Anda di halaman 1dari 11

REFERAT

DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA


Disusun oleh: Wieke Anggraini, S.ked

Pembimbing: dr. Shenny Mutiara Sari

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2012

PENDAHULUAN

gangguan jiwa yang merupakan permasalahan kesehatan di seluruh dunia

SKIZOFRENIA

DEPRESI

DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dari studi, dilaporkan gejala-gejala depresi dipresentasekan antara 7% sampai dengan 70% dari pasien dengan skizofrenia, dengan prevalance rate sebesar 25%.9

TINJAUAN PUSTAKA

D E F I N I S I

Depresi pasca skizofrenia merupakan gejala depresif setelah suatu episode psikotik pada seorang pasien skizofrenik dikategorikan sebagai contoh dari gangguan depresif yang tidak ditentukan dalam DSM-II-R.

EPIDEMIOLOGI

Insiden mulai kurang dari 10 persen sampai dengan 70 persen. Perkiraan yang dapat dipercaya dari penelitian besar kira-kira 25 persen (tanpa adanya kriteria diagnostik yang spesifik)

Kepentingan prognostik
Penyesuian promorbid yang buruk

Pasien dengan depresi pasca skizofrenia

Sifat gangguan Kepribadian skizoid yang nyata Gejala psikotik yang samar-samar

Kemungkinan relaps lebih tinggi

Prognostik kurang baik

Insiden bunuh diri lebih tinggi

Penegakan Diagnosis
Berdasarkan PPDGJ-III (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III) depresi pasca skizofrenia masuk ke dalam F20.4 dengan kriteria sebagai berikut: Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau: a. Pasien telah menderita skizofrenia ( yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selam 12 bulan terakhir ini. b. Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya). c. Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu, memenuhi paling sedikit kriteria untuk episode depresif (F32.-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu. Apabila pasien pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode depresif (F32.-). Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol, Diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F20.0F20.3).

Terapi
Pemakaian anti depresan dalam pengobatan gangguan depresif pascapsikotik dari skizofrenia telah dilaporkan dalam beberapa penelitian. Kira-kira setengah dari beberapa penelitian telah melaporkan efek yang positif, dan setengah penelitian lain tidak melaporkan adanya efek hilangnya gejala depresif. Medikasi antidepresan kemungkinan menghilangkan gejala depresif pada beberapa pasien, tetapi hasil campuran dari penelitian mencerminkan ketidakmampuan sekarang ini untuk membedakan pasien mana yang akan berespons dan pasien mana yang tidak berespons terhadap antidepresan.

SIMPULAN

Episode depresif pada pasien pasca skizofrenia biasanya berpotensi menjadi lebih berat dan memmbutuhkan terapi dan penanganan yang sesuai. Batas klinis dari diagnosis sulit ditentukan secara operasional.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai