Anda di halaman 1dari 17

GANGGUAN NEUROTIK

dr.H.Zulkrnaen A. Mantja,Sp.KJ
GANGGUAN NEUROTIK
Perkembangan konsep neurotik atau sisi dan berbagai
psiologia
Dikelompokan jadi :
1. Gangguan Neurosis
2. Gangguan Somatoform dan
3. Gangguan terkait stress
Konsep neurologis secara prinsip tidak lagi digunakan.
Gangguan Anxietas Fobik
Anxietas dicetuskan oleh adanya : situasi obyek yang
jelas antara lain :
* Takut Penyakit ( Noso Fobia ).
* Takut Perubahan bentuk badan ( Dismor Fobia ).
* Obyek tersebut dihindari / dihinggapi dengan rasa
terancam.
secara subjectif :
Anxietas Fobik tidak beda dengan anxietas lain
ringan sampai dengan berat ( serangan panik ).
sering berbarengan dengan depresi parah /
depresi juga bisa disertai anxietas fobik.
Gangguan Anxietas Fobik

1. Agrofobia ( tempat terbuka )


* keramaian, bepergian sendiri.
* tempat umum
2. Fobia sosial ( bergaul )
3. Fobia khas ( terisolasi )
* tidak ada gejala psikiatrik
4. Gangguan anxietas fobik lainnya.

Pedoman diagnostik : semua kriteria harus terpenuhi


( lihat PPDGJ III ).
Gangguan anxietas lainnya
Manifestasi anxietas sebagai gejala utama dapat
disertai gejala depresi & obsesif.
1. Gangguan Panik
Pedoman Diagnostik :
* ditegakan bila tidak ada anxietas fobik.
* Diagnosa pasti ada beberapa kali serangan
anxietas berat dalam 1 bulan.
a. secara objectif sebenarnya tidak berbahaya.
b. unpredictable Situasional.
c. anxietas umum relatif bebas
anxietas antisipationik ( setelah membayangkan
situasi membahayakan ).
2. Gangguan Cemas Menyeluruh
Pedoman Diagnostik :
* anxietas gejala akut hampir setiap hari untuk
beberapa minggu / bulan.
* gejala mencakup unsur :
a. kecemasan ( tentang nasib )
b. ketegangan motorik ( sakit kepala, gemetar ).
c. over aktivitas otonimik ( kepala ringan,
berkeringat, berdebar-debar, sesak nafas,
keluhan lambung, pusing, mulut kering ).
* pada anak-anak ( penting untuk diterangkan
kelainan somatik menonjol )
* ada gejala yang sementara ( depresi ).
3. Gangguan Campuran Cemas dan Depresi

Pedoman Diagnostik :
* ada gangguan cemas dan depresi.
* bila anxietas berat + depresi yang ringan
disamakan dengan gangguan anxietas lainnya /
anxietas fobik.
* bila A+B , berat, diagnosa campuran tidak
dipakai.
* bila berkait erat dengan stress kehidupan
harus didiagnosa gangguan penyesuaian.

4. Gangguan Anxietas Campuran Lainnya


* diluar ketentuan 2/3
Gangguan Obsesif ( Kompulsif )
Pedoman Diagnostik
1. Harus ada gejala obsesif dan gejala kompulsif hampir
setiap hari selama 2 minggu berturut-turut.
@ Sangat menggangu atau sumber penderitaan
@ Gejala obsesif harus:
* Ada satu tindakan tidak bisa dilakukan
* Tindakan bukan merupakan kepuasan
* Gagasan yang muncul tidak
menyenangkan
2. Berkaitan erat dengan depresi
3. Antara pikiran obsesib dan depresi ( )
4. Diagnosa ditegakan pada saat gejala obsesib timbul,
tidak ada depresif
5. Gejala
Obsesif sedang yang terjadi pada :
@ Schizoprenia
@ syndrom touresie
@ Gangguan mental organik
6. Dianggap sebagai bagian darikondisi obsesib
7. Predominan pikiran obsesif / pengulangan
8. Predominan tindakan kompulsif
9. campuran pikiran dan tindakan obsesif
( lihat PPDGJ III )
Gejala Dissosiatif ( Konversi )
Gejala Utama :
1. Kehilangan sebagian atau seluruh dari
integrasi normal dibawah kendali kesadaran,
antara lain :
a. Ingatan masa lalu
b. Kesadaran identitas & pengindraan
c. Kontrol terhadap gerakan tubuh
2. Kemampuan kendali dibawah kesadaran &
kendali selektif tersebut terganggu sampai
taraf rendah, berlangsung dari hari / jam ke
jam
Pedoman diagnostik :
Untuk diagnosa pasti hal tersebut, harus ada :
1. Gambaran klinis seperti diatas
2. Tidak ada bukti adanya gangguan fisik
3. Bukti ada penyebab ganguan psikologis dalam bentuk
hubungan waktu yang jelas dengan problem kejadian
yang Stressfull atau hubungan interpersonal
meskipun disangkal.
a. Amnesia Dissosiatif
b. Fugue Dissosiatif
c. yang trans & kesurupan kehilangan
sementara penghayatan identitas diri dan
kesadaran terhadap lingkungan
d. Gangguan motorik dissosiatif
e. Konvulsi dissosiatif
f. Amnesia dan kehilangan sensorik dissosiatif
g. Gangguan dissosiatif ( Konversi ) campuran
( lihat PPDGJ III )
Gangguan Somatoform
Gejala Utama :
Keluhan keluhan atau gejala fisik yang berulang ulang :
1. disertai permintaan penyakit fisik, meskipun hasil (-)
atau normal
2. Menyangkal antara kelainan fisik ~ dengan problem
walaupun didapatkan gejala depresi / anxientas
3. Tidak adanya pengertian antara dokter & pasien terhadap
kekecewaan masing masing
a. Gangguan somatisasi :
* > kelainan fisik ( masing masing )
* > 2 tahun
* Tidak mau menerima saran
* Disabilitas fungsi terhadap penyakit atau
kelainan
b. Gangguan Somatif tidak terinci
c. Gangguan Hipokontrik
d. Disfungsi otonomik somatoform
e. Gangguan nyeri somatoform menetap
f. Gangguan somatoform lainya, ytt ( Lihat PPDGJ III dan
Gangguan Neurotik Lainya
1. Neuritisnia
2. sindrom Dipersonalisasi Derealisasi
3. Gangguan Neurotik lainya, DDT
4. Gangguan Neurotik ytt ( PPDGJ III &
sinopsis )
Gangguan Penyesuaian & Reaksi Stress Berat
1. Gangguan Penyesuaian
Pedoman Diagnostik :
* Tidak ada kejadian, seandainya tidak
mengalami hal tersebut
* Manivestasi yang bervariasi ( depresi, Cemas,
ganggua tingkah laku campuran & gejala tidak
spesifik )
* Onset 1 bulan setelah Stressor ada & tidak
melebihi 6 bulan
* Diagnosa tergantung evaluasi hubungan
antara :
a. Berat gejala
b. Corak kepribadian / riwayat
c. Kejadian ( Stressor )
2. Gangguan Pasca Trauma
Pedoman Diagnostik :
* Flas Back ( Bayangan / mimpi dari
kejadian )
* Gangguan otonomik, gangguan afek,
gangguan tingkah laku ( tidak khas )
* Squelae menahun ( lambat )
* Diagnosa & sterusnya setelah 6 bulan
traumatik
3. Reaksi Stress Berat ( PPDGJ III )
Gangguan Neurotik
1. Gangguan anxietas fobik
2. Gangguan anxientas lainya
3. Gangguan obsesif kompulsif
4. Gangguan penyesuaian dan reaksi
terhadap stress berat
5. Gangguan dissosiatif ( konversi )
6. Gangguan somatoform
7. Gangguan Neurotik lainya
By : Dede Ridwan Nugraha

Anda mungkin juga menyukai