Disusun oleh :
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahua sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-ide sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengaharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehamilan atau disebut juga Gestasi adalah suatu proses/ rangkaian peristiwa
baru yang akan dialami oleh wanita bila sel ovumnya dibuahi oleh sel sperma yang berasal
dari tubuh pria dalam proses reproduksi. Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil dikatakan
pula sedang mengandung. Pertanyaan ini dapat pula menimbulkan pertanyaan,
mengandung apa? Jawabannya tidak lain adalah mengandung sel telur yang telah dibuahi
oleh sel mani atau sperma.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya janin ke dunia luar.
Lainnya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimaster pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai bulan ke 4 sampai bulan ke 6, trimaster
ketiga dari bulan ke 7 sampai bulan ke 9.
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm.
Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, psikis, dan sosial pada ibu oleh karena itu peran
keluarga sangat besar dalam upaya memelihara kehamilan. Pada primigravida merupakan
suatu kondisi kehamilan yang pertama kali dialami oleh ibu maka asuhan antenatal care
merupakan standar terpenting dalam mendeteksi dini komplikasi yang terjadi, baik pada
ibu maupun pada janin. Dulu orang menganggap bahwa pertolongan pada persalinan
adalah yang terpenting untuk menyelamatkan ibu dan anak. Tapi persalinan boleh
diibaratkan dengan pertandingan olahraga, prestasi pertandingan tidak ditentukan oleh
daya upaya untuk persalinan saja tetapi jauh sebelumnya adalah sangat tergantung pada Commented [A1]:
persiapan fisik maupun mental, sebelum pertandingan harus dimulai sejak ibu semasa
hamil.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Caring pada ibu hamil ?
2. Bagaimana aolikasi caring menurut Jean Watson pada ibu hamil ?
3. Bagaimana aplikasi caring menurut Ketie Erikson pada ibu hamil?
4. Bagaimana aplikasi caring menurut Simon Roch pada ibu hamil ?
C. TUJUAN
1. Agar mengetahuicaring pada ibu hamil
2. Agar memahami caring menurut Jean Wetson pada ibu hamil
3. Agar memaahami teori caring menurut Katie Erikson pada ibu hamil
4. Agar mengetahui dan memahami teori caring menurut Simon Roch pada ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Caring pada ibu hamil
Proses persalinan membutuhkan perhatian dan perawatan optimal dan intensif terutama
pada saat menangani ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan komplikasi tinggi. Perhatian
dan perawatan optimal diberikan bukan hanya pada saat proses persalinan namun diberikan
juga pada fase kehamilan, dan postpartum awal. Fase-fase ini sangat berisiko dan memerlukan
penanganan optimal. Risiko tinggi akan terus meningkat jika wanita menjalani kehamilan
tanpa ada perencanaan sehingga tidak bisa dikontrol sesuai prosedur layanan kesehatan
Pada tahun 2001 WHO menyatakan proporsi kehamilan normal kurang dari 10% dari total ibu
hamil di seluruh dunia dan berglund dan Lindmark tahun 2000 di Swiss menemukan hanya
sebagian wanita saja memiliki kehamilan normal misalnya kehamilan tanpa nyeri sedangkan
sebagian besarnya berisiko tinggi untuk terkena dan rentan terhadap penyakit karna secara
emosional ibu hamil lebih cemas, takut, ambivalen terhadap kehamilan dan perasaan gagal
melahirkan. Hal ini bisa dicegah dengan meningkatkan perhatian intensif pada masa
kehamilan, mengurangi kecemasan ibu hamil akan hal-hal terkait proses persalinan dan
pendampingan dari tenaga kesehatan untuk mendukung persiapan persalinan. Perkembangan
ilmu pengetahuan kesehatan membatasi ruang gerak bidan, bidan bertanggungjwab pada
persalinan normal sedangkan dokter bertanggungjawab pada persalinan dengan risiko tinggi.
Ini dapat menimbulkan rasa ketidakmiliki dan perhatian terhadap keamanan dan keselamatan
pasien ketika dalam fase kehamilan, persalinan dan post partum awal.
Membangun protective relationship Komponen ini sangat penting bagi wanita hamil yang
berisiko tinggi untuk melindungi martabat wanita dimana setiap wanita hamil diperlakukan
secara baik sebagai pribadi yang unik, perlu hubungan mutualitas atau hubungan timbal
balik dari bidan dan ibu hamil secara terbuka, memiliki hubungan saling membutuhkan
dan saling percaya. 5 komponen untuk membangun protective relationship antara lain:
Mutuality
Dibutuhkan saling pengertian antara bidan dan ibu hamil dan saling terbuka bukan
hanya pada masalah proses persalinan namun sampai pada pembayaran. Hal ini
mengurangi stress, mencegah ketidaknyamanan dan ketidakpuasan. Mutuality
diperlukan hubungan yang simetris karena mempertemukan 2 orang yang siap
'memberi dan menerima'
Trust
Bidan harus percaya pada keluhan ibu hamil. Feeling, penafsiran kelahiran dan
kemampuan layaknya seorang ibu mengasuh anaknya. Sebaliknya bidan membutuhkan
kepercayaan akan profesional dan tugasnya dari ibu hamil
Ongoing dialog
Membangun hubungan yang erat diperlukan komunikasi yang terus menerus, ini cara
menunjukan respect ibu hamil dan tanggung jawab bidan mendampingi ibu hamil,
komunikasi yang dibangun juga untuk mengetahui apa yang terjadi selanjutnya, dan
ibu hamil siap menghadapi situasi itu
Shared responsibility
Karena ibu hamil berisiko tinggi maka perlu share keadaan dan kondisi yang terjadi ke
bidan yang mendampingi dan bidan yang mendampingi memberikan respon untuk
keselamatan ibu dan janin yang ada dalam kandungan
Presence
Bidan perlu menemani ibu hamil, hal ini membutuhkan kedekatan secara emosional
dan fisik. Membantu meminimalizir risiko tinggi yang kemungkinan terjadi pada saat
kehamilan dan persalinan, hal ini membutuhkan waktu dan tenaga
1.2 Aplikasi caring menurut Jean Watson pada perawatan ibu hamil
Asumsi Watson
Watson mengusulkan 7 asumsi tentang ilmu perawatan dan 10 carative factor utama
yang membentuk teorinya. Dasar asumsinya adalah :
Dalam penilaian Watson, penyakit mungkin diobati, tapi sakit akan tetap ada tanpa
perawatan sehingga sehat tidak tercapai. Asuhan merupakan inti sari keperawatan
dan mengandung arti responsive antara perawat dan pasien. Asuhan dapat
membantu seseorang lebih terkontrol, lebih berpengetahuan dan dapat
meningkatkan kesehatan
Konsep utama dari theory of carative caring yang dikemukakan oleh Katie Erikson adalah
1. Caritas
Caritas bagi ibu hamil sangat perlu karena mengandung makna cinta dan kemurahan hati.
Karena setiap ibu hamil sangat memiliki jiwa yang sangat bermurah hati dan memiliki
harapan dan cinta kepada anak yang sedang di kadungnya..
2. Caring Communion
Caring communion perlu bagi ibu hamil karena ibu hamil memerlukan kehangatan
,keakraban ,ketenangan ,ketanggapan ,kejujuran dan toleransi. Dalam bidang keperawatan
untuk ibu hamil itu semua sangat perlu karena dapat menyatukan dan mengikat individu
untuk lebih saling peduli.
3. Tindakan caring
Tindakan caring bagi ibu hamil menjadikan seni bagi seseorang untuk menjadikan sesuatu
yang special. Tindakan ini bertujuan untuk memberikan asuhan fisik atau memberikan rasa
nyaman kepada ibu hamil,klien.
4. Etika Caritative Caring
Etika caritative caring sangat perlu bagi ibu hamil karena ibu hamil terkadang mmerlukan
bantuan perawat untuk memberikan pertolongan untuk itu kita harus menolong dan tidak
boleh memandang rendah ibu hamil tersebut.dan perawat tidak boleh selalu berprasangka
buruk kepada pasien.
5. Martabat
Nilai martabat pada ibu hamil perlu, karena martabat menggambarkan nilai pribadi ibu
hamil yang meningkatkan nilai atau bobot seseorang tersebut. Ketika ibu hamil meminta
bantuan kepada seorang perawat harus berinteraksi dengan baik. Karena pasien atau ibu
hamil tersebut memerlukan perhatian yang lebih dari seseorang.
6. Menerima panggilan/undangan/invitasi
Menerima panggilan atau undangan atau invitasi dari seorang perawat harus di lakukan
karena itu tindakan yang sangat penting karena memberikan pertolongan bagi ibu hamil
tersebut.
7. Penderitaan
Penderitaan ini terkadang di rasakan oleh ibu hamil. Dalam masa mau melahirkan itu
membutuhkan pertolongan dari seorang perawat untuk memberikan pertolongan kepada
ibu dan kepada calon bayi tersebut. Terkadang juga penderitaan ini tidak di sengaja oleh
seorang perawat yang dalam menjalankan tugasnya tidak disiplin dan tidak berhati-hati
sehingga mengakibatkan penderitaan karena kondisi sakitnya tersebut sudah di tangani tapi
belum teratasi dengan sempurna.
8. Penderitaan manusia
Penderitaan manusia ini muncul pada ibu hamil yang sedang mau melahirkan. Karena
mengalami kesakitan yang sangat parah sehingga membutuhkan pertolongan dari seorang
perawat.
9. Rekonsiliasi
Rekonsiliasi ini menggambarkan penderitaan seseorang. Contohnya pada ibu hamil,
terkadang ibu hamil ini ingin memastikan atau ingin mengetahui penderitaan yang di
alaminya sehingga memerlukan pemeriksaan. Sehingga perawat memberikan kesempatan
untuk mencapai rekonsiliasi/kedamaian yang di inginkan ibu hamil tersebut.
Sumber: Marie Berg, 2005. A Midwifery Model Of Care For Childbearing Women At
High Risk: Genuine Caring In Caring For The Genuine. The Journal of Perinatal
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1595225/pdf/JPE140009.pdf