Oleh :
DINDA SILVIA
1801056
STIKES SUMBAR
2020
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan matarantai yang bersinambungan dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil
konsepsi sampai aterm (Manuaba. 2010;hal 75)
Manurut Saiffudin, dkk. 2014 ; h. 90 Tujuan antenatal adalah :
a. Menyiapkan kehamilan yang sehat dengan memantau kemajuan kehamilan
untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi serta mengenai
secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi.
b. Mempersiapkan fisik, mental dan social ibu dan bayi saat bersalin.
c. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan nomal dan pemberian ASI
Esklusif.
d. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam merawat dan memlihara
bayinya agar tumbuh kembang secara optimal.
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang
telah cukup bulan (37-42 minggu) atau hidup di luar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
bantuan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 18
jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Machmudah, 2010).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 Minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi
baik pada ibu maupun pada janin (Sarwono Prawirohardjo, 2010, hal. 100-
101).
Tujuan asuhan persalinan ialah memberikan asuhan yang memadai selama
persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan
aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta
sampai dengan 6 minggu (42 hari) (Dewi dan Sunarsih, 2012: 1)
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula
(sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu
(Sulistyawati, 2015).
2) Motilitas
Secara khas, penurunan otot tonus dan motilitas otot traktus cerna
menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan
analgesia dan anastesia bisa memperlambat pengembalian tonus
otot dan motilitas ke keadaan normal.
3) Pengosongan usus
1) Hormon Plasenta
2) Hormon Pituitari
4) Kadar Esterogen
Setelah persalinan, terjadi penurunan kadar esterogen yang
bermakna sehingga aktivitas prolaktin yang juga sedang meningkat
dapat mempengaruhi kelenjar mamae dalam menghasilkan ASI.
1. Suhu Badan
Satu hari (24 jam) post partum suhu tubuh akan naik sedikit (37,5-
38oC) sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan
cairan, dan kelelahan.
2. Nadi
3. Tekanan darah
4. Pernafasan
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Menerapkan manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil,bersalin, dan
nifas.
Serta mengetahui perebuhan-perubahan fisiologis pada ibu nifas.
2. Tujuan khusus
Mengetahui asuhan kebidanan pada ibu hamil normal,persalinan normal,
nifas normal, dan perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi pada masa ibu
nifas.
D. Manfaat penulisan
1. Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan dan wawasan serta penerapan
Asuhan Kebidanan pada ibu hamil normal, bersalin normal, nifas normal,
dan perubahan-perubahan fisiologis pada ibu nifas.
2. Manfaat Aplikatif/ Terapan
a. Manfaat bagi Pasien, Keluarga dan Masyarakat
1) Untuk memberikan informasi tentang kehamilan, bersalir, nifas, dan
perubahan-perubahan fisiologis pada ibu nifas.
2) Ibu mendapat pelayanan kebidanan secara continuity of care mulai dari
kehamilan, bersalin, nifas.
b. Bagi Institusi Pendidikan Dapat di aplikasikan apa yang telah dipelajari
dari perkuliahan ke lahan praktik tentang asuhan yang diberikan pada ibu
hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas,ndalam batasan continuity of
care.
c. Bagi Mahasiswa Kebidanan Sebagai penerapan mata kuliah dan bisa
mempraktikkan teori secara langsung di lapangan guna memberikan asuhan
kebidanan mulai dari ibu hamil, bersalin, dan nifas.
d. Bagi Bidan dan BPM Dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam
pemberian Asuhan Kebidanan secara continuity of care terhadap ibu hamil,
bersalin, dan nifas.
Daftar Pustaka
Manuaba. 2010. ilmu kebidanan penyakit kandungan dan KB. Jakarta : EGC.\ Hlm:75
Dewi, V. N. L. dan Tri Sunarsih. 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta:
Salemba Medika
Sulistyawati, Ari. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta: ANDI
Marmi. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hlm :85
Marmi. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hlm:90
Nunung, Siti, Nurjanah, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan Postpartum. Bandung : PT.
Rafika Aditama. Hlm:60
Ai Yeyeh, Rukiyah, dkk. et al. (2010). Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: CV. Trans Info
Media. Hlm:64
Mansyur, N. 2014.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Malang : Selaksa Medika.
Hlm:63