PENDAHULUAN
Bisul merupakan satu jangkitan kulit yang biasa terjadi kepada semua orang.
Bisul sendiri dalam bahasa kedokteran disebut furunkel, yakni radang atau infeksi
yang disebabkan kuman atau bakteri staphylococcus aureus. Bila ada gatal pada
kulit lalu digaruk, sedangkan kebersihan kurang dijaga, sehingga bakteri masuk dan
Bisul mungkin saja muncul sejak bayi, bahkan bayi baru lahir. Ibu-ibu,
terutama yang baru punya anak pertama, umumnya takut memandikan dan
mengeramasi bayinya. Padahal bayi juga sudah berkeringat. Terlebih kalau bayi
dibubuhi dengan segala macam minyak penghangat yang tentu jadi lahan subur
untuk berkembangbiaknya kuman. Dan kondisi kulit yang seperti ini juga bisa
1.2 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Furunkel (bisul) adalah nodul nyeri hebat yang terbentuk dalam kulit oleh
kulit melalui folikel rambut. S. aureus adalah penyebab infeksi piogenik kulit yang
Bisul merupakan nanah yang terkumpul dalam satu rongga yang sangat
Secara medis, bisul adalah infeksi kuman pada folikel rambut dan kelenjar
minyak kulit. Bisul merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh
kuman. Penyakit ini sering dijumpai pada anak karena daya tahan kulitnya terhadap
invasi kuman belum sesempurna orang dewasa. Kelainan berupa masa padat
Kemudian melunak menjadi abses lalu pecah. Biasanya mengeras dan terdapat pada
bokong, kuduk, belakang bagian leher, dibawah ketiak, badan dan tungkai, dan
Furunkel (boil atau bisul) adalah peradangan pada folikel rambut, kulit, dan
jaringan sekitarnya yang sering terjadi pada daerah bokong, kuduk, aksila, badan,
dan tungkai. Furunkel dapat terbentuk pada lebih dari satu tempat yang biasa
disebut sebagai furunkulosis.
Furunkel merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk
dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu
atau lebih folikel rambut. Furunkel juga merupakan infeksi kulit yang meliputi
2.2 Etiologi
sebagai berikut :
5. Bakteri lain atau jamur. Paling sering ditemukan didaerah tengkuk, axial,
paha dan bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul didaerah sekitar
2.3 Patofisiologi
yang menyebar pada jaringan sekitarnya. Radang pus (nanah) yang dekat sekali
dengan kulit disebut pustula. Pustula ini menyebabkan kulit diatasnya sangat tipis,
sehingga pus di dalam dapat dengan mudah mengalir keluar. Sementara itu,
bisulnya (furunkel) sendiri berada pada daerah kulit yang lebih dalam. Terkadang
pus yang berada di dalam bisul diserap sendiri oleh tubuh, tetapi lebih sering
robekan pada kulit. Respon primer host terhadap infeksi stafilokokus aureus adalah
mengerahkan sel PMN ketempat masuknya kuman tersebut untuk melawan infeksi
yang terjadi. Sel PMN ini ditarik ketempat infeksi oleh komponen bakteri seperti
formylated peptides atau peptidoglikan dan sitokolin TNF (tumor necrosis factor)
dan IL (interleukin) yang dikeluarkan oleh sel endotel dan makrofak yang
teraktivasi, hal tersebut menyebabkan inflamasi dan terbentuklah pus (gab sel darah
beratnya penyakit. Gejala yang sering ditemui pada furunkel adalah sebagai berikut
1. Nyeri pada daerah ruam. Muncul tonjolan yang nyeri, berbentuk halus,
2. Ruam pada daerah kulit berupa nodus eritematosa yang berbentuk kerucut
3. Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik
yang dapat pecah membentuk fistel lalu keluar melalui lobus minoris
resistensiae
6. Demam dan malaise sering muncul dan pasien tampak sakit berat
7. Jika pecah spontan atau disengaja, akan mongering dan membentuk lubang
yang kuning keabuan pada bagian tengah dan sembuh perlahan dengan
granulasi
2.5 Penatalaksanaan
pada keadaan penyakit yang dialaminya. Asuhan yang biasanya diberikan adalah
sebagai berikut :
dengan sendirinya
4. Jangan memijit furunkel, terutama yang letaknya di daerah hidung dan bibir
5. Bila furunkel terjadi di daerah yang tidak umum, seperti pada hidung atau
c. Ambillah sebuah pisau bedah steril dan insisi furunkel dengan segera
bukalah penjepitnya untuk membuat jalan keluar bagi pus. Dengan cara
ini, pus akan keluar tanpa mengganggu sesuatu. Perhatikan pisau bedah,
saraf.
nyeri.
e. Tutuplah luka dengan kasa kering, usahakan agar satu sudut dari kasa
f. Bersihkan alat-alat.
i. Bila furunkel terjadi secara menetap atau berulang atau dalam jumlah
k. Jika infeksi berat atau pada area berbahaya dosis antibiotik maximal
diperlukan.
dilakukan.
Pada By. A
A. Subyektif
1. Identitas
Identitas pasien
Ibu Ayah
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa anaknya sejak 2 hari dan terdapat benjolan berwarna merah
Terdapat benjolan berwarna merah pada ketiak kanan sejak 2 hari yang lalu
5. Riwayat Persalinan
d. Penolong : Bidan
6. Riwayat Imunisasi
a. Lahir : Hb Uniject
b. Pola Eliminasi
1) BAB : 2x sehari
Konsistensi : Lunak
Warna : kuning
3) Warna : kuning
dengan perkembangannya
Siang : 7 jam
Malam : 5 jam
popoknya
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum :
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Suhu : 37oC
d. Pernapasan : 35 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
b. Muka : Pucat,
merah muda.
caries dentis
Serumen
pembengkakan hepar
j. Ekstremitas :
tidak kaku
C. Assesment
D. PLANNING
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga kalau terdapat furunkel di bagian ketiak
3. Berikan nasehat kepada ibu dan keluarga tentang pentingnya kebersihan diri
4. Setelah bisul pecah tutupi dengan perban yang bersih untuk melindungi kulit
da menyerap nanah yang masih keluar → Menutupi bisul yang pecah sudah
di lakukan.
5. Beri tahu ibu agar menggunakan produk bayi yang Ph nya rendah → Ibu
mengerti
6. Anjurkan ibu untuk tidak membedaki di area furunkel → Ibu mengerti dan
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu kesehatan anak nelson. Vol 2/editor, Richard E. Behrman, robert M.
Kliegman, ann M. Arvin ; editor edisi bahasa indonesia : A. samik wahab –ed.
Editor Edisi Bahasa Indonesia, Dyah Nuswantari. –Ed. 25–. Jakarta : EGC
Nanny Lia Dewi, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Jakarta :
Salemba Medika
http://azhyanha.blogspot.com/2010/03/37-c.html
http://www.ibudananak.com/index.php?
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat
makalah.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman………………………………………………………………………………………
Kata Pengantar………………………………………………………………………….....
Daftar Isi………………………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………..……….
B. Rumusan masalah……………………………………………………….…………..
C. Tujuan………………………………………………………………..…………...…........
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian furunkel……………………………………………………
B .Etiologi........................................................................……………
C. Manifestasi Klinik................................................................................................
D. Asuhan Keperawatan.........................................................................................
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
TUGAS MAKALAH :KMB I
* WD.JULIANTI
*FITRA YANI
*ANDI SARMA
*IRWAN BUDIUTOMO