SEMINAR PROPOSAL
(Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi
Penelitian/KTI)
OLEH
NAMA : MILLENNIA J. M. SAJOW
NIM : 711440117057
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Demam Thypoid disebabkan oleh infeksi salmonella thypi pada usus kecil dan
aliran darah, yang menyebabkan seseorang mengalami demam, sakit kepala, nyeri
perut, anoreksia, lemas, dan nyeri otot. Secara bertahap suhu tubuh akan terus
meningkat pada minggu kedua, dan bahkan hingga minggu keempat jika tidak
usus halus yang menyebabkan kematian didunia atau di Indonesia terus meningkat
Menurut WHO 2018 Demam Thypoid berkisar antara 11 dan 21 juta kasus dan
Demam Thypoid pada anak-anak di Asia dan Afrika menemukan bahwa perkiraan
proporsi kasus Demam Thypoid pada mereka yang usia <5 tahun berkisar antara
14% sampai 29%, dibandingkan pada mereka yang berusia 5-9 tahun sekitar 30%
sampai 44% dan 28% menjadi 52% pada mereka yang berusia 10-14 tahun.
Demam Thypoid sendiri akan sangat berbahaya jika tidak ditangani secara baik
dan benar, bahkan dapat menyebabkan kematia. Menurut data WHO (World Health
per tahun, angka kematian akibat Demam Thypoid mencapai 600.000 dan 70%
kematiannya terjadi di Asia (Depkes RI, 2013). Di Indonesia sendiri, penyakit ini
2
Kesehatan Indonesia tahun 2010 penderita Demam Thypoid dan Parathypoid yang
dirawat inap di Rumah Sakit sebanyak 41.081 kasus dan 279 diantaranya meninggal
Dari survey awal yang dilakukan di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado,
diketahui jumlah penderita penyakit Demam Thypoid atau tifus pada anak yang
dirawat sejak bulan Oktober-Desember 2018 sebanyak 27 orang yang terdiri dari
Sehingga kasus Demam Thypoid pada anak memerlukan upaya atau intervensi
keperawatan sesuai dengan rencana yang ada dan melakukan evaluasi berdasarkan
respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan. Dan dalam kasus
ini peran perawat pada anak dengan Demam Thypoid sangat diperlukan, untuk
fokus peran perawat pada kasus ini meliputi memonitor suhu tubuh, meningkatkan
intake cairan dan nutrisi, memonitoring status dehidrasi, dan monitor status nutrisi.
3
Berdasarkan observasi peneliti, intervensi tersebut belum dilaksanakan secara baik
Berdasarkan hasil survey awal di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado inilah,
sehingga peneliti tertarik untuk mengangkat kasus diatas dengan tujuan untuk
dalam penyembuhan demam thypoid ini dibutuhkan peran perawat sebagai perawat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Manado
Manado
4
c. Melakukan perencanaan (intervensi) keperawatan di RSU GMIM
Manado
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
a. Pendidikan
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian Anak
(Setiawan, 2014).
berusia antara 0-18 tahun, yang sedang dalam proses tumbuh kembang,
spiritual), dan berbeda dengan orang dewasa (Sujono dan Sukarmin, 2009)
dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia bermain/ Toodler (1-3 tahun), pra
sekolah (4-5 tahun), usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18
tahun). Rentang ini berbeda antara satu dengan yang lain mengingat latar
proses berkembang anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola
6
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya
ukuran fisik seorang menjadi lebih besar atau lebih matang bentuknya,
kepala.
struktur/fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur serta
1) Usia 7 tahun
7
(c) Pertumbuhan fisik : Berat badan meningkat 2-3 kg/tahun, tinggi
Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain, terhadap
a. Pemberi perawatan
c. Pendidik
8
kesehatan lainnya. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam
d. Konseling
maupun keluarga.
e. Kolaborasi
sangat penting sebab perawat selalu berhubungan dengan anak ±24 jam
g. Peneliti
Peran ini sangat penting dan harus dimiliki oleh semua perawat
9
4. Reaksi Hospitalisasi Anak Usia Sekolah
perpisahan dengan orang tua dan sudah dapat membentuk rasa percaya
dengan orang lain yang lebih berarti ataupun teman sebaya, selalu ingin
tahu alasan tindakan, akan tetapi anka usia sekolah tetap masih
cemas karena tidak bisa masuk sekolah, lingkungan rumah sakit yang
sangat terpencil, kesepian, asing, dan rumah sakit sangat bisa sangat
salah satu intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau
10
sikapnya dalam menjalankan peran sebagai seorang perempuan,
1. Pengertian
salmonella thypi pada usus kecil dan aliran darah. Bakteri ini tercampur
didalm air yang kotor atau susu dan makanan yang terinfeksi. Pada usus
kecil akan timbul tukank, dan kemudian bakteri masuk ke dalam aliran
2. Etiologi
11
dapat memperoleh plasmede faktor yang berkaitan dengan resistensi
3. Patofisiologi
melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan
yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ketubuh orang yang sehat
kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk
12
demam pada thypoid. Endotoksemia berperan pada patogenesis thypoid,
sintesis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang
4. Pathway
Kuman Salmonella
Thypi yang masuk ke Lolos dari asam lambung
saluran gastrointstinal
Penurunan Malaise,perasaan tidak enak
Baktrei masuk usus halus badan,nyeri abdomen
Endotoksis
Hepatomegali Pembesaran limfa
Mempengaruhi melepas
Lase plak peyer Penurunan Motilitas epirogen oleh leukosit
Komplikasi Ketidakseimbangan
perforasi dan nutrisi kurang dari
perdarahan usus kebutuhan tubuh
5. Manifestasi Klinis
a. Gejalah pada anak : inkubasi antara 5-40 hari dengan rata – rata 10-
14 hari.
h. Batuk
tremor)
14
k. Hepatomegali (hati yang membesar), splenomegali (pembesaran
n. Dapat timbul dengan gejala yang tipikal terutama pada bayi sebagi
2015)
1) Minggu pertama
Thypoid
- Patologi : bakterimia
2) Minggu kedua
(pembesaran hati)
3) Minggu ketiga
15
- Gejala : melena , ilius (penumpukan zat makanan pada saluran
hati
4) Minggu keempat
malnutrisi)
6. Komplikasi
7. Pemeriksaan Penunjang
16
b. Pemeriksaan SGOT dan SGPT
antibodi (algutinin).
d. Pemeriksaan Kultur
Kultur feses : bisa positif dari minggu kedua hingga minggu ketiga
salmonella thypi, karena antibodi IgM muncul pada hari ketiga dan
8. Penatalaksaan
a. Non farmakologi
1) Bedrest
17
2) Diet : diberikan bubur sari, kemudian bubur kasar dan akhirnya
b. Farmakologi
9. Pencegahan
18
setiap tangan kotor, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah
A. Pengkajian
2012)
19
1. Identitas pasien
rekam medik.
- Ayah
alamat
- Ibu
alamat.
muda antara usia 5-19 tahun. Pada anak usia 5 tahun keatas
3. Riwayat penyakit :
20
3) Riwayat kesehatan dahulu : Apakah sudah pernah mengalami
dikonsumsi
c) Imunisasi :
e) Riwayat psikososial
dapat menerimanya
usus halus
21
b. Pola eliminasi dan urine (BAB dan BAK)
e. Pola kognitif
5. Pemeriksan fisik
nadi.
b. Mulut :
Tercium nafas yang berbau tidak sedap serta bibir kering dan
c. Abdomen :
22
Dapat ditemukan keadaan perut kembung (Meteorismus). Bisa
(Nursalam, 2008)
6. Data fokus
b. Nyeri perut
c. Anoreksia
d. Diare
B. Diagnosa keperawatan
23
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
C. Perencanaan keperawatan
Noc :
- Hidration
- Adherence behavior
- Immune status
24
- Risk control
- Risk detektion
Kriteria hasil :
kehilangan panas
Intervensi
keringat
Rasional
terjadi
25
2. Nyeri akut berhubungan dengan proses peradangan
Noc :
- Pain level
- Pain control
- Comfort level
Kriteria hasil
mencari bantuan)
manajemen nyeri
nyeri)
Intervensi
26
Rasional
selanjutnya
perubahannya
Noc :
- Weight control
Kriteria hasil
7 Tahun 23 kg 20 kg
8 Tahun 26 kg 23 kg
9 Tahun 29 kg 26 kg
10 Tahun 32 kg 29 kg
11 Tahun 36 kg 33 kg
12 Tahun 41 kg 42 kg
27
- Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Intervensi
Noc :
- Fluid balance
- Hydration
Kriteria hasil
badan
28
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor baik,
Intervensi
adekuat)
Rasional
terjadi
terjadinya malnutrisi
29
Noc :
- Bowel Elimination
- Hydration
Kriteria hasil
Intervensi
Rasional
- Mencegah konstipasi
dengan mudah
30
D. Implementasi keperawatan
kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah dari
lainnya, misalnya tenaga social, ahli gizi, fisioterapi, dan dokter. (Nursalam,
2008).
E. Evaluasi Keperawatan
31
Ada 3 kemungkinan keputusan pada tahap ini, yaitu :
keadaan ini, perawat akan mengkaji masalah klien lebih lanjut atau
c. Klien tidak mencapai hasil yang telah ditentukan. Pada situasi ini,
S : Data subjektif
O : Data objektif
kesehatan lain.
A : Analisis
32
P : Perencanaan
(Setiadi, 2012).
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan untuk penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Studi kepustakaan
2. Studi kasus
(Nursalam, 2008)
B. Subjek Penelitian
34
C. Definisi Operasional
1. Lokasi Penelitian
Manado
35
2. Waktu Penelitian
E. Instrumen Penelitian
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan Fisik
4. Dokumentasi
Melihat dan mengetahui data dari status pasien, serta bukti laporan
36
G. Jalannya Penelitian
a. Tahap Persiapan
izin penelitian
2) Seminar Proposal
b. Tahap Pelaksaan
Kasih Manado
H. Etika Penelitian
37
2. Tanpa Nama (Anonimity)
kerahasiaan pasien.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
dengan cara informasi tersebut hanya akan di ketahui oleh peneliti dan
38