Anda di halaman 1dari 15

Teori Middle Range Dalam Keperawatan

Konsep Holistic Care, Humanisme dan Holisme


Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan

Dosen Liza wati, S.Kep,Ns,M.Kep

KELOMPOK V

Disusun oleh :
 Gulbahar
 Romini
 Sushenni
 Yossie shafani

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES HANGTUAH TANJUNG PINANG

TAHUN 2019/2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan sehingga kita

dapat mengerjakan tugas Teory Middle Range dalam keperawatan. Dan tak lupa kami ucapkan terima

kasih kepada Dosen (Guru Pembimbing) Mata Kuliah Falsafah yang telah memberikan pengarahan

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik untuk dipresentasikan ke dalam seminar

kelompok.

Semoga makalah yang sudah kami buat ini dapat berguna untuk menambah referensi dalam

pengajaran bagi Dosen dan juga pengetahuan bagi kami.


DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………………… i

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………. 2

1.3 Tinjauan Pembelajaran……………………………………………………………………………………. 3

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Teori Middle Range…………………………………………………………………………..… 3

2.2 Perbandingan dengan Level Teori yang lain………………..…………………………………… 3

2.3 Pengelompokkan Teori Middle Range……………………………………………………………… 3

2.4 Ciri Teori Middle Range…………………………………………………………………………………….. 4

2.5 Perkembangan Teori Middle Range…………………………………………………………………. 5

2.6 Penggunaan Teori Middle Range……………………………………………………………………… 5

2.7 Pengertian Holistic Care……………………………………………………………………………………. 5

2.7.1 Sejarah Holistic Care

2.7.2 Perawatan Holistic Care……………………………………………………………… 6

2.7.3 Macam-macam Cabang Penyembuhan Holistic Care………………… 6

2.7.4 Teknik Pengobatan atau Penerapan Holistic Care……………………… 7

2.7.5 Motto klinik Holistic Care……………………………………………………………. 8

2.8 Humanisme

2.8.1 Pengertian Humanisme………………………………………………………………………. 8

2.8.2 Ciri-Ciri Teori Humanisme………………………………………………………………….. 9

2.9 Holisme…………………………………………………………………………………………………………… 9

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………… 10

3.2 Saran……………………………………………………………………………………………………………….. 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional dalam menyelesaikan


masalah keperawatan yang ada dengan pendekatan yang dilakukan tersebut, bentuk
penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah dan terencana dengan baik. Dimana dalam
asuhan keperawatan terdapat beberapa tahapan yaitu pengkajian, menegakkan diagnosa,
perencanaan, implementasi tindakan, dan evaluasi.

Profesi keperawatan mengenal empat teori, yang terdiri dari meta theory, grand theory,
middle range theory dan practice theory. Teori-teori tersebut diklarifikasikan berdasarkan
tingkatan keabstrakannya.

Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Pelayanan
keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang bila didukung oleh teori dan
model keperawatan serta pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan didalam
praktek keperawatan.

Teori-teori ini terdiri dari beberapa konsep yang saling berhubungan dan dapat
digambarkan dalam suatu model. Teori middle range dapat dikembangkan pada tatanan
praktek dan riset untuk menyediakan pedoman dalam praktik dan riset penelitian yang
berbasisi pada disiplin ilmu keperawatan.

Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan yang


bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan spiritual yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit dengan
pendekatan proses keperawatan. Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung oleh
pengembangan teori dan model konseptual keperawatan. Perlu diyakini bahwa penerapan
suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan berdampak pada
peningkatan kualitas keperawatan. Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan professional
akan berkembang bila didukung oleh teori dan model keprawatan serta pengembangan riset
keperawatan dan diimplementasikan di dalam praktek keperawatan. Model konseptual
keperawatan dikembangkan oleh para ahli keperawatan dengan harapan dapat menjadi
kerangka berpikir perawat, sehingga perawat perlu memahami konsep ini sebagai kerangka
konsep dalam memberikan askep dalam praktek keperawatan.

Kata „holistik‟ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai pengertian “ciri
pandangan yang menyatakan bahwa keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih penting dari
pada satu-satu bagian dari suatu organisme”.Berdasarkan pengertian kata holistik diatas maka
istilah „pelayanan yang holistik‟ adalah pelayanan yang bersifat menyeluruh, tidak terbagi-
bagi. Pelayanan yang memandang, memahami, mendekati dan memperlakukan manusia
sebagai satu keseluruhan yang utuh. Ini merupakan sebuah pengakuan bahwa hakikat manusia
adalah memang terdiri atas unsur-unsur dan aspek-aspek yang berbeda-beda
(multidimensional), namun demikian kepelbagaian itu tidak dipahami sebagai yang bersiafat
dikhotomis (dapat dipisah-pisahkan atau saling dipertentangankan) ataupun hirarkis (seolah-
olah ada unsur yang lebih penting atau lebih mulia dari unsur lainnya). Perawat meyakini
manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang utuh berespons terhadap
suatu perubahan yang terjadi antara lain karena gangguan kesehatan dan penyimpangan
pemenuhan kebutuhan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan secarra holistik dan unik
diperlukan pendekatan yang komprehensif dan bersifat individual bagi tiap sistem klien.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam suatu karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan sesuai dengan
ketentuan yag ada. Maka dari itu untuk menyusun suatu rumusan maslah yang menjadi hal
utama untuk pembahasan makalah ini. Adapun rumusan masalah tersebut ialah sebagia
berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan teori middle range?


2. Apa tujuan mempelajari teori middle range?
3. Apa yang dimaksud dengan macam-macam teori middle range menurut para ahli?
4. Apakah holistic care itu?
5. Jelaskan definisi dari Humanisme?
6. Jelaskan apa itu Holisme?

1.3 Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep middle range theory dan
beberapa teori didalamnya yang dikembangkan oleh beberapa tokoh keperawatan. Menambah
wawasan dan pengetahuan tentang Holistic Care, Holisme dan Humanisme, dan juga untuk
memenuhi tugas Holistic Nursing.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Teori Middle Range
Teori middle range dapat didefinisikan sebagai serangkaian ide/gagasan yang saling
berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu pada realitas keperawatan (Smith
dan Liehr, 2008)
Teori-teori ini terdiri dari beberapa konsep yang saling berhubungan dan dapat
digambarkan dalam suatu model. Middle range theorities dapat dikembangkan pada tatanan
praktek dan riset untuk menyediakan pedoman dalam praktik dan riset/penelitian yang berbasis
pada disiplin ilmu keperawatan.

2.2 Perbandingan dengan Level Teori Yang Lain


Dalam lingkup dan tingkatan abstrak, teori middle range cukup spesifik untuk
memberikan petunjuk riset dan praktik, cukup umum pada populasi klinik dan mencakup
fenomena yang sama. Sebagai petunjuk riset dan praktik, teori middle range lebih banyak
digunakan daripada teori grand, dan dapat diuji dalam pemikiran empiris.
Teori middle range memiliki hubungan yang lebih kuat dengan penelitian dan praktik.
Hubungan antara penelitian dan praktik menurut Merton (1968), menunjukkan bahwa Teori
mid-Range amat penting dalam disiplin praktik, selain itu Walker dan Avant (1995)
mempertahankan bahwa teori middle range menyeimbangkan kespesifikannya dengan konsep
normal yang nampak dengan grand teori.
Teori Middle range memberikan manfaat bagi perawat, mudah diaplikasikan dalam
praktik dan cukup abstrak secara ilnmiah. Teori middle range tingkat keabstrakannya pada level
pertengahan, inklusif, diorganisasi dalam lingkup terbatas, memiliki sejumlah variable terbatas,
dapat diuji secara langsung.
Kramer (1995) mengatakan bahwa teori middle range sesuai dengan lingkup fenomena
yang relative luas tetapi tidak mencakup keseluruhan fenomena yang ada dan merupakan
masalah pada disiplin ilmu.
Bila dibandigkan dengan teori grand, teori middle range ini ebih kongkrit. Merton (1968)
yang berperan dalam pengembangan teori middle range, mendefinisikan teori ini sebagai sesuatu
yang minor tetapi penting dalam penelitian dan pengembangan suatu teori.
Sependapat dengan Merton beberapa penulis keperawatan mengemukakan teori middle
range jika dibandingkan dengan teori grand.

2.3 Pengelompokkan Teori Middle Range


Berdasarkan pengelompokkannya teori middle range dikelompokkan oleh beberapa
penyusun buku menurut :
2.3.1 Peterson & Bredow (2004) mengklarifikasikan teori middle range ke dalam tipe-tipe
a. tipe fisiologis
b. tipe kognitif
c. tipe emosional
d. tipe social
e. tipe integrative

2.3.2 Tomey &Aligood (2006), berdasar tema masing-masing teori :


a. Illness Trajectory (wiener & Dodd, 1993)
b. Tidal Model (Phil Barker, 2001)
c. Comfort (Kolcaba, 1992)
d. Peacefull end of life (Ruland & More, 1998)

2.4 Ciri Middle Range Theory


2.4.1 Menurut Mc.Kenna H.P (1997)
a. Bisa digunakan secara umum pada berbagai situasi
b. Sulit mengaplikasikan konsep ke dalam teori
c. Tanpa indicator pengukuran
d. Masih cukup abstrak
e. Konsep dan proposisi yang terukur
f. Inklusif
g. Memilikisedikit konep dan variable
h. Dalam bentuk yang lebih mudah diuji
i. Memiliki hubungan yang kuat dengn riset dan praktik
j. Dapat dikembangkan secara deduktif, retroduktif. Lebih sering secara
induktif menggunakan studi kualitatif
k. Mudah diaplikasikan ke dalam praktik, dan bagia abstrak merupakan hl
ilmiah yang menarik
l. Berfokus pada hal-halyang menjadi perhatian perawat
m. Beberapa diantaranya memiliki dasar dari grand theory
n. Mid-range theory tumuh langsung sebagai praktik.
2.4.2 Menurut Meleis, A.I (1997)
a. Rung lingkup terbatas
b. Memiliki sedikit abstrk
c. Membahas fenomena atau konsep yang lebihspesifik dan
d. Merupakan cerminan praktik (administrasi, klinik, pengajaran)
2.4.3 Menurut Whall (1996)
a. Konsep dan proposisi spesifik tentang keperawaan
b. Mudah diterapkan
c. Bisa diterapkan pada berbagai situasi
d. Proposisi bisa berada dalam suatu rentang hubungn sebab akibat

2.5 Perkembangan Middle Range Theory


Liehr & Smith (1999)menjelaskan bahwa perkembangan middle range theory bersumber
pada proses intelektual yang meliputi :
a. Teori induktif yang membangunteori melalui riset
b. Teori deduktif yang berasal dari grand theory
c. Kombinasi dari teorikeperawatan dan non keperawatan
d. Sintes teori yang berasal dari penelitin yang telah terpublikasi
e. Mengembangkan teori dari pedoman praktik klinik.
Beberapa teori keperawatan yang sudah berkembang, telah dikombinasikan dengan teori
dari disiplinilmu lain unuk membentuk middle rangetheory. Sebagian besar middle range
theoryberssumber pada penemuan dari penelitiayang telah terpublikasi.

2.6 Penggunaan Middle Range Theory


Middle Range Theory telah digunakan dalam bidang praktik dan penelitian. Teori ini
mampu menstimulasi dan mengembangkan pemikiran rasional dari penelitian serta membimbing
dalam pemilihan variable dan pertanyaan penelitian. (Lenz,1998).
Teori Middle Range dapat membantu praktik denganmemfasilitasi pemahaman terhadap
perilaku klien dan kemungkinan unruk menjelaskan beberapa efektifitas dari intervensi.

2.7 Pengertian Holistic Care


Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and healthy. Pandangan
holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan
seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya,
estetika, emosi, dan fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih pada
aspek sinergitas spiritually. Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan
Konsep Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang
ilmiah, serta ilahia yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat
Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis
terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang
lainnya. Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa :
Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat
membentuk raga yang sehat.., Dan Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri
secara penuh dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala
sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah SWT. Pengobatan Holistic terpadu, memiliki
perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional), Konsep
Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat kimiawi,
dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan holistic
lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara menyeluruh
dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan
cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya
bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.

2.7.1 Sejarah Holistic Care


Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan Smuts
dalam bukunya “Holism and Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam istilah 7 holistik,
yang mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populer dengan cepat di
tahun 70-an. Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistik
sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa
memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan percaya
bahwa penyembuhan holistik dimulai di India dan atau Cina. Para praktisi holistik
mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan roh untuk
menyatu atau harmonis dengan alam.Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad
sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan ini dan mengajarkan bahwa kita harus
memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.

2.7.2 Perawatan Holistic


Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu kesembuhan
seseorang secara menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia secara total dimana ada
keterkaitan antara tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan.
Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang
mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang. Perawat
perlu mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji tingkat kemampuan
seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi teman yang mendukung
dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar pasien memahami arti kehidupan.
Dimensi Perawatan Holistik Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual
seseorang. Dimensi pemahaman bahwa seseorang merupakan satu kesatuan secara utuh tanpa
bisa dipisahkan. - Nilai Utama Perawatan Holistik Filosofi dan Pendidikan Menekankan bahwa
asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi dan pengetahuan. Holistik Etik,
Teori Keperawatan dan Riset. 8 Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada
teori, diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik
yang kompeten. Holistik Nurse Save Care Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam
perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat
melayani orang lain sebagai suatu alat sebagai proses penyembuhan seseorang. Holistic
Communication, Therapeutic Environment and Cultural Competency. Menekankan pada
perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan terapeutik yang mengacu pada pola,
masalah dan kebutuhan klien dan suatu lingkungan yang mendukung proses penyembuhan
pasien.

2.7.3 Macam-Macam Cabang Penyembuhan Holistik.


a. Holistik Tradisional. Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip
holisme, berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan
alternatif atau pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur,
akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lainlain. Gelar para
praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain.
b. Holistik Modern. Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan
tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip
holisme. Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy. Yang
termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis,
naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai dengan
aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath. Osteopathy,
praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of Osteopathy) di belakang nama.
Naturopathy, praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di
belakang nama. Saya pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai
ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama. 9 Tapi perlu juga Anda
ketahui bahwa tidak semua alternatif adalah holistik. Jika suatu pengobatan alternatif tidak
memandang permasalahan kesehatan secara menyeluruh, pengobatan tersebut berarti bukan
pengobatan holistik.
c. Holistik Moderen Antophaty Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif
tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan,
bukan sekedar merawat. Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala;
merawat manusia secara keseluruhan (whole), bukan pada apa yang tampak saja. Tehnik yang
digunakan adalah dengan menggunakan Hukum Alam, Hukum Sebab-Akibat, perbaikan pola
makan dan gaya hidup, penggunaan bahan-bahan alami, yang diterapkan dengan basis alam dan
sains modern. Praktisi Ananopathy disebut sebagai ananopath, sedangkan gelar master atau
pemimpin Ananopath adalah Danton. Ananopathy dari segi aplikasinya bersifat 3, yaitu:
Sederhana. Begitu sederhana karena tidak memerlukan obat-obatan kimia dan operasi. Cerdik.
Mengajarkan Anda untuk berpikir dan bertindak cerdik, bukannya pandai. Bijaksana.
Menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor moralitas dan keselarasan. Dari segi
pemikiran, prinsip dasar Ananopathy juga ada tiga yaitu Tuhan. Selalu melihat permasalahan
dari sudut pandang Ketuhanan. Hukum Alam. Berpedoman pada Hukum Alam. Kasih.
Mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih. Contoh beberapa “penyakit serius” yang
bisa Anda taklukkan setelah menguasai beberapa teknik Ananopathy, tanpa obat-obatan kimia
dan operasi adalah: Diabetes melitus, Kolesterol tinggi dan sakit jantung, Stroke, 10 Asam urat
dan rematik, Tumor dan kanker, TBC, Maag akut dan kronis, Hepatitis, Gagal ginjal, Demam
berdarah. AIDS

2.7.3 Teknik Pengobatan atau Penerapan Holistik Care


Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh,
yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang
mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling
berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/
elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya. Pengobatan Holistic
terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran
(Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti
pemberian obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll,
sementara pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan
memperbaiki secara menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit),
sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang
konnvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada
istilah Pasien Langgangan Dokter.
Methode Pengobatan Holistic yang Dikembangkan dengan Terapi Berikut :

 Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan berimbang

 Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan

 Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah

 Silaturahmi Doktrin

 Pancaran Bio energy (Pranaisasi)

 Stimulan promotor dengan Nutrisi Herbal

 Terapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot

 Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.

2.7.5 Motto Klinik Holistik Care


C : Caring-kami senantiasa mempertahankan pelayanan kesehatan bernuansa caring.
A : Accessible-kami memberikan pelayanan yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
R : Research bassed-kami mengintegrasikan pembuktianklinis dengan keahlian kami dan pilihan
klien dalam membuat keputusan kesehata yang tepat bagi dirinya.
E : Empowerment-kami memberikan informasi yang tepat bagi pasien agar mampu
memberdayakan dirinya sendiridalam membuat keputusan yang tepat bagi kesehatannya

2.8 Humanisme
2.8.1 Pengertian Humanisme
Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik dan
humanistik. ”Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang.
Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri kemanusiaan,
perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauh lebih signifikan:
humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep peri kemanusiaan sebagai fokus
dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikan humanisme sebagai "sebuah sistem
pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai, karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya
terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural mana pun". Dalam teori humanisme
lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.
Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal - hal yang
positif. Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik beraliran
humanisme biasanya menfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan yang positif.
Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat
dalam domain afektif. Emosi merupakan karateristik sangat kuat yang nampak dari para
pendidik beraliran humanisme. Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar merupakan proses
yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dimana memanusiakan
manusia di sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri serta
realisasi diri orang yang belajar secara optimal.
2.8.2 Ciri - Ciri Teori Humanisme
Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif.
Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan
yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakup kemampuan
interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri ditujukan untuk memperkaya diri,
menikmati keberadaan hidup dan masyarakat. Ketrampilan atau kemampuan membangun diri
secara positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan
keberhasilan akademik. Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika siswa
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha
agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik - baiknya. Teori belajar ini
berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang
pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan
dirinya yaitu membantu masing - masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai
manusia unik dan membantu dalam mewujudkan potensi - potensi yang ada dalam diri mereka.
Ada salah satu ide penting dalam teori belajar humanisme yaitu siswa harus mampu untuk
mengarahkan dirinya sendiri dalam kegiatan belajar - mengajar, sehingga siswa mengetahui apa
yang dipelajarinya serta tahu seberapa besar siswa tersebut dapat memahaminya juga siswa
dapat mengetahui mana, kapan, dan bagaimana mereka akan belajar. Dengan demikian, siswa
diharapkan mendapat manfaat dan kegunaan dari hasil belajar bagi dirinya sendiri. Aliran
humanisme memandang belajar sebagai sebuah proses yang terjadi dalam individu meliputi
bagian atau domain diantaranya domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan kata lain,
pendekatan humanisme menekankan pentingnya emosi atau perasaan, komunikasi terbuka dan
nilai - nilai yang dimiliki oleh setiap individu.
2.9 Holisme
Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari
Yunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan WilliamJames (filosof dan psikolog dari
Amerika),yang berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme adalah
nama yang diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik melihat
dirinya terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia,
hewan, tumbuhan atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakan bahwa
organisme merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagianbagian.
Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakan satu
bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh pada
keseluruhan. Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan
yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua
unsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akan
mempengaruhi bagian lain. Pandangan holistik dalam kepribadian, yang terpenting adalah :
Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi (unity, integration,
consistency, dan coherence). Organisasi adalah keadaan normal dan disorganisasi berarti
patologik. 12 Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada
bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukumhukum yang
tidak terdapat dalam bagian-bagian. Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni
aktualisasi diri (self actualization). Orang berjuang tanpa henti (continuous) untuk
merealisasikan potensi inheren yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya. Pengaruh
lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal. Potensi organisme, jika
terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan kepribadian yang sehat dan integral.
Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian ekstensif
terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolir.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Middle range teori adalah bagian dari struktur disiplin ilmu keperawatan.Teori ini
menjelaskan fenomena spesifik yang terkait dengan praktek keperawatan. Kajian analisis teori
transendensi-diri menjelaskan bagaimana penuaan atau mendorong kerentanan manusia
melampaui batas-batas untuk diri intrapribadi fokus pada makna kehidupan, interpersonal
pada koneksi dengan orang lain dan lingkungan, temporal untuk mengintegrasikan masa lalu,
sekarang, dan masa depan, dan transpersonally untuk terhubung dengan dimensi di luar fisik
realitas. Transendensi-diri ini terkait dengan kesejahteraan atau penyembuhan, salah satu dari
diidentifi kasi fokus dari disiplin keperawatan. Teori ini telah diuji dalam penelitian dan
digunakan untuk memandu praktik keperawatan. Dengan ekspansi Middle Range Teori
memperkaya disiplin ilmu keperawatan.

Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh,


yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang
mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling
berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/
elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya. Holisme, bila
ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari Yunani), Baruch Spinoza
(filosof Belanda), dan WilliamJames (filosof dan psikolog dari Amerika),yang berkaitan dengan
pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme adalah nama yang diberikan kepada
keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik melihat dirinya terus-menerus sebagai
bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia, hewan, tumbuhan atau objek)
sebagai yang lain.
Konsep holisme selalu mengemukakan bahwa organisme merupakan satu kesatuan yang
utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagianbagian. Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan
bagian yang terpisah, tetapi merupakan satu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada
salah satunya maka akan berpengaruh pada keseluruhan Perkembangan psikologi humanistik
tidak lepas dari pandangan psikologi holistik dan humanistik. ”Humanisme" dipandang sebagai
sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang.
Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri
kemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauh lebih
signifikan: humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep peri kemanusiaan
sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikan humanisme sebagai
"sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai, karakteristik, dan tindak tanduk
yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural mana pun"
3.2 Saran
Dari makalah yang kami buat, sebagai penulis kami menyarankan untuk lebih banyak
membaca dan memahami maslah middle range agar dapat lebih pengetahuan dan dapat
diterapkan dalam penelitian ang berhubungan dengan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
https://bellatongka.wordpress.com/2017/10/21/falsafh-dan-teori-keperawatan-middle-range-menurut-
beck/

https://diana-rahmawati-fkp14.web.unair.ac.id/artikel_detail-135780-Ilmu%20keperawatan%20dasar-
MIDLE%20RANGE%20THEO

https://ellaners.blogspot.com/2013/10/konsep-holistic-care-caring-holism.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai