Pengkajian Keperawatan
1. Biodata
Informasi identitas meliputi nama, umur, alamat, jenis kelamin, agama, alamat, tanggal
pengkajian, suku bangsa, pendidikan, tanggal masuk Rumah Sakit, serta data diri penanggung
jawab misalnya ayah atau ibu dengan data yang sama
.
2. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Keluhan utama merupakan faktor utama yang mendorong pasien mencari pertolongan atau
berobat ke rumah sakit. Pada umumnya pasien hepatoma mengeluh ikterus, pruritus, perdarahan
pada gastrointestinal, kaheksia, asites, nyeri abdomen kanan atas.
Askep Teori Hepatoma
Pengkajian Keperawatan
Tanyakan kepada pasien apakah pernah menderita penyakit sirosis hepatis, hepatitis atau
penyakit hati lainnya, riwayat penggunaan alkohol.
Askep Teori Hepatoma
Pengkajian Keperawatan
• Pengetahuan Keluarga
Tanyakan pada keluarga pasien apakah mengetahui ap aitu hepatoma, cara merawat anggota
keluarga dengan penyakit hepatoma dan bagaimana memanajemen rasa sakit.
• Psikologi Keluarga
Kaji keadaan psikologis keluarga pasien, pada umunya keluarga pasien mengalami peningkatan
kecemasan, pada kondisi terminal keluarga pasien membutuhkan dukungan perawat dan ahli
spiritual sesuai dengan keyakinan pasien.
Askep Teori Hepatoma
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian Keperawatan
3. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum dan Kesadaran
Keadaan umum tampak lemas, dengan kesadaran composmentris di tandai dengan GCS 4-5-6.
• Tanda – Tanda Vital
Pemeriksaan tanda – tanda vital meliputi:
1. Suhu Tubuh
Mengalami peningkatan jika diare disertai dehidrasi 37 ,6 oC - 38 oC
2. RR (Respiratory Rate)
Frekuensi pernapasan cepat, namun tidak sesak, RR berkisar 23 – 25x / menit dengan pola napas
takipnea.
Askep Teori Hepatoma
Pengkajian Keperawatan
• Kepala
Bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan pada kepala, tidak ada nyeri tekan
pada kepala.
• Mata
Bentuk mata simetris, kedudukan bola mata simetris, tidak ada pembengkakan maupun luka dengan
sklera berwarna kekuningan dan konjuntiva anemis, dan mata agak atau cekung sebagai tanda
dehidrasi.
• Telinga
Bentuk daun telingan simetris, tidak ada tanda – tanda iritasi seperti kemerahan, bengkak, dan luka
serta tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan.
Askep Teori Hepatoma
Pengkajian Keperawatan
• Hidung
• Bentuk hidung simetris, kedudukan lubang hidung juga simetris, tidak ada polip,
sinus, pembengkakan serta lesi di pada rongga hidung. Tidak ada sumbatan pada
rongga hidung, mukosa hidung lembab, tidak ada sekret.
• Mulut
• Bentuk mulut simetris, mukosa bibir tampak kering, gigi tidak menunjukkan
adanya karies, warna gusi merah muda, warna lidah putih kemerahan.
• Dada
• Inspeksi :Bentuk dada simetris, pergerakan dada simetris, pola napas reguler.
• Palpasi :Tidak ada pembesaran paru, pergerakan dada simetris, tidak ada nyeri
tekan.
• Auskultasi : Tidak ada suara napas tambahan
Askep Teori Hepatoma
Pengkajian Keperawatan
• Abdomen
• Inspeksi : Tidak ada lesi, terdapat distensi abdomen
• Palpasi : Palpasi perut lemas, hepar 3 cm di bawah arcus costae,
konsistensi kenyal, nyeri tekan di daerah kuadran kanan atas dan
epigastrium.
• Perkusi : Nyeri ketuk pada kuadran kanan atas
• Auskultasi : Pada umunya bising usus normal
• Ekstremitas
• Mengalami kelemahan
• Kulit
• Pada umunya warna kulit pasien hepatoma berubah menjadi kuning
Askep Teori Hepatoma
Pengkajian Keperawatan
• Abdomen
• Inspeksi : Tidak ada lesi, terdapat distensi abdomen
• Palpasi : Palpasi perut lemas, hepar 3 cm di bawah arcus costae,
konsistensi kenyal, nyeri tekan di daerah kuadran kanan atas dan
epigastrium.
• Perkusi : Nyeri ketuk pada kuadran kanan atas
• Auskultasi : Pada umunya bising usus normal
• Ekstremitas
• Mengalami kelemahan
• Kulit
• Pada umunya warna kulit pasien hepatoma berubah menjadi kuning
Askep Teori Hepatoma
Pengkajian Keperawatan
3. Test Diagnostik
Pada pasien dengan penyakit hepatoma dapat dilakukan pemeriksaan
laboratorium GGT (Gamma Glutamyl Transferase). Hasil dari pemeriksaan GGT
pada pasien dengan hepatoma adalah sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul adalah:
• Defisit nutrisi b.d. ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien d.d. cepat kenyang setelah
makan, nyeri abdomen, nafsu makan menurun, berat badan menurun, membrane
mukosa pucat, diare.
Askep Teori Hepatoma
Pengkajian Keperawatan
1. Defisit nutrisi b.d. ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien d.d. cepat kenyang setelah makan, nyeri
abdomen, nafsu makan menurun, berat badan menurun, membrane mukosa pucat, diare
Tujuan : Diharapkan klien mampu mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
Luaran Utama : Status Nutrisi
Kriteria Hasil : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 24 jam, maka status
nutrisi membaik dengan kriteria hasil:
a. Porsi makanan yang dihabiskan 5
b. Perasaan cepan kenyang 5
c. Nyeri abdomen 5
d. Diare 5
e. Berat badan IMT 5
f. Nafsu makan 5
g. Membran mukosa 5
Askep Teori Hepatoma
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian Keperawatan
Pemeriksaan GGT
Gamma GT bekerja dengan cara mengkatalisis kelompok glutamil dari peptide ke akseptor (Burtis,
dkk., 2008). Prosedur Pemeriksaan GGT menggunakan metode pemeriksaan spektrofotometri atau
fotometri, dengan menggunakan spektrofotometer / fotometer atau alat kimia otomatis.
1. Bahan pemeriksaan yang digunakan berupa serum atau plasma heparin.
2. Metode pemeriksaan yang dilakukan yaitu Fotometri Kinetik (IFCC) dengan prinsip Gamma
Glutamil Transpeptidase mengkatalis perubahan glutamil moiety dari γ-glutamil-3-carboxy-4-
nitranilide (GCNA) menjadi glisilglisin dengan melepaskan 5-amino-2- nitrobenzoat dengan
absorbansi 405 nm. Perubahan tersebut setara dengan aktivitas gamma glutamyl transpeptidase.
Hasil analisis digunakan untuk mengevaluasi kondisi organ hati pasien dengan mempertimbangkan
juga gejala yang muncul dan faktor risiko yang dimiliki.
Askep Teori Hepatoma
Anak - Anak :