Step 5
- Gangguan jiwa adalah suatu sindoma yang secara klinis bermakna dan menimbulkan
disfungsi dalam pola perilaku atau psikologik yang secara klinis bermakna dan secara
khas berkaitan dengan gejala, penderitaan (distress) serta hendaya (impairment)
dalam fungsi psikososial
- Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2014, orang dengan gangguan jiwa adalah orang yang
mengalami gangguan pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam
bentuk sekumpulan gejala dan perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat
menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai
manusia.
- Menurut American Psychiatric Association (1994), gangguan mental adalah gejala atau
pola dari tingkah laku psikologi yang tampak secara klinis yang terjadi pada seseorang
dari berhubungan dengan keadaan distress (gejala yang menyakitkan) atau
ketidakmampuan (gangguan pada satu area atau lebih dari fungsi-fungsi penting)
yang meningkatkan risiko terhadap kematian, nyeri, ketidak mampuan atau kehilangan
kebebasan yang penting dan tidak jarang respon tersebut dapat diterima pada kondisi
tertentu.
- Gangguan psikotik/Psikosis adalah kondisi kejiawaan yang bisa ditandai dengan
adanya gangguan hubungan dengan realita persepsi, isi pikiri, dan proses pikir.
- Patofisiologi
o Skizofrenia terjadi akibat dari peningkatan aktivitas neurotransmitter dopaminergik.
Peningkatan ini mungkin merupakan akibat dari meningkatnya pelepasan
dopamine, terlalu banyaknya reseptor dopamine, turunnya nilai ambang, atau
hipersentivitas reseptor dopamine, atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut.
Masalah di dopamine otak
Stressor/ kondisi stress yang berlebih dapat menjadi faktor predisposisi terhadap pelepasan input
sensorik dari aktivitas talamokortikal dan aktivasi patologis sirkuit talamokortikal melalui mekanisme
atensi. menyebabkan halusinasi
Manifestasinya
Gejala negative :
Tambahan
- Persepsi
o Halusinasi (nggk ada bendanya tapi terasa ada)
Audditorik = denger suara tapi ndak ada orangnya, suaranya seperti apa ?,
apa yang diobrolin kalo ngobrol, berapa orang ??
Kenapa ?? karena terkait hal-hal berbahaya untuk bunuh diri dan
Tindakan kekerasan
Visual = ada bayangan hitam, bayangan orang, bayangan seperti apa,
Olfaktori = nyium bau tapi ndak ada baunya
Taktil = kayak diiket diangkat
Gustatorik = ya ada rasa pahit, manis padahal ndak nyicipin apapun
o Ilusi (ada bendanya tapi yang dilihat lain) = liat laptop kayak liat setan
o Derealisasi (merasa kayak lingkungan aneh, kayak bingung ini dimana)
o Depersonalisasi (kayak saya siapa, kenapa)
- PROSES PIKIR
o Koheren = baik dan nyambung
o Inkoheren = nggk nyambung banget
o Asosiasi longgar = awalnya nyambung akhir akhir jadi nggk nyambung
o Flight of ideas = lompat-lompat agak nyambung
o Blocking = diajak ngobrol tiba tiba berhenti
o Sirkumstansial = muter muter ujungnya nyambung. Ditanya A dijawab BCDE
akhirnya A
o Tangensial = ditanya A tiba-tiba jawab, jawabanya KLHMEN
o Neologisme = menggunakan kata baru yang aneh
o Perseverasi = satu jawaban untuk pertanyaan yang berbeda. Makan ? baik minum ?
baik
o Vergiberasi = blm ditanya jawabanya multiple baik, baik, baik
- ISI pikir
o Waham = dia yakin bahwa ada
Kejar = seperti mau dijahatin, ada yang ngejar
Rujukan = serasa di bicarakan
Kebesaran = terkenal, merasa hebat
Bizarre = aneh, misal ngerasa ada chip diotaknya
Somatic = ngerasa kalau sakit perut ada kucing, hidung bengkok terus
Kendali = pikiran dikendalikan orang
Nihilistik = saya nggk oke, nggk berharga, saya siapa
Erotomania = artis korea suka sama dia, Jokowi cinta dia
o Ide cukup = ide itu perasaan JADI BAIK tanpa waham
o Preokupasi = mikirin anaknya terus misal karena sakit
o Obsesi
o Komplusi
Source :
Krishna R. Patel, PharmD, RPh, Jessica Cherian. 2014. Schizophrenia: Overview and Treatment
Options. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4159061/
Robert A. McCutcheon. 2020. Dopamine and glutamate in schizophrenia: biology, symptoms and
treatment https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6953551/
Ralf Brisch, Arthur Saniotis, Rainer Wolf.2014. The Role of Dopamine in Schizophrenia from a
Neurobiological and Evolutionary Perspective: Old Fashioned, but Still in Vogue.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4032934/
Gangguan jiwa adalah suatu sindoma yang secara klinis bermakna dan menimbulkan disfungsi
dalam pola perilaku atau psikologik yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan
gejala, penderitaan (distress) serta hendaya (impairment) dalam fungsi psikososial
Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2014, orang dengan gangguan jiwa adalah orang yang mengalami
gangguan pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan
perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam
menjalankan fungsi orang sebagai manusia.
Menurut American Psychiatric Association (1994), gangguan mental adalah gejala atau pola dari
tingkah laku psikologi yang tampak secara klinis yang terjadi pada seseorang dari berhubungan
dengan keadaan distress (gejala yang menyakitkan) atau ketidakmampuan (gangguan pada satu
area atau lebih dari fungsi-fungsi penting) yang meningkatkan risiko terhadap kematian, nyeri,
ketidak mampuan atau kehilangan kebebasan yang penting dan tidak jarang respon tersebut dapat
diterima pada kondisi tertentu.
• berdasarkan pada sistem hierarki penyakit yang tercantum paling atas mempunyai
hierarki tertinggi, dan mencakup yang lebih kecil.
• bahwa penyakit yang diatas mempunyai kecenderungan lebih berat dan mengancam jiwa.
Source
PEDOMAN Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesi III
3. Mengapa pasien tingkah laku aneh , tampak bicara dan tertawa sendiri?
- Knp ada peningkatan dopamine? >Peningkatan dopamine krn overstimulasi dan
overstimulasi krn apa?
- Bagian otak mana ketika pasien mengalami halusinasi
- Masalah di dopamine otak
o Mesolimbic = dari VTA (ventral tecmetal area) ke nucleus accumbens
Berhubungan dengan reward system = dimana ini biasanya pada
orang yang addictive terlalu active jadi over produksi dopamine
Manifestasinya nanti bisa waham, halusinasi, gangguan proses pikir
Source :
Robert A. McCutcheon. 2020. Dopamine and glutamate in schizophrenia: biology, symptoms and
treatment https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6953551/
Ralf Brisch, Arthur Saniotis, Rainer Wolf.2014. The Role of Dopamine in Schizophrenia from a
Neurobiological and Evolutionary Perspective: Old Fashioned, but Still in Vogue.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4032934/
Berdasarkan tujuanya =
Source :
Robert A. McCutcheon. 2020. Dopamine and glutamate in schizophrenia: biology, symptoms and
treatment https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6953551/
5. Mengapa pada pasien ditemukan katalepsi dan duduk berjam-jam tanpa bergerak?
- Aktivitas dopamin diatur oleh GABA dan glutamate contoh = corticostriatal glutamatergic
pathways berpengaruh pada dopamine terminal jalur corticostriatal.
- Pada aksi dari dopamine ini makin di produksi tinggi makin mensupresi AKTIVITAS
glutamate dan GABA
Source:
Lauer M, Schirrmeister H, Gerhard A, Ellitok E, Beckmann H, Reske SN, Stöber G. Disturbed neural
circuits in a subtype of chronic catatonic schizophrenia demonstrated by F-18-FDG-PET and F-18-
DOPA-PET. J Neural Transm (Vienna). 2001;108(6):661-70.
Sienaert P, Dhossche DM, Vancampfort D, De Hert M, Gazdag G. A clinical review of the treatment of
catatonia. Front Psychiatry. 2014;5 :181
e. AKSIS V
Global Assessment Of Functioning (GAF) Scale
100 – 91 Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak tertanggulangi.
90 – 81 Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian yang
Biasa
80 – 71 Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan,
sekolah dan lain-lain.
70 – 61 Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum
masih baik.
60 – 51 Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
50 – 41 Gejala berat (serious), disabilitas berat.
40 – 31 Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas
berat dalam beberapa fungsi.
30 – 21 Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi hampir
semua bidang.
20 – 11 Bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan
mengurus diri.
10 – 01 Seperti kelompok 20 - 11 => persisten dan lebih serius.
0 Informasi tidak adekuat.
Source :
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2018. RMIK:Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit
dan Masalah terkait III (Gangguan Jiwa dan perilaku). BAB 1.
7. Apa yg dimaksud GAF dan bagaimana penilainnya?
The Global Assessment of Functioning (GAF) skala yang digunakan oleh
mental health professionals untuk mengevaluasi individu secara
psychological, social, and occupational functioning.
GAF scores = membantu dalam menentukan intervensi dan perawatan
pasien secara tepat.
World Health Organization Disability Assessment Schedule 2 (WHODAS 2.0)
direkomendaasikan untuk di gunakan pada DSM V
- Dengan skor yang lebih rendah mengindikasikan adanya kondisi parah dan memiliki
gangguan fungsi kehidupan sehari hari yang sulit.
- with scores on the lower end indicating that the individual is having severe
difficulty with daily activities and functions and may be a danger to themselves or
others, and higher scores representing an individual with minimal difficulty in daily
functions.
SOURCE:
- WHO Disability Assessment Schedule 2.0 (WHODAS 2.0). WHO.2012
Hubungan dengan scenario adalah stress menjadi factor resiko yang bisa menimbulkan dari
gejala klinis pada pasien di scenario. Semakin intens, semakin lama durasinya maka akan
makin memperburuk prognosis.
Source:
sadock BJ, virginia A sadock. Buku Ajar Psikiatri klinis Kaplan & sadock edisi 2. Jakarta: EGC.2014
Neil Schneiderman, Gail Ironson, and Scott D. Siegel. 2004. STRESS AND HEALTH: Psychological,
Behavioral, and Biological Determinants
Kesadaran
LIAT GCS kalo kesadaran turun ini jadi prioritas daripada psikotik
ORIENTASI
Atensi
Adekuat atau tidak, mudah terditraksi (di ajak ngobrol malah liat yang lain-lain), hypervigilance
(terlalu waspada) sering episodic
Cek suruh inget 3 nama benda, atau berhitung, atau suruh mengeja kata
Penampilan
Laki/pr sesuai tampak lebih tua atau tidak pakaian, rapih, penampilan
Berantakan, bau
Sikap
Psikomotor
Spontan (langsung jawab saat ditanya)/tidak spontan (misal loading dulu beberapa detik baru
jawab), volume, artikulasi
Mood
PROSES PIKIR
o Koheren = baik dan nyambung
o Inkoheren = nggk nyambung banget. Kumpulan kata tapi nggk mudeng kitanya.
o Asosiasi longgar = awalnya nyambung akhir akhir jadi nggk nyambung
o Flight of ideas = lompat-lompat agak nyambung
o Blocking = diajak ngobrol tiba tiba berhenti
o Sirkumstansial = muter muter ujungnya nyambung. Ditanya A dijawab BCDE
akhirnya A
o Tangensial = ditanya A tiba-tiba jawab, jawabanya KLHMEN
o Neologisme = menggunakan kata baru yang aneh
o Perseverasi = satu jawaban untuk pertanyaan yang berbeda. Makan ? baik minum ?
baik
o Vergiberasi = blm ditanya jawabanya multiple baik, baik, baik
o Retardasi = pelan dan sedikit ngomong
ISI PIKIR
o Delusi/Waham = dia yakin bahwa ada
Kejar = seperti mau dijahatin, ada yang ngejar kepercayaan bahwa ingin
sekitar membuntuti tapi nggk realistik
Rujukan = serasa di bicarakan timbul setelah melihat peristiwa dan
menghubungka dengan dia,
Kebesaran = terkenal, merasa hebat
Bizarre = aneh, misal ngerasa ada chip diotaknya
Somatic = ngerasa kalau sakit perut ada kucing, hidung bengkok terus
Kendali = pikiran dikendalikan orang
Nihilistik = saya nggk oke, nggk berharga, saya siapa
Erotomania = artis korea suka sama dia, Jokowi cinta dia
o Ide cukup = ide itu perasaan JADI BAIK tanpa waham
o Preokupasi = mikirin anaknya terus misal karena sakit
o Obsesi
o Komplusi
- 1 = menyangkal ngotot
- 2 = ambivalensi (menyangkal tapi ndak berontak ngotot)
- 3 = tahu sakit tapi menyalahkan factor eksternal
- 4 = tahu sakit tapi penyebabnya ndak tahu
- 5 = tahu sakit tapi tidak menerapkan
- 6 = memahami dan mencari pengobatan
Daya ingat
Source:
Elvira SD, Gitayanti H. Buku Ajar Psikiatri FKUI edisi Ke dua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.2014
sadock BJ, virginia A sadock. Buku Ajar Psikiatri klinis Kaplan & sadock edisi 2. Jakarta: EGC.2014
11. Apa saja faktor resiko berdasarkan penyakit yg dialami berdasarkan scenario?
Faktor Resiko
Source =
sadock BJ, virginia A sadock. Buku Ajar Psikiatri klinis Kaplan & sadock edisi 2. Jakarta: EGC.2014
Source :
TATA LAKSANA
GOLONGAN APG-1
1. GOLONGAN PHENOTIAZINE
a. Rantai aliphatic : chiorpromazine
b. Rantai piperazine: piperazine, trifluoperazine, fluphenazine
c. Rantai piperidine:Thioridazine
2. Golongan butyrophenone = haloperidol
3. Golongan dihenyl – butyl- piperidine = pimozide
Golongan Obat :
Catatann :
Gold Standar penggunaan antipsikosis baru adalah APG-2, meskipun harganya mahal manfaat lebih
besar dan efek samping minimal
Source:
Elvira SD, Gitayanti H. Buku Ajar Psikiatri FKUI edisi Ke dua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.2014
Maslim R. Panduan Psikiatri penggunaan Klinis Obat psikotropik. Edisi 3. Jakarta: Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa Fk-UNIKA atmajaya .2007
Krishna R. Patel, PharmD, RPh, Jessica Cherian. 2014. Schizophrenia: Overview and Treatment
Options. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4159061/
Mind map