Anda di halaman 1dari 16

Gangguan Campuran

Anxietas & Depresi


Pembimbing :
Dr. dr. Mustafa M Amin, M.Ked, M.Sc, Sp.KJ (K)
Oleh : Nabilah Tarisa | 20360089
Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi (F41.2)

Kelainan dimana pasien mengalami gejala-gejala anxietas maupun depresi,


namun masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat
untuk menegakkan diagnosis tersendiri.

Kombinasi gejala depresif dan kecemasan menyebabkan gangguan fungsional


yang bermakna pada orang yang terkena
Gangguan Anxietas (F41.0)

Anxietas adalah
suatu keadaan yang
ditandai oleh rasa
khawatir disertai
dengan gejala
somatik yang
menandakan suatu
kegiatan berlebihan
dari susunan saraf
autonomik (SSA).
Gangguan Depresi (F32.-)

Merupakan satu masa


terganggunya fungsi manusia
yang berkaitan dengan alam
perasaan yang sedih dan
gejala penyertanya, termasuk
perubahan pada pola tidur
dan nafsu makan,
psikomotor, konsentrasi,
anhedonia, kelelahan, rasa
putus asa dan tak berdaya,
serta gagasan bunuh diri
Etiologi Gangguan Campuran Anxietas & Depresi ?

Ditemukannya neuroendokrin yang sama pada gangguan depresi dan


gangguan kecemasan, khususnya gangguan panik.
Hiperaktivitas sistem noradregenik relevan sebab menyebab pada beberapa
pasien dengan gangguan depresi dan pada beberapa pasien dengan gangguan
panik.
Obat serotogenik berguna dalam mengobati gangguan depresi maupun
kecemasan. Seperti fluoxetine (Prozac) dan clomipramine (Anafranil), berguna
dalam terapi gangguan depresif dan ansietas.
Gejala kecemasan dan depresi berhubungan secara genetik pada beberapa
keluarga.
Kriteria DSM-IV-TR Gangguan Campuran Ansietas Depresif ?

1. Mood disforik yang berulang atau menetap dan bertahan sedikitnya 1 bulan
2. Mood disforik disertai empat/lebih gejala berikut selama sedikitnya 1 bulan :
Kesulitan Gangguan Tidur Mudah Lelah Iritabilitas Khawatir
Berkonsentrasi
Mudah Hipervigilance Antisipasi Hal Tidak Ada Merasa Tidak
Menangis Terburuk Harapan Berharga

3. Gejala menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya


dalam area fungsi sosial, pekerjaan atau area fungsi penting lain
4. Gejala tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat atau keadaan medis
umum
Kriteria DSM-IV-TR Gangguan Campuran Ansietas Depresif ?

5. Semua Hal Berikut Ini :


1. Kriteria tidak pernah memenuhi gangguan depresif berat, gangguan distimik;
gangguan paik, atau gangguan asietas menyeluruh

2. Kriteria saat ini tidak memenuhi gangguan mood atau ansietas lain (termasuk
gangguan ansietas atau gangguan mood, dalam remisi parsial)

3. Gejala tidak lebih mungkin disebabkan gangguan jiwa


Kriteria Diagnosis PPDGJ III Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi ?

Untuk mendiagnosis pasien Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi (F41.2)


harus memenuhi pedoman diagnostik, yaitu:

a) Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak


menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri.
Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik, harus ditemukan walaupun hasus tidak terus
menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.

a) Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus
dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobik.
Kriteria Diagnosis PPDGJ III Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi ?

c) Bila ditemukan sindrom depresi dan cemas yang cukup berat untuk menegakkan
diagnosis maka kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan, dan diagnosis gangguan
campuran tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu
diagnosis maka gangguan depresif harus diutamakan.

d) Bila gejala-gejala tersebut berkaitan dengan stress kehidupan yang jelas maka harus
digunakan kategori F.43.2 (gangguan penyesuaian).
Penatalaksanaan Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi ?

Psikofarmaka Psikoterapi Edukasi


PSIKOFARMAKA :

a) Fluoxetin 1 x 10 mg selama 7 hari dan selanjutnya akan dinaikkan bertahap


sesuai kondisi pasien.

b) Alprazolam 2 x 0,25 mg selama 7 hari dan selanjutnya dosis akan diatur


(tappering off) sesuai kondisi pasien.
PSIKOTERAPI :
a) Psikoterapi suportif bertujuan untuk memperkuat mekanisme defens (pertahanan) pasien
terhadap stres. Perlu diadakannya terapi untuk meningkatkan kemampuan pengendalian
diri dan memberikan motivasi hidup.

b) Psikoterapi redukatif bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga untuk


mendukung kesembuhan pasien dengan mengawasi pasien untuk minum obat teratur.

c) Psikoterapi rekonstruktif bertujuan membangun kembali kepercayaan diri pasien,


menjelaskan kepada pasien bahwa pasien memiliki semangat hidup dan keinginan kuat
untu melihat anak pasien bahagia. Menolak semua pikiran negatif.
EDUKASI :
Menyarankan kepada keluarga untuk
selalu memberikan dukungan
kepada pasien, jangan membatasi
aktivitas positif yang disukai pasien,
ajak pasien bergembira, kurangi hal-
hal yang dapat meningkatkan
stresor. Berdiskusi terhadap
pentingnya pasien untuk minum
obat teratur dan kontrol lagi.
Diagnosis Banding Gangguan Campuran Anxietas & Depresi ?

Gangguan Ansietas Menyeluruh

Gangguan Distimik

Gangguan Depresif Ringan

Gangguan Kepribadian Cemas (Menghindar)

Gangguan Kepribaridan Dependen

Gangguan Obsesif Kompulsif

Gangguan Somatoform
Prognosis Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi ?

Prognosis adalah dubia ad bonam didukung oleh adanya keinginan pasien


untuk sembuh dan berobat, keluarga mendukung pasien untuk sembuh, tidak
ada kelainan organobiologik, dan tidak ada riwayat gangguan jiwa dalam
keluarga.
Terimakasih!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai