“Psychotic disorders”
S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surabaya
2022
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada Tn. V dengan “Psychotic disorders“
di Ruang Kenari 2 RS Jiwa Menur Surabaya
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
Mengetahui
( ) ( )
A. Diagnosa Medis
B. Etiologi
Menurut definisinya, perjalanan penyakit gangguan psikotik singkat adalah kurang dari satu
bulan. Namun demikian, perkembangan gangguan psikiatrik bermakna tertentu dapat menyatakan
suatu kerentanan mental pada pasien. Sejumlah pasien dengan persentasi yang tidak diketahui,
yang pertama kali di klasifikasikan menderita gangguan psikotik singkat selanjutnya menunjukkan
sindroma psikiatrik kronis, seperti skizofrenia dan gangguan mood.
Tetapi, pada umumnya pasien dengan gangguan psikotik singkat memiliki prognosis yang
baik, dan penelitian di Eropa telah menyatakan bahwa 50 sampai 80 persen dari semua pasien tidak
memilki masalah psikiatrik berat lebih lanjut. Lamanya gejala akut dan residual sering kali hanya
beberapa hari. Kadang-kadang, gejala depresif mengikuti resolusi gejala psikotik. Bunuh diri
adalah suatu keprihatinan pada fase psikotik maupun fase depresif pascapsikotik. Sejumlah
indikator telah dihubungkan dengan prognosis yang baik. Pasien dengan ciri-ciri tersebut memiliki
kemungkinan kecil untuk kemudian menderita skizofrenia atau suatu gangguan mood.
Ciri prognosis yang baik untuk gangguan psikotik singkat
· Penyesuaian premorbid yang baik
· Sedikit trait schizoid pramorbid
· Stressor pencetus yang berat
· Onset gejala mendadak
· Gejala afektif
· Konfusi selama psikosis
· Sedikit penumpulan afektif
· Gejala singkat
· Tidak ada saudara yang skizofrenik
C. Patofisiologi
Menurut definisinya, perjalanan penyakit gangguan psikotik singkat adalah kurang
dari satu bulan. Namun demikian, perkembangan gangguan psikiatrik bermakna tertentu
dapat menyatakan suatu kerentanan mental pada pasien. Sejumlah pasien dengan persentasi
yang tidak diketahui, yang pertama kali di klasifikasikan menderita gangguan psikotik
singkat selanjutnya menunjukkan sindroma psikiatrik kronis, seperti skizofrenia dan
gangguan mood. Tetapi, pada umumnya pasien dengan gangguan psikotik singkat memiliki
prognosis yang baik, dan penelitian di Eropa telah menyatakan bahwa 50 sampai 80 persen
dari semua pasien tidak memilki masalah psikiatrik berat lebih lanjut.
Lamanya gejala akut dan residual sering kali hanya beberapa hari. Kadang-kadang, gejala
depresif mengikuti resolusi gejala psikotik. Bunuh diri adalah suatu keprihatinan pada fase
psikotik maupun fase depresif pascapsikotik. Sejumlah indikator telah dihubungkan dengan
prognosis yang baik. Pasien dengan ciri-ciri tersebut memiliki kemungkinan kecil
untuk kemudian menderita skizofrenia atau suatu gangguan mood
D. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang dialami oleh pasien dengan gangguan psikotik akut yakni:
1. Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya, mendengar suara
yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya).
2. Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh kelompok
sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh tetangga, menerima
pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain).
3. Agitasi atau perilaku aneh (bizar)
4. Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)
5. Keadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel)
Berdasarkan DSM-IV diagnosisnya terutama atas lama gejala, untuk gejala psikotik yang
berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang satu bulan dan yang tidak disertai dengan
suatu gangguan mood, gangguan berhubungan dengan zat, atau suatu gangguan psikotik
karena kondisi medis umum, diagnosis gangguan psikotik singkat kemungkinan merupakan
diagnosis yang tepat. Untuk gejala psikotik yang berlangsung lebih dari satu hari, diagnosis
sesuai yang harus dipertimbangkan adalah gangguan delusional (jika waham adalah gejala
psikotik yang utama), gangguan skizofreniform ( jikagejala berlangsung kurang dari 6
bulan), dan skizofrenia (jika gejala telah berlangsung lebih dari 6 bulan).
E. Klasifikasi
a.Skizofrenia
Memenuhi criteria umum diagnosis skizofrenia, dimana adanya gejala-gejala khas tersebut telah
berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase non
psikotik prodromal).
b.Gangguan Skizotipal
Tidak terdapat onset yang pasti dan perkembangan serta perjalanannya biasanya menyerupai
gangguan kepribadian.
c.Gangguan Waham Menetap
Kelompok ini meliputi gangguan dengan waham-waham yang berlangsung lama (paling sedikit
selama 3 bulan) sebagai satu-satunya gejala klinis yang khas atau yang paling mencolok dan
tidak dapat digolongkan sebagai gangguan mental organic, skizofrenia atau gangguan efektif.
Memiliki onset yang akut (dalam masa 2 minggu), kesembuhan yang sempurna biasanya terjadi
dalam 2-3 bulan, sering dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa hari, dan hanya
sebagian kecil dari pasien dengan gangguan ini berkembang menjadi keadaan yang menetap dan
berhendaya.
Jika ada alasan untuk percaya bahwa duaorang yang tinggal bersama mempunyai gangguan
psikotik yang terpisah, maka tidak satupun diantaranya boleh dimasukkan dalam kode diagnosis
ini.
f.Gangguan Skizoafektif
Merupakan gangguan yang bersifa episodic dengan gejala afektif dan skizofrenik yang sama-
sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam episode yang sama.
Gangguan psikotik yang tidak memenuhi criteria untuk skizofrenia atau untuk gangguan afektif
yang bertipe psikotik, dan gangguan-gangguan yang psikotik yang tidak memenuhi kriteria gejala
untuk gangguan waham menetap.
a.Episode Manik
Kesamaan karakteristik dalam afek yang meningkat, disertai peningkatan dalam jumlah dan
kecepatan aktivitas fisik dan mental, dalam berbagai derajat keparahan.
Gangguan ini bersifat episode berulang (sekurang-kurangnya 2 episode) dimana afek pasien dan
tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada wktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai
penembahan energy dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan
afek disertai pengurangan energy dan aktivitas (depresi)
a.Episode Depresi
Gejala utama berupa afek depresi, kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energy
yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas. Pada episode
depresi, dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan sekurang-kurangnya 2 minggu untuk
menegakkan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa
beratnya dan berlangsung cepat.
Terbagi atas episode depresi ringan, episode depresi sedang dan episode depresi berat. Masing-
masing episode tersebut rata-rata lamanya sekitar 6 bulan, akan tetapi frekuensinya lebih jarang
dibandingkan dengan gangguan bipolar.
Terbagi atas
Kategori sisa untuk gangguan suasana perasaan menetap yang tidak cukup parah atau tidak
berlangsung lama untuk memenuhi criteria skilotimia dan distimia.
F. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada klien resiko bunuh diri salah satunya
adalah dengan terapi farmakologi. Menurut (Yosep & Sutini, 2014) .Obat-obat yang biasanya
digunakan pada klien resiko bunuh diri adalah :
a. SSRI (selective serotonine reuptake inhibitor (fluoksetin 20 mg/hari per oral),
venlafaksin (75-225 mg/hari per oral)
b. Nefazodon (300-600 mg/hari per oral)
c. Trazodon (200-300 mg/hari per oral)
d. Bupropion (200-300 mg/hari per oral).
Obat-obat tersebut sering dipilih karena tidak berisiko letal akibat overdosis.
Mekanisme kerja obat tersebut akan bereaksi dengan sistem neurotransmiter monoamin di otak
khususnya norapenefrin dan serotonin. Kedua neurotransmiter ini dilepas di seluruh otak dan
membantu mengatur keinginan, kewaspadaan, perhataian, mood, proses sensori, dan nafsu
makan.
penatalaksanaan keperawatan Terapi Lingkungan pada Kondisi Bunuh Diri
a. Ruangan aman dan nyaman, terhindar dari alat yang dapat digunakan untuk
mencederai diri sendiri atau orang lain.
b. Alat-alat medis, obat-obatan, dan jenis cairan medis di lemari dalam keadaan terkunci.
c. Ruangan harus ditempatkan di lantai satu dan keselur4uhan ruanagn mudah dipantau
oleh petugas kesehatan.
d. Ruangan yang menarik, misalnya dengan warna cerah, ada poster dll.
e. Hadirkan musik yang ceria, televisi, film komedi, bacaan ringan dan lucu.
f. Adanya lemari khusus untuk menyimpan barang pribadi klien.
g. Lingkungan sosial: komunikasi terapeutik dengan cara semua petugas menyapa
pasiien sesering mungkin, memberikan penjelasan setiap akan melakukan tindakan
keperawatan atau kegiatan medis lainnya, menerima pasien apa adanya tidak engejek
atau merendahkan, meningkatkan harga diri pasien, membantu menilai dan
meningkatkan hubungan social secara bertahap, membantu pasien dalam berinteraksi
dengan keluarganya, sertakan keluarga dalam rencana asuhan keperawatan, jangan
biarkan pasien sendiri dalam waktu yang lama. (Yosep & Sutini, 2014)
G. WOC
Koping maladaptif
Pencederaan diri
Motivasi
Niat
Penjabaran
gagasan
Farmakoterapi
Psikoterapi
https://www.studocu.com/id/document/universitas-andalas/aplikasi-kompuier/crs-
gangguan-psikotik-akut/8124025
https://www.studocu.com/id/document/universitas-andalas/aplikasi-kompuier/crs-gangguan-
psikotik-akut/8124025
https://www.academia.edu/38147994/Gangguan_psikotik_akut_dengan_halusinasi_auditorik
https://www.alomedika.com/penyakit/psikiatri/gangguan-psikotik-akut/diagnosis
https://pdfcoffee.com/lp-gangguan-psikotik-pdf-free.html