=
8,695

= 353,99 (dibulatkan menjadi 354)

Jumlah sampel berdasarkan hasil rumus di atas sebanyak 353,99

orang dan dibulatkan menjadi 354 orang. Jumlah responden yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 354 responden konsumen

di Rocky Plaza Hotel Padang.

F. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder, yaitu sebagai berikut :

a. Data Primer
46

Data yang didapatkan dari penyebaran angket di Plaza Rocky

Hotel Padang kepada konsumen yang pernah mengujungi Rocky Plaza

Hotel Padang. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil jawaban

responden yang terdapat dalam angket jawaban tersebut berupa data

pribadi responden serta jawaban yang terkait dengan variabel

penelitian yaitu harga kamar dan fasilitas hotel terhadap kepuasan

tamu.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang

diteliti. Menurut Sugiyono (2020:223), data sekunder adalah sumber

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pada

penelitian ini data sekunder berasal dari artikel, skripsi, tesis, jurnal,

buku buku yang relevan dan sumber lainnya yang berkaitan dengan

variable-variabel yang diteliti.

2. Teknik Pengumpulan

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah komunikasi tidak

langsung melalui penyebaran angket yang akan dibagikan kepada

responden. Penelitian ini akan menggunakan satu metode pengumpulan

data yaitu penyebaran angket. Teknik ini dilakukan dengan membagikan

angket kepad asampel yang telah ditetapkan. Angket akan disebarkan

langsung kepada orang yang pernah mengunjungi Rocky Plaza Hotel

Padang.
47

G. InstrumenPenelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

kuisioner (angket) yang disusun menurut skala likert dengan penyusunan

dalam bentuk kalimat yang bersifat positif yang berhubungan dengan ketiga

variabel penelitian. Menurut Sugiyono (2020:93) menyatakan bahwa “Skala

likert merupakan salah satu bentuk skala pengukuran yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang

kejadian sosial.”

Dengan menggunakan skala ini, variabel-variabel yang diukur

dijabarkan menjadi indicator variabel, yang selanjutnya menjadi titik tolak

dalam penyusunan poin-poin instrumen yang dapat berupa pernyataan

maupun pertanyaan. Setiap jawaban yang menggunakan skala likert

mempunyai gradiasi dari positif sampai negatif, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 5. Pilihan Jawaban Skala Likert


Variabel X Variabel Y
(Harga Kamar dan Fasilitas Hotel) (KepuasanTamu)
Pilihan Jawaban Skor Pilihan Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4 Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3 Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2020:93)

Agar penyusunan instrumen variable harga kamar(X1), fasilitas hotel

(X2) dan kepuasan tamu (Y) lebih sistematik, Maka ketiga variabel tersebut

diatas, perlu dibuat kisi-kisi instrumen yang menggambarkan hubungan


48

antara variabel variable harga kamar(X1), fasilitas hotel (X2), dan kepuasan

tamu (Y).

Tabel 6. Kisi-kisiInstrumenPenelitian

Variabel Indikator Sub Indikator


1. Kesesuaian Fasilitas
Tercapainya Harapan
2. Kesesuaian Harga
Tamu
3. Pelayanan
1. Kebutuhan disambut baik
2. Kebutuhan pelayanan tepat waktu

Terpenuhinya kebutuhan 3. Kenyaman dalam pemenuhan kebutuhan


tamu 4.Kebutuhan untuk dimengerti
5.Kebutuhan mendapatkan pertolongan
6. Kebutuhan merasa dipentingkan
Kepuasan
Tamu (Y) 1. Keinginan tamu terpenuhi selama
Tercapainya keinginan menggunakan produk/jasa
tamu
2. Kemudahan dalam pemenuhan keinginan
tamu.
Keinginan untuk
memakai produk atau jasa 1. Kembali menggunakan produk jasa hotel
tersebut kembali

Keinginan untuk
1. Adanya keinginan tamu untuk
merekomendasikan
merekomendasikan produk/jasa hotel
barang atau jasa kepada
kepada orang lain
orang lain.
1. Kesesuain Fasilitas
Tercapainya harapan
2. Kesesuain harga
tamu
3. Pelayanan
Harga Kamar 1.Harga produk (kamar dan fasilitas
(X1), lainnya) yang relatife murah
Keterjangkauan harga 2. Harga produk (kamar dan fasilitas
lainnya) dapat di jangkau oleh semua
kalangan
49

1. Harga yang di keluarkan oleh produsen


sesuai dengan produk dan layanan jasa
Kesesuaian harga dengan yang di dapatkan konsumen.
kualitas
2.Harga yang di keluarkan lebih murah
dari kompetitor hotel sejenis lainnya
1. Bed/matress
2. Bathroom
3. Pillow
Fasilitas Utama
4. Sheet
5. Towel
6. Bath Amenities
1. AC
2. Luggage Rack
3. Dressing Table & Chair
Fasilitas Fasilitas Penunjang 4. Mirror
Kamar (X2), 5. Mini Bar
6. Guest Amenities
7. Wastafel
1. Slipper
2. Hanger
3. Mineral Water
Fasilitas Pelengkap 4. Meja di samping Bed
5. Astray
6. Trash can
7. Safety Deposit Box

H. Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2020:46), “Validitas merupakan derajat ketepatan

antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat

dilaporkan oleh peneliti”. Dengan demikian data yang valid adalah data

yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data

yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Untuk mencari validitas


50

angket, penulis menggunakan analisis korelasi pearson product moment

dengan bantuan SPSS Versi 20.00. Setelah dilakukan korelasi pearson

product moment, dengan melihat:

a. Jika nilai Sig./signifikansi ≤ 0,05 maka data dinyatakan valid.

b. Jika nilai Sig./signifikansi> 0,05 maka data dinyatakan tidak valid.

Tabel Uji Coba Validitas X1, X2, dan Y

No
No Jumlah Item Jumlah
Variabel Indikator
Item Butir Yang Valid
Gugur
Keterjangkauan Harga 3 - 3
Variabel X1
Kesesuaian Harga 3 1 2
(Harga 1-11
Daya Saing Harga 3 - 3
Kamar)
Kesesuaian Harga dan Manfaat 2 - 2
Variabel X2 Fasilias Utama 3 - 3
(Fasilitas Fasilitas Penunjang 12-19 3 - 3
Kamar) Fasilitas Pelengkap 2 - 2
Variabel Y Kesesuaian Harapan 3 - 3
(Kepuasan Minat Berkunjung Kembali 20-27 3 - 3
Tamu) Kesediaan Merekomendasikan 2 - 2
Sumber: Olahan Data SPSS 26.000 (2023)

Berdasarkan hasil uji coba validitas diatas menunjukan untuk butir

pertanyaan dalam variabel X1 Harga Kamar menunjukan 12 butir

pertanyaan dinyatakan valid namun menunjukan 1 butir pernyataan

dinyatakan gugur karena <0,60, variabel X2 Fasilitas Kamar menunjukan

9 butir dari pertanyaan tersebut dinyatakan valid serta variabel Y

Keputusan Menginap menunjukan 9 butir dari perntanyaan dinyatakan

valid.

2. Uji Reliabilitas
51

Menurut Sugiyono (2020), “Reliabilitas berkenaan dengan derajat

konsistensi dan stabilitas data atau temuan”. Kemudian Sugiyono (2020),

“menjelaskan bahwa jika suatu data dinyatakan reliable apabila dua atau

lebih peneliti objek yang sama menghasilkan data yang sama pula atau

peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda juga akan menghasilkan

data yang sama pula. Analisis pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program SPSS versi 20.00. Reliabilitas menunjuk pada

suatu instrumen dapat dipercaya untuk- digunakan sebagai alat pengumpul

data karena sudah baik.

Menurut Arikunto (2010: 239) Uji reliabilitas dalam penelitian ini

menggunakan rumus Alpha Cronbach.

Pengambilan keputusan untuk uji reabilitas adalah sebagai berikut:

a. Jika suatu variabel nilai reablitas (Alpa Cronbach) >0,6 maka variabel

tersebut dikatakan reliabel.

b. Jika suatu variabel nilai reabilitasnya (Alpa Cronbach) ≤ 0,6 maka

variabel tersebut dikatakan tidak reliabel.

Tabel 5. Ujicoba Reabilitas Variabel Harga Kamar (X1)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.692 12
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS 26.00 (2023)
52

Tabel 6. Ujicoba reabilitas variabel Fasilitas Kamar (X2)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.711 9
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS 26.00 (2023)

Tabel 7. Ujicoba reabilitas variabel Keputusan Menginap (Y)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.728 9
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS 26.00 (2023)

Dari hasil uji coba data reabilitas diatas menyatakan bahwa

AlphaCronbach’s untuk variabel X1 adalah 0,692 yang dimana ini dinyatakan

reabilitas diterima, untuk variabel X2 adalah 0,711 yang dimana ini

dinyatakan reabilitas diterima, sedangkan untuk variabel Y adalah 0,728 yang

dinyatakan reabilitas diterima.

I. Teknik Analisis Data

Penelitian ini dilakukan secara terstruktur yang akan menghasilkan data

kuantitatif yang berasal dari tanggapan responden pada kuesioner yang telah

disebar. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

analisis deskriptif yang memperoleh gambaran distribusi frekuensi data yang

mencakup nilai maksimal dan minimal, mean, standar devisi dan tingkat

pencapaian responden. Selanjutnya pengelolahan data ke SPSS versi 26.00

dapat dilakukan jika data dari responden dikatakan valid. Pengelolaan data

yang digunakanadalahsebagaiberikut :
53

1. Metabulasi Data

Data kualitas pelayanan dan fasilitas serta kepuasan konsumen

dapat diukur menggunakan data konsentrasi yaitu dengan menghitung

frekuensi, mean, modus, presentasi, nilai rata-rata, standar devisi, nilai

minimum dan nilai maksimum.

2. Deskriptif Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif. Ini dilakukan untuk memperoleh gambaran distribusi

frekuensi data yang mencakup nilai maksimum dan minimum, mean,

median, standar deviasi dan tingkat capaian responden. Untuk

memberikan frekuensi yang telah diperoleh digunakan rumus Dasrianto

yang dikutip oleh Ramadhona (2010:46) sebagai berikut:

Keterangan :

M = Mean (nilai rata-rata)

Ʃ = Menyatakan jumlah

fi = Frekuensi jawaban

xi = Skor pilihan jawaban

Untuk menginterpretasikan data maka kelas tanggapan dibagi

menjadi lima yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik.

Untuk menentukan interval nilai, menggunakan rumus yang


54

diikemukakan oleh Dasrianto yang dikutip oleh Ramadhona (2010:46)

yaitu:

Keterangan:

Rentang = Skor tertinggi – skor terendah

Banyak kelas = Jumlah kelas interval

Maka nilai untuk interval terendah yaitu sangat kurang adalah:

= skor terendah+P

= 1+ 0,80

=1,80

Sehingga nilai untuk interval terendah adalah 1 sampai 1,8

Maka nilai untuk interval terendah adalah 1 sampai 5

Nilai untuk interval sangat tidak baik = 1 sampai 1,8

Nilai untuk interval tidak baik = 1,9 sampai 2,6

Nilai untuk interval cukup baik = 2,7 sampai 3,4

Nilai untuk interval baik = 3,5 sampai 4,2

Nilai untuk interval sangat baik = 4,3 sampai 5


55

Hasil perhitungan harga batas interval dan kategori pilihan dapat dilihat

pada Tabel 5 di bawah ini:

Tabel 7. Tingkat Capaian Responden


Kategori TCR
Tidak Baik 1,00 – 1,80
Baik 1,90 – 2,60
Cukup 2,70 – 3,40
Kurang Baik 3,50 – 4,20
Sangat Baik 4,30 – 5,00
Sumber : Ramadhona (2010 : 46)

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini juga

menggunakan teknik TCR (Tingkat Capaian Responden) untuk

menganalisis data yang sudah terkumpul. Teknik TCR merupakan suatu

metode penilaian dengan cara menyusun orang yang dinilai berdasarkan

peringkatnya pada berbagai sifat yang dinilai. Untuk menghitung tingkat

capaian indikator, digunakan formulasi rumus yang dikembangkan oleh

Sugiyono (2020: 148) sebagaiberikut:

J. Metode Analisis Data Dengan Structural Equation Model (PLS)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data dengan

menggunakan software smartPLS, yang dijalankan dengan media

computer. PLS (Partial Least Square) merupakan analisis persamaan

structural(SEM) berbasis varian yang secara simultan dapat melakukan

pengujian model pegukuran sekaligus model structural. Model pengukuran

digunakan untuk uji validitas dan reabilitas.Sedangkan model structural


56

digunakan untuk uji kausalitas.PLS adalah analisis yang bersifat soft

modeling karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran

skala tertentu, yang berarti jumlah sampel dapat kecil.

a) Model Struktural

Model struktural menunjukan kekuatas estimasi antar

variabel laten atau konstruk (Ghozali & Laten, 2015:7). Inner

model bertujuan untuk menguji hubungan dari indikator penyusun

variabel (Andreas Wijaya, 2019:101).Rangkaian uji dalam model

structural atau inner model adalah menghitung nilai R-Squares.

b) Model Pengukuran (Outer Model)

Suatu konsep atau model penelitian tidak dapat diuji dalam

suatu model prediksi hubungan relasonal dan kausal jika belum

melewati tahap purifikasi dalam model pengukuran.Model

pengukuran sendiri digunakan untuk menguji validitas konstruk

dan reabilitas instrument. Melalui proses iterasi algoritma,

parameter model pengukuran (validitas konvergen, validitas

diskriminan, composite reliability atau Cronbach’s alpha)

diperoleh, termasuk nilai R sebagai parameter ketepatan model

prediksi (Abdillah,2018).

Outer model menggambarkan hubungan antara blok

indikator dengan variabel lainnya. Persamaan outer model untuk

konatruk reflektif adalah sebagai berikut:

X= П xɛ+ɛx
57

Y= Пyη+ɛy

Dimana:

X dan Y = indicator variabel independent dan dependen

П = Matriks Koefisien (matrik loading)

ɛ = Matriks outer model residu


58

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini peneliti menjelaskan serta memaparkan data hasil

penelitian yang telah diolah dan dianalisis mengunakan PLS versi 4.Penelitian

ini dilakukan terhadap tamu Hotel Rocky Padang yang berjumlah 354

responden dengan 27 butir pertanyaan. Variabel Pengaruh Harga Kamar (X1)

dengan 11 butir pertanyaan, variabel Fasilitas kamar (X2) dengan 8 butir

pertanyaan dan variabel keputusan menginap (Y) dengan 8 butir pertanyaan.

1. Analisis Deskripsi Karakteristik Responden

a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan hasil pengumpulan data, maka dikelompokan

karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:

Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan jenis kelamin


Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-Laki 224 63.2%
Perempuan 130 36.8%
Total 354 100%
Sumber: Olahan Data Primer (2023)

Berdasarkan hasil olahan data karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin diperoleh informasi bahwa terdapat persentase 63.2%

dengan jumlah 224 orang berupa laki-laki, dan persentase 36.8% dengan

jumlah 130 orang berupa perempuan.


59

b. Karakteristik Berdasarkan Umur

Berdasarkan hasil pengumpulan data, maka dikelompokan

karakteristik berdasarkan umur pada tabel berikut ini:

Tabel 11. Karakteristik Berdasarkan Umur


Umur Frekuensi Persentase %
17-20 17 4.8%
21-30 281 78.9%
31-40 50 14.6%
>40 6 1,7%
Total 354 100
Sumber: Olahan data primer (2023)

Berdasarkan hasil pengolahan data karakteristik bedasarkan umur,

dapat dilihat bahwa pada umur 17-20 tahun terdapat persentase 4.8%,

pada umur 21-30 tahun terdapat persentase 78.9%, pada umur 31-40

tahun terdapat persentase 14.6% dan diatas umur 40 tahun terdapat

persentase 1.7%.

c. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan hasil pengumpulan data, maka dikelompokan

karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan pada tabel

berikut ini:

Tabel 12. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Pendidikan Frekuensi Persentase %
SMA/SMK 58 16.3%
Diploma/S1 116 32.6%
S2 10 2.8%
Lainnya 170 48.3%
Total 354 100%
Sumber: Olahan Data Primer (2023)
60

Berdasarkan hasil pengolahan data karakteristik berdasarkan

tingkat pendidikan, maka dapat dilihat bahwa untuk pendidikan

SMA/SMK terdapat persentase 16.3%, pendidikan Diploma/S1 didapat

persentase 32.6%, pendidikan S2 didapat persentase 2.8% serta lainnya

didapat persentase 48.3%.

d. Karakteristik Berdasarkan Penghasilan

Berdasarkan pengambilan data responden karakteristik berdasarkan

penghasilan dapat dikelompokan pada tabel dibawah ini:

Tabel 14. Karakteristik Berdasarkan Penghasilan

Penghasilan Frekuensi Persentase %


1.000.000 28 7.9%
2.000.000 66 18.5%
3.000.000 115 32.9%
>3.000.000 145 40.7%
Total 354 100%
Sumber: Olahan Data Primer (2023)

Berdasarkan hasil pengolahan data karakteristik berdasarkan

penghasilan, dapat dilihat yang berpenghasilan 1.000.000 sebanyak

7.9%, berpenghasilan 2.000.000 sebanyak 18.5%, berpenghasilan

3.000.000 32.9%, serta berpenghasilan diatas 3.000.000 sebanyak

40.7%.

e. Karakteristik Berdasarkan Daerah Asal

Berdasarkan pengumpulan data terhadap karakteristik berdasarkan

dari Daerah Asal dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


61

Tabel 15. Karakteristik Berdasarkan Daerah Asal


Daerah Asal Frekuensi Persentase%
Dalam Kota Padang 135 38.5%
Luar Kota Padang 219 61.5%
Total 354 100%
Sumber: Olahan Data Primer (2023)

Berdasarkan olahan data pada karakteristik berdasarkan daerah

asal, dimana diatas tercantum bahwa 38.5% pengunjung berasal dari

dalam Kota Padang, 61.5% pengunjung berasal dari luar Kota Padang.

f. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan pengambilan data karakteristik berdasarka pekerjaan

dapat dikelompokan melalui tabel dibawah ini:

Tabel 16. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan


Pekerjaan Frekuensi Persentase %
Pegawai Negeri 21 5.9%
Pegawai Swasta 66 18.5%
Wirausaha 65 18.3%
Profesional 32 9.6%
Lainnya 170 47.8%
Total 354 100%
Sumber: Olahan Data Primer (2023)

Berdasarkan pengolahan data karakteristik berdasarkank Pekerjaan,

dapat dilihat bahwa 5.9% pengunjung bekerja sebagai pegawai negeri,

18.5% pengunjung bekerja sebagai pegawai swasta, 18.3% pengunjung

bekerja sebagai wirausaha, 9.6% pengunjung bekerja sebagai

professional, serta 47.8%pengunjung bekerja sebagai lainnya.

2. Deskripsi Data Variabel

a. Deskripsi Variabel Harga Kamar (X1)


62

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh

melalui 354 responden dengan 11 butir pernyataan pada variabel

Harga Kamar dapat dilihat deskripsi data sebagai berikut:

Tabel 18. Deskripsi Data Harga Kamar

Statistics
harga
kamar
N Valid 354
Missing 0
Mean 28,62
Std. Error 0,283
of Mean
Median 27,00
Mode 25
Std. 5,328
Deviation
Variance 28,385
Range 32
Minimum 20
Maximum 52
Sum 10130

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 26.000 (2023)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil

penelitian harga kamar dari jawaban responden menunjukan hasil

terendah (minimum) 20, serta hasil tertinggi (maximum) 52.

Berdasarkan hasil olahan data diatas diperoleh nilai rata-rata (mean)

sebesar 28,62, skor tengah (median) sebesar 27,00, skor yang sering

muncul (mode) sebesar 25. Histogram kurva normal penelitian ini

dapat dilihat pada gambar di bawah ini:


63

Gambar 3. Histogram Kurva Nornal (2024)


Sumber: Hasil Olah Data Smart PLS versi 4 (2024)

Histogram kurva normal variabel Harga Kamar diatas

menunjukan bentuk melengkung yang kurang sempurna, hal ini

menyatakan bahwa hasil penyebaran distribusi tidak sempurna.

Setelah diperoleh perhitungan statistic efisiensi yang diklarifikasikan

melalui skor pencapaian responden, maka gambaran tanggapan

responden mengenai efisiensi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 19. Tingkat Pencapaian Responden Harga Kamar


Daftar
No. STS TS KS S SS N SKOR MEAN TCR KRITERIA
Pertanyaan

1 2 3 4 5

A. Keterjangkauan Harga

Saya rasa harga


kamar di Rocky
1. 19 23 107 179 26 354 1232 3,48 69,60 Baik
Hotel Padang
tidak mahal

Saya merasa
tidak masalah
dengan harga
2. 26 54 69 176 29 354 1190 3,36 67,23 Baik
kamar yang ada
di Rocky Hotel
Padang
64

Saya rasa harga


kamar di Rocky
Hotel Padang
3. 21 53 86 169 25 345 1186 3,35 67,00 Baik
sesuai dengan
standar hotel
bintang 4

Mean 3608 3,39 68,41 Baik

Sumber: Hasil Olah Data Primer (2024)

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai dari variabel X1.1

yaitu keterjangkauan harga dengan tingkat capaian responden untuk

tamu yang menginap sebanyak 68,41, serta ini tergolong baik.


65

B. Kesesuaian Harga

Harga Kamar di
Rocky Hotel Padang
4. sesuai dengan 24 50 67 189 24 354 1201 3,39 67,85 Baik
kualitas pelayanan
yang diberikan

Harga kamar yang


ditawarkan Rocky
5. Hotel Padang sesuai 25 54 75 179 21 354 1179 3,33 66,61 Baik
dengan produk dan
jasa yang ditawarkan

Saya merasa harga


kamar di Rocky
6. Hotel Padang sesuai 18 67 68 182 19 354 1179 3,33 66,61 Baik
dengan standar hotel
bintang 4

Mean 3559 3,35 67,02 Baik

Sumber: Hasil Olah Data Primer (2024)

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai dari variabel X1.2

yaitu kesesuaian harga dengan tingkat capaian responden untuk tamu

yang menginap sebanyak 67,02, serta ini tergolong baik.

C. Daya Saing Harga

Harga kamar yang


ditawarkan Rocky Hotel
7. Padang lebih ekonomis 6 29 89 199 31 354 1282 3,62 72,42 Baik
dibandingkan hotel
bintang 4 lainnya

Harga kamar yang


ditawarkan cenderung
8. 16 44 101 171 23 354 1205 3,40 68,07 Baik
lebih murah dari pada
hotel bintang 4 lainnya

Harga kamar di Rocky


Hotel Padang dapat
9. 21 61 81 176 15 354 1165 3,29 65,81 Cukup
bersaing dengan hotel
bintang 4 lainnya

MEAN 3652 3,43 68,77 Baik

Sumber: Hasil Olah Data Primer (2024)

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai dari variabel X1.3

yaitu daya saing harga dengan tingkat capaian responden untuk tamu

yang menginap sebanyak 68,77, serta ini tergolong baik.


66

C. Kesesuaian harga dan manfaat

Harga yang ditawarkan


Rocky Hotel Padang
10. 18 48 102 164 22 354 1189 3,35 67,00 Baik
sebanding dengan
manfaat yang dirasakan

Saya merasa harga kamar


yang ditawarkan Rocky
11. Hotel Padang sesuai 28 52 94 163 17 354 1151 3,25 65,02 Cukup
dengan hasil yang
diinginkan

MEAN 2337 3,30 66,01 Baik

Sumber: Hasil Olah Data Primer (2024)

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai dari variabel X1.4

yaitu kesesuaian harga dan manfaat dengan tingkat capaian

responden untuk tamu yang menginap sebanyak 66,01, serta ini

tergolong baik.

b. Deskripsi Variabel Fasilitas Kamar

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui 354

responden dengan 8 butir pertanyaan pada variabel Fasilitas Kamar dapat

dilihat deskripsi data sebagai berikut:


67

Tabel 20. Deskripsi Data Fasilitas Kamar

Statistics
fasilitas
kamar
N Valid 354
Missing 0
Mean 20,23
Std. Error 0,230
of Mean
Median 19,00
Mode 19
Std. 4,320
Deviation
Variance 18,662
Range 24
Minimum 14
Maximum 38
Sum 7163

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 26.00 (2024)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil penelitian

keputusan menginap drai jawaban responden menunjukan hasil terendah

(minimum) 14, serta hasil tertinggi (maximum) 38. Berdasarkan hasil

olahan data diatas diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 20,23, skor

tengah (median) sebesar 19,00, skor yang sering muncul (mode) sebesar

19. Histogram data penelitian ini dapat dlihat sebagai berikut:


68

Gambar 4. Hostogram Normal Kurva (2024)


Sumber: Hasil Olah Data PLS Versi 4 (2024)

Histogram kurva normal variabel Fasilitas Kamar diatas

menunjukan bentuk melengkung yang kurang sempurna, hal ini

menyatakan bahwa hasil penyebaran distribusi tidak sempurna. Setelah

diperoleh perhitungan statistic efisiensi yang diklarifikasikan melalui skor

pencapaian responden, maka gambaran tanggapan responden mengenai

efisiensi dapat dilihat pada tabel berikut ini:


69

Tabel 21. Tingkat Pencapaian Responden Keputusan Menginap


No. Daftar Pertanyaan STS TS KS S SS N SKOR MEAN TCR KRITERIA

1 2 3 4 5

A. Pengenalan MasalahSSWDKJ A. Fasilitas Utama

Kasur/rempat tidur
yang disediakan
12 9 28 119 176 22 354 1236 3,49 69,83 Baik
Rocky Hotel Padang
bersih dan nyaman

Kamar mandi/toilet
yang disediakan oleh
13 15 63 98 152 26 354 1173 3,31 66,27 Baik
Rocky Hotel Padang
bersih dan tidak bau

Linen yang berada


14 didalam kamar masih 35 42 96 161 20 354 1151 3,25 65,02 Cukup
bersih

Mean 3560 3,35 67,04 Baik

Sumber: Hasil Olah Data Primer (2024)

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai dari variabel X2.1 yaitu

fasilitas umum dengan tingkat capaian responden untuk tamu yang

menginap sebanyak 67,04, serta ini tergolong baik.

B. Fasilitas penunjang

AC kamar di Rocky
15 25 40 91 173 25 354 1195 3,37 67,51 Baik
Hotel Padang dingin

Mini bar di Rocky


Hotel Padang
16 26 55 99 150 24 354 1153 3,25 65,14 Cukup
berfungsi dengan
baik

Wardrobe yang
disediakan Rocky
17 20 48 117 151 18 354 1161 3,27 65,59 Cukup
Hotel Padang cukup
luas

Mean 3509 3,30 66,08 Baik

Sumber: Hasil Olah Data Primer (2024)


70

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai dari variabel X2.2 yaitu

fasilitas penunjang dengan tingkat capaian responden untuk tamu yang

menginap sebanyak 66,08, serta ini tergolong baik.

C. Fasilitas Pelengkap

TV dan internet di
18 Rocky Hotel Padang 23 50 111 153 17 354 1153 3,25 65,14 Cukup
berfungsi dengan baik

Tersedianya mineral
19 22 49 111 149 23 354 1164 3,28 65,76 Cukup
water di dalam kamar

Mean 2317 3,27 65,45 Cukup

Sumber: Hasil Olah Data Primer (2024)

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai dari variabel X2.3 yaitu

fasilitas pelengkap dengan tingkat capaian responden untuk tamu yang

menginap sebanyak 65,45, serta ini tergolong cukup.

c. Deskripsi Variabel Keputusan Menginap

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui 354

responden dengan 8 butir pertanyaan pada variabel Keputusan Menginap

dapat dilihat deskripsi data sebagai berikut:


71

Tabel 20. Deskripsi Data Keputusan Menginap

Statistics
keputusan
menginap
N Valid 354
Missing 0
Mean 19,65
Std. Error of Mean 0,229

Median 18,00
Mode 17
Std. Deviation 4,316

Variance 18,630
Range 30
Minimum 10
Maximum 40
Sum 6956

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 26.00 (2024)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil penelitian

keputusan menginap dari jawaban responden menunjukan hasil terendah

(minimum) 10, serta hasil tertinggi (maximum) 40. Berdasarkan hasil

olahan data diatas diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 19,65, skor

tengah (median) sebesar 18,00, skor yang sering muncul (mode) sebesar

17. Histogram data penelitian ini dapat dlihat sebagai berikut:


72

Gambar 4. Hostogram Normal Kurva (2024)


Sumber: Hasil Olah Data PLS Versi 4 (2024)

Histogram kurva normal variabel Fasilitas Kamar diatas

menunjukan bentuk melengkung yang kurang sempurna, hal ini

menyatakan bahwa hasil penyebaran distribusi tidak sempurna. Setelah

diperoleh perhitungan statistic efisiensi yang diklarifikasikan melalui skor

pencapaian responden, maka gambaran tanggapan responden mengenai

efisiensi dapat dilihat pada tabel berikut ini:


73

Tabel 21. Tingkat Pencapaian Responden Keputusan Menginap


No. Daftar Pertanyaan STS TS KS S SS N SKOR MEAN TCR KRITERIA

1 2 3 4 5

A. Pengenalan Masalah A. Kesesuaian Harapan

Pelayanan dari staff


Rocky Hotel Padang
20 12 51 179 92 20 354 119 3,16 63,22 Cukup
sigap, ramah, dan
sangat memuaskan

Kamar yang dipesan


21 27 103 104 104 16 354 1041 2,94 58,81 Cukup
sangat bersih dan rapi

Fasilitas kamar yang


diberikan oleh Rocky
22 37 67 121 114 15 354 1065 3,00 60,16 Cukup
Hotel Padang sangat
lengkap

Mean 3225 3,03 60,73 Cukup

Sumber: Hasil Olah Data Primer (2024)

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai dari variabel Y.1

yaitu pengenalan masalkesesuaian harapan dengan tingkat capaian

responden untuk tamu yang menginap sebanyak 60,73, serta ini

tergolong cukup.

B. Minat Berkunjung Kembali

Saya akan
menjadikan Rocky
Hotel Padang
23 41 58 124 114 18 354 1071 3,02 60.50 Cukup
sebagai pilihan
utama untuk
berkunjung kembali

Saya akan
menjadikan Rocky
Hotel Padang
24 19 69 106 121 19 354 1094 3,09 61,80 Cukup
sebagai pilihan
utama untuk
berkunjung kembali
74

Saya akan datang


kembali ke Rocky
Hotel Padang karna
25 35 80 118 98 23 354 1056 2,98 59,66 Cukup
staff disana sangat
membantu tamu
yang berkunjung

Mean 322` 3,03 60,65 Cukup

Sumber: Hasil Olah Data Primer (2024)

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai dari variabel Y.2

yaitu minat berkunjung kembali dengan tingkat capaian responden

untuk tamu yang menginap sebanyak 60,65, serta ini tergolong

cukup.

C. Kesediaan merekomendasikan

Saya akan
merekomendasikan
atau mengajak teman
26 28 57 139 113 17 354 1096 3,09 61,92 Cukup
dan kerabat untuk
berkunjung ke Rocky
Hotel Padang

Saya akan
menceritakan
pengalaman baik saya
27 30 76 104 128 16 354 1086 3,06 61,35 Cukup
kepada kerabat waktu
berkunjung ke Rocky
Hotel Padang

Mean 2182 3,08 61,63 cukup

Sumber: Hasil Olah Data Primer (2024)

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai dari variabel Y.3

yaitu kesediaan merekemondasikan dengan tingkat capaian

responden untuk tamu yang menginap sebanyak 61,63, serta ini

tergolong cukup.

3. Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS SEM)

Teknik analisis yang peneliti gunakan pada penelitian kali ini

adalah Structural Equation Modeling dengan Partial Least Square (SEM-


75

PLS). SEM-PLS dapat diartikan sebagai componend based atau sering juga

disebut dengansoft modeling, dimana data yang dianalisis tidak harus

memenuhi criteria idel, yang tidak mendasarkan pada asumsi skala

pengukuran, distribusi data dan jumlah sampel yang dapat diartikan dalam

analisis PLS tidak perlu memenuhi asumsi jumlah sampel yang benar, data

harus terdistribusi secara normal multivariate, indicator harus berbentuk

reflektif, dan harus memenuhi kondisi determinacy. Menurut Ghozali

(2018) menyatakan bahwa analisis PLS dapat menghindari 2 masalah serius,

yaitu inadmisable solution dan factor indeterminancy.

Menurut Ghozali (2018), moel model dalam pengukuran PLS yaitu

model pengukuran atau outer model dievaluasi dengan convergent dan

discriminant validity dari indikatornya, composite reliability untuk block

indicator. Model structural atau inner model dievaluasi dengan melihat

prosentas variance yang dijelaskan, yaitu melihat nilai R2 (R-Squared)

untuk konstruk laten dependen, serta melihat besarnya koefisien jalur

strukturalnya. Stabilitas dari estimasi ini dievaluasi dengan mneggunakan

uji t statistic yang didapat melalui bootsraping. Teknik analisis data dalam

penelitiann ini menggunakan teknik PLS yang dilakukan dengan dua tahap,

sebagai berikut:

a) Evaluasi Measurement Model (Outer Model)

1) Uji Validitas Konvergen (Convergent Validity)

Menurut Ghozali (2018), suatu kolerasi dapat dikatakan

memenuhi validitas konvergen apabila memiliki nilai loading


76

factor sebesar lebih dari 0,07. Output menunjukan bahwa

loading factor memberikan nilai diatas nilai yang disarankan

yaitu sebesar 0,7. Namun menurut Chin (1998) menyatakan

nilai minimum dari loading faktor adalah 0,6, maka penelitian

ini menggunakan standar minimum 0,6. Adapun nilai outer

loading awal pada harga kamar, fasilitas kamar, serta

keputusan menginap dapat dilihat pada tabel dibawah ini,

sebagai berikut:

Tabel 22. Hasil Outer Loading


Fasilitas Harga Keputusan
Kamar Kamar menginap
X1.1 0.734
X1.2 0.750
X1.3 0.783
X1.4 0.763
X1.5 0.775
X1.6 0.783
X1.8 0.818
X1.9 0.778
X1.10 0.825
X2.1 0.777
X2.2 0.835
X2.3 0.796
X2.4 0.760
X2.5 0.841
X2.6 0.793
X2.7 0.792
X2.8 0.819
Y1 0.792
Y2 0.750
Y3 0.785
Y4 0.771
Y5 0.766
Y6 0.763
Y7 0.764
77

Y8 0.726
Sumber : Hasil Olah Data Smart PLS versi 4 (2024)

Dari tabel hasil outer loading X terdapat beberapa hasil yang

dihapus atau dielimininasi yang disebabkan rendahnya tingkat validitas.

Dalam hasil outer loading kali ini ada 1 indikator yang dihapus atau

dieliminasi yaitu X1.11 yang dimana angka yang ditunjukan <0,60.

X.1.1 mempunyai outer loading 0,734 ≥ 0,70 yang berarti bahwa

setiap item ini valid mengukur variabel harga kamar. Secara keseluruhan

setiap item yang mengukur variabel mempunyai outer loading ≥ 0,70,

yang dimana ini dinyataka valid.

2) Uji Internal Consitency

Tahap selanjutnya yaitu pengujian untuk melihat nilai,

composite reability, dan cronbach alpha. Berdasarkan hasil

pengujian, seluruh variabel memperoleh nilai cronbach alpha

dan composite reliability diatas 0,6. Hasil ini menjelaskan

bahwa seluruh instrument yang digunakan dalam mengukur

setiap variabel masuk kedalam kategori reliable. Hal ini dapat

dilihat pada tabel dibawah ini, sebagai berikut:

Tabel 23. Constract Relibiality and Validity


Keandalan Keandalan
Cronbach's
komposit komposit Rata-rata varians diekstraksi (AVE)
alpha
(rho_a) (rho_c)
Fasilitas
Kamar 0.921 0.924 0.935 0.643
Harga
Kamar 0.919 0.921 0.933 0.607
Keputusan
Menginap 0.899 0.904 0.918 0.585
Sumber: Hasil Olah Data Smart PLS versi 4 (2024)
78

Berdasarkan hasil olahan data diatas, yang mana

hasil dari composte reliability 0.935 ≥ 0,60 yang

menunjukan bahwa setiap item yang mengukur harga

kamar konsisten/reliable dalam pengukuran fasilitas kamar.

Demikian dengan serta hasil cronbach alpha pada

penelitian kali ini juga menujukan diatas 0,60. Sedangkan

hasil dari composte reliability harga kamar menunjukan

0.933 ≥ 0,60 yang menunjukan bahwa setiap item yang

mengukur harga kamar konsisten/reliable. Demikian

dengan serta hasil cronbach alpha pada penelitian kali ini

juga menujukan diatas 0,60. Maka hasil penelitian ini

dinyatakan reliable. Sedangkan untuk menguji validitas

penelitian ini menggunakan Average Variance Extracted

(AVE). Menurut Hair (2021) menyatakan bahwa nilai

minimum dari AVE adalah 0,50. Nilai AVE fasilitas kamar

adalah 0.643 yang berarti besar kandungan oleh variabel

fasilitas kamar sebesar 64,3%. Sedangkan untuk Nilai AVE

harga kamar adalah 0.607 yang berarti besar kandungan

oleh variabel fasilitas kamar sebesar 60,7%. Karena nilai

AVE harga kamar 0.607 ≥ 0.50. Maka terpenuhi syarat

convergent validity yang baik.

3) Uji Deskriminant Validity

a. Fornell-Lacker Criterion
79

Tahap selanjutnya adalah pengujian deskriminant

menggunakan pendekatan fornell-lacker criterion. Uji

korelasi diskriminant dilakukan untuk melihat korelasi

antara konstruk dengan konstruk lainnya. Menurut Hair

(2021), variabel mempunyai discriminant validity yang baik

apabila akar AVE lebih besar dari korelasi antara variabel

atau dimensi. Variabel fasilitas kamar mempunyai akar

AVE (0.802) lebih besar orelasinya dengan harga kamar

yaitu (0.471) dan juga lebih lebih besar orelasinya dengan

keputusan menginap yaitu (0.479). Maka disimpulkan

bahwa seluruh variabel memiliki construk validity dan

discriminant validity yang baik. Berikut hasil pengujian

yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini, sebagai berikut:

Tabel 24. Nilai Discriminant Validity (fornell Larcker)


Fasilitas Harga Keputusan
Kamar Kamar Menginap
Fasilitas Kamar 0.802
Harga Kamar 0.471 0.779
Keputusan Menginap 0.479 0.422 0.765
Sumber: Hasil Olah Data Smart PLS versi 4 (2024)

b. HTMT

Tahap selanjutnya adalah mencari HTMT utuk

menguji deskriminant validity. Berikut tabel dari hasil

nilai HTMT, sebagai berikut:

Tabel 25. Nilai HTMT


Fasilitas Harga Keputusan
80

Kamar Kamar Menginap


fasilitas kamar
harga kamar 0.511
keputusan mneginap 0.516 0.457
Sumber: Hasil Olah Data Smart PLS versi 4 (2024)

Untuk mengatakan tingkat deskriminant

desktiminant validity yang baik nilai maksimum yang harus

didapat adalah 0,90. Variasi yang dibagi oleh variabel lebih

tinggi terhadap item pengukurannya masing-masing

dibandingkan dibagi ke item variabel lainnya. Dapat dilihat

pada tabel 25, adapun nilai HTMT yang didapat adalah

0.511 dan 0.516 yang dimana dapat dinyatakan terpenuhi,

karena nilai yang didapat belum mencapai nilai maksimum

yaitu 0,90.

c. Cross Loading

Cross Loading merupakan evaluasi model

pengukuran ditinggakat item. Berikut tabel 26 cross

loading sebagai berikut:


81

Tabel 26. Cross Loading


Fasilitas Harga Keputusan
Kamar Kamar Menginap
X1.1 0.292 0.734 0.298
X1.10 0.381 0.825 0.360
X1.2 0.335 0.750 0.316
X1.3 0.286 0.783 0.350
X1.4 0.408 0.763 0.316
X1.5 0.383 0.775 0.298
X1.6 0.344 0.783 0.324
X1.8 0.432 0.818 0.349
X1.9 0.439 0.778 0.342
X2.1 0.777 0.381 0.324
X2.2 0.835 0.397 0.417
X2.3 0.796 0.321 0.411
X2.4 0.760 0.284 0.344
X2.5 0.841 0.420 0.422
X2.6 0.793 0.402 0.393
X2.7 0.792 0.398 0.392
X2.8 0.819 0.413 0.353
Y1 0.370 0.314 0.792
Y2 0.362 0.327 0.750
Y3 0.420 0.371 0.785
Y4 0.437 0.348 0.771
Y5 0.331 0.274 0.766
Y6 0.273 0.350 0.763
Y7 0.384 0.353 0.764
Y8 0.314 0.210 0.726
Sumber: Hasil Olah Data Smart PLS versi 4 ( 2024)

Untuk item X.1.1 - X.10 harus berkorelasi lebih

tinggi dengan fasilitas kamar, dan berkorelasi lebih rendah

dari pada harga kamar. Dapat dilihat pada tabel kali ini

yaitu seluruh item X.1.1 – X.1.10 berkorelasi lebih kuat

dengan variabel yang diukur serta lebih rendah dari variabel

lainnya. Maka deskriminant untuk validity terpenuhi.serta


82

dapat dilihat pada X2.1-X2.8 yang dimana berkorelasi lebih

rendah dari fasilitas kamar, maka deskriminant terpenuhi.

Serta dapat dilihat juga pada Y.1 – Y.8 yang dimana

berkorelasi lebih tinggi dari pada variabel lainnya, maka

deskriminat untuk validity terpenuhi.Secara keseluruhan

setiap item berkorelasi lebih tinggi dengan variabel yang

diukurnya, maka evaluasi diskriminant validity terpenuhi.

b) Evaluasi Structural Model (Inner Model)

Pengujian inner model ini bertujuan untuk dapat

melihat hubungan antara konstruk, nilai signifikansi, dan R-

Squeare dari model penelitian. Model structural dievaluasi

dengan menggunakan R-Square untuk konstruk dependen

uji t serta signifikasnsi dari koefisien para meter jalur

structural.

Gambar 5. Structural Model

Sumber: Hasil Olah Data Smart PLS versi 4 (2024)


83

Berdasarkan dari gambar structural model diatas, dapat

kita lihat bahwa uji structural model dilakukan untuk mengetahui

hubungan antara kosntruk, nilai signifikasi, dan R-Square. R-

Square digunakan untuk menilai penagaruh dari variabel harga

kamar (X1), fasilitas kamar (X2) terhadap variabel Keputusan

Menginap (Y). Dalam pengujian ini bisa dilihat nilai R-square

pada tabel dibawah ini, sebagai berikut:

Tabel 27. Nilai R-Square


R- Adjusted R-
square square
keputusan menginap 0.279 0.275
Sumber: Hasil Olah Data Smart PLS versi 4 (2023)

Berdasarkan hasil pengujian data diatas dapat dilihat

hasil nilai R-Square dari variabel keputusan menginap (Y)

sebesar 0,279. Sedangkan menurut Chin (1998) nilai

interprestasi R_Square secara kualitatif aadalah 0,19

pengaruh dinyatakan rendah, 0,33 pengaruh dinyatakan

moderat, dan 0,66 pengaruh dinyatakan tinggi. Maka

diambil kesimpulan bahwa nilai R-Square dari variabel ini

adalah 0,279 yang dinyatakan rendah. Besarnya pengaruh

keputusan menginap terhadap harga kamar dan fasilitas

kamar sebesar 27,9%, yang dimana dalam Hair (2021)

menyatakan termasuk pengaruh rendah.


84

c) Pengujian Hipotesis

Hipotesis dapat dikatakan diterima atau tidaknya perlu

dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan fungsi

Bootstrappingpada Smart PLS versi 4. Hipotesis diterima pada saat

tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau t-value melebihi nilai

kritisnya (Desyantoro & Widhiastuti, 2021). Nilai t statistic untuk

tingkat signifikansi 5% sebesar 1,96. Untuk lebih jelas dapat dilihat

pada tabel dibawah ini sebagai berikut:

Tabel 28. Hasil Path Coefficient

Original Sample Standard


P
sample mean deviation T statistics (|O/STDEV|)
values
(O) (M) (STDEV)
fasilitas kamar
-> keputusan
menginap 0.360 0.363 0.043 8.356 0.000
harga kamar ->
keputusan
menginap 0.253 0.257 0.046 5.521 0.000

Sumber: Hasil Olah Data Smart PLS versi 4 (2023)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas maka

diketahui bahwa hipotesis diterima atau tidaknya dapat dilihat

melalui original sampel, t statistic ataupun p values.Hal ini

digunakan sebagai acuan untuk pengujian hipotesis. Hipotesis

dapat diterima jika nilai t statistic > P values < 0,05. Jadi, hasil

hipotesis X1-> Y dan X2->Y dapat diterima, karena ada pengaruh

signifikan fasilitas kamar dan harga kamar terhadap keputusan

menginap dengan path coefficient (0,360) dan P-values (0,000 <

0,05) serta (0.253) dan P-values (0,000<0,05). Dapat diartikan


85

bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel fasilitas kamar dan

harga kamar dengan keputusan menginap.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dijelaskan Di

Rocky Hotel Padang. Berikut hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diambil

kesimpulan bahwa variabel fasilitas kamar dan harga kamar berpengaruh

signifikan terhadap keputusan menginap.Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Fasilitas Kamar

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan diatas, dalam

penelitian ini penulis mengolah data menggunakan SPSS versi 26.00

dan Smart PLS versi 4. Yang dimana sampel dengan 345 orang yang

dikelola dengan SPSS 26.00, dan didapat statistik minimal sebesar 14,

maximal sebesar 38, mean sebesar 20,23, median sebesar 19.00 mode

sebesar 19, standar devianton 4,320 serta tingkat capai responden

sebesar 66,28.

Diketahui variabel fasilitas kamar berada pada angka 66,28% yang

dikategorikan baik, yang mana sesuai pada tingkat Hal tersebut

dikatakan sama halnya dengan penelitian Yunni Rusmawati DJ (2019)

yang mentakan bahwa harga kamar berpengaruh signifikan dalam

mendorong tamu untuk menginap.

2. Harga Kamar

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan diatas, dalam

penelitian ini penulis mengolah data menggunakan SPSS versi 26.00


86

dan Smart PLS versi 4. Yang dimana sampel dengan 345 orang yang

dikelola dengan SPSS 26.00, dan didapat statistik minimal sebesar 20,

maximal sebesar 52, mean sebesar 28,63, median sebesar 27.00 mode

sebesar 25, standar devianton 5,328 serta tingkat capai responden

sebesar 67,57.

Diketahui variabel harga kamar berada pada angka 67,57% yang

dikategorikan baik, yang mana sesuai pada tingkat capian responden

yang berada pada 66%- 85% ini dinyatakan kategiri baik. Hal tersebut

dikatakan sama halnya dengan penelitian Yunni Rusmawati DJ (2019)

yang mentakan bahwa harga kamar berpengaruh signifikan dalam

mendorong tamu untuk menginap.

3. Keputusan Menginap

Berdasarkan hasil penelitian serta olahan data yang

dilakukan, dalam penelitian ini penulis mengolah data menggunakan

SPSS versi 26.00 dan Smart PLS versi 4. Yang dimana sampel dengan

345 orang yang dikelola dengan SPSS 26.00, dan didapat statistic

minimal sebesar 10, maximal sebesar 40, mean sebesar 19,64 median

sebesar 18,00 mode sebesar 17, standar devianton 4,316 serta tingkat

capai responden sebesar 60,93. Penelitian ini di kriteriakan cukup

karena hasil responden yang mencapai 60,93%.

Diketahui variabel keputusan menginap berada pada angka

60,93% yang dikategorikan cukup, yang mana sesuai pada tingkat

capian responden yang berada pada 51%- 65% ini dinyatakan kategori
87

cukup. Hal serupa juga dikatakan oleh Erdin (2020) yang mengatakan

bahwa keputusan menginap berpengaruh positif signifikan. Serta

Mujari (2020) juga menyatakan bahwa keputusan menginap juga

berpengaruh positif terhadap terhadap harga kamar serta fasilitas

kamar yang disediakan oleh hotel.

4. Pengaruh fasilitas kamar Terhadap Keputusan Menginap

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan Smart PLS versi

4, diperoleh informasi bahwa terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara fasilitas kamar dengan keputusan menginap. Hal ini

sesuai dengan path coefficient dengan nilai original 0,360 yang

menunjukan angka positif dengan nilai t hitung 8,356 dimana lebih

besar dari nilai t tabel yaitu 1,96 serta nilai P values dalam penelitian

ini adalah 0,000 yang dimana ini lebih kecil dari pada 0,05 sehingga

dapat dinyatakan variabel fasilitas kamar berpengaruh signifikan

terhadap keputusan menginap.

5. Pengaruh harga kamar Terhadap Keputusan Menginap

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan Smart PLS versi

4, diperoleh informasi bahwa terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara fasilitas kamar dengan keputusan menginap. Hal ini

sesuai dengan path coefficient dengan nilai original 0,253 yang

menunjukan angka positif dengan nilai t hitung 5,521 dimana lebih

besar dari nilai t tabel yaitu 1,96 serta nilai P values dalam penelitian
88

ini adalah 0,000 yang dimana ini lebih kecil dari pada 0,05 sehingga

dapat dinyatakan variabel harga kamar berpengaruh signifikan

terhadap keputusan menginap.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengolahan data serta

pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, jadi dapat disimpulkan

hasil penelitian mengenai pengaruh harga kamar dan fasilitas kamar

terhadap keputusan menginap di Rocky Hotel Padang dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Harga kamar di Rocky Hotel Padang menunjukan kategori baik

dengan 67,57%. Pada variabel ini terdapat 1 pertanyaan yang

dieleminasi yang dikarenakan hasil yang didapat tidak mencapai angka

minimal yaitu <0.60, hal tersebut berada di X.11. Hal ini dapat dilihat

melalui indikator harga kamar yaitu kesesuaian harga dan manfaat.

Diketahui tingkat capaian responden pada variabel harga kamar berada

pada angka 67,57% yang dikategorikan baik, yang mana sesuai pada

tingkat capian responden yang berada pada 66% - 85% ini dinyatakan

kategori baik.

2. Fasilitas kamar di Rocky Hotel Padang menunjukan kategori baik

dengan 66,28%. Pada variabel ini tidak terdapatnya variabel yang di

eliminasi. Diketahui tingkat capaian responden pada variabel harga

kamar berada pada angka 66,28% yang dikategorikan baik, yang mana

sesuai pada tingkat capian responden yang berada pada 66% - 85% ini

dinyatakan kategori baik.

41
90

3. Keputusan menginap di Rocky Hotel Padang menunjukan kategori

cukup dengan 60,93%. Pada variabel ini juga tidak terdapatnya

variabel yang dieliminasi. Diketahui tingkat capaian responden pada

variabel keputusan menginap berada pada angka 60,93% yang

dikategorikan baik, yang mana sesuai pada tingkat capian responden

yang berada pada 66%- 85% ini dinyatakan kategori baik.

4. Harga kamar berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menginap di Rocky Hotel Padang dengan P value 0,000 yang dimana

< 0,05 serta T statistiknya yaitu 8,356 > 1.96 yang dimana hasilnya

dapat diterima. Hal ini juga dikatakan oleh Mujari (2020) dan Yunni

Rusmawati DJ (2019) yang menyatakan harga kamar berpengaruh

terhadap keputusan menginap yang menunjukan nilai yang signifikan.

5. Fasilitas kamar berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menginap di Pangeran City Hotel Padang dengan P value 0,000 yang

dimana < 0,05 serta T statistiknya yaitu 5,521 > 1.96 yang dimana

hasilnya dapat diterima. Hal ini juga dikatakan oleh Mujari (2020) dan

Yunni Rusmawati DJ (2019) yang menyatakan fasilitas kamar

terhadap keputusan menginap menunjukan nilai yang signifikan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka ada beberapa hal yang

disarankan kepada beberapa pihak sebagai berikut:


91

1. Bagi Rocky Hotel Padang

Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa variabel yang telah

disampaikan, bahwa harga kamar dan fasilitas kamar memiliki peran dalam

menentukan keputusan menginap tamu. Disarankan agar hotel lebih

menyesuaikan fasilitas yang didapatkan tamu terhadap harga yang akan

ditawarkan kepada tamu.

2. Bagi Department Pariwisiata

Penelitian ini bisa menjadi bahan untuk menambah wawasan

materi pembelajaran kepada mahasiswa/I serta dijadikan referensi

tambahan dalam menambah ilmu pengetahuan mengenai pariwisata dan

perhotelan serta menjadi informasi tambahan yang memadai khususnya

untuk pihak terkait.

3. Bagi Peneliti Berikutnya

Dengan berbagai kekurangan dalam penelitian ini, diharapkan

peneliti berikutnya akan lebih mendalam mengkaji perihal pengaruh harga

kamar dan fasilitas kamar terhadap keputusan menginap dengan objek

serta tempat yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA

Alma H. Buchari, (2018), Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.Bandung :


Alfabeta.

Anindita, M. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat


Kunjungan ke Kolam Renang Boja, Semarang. Skripsi

Arikunto, Suharsimi. (2010). ProsedurPenelitianSuatupendekatan Praktek.


Jakarta: Rineka Cipta.

Asy, Zahra Syifa. (2022). Fasilitas Spot Swafoto dan


PengaruhnyaTerhadapPengalamabBerwisata di De Ranch Puncak. Home
Jurnal Hosipitality and Gastronomy Research Journal.

Kotler Philip, A. G. (2018). Principles_of_Marketing.

MeftahudinM. (2018) “PengaruhKualitasPelayanan dan


FasilitasKantinUnSiqTerhadapKepuasaanTamu (Studi Kasus Pada
MahasiswaUnSiq)”, Jurnal Penelitian dan PengabdianKepada Masyarakat
UNSIQ, 5(3), pp. 281-28

Moha, S., & Loindong, s. (2016). Analisis Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas
Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Hotel Yuta di kota Manado.

Nawawi Dan Puspitowati (2015). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas


Perpustakaan Sebagai Prediktor Terhadap Kepuasan Civitas Akademika
Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara Di Jakarta.

Permana, A. B. (2013). Manajemen Marketing Perhotelan. CV Andi.

Priansa, D. J. (2017). Komunikasi Pemasaran Terpadu Pada Era Media Sosial.


CV Pustaka Setia.

41
93

Purnomo, Hery & Sardanto, Rino (2021).Signifikasi Harga, Fasilitas dan Layanan
terhadap Kepuasan Konsumen Jasa Hotel.Jurnal Ekonomi, Bisnis &
Manajemen Vol 11 Nomor 01.

Rahmadi, Dicky.2021. Pengaruh Kualittas Pelayanan dan fasilitas Terhadap


Kepuasan Tamu Menginap di Hotel Sahid Batam Center. Universitas
Putera Batam.Skripsi

Spillane. 2015. „Pengembangan Pariwisata Dalam Konteks Pembangunan


Wilayah‟. Online dari http://www.radarplanologi.com. Diakses tanggal
5Agustus 2023.

Srijani, N., & Hidayat, A. S. (2018). PengaruhFasilitasTerhadapKepuasanTamudi


AstonMadiun Hotel&amp; Coference Center. Wiga : Jurnal
PenelitianIlmu Ekonomi, 7(1), 31–38.
https://doi.org/10.30741/wiga.v7i1.336

Sugiyono. (2020). Sugiyono, Metode Penelitian dan


PengembanganPendekatanKualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2015), 407 1. Metode Penelitian Dan
PengembanganPendekatanKualitatif, Kuantitatif, Dan R&D, 2015.

Sulastiyono Agus. 2016. Manajemen Penyelengaraan Hotel. Bandung : Alfabeta


Prakoso. 2017.Front Office Praktis dan ProsedurKerja. Yogyakarta : Gava
Media.

Tjiptono. F. (2019). Pemasaran Jasa (Prinsip, Penerapan, dan Penelitian. Andi.

Wijaya Promosi, M. H., Merek, C., Wijaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis, M. H.,
& Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado, J. (2013). Keputusan
Pembelian Jasa Terminix Di Kota Manado Oleh. Jurnal EMBA, 105.

Anda mungkin juga menyukai