Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga saya berhasil
menyelesaikan makalah sederhana ini.
Kami menyusun makalah ini dengan judul “Konsep Model Keperawatan
Menurut Florence Nightingale”. Makalah ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa
dapat membaca dan mempelajari tentang konsep keperawatan menurut Florence Nightingale.
Saya menyadari bahwa tidakada gading yang tak retak. Makalah yang saya susun ini
tak luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, saya sebagai
penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .....................................................................................................


Daftar Isi...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. ....
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................
B.Tujuan ...............................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................
A. Sejarah Keperawatan ......................................................................................
B. Konsep Keperawatan ......................................................................................
C. Konsep Model Keperawatan Teori Florence Nightingale ...............................
a. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep .............
b. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Teori-teori Lain.................
c. Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan ..........

d. Asumsi Utama Teori Florence Nightingale .............................................

BAB III PENUTUP ...........................................................................................


DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

BAB 1
PENDAHULUAN
A. .LATAR BELAKANG
Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Florence Italia dan
meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 di London Inggris pada usianya yang ke-90
tahun. Florence Nightingale dibesarkan dalam keluarga yang berada, namanya diambil dari
kota tempat ia lahir. Semasa kecilnya ia tinggal diLea Hurst sebuah rumah besar dan
mewah milik ayahnya yang bernama William Nightingale yang merupakan seorang tuan
tanah terkaya di Derbishire dan ibunya adalah keturunan ningrat dan terpandang. Florence
Nightingale memiliki seorang saudara perempuan yang bernama Parthenope.
Pada masa remajanya Florence Nightingale lebih banyak keluar rumah dan
membantu warga sekitar yang membutuhkan. Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial
keperawatan, hingga akhirnya pada usianya yang cukup muda ia hanya menghabiskan
waktu untuk merawat orang-orang yang sakit, Florence Nightingale menghidupkan konsep
penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Kemudian, Florence Nightingale
dikenal dengan nama, ‟Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya
yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea.
Florence Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau
dikenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa
penolong serta sangat berperan penting dalam perkembangan ilmu keperawatan. Teori
Florence Nightingale lebih mengemukakan tentang lingkungan.
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan
keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan
tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar mahasiswa dapat membaca
dan mempelajari tentang konsep keperawatan menurut Florence Nightingale.
2. Tujuan Khusus
1.) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I
2.) Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I
3.) Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa perawat dan masyarakat umum.
4.) Untuk mengetahui model konsep keperawatan menurut Florence Nightingale.
5.) Menjadi penyemangat dan menambah kinerja kita sebagai perawat agar seperti Florence
Nightingale yang tidak pantang menyerah dalam merawat pasien dan memperjuangkan
nasib perawat.
6.) Dapat menjadi inspirasi kita dalam praktik keperawatan.
7.) Menjadi dasar bagi mahasiswa perawat.
8.) Untuk puskesmas, rumah sakit, posyandu dan lain- lain, makalah ini sangatlah bermanfaat
karena lingkungan merupakan hal yang harus di perhatikan dalam perawatan pasien.
BAB II
A. SEJARAH KEPERAWATAN
Lahirnya keperawatan dapat dikatakan bersamaan dengan penciptaan
manusia, yaitu penciptaan Adam dan Hawa. Keperawatan lahir sebagai bentuk
keinginan untuk menjaga seseorang tetap sehat dan memberikan rasa nyaman,
pelayanan dan keamanan bagi orang yang sakit. Walaupun secara umum tujuan
keperawatan relatif sama dari tahun ke tahun, praktik keperawatan dipengaruhi
oleh perubahan kebutuhan masyarakat, sehingga keperawatan berkembang
secara bertahap. Keperawatan yang kita ketahui saat ini tidak dapat dipisahkan
dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradapan
manusia.
Kepercayaan terhadap animisme, penyebaran agama besar di dunia serta
kondisi sosial ekonomi masyarakat, seperti terjadinya perang, renaissance serta
gerakan revolusi Luther turut mewarnai perkembangan keperawatan di dunia.
Pada awal sejarahnya, keperawatan dikenal sebagai bentuk pelayanan
komunitas dan pembentukannya berkaitan erat dengan dorongan alami untuk
melayani dan melindungi keluarga (Donahue, 1995). Umur keperawatan sama
tuanya dengan kedokteran. Sepanjang sejarah, profesi keperawatan dan
kedokteran saling bergantung satu sama lain. Selama era Hipokrates, kedokteran
bekerja tanpa perawat dan selama abad pertengahan, keperawatan bekerja tanpa
dukungan medis (Donahue, 1995; Deloughery, 1995). Menurut sejarah, laki-laki
dan perempuan telah memegang peran perawat, masuknya perempuan dalam
keperawatan dimulai sekitar 300 M (Shryock, 1959; Donahue, 1995). Pada abad
keenam jumlah laki-laki yang memasuki dunia keperawatan semakin
meningkat.

B. KONSEP MODEL KEPERAWATAN


1. Pengetian Teori Keperawatan
Teori merupakan sekelompok konsep yang mementuk sebuah pola yang
nyata suatu pernyataan yang menjeaskan suatu proses atau peristiwa. Sedangkan
teori keperawatan merupakan usaha untuk menguraikan atau menjelaskan
fenomena mengenai keperawatan.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Teori Model Keperawatan


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan teori
model keperawatan, diataranya adalah:
a) Kebudayaan
Sebagai contoh pada zaman dahulu perawat adalah wanita dan perawat
adalah anak buah dokter, tetapi sekarang yang jadi perawat bukan hanya wanita
tetapi ada juga pria, serta sekarang perawat bukan lagi anak buah dokter tetapi
mitra kerja dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
b) Sistim pendidikan
Pada mulanya keperawatan belum punya sistim pendidikan yang jelas tetapi
sekarang sudah memiliki sistim pendidikan dan kurikulum akurat. Sistem
pendidikan perawat saat ini sudah bisa mengikuti perkembangan ilmu profesi
lainnya dibidang kesehatan. Pada saat ini keperawatan telah memiliki jenjang
pendidikan sampai tingkat S2. Ini menandakan ilmu keperawatan dapat bersaing
dengan disiplin ilmu lain di bidang kesehatan.
c) Pengembangan ilmu keperawatan
Adanya pengelompokan ilmu keperawatan keperawatan klinik, keperawatan
komunitas dan ilmu keperawatan lainnya.
d) Karakteristik Teori Model Keperawatan

Secara umum ada 5 karakteristik teori model keperawatan, diantaranya


adalah:
1) Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang
berhubungan dengan hal yang nyata dalam keperawatan.
2) Teori keperawatan digunakan berdasarkan alasan yang sesuai dengan
kenyataan yang ada.
3) Harus konsisten sebagai dasar dalam mengembangkan model konsep
keperawatan.
4) Dalam menunjang aplikasi teori harus sederhana dan bersifat umum agar
dapat digunakan dalam kondisi apapun.
5) Dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan agar dapat
digunakan sebagai pedoman praktek keperawatan.
e) Tujuan Teori Model Keperawatan
Secara umum ada beberapa tujuan teori model keperawatan, diantaranya
adalah: Memberikan alasan tentang kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan
keperawatan, baik bentuk tindakan maupun model praktek keperawatan
Membantu anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan
dalam membrerikan asuhan keperawatan Membentu proses penyelesaian
masalah dalam keperawatan Memberkan dasar dan asumsi keperawatan
sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus
bertambah dan berkembang.

C. KONSEP MODEL KEPERAWATAN TEORI FLORENCE NIGHTINGALE


Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai focus
asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model
konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi
pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian
udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi
yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang cukup), dengan dimulai dari
pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut
dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung
dengan profesilain.
Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan,
sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan
keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi
lingkungan dapat mempengarui proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan.
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara
keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psiklologis dan lingkungan sosial.

a) Lingkungan fisik (Physical environment)


Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara.
Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan
mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap,
bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab,
bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
perawatan baik bagi oranglain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat
tidur harus memberikan keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus
mendapatkanpenerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien
ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
b) Lingkungan psikologi (Psychology environment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat
menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu,
ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari,
makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat merangsang semua faktor untuk dapat
mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks
lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau
terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan
dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari
pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk muluk,
menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-
kondisi lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para
pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
c) Lingkungan Sosial (Social environment)
Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubunganspesifik (khusus),
kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting
untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan
kemampuan observasi(pengamatan) dalam hubungan dengan kasus-kasus secara
spesifik lebih sekadar data-data yang ditunjukan pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu
dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh
tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan
komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.

1) Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale:


a. Lima (5) komponen pokok lingkungan sehat menurut Florence Nightingale:
1. Peredaran hawa baik.
Maksudnya adalah suatu keadaan dimana suhu berada dalam keadaan normal.
2. Cahaya yang memadai
Cahaya yang cukup dalam pemenuhan kesehatan pasien.
3. Kehangatan yang cukup
Kehangatan yang diperlukan untuk proses pemulihan.
4. Pengendalian kebisingan
Suatu cara agar pasien merasa nyaman dan tidak terganggu oleh kebisingan (keributan).
5. Pengendalian effluvia (bau yang berbahaya)
Menjauhkan pasien dari bau yang menyebabkan gangguan dalam kesehatan.

b. Ada 12 macam komponen umumdalam Teori Florence Nightingale:


1. Kesehatan rumah
Rumah yang sehat adalah rumah yang bersih, sehingga seseorang merasa nyaman.
2. Ventilasidan pemanasanVentilasi
merupakan perhatian utama dari teori Nightingale. Ventilasi merupakan indikasi yang
berhubungan dengan komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat juga
sebagai pemulihan penyakit.
3. Cahaya
Pengaruh nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan manfaat dari pencahayaan
konsep ini sangat penting dalam teori Florence, dia mengidentifikasisecara langsung bahwa
sinar matahari merupakan kebutuhan pasien. Menurutnya pencahayaan mempunyai sinar
matahari, perawat diinstruksikan untuk mengkondisikan agar pasien terpapar dengan sinar
matahari.
4 Kebisingan
Kebisingan ditimbulkan oleh aktivitas fisik di lingkungan atau ruangan. Hal tersebut perlu
dihindarkan karena dapat mengganggu pasien.
5. Variasi keanekaragaman
Berbagai macam faktor yang menyebabkan penyakit bagi sesesorang, missalnya makanan.
6. Tempat tidur
Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang dan juga pola
tidur yang kurang baik akan menyebabkan gangguan pada kesehatan.
7. Kebersihan kamar dan halaman
Kebersihan kamar dan halaman sangat berpengaruh bagi kesehatan. Oleh karena itu,
pembersihan sangat perlu dilakukan pada kamar dan halaman.
8. Kebersihan pribadi
Kebersihan pribadi sangat mendukung kesehatan seseorang karena merupakan bagian dari
kebersihan secara fisik.
9. Pengambilan nutrisi dan makanan
Pengambilan nutrisi sangat perlu dalam hal menjaga keseimbangan tubuh. Adanya nutrisi
dan pola makan yang baik sangat berpengaruh bagi kesehatan.
10. Obrolan, harapan dan nasehat
Dalam hal ini, komponen tersebut menyangkut kesehatan mental seseorang dalam
menyikapi lingkungannya. Komunikasi sangat perlu dilakukan antara perawat, pasien dan
keluarga. Mental yang yang terganggu akan mempengaruhi kesehatan pasien.
11 Pengamatan orang sakit
Pengamatan sangat perlu dilakukan oleh seorang perawat, dimana seorang perawat harus
tahu sebab dan akibat dari suatu penyakit.
12. Pertimbangan social
Tidak melihat dari suatu aspek, untuk mengambil suatu keputusan tetapi dari berbagai sisi.

a. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep:


1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan
a. Individu/manusia memiliki kemampuan besar untuk memperbaikan kondisinya dalam
menghadapi penyakit.
b. Keperawatan bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat
melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
c. Sehat/sakit fokus pada perbaikan untuk sehat.
d. Masyarakaat/lingkungan melibatkan kondisi Eksternal(lingkungan luar) yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau,
suara dan cahaya.

2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan


a. Pengkajian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan
(lingkungan fisik, psikis dan sosial).
b. Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan
dengan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.
c. Masalah difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya:
1. Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan.
2. Ventilasi Merupakan indikasi yang berhubungan dengan komponen lingkungan yang
menjadi sumber penyakit dan dapat juga sebagai sumber pemulihan penyakit.
3. Pembuangan sampah.
4. Pencemaran lingkungan.
5. Komunikasi sosial, dll.

d. Diagnosa Keperawatan berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan


antara lain:
1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2. Penyesuaian terhadap lingkungan.
3. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
e. Implementasi (Pelaksanaan)
Upaya dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi
lingkungan yang baik yangmempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan
individu.
f. Evaluasi
Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan
individu.
1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2. Penyesuaian terhadap lingkungan.
3. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
g. Implementasi (Pelaksanaan)
Upaya dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi
lingkungan yang baik yangmempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan
individu.
h. Evaluasi
Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan
individu.

b. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Teori-teori Lain


1. Teori adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya.
Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri.
Berhasil tidaknya respon adaptasi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang
dijelaskan Florence Nightingale.
2. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari
lingkungannya berperan penting pada setiap individu dalam beresponadaptif (baik)
ataumal adaptif (tidak baik).
3. Teori kebutuhan Menurut Maslow,pada dasarnya mengakui pada penekanan teori
Florence Ninghtingale, sebagai contoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai udara
segar,ventilasi dan kebutuhan lingkungan yang aman berhubungan dengan saluran yang
baik dan air yang bersih. Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan
yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.
4. Teori stress.
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus
ditangani. Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat
mendorong individu untuk mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau
kebutuhan. Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga
individu tidak dapat mengatasi. Florence Nightingale, menekankan penempatan pasien
dalam lingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressos, misalnya
tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu dipandang
sebagai suatu stressor (penyebab stress) yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga
mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping (pertahan terhadap stress) individu.

Melalui observasi (pengamatan) dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan


antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil, yang
menimbulkan perbaikan kondisi hygiene (bersih) dan sanitasi selama perang Crimean.
Kondisi hygene (bersih) penting untuk membantu pasien tetap bersih dan untuk merawat
kulit, mulut, rambut, mata, telinga, kuku.
Di zaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan tentang mandi atau
menyikat gigi atau membersihkan kuku; bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih
penting. Oleh karenanya, perawat perlu melihat apakah pasien dapat membersihkan diri
mereka sendiri dan membantu mereka bila mungkin.
Penting untuk menanyakan pasien apa yang biasanya mereka lakukan dan
bagaimana mereka menginginkan bantuan. Praktik budaya dan agama dapat membedakan
praktik hygiene(bersih). Hygiene adalah sangat pribadi dan masing-masing individu
mempunyai ide yang berbeda tentang apa yang mereka ingin lakukan.
Jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien memenuhi kebutuhan
pribadinya dari pada melakukan standar rutin. Perawat adalah orang yang membantu proses
penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas
seorang perawat adalah merawat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan
penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit.
Itulah beda perawat dan dokter. Perawat juga bukan hanya memberikan obat
untuk menyembuhkan penyakit kepada si pasien tetapi mereka juga harus bisa membuat
lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau
sembuh dari penyakit baik lahir maupun batin(kejiwaan) mereka tenang dan nyaman.
Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk memberikan
kenyamanan bagi pasien, artinya kita bisa meringankan penderitaan sakit si pasien itu dan
dalam perawatan pasien tidak dibedakan yang kaya dan miskin.

c. Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan


Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat pasien
yang diterapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama
dalam menentukan penyembuhan pasien.
a.) Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus merupakan
prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang
harus dihirup klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.
b.) Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada pasien.
Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya.
c.) Saluran pembuangan yang efesien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya,
jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan
pasien secara efisien.
d.) Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat memerlukan
kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan. Focus perawatan klien
menurut Nightingale adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat
dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.
e.) Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya matahari.
Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi rmanfaat yang besar bagi kesehatan klien.
Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar
matahari selama tidak terdapat Kontraindikasi(suatu hal yang tidak boleh dilakukan).

d. Asumsi Utama Teori Florence Nightingale


Nightingale mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu
memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit
merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan
yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat. Prinsip perawatan adalah menjaga agar
prosesreparative ini tidak terganggu dan tidak menyediakan kondisi yang optimal untuk
proses tersebut. Untuk mencapai kondisi kesehatan, perawat harus menggunakannalarnya,
disertai ketekunan dan observasi (pengamatan).
Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya pencegahan penyakit
melalui faktor kesehatan lingkungan. Ia menyebut hal ini sebagai health nursing dan
membedakannya dengan proper nursing yang berarti merawat klien yang sakit hingga ia
dapat bertahan atau setidaknya menjadi lebih baik hingga saat kematiannya.
Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang memengaruhi sakit
dan sehatnya seseorang, termasuk disini makanan klien dan interaksi perawat dengan klien.
Jika seseorang ingin sehat, perawat, alam, dan orang yang bersangkutan harus bekerja sama
agar proses reparative dapat berjalan.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” merupakan salah
satu pendiriyang meletakan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui model konsep dan
teori keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan
dasa rmanusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang
yang sakit yang dikenal dengan teori lingkunganya.
Selain itu Florence Nightingale juga membuat standar pada pendidikan
keperawatanserta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien.Florence
nightingale memandang pasien dalam konteks keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan
fisik, psikologis, sosial.
Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah
pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu,
kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang kuat. Pengkajian
atau observasi(pengamatan) bukan demi berbagai informasi atau fakta yang
mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan kesehatan
dankeamanan.

B. Saran
Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses
keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Dia merupakan Lady With The
Lamp bagi pasien yang sakit. Maka kita sebagai perawat haruslah sebagai penerang bagi
pasien yang kita rawat. Marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan
penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling
kita sayang.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin, Haji. (2001). Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika
Alimul Hidayat, Azis.(2002).Konsep dasar keperawatan. Jakarta: EGC
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional.. Jakarta: EGC
Mubarak, Wahid, Iqbal. (2009).Ilmu kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika
Potter. (1999).Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.Jakarta:
EGC
Sartono. (2011).. Aplikasi Florence Nightingale dalam Pelayanan Keperawatan
dan Aplikasi Kasus yang Relevan(From: http://enoe2007-
berbagi.blogspot.com Keperawatan Universitas Borneo Tarakan. [Akses: 21
September2015].

Anda mungkin juga menyukai