Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah : Keperawatan Anak I

Dosen : Nurafriani , S.Kep., Ns., M.Kes


KONSEP FAMILY CARE CENTER (FCC)

Oleh:
Kelompok 1
Kelas A2/2018

Ardul Rumuar (NH0............) Sariani (NH0118076)


Nur Mutia (NH0............) Suciwati (NH0118083)
Nia Elvira (NH0118054) Susanti Marilalan (NH0118085)
Norlisa Sudirman (NH0118056) Widianto (NH0118091)
Reylita W. Arganta (NH0118065) Wulan Sanna (NH0118093)
Risnawati (NH0118070) Asrianto (NH0118097)
Roisatul Ulfah (NH0118073)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Konsep Family Centered Care (Fcc)............................................3


B. Tujuan Family Centered Care........................................................................3
C. Element Family Centered Care......................................................................4
D. Prinsip Family Centered Care........................................................................5
E. Kebijakan Family Centered Care...................................................................7
F. Strategi Dan Evaluasi Pelaksanaan Family Centered Care............................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kekuatan dan
kesempatan, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di
harapkan walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini
membahas tentang “KONSEP FAMILY CARE CENTER” dan kiranya
makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan kita.
Dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu
meningkatkan minat baca dan belajar teman-teman. Selain itu saya juga berharap
semua dapat mengetahui dan memahami tentang materi ini, karena akan
meningkatkan mutu individu kita.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
sangat minim, sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak
masih saya harapkan demi perbaikan makalah ini. Saya ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Makassar, 21 Juni 2020

Kelompok 1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Family centered care awalnya dikembangkan di negara-negara
maju, karena keterlibatan orang tua adalah sumber utama kekuatan dan
dukungan anak untuk memenuhi kebutuhan psikososial dan perkembangan
anak. Konsep family centered care di Indonesia kemungkinan sudah di
terapkan di setiap rumah sakit yang ada, tetapi tidak mudah untuk
mewujudkannya secara ideal karena masih banyak petugas kesehatan
terutama perawat yang belum memahami konsep family centered care
(Tanaem et al., 2019).
Family Centered Care adalah perawatan yang berpusat pada
keluarga atau layanan yang berpusat pada keluarga yaitu suatu pendekatan
yang memberikan pandangan luas tentang bagaimana bekerja dengan
anak-anak dan keluarga (Ilhamsyah & Siringoringo, 2019).
Family centered care merupakan hal terpenting dalam hospitalisasi
anak yang didasarkan pada kolaborasi antara anak, orangtua, dokter anak,
perawat anak, dan profesional lainnya dalam perawatan klinis yang
berdasarkan pada perencanaan, pemberian dan evaluasi pelayanan
kesehatan (Sarjiyah et al., 2018).
Konsep Family-Centered Care sebagai filosofi dalam memberikan
pelayanan keperawatan di Rumah Sakit merupakan pendekatan yang bisa
dilakukan karena dalam pendekatan ini terjadi hubungan timbal balik
antara penyedia pelayanan, pasien dan keluarga sehingga akan
meminimalkan konflik yang selama ini timbul sebagai akibat kurangnya
informasi dan komunikasi. Family-Centered Care dapat dipraktekkan
dalam segala tahapan usia dan berbagai macam latar belakang. Dalam
pendekatan Family-Centered Care keluarga mempunyai tingkat kedekatan
dan keterlibatan dalam pelayanan kesehatan. Dalam Family-Centered Care
keluarga diharapkan membuat keputusan terkait dengan pasien dan
pemberi pelayanan kesehatan. Family-centered care merupakan hal
terpenting dalam hospitalisasi anak yang didasarkan pada kolaborasi
antara anak, orangtua, dokter anak, perawat anak, dan profesional lainnya
dalam perawatan klinis yang berdasarkan pada perencanaan, pemberian
dan evaluasi pelayanan kesehatan (Suza, 2015).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Konsep Family Centered Care?
2. Bagaimana Tujuan Dari Family Centered Care?
3. Bagaimana Element Dari Family Centered Care?
4. Bagaimana Prinsip Family Centered Care?
5. Bagaimana Kebijakan Family Centered Care?
6. Bagaimana Strategi Dan Evaluasi Pelaksanaan Family Centered Care?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Konsep Family Centered Care
2. Untuk Mengetahui Tujuan Dari Family Centered Care
3. Untuk Mengetahui Element Dari Family Centered Care
4. Untuk Mengetahui Prinsip Family Centered Care
5. Untuk Mengetahui Kebijakan Family Centered Care
6. Untuk Mengetahui Strategi Dan Evaluasi Pelaksanaan Family
Centered Care
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Konsep Family Centered Care


Konsep Family centered care merupakan filosofi dalam
keperawatan anak yang mengakui peran keluarga sebagai bagian yang
penting selama anak sakit. Peran orang tua atau keluarga sebagai mitra
bagi perawat yaitu untuk menentukan pemenuhan kebutuhan anak dalam
bentuk asuhan keperawatan anak yang berpusat pada keluarga. Family
centered care meyakini adanya dukungan individu, menghormati,
mendorong dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi keluarga. Familly
centered care merupakan hal terpenting dalam hospitalisasi anak yang
didasarkan pada kolaborasi antara anak, dan profesional lainnya dalam
perawatan klinis yang berdasarkan pada perencanaan, pemberian dan
evaluasi pelayanan kesehatan. Family Centered Care adalah perawatan
yang berpusat pada keluarga atau layanan yang berpusat pada keluarga
yaitu suatu pendekatan yang memberikan pandangan luas tentang
bagaimana bekerja dengan anak-anak dan keluarga. Dalam penerapan
konsep family centered care harus melibatkan orang tua dalam pemberian
asuhan keperawatan. Untuk membangun sebuah komunikasi dan kerja
sama antara tenaga kesehatan dan keluarga untuk kelancaran penerapan
family centered care, perawat harus mampu melibatkan orang tua dengan
menjelaskan pentingnya keterlibatan keluarga dalam perawatan anak untuk
mengurangi efek hospitalisasi pada anak (Endang Nurul Mukmin &
Siringoringo, 2019).
Family Center Care merupakan suatu metode perawatan bagi
pasien anak dan keluarganya, tidak hanya ditujukan bagi seorang individu
tetapi semuaanggota keluarga dianggap sebagai penerima perawatan.
Konsep FCC didasarkan pada sejumlah elemen pendukung yang di
antaranya: adanya pengakuan bahwakeluarga merupakan konstanta dalam
kehidupan anak, pengakuan terhadapkekuatan keluarga, serta fasilitasi
kolaborasi antara keluarga pasien dengan tenaga professional kesehatan
(Neal et al., 2017).
Adapun salah satu konsep inti dari FCC adalah dikenal dengan
istilah Enabling yang artinya memungkinkan keterlibatan atau partisipasi
keluarga dalam perawatan anak baik di komunitas maupun di rumah sakit
dengan menciptakan peluang dan sarana bagi anggota keluarga untuk
menampilkan kemampuan dan kompetensi mereka dalam pemenuhan
kebutuhan anak dan keluarga. Meskipun FCC merupakan konsep yang
dianggap ideal dalam pelayanan perawatan anak sakit namun dalam
praktiknya FCC sulit untuk diimplementasikan. Penyebab sulitnya FCC
untuk di implementasikan diantaranya: orang tua marah bila mereka
dilibatkan dalam suatu pekerjaan yangmereka anggap adalah pekerjaan
perawat dan adanya sikap perawat yang menghalangi orang tua untuk ikut
berpartisipasi (Purmailani, 2016).
B. Tujuan
Tujuan penerapan konsep Family Centered Care dalam perawatan
anak, menurut Brunner and Suddarth adalah memberikan kesempatan
bagi orangtua untuk merawat anak mereka selama proses hospitalisasi
dengan pengawasan dari perawat sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selain itu Family Centered Care juga bertujuan untuk meminimalkan
trauma selama perawatan anak dirumah sakit dan meningkatkan
kemandirian sehingga peningkatan kualitas hidup dapat tercapai.
membangun kerjasama antara perawat dan orangtua untuk meningkatkan
kesehatan dan perkembangan setiap anak, meningkatkan pengambilan
keputusan klinis, membuat dan mengembangkan tindak lanjut rencana
perawatan berkolaborasi dengan keluarga, meningkatkan pemahaman
tentang kekuatan yang dimiliki keluarga, penggunaan sumber-sumber
pelayanan kesehatan dan waktu tenaga kesehatan dan waktu tenaga
profesional lebih efisien dan efektif, persaingan pemasaran pelayanan
kesehatan yang kompetitif, meningkatkan kepuasan profesional, dan
mempertinggi kepuasan anak dan keluarga atas pelayanan kesehatan yang
diterima (Gito Hardani Tanaem, Mariana Dary, 2019).
C. Element Family Centered Care (FCC)
Dalam penerapan konsep family centered care harus melibatkan
orang tua dalam pemberian asuhan keperawatan. Untuk membangun
sebuah komunikasi dan kerja sama antara tenaga kesehatan dan keluarga
untuk kelancaran penerapan family centered care, perawat harus mampu
melibatkan orang tua dengan menjelaskan pentingnya keterlibatan
keluarga dalam perawatan anak untuk mengurangi efek hospitalisasi pada
anak. Penerapan konsep Family centered care dalam pemberian asuhan
keperawatan anak dapat memberikan kepuasan bagi rumah sakit dan
tenaga kesehatan (perawat) dan juga memberikan manfaat bagi keluarga.
Maka dalam family centered care (FFC) kebutuhan semua anggota
keluarga tidak hanya harus dipertimbangkan, namun juga harus dengan
mengacu pada elemen penting family centered care (Yuliastati, Arnis,
2016), yang meliputi:
1. Memasukkan pemahaman ke dalam kebijakan dan praktik bahwa
keluarga bersifat konstan dalam kehidupan anak, sementara sistem
pelayanan dari personal pendukung di dalam sistem tersebut berubah-
rubah
2. Memfasilitasi kolaborasi keluarga/profesional pada semua tingkat
pelayanan keperawatan di rumah sakit, rumah, dan di masyarakat.
Perawatan anak secara individual, pengembangan implementasi dan
evaluasi program serta pembentukan kebijakan.
3. Saling bertukar informasi yang lengkap dan jelas antara anggota
keluarga dan profesional dalam hal dukungan tentang cara yang
supportif di setiap saat.
4. Menggabungkan pemahaman dan penghormatan terhadap
keanekaragaman budaya, kekuatan dan individualitas di dalam dan
diantara seluruh keluarga termasuk keanekaragaman suku, ras,
spiritual, sosial, ekonomi, bidang pendidikan dan geografi ke dalam
kebijakan praktik.
5. Mengenali dan menghormati metode koping yang berbeda dan
menerapkan program dan kebijakan menyeluruh yang menyediakan
pelayanan perkembangan, pendidikan, emosi, lingkungan dan
dukungan keuangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang
berbeda-beda.
6. Mendorong dan memfasilitasi dukungan dan jaringan kerja sama
keluarga dengan keluarga.
7. Menetapkan bahwa rumah, rumah sakit, dan pelayanan masyarakat
dan sistem pendukung untuk anak-anak yang memerlukan pelayanan
kesehatan khusus dan keluarganya bersifat fleksibel, dapat diakses,
dan komprehensif dalam menjawab pemenuhan kebutuhan keluarga
yang berbeda sesuai yang diperlukan
8. Menghargai keluarga sebagai keluarga, dan anak-anak sebagai anak-
anak, mengakui bahwa mereka memiliki beragam kekuatan, perhatian,
emosi dan cita-cita yang melebihi kebutuhan mereka untuk
mendapatkan layanan dan dukungan kesehatan serta perkembangan
khususnya.
D. Prinsip Family Centered Care (FCC)
Adapun prinsip family centerd care adalah (Kusumaningrum, 2016) :
a. Martabat dan kehormatan
Praktisi keperawatan mendengarkan dan menghormati pandangan dan
pilihan pasien. Pengetahuan, nilai, kepercayaan dan latar belakang
budaya pasien dan keluarg abergabung dalam rencana dan intervensi
keperawatan.
b. Berbagi informasi
Praktisi keperawatan berkomunikasi dan memberitahukan informasi
yang berguna bagi pasien dan keluarga dengan benar dan tidak
memihak kepada pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga menerima
informasi setiap waktu, lengkap, akurat agar dapat berpartisipasi dalam
perawatan dan pengambilan keputusan.
c. Partisipasi
Pasien dan keluarga termotivasi berpartisipasi dalam perawatan dan
pengambilan keputusan sesuai dengan kesepakatan yang telah mereka
buat.
d. Kolaborasi
Pasien dan keluarga juga termasuk ke dalam komponen dasar
kolaborasi. Perawat berkolaborasi dengan pasien dan keluargadalam
pengambilan kebijakan dan pengembangan program, implementasi dan
evaluasi, desain fasilitas kesehatan dan pendidikan profesional
terutama dalam pemberian perawatan.
E. Kebijakan Family Centered Care
Kebijakan dalam hal FCC adalah dengan jam kunjung, keluarga
dipandang sebagai sumber kekuatan dari anak dan unsur yang konstan dan
tenaga kesehatan fluktuatif. Dengan didampingi keluarga selama 24 jam
anak akan merasa nyaman dan memberikan dukungan kepada anak. Hal
yang harus diperhatikan dalam jam kunjungan adalah menjaga prinsip
aseptik dan cuci tangan sebelum dan sesudah kunjungan untuk
meminimalisir anak tertular penyakit lain. Selain itu pre-hospitalkonseling
juga harus diberikan kepada orang tua oleh tenaga kesehatan, terkait
dengan kebijakan, prosedur dan peraturan rumah sakit sebelum anak
dirawat. Konseling ini dilihat dari prinsip FCC, petugas kesehatan
memberikan hak informasi yang jelas kepada klien dan keluarga.
Menghormati anak dan keluarga, bahwa mereka memiliki hak untuk
bertanya. Keluarga menentukan sendiri siapakah yang akan menjaga dan
mengasuh anak selama proses perawatan. Keluarga dapat melakukan
pergantian penjagaan terhadap anak sebagai orang yang memberikan
dukungan kepada anak (Anafrin Yugistyowati, 2017).
Kolaborasi dengan pasien dan keluarga yaitu perawat
berkolaborasi dengan pasien dan keluarga dalam pengambilan kebijakan
dan pengembangan program, implementasi dan evaluasi, fasilitas
kesehatan dan pendidikan terutama dalam pemberian perawatan. Menurut
Dennis et al dalam penelitiannya mengatakan bahwa terdapat 3 hambatan
dalam melakukan FCC yaitu pemahaman tentang FCC, dukungan untuk
praktik dan perpaduan antara sistem dan kebijakan rumah sakit. Partisipan
yang tidak memiliki pengetahuan tentang FCC akan sulit untuk
menerapkannya, partisipan yang sudah mengerti akan FCC juga perlu
didukung oleh sistem dan kebijakan rumah sakit sehingga partisipan dapat
mendorong keluarga untuk terlibat dalam merawat anggota keluarga yang
sakit (Dary, Tampubolon, & Porsisa, 2019).
F. Strategi Dan Evaluasi Pelaksanaan Family Centered Care
Adapun strategi dan evaluasi pelaksanaan family centered care adalah
(Sulistyawati, 2017) :
a. Sosialisasi kepada pihak yang terlibat, terutama pembuat kebijakan
b. Aplikasi pilot project pada area yang kecil dan evaluasi keberhasilan
evaluasi pelaksananan Family Ceneterd Care akan nampak pada
adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penerapan FCC
misalnya dengan adanya SOP komunikasi yang baik, inform consent,
discharge planning dsb. Dan adanya kebijakan yang mendukung dalam
penerapan Family Centered Care merupakan indikator suksesnya
penerapan FCC pada pra sekolah. Perawat dalam melaksanakan
Family Ceneterd Care akan menunjukkan kinerja yang lebih baik
dikarenakan adanya iklim dan suasana kerja yang baik dengan adanya
diskusi pengambilan keputusan bersama dalam perawatan dan
komunikasi yang baik antara perawat, klien dan keluarga.
c. Pengembangan family centered care pada unit yang lebih besar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
FCC adalah sebuah pendekatan untuk perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan yang didasarkan
pada kemitraan yang saling menguntungkan antara pasien,
keluarga, dan penyedia layanan kesehatan. Hal ini didirikan pada
memahami bahwa keluarga memainkan peran penting dalam
memastikan kesehatan dan kesejahteraan pasien dari segala usia.
Family Centered Care adalah perawatan yang berpusat pada
keluarga atau layanan yang berpusat pada keluarga yaitu suatu
pendekatan yang memberikan pandangan luas tentang bagaimana
bekerja dengan anak-anak dan keluarga. Dalam perawatan pasien
berpusat pada keluarga, pasien dan keluarga menentukan
bagaimana mereka akan berpartisipasi dalam perawatan dan
pengambilan keputusan. FCC sebagai standar praktik yang dapat
menghasilkan pelayanan berkualitas tinggi. FCC memberikan
perawatan dengan didasarkan pada saling percaya, kolaborasi atau
kemitraan yang bekerja sama dengan keluarga dengan
memperhatikan aspek (bio, psiko, sosio, dan spiritual)
menghormati keragaman dan mengakui keluarga adalah sumber
dalam kehidupan anak.
B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca yang dapat membangun demi
sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anafrin Yugistyowati, S. S. (2017). PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG


FAMILY CENTERED CARE DENGAN SIKAP DALAM PEMBERIAN
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP ANAK. 39–44.

Dary, Tampubolon, R., & Porsisa, P. G. (2019). Family Centered Care pada Bayi
Baru Lahir yang Dirawat di Ruang Neonatal Intensive Care Unit RSUD Dr.
M. Haulussy Ambon. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 10(2), 398–
407.

Endang Nurul Mukmin, I., & Siringoringo, E. (2019). PENDEKATAN FAMILY


CENTERED CARE DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD. H.
A. SULTHAN DG. RADJA. 4(2).

Gito Hardani Tanaem, Mariana Dary, E. I. (2019). FAMILY CENTERED CARE


PADA PERAWATAN ANAK DI RSUD SOE TIMOR TENGAH SELATAN.
8(1), 21–27. https://doi.org/10.31983/jrk.v8i1.3918

Kusumaningrum, A. (2016). APLIKASI DAN STRATEGI KONSEP


FAMILYCENTERED CARE PADA HOSPITALISASI ANAK PRA SEKOLAH.
1–10.

Sulistyawati, E. (2017). Gambaran An Perilaku Perawat Anak Dalam Aplikasi


Family Centered Care Di Ruang Anak Rumah Sakit Roemani Semarang. 7–
27.

Suza, D. E. (2015). Family-Centered Care Model untuk Menurunkan Dampak


Hospitalisasi Anak dengan Penyakit Kanker di Medan Sumatera Utara. Idea
Nursing Journal, 5, 15–24.

Tanaem, G. H., Dary, M., & Istiarti, E. (2019). Family Centered Care Pada
Perawatan Anak Di Rsud Soe Timor Tengah Selatan. Jurnal Riset
Kesehatan, 8(1), 21. https://doi.org/10.31983/jrk.v8i1.3918

Yuliastati, Arnis, A. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Anak


(1(Pertama); Sumartono, ed.). Jakarta: Pusdik SDM Kemenkes.

Ilhamsyah, E. N. M., & Siringoringo, E. (2019). PENDEKATAN FAMILY


CENTERED CARE DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD. H.
A. SULTHAN DG. RADJA. 4(2).

Kusumaningrum, A. (2019). APLIKASI DAN STRATEGI KONSEP


FAMILYCENTERED CARE PADA HOSPITALISASI ANAK PRA SEKOLAH.

Sarjiyah, Timiyatun, E., & Hariyanti, S. (2018). Hubungan Penerapan Family


Centered Care oleh Perawat dengan Stres Orangtua Selama Hospitalisasi
Bayi. 2(3), 89–96.

Purmailani, (2016). Pengaruh pendekatan family center care terhadap penurunan


kecemasan pasien anak toddler di Rumah Sakit Emanuel Klampok
Banjarnegara. Jurnal unversitas muhamadiyah purwokerto.

De fretes, fiane., Neal et al, (2017). Hubungan family centered care dengan efek
hospitalisasi Anak Usia 3-6 Tahun. Skripsi Universitas Kristen Satya
Wicana.

Anda mungkin juga menyukai