Anda di halaman 1dari 32

GANGGUAN

ANXIETAS YTT
(F41.9)
Oleh : Andi Nabilah Humairah
Residen Pembimbing : dr. Ahmad Rais
Supervisor : dr. Mayamariska S, Sp.KJ
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. I
Usia : 44 Tahun (19-04-1978)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Agama : Kristen
Alamat/No. Telepon : Jl. Alaten, Papua Barat / 085243476378
Pendidikan Terakhir : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Keluhan Utama : Nyeri ulu hati

Seorang laki-laki berusia 44 Tahun datang pertama kalinya ke Poliklinik Psikiatri RSUD
Labuang Baji dengan nyeri ulu hati yang hampir dirasakan setiap hari. Keluhan nyeri dirasakan sejak
November 2021. Tidak ada faktor yang memperberat atau memperingan nyeri. Nyeri dirasakan
terkadang tembus ke belakang. Keluhan disertai mual ada dan muntah ada, serta sering bersendawa. Pasien
juga merasakan asam di tenggorokan dan nyeri kepala. Pasien juga mengeluhkan nyeri dada dan
sulit bernafas yang muncul tidak menentu. Pasien sulit untuk tidur hampir setiap hari, tidak ada
terbangun tengah malam ataupun mimpi. Penurunan nafsu makan ada. Pasien telah berobat ke TS Interna
bulan Juli 2022 namun kembali ke dokter karena keluhan masih selalu dirasakan. Pasien sering merasakan
takut, terutama bila sendiri. Rasa takut hampir dirasakan sepanjang hari, dan muncul sejak pasien
terdiagnosa hipertensi dan DM. Pasien takut bila terjadi sesuatu terhadap pasien tidak ada yang akan
menolongnya. Pasien selalu ingin ditemani, tidak senang bila mendengar suara yang berisik dan mudah
emosi.
RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Awal perubahan perilaku pasien sejak November 2021, saat pasien terdiagnosis hipertensi dan DM.
Semenjak itu selalu merasa cemas dan sulit tidur. Nafsu makan juga mulai menurun. Riwayat CT Scan
abdomen normal, endoskopi normal dan pemeriksaan EKG dalam batas normal.
RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG

HENDAYA FAKTOR
PSIKOSOSIAL
• Bidang sosial ada.
Tidak ada
• Bidang pekerjaan ada.
• Waktu senggang ada.
RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
Riwayat Penyakit Fisik
Sebelumnya Riwayat Penggunaan
• Riwayat infeksi (-)
• Riwayat trauma (-)
NAPZA
• Riwayat kejang (-)
• Riwayat Hipertensi • Alkohol (+) sejak kuliah, berhenti saat
(+), DM(+) sakit
• Merokok (+) 1 bungkus 1 hari
Riwayat Gangguan • Zat psikoaktif lain (-)
Psikiatri Sebelumya
Tidak ada riwayat psikiatrik
sebelumnya
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Riwayat Prenatal dan
Riwayat Kanak Awal (1-3 tahun)
Perinatal (0-1 tahun)

Pasien lahir di puskesmas dibantu Pertumbuhan dan perkembangan


oleh dokter melalui persalinan masa kanak-kanak pasien sesuai d e
normal dan cukup bulan. Riwayat A ngan pertumbuhan dan
SI hingga usia 1,5 tahun. perkembangan anak- anak lain
Pertumbuhan dan perkembangan seusianya. Tidak ada masalah
baik.
perilaku yang menonjol.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Riwayat Kanak Pertengahan Riwayat Kanak Akhir dan
(3-11 tahun) Remaja (12-18 tahun)

Pasien memiliki banyak teman Pasien menamatkan pendidikannya


dan cukup pandai bergaul. Pasien hingga S1. Saat sekolah masih cukup
tinggal bersama ibu dan ayahnya, mudah bergaul dan hubungan pasien
pasien mendapatkan perhatian dengan teman-temannya baik.
serta kasih sayang yang cukup
dari kedua orang tuanya.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

Riwayat Masa Dewasa

• Riwayat Pekerjaan : Wiraswasta Riwayat


• Pernikahan : Sudah menikah
• Riwayat Kehidupan Beragama : Pasien memeluk
agama Kristen dan menjalankan kewajiban agama
dengan cukup baik.
RIWAYAT KEHIDUPAN KELUARGA

• Hubungan dengan anggota keluarga baik


• Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga pasien tidak ada.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

Persepsi Pasien tentang


Situasi Sekarang
Diri dan Kehidupannya
Pasien saat ini tinggal bersama Pasien mengakui dirinya sakit dan
istrinya dan kedua anaknya.
kehidupannya agak terganggu akibat
Kedua anaknya masih sekolah. P
asien bekerja sebagai rasa cemasnya akan penyakitnya,
wiraswasta. Kondisi ekonomi Pasien berharap agar dapat segera
pasien cukup baik sembuh supaya dapat menjalani
hidup yang lebih nyaman
PEMERIKSAAN FISIS DAN STATUS NEUROLOGIS

Status Internus Status Neurologis


• Keadaan umum : baik, gizi cukup ● Gejala rangsang selaput otak:
• Kesadaran : compos mentis - Kaku kuduk (-),
• Tekanan darah 150/104 mmHg - Kernig’s sign (-)/(-),
• Nadi 80 kali/menit - Pupil bulat dan isokor,
• Frekuensi pernafasan 20 kali/menit - Refleks cahaya (+)/(+),
• Suhu tubuh 36,8°C ● Fungsi motorik dan sensorik keempat
• Konjungtiva tidak anemis ekstremitas dalam batas normal, Tidak
• Sklera tidak ikterus ● ditemukan refleks patologis.
• Jantung, paru-paru, dan abdomen kesan
dalam batas normal,
• Ekstremitas atas dan bawah tidak ada
kelainan.
STATUS
MENTA
L
DESKRIPSI UMUM
Penampilan
Tampak seorang laki-laki berumur 44 tahun, wajah
sesuai umur. Perawakan sedang, sesuai umur, rambut Aktivitas Psikomotor
hitam, berkumis tipis, kulit sawo matang, perawatan Tenang
diri baik, memakai kaos merah dan celana jeans
hitam. Kontak mata ada, verbal ada.
Pembicaraan
Spontan, lancar, intonasi biasa
Kesadaran
• Kuantitas : Compos mentis, GCS 15 (E4M6V5) Sikap terhadap pemeriksa
• Kualitas : Baik Kooperatif
KEADAAN
AFEKTIF
Afek Empati
Cemas Dapat dirabarasakan

Mood Keserasian
Euthimia Serasi
FUNGSI INTELEKTUAL

Taraf Pendidikan Daya Konsentrasi Orientasi


Sesuai dengan tingkat Baik
pendidikan. Waku : Baik
Orang : Baik
Tempat : Baik

Daya Ingat Pikiran Abstrak Bakat Kreatif Kemampuan Menolong


Jangka panjang : baik Diri Sendiri
Jangka pendek : baik Baik Tidak ada
Jangka segera : baik Baik
GANGGUAN PERSEPSI & PROSES BERPIKIR

Proses Berpikir
Gangguan Persepsi
1. Arus pikiran
• Halusinasi : Tidak ada
• Produktivitas : Cukup
• Ilusi : Tidak ada
• Kontinuitas : Relevan
• Depersonalisasi : Tidak ada
• Hendaya berbahasa tidak ada
• Derealisasi : Tidak ada
2 . Isi pikiran : Tidak ada hendaya dalam
berbahasa
- Preokupasi : Tidak ada
- Gangguan isi pikir : Tidak ada
STATUS MENTAL

Pengendalian Impuls
Tilikan
Baik Tilikan 4

Daya Nilai
Taraf Dapat Dipercaya
• Norma sosial : Baik Dapat dipercaya
• Uji daya nilai : Baik
• Penilaian : Baik
realitas
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang laki-laki berusia 44 Tahun datang pertama kalinya ke Poliklinik Psikiatri RSUD Labuang Baji dengan
nyeri ulu hati yang hampir dirasakan setiap hari. Keluhan nyeri dirasakan sejak November 2021. Tidak ada
faktor yang memperberat atau memperingan nyeri. Nyeri dirasakan terkadang tembus ke belakang.
Keluhan disertai mual ada dan muntah ada, serta sering bersendawa. Pasien juga merasakan asam di
tenggorokan dan nyeri kepala. Pasien juga mengeluhkan nyeri dada dan sulit bernafas yang muncul tidak
menentu. Pasien sulit untuk tidur hampir setiap hari, tidak ada terbangun tengah malam ataupun mimpi.
Penurunan nafsu makan ada. Pasien telah berobat ke TS Interna bulan Juli 2022 namun kembali ke dokter
karena keluhan masih selalu dirasakan. Pasien sering merasakan takut, terutama bila sendiri. Rasa takut
hampir dirasakan sepanjang hari, dan muncul sejak pasien terdiagnosa hipertensi dan DM. Pasien takut
bila terjadi sesuatu terhadap pasien tidak ada yang akan menolongnya. Pasien selalu ingin ditemani,
tidak senang bila mendengar suara yang berisik dan mudah emosi.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Awal perubahan perilaku pasien sejak November 2021, saat pasien terdiagnosis hipertensi dan DM. Semenjak
itu selalu merasa cemas dan sulit tidur. Nafsu makan juga mulai menurun. Riwayat CT Scan abdomen
normal, endoskopi normal dan pemeriksaan EKG dalam batas normal.

Tampak seorang laki-laki berumur 44 tahun, wajah sesuai umur. Perawakan sedang, sesuai umur, rambut
hitam, berkumis tipis, kulit sawo matang, perawatan diri baik, memakai kaos merah dan celana jeans
hitam. Kontak mata ada, verbal ada. Kesadaran Baik dan kompos mentis. Mood eutimik dan afek cemas.
Produktivitas cukup, kontinuitas relevan. Gangguan persepsi tidak ada. Isi pikiran tidak ada. Tilikan 4.
DIAGNOSIS
Axis 1 MULTIAKSIAL
Berdasarkan autoanamnesis dan pemeriksaan status mental diperoleh informasi bahwa pasien
memiliki keluhan nyeri ulu hati dan perasaan tidak nyaman berupa kekhawatiran yang
berlebihan. Keluhan pasien juga sulit tidur, nafsu makan menurun. Pada pemeriksaan status mental
didapatkan mood euthimia dan afek cemas. Keluhan dirasakan setiap saat sejak 10 bulan yang
lalu bulan yang lalu dan memberat 2 bulan terakhir. Berdasarkan PPDGJ- III pasien tidak
memenuhi kriteria Gangguan Panik (F41.0), Gangguan Cemas Menyeluruh (F41.1) dan
Gangguan Campuran Anxietas-Depresi (F41.3), sehingga diagnosis diarahkan ke Gangguan
Anxietas YTT (F41.9) atau Unspecified Anxiety Disorder (300.00) menurut DSM V.

Axis 2
Kepribadian pasien belum dapat digolongkan ciri kepribadian tertentu.
DIAGNOSIS
MULTIAKSIAL
Axis 3
Pasien riwayat terdiagnosa DM dan Hipertensi sejak November 2021

Axis 4
Tidak ada masalah

Axis 5
GAF Scale saat ini 80-71 yaitu gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial
dan pekerjaan.
DAFTAR
MASALAH
Organobiologik
Pasien t idak ditemukan kelainan f isik yang bermakna, tetapi diduga terdapat
ketidakseimbangan neurotransmitter, maka dari itu pasien memerlukan farmakoterapi.

Psikologik
Ditemukan adanya hendaya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menimbulkan gejala psikis,
maka pasien memerlukan psikoterapi.

Sosiologik
Pasien ditemukan adanya hendaya dalam penggunaan waktu senggang, hubungan sosial, dan
pekerjaan maka membutuhkan sosioterapi.
RENCANA TERAPI
a. Psikofarmakoterapi
- R/Clobazam 5 mg/12jam/oral
- R/Fluoxetine 20 mg/24jam/oral

b. Psikoterapi Suportif
- Edukasi tujuan dan pentingnya taat minum obat
- Menghindari faktor stress

c. Sosioterapi
Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien dan orang- orang di
sekitarnya agar bisa membantu terapi, menerima pasien, mendukung
penyembuhan dengan menciptakan suasana lingkungan yang
mendukung.
Prognosis
Ad vitam : Bonam Faktor Penghambat
Ad functionam : Bonam
● Ada hipertensi dan DM
Ad sanationam : Bonam
● Ada riwayat minum alkohol dan
merokok
Faktor Pendukung
- Onset pada usia dewasa atau
lebih tua
- Kepribadian premorbid yang baik
- Pasien memiliki BPJS
DISKUSI
DEFINIS
Anxietas
Idi t a nd ai oleh gejala
ketegangan motorik (antara lain rasa
gemetar, otot kaku), hiperaktifitas
otonomik (antara lain nafas pendek,
jantung berdebar-debar, perut tidak
enak, sukar menelan, buang air kecil
lebih sering) dan kewaspadaan
berlebih (antara lain mudah kaget,
perasaan jadi peka, sulit tidur).

Elvira SD, Hadisukanto G. Buku Ajar Psikiatri. Edisi ketiga. Jakarta :Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, 2018.
MENURUT PPDGJ
II
● Secara umum anxietas terbagi 2 jenis yaitu anxietas fobik dan anxietas lainnya.
● Pada gangguan anxietas lainnya, manifestasi anxietas merupakan gejala utama dan tidak terbatas
● pada situasi lingkungan tertentu saja.
● Yang termasuk dalam gangguan anxietas lainnya yaitu :
○ Gangguan panik
○ Gangguan cemas menyeluruh
○ Gangguan campuran anxietas dan depresi
○ Gangguan anxietas campuran lainnya
○ Gangguan anxietas lainnya
○ Gangguan anxietas ytt

Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5, ICD-11. Cetakan 3. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FKUnika Amta Jaya, 2019
TATALAKSANA (Farmakologi)
Fluoxetin
e
● Salah satu obat antidepresan yang selektif menghambat ambilan serotonin
(golongan Serotonin Selective Reuptake Inhibitor).
● Mekanisme kerja dari fluoxetine adalah meningkatkan serotonin ekstraseluler dengan cara
menghambat serotonin yang telah disekresikan dalam sinaps (gap antar neuron)
● Memiliki batas keamanan yang lebar sehingga menimbulkan efek samping
yang minimal dibandingkan obat anti depresan golongan lain.

Ruth M. Diagnosis and Treatment of Anxiety. Available at: http://ps.psychiatryonline.org/vol.56/no.3/march2005


TATALAKSANA (Farmakologi)
Clobaza
m
● Adalah obat golongan benzodiazepine. Mekanisme kerja benzodiazepin

potensiasi
● inhibisi neuron yang menggunakan GABA sebagai mediatornya.
Meningkatkan efek GABA dan menghasilkan efek sedasi, tidur dan berbagai macam efek
seperti mengurangi kegelisahan dan sebagai muscle relaxant.

Zat-zat benzodiazepin dapat menimbulkan efek hipnotik jika diberikan dalam dosis besar.
Efeknya pada pola tidur normal adalah dengan menurunkan masa laten mulainya tidur,
peningkatan lamanya tidur NREM tahap 2, penurunan lamanya tidur REM, dan
penurunan lamanya tidur gelombang lambat.

Sholehah, Liya Rosdiana . Penanganan Inxietas. Bagian/SMF Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar . 2012.
TATALAKSANA (Non-Farmakologi)
Psikoterapi Suportif
Bertujuan untuk mendukung fungsi-fungsi ego atau memperkuat mekanisme defens yang ada,
memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki dengan yang baru dan lebih baik serta perbaikan ke suatu
keadaan keseimbangan yang lebih adaptif.

CBT
Untuk membangun kembali pola pikir (sikap, asumsi, keyakinan), menguji pola pikir, memutuskan apa yang
bermanfaat dan yang tidak bermanfaat bagi pasien sehingga dapat membangun cara berpikir yang lebih produktif
dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Sosioterapi
Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien agar bisa membantu terapi, tidak membebankan banyak
pikiran kepada pasien, menerima pasien, mendukung penyembuhan dengan menciptakan suasana lingkungan
yang mendukung.

Azzahra, Fatimah, Rasmi Zakiah Oktarlina, and High Boy Karumulborg Hutasoit. "Farmakoterapi Gangguan Ansietas Dan Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Efikasi Antiansietas." Jimki: Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kedokteran Indonesia 8.1 (2020): 96-103
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai