Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM SPONTAN PADA NY.

P
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA NYERI AKUT DI
RUANG ANNISA RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Disusun Oleh :

RETNO TRI WINARSIH

A02019057

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH GOMBONG

2021
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

1. PENGERTIAN

Post Partum atau masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
semula(sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu
(ArySulistyawati, 2009).Masa nifas atau post partum adalah masa setelah
persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ
reproduksi secara berlahan akanmengalami perubahan seperti sebelum hamil.
Selama masa nifas perlu mendapatperhatian lebih dikarenakan angka kematian
ibu 60%terjadi pada masa nifas.Dalam Angka Kematian Ibu (AKI) adalah
penyebab banyaknya wanita meninggaldari suatu penyebab kurangnya
perhatian pada wanitapost partum(Maritalia,2012).

2. Tanda dan gejala

Menurut Masriroh (2013) tanda dan gejala masa post partum adalah sebagai
berikut :
a. Organ-organ reproduksi kembali normal pada posisi sebelum
kehamilan.
b. Perubahan-perubahan psikologis lain yang terjadi selama
kehamilanberbalik (kerumitan).
c. Masa menyusui anak dimulai.
d. Penyembuhan ibu dari stress kehamilan dan persalinan di
asumsikansebagai tanggung jawab untuk menjaga dan mengasuh
bayinya
3. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi atau perubahan yang terjadi pada ibu post partum normal, yaitu :
1. System reproduksi
a. Involusi uterus

2
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan disebut
involusi. Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-
otot polos uterus. Dalam waktu 12 jam, tinggi fundus mencapai kurang lebih 1 cm
diatas umbilicus.Dalam beberapa hari kemudian, perubahan involusi berlangsung
dengan cepat.Fundus turun kira-kira 1 sampai 2 cm setiap 24 jam. Pada hari
pascapartum keenam fundus normal akan berada dipertengahan antara umbilicus
dan simpisis pubis. Uterus tidak bisa dipalpasi pada abdomen pada hari ke-9
pascapartum.
b. Kontraksi
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi lahir,
diduga terjadi sebagai respons terhadap penurunan volume intrauterine yang
sangat besar.Hemostasis pascapartum dicapai terutama akibat kompresi pembuluh
darah intramiometrium, bukan oleh agregasi trombosit dan pembentukan
bekuan.Hormone oksigen yang dilepas kelenjar hipofisis memperkuat dan
mengatur kontraksi uterus, mengkompresi pembuluh darah, dan membantu
hemostasis. Selama 1 sampai 2 jam pertama pascapartum intensitas kontraksi
uterus bisa berkurang dan menjadi tidak teratur. Karena penting sekali untuk
mempertahankan kontraksi uterus selama masa ini, biasanya suntikan oksitosin
( pitosin ) secara intravena atau intramuscular diberikan segera setelah plasenta
lahir.
c. Afterpains
Pada primipara, tonus uterus meningkat sehingga fundus pada umumnya tetap
kencang.Relaksasi dan kontraksi yang periodik sering dialami multipara dan bisa
menimbulkan nyeri yang bertahan sepanjang masa awal puerperium.
d. Lokea
Pengeluaran darah dan jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus selama
masa nifas disebut lokia. Lokia ini terdiri dari lokia rubra (1-4 hari) jumlahnya
sedang berwarna merah dan terutama darah, lokia serosa (4- 8 hari) jumlahnya
berkurang dan berwarna merah muda (hemoserosa), lokia alba (8-14 hari)
jumlahnya sedikit, berwarna putih atau hampir tidak berwarna.
e. Serviks

3
Servik mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah persalinan ,ostium
eksterna dapat dimasuki oleh dua hingga tiga jari tangan; setelah 6 minggu
postnatal, serviks menutup.
f. Vulva dan vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar
selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama setelah proses
tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu,
vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina
kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-
angsur akan muncul kembali sementara labia menjadi lebih menonjol.
g. Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang
oleh karena tekanan kepala bayi yang bergerak maju.Pada postnatal hari ke 5,
perineum sudah mendapat kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih
kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan.
h. Payudara
Payudara mencapai maturasi yang penuh selama masa nifas kecuali jika laktasi
disupresi, payudara akan menjadi lebih besar, lebih kencang dan mula – mula
lebih nyeri tekan sebagai reaksi terhadap perubahan status hormonal serta
dimulainya laktasi.
i. Traktus urinarius
Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama. Kemungkinan terdapat
spasme (kontraksi otot yang mendadak diluar kemaluan) sfingter dan edema leher
buli – buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang
pubis selama persalinan. Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam
waktu 12 – 36 jam sesudah melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan, kadar
hormone estrogen yang bersifat menahan air akan mengalami penurunan yang
mencolok. Keadaan ini menyebabkan diuresis. Ureter yang berdilatasi akan
kembali normal dalam tempo 6 minggu.

2. Tanda – tanda vital

4
Suhu pada hari pertama (24 jam pertama) setelah melahirkan meningkat menjadi
380C sebagai akibat pemakaian tenaga saat melahirkan dehidrasi maupun karena
terjadinya perubahan hormonal, bila diatas 380C dan selama dua hari dalam
sepuluh dari pertama post partum perlu dipikirkan adanya infeksi saluran kemih,
endometriosis dan sebagainya. Pembengkakan buah dada pada hari ke 2 atau 3
setelah melahirkan dapat menyebabkan kenaikan suhu atau tidak.
3. System kardiovaskuler
a. Tekanan darah
Tekanan darah sedikit berubah atau tetap. Hipotensi ortostatik, yang diindikasikan
oleh rasa pusing dan seakan ingin pingsan segera berdiri, dapat timbul dalam 48
jam pertama.
b. Denyut nadi
Nadi umumnya 60 – 80 denyut permenit dan segera setelah partus dapat terjadi
takikardi.Bila terdapat takikardi dan badan tidak panas mungkin ada perdarahan
berlebihan atau ada penyakit jantung.Pada masa nifas umumnya denyut nadi lebih
labil dibanding suhu.Pada minggu ke 8 sampai ke 10 setelah melahirkan, denyut
nadi kembali ke frekuensi sebelum hamil.
c. Komponen darah
Hemoglobin, hematokrit dan eritrosit akan kembali kekeadaan semula sebelum
melahirkan.
4. System endokrin
Pengeluaran plasenta menyebabkan penurunan signifikan hormone –
hormone yang diproduksi oleh organ tersebut. Kadar estrogen dan progesterone
menurun secara mencolok setelah plasenta keluar, kadar terendahnya tercapai kira
– kira satu minggu pascapartum. Pada wanita yang tidak menyusui kadar estrogen
mulai meningkat pada minggu kedua setelah melahirkan dan lebih tinggi dari pada
wanita yang menyusui pada pascapartum hari ke 17 (bowes ,1991)
Kadar prolaktin meningkat secara progresif sepanjang masa hamil. Pada
wanita menyusui, kadar prolaktin tetap meningkat sampai minggu keenam setelah
melahirkan (Bowes, 1991). Kadar prolaktin serum dipengaruhi oleh kekerapan

5
menyusui, lama setiap kali menyusui, dan banyak makanan tambahan yang
diberikan.
5. System perkemihan
Perubahan hormonal pada masa hamil (kadar steroid yang tinggi) turut
menyebabkan peningkatan fungsi ginjal, sedangkan penurunan kadar steroid
setelah wanita melahirkan sebagian menjelaskan sebab penurunan fungsi ginjal
selama masa pascapartum. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan
setelah wanita melahirkan.Diperlukan kira – kira 2 sampai 8 minggu supaya
hipotonia pada kehamilan dan dilatasi ureter serta pelvis ginjal kembali kekeadaan
sebelum hamil.(Cunningham, dkk; 1993) pada sebagian kecil wanita, dilatasi
traktus urinarius bisa menetap selama tiga bulan.
6. System gastrointestinal
Ibu biasanya lapar setelah melahirkan, sehingga ia boleh mengkonsumsi
makan – makanan ringan. penurunan tonus dan mortilitas otot traktus cerna
menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan
anestesi bisa memperlambat pengembalian tonus dan motilitas keadaan
normal.Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga hari
setelah ibu melahirkan. Keadaan ini bisa disebabkan karena tonus otot usus
menurun selama proses persalinan dan pada awal masa pascapartum, diare
sebelum persalinan, enema sebelum melahirkan, kurang makan atau dehidrasi. Ibu
sering kali sudah menduga nyeri saat defekasi karena nyeri yang dirasakannya
diperineum akibat episiotomy, laserasi atau hemoroid.

7. System muskuloskletal
Adaptasi ini mencakup hal – hal yang membantu relaksasi dan hipermobilitas
sendi dan perubahan pusat berat ibu akibat pembesaran rahim.Stabilisasi sendi
lengkap pada minggu keenam sampai ke 8 setelah wanita melahirkan.
8. System integument
Kloasma yang muncul pada masa kehamilan biasanya menghilang saat kehamilan
berakhir.Hiperpigmentasi diareola dan linea nigra tidak menghilang

6
seluruhnya.Kulit yang meregang pada payudara, abdomen, paha dan panggul
mungkin memudar tapi tidak hilang seluruhnya.

C. Adaptasi psikologis
Rubin (1961) membagi menjadi 3 fase :
1. Fase taking in yaitu fase ketergantungan, hari pertama
sampai dengan hari ketiga post partum, fokus pada diri
sendiri, berperilaku pasif dan ketergantungan, menyatakan
ingin makan dan tidur, sulit membuat keputusan.
2. Fase taking hold yaitu fase transisi dari ketergantungan
kemandiri, dari ketiga sampai dengan kesepuluh post
partum, fokus sudah ke bayi, mandiri dalam perawatan diri,
mulai memperhatikan fungsi tubuh sendiri dan bayi, mulai
terbuka dalam menerima pendidikan kesehatan.
3. Fase letting go yaitu fase dimana sudah mengambil
tanggung jawab peran yang baru, hari kesepuluh sampai
dengan enam minggu post partum, ibu sudah melaksanakan
fungsinya, ayah berperan sebagai ayah dan berinteraksi
dengan bayi.

7
BAB II
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN POST PARTUM SPONTAN

Tanggal Pengkajian : Sabtu,12 Juni 2021


Nama Pengkaji : Retno Tri Winarsih
Jam : 14.00 WIB
Ruang : VK Annisa
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Ibu : Ny. P
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Donorojo, Sempor
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk : 12 Juni 2021
No. RM : 00374171
Diagnosa Medis : G1P0A0
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. H
Umur : 29 tahun
Alamat : Donorojo, Sempor
Pendidikan : SMA
Pekerjanaan : Wiraswasta
Hubungan dengan Klien : Suami

C. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh nyeri jahitan di perinium

8
D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Ny. P post partum normal hari pertama, Ny. P masih mengeluh nyeri jahitan di
perinium. Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk, dengan skala nyeri
5. Pasien mengatakan ASI belum keluar, pasien belum pernah mempunyai
pengalamn menyusui. Di dalam keluarga pasien masih ada budaya nganyeb
atau mutih setelah melahirkan.
E. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu ` `
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit seperti
penyakit jantung, hipertensi, asma, TBC, diabetes mellitus, hepatitis B, dan
masalah pada lainnya.

G. GENOGRAM

Ket :
= perempuan
= laki-laki
= menikah
= keturunan

H. RIWAYAT GINEKOLOGI
Klien mengatakan mengalami menarche ketika umur 13 tahun dengan lama
menstruasi kurang lebih 7 hari dan teratur dengan siklus 28 hari. Darah yang
keluar biasanya banyak dari hari pertama sampai hari kedua, berwarna merah

9
dan encer dan berbau amis. Klien juga mengatakan mengalami keputihan pada
saat menjelang menstruasi dan mengalami dismenor hari pertama menstruasi.
I. RIWAYAT KB
Klien mengatakan selama ini tidak menggunakan KB apapun.
J. RIWAYAT KEHAMILAN PERSALINAN YANG LALU

No Tahun Tipe Penolong JK BB Keadaan Masalah


Persalinan Lahi Waktu Kehamilan
r Bayi
- - - - - - - -

K. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI


HPHT : 5 september 2020
HPL : 12 Juni 2021
BB sebelum hamil : 53 kg
BB sesudah hamil : 59 kg

TD BB/TD TFU Letak janin DJJ Usia Keluhan Data lain


Gestasi
120/90 59 kg 32cm Posisi kepala 139 40 Cemas G1P0A0
sudah berada x/m minggu
dibawah

L. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Keadaan Mental
Klien mengatakan siap menerima kelahiran anak pertamanya
2. Adaptasi Psikologis
Klien mengatakan merasa senang dengan kehamilannya
3. Penerimaan terhadap Kehamilan
Klien mengatakan menerima dan menunggu kelahiran anak pertamanya
4. Masalah Khusus
Klien mengatakan dalam kehamilan ini tidak ada masalah.
M. POLA HIDUP YANG MENINGKATKAN RESIKO PERSALINAN

10
Klien mengatakan dirinya sebagai ibu rumah tangga dan selalu mengerjakan
pekerjaan rumah sendiri.

N. PERSIAPAN PERSALINAN
1. Senam hamil
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti senam hamil.
2. Rencana tempat melahirkan
Dari awal kehamilan klien merencanakan akan melahirkan di Puskesmas.
3. Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
Klien mengatakan perlengkapan bayi sudah disiapkan.
4. Kesiapan mental ibu dan keluarga
Ibu dan keluarga siap menerima keluarga baru dirumahnya. Klien juga
sudah diedukasi mengenai bayinya dan perawatannya
5. Pengetahuan tentang cara-cara tanda melahirkan
Klien belum pernah mempunyai pengalaman melahirkan sebelumnya dan
sudah tahu tentang tanda-tanda melahirkan dan proses persalinan.
6. Perawatan payudara
Klien sudah mengetahui cara melakukan perawatan payudara selama
kehamilan sampai hari melahirkan.

O. OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI SAAT INI


Klien mengatakan hanya meminum obat dan vitamin yang diberikan bidan
Seperti Vitamin A dan asam mefenamat.
P. POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON
1. Pola persepsi – managemen kesehatan
Klien mengatakan memeriksakan kehamilannya ke puskesmas dan ke
Rumah Sakit, apabila sakit berobat ke puskesmas.
2. Pola nutrisi – metabolik
Sebelum di RS : klien mengatakan sehari minimal makan 3x sehari dengan
sayur, lauk, dan pauk, dan tidak ada pantangan makan.

11
Saat dikaji : klien mengatakan sudah makan namun masih sedikit-
sedikit.

3. Pola Eliminasi
Sebelum di RS : klien mengatakan BAB 1x sehari, padat, bau, khas, kuning
tidak ada gangguan, BAK kurang lebih 7x tidak ada gangguan.
Saat dikaji : klien mengatakan BAK kurang lebih 6x perhari dengan
warna kuning jernih, BAB belum.
4. Latihan – Aktifitas
Sebelum di RS : Klien mengatakan pada saat hamil tetap beraktifitas
melakukan pekerjaan rumah tangga.
Saat dikaji : klien hanya tiduran ditempat tidur dan tampak cemas
dengan kondisinya.
5. Pola kognitif – perseptual
Sebelum di RS : klien mengatakan tidak ada gangguan
Saat dikaji : pemikiran tentang perawatan bayi dan ibu setelah melahirkan
sudah mengetahui sedikit.
6. Pola istirahat – tidur
Sebelum di RS : klien mengatakan selama hamil tidur cukup.
Saat dikaji : klien mengatakan tidak bisa tidur karena bayinya terbangun
ketika malam hari.
7. Pola Konsep Diri- Persepsi Diri
Sebelum di RS : klien mengatakan seorang IRT dan menjalankan
sebagaimana tugasnya.
Saat dikaji : klien mengatakan sekarang tugasnya bertambah menjadi
seorang ibu.
8. Pola Peran Dan Hubungan
Klien mengatakan hubungannya dengan keluarga dan tetangga baik dan
harmonis.
9. Pola Reproduksi/ Seksualitas

12
Klien mengatakan selama hamil sudah ada kesepakatan dengan suami untuk
mnegurangi frekuensi hubungan seksual.
10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stress)
Sebelum di RS : klien mengatakan jika dirinya sedang stress klien akan
bercerita dengan orang terdekat.
Saat dikaji : klien mengatakan senang dengan kelahiran anak pertamanya.
11. Pola Keyakinan dan Nilai
Klien mengatakan beragama Islam, suku jawa, melakukan mitoni dan
selametan.

Q. PEMERIKSAAN FISIK
Status obsetrik : G1P0A0 Umur kehamilan : 39 Minggu
Keadaan umum : baik kesadaran : compos mentis
BB/TB : 59 kg/ 158 cm
Tanda Vital : TD 120/90 mmHg, Nadi 89 x/menit, Suhu 36,5 0C, RR 22
x/menit
Kepala leher
Kepala : kepala bersih, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera anikterik, pupil isokhor
Hidung : hidung bersih, tidak ada sekret
Mulut : bersih, tidak ada stomatitis
Terlinga : ada serumen, fungsi pendengaran baik
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe, tidak ada
nyeri tekan
Masalah khusus: tidak ada
Dada
Jantung
I : tidak ada jejas, iktus cordis tidak tampak
P : tidak ada nyeri tekan, iktus cordis teraba
P : pekak
A : reguler

13
Paru
I : tidak ada jejas, pengembangan dada simetris
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa, vocal fremitus sama
P : sonor
A : vesikuler
Payudara
Putting susu : menonjol, aloera berwana hitam kecoklatan
Pengeluaran ASI : belum ada
Masalah khusus : belum ada pengeluaran ASI
Abdomen
Uterus : TFU : 30 cm, kontraksi : ya
Leopold I : TFU 30 cm, kepala sudah dibawah
Leopold II : kanan : punggung, kiri : bagian kecil
Leopold III : kepala
Leopold IV : kepala sudah masuk PAP
Pigmentasi
Lineanigra : berwarna coklat, terlihat di bawah pusar hingga ke dekat
kemaluan
Strie : terdapat strie dibagaian perut
Fungsi pencernaan : baik, BAB 1 kali/ hari, konsistensi padat
Masalah khusus : tidak ada
Perineum dan genital
Vagina : tidak ada varises
Kebutuhan : menggunakan pembalut
Keputihan : tidak berbau, tidak berwarna, pengeluaran dalam batas
normal
Hemoroid : tidak terdapat hemoroid
Masalah khusus: tidak ada
Ekstremitas
Atas : tidak terdapat edema dan varises, terpasang IV plak di
tangan kanan

14
Bawah : terdapat edema di kedua kaki, tidak ada varises
Reflek patella : ada
Masalah khusus : tidak terdapat edema di ekstremitas bawah
R. KEADAAN MENTAL
Adaptasi psikologis : klien tidak mengalami masalah psikologis
Penerimaan terhadap bayi : ibu dan keluarga siap menerima keluarga baru
dirumahnya. Klien juga diedukasi mengenai bayi dan perawatannya.
Masalah khusus :-
S. PEMERIKSAAN PENUNJANG

T. PROGRAM TERAPI

ANALISA DATA
TGL/ DATA PROBLEM ETIOLOGI
JAM
Senin, 14 Ds : Nyeri akut Agen
Juni - P : pasien mengatakan sakit saat pencedera
2021 bergerak fisik (jahitan)
08.00 - Q : pasien mengatakan nyeri
terasa seperti tertusuk tusuk
- R : pasien mengatakan nyeri
karena jahitan di perinium
- S : pasien mengatakan skala
nyeri 5
- T : pasien mengatakan nyeri
hilang timbul
Do :

15
- pasien tampak meringis

Senin, 14 Ds : pasien mengatakan merasa Menyusu tidak Suplai asi


Juni cemas karena ASI belum keluar , efektif tidak efektif
2021 klien belum mempunyai
08.00 pengalaman menyusui.
Do : bayi tampak tidak mampu
melekat pada payudarah ibu
Asi tampak tidak menetes atau
memancar

INTERVENSI KEPERAWATAN

Tgl/jam No Tujuan dan hasil yang Intervensi Ttd


. diterapkan
Dx
Jumat, 1 Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi lokasi,
21 Mei keperawatan selama 1x30 karakteristik, durasi,
2021 jam menit diharapkan masalah frekuensi, kualitas,
14.00 teratasi dengan kriteria hasil : intensitas nyeri
WIB - Identifikasi skala nyeri
Indikator A T - Identifikasi faktor yang
Keluhan nyeri 3 4
Kemampuan 3 4 memperberat dan

menggunakan memperingan nyeri

teknik - Berikan teknik non

nonfarmakologis farmakologis untuk


Keterangan : mengurangi nyeri
1. Menurun - Kontrol lingkungan yang
2. Cukup menurun memperberat nyeri
3. Sedang - Fasilitasi istirahat dan tidur

16
4. Cukup meningkat - Jelaskan pemicu nyeri
5. Meningkat - Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
Jumat, 2 Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi permasalahan
21 Mei keperawatan selama 1x30menit yang ibu alami selama
2021 jam diharapkan masalah teratasi proses menyusui
14.00 dengan kriteria hasil : - Berikan konseling
WIB menyusui dan asi esklusif
Indikator A T - Ajarkan perawatan
Perlekatan bayi 3 5
payudara post partum
pada ibu hamil
Kemampuan ibu 3 5 (pijat oksitosin)

memposisikan bayi - Dukung ibu meningkatkan

dengan benar kepercayaan diri dalam


Kecemasan 4 5 menyusui
maternal
Tetesan atau 1 4
pancaran ASI
adekuat
Keterangan :
1.Menurun
2.Cukup menurun
3.Sedang
4.Cukup meningkat
5.Meningkat

17

Anda mungkin juga menyukai