Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer Penurunan warna kulit pucat, Edema, perubahan tekanan
konsentrasi hemoglobin darah, waktu pengisihan darah kapiler >3 detik
Kelebihan volume cairan Gangguan mekanisme regulasi, kelebihan Asupan melebihi haluaran, dispnea, edema,
asupan cairan, kelebihan asupan natrium gangguan pola napas, penambahan berat
badan dalam waktu singkat, penurunan
hematokrit, penurunan hemoglobin,
perubahan berat jenis urin
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien Berat badan di bawah ideal, bising usus
kebutuhan tubuh hiperaktif, nyeri dan kram abdomen,
penurunan berat badan
Intoleransi aktivitas Imobilitas, ketidakseimbangan antara suplai Keletihan, dispnea, respon tekanan darah
oksigen dan kebutuhan oksigen abnormal terhadap aktivitas
Kerusakan integritas kulit Gangguan volume cairan, ikterus Kerusakan intergritas kulit
Intervensi
Diagnosa Goal dan objektif Intervensi Rasional
Ketidakefektifan pola napas Pasien akan meningkatkan pola napas Kaji dan catat status pernapasan 1. Untuk mendeteksi tanda awal
berhubungan dengan ekpansi yang efektif selama dalam perawtan. pasien setiap 4 jam terjadi gangguan pada system
paru yang terganggu Auskultasi suara napas pernapasan
Objektif : Dalam jangka waktu 1x 15 Kaji kadar Analisa Gas Darah 2. Untuk mengetahui adanya suara
menit pasien akan menunjukkan Bantu pasien dalam posisi semi napas tambahan
1. Pasien tidak tampak sesak fowler 3. Untuk memantau status
2. Tidak ada pernapasan cuping Kolaborasi pemberian oksigen sesuai oksigenasi dan ventilasi
hidung kebutuhan pasien 4. Untuk meningkatkan ekspansi
3. Tidak ada retraksi dinding dada paru
4. Frekuensi napas dalam batas 5. Untuk menurunkan distress
normal (16- 20 kali/ menit) pernapasan yang disebabkan
oleh hipoksemia
Ketidakefektifan perfusi Pasien akan meningkatkan perfusi 1. Kaji dan catat keluhan pasien 1. Untuk mengetahui keluhan
jaringan perifer berhubungan jaringan perifer yang efektif selama seperti pusing, sulit tidur pasien
dengan penurunan dalam perawatan. 2. Lakukan pengukuran dan catat 2. Untuk mengidentifikasi adanya
konsentrasi hemoglobin suhu, frekuensi nadi, laju perubahan tanda-tanda vital
Objektif : Dalam jangka waktu 2 x 24 pernapasan dan tekanan darah 3. Untuk mengetahui perubahan
menit pasien akan menunjukkan detiap 4 jam hasil setelah dilakukan tindakan
1. Tidak ada tanda-tanda anemis : 3. Lakukan pemantauan hasil 4. Agar pasien dan keluarga
pasien tidak lemah, konjungtiva laboratorium (darah lengkap) mengetahui diet tepat untuk
merah merah muda 4. Beri informasi tentang diet bagi penderita anemia
2. Tekanan darah normal (120/ 80 penderita anemia 5. Untuk meningkatkan kadar
mmHg) 5. Lakukan Kolaborasi pemberian Hemoglobin darah pasien
tranfusi darah
Lanjutan...
Intervensi
Kelebihan volume cairan Pasien akan mempertahankan volume 1. Kaji pitiing udem 1. Untuk mengetahui adanya
berhubungan dengan cairan yang adekuat selama dalam tanda kelebihan cairan
gangguan mekanisme perawatan. 2. Kaji asites pasien 2. Untuk mengetahui adanya
regulasi kelebihan cairan
Objektif : Dalam jangka waktu 3x 24 3. Kaji dan catat masukan dan 3. Untuk mengetahui
jam pasien akan menunjukkan haluaran pasien/ 24 jam keseimbangan masukan
1. Pitting udem berkurang (misalnya setiap jam 6 pagi) dan haluaran
2. Masukkan dan haluaran sama 4. Lakukan observasi tanda-tanda 4. Untuk mengetahui tanda
3. Tekanan darah dalam batas vital awal komplikasi akibat
normal (120/80 mmHg) 5. Kolaborasi pemberian terapi kelebihan volume cairan
diuretic (misalnya furosemid) 5. Membantu pengeluaran
garam dan air dalam
tubuh
Ketidakseimbangan nutrisi Pasien akan mempertahankan 1. Observasi dan catat asupan 1. Untuk mengetahui zat gizi dan
kurang dari kebutuhan tubuh keseimbangan nutris selama dalam nutrisi (cair dan padat) suplemen yang dikonsumsi
berhubungan dengan perawatan. 2. Tentukan makan yang di sukai pasien
ketidakmampuan pasien 2. Untuk meningkatkan napsu
mengabsorbsi nutrien Objektif : Dalam jangka waktu 2 x 24 3. Beri makanan sedkit tapi sering makan pasien
jam pasien akan menunjukka 4. Beri makanan yang hangat 3. Untuk memenuhi kebutuhan
1. Pasien tidak tampak lemah 5. Kolaborasi pemeberian nutrisi pasien
2. Tidak ada penurunan berat badan makanan tinggi kalori dan tinggi 4. Untuk meningkatkan napsu
3. Tidak ada tanda anemis: protein makan pasien
Konjungtiva dan merman mukosa 5. Untuk memnuhi kebutuhan
merah mudah tubuh pasien akan asupan kalori
dan protein
Lanjutan...
Intervensi
Intoleransi aktivitas Pasien akan meningkatkan toleransi 1. Dorong pasien untuk 1. Partisipasi pasien dalam
berhubungan dengan aktivitas selama dalam perawatan. mernecanakan peningkatan perencanaan dapat menguatkan
kelemahan aktivitas keyakinannya
Objektif : Dalam jangka waktu 2x 24 2. Intruksi dan bantu pasien untuk 2. Menurunkan kebutuhan oksigen
jam pasien akan menunjukkan melakukan akvitas diselingi oleh tubuh dan mencegah
1. Bebas dari kelemahan dengan istirahat keletihan
2. Mampu melakukan aktivitas 3. Pantau respon pasien terhadap 3. Untuk mengetahui respon tubuh
secara mandiri setiap aktivitas pasien
3. Tanda- tanda vital dalam batas 4. Lakukan observasi Tanda-tanda 4. Untuk menilai respon tubuh
normal (TD : 120/ 80 mmHg, N : vital pasien
60- 100 X/ menit, RR : 16- 20 X/
menit)
Kerusakan integritas kulit Pasien akan mempertahakan integritas 1. Lakukan observasi luka setiap 1. Untuk mengetahui kondisi luka
berhubungan dengan edema, kulit yang adekuat selama dalam hari (luas luka) 2. Agar luka tetap bersih,
ikterus perawatan. 2. Lakukan perawatan luka mengangkat jaringan tidak
3. Lakukan observasi tanda- tanda terjadi infeksi dan mempercepat
Objektif : dalam jangka waktu 1x24 infeksi pada luka : penyembuhan luka
jam pasien akan menunjukkan uhu tubuh pasien 3. Untuk mengetahui tanda-tanda
1. Kulit luka kering ada tidaknya nanah, infeksi pada luka
2. Kulit luka tampak merah mudah warna luka 4. Untuk menghindari ketegangan
3. Tidak ada tanda infeksi (tidak ada 4. Atur posisi pasien nyaman dan pada luka
nanah , tidak bengkak ) tidak ada penekanan pada luka 5. Untuk menghindari
4. Suhu tubuh pasien dalam batas 5. Atur reposisi pasien tiap 2 jam ketidakefektifan sirkulasi darah
normal 36,5- 37.5 C 6. Kolaborasi pemberian salep dan penekanan pada tempat
kulit sesuai indikasi yang sama dengan waktu lama
6. Untuk mempercepat proses
penyembuhan luka
Implementasi
2. Riwayat Kesehatan
‒ Keluhan Utama : Pasien mengatakan mual.
‒ Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh perutnya sakit dan
begah seperti ditusuk-tusuk dan terasa penuh di perut bagian kanan
atas sehingga pasien sulit untuk bergerak dan berkurang rasa sakitnya
apabila dibuat duduk dalam posisi semifowler. Pasien juga mengeluh
mual. Nyeri pasien terkaji pada skala nyeri 7 (nyeri berat terkontrol).
Nyeri itu muncul saat pasien mulai kesulitan makan karena mual.
Pasien juga mengatakan saat malam sering sesak napas saat malam
hari karena perutnya yang semakin membesar sehingga sulit
digunakan untuk bernafas. Rasa sakitnya sangat dirasakan pasien
terutama di daerah dada dan paru-paru. Gejala di mulai sejak 2
minggu lalu sebelum pasien masuk rumah sakit.
Analisa Data
Data Subyektif:
• Pasien mengatakan sulit untuk bernapas
• Pasien mengatakan sesak napas
Data Obyektif:
• Pola pernafasan pasien tidak teratur dan bernafas dengan
frekuensi cepat (takipnea).
• Pasien tampak mengalami pernapasan dangkal.
• Observasi TTV
RR : 24 X/menit.
TD : 100/70 mmHg
N : 96 X/menit
S : 375 oC
Intervensi
Dx. Tujuan Intervensi Rasional
Gangguan Jangka Pendek: 1. Awasi frekwensi, 1. Pernafasan dangkal/cepat
ketidakefektifan Dalam 1x24 jam perbaikan kedalaman dan kemungkinan ada
pola nafas status pernapasan dan upaya pernafasan. sehubungan dengan
berhubungan pengurangan gejala sesak 2. Ubah posisi sering hipoksia atau akumulasi
dengan napas. dorong nafas dalam cairan dalam abdomen.
pengumpulan latihan dan batuk. 2. Membantu ekspansi paru
cairan intra Jangka Panjang: 3. Berikan posisi semi dalam memobilisasi lemak.
abdomen, Dalam 2x24 jam pasien fowler. 3. Memudahkan pernafasan
penurunan dapat bernapas secara 4. Monitor jumlah dengan menurunkan
ekspansi paru normal kembali. pernapasan dengan tekanan pada diafragma
akibat asites, observasi TTV. dan meminimalkan sekret.
akumulasi Kriteria Hasil: 5. Kolaborasi dengan 4. Mengetahui status
secret ‐ Memperlihatkan tim medis dalam perkembangan pernapasan
berlebihan. frekuensi respirasi yang pemantauan pasien.
normal (12-18/menit) perkembangan 5. Memberikan obat peroral
tanpa terdengarnya pasien dan parenteral pada pasien
suara pernapasan untuk kesembuhan pasien.
tambahan.
‐ Memperlihatkan
pengembangan toraks
yang penuh tanpa gejala
pernapasan dangkal.
Implementasi