Anda di halaman 1dari 11

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA BAYI DAN R.A.

Helda Puspitasari
BALITA
Aspek Penting Komunikasi pada Anak

Orang dewasa harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi anak
yang diajak berbicara. Maksudnya sebagai berikut.
1) Menggunakan isyarat seperti menunjuk objek secara jelas jika objek
tersebut ingin dilihat anak.
2) Memilih kata-kata secara tepat dan struktur bahasa yang mudah dipahami
anak
Aspek Penting Komunikasi pada Anak

Anak berusaha agar komunikasinya juga dipahami orang lain. Maksudnya


sebagai berikut.
1) Anak menggunakan isyarat-isyarat tertentu untuk menyampaikan keinginan
atau mengungkapkan perasaannya agar orang dewasa paham dengan apa yang
dia inginkan.
2) Semakin bertambah besar anak, komunikasi dengan isyarat semakin kurang
diperlukan karena pemahaman komunikasi anak sudah lebih baik.
Bentuk-bentuk Komunikasi pada Bayi dan Anak

a. Tangisan

b. Ocehan dan celoteh


Anak menggunakan isyarat-isyarat tertentu dalam
komunikasinya sehingga orang tua harus mengenal isyarat
yang digunakan anak. Semakin bertambah besar anak,
komunikasi dengan isyarat semakin kurang diperlukan karena
pemahaman komunikasi anak sudah lebih baik.
Terkait Bentuk-bentuk komunikasi pada bayi dan anak, Sebelum bayi mampu
berbicara dengan kata-kata, dia menggunakan kode-kode khusus untuk
menyampaikan keinginannya yang disebut sebagai bentuk komunikasi prabicara
(prespeech). Komunikasi ini bersifat sementara, berlangsung selama tahun pertama
kelahiran bayi dan akan berakhir seiring dengan perkembangan bayi. Komunikasi
prabicara meliputi tangisan, celoteh, isyarat, dan ekspresi emosional. Bentuk
komunikasi prabicara ini harus dikenali dan dipahami orang dewasa supaya apa yang
diinginkan anak dapat terpenuhi atau maksudnya dapat tersampaikan.
Untuk berkomunikasi dengan anak, diperlukan teknik khusus
agar hubungan yang dijalankan dapat berlangsung dengan
baik sesuai dengan tumbuh kembang anak.
Secara umum, ada dua teknik berkomunikasi yang digunakan
pada anak, yaitu teknik komunikasi verbal dan nonverbal.
Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak tergantung dari perkembangan
otak dan fungsi kognitifnya. Perkembangan komunikasi bayi-anak juga berhubungan
dengan kematangan atau kemampuan organ sensorik dalam menerima rangsangan
atau stimulus internal maupun eksternal, juga dipengaruhi oleh kuatnya stimulus
internal dan eksternal.
Perkembangan komunikasi pada anak mempunyai karakteristik yang berbeda - beda
dan spesifik pada setiap tingkat perkembangannya.
Perkembangan komunikasi mulai bayi menggunakan tangisan
untuk mengomunikasikan kebutuhannya, misal lapar, basah,
sakit, dan sebagainya.

Bayi juga akan tersenyum atau melakukan gerakan riang jika


merasa senang.
Pada perkembangan komunikasi anak usia toddler dan prasekolah,
anak sudah mampu berkomunikasi secara verbal ataupun nonverbal.
Anak sudah mampu menyatakan keinginan dengan menggunakan kata-
kata yang sudah dikuasainya. Ciri khas anak kelompok ini adalah
egosentris (berkomunikasi berfokus pada sudut pandangnya sendiri)
dan fantasi (anak bicara ditambahi dengan fantasi diri tentang
objek yang diceritakan).
Perkembangan komunikasi usia sekolah dan remaja, anak sudah mampu untuk
memahami komunikasi penjelasan sederhana yang diberikan. Pada masa ini, anak akan
banyak mencari tahu terhadap hal-hal baru dan akan belajar menyelesaikan masalah
yang dihadapinya berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. Pada masa ini, anak
harus difasilitasi untuk mengekspresikan rasa takut, rasa heran, penasaran, serta
berani mengajukan pendapat dan melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang tidak
jelas baginya. Orang tua harus bisa menjadi teman buat anak/remaja.

Anda mungkin juga menyukai