KEPERAWATAN JIWA
HALUSINASI
Disusun Oleh :
Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
A. Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem syaraf yang berh8bungan dengan respon
neurobiologis yang maladaptif.
B. Psikologis
Keluarga dan lingkungan sangat mempengaruhi respon dan kondisi psikologis,
salah satu sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi gangguan orientasi
realitas adalah penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien.
C. Sosial budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realitas seperti :
kemiskinan, konflik sosial budaya, dan kehidupan yang terisolasi disertai stress.
5) Aspek Psikososial
1. Genogram yang menggambarkan tiga generasi
2. Konsep diri
i. Citra tubuh
Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah atau tidak
menerima perubahan tubuh yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Menolak
penjelasan perubahan tubuh, persepsi negatif tentang tubuh. Preokupasi
dengan bagian tubuh yang hilang, mengungkapkan keputusasaan,
mengungkapkan ketakutan.
ii. Identitas diri
Ketidakpastian memandang diri, sukar menetapkan keinginan dan tidak
mampu mengambil keputusan.
iii. Peran
Berubah atau berhenti fungsi peran yang disebabkan penyakit, proses menua,
putus sekolah, PHK.
iv. Ideal diri
Mengungkapkan keputus asaan karena penyakitnya : mengungkapkan
keinginan yang terlalu tinggi.
v. Harga diri
Perasaan malu terhadap diri sendiri, rasa bersalah terhadap diri sendiri,
gangguan hubungan sosial, merendahkan martabat, mencederai diri, dan
kurang percaya diri.
3. Klien mempunyai gangguan/ hambatan dalam melakukan hubungan sosial dengan
orang lain terdekat dalam kehidupan, kelompok yang diikuti dalam masyarakat.
4. Keyakinan klien terhadap Tuhan dan kegiatan untuk beribadah ( spiritual )
6) Status Mental
Kontak mata klien kurang atau tidak dapat mepertahankan kontak mata, kurang dapat
memulai pembicaraan, klien suka menyendiri dan kurang mampu berhubungan dengan
orang lain, Adanya perasaan keputusasaan dan kurang berharga dalam hidup. Nilai
penampilan klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktivitas motorik klien
( sedih, takut, khawatir ), afek klien, interaksi selama wawancara, persepsi klien, proses
pikir, isi pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi dan berhitung.
7) Kebutuhan persiapan pulang.
1. Klien mampu menyiapkan dan membersihkan alat makan
2. Klien mampu BAB dan BAK, menggunakan dan membersihkan WC, membersikan
dan merapikan pakaian.
3. Pada observasi mandi dan cara berpakaian klien terlihat rapi
4. Klien dapat melakukan istirahat dan tidur, dapat beraktivitas didalam dan diluar rumah
5. Klien dapat menjalankan program pengobatan dengan benar.
8) Mekanisme Koping
Klien apabila mendapat masalah takut atau tidak mau menceritakan nya pada orang
orang lain ( lebih sering menggunakan koping menarik diri )
9) Masalah Psikososial dan Lingkungan
Masalah berkenaan dengan ekonomi, dukungan kelompok, lingkungan, pendidikan,
pekerjaan, perumahan, dan pelayanan kesehatan.
10) Pengetahuan
Data didapatkan melalui wawancara dengan klien kemudian tiap bagian yang dimiliki
klien disimpulkan dalam masalah.
11) Aspek Medik
Diagnosa medis yang telahdirumuskan dokter.
Terapi yang diterima klien bisa berupa therapi farmakologi ECT, psikomotor, therapi
okopasional, TAK dan rehabilitas.
SP 2
- Evaluasi kemampuan SP 1
- Latih keluarga merawat
langsung ke pasien
- RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk merawat
pasien
SP 3
- Evaluasi kemampuan SP 2
- Latih keluarga merawat
langsung ke pasien
- RTL keluarga/ jadwal
keluarga untuk merawat
pasien
SP 4
Antonim.2008. AskepHalusinasi. Dimuatdalam http://augusfarly.wordpress.com/2008/08/
21/askep-halusinasi/. (Diakses : 8 Agustus 2012)
Anonim.2009. AskepdenganHalusinasi. Dimuatdalam http://aggregator.perawat.web.id [Di
akses : 15 Oktober 2011]
Budi. Ana Keliat. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC
Stuart & Sundeen. 2005. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC