DISUSUN OLEH :
3. Tahapan Postpartum
Tahapan postpartum (masa nifas) terbagi manjadi 3 tahapan, yaitu
sebagai berikut :
1) Periode immediate postpartum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini
sering terdapat banyak masalah, misalnya perdarahan karna atonia uteri.
Oleh karna itu, bidan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan
kontraksi uterus, pengeluaran lokia, tekanan darah, dan suhu.
2) Periode early postpartum (24 jam-1 minggu)
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak
ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup
mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
3) Periode late postpartum (1 minggu-5 minggu)
Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan
sehari-hari serta konsling KB. (Saleha, 2009)
dan kebiasaan lama perlu diubah atau ditambah dengan yang baru. Ibu dan
ayah, orang tua harus mengenali hubungan mereka dengan bayinya. Bayi
minggu.
Periode berikutnya mencerminkan satu waktu untuk bersama-sama
membangun kesatuan keluarga. Periode waktu meliputi peran negosiasi
(suami-istri, ibu-ayah, saudara-saudara) orang tua mendemonstrasikan
kompetensi yang semakin tinggi dalam menjalankan aktivitas merawat bayi
dan menjadi lebih sensitif terhadap makna perilaku bayi. Periode
berlangsung kira-kira selama 2 bulan.
c. Penerimaan peran menjadi orang tua
1) Adaptasi ayah
Selama periode postpartum, tugas dan tanggung jawab baru muncul
dan kebiasaan lama perlu diubah atau ditambah dengan yang baru. Ibu
dan ayah, orang tua harus mengenali hubungan mereka dengan bayinya.
Bayi perlu perlindungan, perawatan dan sosialisasi. Periode ini ditandai
oleh masa pembelajaran yang intensif dan tuntutan untuk mengasuh.
Lama periode ini bervariasi, tetapi biasanya berlangsung selama kira-
kira empat minggu.
Periode berikutnya mencerminkan satu waktu untuk bersama-
sama membangun kesatuan keluarga. Periode waktu meliputi peran
negosiasi (suami-istri, ibu-ayah, saudara-saudara) orang tua
mendemonstrasikan kompetensi yang semakin tinggi dalam
menjalankan aktivitas merawat bayi dan menjadi lebih sensitif terhadap
makna perilaku bayi. Periode berlangsung kira-kira selama 2 bulan.
2) Adaptasi Ibu
Selama hari hari pertama melahirkan, sebagian besar ibu secara
total merasakan bahwa semua perhatiannya terserah kepada kebutuhan
bayi dan meninggalkan bayinya hanya dalam waktu singkat. Seorang
ibu menghabiskan waktu untuk mengagumi bayinya, baik saat bayinya
bangun maupun tidur. Ibu yang dulunya masih takut dan merasa tidak
yakin, kini dengan cepat berubah menjadi sosok ibu yang mengetahui
semua atribut khusus dan isyarat dari bayinya yang baru lahir serta
mulai member respon yang sesuai.
3) Adaptasi Sibling
- 0 – 2 tahun, tidak sadar dengan kehamilan ibunya dan belum tahu
terhadap penjelasan.
- 2 – 4 tahun, berespon terhadap perubahan pada tubuh ibu dan
tingkah lakunya.
- 4 – 5 tahun, senang mendengarkan denyut jantung janin, belajar
perkembangan bayi.
- Sekolah, kenyataan dan bagaimana terjadinya kehamilan dan
persalinan.
- Adolescence, Negatifistik terhadap senang akan penampilan ibunya
4) Adaptasi Kakek-Nenek
Hubungan antara pasangan dengan orangtuanya akan menjadi
dekat ketika adanya kehamilan. Pasangan merasa nyaman
dengan dukungan dan nasihat dari orangtuanya atas kebingungan dan
kekhawatiran yang mereka alami di awal kehamilannya. Namun
demikian, disisi lain akan timbul pula konflik internal mengenai
batasan orangtua terlibat dalam kehidupan mereka. Untuk mencegah
terjadinya konflik, maka dibuat suatu kesepakatan mengenai apa yang
akan dilakukan berdasarkan pengalaman dan perkembangan
pengetahuan yang positif terhadap kehamilan dan perawatan bayi.
d. Ciri-ciri Family Centre Maternity Care di ruang Pospartum
FCMC (Family Centered Maternity Care):
1. aksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.
2. Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan,
3. persalinan, dan nifas.
4. Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
5. Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.
6. Menetapkan peraturan yang flexibel.
7. MenjalankaMeln system kunjungan tidak ketat.
8. Mengadakan kontrak dini bayi dan orang tua.
9. Menjalankan rooming-in (Ruang rawat gabung untuk ibu hamil).
10. Mengikut sertakan anak-anak dalam proses perawatan.
11. Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU.
12. Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti Follow-up
e. Discharge Planning
Rencana Pemulangan (RP) merupakan bagian pelayanan perawatan,
yang bertujuan untuk memandirikan klien dan mempersiapkan orang tua
untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional bayi bila pulang.
Waktu yang terbaik untuk memulai rencana pulang adalah hari
pertama masuk rumah sakit. Klien belum dapat dipulangkan sampai dia
mampu melakukan apa yang diharapkan darinya ketika di rumah. Oleh
karena itu Rencana Pemulangan harus didasarkan pada :
1. Kemampuan klien untuk melakukan aktifitas sehari-hari dan
seberapa jauh tingkat ketergantungan pada orang lain
2. Ketrampilan, pengetahuan dan adanya anggota keluarga atau teman
3. Bimbingan perawat yang diperlukan untuk memperbaiki dan
mempertahankan kesehatan, pendidikan, dan pengobatan.
Cara-cara penyampaian Rencana Pemulangan adalah :
1. Gunakan bahasa yang sederhana, jelas dan ringkas
2. Jelaskan langkah-langkah dalam melaksanakan suatu
perawatan.
3. Perkuat penjelasan lisan dengan instruksi tertulis
4. Motivasi klien untuk mengikuti langkah-langkah tersebut
dalam melakukan perawatan dan pengobatan.
5. Kenali tanda-tanda dan gejala komplikasi yang harus
dilaporkan pada tim kesehatan.
6. Berikan nama dan nomor telepon yang dapat klien hubungi
f. Home care
1. Ibu baru pulang dari rumah sakit
a. Keputusan bersama antara tenaga kesehatan dengan
ibu/keluarga.
b. Perawat memberikan informasi tentang ringkasan proses
persalinan, hasil dan info lain yang relevan
c. Mengulang kembali bilamana perlu.
2. Kunjungan postnatal rutin
a. Kunjungan rumah dilakukan minimal 2x setiap hari.
b. Mengajarkan ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru
lahir.
c. Mengajarkan ibu untuk merawat diri.
d. Memberikan saran dan nasehat sesuai kebutuhan dan
realistis.
e. Perawat harus sabar dan telaten menghadapi ibu dan bayi.
f. Melibatkan keluarga saat kunjungan rumah.
8. Asuhan keperawatan klien Post Partum Normal yang berhubungan
dengan masalah keperawatan:
a. Pengkajian
1. Keluhan Utama
- Sakit perut , perdarahan , nyeri pada luka jahitan , takut
bergerak
2. Riwayat Kehamilan
- Umur kehamilan serta riwayat penyakit menyetai
3. Riwayat Persalinan
- Tempat persalinan
- Normal atau terdapat komplikasi
- Keadaan bayi
- Keadaan ibu
4. Riwayat Nifas Yang Lalu
- Pengeluaran ASI lancar / tidak
- BB bayi
- Riwayat ber KB / tidak
5. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum pasien
- Abdomen
- Saluran cerna
- Alat kemih
- Lochea
- Vagina
- Perinium + rectum
- Ekstremitas
- Kemampuan perawatan diri
6. Pemeriksaan psikososial
- Respon + persepsi keluarga
- Status psikologis ayah , respon keluarga terhadap
b. Diagnosa keperawatan
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri NOC: 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
Factor yang berubungan : Tingkat kenyamanan : tingkat persepsi positif komprehensif meliputi lokasi,
Agen – agen penyebab terhadap kemudahan fisik psikologis karakteristik, awitam durasi frekuensi,
cedera : biologis, kimia, Pengendalian nyeri : tindakan individu untuk kualitas, intensitas,atau keparahan nyeri
fisik dan psikologis mengendalikan nyeri dan factor presipitasinya
Batasan karakteristik Tingkat nyeri : keparahan nyeri yang dapat 2. Observasi isyarat nonverbal
Subjektif diamati atau dilaporkan ketidaknyamanan
Mengungkapkan secara verbal Tujuan dan criteria evaluasi 3. Minta pasien untuk menilai nyeri dengan
atau melaporkan nyeri dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama skala
isyarat x 24 jam :Menunjukan tingkat nyeri (1-10)
Objektif Indicator sebagai berikut: 4. Pengaturan posisi yang nyaman
Posisi untuk menghindari Indikator Saat Targ 5. Terapi oksigen
nyeri dika et 6. Monitor TTV
Perubahan selera makan ji 7. Informasikan kepada pasien tentang
Perubahan ekspresi misal : prosedur yang dapat menungkatkan nyeri
Nyeri yang dilaporkan
gelisah, merinih, meringis, dan tawarkan strategi koping yang
Ekspresi nyeri pada ditawarkan
menangis wajah
Bukti nyeri dapat diamati 8. Berikan informasi tentang nyeri, seperti
Ketegangan otot penyebabnyeri,
Gangguan tidur
Durasi episode nyeri 9. Ajarkan penggunaan teknik
Merintih dan menangis nonfarmakologis (relaksasi, distraksi,
Gelisah terapi)
Ket : 1. Sangat Berat; 2. Berat; 3. Sedang 10. Pemberian analgetik
11. Laporkan pada dokter jika tindakan tidak
4. Ringan; 5. Tidak ada berhasil
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Defesiensi Pengetahuan NOC: 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien
Factor yang berubungan : Pengetahuan; tingkat pemahaman yang terkait dengan proses penyakit
Keterbatasan kognitif ditujukan tentang penyakit 2. Jelaskan patofisiologi penyakit,
Kesalah dalam memahami Tujuan dan criteria evaluasi bagaimana hubungannya dengan
informasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama anatomi dan fisiologi sesuai
Kurang sumber x 24 jam : pasien memperlihatkan pengetahuan; kebutuhan
pengetahuan tentang penyakitnya dengan indicator sebagai 3. Review pengetahuan pasien
Kurang Informasi berikut: mengenai kondisinyaa
Kurang minat belajar 4. Jelaskan mengenai proses
Batasan karakteristik Indikator Saat Targ penyakit sesuai kebutuhan
Ketidakuratan melakukan dika et 5. Berikan informasi pada pasien
perintah ji mengenai kondisinya sesuai
Kurang pengetahuan Faktor-faktor penyebab kebutuhan
Perilaku tidak tepat (gelisah, Perjalanan penyakit 6. Berikan informasi kepada
cemas, apatis) pasien/keluarga mengenai
Tanda dan gejala
perkembangan pasein sesuai
penyakit
kebutuhan
Pencegahan penyakit
7. Diskusikan pilihan terapi/
Pilihan pengobatan yang penanganan
tersedia 8. Jelaskan komplikasi kronik yang
Strategi mengatasi efek mungkin ada, sesuai kebutuhan
samping 9. Intruksikan kepada pasien
Sumber informasi mengenai tindakan untuk
terpercaya terkait mencegah/ meminimalkan efek
penyakit samping penanganan dari
Note : pengetahuan 1. Tidak ada; 2.Terbatas ; penyakit sesuai kebutuhan
3. Sedang; 4. Banyak 5. Sangat banyak 10. Edukasi pasien mengenai tanda
dan gejala yang harus dilaporkan
kepada
DAFTAR PUSTAKA.