Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN FASE TIDUR

DISUSUN OLEH:
ATIYA ISNAINI R.
NIM: 192303102196

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
KAMPUS KOTA PASURUAN

2021
A. Fisiologi Tidur

Tidur dalah sebuah mekanisme fisiologi tubuh yang diatur oleh dua hal, yaitu sleep homeostasis dan
irama sirkardian. Sleep homeostasis adalah kondisi di mana tubuh mempertahankan
keseimbangannya seperti tekanan darah, suhu tubuh, dan keseimbangan asam-basa. Jumlah tidur
dalam semalam diatur oleh sistem ini. Saat kita bangun, pengaturan keseimbangan tidur mulai
terakumulasi sampai sore hari. Menurut penelitian, salah satu yang mempengruhi sistem ini adalah
adenosin. Ketika terjaga, kadar adenosin dalam darah terus meningkat sehingga mengakibatkan rasa
ingin tidur juga bertambah. Sebaliknya, saat tertidur kadar adenosin menurun (National Sleep
Foundation, 2006).

Irama sirkadian adalah siklus perubahan secara biologi yang diatur oleh otak selama 24 jam. Pusat
kontrol irama sirkadian terletak pada bagian ventral anterior hypothalamus di suprachiasmatic
nucleus (SCN) (National Sleep Foundation, 2006).

Bagian susunan saraf pusat yang mengadakan kegiatan sinkronisasi terletak pada substansia
ventrikulo retikularis medulo oblogata yang disebut sebagai pusat tidur. Bagian susunan saraf pusat
yang menghilangkan sinkronisasi/desinkronisasi terdapat pada bagian rostral medulo oblogata
disebut sebagai pusat penggugah atau aurosal state (Japardi, 2002).

Pusat pengaturan aktivitas kewaspadaan dan tidur terletak dalam mesensefalon dan bagian atas pons.
Reticular Activating System (RAS) berlokasi 6 pada batang otak teratas. RAS dipercayai terdiri dari
sel khusus yang mempertahankan kewaspadaan dan tidur. Selain itu, RAS dapat memberikan
rangsangan visual, pendengaran, nyeri, dan perabaan juga dapat menerima stimulasi dari korteks
serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir. Neuron dalam RAS akan melepaskan
katekolamin seperti norepineprin dalam keadan sadar. Demikian juga pada saat tidur, kemungkinan
disebabkan adanya pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak
tengah, yaitu Bulbar Synchronizing Regional (BSR), sedangkan bangun tergantung dari
keseimbangan impuls yang diterima di pusat otak dan sistem limbik. Sistem pada batang otak yang
mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah RAS dan BSR (Hidayat, 2008).

B. Tahapan tidur

B.1 Tidur Rapid Eye Movement (REM)

Tidur REM merupakan tidur dalam kondisi aktif atau tidur paradoksial yang ditandai dengan mimpi
yang bermacam-macam, otot- otot yang meregang, kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratur
(sering lebih cepat), perubahan tekanan darah, gerakan otot tidak teratur, gerakkan mata cepat,
pembebasan steroid, sekresi lambung meningkat dan ereksi penis pada pria. Saraf-saraf simpatetik
bekerja selama tidur REM, diperkirakan terjadi proses penyimpanan secara mental yang digunakan
sebagai pelajaran, adaptasi psikologis dan memori (Lehmann et al. 2016)

B.2 Tidur Non Rapid Eye Movement (NREM)

Saat tidur NREM gelombang otak makin lambat dan teratur. Tidur makin dalam serta pernafasan
menjadi lambat dan teratur. Mendengkur terjadi pada waktu tidur NREM. Ada 4 tahapan dalam
NREM yang dikenal dengan tahap I,II, III dan IV. Tidur yang paling dalam adalah pada tingkat IV,
danaktivitas listrik paling dalam (W., 2010).

Tahap I merupakan tahap transisidimana seseorang akan mengalami tidur yang dangkal dan dapat
terbangun dengan mudah oleh karena suara atau gangguan lain. Selama tahap pertama tidur, mata
akan bergerak peralahan-lahan, dan aktivitas otot melambat (Patlak, 2011). Tahap II merupakan tahap
tidur ringan dan proses tubuhmenurun.Pada tahap ini didapatkan gerakan bola mata berhenti(Patlak,
2011).Tahap III, individu sulit untuk dibangunkan, dan jika terbangun, individu tersebut tidakdapat
segera menyesuaikan diri dan sering merasa bingung selama beberapa menit (Smith & Segal, 2010).
Gelombang otak menjadi lebih teratur dan terdapat penambahan gelombang delta yang lambat.
Terakhir tahap IVmerupakan tahap tidur yang paling dalam. Gelombang otak sangat lambat.
Aliran darah diarahkan jauh dari otak dan menuju otot, untuk memulihkan energi fisik (Smith &
Segal, 2010). Tahap tiga dan empat dianggap sebagai tidur dalam atau deep sleep, dan sangat
restorative bagian dari tidur yang diperlukan untuk merasa cukup istirahat dan energik di siang hari
(Patlak, 2011).

C. Siklus Tidur

Selama tidur malam yang berlangsung rata-rata tujuh jam, REM dan NREM terjadi berselingan
sebanyak 4-6 kali. Apabila seseorang kurang cukup mengalami REM, maka esok harinya ia akan
menunjukkan kecenderungan untuk 8 menjadi hiperaktif, kurang dapat mengendalikan emosinya
dan nafsu makan bertambah. Sedangkan jika NREM kurang cukup, keadaan fisik menjadi kurang
gesit (Mardjono, 2008).

D. Pola Tidur

Tidur dengan pola yang teratur ternyata lebih penting jika dibandingkan dengan jumlah jam tidur itu
sendiri. Secara umum, durasi atau waktu lama tidur mengikuti pola sesuai dengan tahap tumbuh
kembang manusia.

Tabel Kebutuhan Tidur Manusia Berdasarkan Usia

USIA TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH KEBUTUHAN TIDUR


0-1 bulan Masa neonates 14-18 jam/hari
1-18 bulan Masa bayi 12-14 jam/hari
18 bulan-3 tahun Masa anak 11-12 jam/hari
3-6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari
6-12 tahun Masa sekolah 10 jam/hari
12-18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari
18-40 tahun Masa dewasa muda 7-8 jam/hari
40-60 tahun Masa paruh baya 7 jam/hari
60 tahun ke atas Masa dewasa tua 6 jam/hari

Anda mungkin juga menyukai