Keterangan.
a. Fluphenazine adalah obat antipsikotik yang digunakan untuk mengatasi
gejala gangguan kejiwaan, seperti delusi dan halusinasi, terutama dalam
kasus skizofrenia. Dalam mengatasi gejala tersebut, fluphenazine bekerja
dengan cara memengaruhi keseimbangan senyawa organik atau
neurotransmiter di dalam otak.
b. Trifluoperazine adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengobati
gangguan mental/mood (seperti skizofrenia, gangguan psikotik). Obat ini
dapat mengurangi perilaku agresif dan keinginan untuk melukai diri
sendiri/orang lain. Obat ini juga membantu mengurangi halusinasi.
Trifluoperazine adalah obat kejiwaan yang termasuk golongan
antipsikotik fenotiazine. Obat ini bekerja dengan membantu
menyeimbangkan substansi alami tubuh di otak.
c. Haloperidol adalah obat golongan antipsikotik yang bermanfaat untuk
mengatasi gejala psikosis pada gangguan mental, seperti skizofrenia.
Haloperidol bekerja dengan mengembalikan keseimbangan zat kimia
alami dalam otak, yakni neurotransmitter, sehingga dapat menimbulkan
rasa tenang, meredakan kegelisahan, serta mengurangi perilaku agresif
dan keinginan untuk menyakiti orang lain.
d. Olanzapine adalah obat golongan antipsikosa yang dapat digunakan untuk
meredakan gejala-gejala skizofrenia dan gangguan bipolar, terutama saat
penderita berada dalam kondisi manik (mania). Obat ini berfungsi
menyeimbangkan kembali zat kimia di otak sehingga membantu
mengurangi halusinasi, kegelisahan, dan membuat orang berpikir lebih
jernih sehingga lebih aktif berperan dalam kehidupan sehari-hari.
e. Lorazepam adalah obat dengan fungsi untuk mengobati kecemasan.
Lorazepam termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai
benzodiazepin yang bekerja pada otak dan saraf (sistem saraf pusat) untuk
menghasilkan efek menenangkan. Obat ini bekerja dengan meningkatkan
efek dari kimia alami tertentu dalam tubuh (GABA).
f. Carbamazepine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kejang pada
epilepsi. Obat ini bekerja dengan cara menstabilkan aliran impuls saraf,
sehingga mengurangi kejang. Selain mencegah kejang, carbamazepine
juga dapat digunakan untuk mengatasi nyeri di wajah akibat gangguan
saraf trigeminal (trigeminal neuralgia) dan gangguan bipolar.
g. Benzodiazepine adalah obat yang dikategorikan sebagai obat psikoaktif.
Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi gejala gangguan psikologi
seperti gangguan kecemasan (anxiety disorder) dan insomnia.
Benzodiazepine berperan sebagai obat penenang, anti-kecemasan,
hipnotik (membuat tidur lebih mudah), serta dapat melemaskan otot-otot
tubuh.
h. Propranolol adalah obat beta-blocker dengan fungsi untuk menangani
tekanan darah tinggi, detak jantung tak teratur, gemetar (tremor), dan
kondisi lainnya.
a) Ansietas akut berat: 10mg diulangi setiap 4 jam jika perlu. Injeksi
dilakukan ke dalam vena besar secara perlahan dengan kecepatan
kurang dari 5mg/menit.
b) Serangan panik akut: 10mg diulangi setiap 4 jam jika perlu. Injeksi
dilakukan ke dalam vena besar secara perlahan dengan kecepatan
kurang dari 5mg/menit.
c) Putus alkohol akut: 10mg diulangi setiap 4 jam jika perlu. Injeksi
dilakukan ke dalam vena besar secara perlahan dengan kecepatan
kurang dari 5mg/menit.
Supositoria