PENDAHULUAN
Pelayanan asuhan keperawatan yang bermutu akan terus menjadi suatu tradisi bagi
organisasi pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan keperawatan saat ini menggunakan
pengetahuan, keterampilan dan perilaku dari para klien, keluarga dan masyarakat. Tingkat
pelayanan yang diperlukan untuk meningkatkan asuhan keperawatan pasien, memberikan
keuntungan kepada kader, meningkatkan kepuasan kerja, meningkatkan kepercayaan klien, dan
menjalankan kegiatan sesuai standar. Saat mendefinisikan kualitas keperawatan, perlu
diperhitungkan nilai-nilai dasar keyakinan para perawat serta cara mengorganisasikan asuhan
keperawatan tersebut.
Latar belakang dalam memberikan tugas dalam mutu asuhan yang berorientasi teknik,
mungkin akan didefinisikan cukup berbeda dengan keperawatan yang lebih holistik dan ada
kemungkinan bahwa metode keper hanya merupakan prosedur dan teknik bukan interpersonal
dan kontekstual yang berkaitan dengan mutu asuhan. Tanggung jawab keperawatan adalah
pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Pemenuhan kebutuhan ini dilakukan berdasarkan
penyelesaian masalah sehingga dapat mengidentifikasi berbagai tindakan keperawatan yang
termasuk tindakan terapi keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan keschatan dan
tindakan kolaborasi.
Di samping itu, perawat juga melakukan tindakan yang didelegasikan oleh profesi
Kesehatan yang lain. Luasnya cakupan tanggung jawab ini untuk satu klien selama 24 jam
memerlukan pendekatan manajemen sehingga tugas dan tanggung jawab setiap tenaga petawat
sener kesinambungan asuhan keperawatan dapat dilakukan secara maksimal. Hal ini menjadi
tantangan bagi Rumah Sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dan mampu
memenuhi kepuasan serta harapan klien dengan menggunakan pendekatan manajemen yang
profesional. Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menialankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen kegiatan koordinasi dan supervisi
terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan.
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam tekanan
pelayanan keperawatan adalah pembenahan dalam manajemen keperawatan dengan harapan
adanya faktor kelola yang optimal mampu menjadi wahana peningkatan keefektifan pembagian
pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan. Ruang Pattimura sebagai satu unit pelayanan kesehatan merupakan tempat yang
memungkinkan bagi perawat untuk menerapkan ilmu dan kiatnya secara optimal. Namun perlu
disadari, tanpa adanya tata kelola yang memadai serta peran aktif dari seluruh pihak, maka
pelayanan keperawatan profesional hanyalah akan menjadi teori semata.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan manajemen asuhan keperawatan di Ruang Pattimura
perlu dilakukan evaluasi bagi ruangan untuk kesinambungan pelaksanaan Manajemen Asuhan
Keperawatan Profesional secara keseluruhan serta kami juga menerapkan pemberian asuhan
keperawatan profesional di Ruang Pattimura RSUD Kanjuruhan Kepanjen.
1.2 Tujuan
6. Meningkatkan komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim kesehatan lain.
1.3 Manfaat
2. Tercapainya pengalaman dan kesempatan dalam pengelolaan suatu ruang rawat inap
sehingga dapat memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.
3. Terbinanya hubungan yang baik antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim
kesehatan lain dan perawat dengan pasien dan kelurga.
Pelayanan diberikan selama 24 jam terus menerus selama 365 hari dalam, pelayanan
bersifat individual, setiap saat bisa terjadi kedariratan medik, setiap saat bisa menghadapi
kejadian luar biasa, padat teknologi, modal dan tenaga. Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan
Kabupaten Malang adalah Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Kabupaten Malang,
dengan tipe B berstandar SMM ISO 9001 : 2015 serta lulus Akreditasi Tingkat Paripurna (17
Februari 2019 s/d 17 Februari 2022).
RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang berdiri diatas tanah seluas 32.140m2 dengan
bangunan yang didirikan dan digunakan untuk operasional pelayanan sampai saat ini seluas
17.550 m2, berada di Malang Selatan dengan kapasitas 266 tempat tidur dan tingkat hunian rata-
rata 79,31% per tahun (http://rsud-kanjuruhan.malangkab.go.Id /diakses tanggal 30 Juli 2021).
1. Berdiri pada tahun 1952-1958 dengan nama Rumah sakit pertolongan atau BKIA
10. Tahun 2004-2008 perubahan status Rumah Sakit menjadi Badan Layanan Umum
dengan tipe kelas Rumah Sakit menjadi tipe B Non Pendidikan
11. Tahun 2008-sekarang terjadi perubahan nama menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang dan ditetapkan sebagai SKPD yang
menerapkan PKK BLUD status penuh (http://rsud-kanjuruhan.malangkab.go.Id /diakses
tanggal 30 Juli 2021).
Ruangan Patimura adalah salah satu ruang perawatan di instalasi rawat inap untuk kasus
penyakit medical bedah non isolasi. Bangunan Ruang Patimura terletak disebelah selatan
didalam area RSUD Kepanjen Kab. Malang yang dibatasi oleh sebelah utara berbatasan dengan
ruang Gajah Mada, sebelah selatan berbatasan dengan pagar pembatasan dengan rumah sakit,
sebelah barat pembatasan dengan parkiran mobil, sebelah timur berbatasan dengan parkiran
motor. Ruang Patimura terdapat kapasitas 21 tempat tidur (TT).
Untuk tata ruang di setiap ruangan terdapat 1 kamar mandi dan 1 wastafel, ruang KARU,
ruang perawat, ruang obat, dapur, ruang spoel hoek, clean room, tempat linen bersih, tempat
linen kotor dan ruang tunggu keluarga pasien.
2.4 M1 (MAN) SUMBER DAYA MANUSIA
2.4.1 Ketengaan Struktur Organisasi
a. Ketenagakerjaan Struktur Organisasi
Berdasarkan buku pedoman pengorganisasian Instalasi Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan Kabupaten Malang, tahun 2019.
Struktur organisasi sebagai berikut:
KEPALA INSTANSI
Dr. Luky Santi Ekawirawati,SpS
KEPALA RUANGAN
M. Firdaus vs, S,Kep.Ners
PELAKSANA ADMIN
Eva Aldon Kanigoro
PELAKSANA PERAWATAN
1. Yusmanto,S.Kep.Ners
2. Mailani Retno Dyah
3. Via Amanda
4. Ady Eko Mulyono
5. Enny Juwita Kurniati
6. Rina Wahyu Harianing
7. Moch. Masrukin
8. Eko Yuli Krisdianto, S.Kep.Ners
9. Robby Adri Pratama
10. Nur Fitriani
11. Yuli Dwi
12. Fenty Yuliasari
13. Denik sunarsih
Yusmanto,S.Kep.Ners
Wakil Ruangan
1
2
2.4.2 Jumlah Tenaga Keperawatan
Jumlah seluruh kualifikasi tenaga keperawatan di Ruang Pattimura sebagai
berikut:
1) Tenaga Keperawatan
Berikut table tenaga keperawatan di Ruang Pattimura:
Table 1.1 Tenaga Keperawatan di Ruang Pattimura
3
1. Administrasi HHL (Honorer Harian 1 100%
Lepas)
4
Keperawatan
5. Yuli Dwi S. P D3 PNS 3 tahun -
Keperawatan
6. Rina Wahyu H. P D3 PNS 5 bulan -
Keperawatan
7. Fenty Yulia S. P D3 PNS 5 tahun -
Keperawatan
8. Masrukin L S1 PNS 7 tahun -
Keperawatan
9. Denik Sunarsih P D3 PNS 1 tahun -
Keperawatan
10. Maliani Retno P D3 PNS 9 bulan -
Keperawatan
11. Robby Adri P. L D4 PNS 2 tahun -
Keperawatan
12. Via Amanda P D3 PNS 7 bulan -
Keperawatan
13. Nurfitri P S1 PNS 1 tahun -
Keperawatan
14. Adi Eko M. L S1 PNS 2 tahun -
Keperawatan
5
Januari 2023 2. Ny. S 1.2 Tu. Cerebri Total Care
3. Ny. S 1.3 ICH Partial Care
4. Ny. M 2.1 CVA Infark Minimal Care
5. Ny.M 2.2 CVA Infark Partial Care
6. Tn.W 2.3 ICH Partial Care
7. Ny.J 3.1 CVA Infark + Total Care
RPDM
8. Tn.S 4.1 PO Trepanasi Total Care
9. Ny.M 4.2 CVA Infark + HF Partial Care
10. Tn S 4.3 CVA Infark Partial Care
11. Tn.D 5.1 CVA Infark Patial Care
12. Tn.R 5.2 CVA Infark Minimal Care
13. Ny.P 5.3 CVA Infark + DM Total Care
14 Ny.W 6.1 ALO + HF + HHD Partial Care
15. Ny.S 6.2 CVA + DM 1 Partial Care
16. Tn.S 6.3 CVA Infark Minimal Care
● Terapi intravena
6
● Pemakaian suction
● Kondisi
gelisah/disorientasi/tidak
sadar
2. Ny. S 1.2 Tu. Cerebri Total Care ● Dibantu segala
sesuatunya, posisi diatur
● Observasi tanda vital tiap
2 jam
● Pemakaian selang NG
● Terapi intravena
● Pemakaian suction
● Kondisi
gelisah/disorientasi/tidak
sadar
3. Ny. S 1.3 ICH Partial Care ● Dibantu dalam
kebersihan diri, makan
dan minum, ambulasi
● Observasi tanda vital taip
4 jam
● Pengobatan lebih dari
satu kali
● Pakai kateter foley
7
dilakukan sendiri
● Pengawasan dalam
ambulasi atau gerakan
● Observasi tanda vital
setiap shift
● Pengobatan minimal,
status psikologi stabil
● Persiapan prosedur
pengobatan
5. Ny. M 2.2 CVA Infark Partial Care ● Dibantu dalam
kebersihan diri, makan
dan minum, ambulasi
● Observasi tanda vital taip
4 jam
● Pengobatan lebih dari
satu kali
● Pakai kateter foley
8
● Pengobatan perlu
prosedur
7. Ny.J 3.1 CVA Infark + Total Care ● Dibantu segala
RPDM sesuatunya, posisi diatur
● Observasi tanda vital tiap
2 jam
● Pemakaian selang NG
● Terapi intravena
● Pemakaian suction
● Kondisi
gelisah/disorientasi/tidak
sadar
8. Tn.S 4.1 PO Trepanasi Total Care ● Dibantu segala
sesuatunya, posisi diatur
● Observasi tanda vital tiap
2 jam
● Pemakaian selang NG
● Terapi intravena
● Pemakaian suction
● Kondisi
gelisah/disorientasi/tidak
sada
9. Ny.M 4.2 CVA Infark + HF Partial Care ● Dibantu dalam
kebersihan diri, makan
dan minum, ambulasi
● Observasi tanda vital taip
4 jam
● Pengobatan lebih dari
satu kali
● Pakai kateter foley
9
output dicatat
● Pengobatan perlu
prosedur
10. Tn.S 4.3 CVA Infark Partial Care ● Dibantu dalam
kebersihan diri, makan
dan minum, ambulasi
● Observasi tanda vital taip
4 jam
● Pengobatan lebih dari
satu kali
● Pakai kateter foley
10
dilakukan sendiri
● Pengawasan dalam
ambulasi atau gerakan
● Observasi tanda vital
setiap shift
● Pengobatan minimal,
status psikologi stabil
Persiapan prosedur
pengobatan
13. Ny. P 5.3 CVA Infark + DM Total Care ● Dibantu segala
sesuatunya, posisi diatur
● Observasi tanda vital tiap
2 jam
● Pemakaian selang NG
● Terapi intravena
● Pemakaian suction
Kondisi
gelisah/disorientasi/tidak
sada
14. Ny.W 6.1 ALO + HF + HHD Partial Care ● Dibantu dalam
kebersihan diri, makan
dan minum, ambulasi
● Observasi tanda vital taip
4 jam
● Pengobatan lebih dari
satu kali
● Pakai kateter foley
11
15. Ny.S 6.2 CVA + DM 1 Partial Care ● Dibantu dalam
kebersihan diri, makan
dan minum, ambulasi
● Observasi tanda vital taip
4 jam
● Pengobatan lebih dari
satu kali
● Pakai kateter foley
12
b) Perawatan Parsial, yaitu klien memerlukan 3-4 jam perawatan langsung per 24 jam.
c) Perawatan Minimal, yaitu klien memerlukan 1-2 jam perawatan langsung per 24 jam.
Table 1.7 Kebutuhan Tenaga Keperawatan Hari Senin, 23 Januari 2023
Analisis: Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa kebutuhan tenaga perawat
pada hari Senin, 23 Januari 2023 sebanyak 9 perawat. Hal tersebut didapatkan
dengan menggunakan rumus Dougles dalam buku Nursalam, 2014. Pada ruang
Pattimura secara keseluruhan jumlah tenaga keperawatan sebanyak 12 orang dengan
13
tenaga keperawatan perharinya 9 orang sehingga, SDM di ruang Pattimura lebih dari
yang dibutuhkan berdasarkan jumlah pasien pada hari tersebut.
14
Total Care 5 Orang
Total Pasien 16 Orang
● Terapi intravena
● Pemakaian suction
● Kondisi
gelisah/disorientasi/tidak
sadar
2. Ny. S 1.2 Tu. Cerebri Total Care ● Dibantu segala
sesuatunya, posisi diatur
● Observasi tanda vital tiap
2 jam
● Pemakaian selang NG
● Terapi intravena
● Pemakaian suction
● Kondisi
gelisah/disorientasi/tidak
sadar
3. Ny. S 1.3 ICH Partial Care ● Dibantu dalam
kebersihan diri, makan
dan minum, ambulasi
15
● Observasi tanda vital taip
4 jam
● Pengobatan lebih dari
satu kali
● Pakai kateter foley
16
● Pasang infus intake-
output dicatat
● Pengobatan perlu
prosedur
6. Tn.W 2.3 ICH Partial Care ● Dibantu dalam
kebersihan diri, makan
dan minum, ambulasi
● Observasi tanda vital taip
4 jam
● Pengobatan lebih dari
satu kali
● Pakai kateter foley
● Terapi intravena
● Pemakaian suction
● Kondisi
gelisah/disorientasi/tidak
sadar
8. Tn.S 4.1 PO Trepanasi Total Care ● Dibantu segala
sesuatunya, posisi diatur
● Observasi tanda vital tiap
2 jam
● Pemakaian selang NG
17
● Terapi intravena
● Pemakaian suction
● Kondisi
gelisah/disorientasi/tidak
sada
9. Ny.M 4.2 CVA Infark + HF Partial Care ● Dibantu dalam
kebersihan diri, makan
dan minum, ambulasi
● Observasi tanda vital taip
4 jam
● Pengobatan lebih dari
satu kali
● Pakai kateter foley
18
dan minum, ambulasi
● Observasi tanda vital taip
4 jam
● Pengobatan lebih dari
satu kali
● Pakai kateter foley
● Terapi intravena
● Pemakaian suction
19
Kondisi
gelisah/disorientasi/tidak
sada
14. Ny.W 6.1 ALO + HF + HHD Partial Care ● Dibantu dalam
kebersihan diri, makan
dan minum, ambulasi
● Observasi tanda vital taip
4 jam
● Pengobatan lebih dari
satu kali
● Pakai kateter foley
20
dilakukan sendiri
● Pengawasan dalam
ambulasi atau gerakan
● Observasi tanda vital
setiap shift
● Pengobatan minimal,
status psikologi stabil
● Persiapan prosedur
pengobatan
21
Pagi : 4 orang Pagi : 4 orang
Sore : 3 orang Sore : 2 orang
Malam : 2 orang Malam : 2 orang
Jumlah : 9 orang Jumlah : 8 orang
Analisis: Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa kebutuhan tenaga perawat
pada hari Selasa, 24 Januari 2023 sebanyak 9 perawat. Hal tersebut didapatkan
dengan menggunakan rumus Dougles dalam buku Nursalam, 2014. Pada ruang
Pattimura secara keseluruhan jumlah tenaga keperawatan sebanyak 12 orang dengan
tenaga keperawatan perharinya 9 orang sehingga, SDM di ruang Pattimura lebih dari
yang dibutuhkan berdasarkan jumlah pasien pada hari tersebut.
22
2.1. M2 (Material - Sarana dan Prasarana)
dilakukan di ruang rawat inap Pattimura RSUD Kanjuruhan, dengan uraian denah
Ruang Pattimura ini terdiri dari Ruang Nurse stasion yang dapat menunjang
fasilitas
perawatan pasien yang optimal, dan terdapat 1 jenis ruangan dengan kapasitas tempat
tidur.
23
2. Peralatan dan Fasilitas di Ruang Pattimura
2.5. Table Inventaris Alat Medis di Ruang Rawat Inap Pattimura
Kondisi
No Nama Barang Jumlah Baik Rusak
1. Stetoscope 4 4 -
2. Tensimeter Elektrik 1 1 -
3. Tensimeter 4 4 -
4. Anatomische Pinset 1 1 -
5. Chirugical Pinset 1 1 -
6. Finger Oximeter H10 1 1 -
7 Gunting Lancip Stainles Aesculap BC344R 1 1 -
8 Manometer 02 Sharp 4 4 1
9 Gunting Lurus Lancip SS 18 cm 2 2 -
10 Brancar Emergency Troly 1 1 -
11 Pulse Oximeter Rossmax Innotek 3 3 -
12 Ambubag Leardal Dewasa 2 2 -
13 Gunting Bengkok SS 14 cm 2 2 -
14 Nebulezer 2 2 -
15 Syring pump 4 4 -
16 Infus Pump 4 4 -
17 Bed side monitor 2 2 -
18 EKG 2 2 -
19 Pispot 14 14 -
20 Torniquet 4 4 -
21 Senter 1 - 1
22 Mortir + Stamples 5 5 -
23 Penlight 4 4 1
24 Troley Emergency 1 1 -
TOTAL 70 98%
Pada timbangan berat badan, syringe pump dan infus pump terdapat petunjuk cara penggunaan,
namun pada EKG dan suction belum ada. Hal ini bisa menyebabkan perbedaan cara pemakaian yang
bisa menurunkan fungsi alat dan keawetan alat.
24
2.6. Tabel Inventaris Penunjang Perawatan
Kon
N Nama Barang Inventaris
disi
o. Baik Rusa
k
1. Almari Es 1 1 -
2. Almari Emergency 1 1 -
3. Meja Pasien 1 1 -
4. Timbangan Berat Badan 1 1 -
5. Kereta oksigen 1 1 -
6. Tempat Sampah Medis 3 3 -
7. Tempat Sampah Non-Medis 2 2 -
8. Kursi Bulat Beroda 2 2 -
9. Jam Dinding 3 3 -
10. Meja Kantor 2 2 -
11. Komputer 1 1 -
12. Kotak obat emergensi 3 3 -
13. Kursi roda 5 5 -
14. Rak status 1 1 -
15. Loker 15 15 -
16. Lampu emergensi 1 1 -
17. Telepon 2 2 -
18. Tempat sampah 15 15 -
19. Troli EKG 2 2 -
20. Troli Injeksi 2 2 -
21. Kipas Angin 9 9 -
22. Printer 1 1 -
Total 69 69
25
2.7. Fasilitas Penunjang Kenyamanan Pasien
Stok Barang Standart
N Nama Jumlah
o Barang B L (Depkes, 2018)
a a
r m
u a
1 Sprei 60 20 18 1:3
2 Sarung Bantal 60 50 10 1:2
3 Sarung Guling 5 5 - 1:2
4 Selimut 60 50 10 1:3
5 Kain Sketsel 21 21 - 1:1
6 Handuk 5 - 5 1:1
7 Celemek 4 - 4 -
8 Serbet 5 5 - 1/ruangan
9 Washlap 20 10 10 -
10 Perlak 60 40 20 1:1
11 Baju OP 35 20 15 1:1
112 Sarung OP 35 20 15 1:1
TOTAL 265 21 176
Masalah M2 (material)
Berdasarkan hasil observasi di ruang Pattimura, dihasilkan data:
1. Tidak adanya panduan penggunaan EKG, suctoin
26
2.2. M3 (METODE)
2.6.1. Model MAKP Ruang Patimura
Berdasarkan hasil wawancara dan observarsi pada tanggal 23-24 Januari 2023 di Ruang
Patimura, MAKP yang diterapkan di ruang Patimura adalah metode tim dimana dibagi
menjadi 2 tim dengan masing-masing tim bertanggung jawab terhadap pasien disatu
ruangan tanpa memandang jumlah dan tingkat ketergantungan pasien.
2.6.2. Timbang Terima
Tabel. Checklist SPO Timbang Terima di Ruang Pattimura
Pengkajian
27
Hal-hal yang dilaksanakan dalam timbang terima :
Nurse Station
28
mengkaji masalah keperawatan, keluhan sesuai
dengan kondisi pasien
3 Perawat sebelumnya memberikan kesempatan
√
kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
4 Hal-hal khusus dan memerlukan perincian dicatat
secara khusus unutk kemudian diserahterimakan √
JUMLAH 11 4
PRESENTASE 26,7
73,3%
%
Dari observasi yang dilakukan di ruang Pattimura pada tanggal 23 Januari 2023
timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift, dilakukan tepat waktu dan dihadiri
oleh semua petugas yang berkepentingan. Beberapa yang disiapkan untuk melakukan
timbang terima yaitu buku laporan tim yang dibagi menjadi dua buku untuk tim 1 dan
tim 2. Beberapa hal yang disampaikan pada saat timbang terima diantaranya: nama
pasien, diagnosa medis pasien, keluhan pasien, keadaan pasien, dan tindakan/terapi
yang sudah maupun rencana yang akan dilakukan. Timbang terima Di ruang Pattimura
pada bagian validasi ke kamar pasien seperti kepala ruang atau perawat shift
sebelumnya menyapa, memperkenalkan diri dan memberi salam kepada pasien dan
keluarga, perawat jaga sebelumnya menyampaikan kondisi pasien dan kemudian
perawat jaga selanjutnya mengkaji masalah keperawatan, keluhan sesuai dengan
kondisi pasien, dan perawat sebelumnya memberikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya tidak dilakukan.
29
2.6.3. Ronde keperawatan
Berdasarkan hasil dari wawancara yang dilakukan di ruangan Pattimura, ronde
keperawatan tidak dilakukan karena terkendala sulitnya mengumpulkan semua tenaga
kesehatan dalam waktu yang bersamaan, ruangan hanya melaksanakan semi ronde
dengan tenaga kesehatan seperti dokter saat melakukan visite untuk membahas masalah
yang dialami pasien, dan tindak lanjut yang harus dilakukan.
Tabel. Checklist SPO Ronde keperawatan di Ruang Pattimura
Pengkajian
Tahap Kegiatan Dilakuk Tid
an ak
Praronde
1. Menentukan kasus dan topik.
2. Menentukan Tim ronde.
Praronde 3. Menentukan literatur. √
4. Membuat proposal.
5. Mempersiapkan pasien dengan pemberian informed
consent.
Pembukaan
Ronde 1. Salam pembuka.
(Nurse 2. Memperkenalkan tim ronde. √
Station) 3. Menjelaskan tujuan ronde.
4. Mengenalkan masalah pasien secara spintas.
Penyajian masalah (30) √
Dilakukan oleh Perawat Pelaksana (PP) di Nurse
Station
1. Memberi salam dan memperkenalkan pasien dan
keluarga kepada tim ronde.
2. Menjelaskan riwayat penyakit dan keperawatan
pasien.
3. Menjelaskan masalah pasien dan rencana tindakan
yang telah dilaksanakan dan serta menetapkan
prioritas yang perlu didiskusikan. √
30
Validasi data (bed pasien):
1. Mencocokkan dan menjelaskan kembali data yang
telah disampaikan dengan wawancara, observasi dan
pemeriksaan keadaan pasien secara langsung, dan
melihat dokumentasi.
2. Diskusi antar anggota tim dan pasien tentang masalah
keperawatan tersebut di bed pasien.
3. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau
konselor atau kepala ruang tentang masalah pasien.
Pascaronde (10 menit) dilakukan di Nurse Station
Saat pelaksanaan pascaronde dilaksanakan oleh Karu,
Supervisor, Perawat Konselor, dan Tim medis
√
lainnya.
1. Melanjutkan diskusi dan masukan dari tim.
2. Menyimpulkan.
3. Merekomendasikan intervensi keperawatan
4. Penutup.
JUMLAH 0 5
PRESENTASE 0% 100
%
31
10. Mempersiapkan pasien dengan pemberian informed
consent.
Pembukaan
Ronde 5. Salam pembuka.
(Nurse 6. Memperkenalkan tim ronde. √
Station) 7. Menjelaskan tujuan ronde.
8. Mengenalkan masalah pasien secara spintas.
Penyajian masalah (30) √
Dilakukan oleh Perawat Pelaksana (PP) di Nurse
Station
4. Memberi salam dan memperkenalkan pasien dan
keluarga kepada tim ronde.
5. Menjelaskan riwayat penyakit dan keperawatan
pasien.
6. Menjelaskan masalah pasien dan rencana tindakan
yang telah dilaksanakan dan serta menetapkan
prioritas yang perlu didiskusikan. √
32
7. Merekomendasikan intervensi keperawatan
8. Penutup.
JUMLAH 0 5
PRESENTASE 0% 100
%
Pemberian obat
33
(Waspada/monitoring)
Penyimpanan
5 Obat yang diterima dicatat dalam buku besar
√
persediaan atau dalam kartu persediaan.
6 Periksa persediaan obat, pemisahan antara obat
√
untuk penggunaan oral dan obat luar
JUMLAH 4 2
66.7% 33.3
PRESENTASE
%
34
Dilakukan Tidak
Persiapan (10 menit)
1 0. PP 1 sudah siap dengan status pasien dan
format discharge planning.
a. Perawat Pelaksana menyebutkan masalah
pasien. √
b. Perawat Pelaksana menyebutkan hal-hal yang
perlu diajarkan pada pasien dan keluarga.
c. KARU memeriksa kelengkapan administrasi
Pelaksanaan (30 menit)
Dilakukan di bed pasien oleh Perawat Pelaksana PP
2 0. PP 1 menyampaikan pendidikan kesehatan,
melakukan demonstrasi dan redemonstrasi:
● Diet,
● Aktivitas dan istirahat,
● Minum obat teratur
√
● Keperawatan diri.
a. PP1 menanyakan kembali pada pasien tentang
materi yang telah disampaikan
b. PP1 mengucapkan terima kasih.
c. Pendokumentasian
JUMLAH 2 0
PRESENTASE 100% 0%
35
PENGKAJIAN
NO ASPEK YANG DINILAI Dilakuka Tida
n k
Prasupervisi (5 menit)
Pembukaan
Salam pembukaan dan menjelaskan kegiatan
1 √
supervisi
JUMLAH 11 1
PRESENTASE 91,7% 8,3%
36
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di Ruang Pattimura, didapatkan
bahwa supervisi dilakukan hampir setiap hari oleh Kepala Ruang dengan langsung
mendatangi pasien untuk mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan
oleh perawat. Hasil evaluasi langsung didelegasi kepada ketua tim atau perawat
pelaksana. Hasil dari supervisi akan ditindak lanjuti saat itu juga apabila dirasa krusial.
37
melakukan TTV.
4 PP melakukan serah terima pasien baru dengan petugas lain yang √
mengantar pasien.
5 PP menerima obat, alat, data pemeriksaan penunjang yang dibawa √
dan catatan khusus kemudian mendokumentasikan pada lembar
serah terima pasien dari ruangan lain.
6 KARU, PP, dan PA ke ruangan pasien, KARU memperkenalkan
diri dan memperkenalkan PP serta PA kepada pasien dan keluarga √
7 PP mengajak salah satu keluarga pasien ke ners station, PP √
mengisi lembar pasien masuk serta menjelaskan mengenai
beberapa hal yang tercantum dalam lembar penerimaan pasien
baru.
8 PP dan PA kembali ke ruangan perawatan pasien untuk √
memberitahu fasilitas yang ada dan melakukan pengkajian
9 Ditanyakan kembali pada pasien dan keluarga mengenai hal-hal √
yang belum dimengerti.
Penutup (5 menit)
Dilaksanakan di Nurse Station oleh KARU, PP, dan PA.
1 Karu memeriksa kembali kelengkapan pengisian dokumen √
penerimaan pasien baru
2 Karu memberikan penghargaan pada PP dan PA. √
3 PP merencanakan intervensi kenersan. √
JUMLAH 12 5
PERSENTASE 29,5
70,5%
%
38
2.6.8. Dokumentasi
Pengkajian
No Item Pertanyaan Yang Dinilai
Ya Tidak
1 Apakah sudah ada format pendokumentasian yang √
baku di Ruangan ini?
2 Apakah anda sudah mengerti cara pengisian format √
dokumentasi tersebut dengan benar dan tepat?
3 Apakah menurut anda format yang digunakan ini bisa √
membantu (memudahkan) perawat dalam melakukan
pengkajian pada pasien?
4 Apakah anda sudah melaksanakan pendokumentasian √
dengan tepat waktu (segera setelah
melakukan tindakan)?
5 Apakah menurut anda model dokumentasi yang √
digunakan ini tidak menambah beban kerja peawat?
6 Apakah menurut anda model dokumentasi yang √
digunakan ini menyita banyak waktu perawat?
JUMLAH 5 1
PRESENTASE 83,3% 16,7%
39
terdokumentasikan, hanya dituliskan satu diagnose prioritas saja. Di ruangan Patimura
menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI dalam pengelolaan ASKEP.
Masalah M3
1. Ronde keperawatan
Di ruang Patimura tidak dilakukan ronde keperawatan dikarenakan terkendala sulitnya
mengumpulkan semua tenaga kesehatan dalam waktu yang bersamaan serta
keterbatasan jumlah waktu dokter. Pendiskusian masalah pasien hanya dilakukan
dengan dokter saat visite dan untuk terapi obat dan diit disesuaikan dengan advice
dokter.
2. Pemberian obat
Saat mempersiapkan obat injeksi terkadang tidak tertulis lengkap identitas pasien
pada setiap spuit obat hanya di tuliskan no bed pasien.
3. Dokumentasi
Penulisan diagnosa keperawatan belum lengkap tidak ada penyebab dari masalah
keperawatan yang diambil.
4. Disharge planning
Perawat tidak memberikan leaflet kepada pasien untuk dibawa pulang sehingga pasien
tidak bisa mengingatkan apa yang dijelaskan kembali, diharapkan dengan adanya
leaflet pasien dan keluarga lebih memahami bagaimana cara perawatan pasien stroke
secara mandiri saat di rumah dan makanan apa saja yang tidak dianjurkan untuk
dikonsumsi untuk pasien stroke.
40
41