Anda di halaman 1dari 11

PEMBIMBING :

dr. Fanny Widjaya, Sp. Kj

Dwi Amrina S (10542047513)

Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Makassar
Gangguan jiwa merupakan permasalahan kesehatan di seluruh dunia

Skizofrenia Depresi

Depresi Pasca
Skizorenia

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapakan dari studi, dilaporkan


gejala-gejala depresi di presentasikan antara 7 % sampai dengan 70
% dari pasien dengan skizofrenia dengan prevalensi sebesar 25 %
Depresi pasca skizofrenia merupakan gejala depresif setelah suatu episode
psikotik pada seorang pasien skizofrenik dikategorikan sebagai contoh dari
gangguan depresif yang tidak ditentukan

Insiden mulai kurang dari 10 % sampai dengan 70 %. Perkiraan yang dapat


di percaya dari penelitian besar kira-kira 25 persen (tanpa adanya kriteria
diagnositik yang spesifk)
Etiolgi Skizofrenia
a. Keterlibatan faktor keturunan
b. Faktor lingkungan
c. Teori biologik dan genetik
d. Hipotesis neurotransmitter
e. Pencetus psikososial
Kriteria diagnositik Skizofrenia :
a. Gangguan pada isi pikiran
b. Gangguan pada bentuk pikiran, bahasa dan
komunikasi
c. Gangguan persepsi halusinasi
d. Gangguan afeksi (perasaan)
e. Gangguan psikomotor
Etiologi Depresi
a. Faktor Biologi
b. Faktor Genetika
c. Faktor Psikososial

Gejala Depresi
a. Afek depresif
b. Kehilangan minat dan kegembiraan
c. Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya
keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah
kerja sedikit saja) dan aktivitas menurun.
Pasien dengan Penyesuaian premorbid
depresi pasca yang buruk
skizofrenia
Sifat gangguan kepribadian
skizoid yang nyata

Gejala psikotik yang


samar-samar

Kemungkinan relaps lebih


Prognositik tinggi
kurang baik
Insiden bunuh diri lebih
tinggi
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Berdasarkan PPGDJ-III depersi pasca skizofrenia masuk
kedalam F.20.4 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Pasien telaqh menderita skizofrenia (yang memenuhi
kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terkahir ini
b. Berapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak
lagi mendominasi gambarana klinisnya
c. Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu,
memenuhi paling sedikit kriteria untuk episode depresif
(f-32) dan telah ada dalam dalam kurun waktu paling
sedikit 2 minggu
d. Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia
diagnosis menjadi episode depresif (f32) Bila gejala
skizofrenia menonjol, Diagnosis harus tetap salah satu
dari subtipe skizofrenia yang sesuai (f20,0-f20.3)
Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia,

diagnosis menjadi episode depresif (f32). Bila gejala

skizofenia masih jelas dan menonjol, diagnosis harus tetap

salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (f.20.-f.20.3)


TERAPI

Pemakaian anti depresan dalam pengobatan gangguan


depresif pascapsikotik dari skizofrenia telah dilaporkan
dalam beberapa penelitian. Kira-kira setengah dari
beberapa penelitian telah melaporkan efek yang positif,
dan setengah penelitian lain tidak melaporkan adanya
efek hilangnya gejala depresif. Medikasi antidepresan
kemungkinan menghilangkan gejala depresif pada
beberapa pasien, tetapi hasil campuran dari penelitian
mencerminkan ketidakmampuan sekarang ini untuk
membedakan pasien mana yang akan berespons dan
pasien mana yang tidak berespons terhadap
antidepresan
RESUME

a. Episode depresif pada pasien pasca skizofrenia

biasanya berpotensi menjadi lebih berat dan

membutuhkan terapi dan penanganan yang sesuai.

b. Batas klinis dari diagnosis sulit ditentukan secara

operasional.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai