0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan9 halaman
Perubahan fisiologis pada ibu nifas meliputi perubahan sistem endokrin, termotermoregulasi, sistem kardiovaskuler, dan hematologi. Hormon plasenta dan prolaktin berperan dalam produksi ASI. Suhu tubuh normal pada hari ketiga nifas. Volume darah meningkat dan kembali normal empat sampai enam hari pasca persalinan. Kadar lekosit meningkat selama sepuluh sampai dua belas hari pertama.
Perubahan fisiologis pada ibu nifas meliputi perubahan sistem endokrin, termotermoregulasi, sistem kardiovaskuler, dan hematologi. Hormon plasenta dan prolaktin berperan dalam produksi ASI. Suhu tubuh normal pada hari ketiga nifas. Volume darah meningkat dan kembali normal empat sampai enam hari pasca persalinan. Kadar lekosit meningkat selama sepuluh sampai dua belas hari pertama.
Perubahan fisiologis pada ibu nifas meliputi perubahan sistem endokrin, termotermoregulasi, sistem kardiovaskuler, dan hematologi. Hormon plasenta dan prolaktin berperan dalam produksi ASI. Suhu tubuh normal pada hari ketiga nifas. Volume darah meningkat dan kembali normal empat sampai enam hari pasca persalinan. Kadar lekosit meningkat selama sepuluh sampai dua belas hari pertama.
Oleh Kelompok 3 TK 2A: Annisa Ikramullah (214210365) Fina Aini Fitri (214210377) Najwa Nasywa Clarisha (214210401) Revina Saputri (214210413) Susi Yulanda (214210365) Dosen Pengampu: Ibu Hasrah Murni , S.Si.T, M. Biomed Prodi D3 Kebidanan Bukittinggi 5. Perubahan Sistem Endokrin Terdapat perubahan pada sistem endokrin yang diperankan oleh hormon:
1. Hormon plasenta: Pengeluaran plasenta menyebabkan penurunan
hormon dan menyebabkan kadar gula darah menurun saat nifas 2. Hormon pituitary: (prolaktin, FSH, LH) berperan dalam pembesaran payudara, produksi ASI 3. Hipotalamik pituitary ovarium: mempengaruhi kapan menstruasi pada wanita menyusui/tidak menyusui (antara 12-24 mg) Lanjutan...
4. Hormon Oksitosin: pelepasan plasenta dan
mempertahankan kontraksi (mencegah pendarahan), merangsang ASI dan sekresi oksitosin shg membantu involusi uteri 5. Estrogen dan progesteron: estrogen meningkatkan volume darah dan progesteron mempengaruhi otot halus untuk mengurangi rangsangan dan peningkatan pembuluh darah 6. Perubahan TTV 1. Suhu badan: 24 jam postpartum suhu sedikit naik (37,5-38C) karena kerja keras saat melahirkan. Pada hari ketiga suhu naik karena pembentukan ASI, payudara bengkak dan merah. Nifas terganggu ketika demam tidak turun 2 hari berturut-turut.
2. Nadi: denyut nadi normal 60-80x/menit. Pasca melahirkan denyut nadi akan cepat. Jika lebih dari 100x/menit harus waspada
3. Tekanan darah: perubahan TD rendah postpartum dapat diakibatkan
perdarahan. TD tinggi merupakan tanda terjadi pra eklampsi postpartum Lanjutan...
4. Pernafasan: ibu post partum mengalami pernafasan lambat/normal
dikarenakan ibu dalam masa pemulihan. Pernafasan berhubungan dengan suhu dan nadi. Jika pernafasan cepat kemungkinan syok 7. Perubahan sistem kardiovaskuler ● Pada persalinan per-vagina kehilangan darah sekitar 300-400cc. Perubahan berupa volume darah dan hemokonsentrasi naik ● Persalinan caesairia kehilangan darah dapat 2x lipat. Haemokonsentrasi stabil dan kembali normal 4-6 mg. ● Setelah melahirkan shunt akan hilang, volume darah akan bertambah dan menimbulkan beban pada jantung. Terjadi hari ke 3-5 post partum 8. Perubahan Hematologi ● Pada minggu terakhir kehamilan kadar fibrinogen dan plasma serta faktor-faktor pembekuan darah meningkatuntuk terhindar dari perdarahan tubuh akan lebih cepat melakukan pembekuan darah
● Leokosit normal kehamilan rata-rata ±12.000 mm³, selama 10-12
hari pertama setelah bayi lahir nilai leokosit antara 15.000-20.000/mm³ merupakan hal umum Terima Kasih