Anda di halaman 1dari 13

PSIKOTIK (PSYCHOTIC)

PSIKOTIK/PSYCHOTIC
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai
kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh. Psikotik
yang dibahas pada modul ini yaitu psikotik akut dan kronik.

Gangguan Psikotik Akut


Gambaran utama perilaku:

Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :


Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya

Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal

Kebingungan atau disorientasi

Perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan


berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa serta
marah-marah atau memukul tanpa alasa2. Pedoman diagnostik

Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik akut adalah sebagai berikut :
Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya, mendengar
suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya)
Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh
kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh tetangga,
menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain)

Agitasi atau perilaku aneh (bizar)

Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)

Keadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel)

Diagnosis banding
Selain diagnosis pasti, ada diagnosis banding untuk psikotik akut ini karena dimungkinkan
adanya gangguan fisik yang bisa menimbulkan gejala psikotik.
Epilepsi
Intoksikasi atau putus zat karena obat atau alkohol

Febris karena infeksi

Demensia dan delirium atau keduanya

Jika gejala psikotik berulang atau kronik, kemungkinan skizofrenia dan gangguan
psikotik kronik lain

Jika terlihat gejala mania (suasana perasaan meninggi, percepatan bicara atau proses
pikir, harga diri berlebihan), pasien mungkin sedang mengalami suatu episode maniak

Jika suasana perasaan menurun atau sedih, pasien mungkin sedang mengalami depresi

Penatalaksanaan
Pertama, saudara harus dapat memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang psikotik
akut berikut hak dan kewajibannya
Informasi yang perlu untuk pasien dan keluarga
Untuk lebih memahami dan memperjelas isi dan metode pemberian informasi yang akan
disampaikan saudara dapat dibaca lebih lengkap pada modul VI B tentang asuhan keperawatan
pasien halusinasi, waham, isolasi sosial. Beberapa informasi yang perlu disampaikan pada pasien
dan keluarga antara lain tentang :
Episode akut sering mempunyai prognosis yang baik, tetapi lama perjalanan penyakit
sukar diramalkan hanya dengan melihat dari satu episode akut saja
Agitasi yang membahayakan pasien, keluarga atau masyarakat, memerlukan hospitalisasi
atau pengawasan ketat di suatu tempat yang aman. Jika pasien menolak pengobatan,
mungkin diperlukan tindakan dengan bantuan perawat kesehatan jiwa masyarakat dan
perangkat desa serta keamanan setempat

Menjaga keamanan pasien dan individu yang merawatnya:

1. Keluarga atau teman harus mendampingi pasien


2. Kebutuhan dasar pasien terpenuhi (misalnya, makan, minum, eliminasi dan kebersihan)
3. Hati-hati agar pasien tidak mengalami cedera
Konseling pasien dan keluarga
1. Bantu keluarga mengenal aspek hukum yang berkaitan dengan pengobatan psikiatrik
antara lain : hak pasien, kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam pengobatan
pasien
2. Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi stress dan kontak dengan stresor
3. Motivasi pasien agar melakukan aktivitas sehari-hari setelah gejala membaik
Pengobatan
Program pengobatan untuk psikotik akut :
1. Berikan obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik :
Haloperidol 2-5 mg, 1 sampai 3 kali sehari, atau
Chlorpromazine 100-200 mg, 1 sampai 3 kali sehari
Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk mengurangi efek samping, walaupun beberapa
pasien mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi
(2). Obat antiansietas juga bisa digunakan bersama dengan neuroleptika untuk mengendalikan
agitasi akut (misalnya: lorazepam 1-2 mg, 1 sampai 3 kali sehari)
(3). Lanjutkan obat antipsikotik selama sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah gejala hilang.

Apabila saudara menemukan pasien gangguan jiwa di rumah dengan perilaku di bawah ini,
lakukan kolaborasi dengan tim untuk mengatasinya.
Kekakuan otot (Distonia atau spasme akut), bisa ditanggulangi dengan suntikan benzodiazepine
atau obat antiparkinson
Kegelisahan motorik berat (Akatisia), bisa ditanggulangi dengan pengurangan dosis terapi atau
pemberian beta-bloker
Gejala parkinson (tremor/gemetar, akinesia), bisa ditanggulangi dengan obat antiparkinson oral
(misalnya, trihexyphenidil 2 mg 3 kali sehari)
5). Rujukan
Tindakan rujukan diperlukan bila terjadi kondisi-kondisi yang tidak dapat diatasi melalui
tindakan yang sudah dilakukan sebelumnya khususnya pada :
Kasus baru gangguan psikotik
Kasus dengan efek samping motorik yang berat atau timbulnya demam, kekakuan, hipertensi,
hentikan obat antipsikotik lalu rujuk

Gangguan Psikotik kronik


Gambaran perilaku
Untuk menetapkan diagnosa medik psikotik kronik data berikut merupakan perilaku utama yang
secara umum ada.
Penarikan diri secara sosial
Minat atau motivasi rendah, pengabaian diri

Gangguan berpikir (tampak dari pembicaraan yang tidak nyambung atau aneh)

Perilaku aneh seperti apatis, menarik diri, tidak memperhatikan kebersihan yang
dilaporkan keluarga

Perilaku lain yang dapat menyertai adalah :


Kesulitan berpikir dan berkonsentrasi
Melaporkan bahwa individu mendengar suara-suara

Keyakinan yang aneh dan tidak masuk akal sepert : memiliki kekuatan supranatural,
merasa dikejar-kejar, merasa menjadi orang hebat/terkenal

Keluhan fisik yang tidak biasa/aneh seperti : merasa ada hewan atau objek yang tak lazim
di dalam tubuhnya

Bermasalah dalam melaksanakan pekerjaan atau pelajaran

Diagnosa banding
Beberapa kondisi yang dapat menjadi diagnosis banding psikosis akut diantaranya adalah :
Depresi jika ditemukan gejala depresi (suasana perasaan yang menurun atau sedih,
pesimisme, perasaan bersalah)

Gangguan bipolar jika ditemukan gejala mania (eksitasi, suasana perasaan meningkat,
penilaian diri yang berlebihan)

Intoksikasi kronik atau putus zat karena alkohol atau zat/bahan lain (stimulansia,
halusinogenik)

Efek penggunaan zat psikoaktif atau gangguan depresif dan gangguan ansietas
menyeluruh jika berlangsung setelah satu periode abstinensia (misalnya, sekitar 4
minggu)

Penatalaksanaan
Berikut ini akan diuraikan tentang penatalaksanaan pada pasien psikotik kronik secara medik.
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga.
tentang asuhan keperawatan pada pasien halusinasi, waham, isolasi sosial, defisit perawatan diri.
Beberapa informasi yang dapat saudara sampaikan pada pasien dan keluarga antara lain :
1. Gejala penyakit jiwa (perilaku aneh dan agitasi)
2. Antisipasi kekambuhan
3. Penanganan psikosis akut
4. Pengobatan yang akan mengurangi gejala dan mencegah kekambuhan
5. Perlunya dukungan keluarga terhadap pengobatan dan rehabililtasi pasien
6. Perlunya organisasi kemasyarakatan sebagai dukungan yang berarti bagi pasien dan
keluarga
Konseling pasien dan keluarga
Beberapa topik yang dapat menjadi fokus konseling adalah :
1. Pengobatan dan dukungan keluarga terhadap pasien
2. Membantu pasien untuk berfungsi pada taraf yang optimal dalam pekerjaan dan kegiatan
sehari-hari
3. Kurangi stress dan kontak dengan stres
Pengobatan
Program pengobatan untuk psikotik kronik :
1. Antipsikotik yang mengurangi gejala psikotik :
Haloperidol 2-5 mg; 1 3 kali sehari
Chlorpromazine 100-200 mg ; 1 3 kali sehari
Dosis harus serendah mungkin; hanya untuk menghilangkan gejala, walaupun beberapa pasien
mungkin membutuhkan dosis yang lebih tinggi
2. Obat anti psikotik diberikan sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah episode pertama
penyakitnya dan lebih lama sesudah episode berikutnya
3. Obat antipsikotik mempunyai efek jangka panjang yang disuntikkan jika pasien gagal untuk

minum obat oral


4. Berikan terapi untuk mengatasi efek samping yang mungkin timbul :
Kekakuan otot (distonis dan spasme akut), yang dapat diatasi dengan obat anti parkinson
atau benzodiazepine yang disuntikkan
Kegelisahan motorik yang berat (Akatisia) yang dapat diatasi dengan pengurangan dosis
terapi atau pemberian beta-bloker

Obat anti Parkinson yang dapat mengatasi gejala parkinson (antara lain trihexyphenidil 2
mg sampai 3 kali sehari, ekstrak belladonna 10-20 mg 3x sehari, diphenhydramine 50 mg
3 x sehari)

Rujukan
Beberapa kriteria perlunya rujukan kasus adalah :
Semua kasus baru dengan gangguan psikotik
Depresi atau mania dengan gejala psikotik.

Perlu kepastian diagnosis dan terapi yang paling sesuai pada kasus kronis

Keluarga merasakan terbebani dengan kondisi pasien dan memerlukan konsultasi dengan
pelayanan masyarakat yang sesuai

Pertimbangkan konsultasi untuk kasus dengan efek samping motorik yang berat

Presentation Psikosis Akut Presentation Transcript

1.
2. A. Pengertian 1. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah
sekelompok gangguan jiwa yang : Onsetnya akut ( 2 minggu) Sindrom
polimorfik Ada stresor yang jelas Tidak memenuhi kriteria episode manik atau
depresif Tidak ada penyebab organik

3. B. Beberapa Gangguan Jiwa Gangguan Psikosis Akut atau Sementara 1.


Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Gejala Skizofrenia (a). Onset harus
akut (dari suatu keadaan non psikotik sampai keadaan psikotik yang jelas
dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang); (b). Harus ada beberapa jenis
halusinasi atau waham yang berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari
ke hari atau dalam hari yang sama ; (c). Harus ada keadaan emosional yang
beranekaragamnya ; (c). Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak
satupun dari gejala itu ada secara cukup konsisten dapat memenuhi kriteria
skizofren atau episode manik atau episode depresif.

4. 2. Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia Memenuhi


kriteria yang khas untuk gangguan psikotik polimorfik akut. Disertai gejalagejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia yang harus sudah
ada untuk sebagian besar waktu sejak munculnya gambaran klinis psikotik
itu secara jelas. Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1
bulan maka diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia.

5. 3. Gangguan Psikotik Lir Skizofrenia Akut Suatu gangguan psikotik akut


dengan gejala yang stabil dan memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi hanya
berlangsung kurang dari satu bulan lamanya. Pedoman Diagnosis (1).Onset
psikotiknya akut (dua minggu atau kurang) (2). Memenuhi kriteria skizofrenia,
tetapi lamanya kurang 1 bulan. (3).Tidak memenuhi kriteria psikosis pilimorfik
akut.

6. 4. Gangguan Psikotik Akut Lainnya dengan Predominan Waham Gambaran


klinis berupa waham dan halusinasi yang cukup stabil, tetapi tidak memenuhi
skizofrenia. Sering berupa waham kejaran dan waham rujukan, dan halusinasi
pendengaran.

7. C. Cara Penanganan Gangguan Psikotik Akut dan Sementara 1. Indikasi


rawat nginap Pemeriksaan dan perlindungan pada pasien. 2. Farmakoterapi

Obat utama Antipsikotik (Haloperidol) dan Benzodiazepin. Tidak dianjurkan


terapi jangka panjang 3. Psikoterapi Psikoterapi individual, kelompok, dan
keluarga Mengatasi stresor dan episode psikotik Mengembalikan harga diri
dan kepercayaan

8. GANGGUAN WAHAM MENETAP A. PENGERTIAN WAHAM MENETAP


Sekelompok gangguan jiwa dengan waham-waham yang berlangsang lama,
dan merupakan satu-satunya gejala klinik yang khas atau yang mencolok
serta tidak dapat digolongkan sebagai gangguan organik, skizofrenik atau
afektif.

9. B. DIAGNOSIS GANGGUAN WAHAM MENETAP (1). Gangguan Waham


Pedoman diagnosis gangguan waham (1) Merupakan satu-satunya gejala
atau gejala yang paling mencolok (2). Sudah berlangsung paling sedikit 3
bulan dan khas pribadi (3). Bila terdapat gejala depresi, maka gejala waham
harus tetap ada pada saat depresinya hilang. (4) Tidak disebabkan penyakit
otak, tidak terdapat halusinasi, dan tanpa riwayat skizofrenia, dan tanpa
riwayat skizofrenik

10. 2. Gangguan Waham Menetap Lainnya Gangguan waham menetap yang


tidak memenuhi kriteria untuk gangguan waham. Termasuk : Gangguan
waham dengan halusinasi yang tidak memenuhi kriteria skizofrenia
Gangguan waham menetap kurang 3 bulan

11. C. PERJALANAN PENYAKIT GANGGUAN WAHAM MENETAP 1. Kurang dari


25% menjadi skizofrenia 2. Kurang dari 10% menjadi gangguan afektif 3. 50%
sembuh untuk waktu yang lama 4. 20% hanya penurun gejala 5. 30% tidak
mengalami perubahan gejala

12. 6. Prognosis ke arah baik : riwayat pekerjaan dan hubungan sosial yang
baik kemampuan penyesuaian yang tinggi wanita onset sebelum 30 tahun
onset tiba-tiba lamanya sakit singkat adanya faktor pencetus

13. D. CARA PENANGANAN PASIEN GANGGUAN WAHAM MENETAP 1. Indikasi


rawat nginap Menditeksi penyebab nonpsikiatrik Mengamati kemampuan
mengendalikan impuls kekerasan Menstabilkan hubungan sosial/ kerja

14. 2. Farmakoterapi Antipsikotik adalah obat terpilih untuk penanganan


gangguan waham menetap Mulai dengan dosis rendah anti psikotik
(Haloperidol 2 mg) dan naikan bertahap. Dosis maintenance biasanya rendah
Bila gagal dengan anti psikotik, maka dihentikan

15. 3. Psikoterapi Terapi individual lebih efektif dari terapi kelompok Terapi
suportif berorientasi tilikan, kognitif, dan perilaku sering afektif. Bina
hubungan dan kepercayaan Hindari membicarakan waham pasien, dan tidak
boleh meremehkan ataupun mendukung isi waham tersebut. 4. Terapi
Keluarga Target hubungan sosial yang baik.

16. GANGGUAN WAHAM TERINDUKSI A. PENGERTIAN Suatu gangguan waham


yang terjadi pada dua orang atau lebih, satu individu memang menderita
gangguan psikotik, yang lainnya menderita waham karena terinduksi

penderita pertama tadi. Orang-orang yang terlibat dalam waham terinduksi


ini biasanya mempunyai hubungan yang sangat erat.

17. B. DIAGNOSIS WAHAM TERINDUKSI Pedoman Diagnosis Waham Terinduksi


(1) Dua orang atau lebih mengalami waham yang sama dan saling
meyakinkan ; (2) Mereka mempunyai hubungan yang sangat erat ; (3)
Terdapat bukti bahwa waham tersebut terinduksi pada orang yang pasif dari
orang yang aktif.

18. Pedoman Diagnosis (1) Onset psikotiknya akut (dua minggu atau kurang)
(2). Waham dan halusinasi harus sudah ada dalam sebagian besar waktu
sejak berkembangnya psikotik yang jelas. (3). Tidak memenuhi kriteria
skizofrenia maupun gangguan psikosis polimorfik akut. (4). Lamanya sakit
kurang dari 3 bulan.

19. Catatan 1 . Kalau waham menetap lebih dari 3 bulan, menjadi : Gangguan
waham menetap. 2. Kalau halusinasi menetap lebih dari 3 bulan, menjadi :
psikosis nonorganik lainnya.

20. GANGGUAN SKIZOAFEKTIF A. PENGERTIAN Suatu gangguan jiwa yang


gejala skizofrenia dan gejala afektif terjadi bersamaan dan sama-sama
menonjol. Onset yang tiba-tiba pada masa remaja ; fungsi pramorbid baik ;
terdapat stresor yang jelas ; riwayat keluarga dan gangguan afektif.
Prevalensi : % ; lebih banyak pada wanita. Prognosis lebih buruk dari
gangguan depresif maupun bipolar ; tetapi lebih baik dari skizofrenia.

21. B. DIAGNOSIS 1. Pedoman Diagnosis Gangguan Skizoafektif Gejala


Skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol atau dalam beberapa
hari sesudah yang lain, tetapi dalam satu episode penyakit (tidak memenuhi
kriteria diagnosis skizofrenia maupun gangguan afektif). 2. Beberapa Tipe
Skizoafektif Gangguan Skizoafektif tipe Manik Gangguan Skizoafektif tipe
Depresif Gangguan Skizoafektif tipe Campuran

22. C. CARA PENANGANAN 1 . Penanganan pasien gangguan skizoafektif


meliputi : perawatan rumah sakit, medikas dan terapi psikososial. 2.
Farmakoterapi Gejala manik : antimanik Gejala depresi : antidepresan Gejala
psikotik : antipsikotik (jangka pendek)

23. GANGGUAN PSIKOTIPAL A. PENGERTIAN GANGGUAN SKIZOTIPA 1.


Gangguan skizotipal ditandai oleh perilaku yang eksentrik, pikiran yang aneh,
dan afek yang menyerupai skizofrenia, tetapi tidak memenuhi kriteria
skizofrenia. 2. Keadaan ini terjadi pada 3 % populasi Lebih sering terdapat
pada keluarga penderita skizofrenia

24. 3. Gangguan ini berjalan secara kronis dengan intensitas yang fluktuatif,
kadang-kadang berkembang menjadi skizofrenia. Tidak terdapat onset yang
pasti, dan perkembangan selanjutnya menyerupai gangguan kepribadian 4.
Suatu riwayat skizofrenia pada salah satu anggota keluarga memberi bobot
tambahan untuk diagnosis ini.

25. 5. Gangguan ini tidak dianjurkan didiagnosis secara umum, karena tidak
terdapat batas yang jelas dengan skizofrenia simpleks, gangguan kepribadian

skizoid dan paranoid. 6. Diperkirakan 10% penderita gangguan skizotipal


melakukan bunuh diri.

26. B. PEDOMAN DIAGNOSIS GANGGUAN SKIZOTIPAL I. Terdapat tiga atau


lebih gejala khas tersebut di bawah ini secara terus menerus atau episodik,
dan paling sedikit dua tahun lamanya. 1. Ekspresi afektif tak wajar/
menyempit (individu tampak dingin dan tak bersahabat) 2. Perilaku atau
penampakan yang aneh, eksentrik atau ganjil. 3. Hubungan sosial yang buruk
dan tendensi menarik diri. 4. Kepercayaan yang aneh atau pikiran yang
magis.

27. Kecurigaan atau ide paranoid. Pikiran obsesif yang sering dengan isi yang
bersifat dismorfofobik, seksual, atau agresif. Persepsi yang tak lazim,
termasuk mengenai tubuh atau ilusi-ilusi lainnya, depersonalisasi, atau
derealisasi. Pemikiran yang samar-samar, sirkumstansial, penuh kiasan,
sangat terinci dan ruwet, atau stereotipik, yang bermanifestasi dalam
pembicaraan yang aneh tetapi tanpa inkoheren yang nyata. Sewaktu-waktu
ada episode menyerupai keadaan psikotik yang bersifat sementara dengan
ilusi, halusinasi auditorik atau lainnya, dan gagasan mirip waham, biasanya
tanpa provokasi dari luar. II. Tidak pernah memenuhi kriteria skizofrenia

28. C. CARA PENANGANAN PASIEN GANGGUAN SKIZOTIPAL 1. PSIKOTERAPI


Pikiran yang aneh dan ganjil dari pasien gangguan ini harus ditangani secara
hati-hati. Tidak boleh menertawakan aktivitas yang aneh itu. 2.
FARMAKOTERAPI Antipsikotik (haloperidol) untuk gagasan mirip waham
Antidepresan digunakan untuk komponen depresifnya.

skizofrenia & psikosis akut Presentation Transcript

1. GANGGUAN PSIKOSIS AKUT DAN SKIZOFRENIA


2. Pasien mungkin mengalami: mendengar suara-suara keyakinan atau
ketakutan yang aneh/asing kebingungan was-was Keluarga mungkin minta
pertolongan karena perubahan perilaku yang sulit dijelaskan, termasuk
perilaku aneh atau menakutkan (penarikan diri, kecurigaan, mengancam )
GANGGUAN PSIKOSIS AKUT KELUHAN UTAMA

3. Awitan baru (onset) d ari: Halusinasi Waham Agitasi atau perilaku aneh
(bizarre) Pembicaraan aneh atau kacau Keadaan emosional yang labil dan
ekstrim PEDOMAN DIAGNOSTIK

4. Gangguan fisik yang bisa menimbulkan gejala psikotik al: Epilepsi


Intosikasi/ putus zat karena obat atau alkohol Febris karena infeksi DemensiaF00# dan Delirium-F05 atau keduanya Skizofrenia & Gangguan Psikotik
Kronik Gangguan Bipolar Depresi GANGGUAN PSIKOSIS AKUT DIAGNOSIS
BANDING

5. Agitasi dan perilaku aneh gejala suatu peny . jiwa Episoda akut sering
mempunyai prognosis yang baik, tapi lama perjalanan penyakit sukar
diramalkan hanya dengan melihat satu episoda akut saja Pengobatan
berkesinambungan mungkin diperlukan bbrp bln sesudah G/ menghilang
Nasihat keluarga mengenai aspek hukum yang berkaitan dengan pengobatan
psikiatrik, al: Hak penderita Kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam
pengobatan penderita PEDOMAN PENATALAKSANAAN INFORMASI BAGI PS &
KEL

6. Upayakan keamanan pasien dan mereka yang merawatnya keluarga atau


teman harus mendampingi pasien Kebutuhan dasar pasien (makan-minum,
kebersihan) dipenuhi Hati-hati agar pasien tidak cedera Kurangi stres dan
stimulasi J angan berargumentasi dengan pikiran psikotik Hindari konfrontasi
atau kritik kecuali apabila perlu untuk menghindari perilaku yang merugikan
atau mengacaukan KONSELING PS & KEL PEDOMAN PENATALAKSANAAN

7. Agitasi yg mem bahayakan pasien, k e l uar g a atau masyarakat, perlu


hospitalisasi atau pengawasan ketat di tempat yang aman. Jika pasien
menolak pengobatan, tindakan hukum mungkin diperlukan Dorong pasien
agar melakukan aktifitas sehari-hari setelah gejala membaik. PEDOMAN
PENATALAKSANAAN KONSELING PS & KEL

8. A ntipsikotik akan mengurangi gejala psikotik (misal: haloperidol 2-5 mg


sampai 3 kali sehari atau chlorpromazine 100-200mg sampai 3 kali sehari).
Dosis harus serendah mungkin untuk menghilangkan gejala, walaupun
beberapa pasien mungkin membutuhkan dosis yang lebih tinggi. Obat
antiansietas juga bisa digunakan bersama dengan neuroleptika utk
mengendalikan agitasi akut (mis.nya lorazepam 1-2 mg, sampai 3 kali sehari)

Lanjutkan obat antipsikotik selam sekurang-kurangynya 3 bulan ssdh g ejala


hilang MEDIKASI PEDOMAN PENATALAKSANAAN

9. Monitor efek samping obat: Spasme atau distonia akut yang dapat diatasi
dengan benzodiazepine yang disuntikkan atau obat anti parkinsonisme.
Akathisia (kegelisahan motorik yang berat) yang dapat diatasi dengan
pengurangan dosis atau pemberian b-blocker Gejala Parkinsonisme (tremor,
akinesia) yang dapat diatasi dengan obat anti parkinson per oral (misal:
trihexyphenidil 2 mg sampai 3 kali sehari). PEDOMAN PENATALAKSANAAN
MEDIKASI

10. Jika mungkin pertimbangkan konsultasi untuk semua kasus baru


gangguan psikotik Pada kasus dg efek samping yang berat atau timbulnya
demam, kekakuan, hipertensi, hentikan obat antipsikotik dan rujuklah..
KONSULTASI SPESIALISTIK PEDOMAN PENATALAKSANAAN

11. SKIZOFRENIA & G. PSIKOTIK KRONIK LAIN

12. Pasien mungkin datang dengan: Kesulitan untuk berpikir dan


berkonsentrasi Laporan tentang mendengar suara-suara K eyakinan yang
aneh (misal: memiliki kekuatan supranatural, merasa dikejar-kejar) Keluhan
fisik yang tidak biasa/aneh (misal: merasa ada hewan atau obyek yang tak
lazim di dalam tubuhnya) Problem atau pertanyaan yang berkaitan dengan
obat antipsikotik P roblem dalam melaksanakan pekerjaan atau pelajaran A
patis, penarikan diri , higiene dan kebersihan yang buruk atau perilaku aneh.
SKIZOFRENIA & GANGGUAN PSIKOTIK KRONIK LAIN KELUHAN UTAMA

13. Problem kronik dengan gambaran berikut: Penarikan diri secara sosial.
Minat atau motivasi rendah, pengabaian diri Gangguan berpikir (tampak, dari
pembicaraan yang tak terangkai atau aneh) PEDOMAN DIAGNOSTIK
SKIZOFRENIA & GANGGUAN PSIKOTIK KRONIK LAIN

14. Episode periodik berupa: Agitasi atau kegelisahan Perilaku aneh


Halusinasi (persepsi yang salah atau yang dibayangkan, misal: mendengar
suara-suara) Delusi/waham (keyakinan yang nyata salah, misalnya, berkaitan
dengan keningratan, menerima "pesan" melalui televisi, merasa
diikuti atau dikejar) SKIZOFRENIA & GANGGUAN PSIKOTIK KRONIK LAIN
PEDOMAN DIAGNOSTIK

15. Jika yang menonjol ansietas Gg.Panik Jika yang menonjol suasana
perasaan yang sedih gangguan depresif Fobia spesifik misal takut
ketinggian dll DIAGNOSIS BANDING SKIZOFRENIA & GANGGUAN PSIKOTIK
KRONIK LAIN

16. Perilaku aneh dan agitasi adalah gejala Peny. jiwa. G / bisa hilang timbul.
Bersiaplah dan antisipasi kekambuhan O bat merupakan komponen utama
pengobatan mengurangi gejala saat ini dan mencegah kekambuhan
Dukungan keluarga adalah perlu untuk ke patuhan terhadap Th/ dan R/ yang
efektif. Organisasi kemasyarakatan bisa memberikan dukungan yang berarti
bagi pasien dan keluarga. INFORMASI BAGI PS & KEL SKIZOFRENIA &
GANGGUAN PSIKOTIK KRONIK LAIN

17. Bicarakan rencana Th/ dengan anggota keluarga dan dapatkan dukungan
mereka. Jelaskan bahwa obat akan mencegah kekambuhan dan beritahukan
pasien mengenai efek samping. Dorong pasien untuk berfungsi pada taraf
yang optimal dalam pekerjaan dan kegiatan sehari-hari. SKIZOFRENIA &
GANGGUAN PSIKOTIK KRONIK LAIN INFORMASI BAGI PS & KEL

18. 4. Kurangi stres dan stimulasi; Jangan berargumentasi terhadap pikiran


psikotik Hindari konfrontasi atau mengritik Pada saat gejala lebih berat,
sebaiknya istirahat dan menghindari dari stres Rujuk ke Psikosis Akut untuk
saran penatalaksanaan keadaan dan agitasi KONSELING PS & KEL
SKIZOFRENIA & GANGGUAN PSIKOTIK KRONIK LAIN

19. Pemberian antipsikotik akan mengurangi gejala psikotik (misal:


haloperidol 2-5 mg sampai 3 kali sehari atau CPZ 100-200mg sampai 3 kali
sehari). Dosis harus serendah mungkin untuk menghilangkan gejala,
walaupun beberapa pasien mungkin membutuhkan dosis yang lebih tinggi.
MEDIKASI SKIZOFRENIA & GANGGUAN PSIKOTIK KRONIK LAIN

20. Beritahukan pasien bahwa medikasi yang kontinu akan mengurangi risiko
kekambuhan. Pada umumnya, obat anti psikotik harus dilanjutkan sekurangkurangnya 3 bulan sesudah suatu episode pertama penyakitnya dan lebih
lama sesudah episode berikutnya. Jika pasien gagal untuk minum obat
sebagaimana disarankan, obat antipsikotik long-acting yang disuntikkan bisa
menjamin kontinuitas pengobatan dan mengurangi risiko kekambuhan.
Beritahu pasien tentang ESO yang mungkin timbul. Efek samping motorik
yang lazim meliputi: SKIZOFRENIA & GANGGUAN PSIKOTIK KRONIK LAIN
MEDIKASI

21. Spasme atau distonia akut yang dapat diatasi dengan obat anti
parkinsonisme atau benzodiazepine yang disuntikkan. Akathisia (kegelisahan
motorik yang berat) yang dapat diatasi dengan pengurangan dosis atau
pemberian beta-bloker Gejala Parkinsonisme (tremor, akinesia) yang dapat
diatasi dengan obat anti parkinson per oral (misal: trihexyphenidil 2 mg
sampai 3 kali sehari; ekstrak beladonna 10-20 mg 3 x sehari;
diphenhydramine 50 gm 3 x sehari). SKIZOFRENIA & GANGGUAN PSIKOTIK
KRONIK LAIN

22. J ika fasilitas tersedia, pertimbangkan untuk konsultasi bagi semua kasus
baru dengan gangguan psikotik. Depresi atau mania dengan gejala psikotik
mungkin membutuhkan terapi lain. Pertimbangkan konsultasi untuk
memastikan diagnosis dan memastikan terapi yang paling sesuai. Konsultasi
dengan pelayanan masyarakat yang sesuai dapat mengurangi beban
keluarga dan meningkatkan rehabilitasi. Juga pertimbangkan konsultasi untuk
kasus dengan efek samping motorik yang berat . KONSULTASI SPESIALISTIK
SKIZOFRENIA & GANGGUAN PSIKOTIK KRONIK LAIN

Anda mungkin juga menyukai